You are on page 1of 11

BioScience | Volume 1 No.

2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/bsc.v1i2.7731

The Effect of Mango Juice (Mangifera Indica) and Long Ripening


on the Quality Of Cow's Milk Curd
Selly Fildawati1, Linda Advinda2 and Azwir Anhar2
1
Biologi Universitas Negeri Padang
2
Dosen Jurusan Biologi Universitas Negeri Padang
email: fildawatiselly@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this study was to
determine the effect of mango juice and long ripening on the quality of cow's milk curd. This study
is experimental and descriptive. The design used was a 3x2 factorial randomized block design with
three replications. A factor is the mango juice consisting of 3 treatment, and long ripening factor B
is composed of 2 treatments. Research was conducted in January 2016 in the Laboratory of
Livestock Product Technology Faculty of Animal UNAND. Parameters measured were total acid
content, protein content, and organoleptic. Data were analyzed by descriptive qualitative analysis
of variance (ANOVA) and a further test DNMRT at 5% level. The results of this study are the
addition of mango juice and long curing does not affect the total acid content (%TAT). However,
the addition of mango juice and long curing effect on protein levels although there is no interaction
between the concentration and duration of ripening. Lowest total acid level was the control
treatment on a long curing 48 hours and total acid concentration is the highest concentration of 3%
at 36 hours. Lowest protein content that is the control treatment at 36 hours and the highest
concentration of 3% at 48 hours. The results of organoleptic tests show the variation of each
treatment.
Keyword: curd, total acid content and, protein content

Pengaruh Penambahan Sari Buah Mangga (Mangifera indica) dan Lama Pemeraman
Terhadap Mutu Dadih Susu Sapi
ABSTRAK
The purpose of this study was to determine the effect of mango juice and long ripening on the
quality of cow's milk curd. This study is experimental and descriptive. The design used was a 3x2
factorial randomized block design with three replications. A factor is the mango juice consisting of
3 treatment, and long ripening factor B is composed of 2 treatments. Research was conducted in
January 2016 in the Laboratory of Livestock Product However, the addition of mango juice and
long curing effect on protein levels although there is no interaction between the concentration and
duration of ripening. Lowest total acid level was the control treatment on a long curing 48 hours
and total acid concentration is the highest concentration of 3% at 36 hours. Lowest protein content
that is the control treatment at 36 hours and the highest concentration of 3% at 48 hours. The
results of organoleptic tests show the variation of each treatment.
Kata kunci: dadih, total acid content dan protein content

I. PENDAHULUAN kemudian ditutup dengan daun pisang atau


plastik dan dibiarkan pada suhu kamar
Dadih adalah makanan tradisional
selama kurang lebih 1 sampai 2 hari sampai
masyarakat Minangkabau di daerah Sumatera
terbentuk gumpalan putih kekuning-kuningan
Barat. Produk makanan ini diproduksi
dan mempunyai bau yang khas (Dhalmi,
dengan bahan dasar susu kerbau yang dibuat
2011).
dengan cara memasukkan susu kerbau segar
yang telah disaring ke dalam bambu, yang

1
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/bsc.v1i2.7731

Dadih sangat berguna bagi kesehatan dadih yang diharapkan dapat memperbaiki
manusia. Pembuatan dadih secara tradisional rasa dan aroma pada dadih.
melibatkan beberapa macam mikroorganisme
Buah mangga (M. indica) merupakan buah
antara lain bakteri asam laktat (BAL), kapang
yang memiliki aroma khas dan cita rasa yang
dan khamir (Yurlisani dan Zakaria, 2013).
enak. Komponen daging buah mangga yang
Bakteri yang berperan dalam proses ini di
paling banyak adalah air dan karbohidrat.
dominasi oleh bakteri Lactobacillus sp.
Selain itu juga mengandung protein, lemak,
(Jayanti, 2014). Mikroorganisme yang
macam-macam asam, vitamin, mineral, tanin,
berperan dalam proses fermentasi dadih susu
zat warna, dan zat yang mudah menguap
kerbau berasal dari permukaan tabung bambu
sehingga menciptakan aroma harum khas
bagian dalam, permukaan daun penutup, dan
buah mangga. Karbohidrat daging buah
dari susu kerbau yang digunakan (Taufik,
mangga yang memberikan rasa manis dan
2004).
bermanfaat bagi pemulihan tenaga pada
Mikroorganisme alami yang terdapat dalam tubuh manusia (Laroussilhe dan Manguer.
tabung bambu sangat berperan dalam 1960).
memecah laktosa susu menjadi asam-asam
Berdasarkan hasil penelitian Jayanti (2014)
organik terutama asam laktat. Asam yang
yaitu penambahan jeruk nipis dalam
diproduksi oleh mikroorganisme akan
pembuatan dadih berpengaruh terhadap hasil
menurunkan pH susu sehingga menyebabkan
uji organoleptik dadih. Secara umum dadih
terkoagulasinya protein pada susu sehingga
mempunyai cita rasa yang khas asam dengan
susu membentuk gumpalan (Putra dkk,
aroma perpaduan antara bambu dan susu,
2011).
berwarna putih kekuningan dengan tekstur
Kandungan nutrisi pada dadih beragam di kental.
setiap daerah karena belum ada standarisasi
Sementara itu, berdasarkan hasil penelitian
produk dadih. Namun pada umumnya, dadih
Rachmawati (2012) menunjukkan bahwa
yang dibuat dari susu kerbau memiliki kadar
penambahan ekstrak jeruk manis dan jambu
air sekitar 69 – 73 %, protein 5,7 – 6,6%,
biji pada keju tradisional dadih berpengaruh
lemak 7,9 -8,2%, kadar asam total 0,96-1 %
terhadap kadar protein dan kadar asam total.
(Afriani, 2009). Menurut Usmiati (2013)
Kadar protein tertinggi pada keju tradisional
dadih yang disimpan pada suhu ruang
dadih dengan penambahan ekstrak jambu biji
memiliki pH 3,91, viskositas 2.866,7 cP, total
24 mL yaitu 16,16 g. Kadar asam total
L. casei 1,54 x 1016 cfu/g, dan kadar air
tertinggi pada keju tradisional dadih dengan
64,95%. Berdasarkan beberapa penelitian
penambahan ekstrak jeruk manis 24 mL yaitu
yang telah dilakukan sebelumnya, pembuatan
9,97 %.
dadih dapat dilakukan dengan bahan dasar
selain susu kerbau. Selain penambahan flavoring agent, lama
pemeraman yang berbeda juga akan
Dadih yang dihasilkan biasanya akan
berpengaruh terhadap kadar protein pada
memiliki aroma kurang sedap yang berasal
dadih. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
dari proses fermentasi susu yang bercampur
oleh Daswati dkk, (2009) lama pemeraman
dengan bau dari bambu. Bau yang kurang
berpengaruh terhadap kadar protein dadih
sedap tersebut mengakibatkan ketertarikan
susu kerbau. Lama pemeraman yang
masyarakat terhadap produk ini berkurang
digunakan pada penelitian tersebut adalah 12
(Jayanti, 2014). Selain itu, keterbatasan daya
jam, 24 jam, 36 jam dan 48 jam dengan kadar
terima konsumen diakibatkan rasa asli dadih
protein tertinggi yaitu 9,96 % pada lama
yang asam (Putra dkk, 2011).
pemeraman 48 jam.
Penambahan berbagai flavoring agent seperti
Berdasarkan uraian di atas, sampai saat ini
buah-buahan, coklat, dan vanilla merupakan
belum ada informasi mengenai pengaruh
salah satu upaya pengembangan produk
penambahan sari buah mangga dan lama
dadih. (Putra dkk, 2011). Penambahan sari
pemeraman terhadap mutu pada dadih susu
buah mangga (Mangifera indica) merupakan
sapi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
salah satu upaya pengembangan produk
2
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/bsc.v1i2.7731

