You are on page 1of 12

BISMA – Bisnis dan Manajemen –Volume 8 No.

1 Agustus 2015

PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INFLASI


DAN BI RATE SERTA DAMPAKNYA TERHADAP INDEKS LQ45
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2010 – 2014

FATHORRAHMAN, IMAM SUAYDI


Jurusan Manajemen STIE Asia Malang
Email: faturrahman.asia@yahoo.co.id, Isuaydi@gmail.com

Abstract
The capital market is an important instrument in the economy of a country, because the capital
market also reflects the state of the country's economy. Capital market in Indonesia is the
Indonesia Stock Exchange (IDX) based in the capital city, Jakarta. In the Indonesian stock
exchange there are different classifications of stock indices, but the stock index movements are
frequently used reference is LQ45. Many factors affect the movement of shares in the Indonesia
Stock Exchange (IDX) especially LQ45, among others, the money supply, inflation and the BI
Rate. On the other hand, the money supply also has an influence on inflation and BI Rate. The
purpose of this study was to determine how the effect of the money supply directly against
inflation and BI Rate, and how it impacts indirectly against LQ45 through inflation and BI Rate
in Indonesia during the period 2010-2014. In this study, the population used is LQ45 and
sample research is LQ45 period 2010-2014. Data analysis method used in this research is the
analysis of the path (path analysis). In this study the data Inflation, BI Rate in the data each
month during the study period of 2010 to 2014 on the website of Bank Indonesia (BI)
(www.bi.go.id) and the data amount of money every month during the study period of 2010 to
2014 in Central Bureau of Statistics. The test results show the effect of which has been carried
out during the study period (2010 - 2014) that the first structure money supply shows the
influence of the (positive) is significant, in both structure money supply showed a positive effect
(not significant), And the third structure shows that the money supply effect (positive)
significant to LQ45, money supply no effect on inflation, money supply shows effect results (not
significant) of the BI Rate. And for intervening results show that the variable inflation and BI
rate can not be used as an intervening variable in the study.
Keywords: Money Supply, Inflation, BI Rate, LQ45

1. PENDAHULUAN menunjang pembiayaan pembangunan


Pasar modal merupakan salah satu nasional. Dengan kata lain pasar modal
penggerak perekonomian suatu negara memiliki peranan penting bagi
dimana pasar modal dapat dijadikan perekonomian negara karena pasar
tolak ukur dari perekonomian negara modal memiliki dua fungsi yaitu
tersebut. Karena pasar modal pertama sebagai sarana bagi
merupakan sarana pembentuk modal pendanaaan usaha atau sebagai sarana
dan akumulasi dana jangka panjang bagi perusahaan untuk mendapatkan
yang di arahkan untuk meningkatakan dana dari masyarakat pemodal atau
pergerakan partisipasi masyarakat investor (Agung, 2010). Dimana dana
dalam pergerakkan dana guna tersebut dapat digunakan untuk

