Professional Documents
Culture Documents
2 │Oktober 2018
ABSTRACT
This study aimed to identify and analyze the condition of residential environment as
viewed from the physical aspect (infrastructure and facilities), and people’s social and economic
aspects at Lakologou village in sub district of Kokalukuna in Baubau city based on the housing
Minimum Standard of Service of Standar Pelayanan Minimum (SPM). The study was conducted at
Lakologou village in sub district of Kokalukuna in Baubau city. The study used demographic data,
existing data of fishermen’s residence including their socio-culture, economy, and environment, as
well as a basic map of research area obtained from Bappeda of Baubau city, BPS of Baubau City,
and then analyzed descriptively and qualitatively.
Results of the study showed the following condition of fishermen residential environment
at Lakologou village in sub district of Kokalukuna: 1) physical aspect: the infrastructure of city
streets has fulfilled SPM whereas small roads and pave roads do not fulfill the SPM, the infra-
structure of drainage at Lakologou village in sub district of Kokalukuna has met the SPM, clean
water infrastructure at Lakologou village in sub district of Kokalukuna has fulfilled the SPM,
MCK infrastructure has met the SPM, infrastructure of water waste treatment at Lakologou vil-
lage in sub district of Kokalukuna has not met the SPM, infrastructure of garbage treatment at
Lakologou village in sub district of Kokalukuna has not fulfilled the SPM, infrastructure of elec-
tricity network at Lakologou village in sub district of Kokalukuna has not met the SPM, official
and governmental infrastructure at Lakologou village in sub district of Kokalukuna has met the
SPM, health facilitates at Lakologou village in sub district of Kokalukuna has met the SPM, pray-
ing facilitates at Lakologou village in sub district of Kokalukuna has met the SPM, economic and
service facilitates at Lakologou village in sub district of Kokalukuna has fulfilled the SPM; 2) so-
cio-economic aspect: people’s level of education is relatively low, which is only 77.02% experi-
enced elementary education (not graduated from elementary school, graduated from elementary
and secondary schools), the majority of the people work as farmers, fishermen and sellers, and the
people has a low awareness of cleanliness, health, and preservation of their residential environ-
ment.
ABSTRAK
1
ISSN: 2502 – 4205 Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. 3 │ No. 2 │Oktober 2018
menuhi SPM, sarana kesehatan di Kelurahan Lakologou sudah memenuhi SPM, sarana
peribadatan di Kelurahan Lakologou sudah memenuhi SPM, sarana perekonomian dan jasa di Ke-
lurahan Lakologou sudah memenuhi SPM; 2) aspek sosial ekonomi : tingkat pendidikan masyara-
kat relatif rendah yaitu 77,02% berpendidikan dasar (Tidak tamat SD, Tamat SD & SLTP), seba-
gian besar masyarakat bekerja sebagai petani, nelayan dan pedagang, dan masyarakat memiliki
kesadaran yang rendah terhadap kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan permukiman.
2
ISSN: 2502 – 4205 Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. 3 │ No. 2 │Oktober 2018
3
ISSN: 2502 – 4205 Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. 3 │ No. 2 │Oktober 2018
4
ISSN: 2502 – 4205 Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. 3 │ No. 2 │Oktober 2018
madai untuk beristirahat, berinteraksi 1. Perilaku hidup sehat penduduk kota adalah
dengan keluarga dan masyarakat, serta budaya hidup bersih di rumah, di halaman
bekerja. Selanjutnya menurut Budiharjo dan di lingkungan.
