Professional Documents
Culture Documents
Abstract
This study aims to look at the influence of warm lemongrass compress to decrease theintensity of pain in
the elderly rheumatoid arthritis Tarok Dipo villages community health centers Guguk Panjang
Bukittinggi working area. This study used an experimental metnod of one-group pretest-postest design
using a total sampling with a sample of 20 people, collecting data through interviews with measuring
outcomesassessment using the numeric rating scale and with observation we can get result with used
scale Wong Barker (Scale Face), mean pain intensity before a warm lemongrasscompress 4,90 and after
warm lemongrass compress 2,95. The results abtained rheumatoid arthritis pain intensity difference
before and after warm lemongrass compress. This is evidenced by the t-test t value obtained at 10,563
with a significance value = 0,000, with a warm lemongrass compress these results can be used as an
alternative to reduce pain intensity and pain felt by the elderly suffering rheumatoid arthritis. It was
concluded that a warm lemongrass compress effect on rheumatoid arthritis decrease pain intensity and
can be resumed as intervention can be carried out independently by people with rheumatoid arthritis.
Keywords: (rheumatoid arthritis, pain intensity, olds, lemongrass compress)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kompres serei hangat terhadap penurunan intensitas
nyeri artritis rheumatoid pada lansia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen one-group pretest-
posttets design dengan menggunakan total sampling dengan sampel sebanyak 20 orang, pengumpulan
data yang dilakukan melalui wawancara dengan penilaian hasil ukur menggunakan numeric rantingscale
(NRS) dan melalui observasi dengan penilaian hasil ukur menggunakan skala Wong Barker (skala
wajah), mean intensitas nyeri sebelum kompres serei hangat 4,90 dan setelah dilakukan kompres serei
hangat 2,95. Hasil penelitian ini didapatkan perbedaan intensitas nyeri artritis rheumatoid sebelum dan
setelah dilakukan kompres serei hangat. Ini dibuktikan dengan uji t-test didapat nilai t sebesar 10,563
dengan nilai signifikansi = 0,000, dengan hasil tersebut kompres serei hangat dapat digunakan sebagai
salah satu alternative untuk mengurangi intensitas nyeri dan rasa nyeri yang dirasakan oleh lanjut usia
yang menderita artritis rheumatoid. Dapat disimpulkan bahwa kompres serei hangat berpengaruh
terhadap intensitas nyeri artritis rheumatoid dan dapat dilanjutkan sebagai intervensi yang dapat
dilakukan secara mandiri oleh penderita artritis rheumatoid.
Kata kunci : (rtritis rheumatoid, intensitas nyeri, lansia, kompres serai hangat)
34
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)
2007).Lebih mudahya artritis rheumatoid Penelitian dari The Science and Technology
diartikan sebagai penyakit yang menyerang yang dikutip dalam livestrong.com telah
sendi, otot, dan jaringan tubuh (Utami, menentukan bahwa serai memiliki manfaat
2005). antioksidan yang dapat membantu mencegah
kanker, dalam serei terdapat kandungan zat
Namun begitu banyak aktivitas keperawatan anti-mikroba dan anti bakteri yang berguna
nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk sebagai obat infeksi serta mengandung
menghilangkan nyeri.Metode penghilang senyawa analgetik yang membantu
nyeri nonfarmakologi biasanya mempunyai menghilangkan rasa sakit atau nyeri seperti
resiko lebih rendah.Meskipun tindakan nyeri otot dan nyeri sendi akibat artritis
tersebut bukan merupakan pengganti untuk rheumatoid atau anti rematik.
obat-obatan, tindakan tersebut mungkin
dapat mempersingkat episode nyeri Para ilmuwan dari Universitas Gorin di
(Smeltzer, 2001). Israil pada tahun 2006 telah menemukan
bahwa dalam serei ada senyawa yang dapat
Salah satu tindakan untuk menghilangkan meringankan peradangan dan iritabilitas
nyeri secara nonfarmakologi yaitu dengan serta dalam tumbuhan serei itu juga terdapat
menghangatkan persendian yang sakit. suatu senyawa yang dapat mematikan sel
Mekanisme metode ini sama dengan metode kanker, dalam tanaman serei terkandung zat
terapi pijat yang menggunakan terapi gate biotik yaitu minyak serei dikenal dengan
kontrol. Ada bermacam-macam cara minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai
pemanasan yaitu kompres hangat dengan obat alternative untuk bahan pijat rematik.