40
Fathorrahman, Imam Suaydi - Pengaruh Jumlah Uang Beredar...

kebutuhan perusahaan, contohnya kapitalisasi pasar. Indeks LQ45 berisi


untuk pengembangan usaha, 45 saham yang disesuaikan setiap enam
penambahan modal kerja dan bulan (setiap awal bulan Februari dan
sebagainya. Selain itu, pasar modal Agustus. Selain kriteria atas likuiditas,
dapat digunakan oleh masyarakat kriteria pemilihan emiten dalam LQ45
sebagai sarana berinvestasi baik dalam juga diseleksi atas kapitalisasi pasar.
berbagai bentuk salah satunya dalam LQ45 bertujuan Sebagai pelengkap
bentuk saham. Saham dapat IHSG dan khususnya untuk
didefinisikan sebagai tanda penyertaan menyediakan sarana yang obyektif dan
atau kepemilikan seseorang atau badan terpercaya bagi analisis keuangan,
dalam suatu perusahaan atau perseroan manajer investasi, investor dan
terbatas. Wujud saham adalah selembar pemerhati pasar modal lainnya dalam
kertas yang menerangkan bahwa memonitor pergerakan harga dari
pemilik kertas tersebut adalah pemilik saham-saham yang aktif
perusahaan yang menerbitkan surat diperdagangkan. Pengamatan terhadap
berharga tersebut. Porsi kepemilikan perubahan beberapa variabel atau
ditentukan oleh seberapa besar indikator ekonomi makro seperti
penyertaan yang ditanamkan di inflasi, tingkat bunga, maupun nilai
perusahaan tersebut (Darmadji dan tukar mata uang dapat membantu
Fakhruddin, 2008:5). investor dalam meramalkan apa yang
Di Indonesia, investor yang akan terjadi pada perusahaan pasar
berminat untuk berinvestasi di pasar modal. Kemampuan untuk meramalkan
modal dapat berinvestasi di Bursa Efek perubahan variabel-variabel ekonomi
Indonesia (BEI). Tujuan investasi makro tentunya akan sangat membantu
saham dapat dibedakan menjadi dua investor dalam membuat keputusan
yaitu, investor yang tujuan untuk investasi yang tepat dan
memiliki saham yang kemudian menguntungkan (Tandelilin,
disimpan sementara dan akan dijualnya 2007:216).
kembali apabila diperoleh pendapatan Berdasarkan latar belakang, maka
karena perbedaan harga (Capital Gain) perlu diadakan pembatasan masalah
dan investasi saham yang tujuannya agar pembahasan tidak melebar dan
untuk memiliki saham dalam jangka pemecahan masalah dapat lebih
waktu yang relative panjang dan terarah. Ada banyak variabel yang
pengharapan utamanya adalah deviden berpengaruh terhadap indeks LQ5,
Di Bursa Efek Indonesia terdapat inflasi serta BI Rate, antara lain kurs,
beberapa kelas indeks saham, salah volume perdagangan saham, produk
satunya adalah indeks LQ45. Indeks domestik bruto, dll. Dalam penelitian
LQ45 adalah perhitungan dari 45 ini hanya menggunakan variabel
saham, yang diseleksi melalui beberapa jumlah uang beredar sebagai variabel
kriteria pemilihan. Selain penilaian atas independent yang dipekirakan dapat
likuiditas, seleksi atas saham-saham berengaruh terhadap inflasi dan BI Rate
tersebut mempertimbangkan serta Indeks LQ45. Selain itu, ada

