You are on page 1of 15

PENGARUH KUALITAS WEBSITE DALAM LAYANAN E-KIOS

TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI KELURAHAN NGINDEN


JANGKUNGAN SURABAYA
Putu Ayu Ramadhani1, Radjikan2, Zakariya3
Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya

Abstract
In the current era of information technology, demanding effective and efficient public services along with the
diverse needs and wants of everyone. The existence of public services e-Kiosk is one sign of the development of
information technology with the aim to improve the quality of service. Thus the authors take the title of Website
Quality Influence In e-Kiosk Service Against Satisfaction Society (Urban Nginden Jangkungan Surabaya) because
there is still a public complaints over the e-Kiosk machine disorder that sometimes does not work properly. The
purpose of this research is to know the effect of simultaneous and partial of website quality dimension that is
usability (X1), information quality (X2), and service interaction quality (X3) with community satisfaction (Y) and
which is the most dominant influence to public satisfaction. This research uses correlational research with
quantitative approach of 100 respondents conducted by accidental sampling sampling technique in Nginden
Jangkungan Urban Village and data collection technique through observation, questionnaire, and literature study.
The results showed that simultaneously, the three dimensions of website quality affect the satisfaction of the
community. Partially, usability and information quality have influence to public satisfaction, while service
interaction quality does not have influence to the satisfaction of society and from third dimension of website quality,
information quality dominant influence to public satisfaction.

Key words: quality website, Usability, Information Quality, Service Interaction Quality, and community satisfaction

Latar Belakang Masalah


Layanan e-Kios merupakan suatu terobosan dari Pemerintah Kota Surabaya berhubungan
dengan pelayanan publik di bidang administrasi kependudukan (e-lampid), kesehatan (e-health),
dan perizinan (surabaya single window) yang berbasis teknologi dan internet dengan tujuan
untuk memperbaiki kualitas pelayanan. Suatu website yang mempunyai kualitas tinggi tentu
akan berpengaruh terhadap organisasi dan masyarakat yang menggunakannya. Semakin tinggi
kualitas pada suatu website, maka akan semakin banyak pengguna yang mengakses website
tersebut.

Gambar 1. Mesin e-Kios


Sumber : Kelurahan Nginden Jangkungan Surabaya, 2016

Namun pada kenyataannya, pelayanan publik oleh aparatur pemerintah saat ini masih
sering dijumpai kelemahan. Pada saat masyarakat mencoba menggunakan layanan e-Kios
dengan tujuan agar mendapat pelayanan publik lebih efektif dan efisien sesuai harapan
mereka ternyata masih sering terdapat keluhan, seperti gangguan pada mesin e-Kios, masih
adanya koneksi internet yang lambat bahkan belum tersambung, data masyarakat yang salah
alamat bahkan tidak terbaca sehingga hal tersebut dianggap belum dapat memenuhi kualitas
pelayanan yang diharapkan oleh masyarakat. Sama halnya dengan yang ada di Kelurahan

1 penulis pertama
2 penulis kedua
3 penulis ketiga

712
Nginden Jangkungan, menurut pengamatan peneliti layanan e-Kios yang ada terkadang masih
mengalami kendala, seperti gangguan mesin khususnya layar monitor di mana kunsor tidak
berfungsi dengan baik sehingga saat masyarakat sedang melakukan pengurusan layanan
publik dengan mesin e-Kios dibantu oleh staf kelurahan. Dengan masih adanya kendala-
kendala tersebut, maka peneliti ingin menganalisis hubungan antara dimensi kualitas website
dalam layanan e-Kios yang meliputi usability, information quality, dan service interaction
quality dengan kepuasan masyarakat berdasarkan expectation satisfaction, experience
satisfaction, dan overall satisfaction di Kelurahan Nginden Jangkungan Surabaya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah dimensi kualitas website meliputi usability (X1), information quality (X2), dan
service interaction quality (X3) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh
terhadap kepuasan masyarakat ?
2. Apakah dimensi kualitas website meliputi usability (X1), information quality (X2), dan
service interaction quality (X3) secara parsial atau terpisah berpengaruh terhadap
kepuasan masyarakat ?
3. Di antara ketiga dimensi kualitas website meliputi usability (X1), information quality
(X2), dan service interaction quality (X3) tersebut, manakah yang paling dominan
berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat ?

Landasan Teori
Secara sederhana, organisasi diartikan sebagai suatu wadah atau tempat untuk melakukan
kerjasama oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan, sedangkan
publik diartikan sebagai masyarakat umum. Menurut Sinambela dalam Fardhani (2010),
organisasi publik diartikan sebagai organisasi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah
manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau
kesatuan dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara
fisik.
Birokrasi merupakan suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk
piramida di mana lebih banyak orang berada ditingkat bawah daripada tingkat atas, biasanya
ditemui pada instansi yang sifatnya administratif maupun militer. (Wikipedia, 2016). Menurut
Fritz Morstein Marx, birokrasi adalah suatu tipe organisasi yang digunakan pemerintah modern
untuk melaksanakan tugas-tugasnya yang bersifat spesialis, dilaksanakan dalam sistem
administrasi dan khususnya oleh aparatur pemerintah. Menurut Ferrel Heady, birokrasi disusun
sebagai satu hierarki otorita terperinci untuk mengatasi pembagian kerja. Menurut Max Weber,
birokrasi adalah suatu bentuk organisasi yang penerapannya berhubungan dengan tujuan yang
hendak dicapai. Birokrasi ini dimaksudkan sebagai suatu sistem otorita yang ditetapkan secara
rasional oleh berbagai macam peraturan. Birokrasi ini dimaksudkan untuk mengorganisasi secara
teratur suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh banyak orang. (Pengertian Pakar, 2015). Dari
beberapa definisi birokrasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa birokrasi adalah suatu tipe
organisasi dengan karakteristik tertentu yang memiliki spealisasi, hierarki, aturan dan
dikoordinir secara sistematik pada setiap aktivitas pekerjaan yang dilakukan.
Dilihat dari paradigma pemikiran tentang bagaimana birokrasi lahir, para ahli sosial politik
berpendapat bahwa pada umumnya terdapat 2 mainstream pemikiran. Pertama, birokrasi lahir
sebagai alat kekuasaan di mana penguasa yang kuat harus dilayani oleh para aparat yang cerdas
dan dapat dipercaya. Kedua, birokrasi lahir dan dibentuk karena kebutuhan masyarakat untuk
dilayani. Dari kedua mainstream tersebut, birokrasi dapat dikelompokkan berdasarkan tugas
pokok yang diembannya menjadi 3 jenis, antara lain :
1. Birokrasi pemerintahan umum, yaitu birokrasi yang menjalankan tugas-tugas pemerintahan
umum.
2. Birokrasi pembangunan, yaitu birokrasi yang menjalankan salah satu bidang khusus dalam
mencapai tujuan pembangunan.
3. Birokrasi pelayanan, yaitu birokrasi yang menjalankan tugas langsung untuk berhubungan
dengan masyarakat. (Martini, 2012).

