You are on page 1of 16

ISSN: 1979-9292

JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611


Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)

PENGARUH KOMPRES SEREI HANGAT TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS


NYERI ARTRITIS RHEUMATOID PADA LANJUT USIA
Marlina Andriani
Program Studi S1 Keperawatan STIKes Yarsi SUMBAR
Email : marlina.andriani@gmail.com

Submitted : 16-05-2016, Reviewed: 16-05-2016, Accepted: 17-05-2016


http://dx.doi.org/10.22216/jit.2016.v10i1.431

Abstract
This study aims to look at the influence of warm lemongrass compress to decrease theintensity of pain in
the elderly rheumatoid arthritis Tarok Dipo villages community health centers Guguk Panjang
Bukittinggi working area. This study used an experimental metnod of one-group pretest-postest design
using a total sampling with a sample of 20 people, collecting data through interviews with measuring
outcomesassessment using the numeric rating scale and with observation we can get result with used
scale Wong Barker (Scale Face), mean pain intensity before a warm lemongrasscompress 4,90 and after
warm lemongrass compress 2,95. The results abtained rheumatoid arthritis pain intensity difference
before and after warm lemongrass compress. This is evidenced by the t-test t value obtained at 10,563
with a significance value = 0,000, with a warm lemongrass compress these results can be used as an
alternative to reduce pain intensity and pain felt by the elderly suffering rheumatoid arthritis. It was
concluded that a warm lemongrass compress effect on rheumatoid arthritis decrease pain intensity and
can be resumed as intervention can be carried out independently by people with rheumatoid arthritis.
Keywords: (rheumatoid arthritis, pain intensity, olds, lemongrass compress)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kompres serei hangat terhadap penurunan intensitas
nyeri artritis rheumatoid pada lansia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen one-group pretest-
posttets design dengan menggunakan total sampling dengan sampel sebanyak 20 orang, pengumpulan
data yang dilakukan melalui wawancara dengan penilaian hasil ukur menggunakan numeric rantingscale
(NRS) dan melalui observasi dengan penilaian hasil ukur menggunakan skala Wong Barker (skala
wajah), mean intensitas nyeri sebelum kompres serei hangat 4,90 dan setelah dilakukan kompres serei
hangat 2,95. Hasil penelitian ini didapatkan perbedaan intensitas nyeri artritis rheumatoid sebelum dan
setelah dilakukan kompres serei hangat. Ini dibuktikan dengan uji t-test didapat nilai t sebesar 10,563
dengan nilai signifikansi = 0,000, dengan hasil tersebut kompres serei hangat dapat digunakan sebagai
salah satu alternative untuk mengurangi intensitas nyeri dan rasa nyeri yang dirasakan oleh lanjut usia
yang menderita artritis rheumatoid. Dapat disimpulkan bahwa kompres serei hangat berpengaruh
terhadap intensitas nyeri artritis rheumatoid dan dapat dilanjutkan sebagai intervensi yang dapat
dilakukan secara mandiri oleh penderita artritis rheumatoid.
Kata kunci : (rtritis rheumatoid, intensitas nyeri, lansia, kompres serai hangat)

PENDAHULUAN terdapatnya sinovitis erosive simetrik yang


Artritis rheumatoid merupakan suatu walaupun terutama mengenai jaringan
penyakit yang tersebar luas serta melibatkan persendian, seringkali juga melibatkan organ
semua kelompok ras dan etnik di tubuh lainya yang disertai nyeri dan kaku
dunia.Penyakit ini merupakan suatu pada sistem otot (musculoskeletal) dan
penyakit autoimun yang ditandai dengan jaringan ikat/ connective tissue (Sudoyo,

34
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)

2007).Lebih mudahya artritis rheumatoid Penelitian dari The Science and Technology
diartikan sebagai penyakit yang menyerang yang dikutip dalam livestrong.com telah
sendi, otot, dan jaringan tubuh (Utami, menentukan bahwa serai memiliki manfaat
2005). antioksidan yang dapat membantu mencegah
kanker, dalam serei terdapat kandungan zat
Namun begitu banyak aktivitas keperawatan anti-mikroba dan anti bakteri yang berguna
nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk sebagai obat infeksi serta mengandung
menghilangkan nyeri.Metode penghilang senyawa analgetik yang membantu
nyeri nonfarmakologi biasanya mempunyai menghilangkan rasa sakit atau nyeri seperti
resiko lebih rendah.Meskipun tindakan nyeri otot dan nyeri sendi akibat artritis
tersebut bukan merupakan pengganti untuk rheumatoid atau anti rematik.
obat-obatan, tindakan tersebut mungkin
dapat mempersingkat episode nyeri Para ilmuwan dari Universitas Gorin di
(Smeltzer, 2001). Israil pada tahun 2006 telah menemukan
bahwa dalam serei ada senyawa yang dapat
Salah satu tindakan untuk menghilangkan meringankan peradangan dan iritabilitas
nyeri secara nonfarmakologi yaitu dengan serta dalam tumbuhan serei itu juga terdapat
menghangatkan persendian yang sakit. suatu senyawa yang dapat mematikan sel
Mekanisme metode ini sama dengan metode kanker, dalam tanaman serei terkandung zat
terapi pijat yang menggunakan terapi gate biotik yaitu minyak serei dikenal dengan
kontrol. Ada bermacam-macam cara minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai
pemanasan yaitu kompres hangat dengan obat alternative untuk bahan pijat rematik.
handuk, dengan mendekatkan botol ke
kedua sendi yang sakit dan bisa juga dengan Sejalan dengan bertambahnya usia pada
berjemur di bawah sinar matahari. lansia berbagai penyakit menghampirinya
Penggunaan panas mempunyai keuntungan salah satunya adalah penyakit artritis
meningkatkan aliran darah ke suatu area dan reumatoid. Diperkirakan penderita reumatik
kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri, di dunia telah mencapai 335 juta jiwa.
panas yang lembab dapat menghilangkan Angka ini akan terus meningkat dan pada
kekakuan pada pagi hari akibat artritis tahun 2025 diperkirakan lebih dari 25%
(Ceccio, 1990 dalam Potter, Perry, 2001). akan mengalami kondisi kelumpuhan akibat
kerusakan tulang dan penyakit sendi. Pada
Dalam buku Herbal Indonesia disebutkan suatu Survey radiografi pada wanita
bahwa khasit tanaman serei mengandung dibawah 40 tahun hanya 2% menderita
minyak atsiri yang memiliki sifat kimiawi osteoartritis, akan tetapi pada usia 45 – 60
dan efek farmakologi yaitu rasa pedas dan tahun angka kejadiannya 30% sementara
bersifat hangat sebagai anti radang (anti orang-orang diatas 61 tahun angka
inflamasi) dan menghilangkan rasa sakit kejadiannya lebih dari 65% (Suyono,2001).
atau nyeri yang bersifat analgetik serta
melancarkan sirkulasi darah, yang di Pelayanan kesehatan diseluruh dunia akan
indikasikan untuk menghilangkan nyeri otot menghadapi tekanan pada 10-20 tahun
dan nyeri sendi pada penderita artritis mendatang, karena peningkatan yang luar
rheumatoid, badan pengalinu dan sakit biasa orang yang terkena penyakit
kepala (Hembing, 2007). Musculoskeletal. Organisasi kesehatan dunia