tentang “Pengaruh penambahan sari buah masing ruas dipotong dengan panjang 15 cm
mangga (Mangifera indica) dan lama berdiameter 10 cm sehingga didapat 18
pemeraman terhadap mutu dadih susu sapi ”. potong bambu gombong yang siap digunakan
sebagai wadah dadih. Untuk penutup bambu
digunakan daun pisang sebanyak 18 lembar.
II. METODE PENELITIAN
Proses pembuatan sari buah mangga yaitu
Jenis penelitian ini adalah penelitian menyiapkan satu buah mangga arum manis
eksperimen dan deskriptif. Penelitian yang matang, lalu membuang bagian kulit
dilaksanakan pada Januari 2016, di dan biji mangga sehingga yang tersisa hanya
Laboratorium Teknologi Hasil Ternak bagian daging buahnya saja. Selanjutnya
Fakultas Peternakan UNAND. daging buah mangga dihaluskan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan mortar dan disaring dengan
adalah water bath, panci, sendok pengaduk, kain penyaring rangkap 2. Penyaringan
termos, thermometer, mortar, pisau, beaker dilakukan dua kali sampai terbentuk sari
glass 250 mL, beaker glass 500 mL, gelas buah mangga sebanyak 60 mL .
ukur 10 mL, gunting, rol, sendok, timbangan Dadih akan dibuat dengan cara
analitik, cawan petri, oven, labu kjeldahl, mencampurkan susu sapi dengan sari buah
ruang asam, kompor listrik, destilator, labu mangga kecuali kontrol. Susu sapi yang
destilasi, buret, desikator, spatula, gunting digunakan didapat dari susu sapi perah
besi, labu ukur 500 mL, erlenmeyer 250 mL, Lubuk Minturun, Padang.
lampu spritus, batang pengaduk, kamera, alat
Susu sapi terlebih dahulu dipanaskan pada
tulis.
suhu 700C selama 60 menit. Pemanasan ini
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mematikan mikroba patogen
adalah bambu gombong (Gigantochloa yang terdapat pada susu serta untuk
verticillata) berumur sedang, daun pisang, mengurangi kadar air susu sapi (87,20 %)
plastik, cup plastic, susu sapi, mangga arum dan dapat mendekati kadar air dari susu
manis (M. indica), karet gelang, aquadest, kerbau (77,35 %). Setelah selesai pemanasan,
reagent biuret, indicator fenolftalen 1%, susu sapi didinginkan.
NaOH 0,1 N, selenium, NaOH 30%, H2SO4
Selanjutnya, memasukkan sari buah mangga
0,05 N, HCL, asam borat, indikator metil
sesuai masing-masing konsentrasi ke dalam
merah, kertas label, aluminium foil, spritus,
beaker glass 500 mL dan ditambahkan susu
kain saring.
sapi yang telah dingin hingga volume 200
Rancangan yang digunakan adalah mL lalu diaduk dengan batang pengaduk.
Rancangan Acak kelompok (RAK) dalam Kemudian, dimasukkan ke dalam bambu dan
Faktorial 3x2 dengan 3 kali ulangan. Faktor ditutup dengan daun pisang serta diikat
A adalah konsentrasi sari mangga, yang dengan karet gelang. Setiap perlakuan
terdiri dari 3 perlakuan yaitu A0 = tanpa sari difermentasi dengan variasi lama pemeraman
buah mangga (kontrol), A1 = 2 % (4 mL) 36 jam dan 48 jam pada suhu ruang.
sari buah mangga, A2 = 3 % (6 mL ) sari
Pengamatan. Pengujian Kadar Asam Total.
buah mangga. Faktor B adalah lama
Pengujian kadar asam total menggunakan
pemeraman yang terdiri dari 2 perlakuan
metode titrasi. Dadih yang akan diukur kadar
yaitu: B = 36 jam, B2 = 48 jam. Kombinasi
asam totalnya diambil sebanyak 1 mL dan
perlakuan adalah sebagai berikut: A0B1,
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer untuk
A1B1, A2B1, A0B2, A1B2, A2B2.
dititrasi, sebelum dititrasi sampel ditambah
Mempersiapkan 6 batang bambu gombong . tiga tetes indicator fenolftalen 1%. Sampel
Ruas bambu yang digunakan adalah ruas ke kemudian dititrasi dengan NaOH 0,1 N.
4, 5 dan 6 dihitung dari pangkal batang. Titrasi dihentikan setelah berwarna merah
Untuk ulangan 1 ruas ke 4, ulangan 2 ruas ke muda.
5, dan ulangan 3 ruas ke 6 pada masing-
Pengujian Kadar Protein. Pengukuran kadar
masing perlakuan. Selanjut nya, masing-
protein dilakukan berdasarkan pedoman
3
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/bsc.v1i2.7731