(1997:64), bahwa pada hakekatnya per- Berkenaan dengan kondisi fisik perumahan,
mukiman memiliki fungsi ganda (dwi yaitu ukuran rumah dan pengaruhnya terhadap
fungsi) sebagai berikut : kesehatan, lingkungan fisik perumahan, kuali-
1. Fungsi aktif, yaitu menciptakan ling- tas udara permukiman, ventilasi dan sarana
kungan yang sesuai dengan kehendak, kesehatan lingkungan permukiman
aspirasi, adat istiadat dan tata cara hidup
para penghuni dengan segenap dinamika KERANGKA PIKIR
perubahannya. Perencanaan dan pengembangan perkotaan
2. Fungsi pasif, yaitu penyediaan sarana selelu diperhadapkan dengan masalah per-
dan prasarana fisik. mukiman, karena peningkatan konsentrasi
lingkungan permukiman sering tidak diikuti
Sinulingga (1999), mengatakan bahwa dengan peningkatan prasarana dan sarana per-
secara garis besar permukiman terdiri dari mukiman. Tantangan pembangunan perkotaan
beberapa komponen, yaitu : semakin kompleks sejalan dengan perkem-
1. Lahan yang diperuntukkan untuk per- bangan jumlah penduduk, maka bertambah
mukiman, dimana kondisi lahan akan pula kebutuhan terhadap prasarana dan sarana
mempengaruhi harga dari satuan rumah lingkungan dan pada sisi lain ruang (wilayah)
yang dibangun diatas lahan tersebut. semakin terbatas yang pada akhirnya me-
2. Prasarana lingkungan, yaitu jalan lokal, nyebabkan kekumuhan khsusnya pada wilayah
jaringan air bersih, saluran air hujan, kota pesisir.
saluran air limbah dan tempat pembu- Penataan permukiman dengan didukung
angan sampah, yang kesemuanya sangat fasilitas yang cukup akan mendukung suatu
menentukan kualitas permukiman yang perkembangan kota yang sehat. Permukiman
dibangun. sehat harus memenuhi 3 persyaratan berikut; a)
3. Perumahan (unit rumah) yang dibangun Fisik, yaitu tersedianya sarana air bersih yang
sebagai tempat tinggal. memenuhi syarat (fisik, bakteriologis dan
4. Fasilitas umum dan fasilitas sosial, yaitu kimia), sarana sanitasi, pengelolaan sampah
termasuk fasilitas pendidikan, dan air limbah serta perumahan sehat; b) Biol-
kesehatan, peribadatan, perdagangan, ogis, yaitu lingkungan bebas dari binatang se-
jaringan listrik dan telepon, serta taman rangga dan pengerat; serta c) Sosial, yaitu per-
bermain atau ruang terbuka dalam ling- ilaku hidup bersih dan sehat.
kungan permukiman tersebut. Kota Baubau sebagai salah satu kota pesisir
memiliki perkampungan nelayan yang terletak
Menurut Komarudin (1997), rumah sehat di Kelurahan Lakologou Kecamatan Koka-
harus memenuhi persyaratan penyehatan lukuna. Oleh pemerintah Kota Baubau, wilayah
lingkungan, ketertiban, dan keserasian ling- ini termasuk salah satu permukiman nelayan
kungan. Komponen lingkungan perumahan dengan predikat kumuh sedang, dengan luas
yang mempengaruhi kesehatan masyarakat kawasan kumuh 1,15 Ha. Hal ini terjadi karena
hendaknya dilengkapi sesuai kebutuhan, anta- prasarana dan sarana pemukiman yang belum
ra lain penyediaan prasarana lingkungan yang memadai dan tidak tertata rapi. Pada aspek lain
memadai dan sesuai dengan jumlah penghuni, juga kehidupan sosial ekonomi yang mempri-
serta pengamanan lingkungan perumahan
hantikan. Karena itu, pada kajian ini kedua
terhadap pencemaran (pemeliharaan sumber
aspek tersebut akan dikaji untuk merumuskan
air bersih, pengelolaan limbah dan sampah
rumah tangga). suatu langka dalam upaya penataan wilayah
Ditjen Cipta Karya Departemen Kim- permukiman nelayan di Kota Bau-Bau.