handuk, dengan mendekatkan botol ke
kedua sendi yang sakit dan bisa juga dengan Sejalan dengan bertambahnya usia pada
berjemur di bawah sinar matahari. lansia berbagai penyakit menghampirinya
Penggunaan panas mempunyai keuntungan salah satunya adalah penyakit artritis
meningkatkan aliran darah ke suatu area dan reumatoid. Diperkirakan penderita reumatik
kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri, di dunia telah mencapai 335 juta jiwa.
panas yang lembab dapat menghilangkan Angka ini akan terus meningkat dan pada
kekakuan pada pagi hari akibat artritis tahun 2025 diperkirakan lebih dari 25%
(Ceccio, 1990 dalam Potter, Perry, 2001). akan mengalami kondisi kelumpuhan akibat
kerusakan tulang dan penyakit sendi. Pada
Dalam buku Herbal Indonesia disebutkan suatu Survey radiografi pada wanita
bahwa khasit tanaman serei mengandung dibawah 40 tahun hanya 2% menderita
minyak atsiri yang memiliki sifat kimiawi osteoartritis, akan tetapi pada usia 45 – 60
dan efek farmakologi yaitu rasa pedas dan tahun angka kejadiannya 30% sementara
bersifat hangat sebagai anti radang (anti orang-orang diatas 61 tahun angka
inflamasi) dan menghilangkan rasa sakit kejadiannya lebih dari 65% (Suyono,2001).
atau nyeri yang bersifat analgetik serta
melancarkan sirkulasi darah, yang di Pelayanan kesehatan diseluruh dunia akan
indikasikan untuk menghilangkan nyeri otot menghadapi tekanan pada 10-20 tahun
dan nyeri sendi pada penderita artritis mendatang, karena peningkatan yang luar
rheumatoid, badan pengalinu dan sakit biasa orang yang terkena penyakit
kepala (Hembing, 2007). Musculoskeletal. Organisasi kesehatan dunia
35
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)
36
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)
Intensitas Frequency %
Nyeri
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa
sebelum dilakukan kompres serei hangat
1-3 13 65%
sebagian besar lanjut usia mengalami nyeri
artritis rheumatoid dengan intensitas 4-6
4-6 7 35%
(sedang) sebanyak 85%.
Rata-rata Intensitas Nyeri Setelah Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa
DilakukanKompres SereiHangat setelah dilakukan kompres serei hangat
Nyeri Standar 95% sebagian besar lanjut usia mengalami nyeri
Setelah Mean Mean Min Max artritis rheumatoid dengan intensitas 1-3
Deviasi Ci
(ringan) sebanyak 65%.
2,95 2,95 1 5 1,099 2,44
– Analisis Bivariat
3,46
Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui
Dari analis diatas didapatkan rata-rata pengaruh pemberian kompres serei hangat
intensitas nyeri atritis rheumatoid setelah terhadap intensitas nyeri artritis rheumatoid
diberikan kompres serei hangat pada lanjut menggunakan uji statistik yaitu uji t-test
usia dengan nilai rata-rata intensitas nyeri
dependent dengan teknik komputerisasi dengan
2,95 (nyeri ringan) sedangkan perbedaan
intensitas nyeri artritis rheumatoid yang tingkat kepercayaan 95 %. Hasil penelitian
dialami setelah kompres serei hangat, lanjut dikatakan bermakna jika nilai p value < 0,05
usia lebih banyak mengutarakan dan yang berarti ada pengaruh pemberian serei
merasakan tingkat intensitas nyeri pada hangat terhadap intensitas nyeri
38
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)
rheumatoid.Adapun hasil analisa bivariat pada sebelum dilakukan kompres serei hangat
penelitian ini adalah : yang didapat 1,071 dan setelah dilakukan
kompres serei hangat standar deviasi 1,099
Tabel.6 dengan perbedaan standar deviasi sebesar
0,826 sedangkan nilai t = 10,563 dengan
Pengaruh Kompres SereiHangat terhadap
signifikansi 0,000, sehingga dapat ditarik
Intensitas Nyeri
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan
intensitas nyeri artritis rheumatoid sebelum
dan setelah dilakukan kompres serei hangat.
Dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh
Kompres SereiHangat terhadap Intensitas
NyeriAtritis Rheumatid Pada Lanjut Usia
diKelurahan Tarok DipoWilayah Kerja
Puskesmas Guguk Panjang Bukittinggi,
terbukti dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05).