Sudarmadji, Haryono dan Suhardi (1984) (3). Skor untuk pengujian tekstur yaitu
dengan memakai metode kjeldahl. Analisis kategori lembut dan sedikit kenyal (1),
protein cara kjehdal pada dasarnya dapat kategori lembut dan kenyal (2), kategori
dibagi menjadi tiga tahapan yaitu, tahap lembut dan tidak kenyal (3). Skor untuk
destruksi, tahap destilasi, dan tahap titrasi. pengujian rasa yaitu kategori sedikit asam
(1), kategori asam (2), kategori tidak asam
Pada destruksi sebanyak 1 gram sampel
(3). Skor untuk daya terima yaitu sedikit suka
kering dimasukkan ke dalam labu kjehdal.
(1), suka (2), tidak suka (3) (Jayanti, 2014).
Kemudian ditambahkan katalisator berupa
selenium sebanyak 1 gram (Z gram) serta 25 Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan
mL H2SO4 pekat lalu dipanaskan sehingga analisis ragam (ANOVA), dan jika
terjadi destruksi. Pemanasan dilakukan terus menunjukkan perbedaan pengaruh yang
hingga larutan jernih atau tidak berwarna nyata dilakukan uji lanjut Duncan’s New
kemudian didinginkan. Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5
% ( Sudjana, 2005).
Kemudian dilanjutkan dengan tahap destilasi
yaitu dengan memindahkan larutan ke dalam III. Hasil dan Pembahasan
labu ukur 500 mL lalu diencerkan dengan
Hasil pengamatan pengaruh penam bahan
aquadest sampai tanda garis. Kemudian
sari buah mangga dan lama pemeraman
ambil 25 mL larutan sampel + 25 mL NaOH
terhadap kadar asam total menunjukkan
30 % yang telah dicampur dengan aquadest
bahwa konsentrasi maupun lama pemeraman
sebanyak 150 mL dimasukkan ke dalam labu
tidak berpengaruh terhadap kadar asam total
destilasi. Larutan dipanaskan (2/3 tersuling)
dadih susu sapi. Kadar asam total tertinggi
hingga semua N dari cairan yang ada dalam
diperoleh pada perlakuan dengan konsentrasi
labu tertangkap oleh H2SO4 0,05 N yang
3 % dan kadar asam total terendah diperoleh
terlebih dahulu dicampur dengan 3 tetes
pada perlakuan tanpa penambahan sari buah
indicator metal merah dalam erlenmeyer.
mangga. Sedangkan, untuk lama pemeraman
Kemudian tahap terakhir adalah titrasi. kadar asam total tertinggi diperoleh pada
Erlenmeyer yang berisi hasil sulingan dititer perlakuan dengan lama pemeraman 36 jam
dengan NaOH 0,1 N (X mL). Dalam dan kadar asam total terendah pada perlakuan
erlenmeyer lain ditambahkan pula 25 mL lama pemeraman 48 jam. Untuk lebih jelas
H2SO4 0,05 N dan tiga tetes indicator metal dapat dilihat pada Tabel 4.
merah dan dititer dengan NaOH 0,1 N
Tabel 4. Pengaruh Konsentrasi Sari Buah
sehingga terjadi perubahan warna dari merah
Mangga dan Lama Pemeraman terhadap
jambu menjadi kuning sebagai blanko (Y
Kadar Asam Total Dadih Susu Sapi.
mL).
Konsentrasi Lama Rerata
Pengujian Organoleptik. Pengujian tekstur Pemeraman(jam) Konsentrasi
Mangga (%)
dilakukan ketika dadih campuran susu sapi B1(36) B2(48)
dengan sari buah mangga telah terbentuk. (%)
A0(kontrol) 1,56 1,20 1,38a
Pengujian dilakukan dengan panelis tidak
terlatih sebanyak 20 orang, pria atau wanita A1( 2 ) 1,36 1,50 1,43a
berstatus mahasiswa. Tahap ini dilakukan A2( 3 ) 1,78 1,31 1,55a
pada masing-masing variasi lama pemeraman
Rerata Lama 1,56a 1,34a
dadih. Panelis diminta menilai dadih yang Pemeraman
telah dibuat yang meliputi , warna, aroma, (%)
tekstur, rasa, dan daya terima. Panelis
diharapkan dapat menanggapi persepsi Pada Tabel 4. terlihat bahwa konsentrasi sari
kesukaannya pada sampel, dan buah mangga berbanding lurus dengan kadar
mentransformasi dalam 3 tingkat skor asam total. Sedangkan, untuk lama
penilaian warna yaitu kuning (1), putih pemeraman terlihat semakin lama
kekuningan (2), dan putih (3) . Skor untuk pemeraman kadar asam total mengalami
pengujian aroma yaitu kategori sedikit langu penurunan.
(1), kategori tidak langu (2), kategori langu
4
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/bsc.v1i2.7731