713
Pelayanan Publik
Secara sederhana, pelayanan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk melayani
kebutuhan dan menciptakan kepuasan orang lain. Menurut Moenir dalam Fardhani (2010),
pelayanan merupakan suatu proses penggunaan akal pikiran, panca indera, dan anggota badan
dengan atau tanpa alat bantu yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkan, baik dalam bentuk barang maupun jasa. Widodo dalam Fardhani (2010)
mendefinisikan pelayanan publik sebagai pemberian pelayanan keperluan masyarakat yang
mempunyai kepentingan pada orang itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah
ditetapkan.
1. Kualitas Pelayanan Publik.
Kualitas pelayanan sangat erat kaitannya dengan suatu produk, baik barang maupun jasa di
mana juga dapat dijadikan sebagai ukuran untuk mengukur kepuasan seseorang atas
pelayanan yang diterimanya. Menurut Tjiptono & Chandra dalam Guspul (2012), kualitas
pelayanan merupakan ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai
dengan harapan pelanggan. Dari beberapa definisi kualitas pelayanan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa kualitas pelayanan publik adalah tingkat keunggulan antara pelayanan
yang diharapkan (expected service) dengan pelayanan yang diterima (perceived service)
oleh masyarakat, baik berupa barang maupun jasa publik.
2. Kualitas Website.
Website merupakan suatu halaman web yang saling berhubungan yang umumnya berada
pada peladen (server) yang sama berisikan kumpulan informasi yang disediakan oleh
perorangan, kelompok, atau organisasi. (Wikipedia, 2015). Tingginya kebutuhan informasi
dan pelayanan yang dibutuhkan masyarakat akan membawa harapan adanya media
pelayanan yang efektif dan efisien. Website yang mempunyai kualitas yang tinggi tentu akan
berpengaruh pada organisasi dan masyarakat yang menggunakannya. Semakin tinggi
kualitas pada suatu website, maka akan semakin banyak pengguna yang mengakses website
tersebut. Secara sederhana, kualitas website itu sendiri dapat diartikan sebagai tingkat
keunggulan antara pelayanan yang diharapkan (expected service) dengan pelayanan yang
diterima (perceived service) dalam suatu website oleh masyarakat sebagai penggunanya.
Dalam mengukur kualitas website pada penelitian ini, digunakan 3 dimensi kualitas
website, antara lain : (Barnes & Vidgen, 2002).
a. Usability (Penggunaan), yaitu kualitas berkaitan dengan tampilan atau desain website dan
kegunaannya dalam berinteraksi seperti pengoperasian yang mudah dan sistem navigasi
yang mudah sehingga dapat menjadi suatu pengalaman tersendiri bagi pengguna website.
b. Information quality (Kualitas informasi), yaitu kualitas berkaitan dengan isi dari suatu
website seperti akurasi, bentuk informasi, relevansi atau kesesuaian yang diberikan tentang
produk dan jasa yang ditawarkan pada suatu website.
c. Service interaction quality (Kualitas interaksi layanan), yaitu kualitas berkaitan dengan
pengalaman dari pengguna website itu sendiri yang dapat menimbulkan rasa percaya dan
empati.

Kepuasan Masyarakat
Kepuasan masyarakat sering disamaartikan dengan kepuasan pelanggan atau kepuasan
konsumen. Hal tersebut hanya dibedakan dari siapa pemberi dan penerima layanan tersebut.
Dalam hal ini, kepuasan masyarakat dilakukan oleh aparatur penyelenggara publik dan diberikan
kepada masyarakat umum atas layanan publik yang diterimanya, sedangkan kepuasan pelanggan
atau kepuasan konsumen identik dilakukan oleh organisasi swasta yang diberikan kepada
masyarakat sebagai pelanggan atau konsumen atas layanan yang diterimanya.
Menurut Kotler dalam Fardhani (2010), kepuasan diartikan sebagai perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja produk dengan hasil yang
diinginkan. Menurut Oliver dalam Guspul (2014), kepuasan merupakan penilaian konsumen
terhadap fitur-fitur produk atau jasa yang berhasil memberikan pemenuhan kebutuhan pada level
yang menyenangkan, baik itu di bawah maupun di atas harapan. Menurut Kotler & Armstrong
(1998), kepuasan pelanggan merupakan suatu pembelian tergantung pada relatif kinerja produk
bagi harapan pembeli. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apabila kinerja produk
(perceived performance) lebih rendah dari hasil yang diinginkan atau harapannya (expectation),