41
BISMA – Bisnis dan Manajemen –Volume 8 No. 1 Agustus 2015

banyak variabel yang berpengaruh terhadap indeks LQ45 periode 2010 –


terhadap, inflasi serta BI Rate, antara 2014 ? 6). Bagaimanakah pengaruh
lain jumlah uang beredar, kurs, volume jumlah uang beredar terhadap indeks
perdagangan saham, produk domestik LQ45 melalui BI Rate pada LQ45
bruto, liquiditas perbankan dll. Dalam periode 2010 – 2014 ? 7).
penelitian ini, menggunakan variabel Bagaimanakah pengaruh jumlah uang
inflasi dan BI Rate sebagai variabel beredar terhadap indeks LQ45 melalui
perantara (intervening variabel) yang inflasi pada LQ45 periode 2010 – 2014
diperkirakan dapat dipengaruhi oleh ?
variabel jumlah uang beredar dan juga Hipotesis dan Kerangka Konseptual
dapat mempengaruhi Indeks LQ45. Penelitian
Pemilihan Indeks LQ45 sebagai Dari rumusan masalah dan tujuan
variabel dependen dimaksudkan agar penelitian, maka hipotesisis penelitian
hasil penelitian ini dapat meminimalisir dalam penelitian ini adalah sebagai
efek bias sehingga dapat memperoleh berikut:
penjelasan yang lebih akurat tentang 1. Diduga ada pengaruh langsung dari
pengaruh beberapa variabel yang telah jumlah uang beredar terhadap
disebutkan terhadap harga saham, inflasi.
karena hampir 70% pergerakan Indeks 2. Diduga ada pengaruh langsung dari
Harga Saham Gabungan (IHSG) jumlah uang beredar terhadap BI
ditopang oleh kinerja Indeks LQ45. Rate
Berdasarkan latar belakang diatas maka 3. Diduga ada pengaruh langsung dari
dapat dirumuskan suatu masalah jumlah uang beredar terhadap
sebagai berikut : 1). Apakah pengaruh Indeks LQ45
jumlah uang beredar secara langsung 4. Diduga ada pengaruh langsung dari
terhadap BI Rate pada LQ45 periode inflasi terhadap Indeks LQ45
2010 – 2014 ? 2). Apakah pengaruh 5. Diduga ada pengaruh langsung dari
jumlah uang beredar secara langsung BI Rate terhadap Indeks LQ45
terhadap inflasi pada LQ45 periode 6. Diduga ada pengaruh dari jumlah
2010 – 2014 ? 3). Apakah pengaruh uang beredar terhadap Indeks LQ45
jumlah uang beredar secara langsung melalui inflasi
pada Indeks LQ45 periode 2010 – 2014 7. Diduga ada pengaruh dari jumlah
? 4). Apakah pengaruh BI Rate secara uang beredar terhadap Indeks.LQ45
langsung terhadap indeks LQ45 melalui BI Rate
periode 2010 – 2014 ? 5). Apakah
pengaruh inflasi secara langsung

42
Fathorrahman, Imam Suaydi - Pengaruh Jumlah Uang Beredar...

Gambar 1 Kerangka Konseptual Penelitian

Inflasi H VI
HI (Y1) H IV
Jumlah Uang H III Indeks LQ45
Beredar (X1) HV (Y3)
H II H VII
BI Rate
(Y2)

: Pengaruh Langsung
: Pengaruh Tidak Langsung

2. METODE PENELITIAN populasi yang diteliti ”. Pada penelitian


Penelitian ini difokuskan kepada ini menggunakan periode setiap bulan
Indeks LQ45 dengan mengambil data selama periode penelitian tahun 2010
Inflasi, BI Rate dalam data setiap bulan hingga 2014. Jadi, jumlah sample data
selama periode penelitian tahun 2010 closing price yang digunakan (n)
hingga 2014 di Website Bank adalah 60. Adapun tehnik sampling
Indonesia (BI) (www.bi.go.id) dan data dalam penelitian ini menggunakan
jumlah uang beredar setiap bulan tehnik sampling jenuh. Sampling jenuh
selama periode penelitian tahun 2010 adalah tehnik penentuan sample bila
hingga 2014 di Biro Pusat Statistik. semua anggota populasi digunakan
Jenis Penelitian ini adalah sebagai sample. Hal ini sering
penelitian Asosiatif Kausal. Menurut dilakukan bila jumlah populasi relative
Sugiono (2007:30) “desain Kausal kecil (kurang dari 30) atau peneliti
adalah penelitian yang bertujuan ingin membuat generalisasi dengan
menganalisis hubungan sebab-akibat tingkat kesalahan yang sangat kecil.
antara variabel independen (variabel Istilah lain sampling jenuh adalah
yang mempengaruhi) dan variable sensus (Sugiyono, 2011:85).
dependen (variabel yang dipengaruhi)”. Jenis data yang digunakan dalam
Menurut Sugiyono (2011:80) penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu
Populasi adalah Wilayah Generalisasi data yang diukur dalam suatu skala
yang terdiri atas objek / subjek yang numerik atau angka (Kuncoro,2003).
mempunyai kualitas dan karakteristik Menurut dimensi waktunya, data dalam
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti penelitian ini termasuk data runtut
kemudian untuk dipelajari dan waktu (time series). Data time series
kemudian ditarik kesimpulannya. merupakan data yang secara kronologis
Populasi dalam penelitian ini adalah disusun menurut waktu pada suatu
Indeks LQ45 periode setiap bulan. variabel tertentu. Data time series
Menurut Arikunto (2006: 131), “ digunakan untuk melihat pengaruh
sampel adalah sebagian atau wakil perubahan dalam rentan waktu tertentu,