35
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)

(WHO) menyatakan bahwa beberapa juta 42,7juta di antaranya telah terdiagnosis


orang telah menderita penyakit sendi dan sebagai AtritisRheumatiddan23,2 juta
tulang, angka tersebut diperhitungkan akan sisanya adalah penderita dengan keluhan
meningkat tajam karena banyaknya orang nyeri sendi kronis pada umumya lanjut usia
yang berumur lebih dari 50 tahun pada tahun (Arthritis Foundotion, 2006).
2020. Sekretaris jendral Perserikatan Bangsa
– Bangsa (PBB) dan WHO telah Dinegara maju seperti Amerika Serikat
mencanangkan suatu ajakan yang disebut pertambahan lanjut usia lebih kurang 1000
Bone and Joint Decade, yang mana ajakan orang perhari pada tahun 1985 dan
tersebut telah menghimbau pemerintah diperkirakan 50% dari penduduk berusia di
diseluruh dunia untuk segera mengambil atas 50 tahun sehingga baby boom pada
langkah-langkah dan bekerjasama dengan masa lalu berganti menjadi ledakan
organisasi- organisasi untuk penyakit penduduk lanjut usia (Nugroho, 2000).
musculoskeletal, profesi kesehatan ditingkat
Di Indonesia jumlah lanjut usia pada tahun
nasional maupun internasional untuk
2006 sebanyak 19 juta jiwa, diperkirakan
pencegahan dan penatalaksaanpenyakit
pada tahun 2010 akan mencapai 23,9 juta
musculoskeletal(Sudoyo, 2007).
jiwa, dan prakiraan pada tahun 2020 jumlah
Organisasi kesehatan dunia (WHO) lanjut usia akan mencapai 28,8 juta jiwa
melaporkan bahwa 20%, pendudukdunia (Dermawan, 2012). Pada umumya lanjut
terserang penyakit arthritis usia akan mengalami berbagai macam
rheumatoid.Dimana 5-10% adalah mereka penyakit, diantaranya yaitu Artritis
yangberusia 5-20 tahun dan 20% mereka rheumatoid 49,0%, Hipertensi (+CVP)
yang berusia 55 tahun (Wiyono, 15,2% Bronchitis 7,3%, DM 3,3%, cedera
2010).Lebih dari 355 juta orang di dunia 2,5%, Stroke/Paralisis 2,1%, TBC 1,8%,
ternyata menderita penyakit Fraktur Tulang 1,0%, Kanker 0,7%,
rematik.Ituberarti, setiap enam orang di masalah kesehatan yang mempengaruhi
dunia ini satu di antaranya adalah ADL 29,1% (Nugroho, 2000).
penyandang Reumatoidyang mana jumlah
Data tahun 2004 menunjukkan bahwa
penduduk dunia tahun 2012 sebanyak
penderita AtritisRheumatiddi Indonesia
kurang lebih 7 miliar jiwa. Diperkirakan
mencapai 2 jutaorang, jumlah yang kecil
angka initerus meningkat hingga tahun 2025
dibanding penderita Negara India. Data
dengan indikasi lebih dari 25% akan
macam penyakit yang dikumpulkan dari
mengalamikelumpuhan. Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
Saat ini jumlah penderita rematik di dunia pada usia lebih dari 50 tahun, penyakit
sekitar 1%, angka yang terlihat cukup kecil, muskuloskeletal sebanyak 14,05%, 100
namun terus meningkat, khususnya pada pasien berada pada urutan kedua (Suryono,
jenis kelamin perempuan. Jumlah penderita 2001 :251).
arthritis atau gangguan sendi kronis lain di
Berdasarkan penelitian terakhir dari Zeng
Amerika Serikatterus meningkat.Data tahun
QY et al 2008, Prevalensi nyeri
2005 jumlah penderita arthritis sudah
AtritisRheumatid di Indonesia mencapai
mencapai 66 juta atau hampir 1 dari 3 orang
23,6% hingga 31,3%. Angka ini
menderita gangguan sendi. Sebanyak