714
maka dapat dikatakan masyarakat akan merasa tidak puas. Sebaliknya, apabila kinerja produk
(perceived performance) tersebut sesuai dan melebihi hasil yang diinginkan atau harapannya
(expectation), maka dapat dikatakan masyarakat akan merasa puas bahkan sangat puas. Dari
beberapa definisi kepuasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan masyarakat adalah
suatu persepsi atas perbandingan yang dirasakan antara kenyataan dan harapan setiap orang atas
produk, baik barang maupun jasa.
Dalam mengukur kepuasan masyarakat pada penelitian ini terdapat 3 indikator yang
dapat digunakan, antara lain : (Selnes dalam Fardhani, 2010).
1. Overall satisfaction, yaitu tingkat kepuasan masyarakat secara keseluruhan.
2. Expectation satisfaction, yaitu kesesuaian pelayanan dengan harapan masyarakat.
3. Experience satisfaction, yaitu tingkat kepuasan masyarakat selama menjalin hubungan
dengan instansi.

Kerangka Berpikir
Dalam penelitian ini menganalisis hubungan antara kualitas website yang dilihat dari
dimensi usability (X1), information quality (X2), dan service interaction quality (X3) dengan
kepuasan masyarakat (Y) sehingga dapat digambarkan kerangka berpikir dalam penelitian ini
sebagaimana pada gambar 2.
Gambar 2. Kerangka Berpikir

Sumber : Analisis Peneliti, 2016

Dari gambar di atas dapat diartikan bahwa dimensi kualitas website yang meliputi
usability (X1), informational quality (X2), dan service interaction quality (X3) berpengaruh
terhadap kepuasan masyarakat (Y) sehingga didapatkan 4 hipotesis, antara lain :
1. H1 = Usability (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan masyarakat
(Y).
2. H2 = Information quality (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
masyarakat (Y).
3. H3 = Service interaction quality (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan masyarakat (Y).
4. H4 = Usability (X1), informational quality (X2), dan service quality (X3) secara
simultan atau bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
masyarakat (Y).

Hipotesis Penelitian
Menurut Nazir (2003), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa
yang kita cari atau yang ingin kita pelajari. Pada penelitian ini, hipotesis penelitian yang
diajukan sebagai berikut: “Kualitas website dalam layanan e-Kios berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan masyarakat”.

Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini merupakan jenis penelitian korelasional dengan pendekatan
kuantitatif. Jenis penelitian korelasional merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
pengaruh atau hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Pendekatan kuantitatif
menekankan pada data-data angka yang dikumpulkan melalui metode survei dari data primer
yang berupa kuesioner dan dianalisis secara statistik dengan program SPSS for Windows version

715
22.0. Hal ini disebabkan peneliti ingin mengukur suatu hubungan antara variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable) melalui pengujian hipotesis
penelitian di mana sasaran dalam penelitian ini adalah melihat seberapa besar pengaruh kualitas
website dalam layanan e-Kios terhadap kepuasan masyarakat di Kelurahan Nginden Jangkungan
Surabaya.
Penelitian ini dilakukan di kantor Kelurahan Nginden Jangkungan Surabaya yang berlokasi
di Jalan Nginden Baru 6 No. 28 Surabaya. Lokasi tersebut dipilih karena menyediakan fasilitas
pelayanan publik di bidang administrasi kependudukan (e-lampid), perizinan (surabaya single
window), dan kesehatan (e-health) dari Pemerintah Kota Surabaya berupa mesin e-Kios yang
dapat digunakan masyarakat sekitar. Selain itu, menurut pengamatan peneliti layanan e-Kios
yang ada pada kelurahan terkadang masih mengalami kendala seperti gangguan pada mesin e-
Kios, khususnya pada layar monitor di mana kunsor tidak berfungsi dengan baik sehingga
terdapat beberapa warga yang sedang melakukan pengurusan pelayanan publik dibantu oleh staf
kelurahan.
Penelitian ini dilakukan selama 14 hari yang dimulai pada 1 April hingga 15 April 2016.
Waktu tersebut dipilih karena merupakan waktu yang tepat dan cukup untuk melakukan
penelitian oleh peneliti. Populasi dari penelitian ini adalah warga Kelurahan Nginden
Jangkungan Surabaya yang bersifat heterogen dilihat dari jenis kelamin dan beragamnya usia
mulai dari usia 18 hingga 60 tahun sebanyak 7.854 orang dengan jumlah sampel 100 orang yang
dihitung berdasarkan ukuran sampel Ferdinand dalam Putro (2014) di mana ukuran sampel yang
sesuai antara 100-200 dengan ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 untuk setiap
estimated parameter atau indikator yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan 20
indikator dalam instrumen penelitian sehingga diperoleh :
n = 5 x 20
= 100 sampel
Teknik sampel yang digunakan adalah accidental sampling di mana merupakan suatu
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Langkah yang digunakan dalam pengambilan
sampel adalah dengan penyebaran kuesioner dengan cara mendatangi warga Kelurahan Nginden
Jangkungan Surabaya yang pernah menggunakan layanan website e-Kios dngan harapan
didapatkan hasil yang valid dari kuesioner tersebut.
Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang dapat mempengaruhi
variabel lain yang dilambangkan dengan X, yaitu kualitas website dalam layanan e-Kios.
Kualitas website merupakan tingkat keunggulan antara pelayanan yang diharapkan (expected
service) dengan pelayanan yang dirasakan (perceived service) dalam suatu website oleh
masyarakat sebagai penggunanya. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel
yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain yang dilambangkan dengan Y, yaitu kepuasan
masyarakat. Kepuasan masyarakat merupakan suatu persepsi atas perbandingan yang dirasakan
antara kenyataan dan harapan setiap orang atas produk, baik barang maupun jasa. Definisi
operasional dalam penelitian ini, antara lain :
a. Kualitas website (X) adalah tingkat keunggulan antara pelayanan yang diharapkan (expected
service) dengan pelayanan yang dirasakan (perceived service) dalam suatu website oleh
masyarakat sebagai penggunanya, meliputi :
1) Usability (X1), yaitu kualitas website berdasarkan tampilan dan penggunaannya yang
mudah dan cepat dalam mengoperasikannya. Adapun indikator usability dalam
penelitian ini, antara lain :
 Kemudahan mempelajari website e-Kios dalam pengoperasiannya.
 Kemudahan memahami interaksi (bahasa) dalam website e-Kios.
 Kemudahan melakukan navigasi dalam website e-Kios.
 Kemudaan penggunaan website e-Kios.
 Kesediaan
 tampilan yang sangat menarik pada isi website e-Kios.
 Kesediaan pengetahuan yang terkandung (persyaratan yang dibutuhkan, prosedur
layanan,
 cara penggunaan) dalam website bagi pengguna website e-Kios.
 Penciptaan pengalaman yang positif (pengetahuan baru atas layanan publik berbasis
 teknologi informasi) bagi pengguna atas penggunaan layanan website e-Kios.