43
BISMA – Bisnis dan Manajemen –Volume 8 No. 1 Agustus 2015

misalnya data tahunan (Kuncoro, hubungan antar variabel melalui


2009:146). Berdasarkan cara variabel perantara. Dengan
memperolehnya, data yang digunakan menggunakan analisis ini, hasil
dalam penelitian ini adalah data penelitian yang diperoleh dapat lebih
sekunder yaitu data yang diperoleh akurat, tajam, dan detail. Sedangkan
tidak dari sumbernya langsung Rutherford (dalam Sarwono 2007:1)
melainkan sudah diolah dan biasanya mendefinisikan analisis jalur sebagai
dalam bentuk publikasi atau jurnal “suatu tehnik unruk menganalisis
(Sugiyono , 2011:129). Data yang hubungan sebab-akibat yang terjadi
digunakan dalam penelitian ini pada regresi berganda jika variabel
diperoleh dari Bank Indonesia (BI) bebasnya mempengaruhi variabel
(www.bi.go.id) mengenai data Inflasi, tergantung tidak hanya secara
BI Rate periode setiap bulan 2010-2014 langsung, tetapi juga secara tidak
dan data jumlah uang beredar pada langsung”.
jurnal biro pusat statistik selama
periode 2010 – 2014. dan pojok Bursa 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Efek Indonesia Sekolah Tinggi Ilmu Hasil Penelitian
Ekonomi ASIA Malang, yang berlokasi Sejarah Pasar Modal di Indonesia
di Jl. Sukarno Hatta / Rembuk Sari No. menurut Hartono (2010:61-88) sebagai
1A Malang. Metode Pengumpulan data berikut. Bursa efek (pasar modal) yang
dalam penelitian ini adalah dengan terbesar di Indonesia adalah Bursa Efek
menggunakan dokumentasi. Data Jakarta (BEJ) yang juga dikenal dengan
historis yang digunakan dalam nama asingnya sebagai Jakarta Stock
penelitian ini adalah data bulanan dan Exchange (JSX). Adapun sekuritas
harga indeks saham waktu penutupan yang diperdagangkan di BEJ adalah
perdagangan (closing price). Data time saham preferen (preferen stock), saham
series indeks diperoleh dari dengan biasa (common stock), hak (rights), dan
cara men-download dari website Bank obligasi kovertibel (convertible bonds),
Indonesia, Biro Pusat Statistik serta dimana saham biasa mendominasi
dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa volume transaksi di BEJ. Bursa efek
Efek Indonesia. Metode analisa data terbesar setelah BEJ adalah Bursa Efek
dalam penelitian ini adalah Surabaya (BES) atau Surabaya Stock
menggunakan tehnik analisis jalur Exchange (SSX). Adapun sekuritas
(path analysis). Menurut Sarwono yang terdaftar di BEJ juga
(2007), analisis jalur adalah salah satu diperdagangkan di BES. BEJ dan BES
tehnik analisis kuantitatif, dan akhirnya bergabung menjadi Bursa
merupakan pengembangan dari regresi Efek Indonesia (BEI) yang efektif
linier berganda. Tehnik analisis jalur mulai November 2007, setelah
mempunyai kelebihan dibandingkan diadakannya Rapat Umum Pemegang
dengan regresi linier berganda karena Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada
model analisa jalur dapat menemukan tanggal 30 Oktober 2007. BEI
pengaruh tidak langsung dalam memperdagangkan seluruh produk

44
Fathorrahman, Imam Suaydi - Pengaruh Jumlah Uang Beredar...

investasi yang dimiliki BEJ dan BES, Dengan adanya penggabungan ini,
seperti Kontrak Opsi Saham (KOS), diharapkan BEI dapat terus
Exchange Traded Funds (ETF), meningkatkan nilai kapitalisasi
Obligasi, maupun kontrak Futures. pasarnya.