36
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)

menunjukkan bahwa rasa nyeri akibat Karakteristik Responden Lanjut


AtritisRheumatid sudah cukup mengganggu UsiaPenderita Artritis Rheumatoid
aktivitas masyarakat Indonesia.
Jenis Frequency %
Hasil wawancara dari salah satu petugas Kelamin
posyandu mengatakan umumnya pasien
yang mengalami atritis Laki – Laki 7 35
rheumatoidmengalami keluhan nyeri
Perempuan 13 65
danmendapatkan OAINS yaitu ibuprofen
untuk mengurangi nyerinya.Pada posyandu Total 20 100
lansia kelurahan tersebut belum ada program
penanggulangan nyeri secara
nonfarmokologi yang diberikan melalui
penyuluhan pada penderita artritis Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil
rheumatoid. penelitian bahwa 65% responden berjenis
kelamin perempuan.
Berdasarkan uraian di atas bahwa kompres
hangat merupakan tindakan nonfarmokologi Rata-rata Intensitas Nyeri
yang dapat dilakukan untuk menghilangkan SebelumDilakukanKompres SereiHangat
atau mengurangi nyeri atritis rheumatoiddan Table 2
metode ini biasanya mempunyai resiko lebih
rendah, maka peneliti tertarik untuk meneliti Standar
Mean Min Max 95%Ci
secara lansung apakah kompreshangat Deviasi
dengan menggunakan air rebusan serei dapat Nyeri
Sebelum 4,40 -
digunakan untuk menghilangkan nyeri
artritis rheumatoid pada lanjut. 4,90 3 6 1,071
5,40
Metodelogi Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Pra- Dari hasil analis diatas didapatkan rata-rata
eksperimendengan desain one group pretest intensitas nyeri atritis rheumatoid sebelum
and postest design. Rancangan ini tidak ada dilakukan kompres serei hangat dengan nilai
kelompok pembanding (Kontrol). Sehingga intensitas nyeri maksimal 6 dan nilai
populasi yang dimaksud dalam penelitian ini intensitas nyeri minimal 3, dengan nilai rata-
adalah semua lanjut usia yang rata intensitas nyeri yang dialami
menderitaartritis rheumatoid yang keseluruhan responden 4,90 (nyeri
mengalami nyeri artritis. Jumlah lanjut usia sedang)dengan nilai standar deviasi 1,071.
artritis rheumatoidpada bulan September Dari nilai rata-rata tersebut dapat kita
tahun 2014 berjumlah 20 orang. ketahui tingkat intensitas nyeri yang paling
Pengambilan sampel dalam penelitian ini banyak dialami lanjut usia dengan kriteria
menggunakan teknik total sampling nyeri interval 4-6 atau yang disebut juga
dengan kriteria intensitas nyeri sedang.
Hasil dan Pembahasan Dengan 95% tingkat kepercayaan, intensitas
nyeri klien sebelum dilakukan kompresserei
Tabel.1
hangat sebesar 4,40 – 5,40 (nyeri sedang).
37
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)

Analisa Data Univariat interval 1-3 (ringan), dimana dari hal


tersebut dapat diartikan lanjut usia lebih
Tabel.3 banyak merasakan nyeri ringan
dibandingkan nyeri sedang setelah kompres
Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri serei hangat. Dengan nilai standar devisiasi
Artritis Rheumatoid Pada Lanjut yang didapat 1,099. Pada tingkat
UsiaSebelum DilakukanKompres Serei kepercayaan 95%, intensitas nyeri setelah
dilakukan kompres serei hangat sebesar 2,44
Intensitas – 3,46 (nyeri ringan).
Frequency %
Nyeri
Tabel.5
1-3 3 15%
Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri Artritis
4-6 17 85% Rheumatoid Pada Lanjut Usia Setelah
Total 20 100 DilakukanKompres SereiHangat

Intensitas Frequency %
Nyeri
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa
sebelum dilakukan kompres serei hangat
1-3 13 65%
sebagian besar lanjut usia mengalami nyeri
artritis rheumatoid dengan intensitas 4-6
4-6 7 35%
(sedang) sebanyak 85%.

Tabel.4 Total 20 100

Rata-rata Intensitas Nyeri Setelah Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa
DilakukanKompres SereiHangat setelah dilakukan kompres serei hangat
Nyeri Standar 95% sebagian besar lanjut usia mengalami nyeri
Setelah Mean Mean Min Max artritis rheumatoid dengan intensitas 1-3
Deviasi Ci
(ringan) sebanyak 65%.
2,95 2,95 1 5 1,099 2,44
– Analisis Bivariat
3,46
Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui
Dari analis diatas didapatkan rata-rata pengaruh pemberian kompres serei hangat
intensitas nyeri atritis rheumatoid setelah terhadap intensitas nyeri artritis rheumatoid
diberikan kompres serei hangat pada lanjut menggunakan uji statistik yaitu uji t-test
usia dengan nilai rata-rata intensitas nyeri
dependent dengan teknik komputerisasi dengan
2,95 (nyeri ringan) sedangkan perbedaan
intensitas nyeri artritis rheumatoid yang tingkat kepercayaan 95 %. Hasil penelitian
dialami setelah kompres serei hangat, lanjut dikatakan bermakna jika nilai p value < 0,05
usia lebih banyak mengutarakan dan yang berarti ada pengaruh pemberian serei
merasakan tingkat intensitas nyeri pada hangat terhadap intensitas nyeri

38
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)

rheumatoid.Adapun hasil analisa bivariat pada sebelum dilakukan kompres serei hangat
penelitian ini adalah : yang didapat 1,071 dan setelah dilakukan
kompres serei hangat standar deviasi 1,099
Tabel.6 dengan perbedaan standar deviasi sebesar
0,826 sedangkan nilai t = 10,563 dengan
Pengaruh Kompres SereiHangat terhadap
signifikansi 0,000, sehingga dapat ditarik
Intensitas Nyeri
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan
intensitas nyeri artritis rheumatoid sebelum
dan setelah dilakukan kompres serei hangat.
Dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh
Kompres SereiHangat terhadap Intensitas
NyeriAtritis Rheumatid Pada Lanjut Usia
diKelurahan Tarok DipoWilayah Kerja
Puskesmas Guguk Panjang Bukittinggi,
terbukti dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05).