Hasil pengamatan pengaruh penambahan sari disukai diperoleh pada perlakuan konsentrasi
buah mangga dan lama pemeraman terhadap 2% dengan lama pemeraman 48 jam dan
kadar protein menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi 3% dengan lama
konsentrasi dan lama pemeraman pemeraman 36 dan 48 jam. Untuk lebih jelas
berpengaruh terhadap kadar protein dadih dapat dilihat pada Tabel 6.
susu sapi meskipun tidak terdapat interaksi
Tabel 6. Hasil Organoleptik Dadih Susu Sapi.
antara konsentrasi dan lama pemeraman.
Kadar protein tertinggi diperoleh pada Perlakuan Warna Aroma Rasa Tekstur Daya
Terima
perlakuan dengan konsentrasi 3 % dan kadar A1B1 Putih Sedikit Sedikit Lembut Sedikit
protein terendah diperoleh pada perlakuan kekunin langu asam dan suka
tanpa penambahan sari buah mangga. gan sedikit
kenyal
Sedangkan, untuk lama pemeraman kadar A2B1 Kuning Tidak Asam Lembut Suka
protein tertinggi diperoleh pada perlakuan langu dan
sedikit
dengan lama pemeraman 48 jam dan kadar kenyal
protein terendah pada perlakuan lama A0B1 Putih Langu Asam Lembut Tidak
pemeraman 36 jam. Untuk lebih jelas dapat dan suka
kenyal
dilihat pada Tabel 5. A1B2 Putih Tidak Asam Lembut Suka
kekunin langu dan
Tabel 5. Pengaruh Konsentrasi Sari Buah gan kenyal
Mangga dan Lama Pemeraman terhadap A2B2 Kuning Tidak Sedikit Lembut Suka
Kadar Protein Dadih Susu Sapi. langu asam dan
sedikit
Konsentrasi Lama Pemeraman(jam) Rerata kenyal
konsentrasi A0B2 Putih Langu Sedikit Lembut Tidak
Mangga (%) asam dan suka
B1(36) B2(48) kenyal
(%)
A0 (kontrol) 5,58 10,22 7,90a
A1 ( 2 ) 8,81 9,72 9,26ab Dari Tabel 6. terlihat bahwa semua perlakuan
berpengaruh terhadap organoleptik dadih
A2 ( 3 ) 9,13 12,85 10,99b
susu sapi. Pada kategori warna diperoleh
Rerata Lama 7,84A 10,93B warna putih sampai kuning. Warna yang
Pemeraman paling baik terdapat pada 2 perlakuan yaitu
(%)
warna putih kekuningan. Pada kategori
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf aroma diperoleh aroma tidak langu sampai
yang sama pada kolom atau baris yang sama langu. Aroma yang paling baik terdapat pada
berbeda tidak nyata. 2 perlakuan yaitu tidak langu. Pada kategori
Dari Tabel 5. terlihat bahwa konsentrasi sari rasa diperoleh rasa sedikit asam sampai asam.
buah mangga dan lama pemeraman Rasa yang paling baik terdapat pada 3
berbanding lurus dengan kadar protein dadih perlakuan yaitu asam. Pada kategori tekstur
susu sapi. Untuk konsentrasi sari buah diperoleh tekstur lembut dan sedikit kenyal
mangga perbedaan pengaruh perlakuan sampai lembut dan kenyal. Tekstur yang
terhadap kadar protein terlihat antara paling baik terdapat pada 3 perlakuan yaitu
perlakuan kontrol dengan penambahan sari lembut dan kenyal. Dari keempat kategori
buah mangga 3%. Sedangkan, untuk lama tersebut disimpulkan oleh penilaian daya
pemeraman 36 jam berbeda dengan terima dari tidak suka sampai suka. Daya
perlakuan lama pemeraman 48 jam. terima yang paling disukai terdapat pada 3
perlakuan.
Hasil pengamatan pengaruh penambahan sari
buah mangga dan lama pemeraman terhadap Pembahasan
organoleptik menunjukkan adanya variasi Kadar asam dari susu sapi segar yang akan
pada masing-masing kategori penilaian. dijadikan dadih pada penelitian ini adalah
Kategori penilaian meliputi warna, aroma, 0,19 %. Kadar asam yang didapatkan sudah
rasa, tekstur dan daya terima. Dari hasil sesuai dengan SNI 3141.1:2011 susu sapi
penilaian daya terima dadih yang paling segar (0,1-0,26%). Pengujian kadar asam