PEMBAHASAN
Univariat Intensitas Nyeri sebelum
dilakukan kompres serei hangat
Berdasarkan hasil analisa pada tabel 2
didapat rata-rata intensitas nyeri sebelum
dilakukan kompres serei hangat adalah 4,90
(nyeri sedang) dengan standar deviasi 1,071.
Dengan 95% tingkat kepercayaan, intensitas
nyeri klien sebelum dilakukan kompres serei
hangat antara 4,40 – 5,40 (nyeri sedang).
Dan dapat disimpulkan bahwa sebelum
dilakukan kompres serei hangat seluruh
responden (85%) mengalami nyeri sedang
dan (15%) mengalami nyeri ringan. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Syarifah Aini, Skepyang
berjudul Pengaruh Kompres Hangat
Terhadap Perubahan Tingkat Nyeri Pasien
Hasil penurunan ini juga dapat dilihat
Rematik Di Kelurahan Koto Panjang Ikur
pada tabel t-test secara statistik didapat Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin
perbedaan nilai rata-rata intensitas nyeri Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun
sebelum dilakukan kompres serei hangat 2010, yang didapat rata-rata tingkat nyeri
sebesar 4,90 dan setelah dilakukan kompres sebelum dilakukan kompres serei hangat
serei hangat terdapat penurunan intensitas sebesar 4,79 dengan standar deviasi sebesar
nyeri dengan nilai rata-rata 2,95 dengan 1,032.
rata-rata perbedaan intensitas nyeri sebelum Usia pertengahan cenderung akan
dan setelah pemberian kompres serei hangat mengalami penurunan aktifitas dan berlanjut
sebesar 1,95. Sedangkan standar deviasi sampai tua karena terjadinya penurunan
39
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)
fungsi tubuh akibat proses penuaan. Organ- nyeri yang dirasakan secara berlebihan
organ tubuh yang dulunya berfungsi dengan dibandingkan dengan wanita.
baik tanpa adanya gangguan, sekarang Dilihat dari rentang usia yang biasanya
mengalami kemunduran karena dalam beresiko terkena artritis rheumatoid adalah
proses penuaan(Smeltzer, 2001). usia 40 tahun keatas, penyakit ini lebih
Hasil penelitian ini mendukung penjelasan cenderung diderita usia 40 tahun keatas
diatas yang mana mayoritas lanjut usia yang karena kita ketahui sistem metabolisme pada
menjadi responden pada penelitian ini usia tersebut sudah mulai terganggu atau
mengalami nyeri artritis rheumatoid pada mengalami penurunan fungsi, namun tidak
daerah lutut yang terdiri dari 12 orang, pada menutup kemungkinan kelompok usia
pergelangan kaki sebanyak 5 orang, dan produktif juga dapat terkena.
pada bagian pinggulsebanyak 3 orang,
sehingga mereka merasa terganggu dalam Setiap lanjut usia penderita artritis
melakukan aktifitas akibat rasa nyeri, kaku rheumatoid mengalami nyeri ringan sampai
pada sendi, bengkak dan terganggunya sedang, kadang bisa berat. Rata-rata klien
fungsi sendi. Selain itu responden mengalami nyeri sedang dan lamanya nyeri
perempuan lebih mendominasi bisa berjam-jam bahkan berhari- hari
dibandingkan responden laki-laki sebesar terutama pada cuaca dingin dan pagi hari,
35%. Dan kriteria usia yang diterakan pada hal ini diakibatkan karena kerusakan
kriteria sampel juga sangat mendukung jaringan sendi,kerusakan tulang rawan
penjelasan teori faktor resiko yang (kartilago) sendi dan tulang didekatnya,
dipaparkan Sudoyo (2007), yang disertai perforasi dari tulang dan jaringan
mengatakan usia merupakan variabel yang lunak didalam dan sekitar daerah yang
selalu diperhatian dalam penyelidikan- terkena. Pada umumnya lanjut usia artritis
penyelidikan epidemologi. Angka kesakitan rheumatoid dengan intensitas nyeri sedang
maupun kematian hampir semua (4-6) merasakan nyeri sering terjadi pada
menunjukkan hubungan dengan usia. daerah lutut, kaki, pergelangan kaki dan
tangan, dan diberbagai persendian lainya.
