You are on page 1of 2

ARTIKEL -1

Coronavirus: Cambridge virus expert reveals the origin of Covid-19


10 March 2020, 17:25 | Updated: 10 March 2020, 17:47

By Seán Hickey

The public's knowledge of coronavirus grows day by day, but one thing that hasn't been
clarified since the initial outbreak is what exactly humans caught coronavirus from.

Eddie Mair was joined by Dr. Chris Smith, the Managing Editor of The Naked Scientist and
medical consultant in clinical microbiology and virology at the University of Cambridge.

The first question of the day for Dr. Smith was whether domestic animals can contract
coronavirus from humans, which set off the doctor on a lesson for the listeners.

"We know with almost no doubt that this is a virus that came from bats" he said. Dr. Smith
claimed that the coronavirus found in humans is "96.5% the same" as in bats, with the
remaining 3.5% "very similar to a coronavirus found in a pangolin".

Dr. Smith believes that human coronavirus could well be "a mix of the two".

"could we end up giving the virus back to animals"

"there's a reasonable likelihood that animals could be infected"

Going back to the question "could we end up giving the virus back to animals", Dr. Smith
cited a case he read whereby the virus was found in the dog of a man who contracted Covid-
19.

"There's a reasonable likelihood that animals could be infected" the editor of The Naked
Scientist stated.

(Diunduh, Senin, 16 Maret 2020, pkl 20.00 WIB)


ARTIKEL -2

Ilmuwan Ungkap di Balik Pesatnya Penyebaran Virus Corona


News - Anisatul Umah, CNBC Indonesia, 26 Januari 2020 14:14
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200126140459-4-132814/ilmuwan-ungkap-di-balik-
pesatnya-penyebaran-virus-corona

London, CNBC Indonesia - Jumlah korban jiwa dan yang terjangkit virus corona makin terus
bertambah. Data terbaru menunjukkan ada sekitar 2.000 orang terjangkit, dan 56 meninggal dunia,
Minggu (26/1/2020)

Pesatnya penyebaran virus ini coba dianalisi oleh para peneliti. Hasilnya menunjukkan, setiap orang
yang terinfeksi virus corona rata-rata berpotensi menyebarkan kedua atau tiga orang lainnya yang
sehat, cukup dengan kontaminasi udara.

Namun, para ilmuwan menyebut penyebaran virus ini tergantung dari efektivitas langkah-langkah
pengendalian. Namun, untuk dapat mengatasi epidemi dan mengubah gelombang infeksi, langkah-
langkah pengendalian harus menghentikan penularan pada setidaknya 60% kasus.

Tim Ferguson menyampaikan sebanyak 4.000 orang di Wuhan sudah terinfeksi pada 18 Januari dan
rata-rata setiap kasus menginfeksi dua atau tiga lainnya.

Studi kedua dari para peneliti di Lancaster University Inggris juga menghitung tingkat penularan pada
2,5 orang baru rata-rata terinfeksi oleh setiap orang yang sudah terinfeksi.

"Jika epidemi terus berlanjut di Wuhan, kami memperkirakan (itu) akan jauh lebih besar pada 4
Februari nanti," tulis para ilmuwan.

Mereka memperkirakan bahwa Kota Wuhan di Cina tengah di mana wabah dimulai pada bulan
Desember saja akan memiliki sekitar 190.000 kasus infeksi pada 4 Februari.

"Infeksi akan terjadi di kota-kota Cina lainnya, dan tersebar ke negara lain akan lebih sering terjadi."

Kepala Program Penelitian Biosecurity di Kirby Institute Raina MacIntyre di Universitas New South
Wales di Australia, mengatakan dalam beberapa hari terakhir kondisinya sangat memprihatinkan, di
mana infeksi telah menyebar luas. "Semakin luas infeksi di bagian lain Cina, semakin besar risiko
penyebaran global," kata MacIntyre.

Australia sebagai tujuan populer pengunjung China mengonfirmasi empat kasus pertama dari virus
pada pelancong dari China, yang semuanya pernah ke Wuhan.

"Yang kami butuhkan adalah lebih banyak data yang akan dipublikasikan tentang faktor-faktor risiko,
penularan, masa inkubasi, dan epidemiologi, sehingga kami dapat memahami tindakan
pengendalian apa yang paling tepat," kata MacIntyre.

(Diunduh, Senin, 16 Maret 2020, pkl 20.00 WIB)

You might also like