5
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/bsc.v1i2.7731

susu sapi segar ini dilakukan untuk pangan. Selain laktosa, substrat yang
menentukan kelayakannya sebagai bahan digunakan bakteri asam laktat berasal pula
baku pembuatan dadih. Berdasarkan hasil dari sari buah mangga (Nawangsari, 2012).
pengamatan diperoleh bahwa perlakuan tidak Kadar karbohidrat pada sari buah mangga
berpengaruh terhadap kadar asam total dadih juga berpengaruh terhadap pembentukan
susu sapi. asam laktat oleh bakteri asam laktat
(Yulneriwarni, 2009). Semakin tinggi
Perlakuan konsentrasi sari buah mangga
konsentrasi sari buah mangga maka
menunjukkan hasil tidak berpengaruh
kandungan karbohidratnya juga semakin
terhadap kadar asam total dadih susu sapi.
tinggi sehingga menyebabkan produksi asam
Kadar asam total terendah adalah pada
laktat yang tinggi. Hal ini sesuai dengan
perlakuan kontrol yaitu 1,38%, diikuti
pendapat Djaafar dan Rahayu (2006)
dengan konsentrasi 2% yaitu 1,43 dan yang
menyatakan bahwa selama proses fermentasi
tertinggi pada konsentrasi 3% yaitu 1,55%.
BAL akan memanfaatkan karbohidrat yang
Hal ini diduga karena BAL dalam dadih
ada hingga terjadi peningkatan asam laktat.
dengan penambahan sari buah mangga dapat
memanfaatkan gula dalam buah mangga Dari hasil rerata kadar asam total terlihat
untuk pertumbuhan nya walaupun belum bahwa penambahan sari buah mangga
maksimal. Belum maksimalnya pemanfaatan memberikan perbedaan pada masing-masing
gula dalam mangga oleh BAL menyebabkan perlakuan meskipun hasil pengamatan
asam laktat yang dihasilkan juga tidak menunjukkan bahwa perlakuan tidak
maksimal ,sehingga total asam yang berpengaruh terhadap kadar asam total.
dihasilkan relativ sama. Pada perlakuan Menurut Hamdy dkk (2006) menyatakan
dengan penambahan sari buah mangga 3% bahwa penambahan bahan pembantu yang
diperoleh kadar asam total tertinggi karena bersifat asam berpengaruh dalam
tersedianya faktor pertumbuhan untuk BAL peningkatan kadar asam total dadih. Rasa
yang lebih banyak dan menyebabkan asam pada buah mangga berasal dari
produksi asam laktat oleh BAL meningkat. kandungan asam sitrat (0,13-0,17%) dan
vitamin C (13-80 mg/100 g) daging buah
Asam laktat terbentuk karena adanya
masak yang menyertai rasa manis pada
aktivitas bakteri asam laktat dalam
mangga (Laroussilhe dan Manguer. 1960).
memfermentasi laktosa susu dan gula
sederhana pada mangga menjadi asam laktat. Pada perlakuan lama pemeraman
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Legowo menunjukkan hasil tidak berpengaruh
et.al (2009) bahwa peningkatan kadar asam terhadap kadar asam total. Semakin lama
laktat disebabkan adanya aktivitas BAL yang pemeraman semakin menurun kadar asam
memecah laktosa dan gula-gula lain menjadi total dadih susu sapi yaitu pada B1 1,56%
asam laktat. Hal tersebut berkaitan dengan menurun pada B2 yaitu 1,34%. Semakin
semakin meningkatnya jumlah bakteri asam lama pemeraman kadar asam total yang
laktat yang menggunakan laktosa. Semakin dihasilkan menurun. Hal ini diduga karena
banyak sumber gula yang dapat dimetabolisir dipengaruhi oleh aktivitas BAL yang
maka semakin banyak asam-asam organik merombak laktosa.
yang dihasilkan. Sedangkan, rendahnya kadar
Untuk perlakuan lama pemeraman dari hasil
asam laktat pada kontrol menunjukkan bahwa
penelitian dapat dilihat bahwa total asam
aktivitas BAL yang terdapat di dalam susu
laktat menurun dari perlakuan B1 1,56 %
tidak optimal untuk merombak laktosa
menjadi 1,34 % pada pelakuan B2.
menjadi asam laktat karena proses fermentasi
Sedangkan, menurut Taufik (2004) semakin
hanya bergantung pada aktivitas
lama waktu penyimpanan dadih maka nilai
mikroorganisme asal susu tanpa penambahan
kadar asam total semakin meningkat. Laktosa
sumber gula dari sari buah mangga.
dan kasein merupakan komponen susu yang
Mikroba membutuhkan energi yang berasal berperan dalam koagulasi susu. Laktosa
dari karbohidrat, protein, lemak, mineral dan sebagai sumber karbon dan energi
zat-zat gizi lainnya yang ada dalam bahan dimetabolisme oleh bakteri menjadi asam

6
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/bsc.v1i2.7731

laktat, sehingga keasaman dadih meningkat Kadar protein terendah yaitu pada perlakuan
ditunjukkan oleh meningkatnya nilai kadar tanpa penambahan sari buah mangga. Karena
asam total. tanpa penambahan sari buah mangga maka
protein yang terkandung pada dadih hanya
Standar asam laktat untuk yoghurt sesuai SNI
berasal dari bahan dasar pembuatan dadih
2981:2009 adalah 0,5% sampai 2%.
yaitu susu sapi yang mengandung protein
Sementara itu keasaman dadih yang
sebanyak 3,4 %. Sesuai pendapat
dihasilkan mempunyai nilai yang masih
Rachmawati (2012) menyatakan bahwa kadar
dalam kisaran standar persen asam laktat
protein dadih yang terukur merupakan kadar
untuk yoghurt yaitu : 1,20% – 1,78%. Namun
protein kasar, dimana protein dadih dan
sampai sekarang SNI untuk dadih belum ada.
bahan bahan lain yang ditambahkan pada
Lebih dari itu tingkat keasaman produk susu
dadih, sehingga dapat menambah kandungan
fermentasi sangat ditentukan oleh preferensi
protein dadih.
konsumen. Bila dibandingkan kadar asam
dadih asal Kabupaten Solok yaitu berkisar Hal tersebut menandakan bahwa sari buah
1,32 % (Usmiati. 2011). Maka, perlakuan mangga mampu mempengaruhi peningkatan
yang mendekati adalah konsentrasi 3% pada kadar protein dadih yang dihasilkan. Hal ini
lama pemeraman 48 jam yaitu 1,31 %. disebabkan penambahan sari buah mangga
akan mengakibatkan penggumpalan protein
Kadar protein susu sapi segar pada penelitian
pada susu. Menurut Jayanti (2014)
ini adalah 4,32%. Kadar protein ini sudah
kandungan asam sitrat pada buah merupakan
sesuai dengan SNI 3141.1:2011 susu sapi
pengganti enzim rennet yang berfungsi
segar yaitu mengandung protein minimum
sebagai penggumpal susu, sehingga
2,8%. Kadar protein dadih dari semua
pembentukan dadih akan lebih cepat.
perlakuan meningkat dikarenakan susu
Peningkatan kadar protein tersebut
terlebih dahulu dipanaskan untuk mengurangi
disebabkan semakin banyak konsentrasi sari
kadar air dan meningkatkan jumlah protein.
buah mangga semakin banyak pula enzim
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan rennet sehingga aktifitas enzim semakin baik
bahwa perlakuan penambahan sari buah dan semakin banyak pula protein yang
mangga dan lama pemeraman berpengaruh digumpalkan.
terhadap kadar protein dadih susu sapi.
Semakin besar level bahan penggumpal alami
Namun, tidak terdapat interaksi antara
dari sari buah mangga semakin besar kadar
konsentrasi sari buah mangga dan lama
protein yang dihasilkan karena tingkatan
pemeraman.
reaksi sebuah enzim berbanding lurus dengan
Penambahan sari buah mangga terbaik adalah konsentrasi enzim (Yuniwati dkk. 2008).
pada perlakuan konsentrasi 3% karena Semakin tinggi konsentrasi enzim, maka
mengandung kadar protein tertinggi, lalu semakin tinggi aktifitas enzim dan semakin
diikuti oleh konsentrasi 2% dan terakhir banyak pula protein yang digumpalkan enzim
kontrol dimana kadar proteinnya paling tersebut.
rendah. Dapat dijelaskan bahwa penambahan
Kandungan karbohidrat pada sari buah
sari buah mangga 3 % pada dadih
mangga berpengaruh terhadap pembentukan
mengandung kadar protein tertinggi
asam laktat oleh bakteri asam laktat. Semakin
dibandingkan dengan perlakuan penambahan
tinggi konsentrasi sari buah mangga maka
2 % sari buah mangga ataupun tanpa
kandungan karbohidratnya juga semakin
penambahan sari buah mangga. Hal ini
tinggi sehingga menyebabkan produksi asam
diduga karena buah mangga mempunyai
laktat yang tinggi dan pH menurun. Hal ini
kadar protein yang cukup tinggi yaitu 0,60-
mempengaruhi penggumpalan protein
0,70 % dalam 100 g buah mangga masak.
sehingga terjadi peningkatan protein
Sehingga semakin banyak penambahan sari
(Yulneriwarni, 2009).
buah mangga pada dadih semakin tinggi pula
kadar proteinnya. Lama pemeraman berdampak pada
peningkatan kadar protein dadih. Hasil
analisis sidik ragam menunjukkan bahwa
7
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/bsc.v1i2.7731