Tabel 1 Statistik Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Bi_rate Inflasi JUB IndeksLQ45


N 60 60 60 60
a
Normal Parameters Mean 6.5667 5.6337 7.3603E2 710.5888
Std. Deviation .66998 1.55722 1.42204E2 100.45751
Most Extreme Differences Absolute .155 .178 .133 .091
Positive .155 .178 .092 .091
Negative -.152 -.085 -.133 -.068
Kolmogorov-Smirnov Z 1.202 1.378 1.027 .703
Asymp. Sig. (2-tailed) .111 .045 .242 .707
a. Test distribution is Normal.

Dari tabel statistik tersebut, dari distribusi normal. Kriteria


didapati bahwa nilai Asymp. Sig. (2- pengambilan keputusan yaitu jika
failed) atau nilai sig(p) untuk masing- signifikan > 0,05 maka data
masing variabel BI Rate (=0,111), berdistribusi normal, dan jika
Inflasi (=0,045) dan Indeks LQ45 signifikan < 0,05 maka data tidak
(=0,707). Data disebut nomal apabila berdistribusi normal. Dikatakan oleh
nilai sig (p) > 0,05. Dengan demikian Gozali (2001:77), “Jika distribusi data
dapat dikatakan bahwa data pada adalah normal, maka garis yang
penelitian ini terdistribusi secara menggambarkan data sesungguhnya
normal, sehingga kedua model regresi akan mengikuti garis diagonalnya”
dalam penelitian ini memenuhi asumsi Dalam penelitian ini, gambar
normalitas. Menurut Priyanto, grafik histogram terlihat bahwa sebaran
(2013:58-59) Syarat dalam analisis data memiliki kurva yang dapat
parametrik yaitu distribusi data harus dianggap berbentuk lonceng. Karena
normal. Pengujian menggunakan uji itu, error ketiga model regresi dalam
kolmogorov-smirnov (analisis explore) penelitian ini dapat dikatakan
untuk mengatehui apakah distribusi berdistribusi norma dan gambar grafik
data pada tiap-tiap variabel normal. Normal P-P Plot terlhat bahwa titik-
Untuk mengetahui apakah distirbusi titik menyerbar disekitaran garis
data normal atau tidak, dilakukan diagonal, serta penyebarannya
dengan Probability plot yang mengikuti arah garis diagonal. Maka
membandingkan distribusi kumulatif ketiga model regresi dalam penelitian

45
BISMA – Bisnis dan Manajemen –Volume 8 No. 1 Agustus 2015

ini layak dipakai untuk prediksi BI dinamakan terdapat problem


Rate, Inflasi dan Indeks LQ45 multikolinieritas (Santoso, 2012:234).
berdasarkan masukan sejumlah Namun dikarenakan dalam penelitian
variabel independentnya, karena ini struktur 1 dan strukutur 2 hanya
memenuhi asumsi normalitas. memiliki satu variabe independent,
Tujuan uji multikolinieritas ini maka hanya pada struktur 3 yang
adalah untuk menguji apakah pada dilakukan uji multikolinieritas. Adapun
sebuah model regresi ditemukan hasil dari pengujian multikolinieritas
adanya korelasi antar variabel pada variabel independen struktur 3
independen. Jika terjadi korelasi, maka adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Statistik Hasil Uji Multikolinieritas Persamaan Struktur 3 Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 228.926 63.772 3.590 .001
JUB .635 .047 .899 13.574 .000 .847 1.181
Inflasi -4.060 4.843 -.063 -.838 .405 .658 1.519
Bi_rate 5.678 11.131 .038 .510 .612 .673 1.485
a. Dependent Variable:
IndeksLQ45