716
b. Information quality (X2), yaitu kualitas informasi website yang berkaitan dengan jumlah,
akurasi, dan bentuk informasi yang ditawarkan. Adapun indikator information quality dalam
penelitian ini, antara lain :
 Kesediaan informasi yang akurat dalam website e-Kios.
 Kesediaan
 informasi yang terpercaya dalam website e-Kios.
 Kesediaan informasi yang relevan (sesuai) dengan isi masing-masing jenis layanan dalam

website e-Kios.
 Kesediaan
 pemahaman informasi dalam website e-Kios.
 Kesediaan
 informasi yang sangat detail dalam website e-Kios.
 Kesediaan informasi sesuai format (adanya informasi persyaratan, prosedur layanan)
dalam website e-Kios.
c. Service interaction quality (X3), yaitu kualitas interaksi layanan website yang berkaitan
dengan pengalaman pengguna yang dapat menimbulkan rasa percaya. Adapun indikator
service interaction quality dalam penelitian ini, antara lain :
 Keamanan
 penyampaian berkas persyaratan layanan pengguna website e-Kios.
 Keamanan
 penyampaian data pribadi pengguna website e-Kios.
 Kesediaan ruang individual bagi pengguna website e-Kios dalam mengakses layanan
tertentu.

 Keyakinan pada ketepatan sasaran jenis layanan yang dilakukan pengguna website e-
 Kios.
d. Kepuasan masyarakat (Y) adalah suatu persepsi atas perbandingan yang dirasakan antara
kenyataan dan harapan setiap orang atas produk, baik barang maupun jasa, berdasarkan :
1) Expectation satisfaction, yaitu kesesuaian pelayanan dengan harapan
masyarakat. Adapun indikator expectation satisfaction dalam penelitian
ini, antara lain :
 Kesesuaian pelayanan yang ditawarkan berdasarkan harapan
terhadap kenyataan yang didapat saat menggunakan layanan e-
 Kios.
2. Experience satisfaction, yaitu tingkat kepuasan masyarakat selama
menjalin hubungan dengan instansi. Adapun indikator experience
satisfaction dalam penelitian ini, antara lain :
 Kesesuaian pelayanan yang ditawarkan terhadap pengalaman yang
didapat dalam menggunakan layanan e-Kios.
3. Overall satisfaction, yaitu tingkat kepuasan masyarakat secara
keseluruhan. Adapun indikator overall satisfaction dalam penelitian ini,
antara lain :
 Kesesuaian pelayanan yang ditawarkan terhadap keselurahan
pelayanan yang didapat dalam menggunakan layanan e-Kios.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, antara lain :
observasi, kuesioner, dan studi pustaka.

Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain :
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk
mengukur keabsahan (valid) dan kehandalan (reliable) suatu kuesioner sebagai
instrumen penelitian. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dan
r tabel. Apabila r hitung > r tabel, maka kuesioner tersebut dikatakan valid. (Ghozali
dalam Hardiyati, 2010). Uji reliabilitas dilakukan dengan ujistatistik Cronbach’s Alpha
(α) di mana suatu variabel dikatakan handal (reliable) apabila memberikan nilai α > r
tabel.
2. Uji a.(Putro,
Asumsi 2014).meliputi :
Klasik,
Uji Multikolonieritas,
Uji multikolonieritas merupakan pengujian yang dilakukan untuk
mengukur apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