lama pemeraman berpengaruh nyata terhadap Warna adalah kenampakan dari sampel dadih
peningkatan kadar protein, dimana perlakuan yang diamati melalui indera pengelihatan
terbaik adalah pada B2 karena kadar protein yaitu mata. Warna pada penelitian ini
nya lebih tinggi daripada perlakuan B1. Hal dikategorikan ke dalam tiga kategori yaitu
ini diduga karena semakin lama pemeraman kuning, putih kekuningan, putih. Berdasarkan
asam laktat yang dihasilkan semakin banyak hasil penelitian diketahui bahwa hasil uji
dan molekul protein yang terbentuk juga organoleptik warna pada dadih susu sapi
akan semakin banyak. dengan penambahan sari buah mangga dan
lama pemeraman yang berbeda memiliki
Fermentasi pada susu biasanya dilakukan
perbedaan pada masing-masing perlakuan.
oleh bakteri Streptococcus dan Lactobacilus
(Karmana. 2007). Bakteri-bakteri tersebut Pada perlakuan tanpa penambahan sari buah
akan merombak laktosa menjadi asam laktat. mangga menunjukkan warna putih karena
Berarti semakin lama pemeraman asam laktat bahan dasar yang digunakan berupa susu sapi
yang terbentuk akan semakin banyak dan pH yang berwarna putih Pada perlakuan dengan
akan turun karena suasana menjadi asam. penambahan sari buah mangga 2% dan lama
Suasana asam akan menyebabkan protein pemeraman 36 jam dan 48 jam menunjukkan
pada susu (kasein) menggumpal. Hal ini hasil warna putih kekuningan. Berarti pada
sesuai dengan pernyataan Poedjiadi (2007) uji organoleptik menunjukkan warna dadih
bahwa protein akan mengalami denaturasi yang paling baik adalah pada perlakuan
(menggumpal) pada pH rendah. penambahan 2% sari buah mangga. Hal ini
sesuai dengan pendapat Suradjudin (2005),
Perbedaan kadar protein pada setiap
warna dadih adalah putih kekuningan.
perlakuan dapat terjadi karena proses
fermentasi dilakukan oleh mikroba dan Perbedaan warna pada perlakuan dadih susu
mikroba tersebut memiliki fase-fase sapi diakibatkan karena konsentrasi
pertumbuhan. Berdasarkan Rahayu (2010), penambahan sari buah mangga dan lama
jasad renik memiliki fase-fase dalam pemeraman yang berbeda. Penambahan sari
pertumbuhan yaitu fase adaptasi, fase buah mangga yang menunjukkan hasil dadih
logaritma, fase stasioner dan fase kematian. berwarna kuning karena adanya pigmen pada
Pada fase logaritma proses fermentasi buah mangga. Selain itu, warna dadih juga
berjalan sangat baik namun pada fase dipengaruhi oleh adanya pigmen karoten
stasioner fermentasi berjalan kurang yang terdapat dalam susu (Jaya dan Didik.
maksimal karena persediaan makanan yang 2009).
mulai berkurang
Aroma dadih adalah rangsangan bau dari
Tingginya kadar protein dadih seiring dengan dadih yang diterima oleh indera penciuman
lamanya waktu yang digunakan dalam proses yaitu hidung. Pada penelitian ini aroma
pemeraman berkaitan dengan pertumbuhan dikelompokkan kedalam tiga kategori yaitu
dan perkembangan bakteri asam laktat yang langu, sedikit langu, dan tidak langu. Pada
terdapat didalam dadih yang membantu perlakuan tanpa penambahan sari buah
terjadinya proses fermentasi sehingga mangga dengan lama pemeraman 36 dan 48
terbentuk molekul-molekul protein (Daswati, jam menghasilkan aroma langu, perlakuan
2009). konsentrasi 2% dengan lama pemeraman 36
jam dan konsentrasi 3% dengan lama
Pengaruh penambahan sari buah mangga dan
pemeraman 48 jam menghasilkan aroma
lama pemeraman terhadap organoleptik
sedikit langu, perlakuan konsentrasi 2%
menunjukkan adanya variasi pada masing-
dengan lama pemeraman 48 jam dan
masing kategori penilaian. Pengujian sifat
konsentrasi 3% dengan lama pemeraman 36
organoleptik meliputi warna, aroma, rasa dan
jam menghasilkan aroma tidak langu
tekstur dadih susu sapi. Berdasarkan hasil uji
organoleptik dadih susu sapi diperoleh Pada perlakuan kontrol menghasilkan aroma
keterangan sebagai berikut : langu, ini disebabkan bau dari bambu lebih
mendominasi aroma dadih, karena pada
kontrol tidak ditambahkan sari buah mangga.
8
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/bsc.v1i2.7731