PEMBAHASAN
Univariat Intensitas Nyeri sebelum
dilakukan kompres serei hangat
Berdasarkan hasil analisa pada tabel 2
didapat rata-rata intensitas nyeri sebelum
dilakukan kompres serei hangat adalah 4,90
(nyeri sedang) dengan standar deviasi 1,071.
Dengan 95% tingkat kepercayaan, intensitas
nyeri klien sebelum dilakukan kompres serei
hangat antara 4,40 – 5,40 (nyeri sedang).
Dan dapat disimpulkan bahwa sebelum
dilakukan kompres serei hangat seluruh
responden (85%) mengalami nyeri sedang
dan (15%) mengalami nyeri ringan. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Syarifah Aini, Skepyang
berjudul Pengaruh Kompres Hangat
Terhadap Perubahan Tingkat Nyeri Pasien
Hasil penurunan ini juga dapat dilihat
Rematik Di Kelurahan Koto Panjang Ikur
pada tabel t-test secara statistik didapat Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin
perbedaan nilai rata-rata intensitas nyeri Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun
sebelum dilakukan kompres serei hangat 2010, yang didapat rata-rata tingkat nyeri
sebesar 4,90 dan setelah dilakukan kompres sebelum dilakukan kompres serei hangat
serei hangat terdapat penurunan intensitas sebesar 4,79 dengan standar deviasi sebesar
nyeri dengan nilai rata-rata 2,95 dengan 1,032.
rata-rata perbedaan intensitas nyeri sebelum Usia pertengahan cenderung akan
dan setelah pemberian kompres serei hangat mengalami penurunan aktifitas dan berlanjut
sebesar 1,95. Sedangkan standar deviasi sampai tua karena terjadinya penurunan

39
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)

fungsi tubuh akibat proses penuaan. Organ- nyeri yang dirasakan secara berlebihan
organ tubuh yang dulunya berfungsi dengan dibandingkan dengan wanita.
baik tanpa adanya gangguan, sekarang Dilihat dari rentang usia yang biasanya
mengalami kemunduran karena dalam beresiko terkena artritis rheumatoid adalah
proses penuaan(Smeltzer, 2001). usia 40 tahun keatas, penyakit ini lebih
Hasil penelitian ini mendukung penjelasan cenderung diderita usia 40 tahun keatas
diatas yang mana mayoritas lanjut usia yang karena kita ketahui sistem metabolisme pada
menjadi responden pada penelitian ini usia tersebut sudah mulai terganggu atau
mengalami nyeri artritis rheumatoid pada mengalami penurunan fungsi, namun tidak
daerah lutut yang terdiri dari 12 orang, pada menutup kemungkinan kelompok usia
pergelangan kaki sebanyak 5 orang, dan produktif juga dapat terkena.
pada bagian pinggulsebanyak 3 orang,
sehingga mereka merasa terganggu dalam Setiap lanjut usia penderita artritis
melakukan aktifitas akibat rasa nyeri, kaku rheumatoid mengalami nyeri ringan sampai
pada sendi, bengkak dan terganggunya sedang, kadang bisa berat. Rata-rata klien
fungsi sendi. Selain itu responden mengalami nyeri sedang dan lamanya nyeri
perempuan lebih mendominasi bisa berjam-jam bahkan berhari- hari
dibandingkan responden laki-laki sebesar terutama pada cuaca dingin dan pagi hari,
35%. Dan kriteria usia yang diterakan pada hal ini diakibatkan karena kerusakan
kriteria sampel juga sangat mendukung jaringan sendi,kerusakan tulang rawan
penjelasan teori faktor resiko yang (kartilago) sendi dan tulang didekatnya,
dipaparkan Sudoyo (2007), yang disertai perforasi dari tulang dan jaringan
mengatakan usia merupakan variabel yang lunak didalam dan sekitar daerah yang
selalu diperhatian dalam penyelidikan- terkena. Pada umumnya lanjut usia artritis
penyelidikan epidemologi. Angka kesakitan rheumatoid dengan intensitas nyeri sedang
maupun kematian hampir semua (4-6) merasakan nyeri sering terjadi pada
menunjukkan hubungan dengan usia. daerah lutut, kaki, pergelangan kaki dan
tangan, dan diberbagai persendian lainya.
Menurut asumsi peneliti, dilihat dari segi Rata-rata lanjut usia merasa terganggu
jenis kelamin lanjut usia yang menderita dalam beraktifitas karena rasa nyeri yang
artritis rheumatoid di Kelurahan Tarok Dipo dialaminya.Jika nyeri tidak diatasi dengan
yang terbanyak adalah responden segera, ini akan berlanjut hingga nyeri berat
perempuan sebanyak 13 orang dengan dan dapat mengganggu aktivitas klien.
proporsi sebesar 65% dan laki-laki sebanyak Intensitas Nyeri Artritis Rheumatoid
7 orang dengan proporsi sebesar 35%. Jenis pada Lanjut Usia Setelah Dilakukan
kelamin mempunyai pengaruh penting Kompres Serei
dalam berespon terhadap nyeri (Matasarin &
Jacob, 1997, dikutip dari harsono, Berdasarkan hasil analisa pada tabel 4
2009).Perbedaan jenis kelamin telah didapat rata-rata intensitas nyeri setelah
diindentifikasi dalam hal nyeri dan respon dilakukan kompres serei hangat adalah 2,95
nyeri.Laki-laki memiliki sensitifitas yang (nyeri ringan) dengan standar deviasi 1,099.
lebih rendah dibandingkan dengan wanita Dengan 95% tingkat kepercayaan, intensitas
atau kurang merasakan nyeri (Smeltzer and nyeri klien setelah dilakukan kompres serei
Bare).Laki- laki kurang mengekspresikan hangat antara 2,44 – 3,46 (nyeri ringan).