Uji homoskedastisitas ini bertujuan berdasarkan masukan sejumlah


untuk mengetahui apakah dalam variabel independennya. Dengan
sebuah model regresi terjadi kesamaan demikian, data pada penelitian ini
varians pada residual (error) dari satu merupakan data homogen dan bebas
pengamatan ke pengamatan yang lain. dari gejala heteroskedastisitas.
Sebuah model dikatakan baik jika tidak Tujuan uji autokorelasi ini adalah
terjadi heteroskedastisitas (Santoso, untuk mengetahui apakah dalam
2010:238). Dalam penelitian ini sebuah model regresi linier ada korelasi
gambar grafik Scatterplot, menunjukan antara kesalahan pengganggu pada
bahwa titik-titik menyeba secara acak, periode t dengan kesalahan pada
tidak membentuk sebuah pola tertentu periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
yang jelas, serta tersebar keatas korelasi, maka dinamakan ada problem
maupun kebawah dari angka 0 (nol) autokorelasi. Model regresi yang baik
pada sumbu Y. Berarti tidak terjadi adalah regresi yang bebas dari
heteroskedastisitas pada model regresi, autokorelasi (Santoso, 2012:241). Dari
pada model ini layak dipakai untuk ketiga tabel statistik dalam penelitian
memprediksi inflasi, BI Rate dan LQ45 ini, didapati bahwa nilai Durbin-

46
Fathorrahman, Imam Suaydi - Pengaruh Jumlah Uang Beredar...

Watson (D-W) = 0,220 untuk besarnya koefisien pengaruh variabel


substruktur 1, 0,061 untuk substruktu 2 lain dapat dihitung dengan 1 – RSquare.
dan 0,553 untuk substruktur 3. Dengan Pada Model Summary struktur 1
demikian, karena nilai-nilai D-W diketahui nilai dari RSquare (R2) adalah
tersebut terletak diantara -2 sampai +2, 0,128 (12,8%). Jadi, besarnya pengaruh
maka ketiga model regresi dalam lain (e1) adalah 1 – 0,128 = 0,872
penelitian ini dapat disimpulkan bebas (87,2%). Pada Model Summary struktur
dari problem autokorelasi. 2 diketahui nilai dari RSquare (R2) adalah
Untuk menentukan seberapa besar 0,109 (10,9%). Jadi, besarnya pengaruh
nilai pengaruh langsung pada diagram lain (e1) adalah 1 – 0,109= 0,891
jalur, harus melihat pada tabel (89,1%). Pada Model Summary struktur
Coefficients dengan melihat 3 diketahui nilai dari RSquare (R2) adalah
Standardized Coefficients Beta. 0,792 (79,2%). Jadi, besarnya pengaruh
Riduwan dan Kuncoro (2011), lain (e1) adalah 1--0,792= 0,208
mengatakan besarnya nilai residu atau (20,8%).

Tabel 3 Hasil Hitung Koefisien Struktur Yang Telah Dirumuskan

Penngaruh Pengaruh Tidak


Pengaruh Variabel Pengaruh Total
Langsung Langsung
X1 → Y1 0,358 - 0,358
X1 → Y2 0,330 - 0,330
X1 → Y3 0,889 - 0,889
X1 → Y3 melalui
0,889 -0,022 0,866
Y1
X1 → Y3 melalui
0,889 0,012 0,901
Y2
Y1 → Y3 - 0,063 - -0,063
Y2 → Y3 0,038 - 0,038

Pembahasan Hasil Penelitian langsung dari jumlah uang beredar


Persamaan Struktur 1 (Pengaruh terhadap inflasi dalam periode
Langsung Jumlah Uang Beredar penelitian ini.
Terhadap Inflasi) Persamaan Struktur 2 (Pengaruh
Dalam pengujian statistik Langsung Jumlah Uang Beredar
diketahui hasil uji pengaruh jumlah Terhadap BI Rate)
uang beredar memiliki pengaruh Dalam pengujian statistik
(positif) dan signifikan. Model regresi diketahui hasil uji pengaruh jumlah
pertama ini menghasilkan nilai R2 uang beredar memiliki pengaruh
sebersar 0,128 dan menolak hipotesa (positif) tidak signifikan. Model regresi
Ho, yang berarti ada pengaruh secara pertama ini menghasilkan nilai R2