Sedangkan untuk perlakuan yang Pada perlakuan konsentrasi 2% dengan lama


menunjukkan hasil sedikit langu dan tidak pemeraman 36 jam dan perlakuan konsentrasi
langu merupakan perlakuan yang 3% dengan lama pemeraman 36 dan 48 jam
ditambahkan sari buah mangga karena bau menghasilkan tekstur lembut dan sedikit
langu dari bambu ternetralisir oleh sari buah kenyal, pada perlakuan kontrol menghasilkan
mangga dan bau asam yang dihasilkan oleh tekstur lembut kenyal.
proses fermentasi. Menurut Triyono (2010)
Tekstur lembut pada dadih disebabkan karena
asam laktat, senyawa asetildehid, disetil,
dadih merupakan penggumpalan dari kasein
asam asetat dan bahan-bahan lainnya yang
susu sehingga akan terbentuk tekstur yang
dihasilkan selama fermentasi akan
lembut dan kenyal. Menurut Andarwulan
menyebabkan aroma khas. Menurut Astawan
(2011), kasein merupakan protein kompleks
(2008) kandungan asam sitrat pada sari buah
yang terdapat dalam susu dan bersifat khas.
mangga dimungkinkan dapat menghilangkan
Sifat khas dari protein ini adalah dapat
aroma tidak sedap pada makanan.
menggumpal dan membentuk massa yang
Rasa dadih adalah rangasangan yang dapat kompak. Gumpalan ini terjaring lemak dan
dinilai menggunakan indera pengecap. zat-zat lain sehingga lembut dan tidak kering.
Penilaian rasa pada dadih dapat dilakukan Kekenyalan juga dipengaruhi oleh
dengan memakan sampel dadih. Rasa penambahan sari buah mangga. Menurut
dikelompokkan kedalam tiga kategori yaitu Jayanti (2014) yang menyatakan bahwa asam
tidak asam, sedikit asam dan asam. sitrat pada sari buah merupakan pengganti
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui enzim rennet yang berfungsi sebagai
bahwa hasil organoleptik rasa dadih susu sapi penggumpal susu.
dengan penambahan sari buah mangga dan
IV. Kesimpulan dan Saran
lama pemeraman yang berbeda menunjukkan
tidak adanya perbedaan nyata. 1. Konsentrasi sari buah mangga dan lama
pemeraman tidak mempengaruhi kadar
Pada perlakuan konsentrasi 2% dengan lama
asam total (%TAT) dadih susu sapi.
pemeraman 36 jam dan konsentrasi 3%
dengan lama pemeraman 48 jam 2. Kadar asam total terendah adalah
menghasilkan rasa sedikit asam, dan pada perlakuan kontrol yaitu 1,38% dan
perlakuan konsentrasi 2% dengan lama tertinggi adalah konsentrasi 3% yaitu
pemeraman 48 jam dan konsentrasi 3% 1,55%. Sedangkan, lama pemeraman pada
dengan lama pemeraman 36 jam serta 36 jam adalah 1,56% dan pada 48 jam
perlakuan kontrol menghasilkan rasa asam. adalah 1,34%.
Rasa asam pada dadih dipengaruhi oleh sari 3. Penambahan sari buah mangga dan lama
buah mangga dan proses fermentasi. Menurut pemeraman mempengaruhi kadar protein,
Ambri (2009) rasa asam disebabkan oleh namun tidak terdapat interaksi antara
akumulasi dari asam laktat yang dihasilkan konsentrasi dan lama pemeraman dadih
oleh bakteri pada proses fermentasi. susu sapi.
Tekstur merupakan bagian yang penting pada 4. Kadar protein terendah yaitu pada
mutu makanan selain warna, aroma dan rasa, perlakuan kontrol yaitu 7,90% dan yang
karena tekstur akan mempengaruhi citarasa tertinggi adalah konsentrasi 3% yaitu
dari suatu makanan. Tekstur dadih umumnya 10,99%. Sedangkan, lama pemeraman
adalah lembut karena merupakan gumpalan pada 36 jam adalah 7,84% dan pada 48
dari kasein susu. jam adalah 10,93%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui 5. Uji organoleptik yang meliputi warna,
bahwa hasil uji organoleptik tekstur aroma, rasa, tekstur, dan daya terima
menunjukkan adanya perbedaan nyata pada menunjukkan perbedaan masing-masing
setiap perlakuan. Dari hasil penelitian perlakuan. Dadih yang diterima atau
menunjukkan 2 kategori yaitu lembut dan disukai yaitu sari buah mangga 2% pada
kenyal dan lembut sedikit kenyal. lama pemeraman 36 jam dan 48 jam, dan