717
bebas. Suatu model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel bebas. Multikolonieritas dapat dilihat dengan menggunakan nilai
tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF yang tinggi (karenaVIF=1/tolerance). Nilai cutoff yang
umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10.
(Ghozali dalam Hardiyati, 2010).
b. Uji Heteroskedastisitas, Uji heteroskedastisitas merupakan pengujian yang
dilakukan untuk mengukur apakah dalam sebuah model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke pengamatan yang lain.
Suatu model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi masalah heteroskedastisitas
dan dapat dilihat pada grafik scatterplot. Apabila terdapat titik membentuk pola
tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
telah terjadi heteroskedastisitas dan sebaliknya apabila terdapat titik-titik menyebar
di atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali dalam Hardiyati, 2010).
c. Uji Normalitas, Uji normalitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk
mengukur apakah dalam suatu model regresi variabel bebas, variabel terikat, atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Suatu model regresi yang baik
seharusnya berdistribusi normal atau mendekati normal. Normalitas dapat dilihat
dengan penyebaran data pada sumbu diagonal grafik P-P Plot. Apabila data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model
regresi memenuhi normalitas dan sebaliknya apabila data menyebar jauh dari garis
diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi normalitas. (Ghozali dalam Hardiyati, 2010).
3. Uji Regresi Linier Berganda
Uji regresi linier berganda merupakan suatu prosedur statistik dalam
menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. (Amir, 2015). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah kualitas website dalam layanan e-Kios yang meliputi
dimensi usability, information quality, dan service interaction quaity, sedangkan
variabel terikat dalam penelitian adalah kepuasan masyarakat. Model dari hubungan
antar variabel dapat disusun dengan fungsi atau persamaan sebagai berikut:
y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3
di mana :
y = kepuasan masyarakat
α = konstanta
β1 = koefisien regresi variabel X1 (usability)
β2 = koefisien regresi variabel X2 (information quality)
β3 = koefisien regresi variabel X3 (service interaction quality)
X1 = variabel usability
X2 = variabel information quality
X3 = variabel service interaction quality
4. Uji Hipotesis, meliputi :
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji signifikansi simultan (Uji F) merupakan pengujian yang dilakukan
untuk mengukur tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas secara simultan
atau bersama-sama terhadap variabel terikat. (Ghozali dalam Hardiyati, 2010).
Apabila probabilitas signifikansi < 0,05 dapat dikatakan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima dan sebaliknya, apabila probabilitas signifikansi > 0,05 dapat
dikatakan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima. (Ghozali dalam Hardiyati, 2010).
Apabila F hitung > F tabel dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima
dan sebaliknya, apabila F hitung < F tabel dapat dikatakan bahwa Ha ditolak dan
Ho diterima. (Danuarta, 2013).
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji signifikansi simultan (Uji F) merupakan pengujian yang dilakukan
untuk mengukur tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas secara parsial atau
terpisah terhadap variabel terikat. (Ghozali dalam Hardiyati, 2010).

718
Apabila probabilitas signifikansi < 0,05 dapat dikatakan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima dan sebaliknya, apabila probabilitas signifikansi > 0,05 dapat
dikatakan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima. (Ghozali dalam Hardiyati, 2010).
Apabila t hitung > t tabel dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima dan
sebaliknya, apabila t hitung < t tabel dapat dikatakan bahwa Ha ditolak dan Ho
diterima. (Sandy, 2009).
c. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)
Uji koefisien determinasi (Uji R2) merupakan pengujian yang dilakukan
untuk mengukur tingkat ketepatan paling baik dalam analisis regresi yang dapat
dilihat dengan besarnya koefisien antara 0 (nol) dan 1 (satu). (Ghozali dalam
Hardiyati, 2010). Pengujian Koefisien determinasi ini juga dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
variabel terikatnya. (Amir, 2015).
Secara sederhana, hipotesis statistik dapat diartikan sebagai hipotesis yang digunakan
untuk pengujian penelitian menggunakan statistika. Hipotesis statistik dikelompokkan
menjadi 2 macam, yaitu hipotesis nol yang dilambangkan dengan Ho dan hipotesis alternatif
yang dilambangkan dengan Ha. Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada
perbedaan atau pengaruh antar variabel, sedangkan hipotesis alternatif adalah hipotesis yang
menyatakan adanya perbedaan atau pengaruh antar variabel. Hipotesis statistik dalam
penelitian ini digunakan dalam pengujian signifikansi simultan (uji F) dan signifikansi parsial
(uji t), antara lain :
1. Ho = Tidak terdapat pengaruh antara kualitas website layanan e-Kios terhadap kepuasan
masyarakat.
2. Ha = Terdapat pengaruh antara kualitas website layanan e-Kios terhadap kepuasan
masyarakat.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Dalam penelitian mengenai pengaruh kualitas website dan kepuasan masyarakat ini,
didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Dalam pengujian ini, dilakukan pada 30 sampel responden. Menurut Djamaludin
Ancok dalam Herisman (2012), pemilihan jumlah 30 responden karena dengan jumlah
sampel tersebut, maka nilai dan hasil pengukuran akan mendekati distribusi normal.
Nilai r hitung dihitung berdasarkan degree of freedom (df) dengan rumus df = n – 2
(Junaidi, 2010) dimana n adalah jumlah sampel yang digunakan sehingga nilai r tabel
dengan program SPSS for Windows version 22.0 pada signifikansi 5% didapatkan hasil
sebesar 0,306.
Tabel 1. Hasil Uji Validitas
No. r r tabel
Keterangan
Item hitung 5%
1. 0,705 0,306 Valid
2. 0,841 0,306 Valid
3. 0,645 0,306 Valid
4. 0,431 0,306 Valid
5. 0,645 0,306 Valid
6. 0,812 0,306 Valid
7. 0,653 0,306 Valid
8. 0,689 0,306 Valid
9. 0,604 0,306 Valid
10. 0,769 0,306 Valid
11. 0,811 0,306 Valid
12. 0,830 0,306 Valid
13. 0,436 0,306 Valid
14. 0,757 0,306 Valid
15. 0,710 0,306 Valid
16. 0,570 0,306 Valid
17. 0,596 0,306 Valid
18. 0,757 0,306 Valid
19. 0,774 0,306 Valid
20. 0,888 0,306 Valid
Sumber : Hasil Olahan SPSS for Windows version 22.0, 2016