Menurut asumsi peneliti, dilihat dari segi Rata-rata lanjut usia merasa terganggu
jenis kelamin lanjut usia yang menderita dalam beraktifitas karena rasa nyeri yang
artritis rheumatoid di Kelurahan Tarok Dipo dialaminya.Jika nyeri tidak diatasi dengan
yang terbanyak adalah responden segera, ini akan berlanjut hingga nyeri berat
perempuan sebanyak 13 orang dengan dan dapat mengganggu aktivitas klien.
proporsi sebesar 65% dan laki-laki sebanyak Intensitas Nyeri Artritis Rheumatoid
7 orang dengan proporsi sebesar 35%. Jenis pada Lanjut Usia Setelah Dilakukan
kelamin mempunyai pengaruh penting Kompres Serei
dalam berespon terhadap nyeri (Matasarin &
Jacob, 1997, dikutip dari harsono, Berdasarkan hasil analisa pada tabel 4
2009).Perbedaan jenis kelamin telah didapat rata-rata intensitas nyeri setelah
diindentifikasi dalam hal nyeri dan respon dilakukan kompres serei hangat adalah 2,95
nyeri.Laki-laki memiliki sensitifitas yang (nyeri ringan) dengan standar deviasi 1,099.
lebih rendah dibandingkan dengan wanita Dengan 95% tingkat kepercayaan, intensitas
atau kurang merasakan nyeri (Smeltzer and nyeri klien setelah dilakukan kompres serei
Bare).Laki- laki kurang mengekspresikan hangat antara 2,44 – 3,46 (nyeri ringan).
40
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)
Dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan wajah Wong and Barker (skala wajah)
kompres serei seluruh responden (65%) merupakan skala nyeri enam wajah dengan
mengalami nyeri ringandan (35%) ekspresi berbeda, menampilkan wajah
mengalami nyeri sedang. bahagia hingga wajah sedih, digunakan
Pada tabel 3frekuensi intensitas nyeri untuk mengekspresikan rasa nyeri. Skala ini
artritis rheumatoid sebelum dilakukan biasanya dipergunakan mulai anak usia 3
kompres serei hangat 85% mengalami (tiga) tahun (Potter and Perry, 2005).
intensitas nyeri sedang (4-6) ada 17 orang Pemberian kompres hangat pada daerah
dan lainya intensitas nyeri ringan (1-3) tubuh akan memberikan sinyal ke
sebesar 15%. Pada table 5 setelah dilakukan hypothalamus melalui sumsum tulang
kompres serei hangat 65% responden belakang. Ketika reseptor yang peka
dengan intensitas nyeri ringan (1-3) dan terhadap panas dihypothalamus diransang,
35% dengan intensitas nyeri sedang (4-6). system effektor mengeluarkan signal yang
Intensitas nyeri adalah gambaran tentang mulai berkeringat dan vasodilatasi
seberapa parah nyeri dirasakan oleh perifer.Perubahan ukuran pembuluh darah
individu, pengukuran intensitas nyeri sangat diatur oleh pusat vasomotor pada medulla
subjektif dan individual dan kemungkinan oblongata dari tangkai otak, dibawah
nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan pengaruh hipotalamik bagian anterior
sangat berbeda oleh dua orang yang sehingga terjadi vasodilatasi.Terjadinya
berbeda. Pengukuran nyeri dengan vasodilatasi ini menyebabkan aliran darah
pendekatan objektif yang paling mungkin kesetiap jaringan bertambah khususnya yang
adalah menggunakan respon fisiologik tubuh mengalami radang dan nyeri, sehingga
terhadap nyeri itu sendiri.Namun, terjadi penurunan nyeri sendi pada jaringan
pengukuran dengan tehnik ini juga tidak yang meradang (Tamsuri,2006).
dapat memberikan gambaran pasti tentang Durasi kompres serei hangat juga
nyeri itu sendiri (Tamsuri, 2007). mempengaruhi respon nyeri yang dirasakan,
Karakteristik paling subjektif pada nyeri dengan kata lain kompres serei hangat
adalah tingkat keparahan atau intensitas diberikan jika toleransi respon fisiologis
nyeri tersebut.Klien sering kali diminta setiap pasien berbeda-beda. Toleransi yang
untuk mendeskripsikan sebagai nyeri ringan, dapat diberikan pada seseorang dalam
sedang, berat.Namun makna istilah ini pemberian kompres serei hangat ini yaitu
berbeda bagi perawat dan klien.Dari waktu dilakukan selama 20 menit.Berdasarkan hal
kewaktu informasi jenis ini juga sulit untuk tersebut, keseluruhan responden dalam
dipastikan.Skala penilaian numerical rating penelitian ini dapat mentoleransi durasi
scale / NRS lebih digunakan sebagai kompres serei hangat dengan waktu 20
pengganti alat pendeskripsi kata.Dalam hal menit dengan 20 responden.