praswil menegaskan, bahwa rumah sehat Kerangka pemikiran tersebut selengkapnya di
harus memenuhi 4 persyaratan yaitu : aspek ilustrasikan pada Gambar 1.
kesehatan, kekuatan bangunan, kenya-
manan dan keterjangkauan. Beberapa indi-
kator rumah sehat, yaitu :
5
ISSN: 2502 – 4205 Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. 3 │ No. 2 │Oktober 2018
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian (Arikunto, 1997). Populasi dalam
penelitian ini adalah masyarakat pada Ke-
lurahan Lakologou Kecamatan Kokalukuna
Kota Baubau. Berdasarkan data profil Ke-
lurahan Lakologou Kecamatan Kokalukuna
Kota Baubau tahun 2015 berjumlah 553 KK
dari 2243 orang penduduk yang terdiri dari
1141 orang laki-laki dan 1102 orang perempu-
an.
6
ISSN: 2502 – 4205 Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. 3 │ No. 2 │Oktober 2018
c. Kuesioner, metode ini pada dasarnya yang menghubungkan antar rumah yang satu
merupakan petunjuk dari metode wa- dengan rumah lainnya. Untuk lebih jelas dapat
wancara yang merupakan daftar dilihat pada Tabel 1
sejumlah pertanyaan yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Tabel 1. Jaringan Jalan di Kelurahan Lakologou Tahun
2016
Teknik Analisis Data No. Panjang Lebar
Analisis data dalam penelitian ini Klasifikasi Jalan (km) (m)
1 Kota 3.784 5-7
menggunakan metode analisis kualitatif.
Analisis dilakukan untuk menghitung 2 Lingkungan 2.950 2-5
jumlah prasarana dan sarana yang memadai
3 Setapak 1.305 0.8 - 2
serta tidak memadai dengan menggunakan
Jumlah 8.039
metode parametrik serta menggambarkan Sumber : Survey Lapangan Tahun 2016
atau menguraikan secara jelas mengenai
kondisi prasarana dan sarana yang ada pada a. Analisis Kondisi Jalan Kota
lokasi penelitian sesuai dengan standar pe- Dari survey lapangan diperoleh panjang
layanan minimal. jalan kota di Kelurahan Lakologou 3.784 m
Permasalahan dan tujuan penelitian ini dengan lebar jalan 5–7 meter dan luas wilayah
yaitu mengidentifikasi dan menganalisis Kelurahan Lakologou yaitu 499 Ha serta
kondisi lingkungan permukiman di tinjau jumlah penduduk Kelurahan Lakologou pada
dari aspek fisik (prasarana dan sarana), so- Tahun 2015 yaitu 2.243 jiwa.
sial dan ekonomi masyarakat di Kelurahan
Lakologou Kecamatan Kokalukuna Kota Sehingga :
Baubau berdasarkan Standar Pelayanan SPM = 0,6 km/1000 penduduk
Minimal (SPM) permukiman dengan = 0,0006 km/penduduk.
menggunakan pengamatan langsung atau K.E = 3,784 km/2243 penduduk
observasi pada lokasi penelitian serta = 0,001687 km/penduduk.
melakukan wawancara pada masyarakat (˃ SPM = 0,0006 km/penduduk)
dan kemudian dianalisis sesuai SPM atau Keterangan : K.E = Kondisi Eksisting
SNI perencanaan lingkungan yang berlaku.
Hasil dari analisis ini nantinya akan di- Maka dapat dikatakan kondisi jalan lokal
tuangkan dalam bentuk peta/gambar me- di Kelurahan Lakologou telah memenuhi SPM
lalui software Arcgis. ditinjau dari panjang jalan. Akan tetapi dilihat
dari kualitas jalan masih ada jalan yang kon-
HASIL DAN PEMBAHASAN disinya tidak baik yang berupa jalan pengera-
san, sehingga perlu adanya peningkatan jalan
Analisis Kondisi Eksisting Prasarana atau pengaspalan jalan.