9
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/bsc.v1i2.7731

sari buah mangga 1% pada lama Kedelai serta Besarnya Konsen-trasi


pemeraman 48 jam. Penambahan Ekstrak Nanas (Ananas
comosus) terhadap Kualitas Fisik dan
REFERENSI
Kimia Keju Cottage”. Jurnal Ilmu dan
Ambri, K., K. Joni., dan P.R.D. Widya. 2009. Teknologi Hasil Ternak. Vol 4. No 1.
Studi Pertumbuhan Bakteri Asam hal 46-54
Laktat (BAL) dari Dadih dalam Es
Karmana, O. 2007. Cerdas Belajar Biologi.
Krim sebagai Pangan Probiotik.
Bandung: Grafindo Media Pratama.
Malang: Jurnal Teknologi Pertanian.
Vol.10. No. 1. hal. 1-9. Laroussilhe, D., and L. Manguer. 1960.
Mango. Botanique. Historique. L’arbe.
Andarwulan, N., F. Kusnandar., dan D.
Ameliorati-on du maguier. Ecologie.
Herawati. 2011. Analisis Pangan.
Multiplication Creation d’un verqer.
Jakarta: Dian Rakyat
Cultur du manguer. Rocelle.
Astawan, M. 2008. Sehat dengan Buah.
Legowo, A. M., Kusrahayu., dan S. Mulyani.
Bandung: Dian Rakyat.
2009. Teknologi Pengolahan Susu.
Clenoro. 2011. Protein dan Manfaatnya bagi Universitas Diponegoro, Semarang.
Tubuh Kita. Bandung: Grafindo.
Nawangsari, D.N., A.M. Legowo., dan S.
Daswati, E., Hidayati., dan Elfawati. 2009. Mulyani. 2012. Kadar Laktosa,
Kualitas Dadih Susu Kerbau dengan Keasaman dan Total Bahan Padat
Lama Pemeraman yang Berbeda. Riau: Whey Fermentasi dengan Penam-
Jurnal Peternakan. Vol. 4. No. 1. hal bahan Jus Kacang Hijau. Jurnal
8-13. Aplikasi Teknologi Pangan. Semarang.
Dhalmi, D. S . 2011. Pengaruh Penambahan Fakultas Peternakan dan Pertanian
Dadih terhadap Kadar Air, Ph, Total Universitas Dipone- goro. Vol. 1 No.
Koloni Bakteri Asam Laktat dan Kadar 1, 2012.
Gula Permen Jeli. Skripsi. Fakultas Poedjiadi, A. 2007. Dasar-dasar Biokimia.
Pertenakan Univer-sitas Andalas. Jakarta: UI-Press J
Djaafar, T. F., dan E. S. Rahayu,. 2006. Putra, A.A., Y. Marlida., Khasrad., S.Y.D
Karakteristik Yogurt dengan Inokulum Azhike., dan R. Wulandari . 2011.
Lactobacillus yang Diisolasi dari Perkem-bangan dan Usaha Pengem-
Makanan Fermentasi Tradisional. bangan Dadih: Sebuah Review tentang
Agros: Jurnal Penelitian. Vol. 8. No.1. Susu Fermentasi Tradisional
hal 73-80. Minangkabau. Jurnal Peternakan
Hamdy, R., A. Dermawan., Zulhelmi., D. Indonesia. Vol. 13. No. 3. hal 15 9-
Osmon,., dan J. Zuhardi. 2006. 170.
Pembuatan Tablet Kunyah Dadih Rachmawati, U. 2012. Pemanfaatan Susu
Dengan Penambahan Madu dan Rasa Sapi dalam Pembuatan Keju
Jeruk. PKM. Padang: Universitas Tradisional dengan Penambahan
Andalas Ekstrak Jeruk Manis (Citrus sinensis
Jayanti, Y. D. 2014. Uji Organoleptik dan Osbeck) dan Jambu Biji (Psidium
Kadar Protein Dadih Susu Sapi dengan guajava). Skripsi. Fakultas Keguruan
Penambahan Ekstrak Jeruk Nipis dan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi
Lama Pemeraman. Skripsi. Progam Pendidikan Biologi. Universitas
Studi Pendidikan Biologi Fakultas Muhammadiyah Surakarta
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Rahayu, T., dan W. Ardhi. 2010.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mikrobiologi. Surakarta: UMS. J
Jaya, F., dan H. Didik,. 2009. “Pengaruh Surajudin, F. R., Kusuma., dan P. Dwi. 2005.
Substitusi Susu Sapi dengan Susu Yoghurt Susu Fermentasi yang

10
BioScience | Volume 1 No.2 | Oktober 2017
DOI: https://doi.org/10.24036/bsc.v1i2.7731

Menyehat-kan. Jakarta: Agromedia Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik. Vol. 15.


Pustaka No. 1. hal 54 – 59.
Taufik, E. 2004. Dadih Susu Sapi Hasil
Fermentasi Berbagai Starter Bakteri
Probiotik yang Disimpan pada Suhu
Rendah: Karakteristik Kimiawi. Media
Peternakan. Vol. 27. No. 3. hal 88-
100.
Triyono, A. 2010. Mempelajari Pengaruh
Maltodekstrin dan Susu Skim
terhadap Karakteristik Yoghurt
Kacang Hijau (Phascolus radiatus
L.). diakses pada 1 Maret 2016.
Usmiati, S., W. Broto. 2011. Karakteristik
Dadih Susu Sapi yang
Menggunakan Starter Bakteri
Proiotik. Indonesia Journal of
Animal and Veterinary Science.
Vol. 16. No. 2. hal 140-152.
.,dan Risfaheri. 2013. Pengem-
bangan Dadih sebagai Pangan
Fungsional Probiotik Asli Sumatera
Barat. Jurnal Penelitian. J. Litbang
Pert. Vol. 32. No. 1. hal 20-29.
Yulneriwarni., Sulastri., dan T. Lydia. 2009.
Fermentasi Keju dari Berbagai Jenis
Kacang Mengguna-kan Isolat Bakteri
Asam Laktat dari Nenas. Jurnal
Penelitian. Jakarta: Fakultas Biologi
Universitas Nasional dan Departemen
Perindustrian. Vol. 02. No. 1.
Yuniwati, M., Yusran., dan Rahmadany.
2008. Pemanfa-atan Enzim Papain
sebagai Penggumpal dalam Pembu-
atan Keju. Jurnal Sains dan Teknologi.
Vol. 3. hal 129-130.
Yurliasni. 2010. Aktivitas Antimik-roba
Khamir Asal Dadih (susu kerbau
fermentasi) terhadap Beberapa Bakteri
Patogen. Jurnal Penelitian .Agripet.
Vol 10. No. 1. hal 19-24
Yurliasni., dan Y. Zakaria. 2013. Kajian
Penambahan Khamir Kluyvero-myces
lactis, Candida curiosa dan
Brettanomyces custersii Asal Dadih
terhadap Konsentrasi Asam Amino,
Lemak, Asam Organik Dan
Karbohidrat pada Susu Kerbau
Fermentasi (Dadih). Bionatura-Jurnal

11

You might also like