40
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)

Dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan wajah Wong and Barker (skala wajah)
kompres serei seluruh responden (65%) merupakan skala nyeri enam wajah dengan
mengalami nyeri ringandan (35%) ekspresi berbeda, menampilkan wajah
mengalami nyeri sedang. bahagia hingga wajah sedih, digunakan
Pada tabel 3frekuensi intensitas nyeri untuk mengekspresikan rasa nyeri. Skala ini
artritis rheumatoid sebelum dilakukan biasanya dipergunakan mulai anak usia 3
kompres serei hangat 85% mengalami (tiga) tahun (Potter and Perry, 2005).
intensitas nyeri sedang (4-6) ada 17 orang Pemberian kompres hangat pada daerah
dan lainya intensitas nyeri ringan (1-3) tubuh akan memberikan sinyal ke
sebesar 15%. Pada table 5 setelah dilakukan hypothalamus melalui sumsum tulang
kompres serei hangat 65% responden belakang. Ketika reseptor yang peka
dengan intensitas nyeri ringan (1-3) dan terhadap panas dihypothalamus diransang,
35% dengan intensitas nyeri sedang (4-6). system effektor mengeluarkan signal yang
Intensitas nyeri adalah gambaran tentang mulai berkeringat dan vasodilatasi
seberapa parah nyeri dirasakan oleh perifer.Perubahan ukuran pembuluh darah
individu, pengukuran intensitas nyeri sangat diatur oleh pusat vasomotor pada medulla
subjektif dan individual dan kemungkinan oblongata dari tangkai otak, dibawah
nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan pengaruh hipotalamik bagian anterior
sangat berbeda oleh dua orang yang sehingga terjadi vasodilatasi.Terjadinya
berbeda. Pengukuran nyeri dengan vasodilatasi ini menyebabkan aliran darah
pendekatan objektif yang paling mungkin kesetiap jaringan bertambah khususnya yang
adalah menggunakan respon fisiologik tubuh mengalami radang dan nyeri, sehingga
terhadap nyeri itu sendiri.Namun, terjadi penurunan nyeri sendi pada jaringan
pengukuran dengan tehnik ini juga tidak yang meradang (Tamsuri,2006).
dapat memberikan gambaran pasti tentang Durasi kompres serei hangat juga
nyeri itu sendiri (Tamsuri, 2007). mempengaruhi respon nyeri yang dirasakan,
Karakteristik paling subjektif pada nyeri dengan kata lain kompres serei hangat
adalah tingkat keparahan atau intensitas diberikan jika toleransi respon fisiologis
nyeri tersebut.Klien sering kali diminta setiap pasien berbeda-beda. Toleransi yang
untuk mendeskripsikan sebagai nyeri ringan, dapat diberikan pada seseorang dalam
sedang, berat.Namun makna istilah ini pemberian kompres serei hangat ini yaitu
berbeda bagi perawat dan klien.Dari waktu dilakukan selama 20 menit.Berdasarkan hal
kewaktu informasi jenis ini juga sulit untuk tersebut, keseluruhan responden dalam
dipastikan.Skala penilaian numerical rating penelitian ini dapat mentoleransi durasi
scale / NRS lebih digunakan sebagai kompres serei hangat dengan waktu 20
pengganti alat pendeskripsi kata.Dalam hal menit dengan 20 responden.
ini, klien menilai nyeri dengan Penelitian ini mendukung penelitian dari
menggunakan skala 0-10. Menurut AHCPR Isnainil S.Kep, pada tanggal 5 April sampai
(1992), skala paling efektif digunakan saat 21 Mei 2011 sebagai karya tulis ilmiah,
mengkaji intensitas nyeri sebelum dan yang berjudul “Pengaruh Kompres Hangat
setelah intervensi terapeutik. Dan apabila terhadap Perubahan Tingkat Nyeri Pasien
digunakan untuk menilai nyeri maka Rematik di Poli Interne RSAM Bukittinggi
direkomendasikan patokan 10 cm dan Skala tahun 2011, dimana hasil penelitian ini

41
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)