Lingkungan di Kelurahan Lakologou
Analisis Kondisi Eksisting Jaringan b. Analisis Kondisi Jalan Lingkungan
Jalan Dari survey lapangan diperoleh panjang
Prasarana jalan yang terdapat di Ke- jalanlingkungan di Kelurahan Lakologou 2.950
lurahan Lakologou dari hasil survey di lo- m dengan lebar jalan 2 – 5 meter dan luas
kasi penelitian dapat dijelaskan bahwa salah wilayah Kelurahan Lakologou yaitu 499 Ha
satu prasarana yang paling berperan dalam serta jumlah penduduk Kelurahan Lakologou
bidang transportasi adalah prasarana jalan, pada Tahun 2015 yaitu 2.243 jiwa. Sehingga :
sebab jalan merupakan faktor penghubung
antara daerah yang satu dengan daerah yang SPM = 40-60 m/Ha
lain. Klasifikasi jalan di Kelurahan Lakolo- K.E = 2.950 m/ 499 Ha
gou terdiri dari jalan kota, jalan lingkungan = 5,918 m/Ha (˂ SPM = 40-60 m/Ha).
dan jalan setapak. Untuk tiap jalan di Ke-
lurahan Lakologou ini didominasi jalan Maka dapat dikatakan kondisi jalan ling-
kota yang menghubungkan kota Baubau kungan di Kelurahan Lakologou tidak memen-
dan Kabupaten Buton (Poros Baubau – Ka- uhi SPM ditinjau dari panjang jalan dan dari
pontori – Ereke), jalan lingkungan yakni segi kualitas jalan masih ada jalan yang kon-
jalan yang menghubungkan kelompok ru- disinya tidak baik yang berupa jalan pengera-
mah, sedangkan jalan setapak yakni jalan san, sehingga perlu adanya peningkatan jalan
7
ISSN: 2502 – 4205 Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. 3 │ No. 2 │Oktober 2018
atau pengaspalan jalan serta penambahan sangat membantu dalam mencegah terjadinya
jaringan jalan lingkungan yang baru sesuai luapan air yang berlebih pada saat curah hujan
standar yang berlaku. yang tinggi sehingga tidak terjadi genangan
b. Analisis Kondisi Jalan Setapak ataupun banjir.
Dari survey lapangan diperoleh pan- Tabel 2 Jaringan Drainase di Kelurahan Lakologou Ta-
hun 2016
jang jalan setapak di Kelurahan Lakologou
1.305 m dengan lebar jalan 0,8 – 2 meter Klasifikasi Panjang Lebar
dan luas wilayah Kelurahan Lakologou No. Ket.
Drainase (m) (m)
yaitu 499-Ha serta jumlah penduduk Ke-
lurahan Lakologou pada Tahun 2015 yaitu 1 Primer 893 1 Kurang
2.243 jiwa. 2 Sekunder 1.959 0,9 Kurang
Sehingga : 3 Tersier 145 0,7 Baik
SPM = 50-110 m/Ha Jumlah 2.998
K.E = 1.305 m/ 499 Ha
= 2,6152 m/Ha Sumber: Hasil Survey Tahun 2016
(˂ SPM = 50-110 m/Ha). Berdasarkan hasil wawancara dengan
Maka dapat dikatakan kondisi jalan penduduk pada lokasi penelitian diperoleh in-
sertapak di Kelurahan Lakologou tidak formasi bahwa banjir tidak pernah terjadi di
memenuhi SPM ditinjau dari panjang jalan. Kelurahan Lakologou dari tahun 1990 sampai
sehingga perlu penambahan jaringan jalan tahun 2016. Apabila terjadi hujan, drainase
setapak yang baru sesuai standar yang ber- yang ada masih mampu menampung air hujan
laku. Ketersediaan jaringan jalan di Ke- yang ada sehingga tidak terjadi genangan yang
lurahan Lakologou lebih jelasnya dapat lebih dari 2 jam. Oleh sebab itu, dapat
dilihat pada Peta Jaringan Jalan di Ke- dikatakan bahwa jaringan drainase di Ke-
lurahan Lakologou. lurahan Lakologou sudah memenuhi SPM.