719
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,943 20
Sumber : Hasil Olahan SPSS for Windows version 22.0, 2016
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
No. r tabel
α Keterangan
Item 5%
1. 0,661 0,306 Reliable
2. 0,819 0,306 Reliable
3. 0,594 0,306 Reliable
4. 0,365 0,306 Reliable
5. 0,594 0,306 Reliable
6. 0,780 0,306 Reliable
7. 0,605 0,306 Reliable
8. 0,657 0,306 Reliable
9. 0,565 0,306 Reliable
10. 0,736 0,306 Reliable
11. 0,782 0,306 Reliable
12. 0,805 0,306 Reliable
13. 0,376 0,306 Reliable
14. 0,730 0,306 Reliable
15. 0,680 0,306 Reliable
16. 0,522 0,306 Reliable
17. 0,546 0,306 Reliable
18. 0,724 0,306 Reliable
19. 0,742 0,306 Reliable
20. 0,870 0,306 Reliable
Sumber : Hasil Olahan SPSS for Windows version 22.0, 2016
Dari hasil perhitungan uji validitas pada tabel 1 menunjukkan bahwa semua nilai r
hitung > r tabel sebesar 0,306 pada nilai signifikansi 5%. Dari hasil perhitungan uji
reliabilitas pada tabel 2 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,943 > r tabel
dan pada tabel 3 menghasilkan semua nilai α > r tabel pada nilai signifikansi 5% sebesar
0,306. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kuesioner tersebut absah (valid) dan
handal (reliable) sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
2. Uji Asumsi Klasik, meliputi :
a. Uji Multikolonieritas
Tabel 4. Hasil Uji Multikolonieritas
No. Variabel VIF Tolerance Keterangan
Tidak terjadi
1. Usability 1,527 0,655
multikolonieritas
Tidak terjadi
2. Information Quality 1,599 0,625
multikolonieritas
Service Interaction Tidak terjadi
3. 1,085 0,921
Quality multikolonieritas
Sumber : Hasil Olahan SPSS for Windows version 22.0, 2016

Dari tabel hasil uji multikolonieritas di atas menunjukkan bahwa nilai


Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance yang dihasilkan pada masing-
masing variabel adalah VIF < 10 dan tolerance > nilai α yang digunakan dalam
penelitian ini sebesar 0,05. Hal tersebut berarti data penelitian terhindar dari
masalah multikolonieritas.

720
b. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Olahan SPSS for Windows version 22.0, 2016

Dari gambar hasil uji heteroskedastisitas di atas menunjukkan bahwa


semua titik-titik berada dalam posisi menyebar di atas maupun di bawah angka
nol (0) pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini
terhindar dari masalah heteroskedastisitas.
Selain menggunakan grafik scatterplot dilakukan juga pengujian lainnya
untuk meyakinkan terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu melakukan uji
glejser untuk mengukur apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dengan
meregresikan variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya. Apabila nilai t
hitung < t tabel dan nilai signifikansi > α, maka dapat dikatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas dan sebaliknya, apabila nilai t hitung > t tabel dan nilai
signifikansi < α, maka dapat dikatakan terjadi heteroskedastisitas. (Raharjo,
2014). Nilai α yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05. Adapun hasil uji
heteroskedastisitas sebagaimana dalam tabel berikut ini:
Tabel 5. Hasil Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2,288 ,653 3,505 ,001
Kualitas Website -,023 ,009 -,252 -2,579 ,011
a. Dependent Variable: Absolute Residual
Sumber : Hasil Olahan SPSS for Windows version 22.0, 2016
Nilai t tabel dengan program SPSS for Windows ver 22.0 pada signifikansi
5% didapatkan hasil sebesar 1,661. Dari tabel hasil uji glejser di atas
menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar - 2,579 < t tabel sebesar 1,661 dan
nilai signifikansi sebesar 0,011 > nilai alpha sebesar 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa data penelitian ini terhindar dari masalah heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Gambar 4. Hasil Uji Normalitas

Sumber : Hasil Olahan SPSS for Windows version 22.0, 2016

721
Dari gambar hasil uji normalitas di atas menunjukkan bahwa terdapat titik-
titik dari hasil semua item variabel penelitian menyebar secara teratur dan berada
tidak jauh mengikuti garis normalitas sehingga dapat disimpulkan bahwa data
penelitian mempunyai distribusi yang normal.
3. Uji Regresi Linier Berganda
Tabel 6. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -,474 1,294 -,366 ,715
Usability ,089 ,032 ,199 2,833 ,006 ,655 1,527
Information Quality ,437 ,045 ,695 9,657 ,000 ,625 1,599
Service Interaction
,012 ,072 ,009 ,160 ,873 ,921 1,085
Quality
a. Dependent Variable: Kepuasan Masyarakat
Sumber :Hasil Olahan SPSS for Windows version 22.0, 2016
Dari tabel hasil uji regresi di atas menunjukkan bahwa model persamaan regresi
adalah sebagai berikut :
Y = - 0,474 + 0,089 X1 + 0,437 X2 + 0,012 X3
4. Uji Hipotesis, meliputi :
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Dalam pegujian ini digunakan sampel penelitian sebesar 100 orang
sehingga nilai F tabel dengan program SPSS for Windows ver 22.0 pada
signifikansi 5% didapatkan hasil sebesar 2,699 yang besarnya degree of freedom
(df) untuk pembilang atau yang disimbolkan dengan N1 dan degree of fredom (df)
untuk penyebut atau yang disimbolkan dengan N2 dihitung dengan rumus :
(Junaidi, 2010).
df1 = k – 1 df2 = n – k
= 4–1 = 100 – 4
= 3 = 96
di mana :
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel penelitian (variabel bebas dan variabel terikat)
Apabila F hitung > F tabel dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. (Danuarta, 2013). Apabila probabilitas signifikansi < 0,05 dapat
dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima dan sebaliknya, apabila probabilitas
signifikansi > 0,05 dapat dikatakan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima. (Ghozali
dalam Hardiyati, 2010).
Tabel 7. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 131,681 3 43,894 70,988 ,000 b
Residual 59,359 96 ,618
Total 191,040 99
a. Dependent Variable: Kepuasan Masyarakat
b. Predictors: (Constant), Service Interaction Quality, Usability, Information Quality
Sumber : Hasil Olahan SPSS for Windows version 22.0, 2016
b. UjiSignifikansi Parsial (Uji t)
Dalam pengujian ini digunakan sampel penelitian sebesar 100 orang
sehingga nilai t tabel dengan program SPSS for Windows ver 22.0 pada
signifikansi 5% didapatkan hasil sebesar 1,661 yang besarnya degree of fredom
(df) dihitung dengan rumus : (Junaidi, 2010).