menunjukkan ada pengaruh kompres hangat yaituenzim siklo-oksigenase yang dapat


terhadap perubahan tingkat nyeri rematik. mengurangi peradangan yang diserap
Rata-rata selisih tingkat nyeri pre-post yaitu melalui kulit pada daerah yang meradang/
3,50. Dimana kompres hangat sangat bengkak pada penderita artritis rheumatoid,
berpengaruh untuk mengurangi intensitas selain itu serei juga memiliki efek
nyeri yang dirasakan. farmokologis yaitu rasa pedas yang bersifat
Penelitian dari The Science and hangat, efek hangat ini akan meransang
Technology yang dikutip dalam sistem effektor sehingga mengeluarkan
livestrong.com telah menentukan bahwa signal yangakan mengakibatkan terjadinya
serai memiliki manfaat antioksidan yang vasodilatasi perifer.Perubahan ukuran
dapat membantu mencegah kanker, dalam pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor
serei terdapat kandungan zat anti-mikroba pada medulla oblongata dari tangkai otak,
dan anti bakteri yang berguna sebagai obat dibawah pengaruh hipotalamik bagian
infeksi serta mengandung senyawa analgetik anterior sehingga terjadi
yang membantu menghilangkan rasa sakit vasodilatasi.Terjadinya vasodilatasi ini
atau nyeri seperti nyeri otot dan nyeri sendi menyebabkan aliran darah kesetiap jaringan
akibat artritis rheumatoid atau anti rematik. khususnya yang mengalami radang dan
Kandungan kimia dalam tanaman serei nyeri bertambah, sehingga terjadi penurunan
citratus ini memiliki sifat kimiawi dan efek nyeri sendi pada jaringan yang meradang.
farmakologis yaitu rasa pedas dan bersifat Dari hasil pengukuran setelah dilakukan
hangat, juga dapat memperlambat proses kompres serei hangat didapatkan hasil
penuaan, menghambat keluarnya enzim 5- seperti pada tabel 4 bahwa keseluruhan
lipogsigenase dan siklooksigenase. Enzim responden mengalami penurunan intensitas
siklo-oksigenase ini dapat mengurangi nyeri dengan rata-rata penurunan intensitas
peradangan dengan mengurangi proses nyeri sebesar 2,95 (nyeri ringan), ini
reproduksi mediator peradangan (Prince dikarenakan lanjut usia yang menjadi
dkk, 2005). sampel sangat kooperatif dan aktif dalam
Hasil penelitian ini juga mendukung mengikuti petunjuk atau instruksi dari
penjelasan teori-teori diatas dimana peneliti.
kandungan enzim siklo-oksigenase yang Bivariat
terdapat pada tanaman serei mampu Berdasarkan tabel 6rata-rata (mean)
mengurangi peradangan dan efek intensitas nyeri artritis rheumatoid pre-test
farmokologis yang dimiliki serei dapat 4,90dengan rata-rata intensitas nyeri post-
menghasilkan rasa pedas dan bersifat hangat test 2,95. Dari hasil analisa data penelitian
yang dapat mengakibatkan vasodilatasi dengan menggunakan uji t-test didapat
pembuluh darah sehingga menimbulkan rasa tingkat kepercayaan sebesar 95% diperoleh t
nyaman serta nyeri akan berkurang. = 10,563 dengan nilai signifikan sebesar
Menurut asumsi peneliti, dengan 0,000. Jadi dapat disimpulkan bahwa
memberikan perlakuan kompres serei hangat kompres serei hangat berpengaruh dalam
ini pada lanjut usia penderita artritis penurunan intensitas nyeri artritis
rheumatoid terlihat terjadi penurunan rheumatoid pada responden lanjut usia di
intensitas nyeri, ini dikarenakan dalam Kelurahan Tarok Dipo Bukittinggi, terbukti
tanaman serei terkandung suatu enzim, dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05).

42
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)

Faktor-faktor yang mempengaruhi toleransi aktifitas dapat mengalami


intensitas nyeri seseorang diantaranya penurunan (Potter and Perry, 2005).
adalah jenis kelamin.Secara umum, pria dan Kompres serei hangat merupakan terapi
wanita tidak berbeda secara bermakna dalam alternatif yang dapat dilakukan secara
merespon rasa nyeri.Seperti pada tabel mandiri untuk mengurangi rasa nyeri, karena
diatas perempuan lebih banyak menderita serei mengandung senyawa aktif yang dapat
nyeri artritis rheumatoid dibandingkan laki- menurunkan nyeri dan tanaman serei juga
laki sebesar 35%. Beberapa kebudayaan memiliki kandungan enzim siklo-oksigenase
yang mempengaruhi jenis kelamin yang dapat mengurangi peradangan pada
(misalnya, menganggap bahwa seorang laki- penderita artritis rheumatoid, selain itu juga
laki harus berani, tidak boleh menangis, serei memiliki efek farmokologis yaitu rasa
sedangkan seorang anak perempuan boleh pedas yang bersifat hangat. Dimana efek
menangis dalam situasi yang sama). panas ini dapat meredakan rasa nyeri, kaku
Toleransi nyeri sejak lama telah menjadi dan spasme otot, karena terjadi vasodilatasi
subjek penelitian yang melibatkan laki-laki pembuluh darah (Smeltzer, 2001).
dan perempuan. Akan tetapi, toleransi Menurut Potter and Perry (2005),
terhadap nyeri dipengaruhi oleh faktor- kompres hangat yang dilakukan untuk
faktor biokimia dan hal unik pada setiap mengurangi nyeri dapat terjadi karena
individu, tanpa memperlihatkan jenis terjadinya pemindahan panas dari kompres
kelamin ( Potter and Perry, 2005). ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan
Faktor usia juga sangat berpengaruh pelebaran pembuluh darah, dan akan terjadi
terhadap nyeri seseorang, usia merupakan penurunan ketegangan otot sehingga nyeri
variabel penting yang mempengaruhi nyeri, sendi yang dirasakan pada penderita artritis
khususnya pada lanjut usia. Perbedaan rheumatoid dapat berkurang bahkan
perkembangan yang ditemukan diantara menghilang. Kompres hangat berfungsi
kelompok usia ini dapat mempengaruhi untuk mengatasi atau mengurangi nyeri,
reaksi terhadap nyeri. Nyeri bukan dimana panas dapat meredakan iskemia
merupakan bagian dari proses penuaan yang dengan menurunkan kontraksi otot dan
tidak dapat dihindari. Pada lanjut usia yang melancarkan pembuluh darah sehingga
mengalami nyeri perlu dilakukan dapat meredakan nyeri dengan mengurangi
pengkajian, diagnosis dan penatalaksanaan ketegangan dan meningkatkan perasaan
seraca agresif (Jaime, 2007). Namun, nyaman, meningkatkan aliran darah daerah
individu yang lanjut usia memiliki resiko persendian.Secara fisiologis respon tubuh
tinggi mengalami situasi-situasi yang terhadap panas yaitu menyebabkan
membuat mereka merasakan nyeri. Karena pelebaran pembuluh darah, menurunkan
lanjut usia telah hidup lebih lama, mereka kekentalan darah, menurunkan ketegangan
memiliki kemungkinan yang lebih tinggi otot, meningkatkan metabolisme jaringan
mengalami kondisi patologis yang menyertai dan meningkatnya permeabilitas kapiler.
nyeri. Sekali klien yang lanjut usia Hasil penelitian ini mendukung dari
menderita nyeri, maka ia dapat mengalami penelitian yang dilakukan Ermala Sari pada
gangguan status fungsi yang serius. tahun 2010, yang berjudul “Pengaruh
Mobilisasi, aktifitas perawatan diri, Penggunaan Kompres Hangat Dalam
sosialisai di lingkungan luar rumah, dan Pengurangan Nyeri Persalinan Kala I Fase