47
BISMA – Bisnis dan Manajemen –Volume 8 No. 1 Agustus 2015

sebersar 0,109 dan menolak hipotesa Jumlah Uang Beredar tehadap Indeks
Ho, yang berarti ada pengaruh secara LQ45 melalui Inflasi
langsung dari jumlah uang beredar Berdasarkan hasil penghitungan
terhadap BI Rate dalam periode intervening, didapati bahwa variabel
penelitian ini. jumlah uang beredar (X1) terhadap
Persamaan Struktur 3 indeks LQ45 (Y3) melalui inflasi (Y1)
Pengaruh Jumlah Uang Beredar pada model struktur ketiga dalam
terhadap Indeks LQ45 periode penelitian ini didapati memiliki
Model regresi ketiga ini pengaruh sebesar 0,866 (86,6%),
menghasilkan hipotesa HaIII diterima, variabel inflasi tidak dapat memediasi
yang berarti bahwa secara langsung, jumlah uang bereda dengan indeks
jumlah uang beredar (X1) berpengaruh LQ45 dikarenakan perbedaan hasil spss
terhadap indeks LQ45 (Y3) dalam yang telah diuji.
penelitian ini. Berdasarkan hasil Jumlah Uang Beredar terhadap Indeks
pengujian hipotesis III, didapati bahwa LQ45 melalui BI Rate
variabel jumlah uang beredar (X1) Berdasarkan hasil penghitungan
berpengaruh (positif) dan signifikan intervening, didapati bahwa variabel
terhadap indeks LQ45 pada model jumlah uang beredar (X1) terhadap
struktur tiga. indeks LQ45 (Y3) melalui BI Rate
Pengaruh Inflasi terhadap Indeks LQ45 (Y2) pada model struktur ketiga dalam
Model regresi ketiga ini periode penelitian ini didapati memiliki
menghasilkan hipotesa HaIV ditolak, pengaruh sebesar 0,901(90,1%),
yang berarti bahwa secara langsung, variabel BI Rate tidak dapat memediasi
inflasi berpengaruh (negatif) tidak jumlah uang bereda dengan indeks
signifikan terhadap indeks LQ45 (Y3) LQ45 dikarenakan perbedaan hasil spss
dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil yang telah diuji.
pengujian hipotesis IV, didapati bahwa Implikasi Hasil Penelitian
variabel inflasi berpengaruh (negatif) Besar-kecilnya jumlah uang
dan tidak signifikan terhadap indeks beredar di Indonesia dapat dijadikan
LQ45 pada model struktur tiga. pertimbangan dalam perencanaan
Pengaruh BI Rate terhadap Indeks investasi di pasar modal. Dalam
LQ45 perekonomian perkembangan ekonomi
Model regresi ketiga ini sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi.
menghasilkan hipotesa HoV diterima, Salah satu faktor yang mempengaruhi
yang berarti bahwa secara langsung, BI pergerakan inflasi menurut teori
Rate berpengaruh terhadap indeks kuantitas uang yaitu jumlah uang
LQ45 dalam penelitian ini. beredar. Dengan demikian, diharapkan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis bagi masyarakat untuk lebih bijak
V, didapati bahwa variabel BI Rate dalam menggunakan uang yang
berpengaruh (positif) dan tidak dimilikinya. BI Rate merupakan
signifikan terhadap indeks LQ45 pada keputusan yang diambil pemerintah
model struktur tiga. melalui Bank Indonesia untuk