Akan tetapi, perlu adanya penambahan jarin-
Analisis Kondisi Eksisting Prasarana gan drainase pada lokasi yang belum terdapat
Drainase drainase sehingga aliran air hujan dapat men-
Jaringan drainase di Kelurahan Lakol- galir secara lancar menuju pembuangan akhir.
ogou mengikuti jaringan jalan dengan klas-
ifikasi drainase primer, drainase sekunder Analisis Kondisi Eksisting Prasarana Air
dan drainase tersier yang telah permanen, Bersih
namun beberapa kondisi jaringan drainase Untuk bisa menjelaskan kondisi prasarana air
di Kelurahan Lakologou sudah tidak ber- bersih bagi penduduk di Kelurahan Lakologou,
fungsi sebagaimana mestinya. Hal ini maka berikut ini hasil penelitian di lapangan ten-
tang sumber air bersih yang digunakan penduduk
disebabkan adanya pelebaran jalan pada
pada Kelurahan Lakologou, dan hasilnya dapat
jalan kota (Poros Dermaga – Kapontori) di
dilihat pada Tabel 3
Kelurahan Lakologou, sehingga ada be- Tabel 3 Perbandingan Hasil Penelitian Prasarana Air
berapa drainase yang tertimbun oleh mate- Bersih dengan SPM
rial dasar pembuatan jalan. Adapun arah
aliran air pembuangan drainase di Ke-
lurahan Lakologou langsung bermuara ke
laut.
Keberadaan jaringan drainase akan
sangat membantu dan berguna dalam pen-
galiran air hujan maupun sisa buangan air
limbah rumah tangga. Apabila jaringan
drainase yang ada tidak berfungsi se-
bagaimana mestinya, maka akan berakibat
kurang baik bagi lingkungan itu sendiri.
Sebab pada saat musim hujan cukup tinggi
maka debit air akan bertambah yang
mengakibatkan terjadinya luapan air dan Dari uraian diatas dapat disimpulkan bah-
terjadi genangan. Oleh karena itu pem- wa prasarana air bersih di Kelurahan Lakolo-
bangunan maupun pemeliharaan terhadap gou sudah memenuhi SPM, akan tetapi perlu
jaringan drainase sangat penting, karena
8
ISSN: 2502 – 4205 Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. 3 │ No. 2 │Oktober 2018
9
ISSN: 2502 – 4205 Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. 3 │ No. 2 │Oktober 2018
ber energi ini perlu diupayakan langkah- Fasilitas pendidikan sangat dibutuhkan
langkah strategis yang dapat menunjang oleh suatu daerah bukan hanya didaerah
penyediaan energi listrik secara optimal dan perkotaan namun juga didaerah pedesaan jika
terjangkau. sudah memenuhi kriteria untuk tersedianya
Tabel 7 Jumlah Pemakaian Daya Listrik per Unit Rumah di Ke-
lurahan Lakologou
fasilitas pendidikan. Di Kelurahan Lakologou
terdapat 4 unit sarana pendidikan, yaitu 1 unit
Daya Jmh Rumah PAUD, 1 unit TK, dan 2 unit SD.
No Dilihat dari jumlah penduduk pada tahun
(VA/Watt) (Unit)
2015 yaitu berjumlah 2243 jiwa dan hasil sur-
1 450 339 vey lapangan dapat diambil kesimpulan yaitu :
2 900 121 1. Taman Kanak-Kanak (TK) belum memen-
uhi standar pelayanan minimal yang seha-
3 1.300 9 rusnya berjumlah 2 unit sehingga perlu di-
rencanakan sebuah bangunan TK sesuai
Jumlah 469 standar yang berlaku.