43
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)

Aktif Di Klinik Hj. Hamidah Nasution hangat untuk pengurangan nyeri penderita
Medan Tahun 2010” dimana penelitian ini artritis rheumatoid.
mengatakan terdapat adanya pengaruh PUSTAKA
penggunaan kompres hangat terhadap Arikunto, (2006). Prosedur Penelitian Suatu
penurunan nyeri persalinan kala Ifase aktif. Pendekatan Praktik. Jakarta :Rineka
Menurut asumsi peneliti, mengenai Cipta.
kompres serei hangat dalam menurunkan
intensitas nyeri pada lanjut usia artritis Asmadi. (2008). Tehnik Prosedur
rheumatoid terbukti dalam mengurangi nyeri Keperawatan :Konsep dan Aplikasi
yang dirasakan oleh klien. Adanya Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta
penurunan intensitas nyeri artritis :Salemba Medika
rheumatoid setelah dilakukan kompres serei
hangat ini disebabkan karena tanaman serei Bobak. (2006). Buku Ajar Keperawatan
memiliki kandungan enzim siklo-oksigenase Marternitas, Jakarta : EGC
yang dapat mengurangi peradangan pada
penderita artritis rheumatoid, selain itu serei Corwin, E, J.(2000). Buku Saku Pofisiologi,
juga memiliki efek farmokologis yaitu rasa Jarkarta : EGC
pedas yang bersifat hangat.Dimana efek
hangat ini dapat meredakan rasa nyeri, kaku Darmojo, B . (1999). Geriatri (Ilmu
dan spasme otot, karena terjadi vasodilatasi Kesehatan Usia Lanjut),Jakarta :
pembuluh darah. FKUI
KESIMPULAN Dermawan, F (2008). Lansia Masa Kini Dan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari Mendatang diperoleh tanggal 12
penelitian kompres serei hangat ini adalah februari 2012, from.http;//
:Ada pengaruh pemberian kompres serei WWW.Headline News/ Situs Resmi
hangat terhadap penurunan intensitas nyeri Kementrian Kesehatan Rakyat. Htm
artritis rheumatoid pada lanjut usia dengan Dharma, K, (2011).Metodelogi Penelitian
rata-rata penurunan intensitas nyeri yang Keperawatan. Jakarta : CV Trans
dirasakan setelah dilakukan kompres serei Info Media.
hangat 1,95 dan nilai signifikansi 0,000 <α
0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan Data Dinas Kesehatan Kota Bukititnggi
bahwa ada pengaruh kompres serei hangat Tahun 2011
terhadap penurunan intensitas nyeri artritis
rheumatoid pada lanjut usia. Departemen Kesehatan RI, (2009).
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat Prevalensi Rheumatoid Artritis.
disosialisasikan kepada masyarakat dan Propinsi Indonesia
meningkatkan pelayanan kesehatan terutama
kepada lanjut usia yang mengalami keluhan Departemen Kesehatan RI, (2001). Defenisi
nyeri sendi dan perlunya peningkatan Lanjut Usia. Propinsi Indonesia
penyuluhan kesehatan pada penderita artritis
rheumatoid tentang pengobatan non Ester, M. (2005). Buku Ajar Fundamental
farmokologi berupa tehnik kompres serei Keperawatan Konsep, Proses dan
Praktik edisi 4.Jakarta : EGC

44
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)

Notoadmodjho, S. (2005). Metodologi


Hariana.(2006). Tumbuhan Obat dan Penelitian Dan Kesehatan. Jakarta :
Khasiatnya. Depok :Penebar Rineka Cipta
Swadaya
Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan
Harsono.(2009). Faktor-faktor yang Metodologi Penelitian Ilmu
Mempengaruhi Intensitas Nyeri Keperawatan, Jakarta : Salemba
Pasca Bedah Abdomen dalam
Asuhan Keperawatan di RSUD Ade Papalia, D, E. Olds S.W dan Feldman R.D
Muhamad Djoen Sintany. Diakses (2005). Human Development (10 th
tanggal 01-November-2012 dari http Ed). New York : Mc Graw Hill Inc
://Lontarui.ac.id/Opac/Theme /Green
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005).Buku
Hembing, W. (2007). Atasi Asam Uratdan Ajar Fundamental Keperawatan
Rematik Alan Hembing .Jakarta Konsep, Proses dan Praktik edisi
:PuspaSwara 4.Jakarta : EGC
(2006). Buku Ajar Fundamental
Hembing, W. (2008). Ramuan Herbal Keperawatan Konsep, Proses dan
Tahlukan Penyakit. Jakarta :Pustaka Praktik.Jakarta : EGC
Bunda
Perry dkk. (1994).Fundamental of nursing,
th
Jaime, L. S. (2007). Buku Saku Asuhan (6 ed), USA: Mosby Company.
Keperawatan Gerontik. Jakarta : Potter dkk. (2005). Fundamental Of Nursing
EGC Konsep, prose, Dan Praktik. Jakarta :
EGC
Koizer, B. (2010).Buku Ajar Fundamental
Keperawatan.Jakarta :EGC Posyandu Lansia Kelurahan Tarok Dipo
Bukittinggi, (2012). Jumlah Lanjut
Lemone, P., & Burke, M.K. (2008).Medical- Usia Penderita Arthritis
surgical nursing: Critical thinking in Rheumatoid. Bukittinggi
clien care. New Jersey: Pearson
education Inc Price, S.A., & Wilson, L.M. (2006).
Patofisiologi konsep klinis proses-
Matassarin-Jacobs, E. (1997). Pain, dalam proses penyakit, Volume 2.Alih
Black, J.M., & Matassarin-Jacobs, E. Bahasa: Pendit, B.U, dkk. Jakarta:
(Eds), Medical surgical nursing: EGC
Clinical management for continuity
of care. (hlm.342-396). Price,S.A.dkk, (2005), Patofisiologi :
Philadhelphia: W.B. Sauders Konsep Klinis Proses-proses
Company Penyakit (Pathophysiology : Klinical
Mayoclinic. (2007). Massage :A Relaxing Concepts Of Dissease Processes).
Method To Relieve Stress and Pain. Jakarta : EGC