722
df = n – k
= 100 – 4
= 96
di mana :
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel penelitian (variabel bebas dan variabel terikat)
Apabila t hitung > t tabel dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
(Sandy, 2009). Apabila probabilitas signifikansi < 0,05 dapat dikatakan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. (Ghozali dalam Hardiyati, 2010).
Tabel 8. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
No. Variabel t Sig. Keterangan

1. Usability 2,833 0,006 Berpengaruh


2. Information Quality 9,657 0,000 Berpengaruh
3. Service Interaction Quality 0,160 0,873 Tidak berpengaruh
Sumber :Hasil olahan SPSS for Windows version 22.0, 2016
2
c. Uji Koefisien Determinasi (Uji R )
Tabel 9. Hasil uji koefisien determinasi (Uji R2)
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 ,830a ,689 ,680 ,786
a. Predictors: (Constant), Service Interaction Quality, Usability, Information
Quality
b. Dependent Variable: Kepuasan Masyarakat
Sumber : Hasil olahan SPSS for Windows version 22.0, 2016

Dari hasil tabel di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (R)
sebesar 0,830. Hal tersebut berarti terjadi hubungan yang sangat kuat antara
usability, information quality, dan service interaction quality terhadap kepuasan
masyarakat di mana didasarkan pada pedoman interpretasi koefisien korelasi
sebagai berikut :
Tabel 10. Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono dalam Kurniawan, 2013

Hasil analisis koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,680 yang
dilihat dari nilai Adjusted R Square untuk mendapatkan model regresi terbaik.
Penggunaan nilai Adjusted R Square dilakukan karena adanya kelemahan
mendasar penggunaan koefisien determinasi pada nilai R Square, yaitu bias
terhadap jumlah variabel independent yang dimasukkan kedalam model di mana
pada setiap penambahan 1 variabel independent, maka nilai R Square pasti akan
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependent. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk
menggunakan nilai Adjusted R Square di mana dapat naik atau turun apabila 1
variabel independent ditambahkan ke dalam model. (Ulwan, 2014).

723
Hal tersebut berarti hanya sebesar 68% kemampuan variabel usability,
information quality, dan service interaction quality sebagai variabel bebas mampu
menjelaskan varian dari variabel terikatnya, yaitu kepuasan masyarakat dan
terdapat sisa 32% varian variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pada uji regresi linier berganda yang telah dilakukan dalam penelitian
ini, diperoleh persamaan regresi untuk masing-masing variabel sebagai berikut : Y = - 0,474
+ 0,089 X1 + 0,437 X2 + 0,012 X3. Dari keseluruhan hasil analisis pada penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa :
1. Konstanta memperoleh hasil sebesar - 0,474 yang artinya apabila masing-masing
variabel usability (X1), information quality (X2), dan service interaction quality (X3)
bernilai nol (0), maka nilai kepuasan masyarakat (Y) yang dihasilkan sebesar - 0,474 di
mana menunjukkan keadaan tidak puas atau melebihi tidak puas.
2. Hasil analisis menunjukkan variabel X1 (usability) mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar 0,089 dengan arah koefisien regresi bertanda positif terhadap kepuasan
masyarakat, artinya setiap penambahan 1 item usability, maka akan meningkatkan nilai
kepuasan masyarakat sebesar 0,089. Nilai t hitung yang diperoleh variabel sebesar 2,833
> t tabel sebesar 1,661 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,006 < nilai alpha yang
digunakan sebesar 0,05. Dengan demikian, Hipotesis 1 (H1) yang menyatakan bahwa
usability mempunyai pengaruh positif dan signifikan diterima. Dalam hal ini, dapat
disimpulkan bahwa dimensi kualitas website yaitu usability berkaitan dengan tampilan
website dan kegunaannya dalam berinteraksi yang mudah dan cepat berpengaruh
terhadap kepuasan masyarakat.
3. Hasil analisis menunjukkan variabel X2 (information quality) mempunyai nilai koefisien
regresi sebesar 0,437 dengan arah koefisien regresi bertanda positif terhadap kepuasan
masyarakat, artinya setiap penambahan 1 item information quality, maka akan
meningkatkan nilai kepuasan masyarakat sebesar 0,437. Nilai t hitung yang diperoleh
sebesar 9,657 > t tabel sebesar 1,661 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < nilai
alpha yang digunakan sebesar 0,05. Dengan demikian, Hipotesis 2 (H2) yang
menyatakan bahwa information quality mempunyai pengaruh positif dan signifikan
diterima. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa dimensi kualitas website yaitu
information quality berkaitan dengan jumlah, akurasi, dan bentuk informasi dalam
website berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat.
4. Hasil analisis menunjukkan variabel X3 (service interaction quality) mempunyai nilai
koefisien regresi sebesar 0,012 dengan arah koefisien regresi bertanda positif terhadap
kepuasan masyarakat, artinya setiap penambahan 1 item service interaction quality,
maka akan meningkatkan nilai kepuasan masyarakat sebesar 0,012. Nilai t hitung yang
diperoleh sebesar 0,160 < t tabel sebesar 1,661 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,873
> nilai alpha yang digunakan sebesar 0,05. Dengan demikian, hipotesis 3 (H3) yang
menyatakan bahwa service interaction quality mempunyai pengaruh positif dan
signifikan ditolak. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa dimensi kualitas website
yaitu service interaction quality berkaitan dengan pengalaman pengguna website atas
kualitas interaksi layanannya yang dapat menimbulkan rasa percaya tidak berpengaruh
terhadap kepuasan masyarakat.
5. Hasil analisis menunjukkan variabel X1, X2, dan X3 mempunyai nilai F hitung sebesar
70,988 > F tabel sebesar 2,699 dengan arah koefisien regresi bertanda positif dan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 < nilai alpha yang digunakan sebesar 0,05. Dengan demikian,