ini, klien menilai nyeri dengan Penelitian ini mendukung penelitian dari
menggunakan skala 0-10. Menurut AHCPR Isnainil S.Kep, pada tanggal 5 April sampai
(1992), skala paling efektif digunakan saat 21 Mei 2011 sebagai karya tulis ilmiah,
mengkaji intensitas nyeri sebelum dan yang berjudul “Pengaruh Kompres Hangat
setelah intervensi terapeutik. Dan apabila terhadap Perubahan Tingkat Nyeri Pasien
digunakan untuk menilai nyeri maka Rematik di Poli Interne RSAM Bukittinggi
direkomendasikan patokan 10 cm dan Skala tahun 2011, dimana hasil penelitian ini
41
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)
42
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)
43
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)
Aktif Di Klinik Hj. Hamidah Nasution hangat untuk pengurangan nyeri penderita
Medan Tahun 2010” dimana penelitian ini artritis rheumatoid.
mengatakan terdapat adanya pengaruh PUSTAKA
penggunaan kompres hangat terhadap Arikunto, (2006). Prosedur Penelitian Suatu
penurunan nyeri persalinan kala Ifase aktif. Pendekatan Praktik. Jakarta :Rineka
Menurut asumsi peneliti, mengenai Cipta.
kompres serei hangat dalam menurunkan
intensitas nyeri pada lanjut usia artritis Asmadi. (2008). Tehnik Prosedur
rheumatoid terbukti dalam mengurangi nyeri Keperawatan :Konsep dan Aplikasi
yang dirasakan oleh klien. Adanya Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta
penurunan intensitas nyeri artritis :Salemba Medika
rheumatoid setelah dilakukan kompres serei
hangat ini disebabkan karena tanaman serei Bobak. (2006). Buku Ajar Keperawatan
memiliki kandungan enzim siklo-oksigenase Marternitas, Jakarta : EGC
yang dapat mengurangi peradangan pada
penderita artritis rheumatoid, selain itu serei Corwin, E, J.(2000). Buku Saku Pofisiologi,
juga memiliki efek farmokologis yaitu rasa Jarkarta : EGC
pedas yang bersifat hangat.Dimana efek
hangat ini dapat meredakan rasa nyeri, kaku Darmojo, B . (1999). Geriatri (Ilmu
dan spasme otot, karena terjadi vasodilatasi Kesehatan Usia Lanjut),Jakarta :
pembuluh darah. FKUI
KESIMPULAN Dermawan, F (2008). Lansia Masa Kini Dan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari Mendatang diperoleh tanggal 12
penelitian kompres serei hangat ini adalah februari 2012, from.http;//
:Ada pengaruh pemberian kompres serei WWW.Headline News/ Situs Resmi
hangat terhadap penurunan intensitas nyeri Kementrian Kesehatan Rakyat. Htm
artritis rheumatoid pada lanjut usia dengan Dharma, K, (2011).Metodelogi Penelitian
rata-rata penurunan intensitas nyeri yang Keperawatan. Jakarta : CV Trans
dirasakan setelah dilakukan kompres serei Info Media.
hangat 1,95 dan nilai signifikansi 0,000 <α
0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan Data Dinas Kesehatan Kota Bukititnggi
bahwa ada pengaruh kompres serei hangat Tahun 2011
terhadap penurunan intensitas nyeri artritis
rheumatoid pada lanjut usia. Departemen Kesehatan RI, (2009).
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat Prevalensi Rheumatoid Artritis.
disosialisasikan kepada masyarakat dan Propinsi Indonesia
meningkatkan pelayanan kesehatan terutama
kepada lanjut usia yang mengalami keluhan Departemen Kesehatan RI, (2001). Defenisi
nyeri sendi dan perlunya peningkatan Lanjut Usia. Propinsi Indonesia
penyuluhan kesehatan pada penderita artritis
rheumatoid tentang pengobatan non Ester, M. (2005). Buku Ajar Fundamental
farmokologi berupa tehnik kompres serei Keperawatan Konsep, Proses dan
Praktik edisi 4.Jakarta : EGC
44
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)
45
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)
46
TUGAS ANALISIS JURNAL
Disusun oleh :
NAMA : LINDA LIDYANA
NIM : S18188
KELAS : S18D
2020 / 2021
A. Judul Jurnal Pengaruh Kompres Serei Hangat Terhadap
Penurunan Inensitas Nyeri Artritis
Rheumatoid Pada Lanjut Usia