45
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education v10.i1 (34-46)

Sulistyowati, R. (2007). Pengaruh Aroma laparoscopic cholecystectomy.


Terapi Lavender Secara Masa se Surgical Endoscopy Journal.20(3),
terhadap Nyeri Kanker di RSUD 448-451
Ulin, Banjarmasin. Diakses tanggal
18 November dariHttp :// lontarui. Utamidkk, (2005), Taman Obat Untuk
ac.id / opac / theme/ green. Mengatasi Rematik & Asam Urat,
Jakarta : PT Agro Media Pustaka
Sudoyo, S. (2004), Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta : FKUI Yunita, R. (2010). Pengaruh Aroma Terapi
terhadap nyeri pada Post Seksio
(2005), Ilmu Penyakit Dalam. Sesaria di Rumah Sakit Mardiwaluyo
Jakarta : FKUI Blitar. Diakses tanggal 07 –
November - 2014. Dari
(2007), Ilmu Penyakit Dalam. http//www.Intescience.Willey.com
Jakarta : FKUI

Sugiyono. (2009). Metodelogi Penelitian


Kuantatifdan R dan D. Bandung :
Alfa Beta

Tamher, S. (2009). Kesehatan Usia Lanjut


dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan, Jakarta : Salemba
Medika

Tamsuri, A. (2006). Konsep &


Penatalaksanaan Nyeri, Jakarta :
EGC
_________(2007). Konsep &
Penatalaksanaan Nyeri, Jakarta :
EGC

Uchiyama, dkk.(2006). Gender differences


in postoperative pain after

46
TUGAS ANALISIS JURNAL

Dosen pengampu : Saelan S.kep .,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :
NAMA : LINDA LIDYANA

NIM : S18188
KELAS : S18D

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2020 / 2021
A. Judul Jurnal Pengaruh Kompres Serei Hangat Terhadap
Penurunan Inensitas Nyeri Artritis
Rheumatoid Pada Lanjut Usia

B. Penulis Jurnal Marlina Andriani

C. Latar Belakang Masalah Penelitian Artritis rheumatoid merupakan suatu penyakit


yang tersebar luas serta melibatkan semua
kelompok ras dan etnik di dunia.Penyakit ini
merupakan suatu penyakit autoimun yang
ditandai dengan
terdapatnya sinovitis erosive simetrik yang
walaupun terutama mengenai jaringan
persendian, seringkali juga melibatkan organ
tubuh lainya yang disertai nyeri dan kaku
pada sistem otot (musculoskeletal) dan
jaringan ikat/ connective tissue
D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat
pengaruh kompres serei hangat terhadap
penurunan intensitas nyeri artritis rheumatoid
pada lansia.
E. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen one-group pretestposttets design
dengan menggunakan total sampling dengan
sampel sebanyak 20 orang, pengumpulan data
yang dilakukan melalui wawancara dengan
penilaian hasil ukur menggunakan numeric
rantingscale (NRS) dan melalui observasi
dengan penilaian hasil ukur menggunakan
skala Wong Barker (skala wajah), mean
intensitas nyeri sebelum kompres serei hangat
4,90 dan setelah dilakukan kompres serei
hangat 2,95.
F. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini didapatkan perbedaan
intensitas nyeri artritis rheumatoid sebelum
dan setelah dilakukan kompres serei hangat.
Ini dibuktikan dengan uji t-test didapat nilai t
sebesar 10,563 dengan nilai signifikansi =
0,000, dengan hasil tersebut kompres serei
hangat dapat digunakan sebagai salah satu
alternative untuk mengurangi intensitas nyeri
dan rasa nyeri yang dirasakan oleh lanjut usia
yang menderita artritis rheumatoid. Dapat
disimpulkan bahwa kompres serei hangat
berpengaruh terhadap intensitas nyeri artritis
rheumatoid dan dapat dilanjutkan sebagai
intervensi yang dapat dilakukan secara
mandiri oleh penderita artritis rheumatoid

G. Kesimpulan penelitian kompres serei hangat ini adalah : Ada


pengaruh pemberian kompres serei hangat
terhadap penurunan intensitas nyeri artritis
rheumatoid pada lanjut usia dengan rata-rata
penurunan intensitas nyeri yang dirasakan setelah
dilakukan kompres serei hangat 1,95 dan nilai
signifikansi 0,000 <α 0,05. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa ada pengaruh kompres serei
hangat terhadap penurunan intensitas nyeri artritis
rheumatoid pada lanjut usia.

You might also like