724
Hipotesis 4 (H4) yang menyatakan bahwa usability, information quality, dan service
interaction quality mempunyai pengaruh positif dan signifikan diterima.
6. Dari ketiga variabel kualitas website yang meliputi usability, information quality, dan
service interaction quality tersebut, variabel information quality yang paling dominan
berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan nilai
koefisien regresi sebesar 0,437 dan nilai t hitung sebesar 9,657 dengan nilai signifikan
sebesar 0,000 dengan arah koefisien regresi positif yang lebih besar dari variabel
lainnya.
7. Hasil analisis menunjukkan nilai Adjusted R Square yang diperoleh sebesar 0,680.
Dengan demikian, sebesar 68% kepuasan masyarakat mampu dijelaskan oleh variabel
usability, information quality, dan service interaction quality, sedangkan sisanya sebesar
32% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Daftar Pustaka
Amir, F. (2015). Pengaruh Store Atmosphere dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Cosmic Clothing Store. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen , 1-18.
Barnes, S., & Vidgen, R. (2002). An Integrative Approach to The Assessment of E-Commerce
Quality. Journal of Electronic Commerce Research , 114-127.
Danuarta, A. (2013, Januari 30). Mudah Menyusun Proposal Part 3. Retrieved Maret 26,
2016, from Blogspot:
http://adaddanuarta.blogspot.co.id/2013_01_01_archive.html?m=1
Fardhani, H. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Masyarakat pada
Pelayanan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang. Semarang: Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.
Guspul, A. (2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan
Nasabah (Studi Kasus pada Nasabah Kospin Jasa Cabang Wonosobo). Jurnal PPKM
UNSIQ I , 40-54.
Hardiyati, R. (2010). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen
Menggunakan Jasa Penginapan (Villa) Agrowisata Kebun Teh Pagilaran. Semarang:
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Herisman. (2012, Mei 1). Apa Itu Validitas dan Realibilitas ? Retrieved Maret 1, 2016, from
Blogspot: http://herisman.blogspot.co.id/2012/05/apa-itu-validitas-dan-
realibilitas.html
Junaidi. (2010, Mei 18). Cara Membaca Tabel F. Retrieved April 2, 2016, from WordPress:
https://junaidichaniago.wordpress.com/2010/05/18/cara-membaca-tabel-f/
_____. (2010, Mei 17). Cara Membaca Tabel t. Retrieved April 2, 2016, from WordPress:
https://junaidichaniago.wordpress.com/2010/05/17/cara-membaca-tabel-t/
_____. (1020, Mei 24). Download Tabel r Lengkap. Retrieved April 2, 2016, from
WordPress: hhtps://junaidichaniago.wordpress.com/2010/05/24/download-tabel-r-
lengkap/
Kotler, P., & Armstrong, G. (1998). Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 2 (Edisi bahasa
Indonesia). (B. Molan, Ed., & A. Sindoro, Trans.) Jakarta: Prenhallindo.
Kurniawan, H. (2013, Juli 7). Interpretasi Analisa Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien
Determinasi (R2). Retrieved April 2, 2016, from Blogspot:
http://kurniateam.blogspot.co.id/2013/07/interpretasi-analisa-koefisien-
korelasi_7.html?m=1
Martini, R. (2012). Birokrasi dan Politik. Semarang: UPT UNDIP Press Semarang.
Nazir, M. (2003). Metode Penelitian (Cetakan Kelima). Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pengertian Pakar. (2015, Mei). Pengertian Birokrasi. Retrieved Juli 20, 2016, from
Pengertian Pakar: http://www.pengertianpakar.com/2015/05/pengertian-birokrasi.html

725
Putro, S. W. (2014). Pengaruh Kualitas Layanan dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
Pelanggan dan Loyalitas Konsumen Restoran Happy Garden Surabaya. Jurnal
Manajemen Pemasaran , 1-9.
Raharjo, S. (2014, Februari 3). Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Program SPSS.
Retrieved April 2, 2016, from Konsistensi: http://www.konsistensi.com/2013/08/uji-
heteroskedastisitas-dengan-uji.html
Sandy, T. (2009, Juli 17). Pengujian Hipotesis Distribusi Uji T dan F Pada Model Regresi
Berganda. Retrieved Maret 26, 2016, from WordPress:
https://titaviolet.wordpress.com/2009/07/17/pengujian-hipotesis-distribusi-uji-t-dan-f-
pada-model-regresi-berganda/
Ulwan, M. N. (2014, Mei 8). Analisis Regresi Linier Berganda Dengan SPSS Metode Enter
VS Stepwise. Retrieved April 2, 2016, from Portal Statistik: http://www.portal-
statistik.com/2014/05/analisis-regresi-linear-berganda-dengan.html
Wahyu, D. (2015, Januari 26). Melihat E-Kios Mesin Layanan Publik Berbasis Teknologi
Informasi. Retrieved Maret 1, 2016, from Jawa Pos:
http://www2.jawapos.com/baca/artikel/11963/melihat-e-kios-mesin-layanan-publik-
berbasis-teknologi-informasi
Wikipedia. (2016, April 3). Birokrasi. Retrieved Juli 20, 2016, from Wikipedia bahasa
Indonesia: https://id.wikipedia.org/wiki/Birokrasi
________. (2015, Nopember 22). Situs web. Retrieved Maret 1, 2016, from Wikipedia bahasa
Indonesia: https://id.wikipedia.org/wiki/Situs_web

726

You might also like