2. Sekolah Dasar (SD) sudah memenuhi
Sumber: Hasil Survei Lapangan standar pelayanan minimal yaitu terdapat
Berdasarkan SNI 03-1733-2004 terse- 2 unit bangunan SD (SDN 1 Bungi dan
but diatas dapat disimpulkan bahwa prasa- SDN 2 Bungi).
rana jaringan listrik di Kelurahan Lakolo- Analisis Ketersediaan Sarana Kesehatan
gou sudah memenuhi standar pelayanan Fasilitas kesehatan dibutuhkan guna
minimal. untuk menunjang pelayanan dan peningkatan
Sarana Lingkungan kesejahteraan masyarakat di wilayah Ke-
lurahan Lakologou, maka pemerintah setempat
Analisis Ketersediaan Sarana Per- menyediakan fasilitas kesehatan kepada war-
kantoran dan Pemerintahan ganya berupa 1 unit puskesmas, 1 unit pusk-
Fasilitas perkantoran merupakan esmas pembantu (pustu), dan 1 unit poskesdes.
fasilitas penting bagi suatu wilayah. Suatu Sarana kesehatan puskesmas sudah merupakan
daerah tidak akan menjalankan tugas-tugas bangunan permanen begitu pula dengan pusk-
pemerintahannya dengan baik jika tidak esmas pembantu (pustu) dan poskesdes yang
memiliki fasilitas perkantoran. Begitupun ada di Kelurahan Lakologou.
dengan Pemerintah Kelurahan Lakologou Dari hasil survey di lapangan dapat disim-
harus menyediakan fasiltas perkantoran dan pulkan
pemerintahan yang memadai bagi wila- bahwa sarana kesehatan di Kelurahan
yahnya. Adapun fasilitas perkantoran di Lakologou
Kelurahan Lakologou dapat dilihat pada sudah memenuhi SPM.
Tabel 8.
Analisis Ketersediaan Sarana Peribadatan
Tabel 8 Fasilitas Perkantoran di Kelurahan
Jika dilihat dari aspek keagamaan, mayori-
Lakologou Tahun 2016 tas penduduk Kelurahan Lakologou beragama
Jenis Jumlah Luas Kondisi Islam. Dari segi sarana ibadah, Kelurahan
No 2 Lakologou hanya memiliki 1 unit Masjid yang
Perkantoran (Unit ) (M ) Bangunantepatnya berada di RW 01, dan ditinjau dari
1. Kantor Kelurahan 1 630 Permanensegi bangunan 1 unit masjid di Keluruhan
2. Balai Pertemuan 2 411 PermanenLakologou sudah tergolong bangunan per-
3. BKM 1 88 Permanenmanen.
Sumber: Survey Lapangan 2016 Berdasarkan Keputusan Menteri Per-
Dari hasil survey lapangan dapat mukiman dan Prasarana Wilayah No.
disimpulkan bahwa sarana perkantoran dan 534/KPTS/M/2001, ketentuan Standar Pela-
pemerintahan sudah memenuhi standar pe- yanan Minimal (SPM) untuk Sarana Sosial
layanan minimal. Budaya yaitu :
Cakupan kabupaten/kota setidaknya
Analisis Ketersediaan Sarana Pendidi- tersedia 1 unit tempat ibadah/2.500 jiwa
kan Tempat ibadah yang ada bersih, nyaman
dan teduh
10
ISSN: 2502 – 4205 Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. 3 │ No. 2 │Oktober 2018
11
ISSN: 2502 – 4205 Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. 3 │ No. 2 │Oktober 2018
12
ISSN: 2502 – 4205 Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. 3 │ No. 2 │Oktober 2018
13
ISSN: 2502 – 4205 Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. 3 │ No. 2 │Oktober 2018
14
ISSN: 2502 – 4205 Jurnal Perencanaan Wilayah │Vol. 3 │ No. 2 │Oktober 2018
15