48
Fathorrahman, Imam Suaydi - Pengaruh Jumlah Uang Beredar...

menanggulangi dampak jumlah uang 4. KESIMPULAN


beredar. BI Rate juga dapat dijadikan Dari hasil analisis dan pembahasan
sebagai acuan pengatur pemberian yang telah dikemukakan pada bab
bunga pada bank-bank di Indonesia. sebelumnya, maka ditarikkesimpulan
Jumlah uang beredar pun memiliki dalam penelitian ini adalah sebagai
peranan penting dalam penetapan BI berikut :
Rate di Indonesia. Pengaruh ini tentu 1. Variabel jumlah uang beredar
dikarenakan BI Rate sendiri merupakan berpengaruh (positif) signifikan
alat pengatur keuangan Indonesia yang terhadap inflasi di Indonesia
mengatur kapasitas dan pengarahan periode 2010 – 2014.
terhadap beredarnya uang tersebut. 2. Variabel jumlah uang beredar
Melalui Bank Indonesia, pemerintah berpengaruh (positif) tidak
dapat menghitung, mengatur dan signifikan terhadap BI Rate di
menetapkan BI Rate dengan berbagai Indonesia periode 2010 – 2014.
pertimbangan faktor ekonomi. Indeks 3. Variabel jumlah uang beredar
LQ45 merupakan nilai kapitalisasi berpengaruh (positif) signifikan
pasar dari 45 saham yang paling likuid terhadap indeks LQ45 di Indonesia
dan memiliki nilai kapitalisasi pasar periode 2010 – 2014.
yang besar, dengan melihat 4. Variabel inflasi berpengaruh
perkembangan Indeks LQ45 seorang (negatif) tidak signifikan terhadap
investor bisa menentukan moment yang indeks LQ45 di Indonesia periode
tepat untuk menginvestasikan dana di 2010 – 2014.
bursa saham. Salah satu hal yang 5. Variabel BI Rate berpengaruh
mempengaruhi fluktuatif pasar modal (positif ) tidak signifikan terhadap
adalah tingkah laku yang ditunjukan indeks LQ45 di Indonesia periode
oleh investor, dalam hal ini investor 2010 – 2014.
pada indeks LQ45 khususnya 6. Hasil intervening pengaruh jumlah
memanfaatkan uangnya untuk uang beredar terhadap indeks
berinvestasi di pasar modal dari pada LQ45 melalui inflasi menunjukkan
berinvestasi pada sektor lainnya. bahwa inflasi tidak dapat
Faktor-faktor tersebut belum memediasi pengaruh jumlah uang
secara penuh dapat dijadikan patokan beredar terhadap indeks LQ45.
untuk pertimbangan investasi, masih 7. Hasil perhitungan intervening
banyak faktor yang tidak dibahas pengaruh jumlah uang beredar
dalam penelitian ini seperti faktor terhadap indeks LQ45 melalui BI
geografis, keamanan, sosial, dan alam Rate menunjukkan bahwa BI Rate
yang juga bisa mempengaruhi tidak dapat memediasi pengaruh
kebijakan investor dalam kegiatan jumlah uang beredar terhadap
investasi. indeks LQ45.
Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa hasil
penelitian ini masih jauh dari

49
BISMA – Bisnis dan Manajemen –Volume 8 No. 1 Agustus 2015

sempurna. Hal ini disebabkan karena meningkatkan gairah investasi di


masih terdapat keterbatasan penelitian dalam negeri.
seperti: 4. Sebelum melakukan kebijakan
1. Periode penelitian ini hanya ekspor-impor atau kebijakan
terbatas pada periode tahun 2010 – operasional lainnya perusahaan
2014. dapat menggunakan informasi
2. Peneliti membatasi variabel yang terkait ekonomi makro dan indeks
digunakan, sehingga hasil bursa asing seperti tingkat tingkat
penelitian tidak dapat inflasi dan BI Rate sebagai
menggambarkan kondisi yang pertimbangan menentukan
sesungguhnya dari perekonomian kebijakan perusahaan, dan dapat
dan pasar modal Indonesia. meningkatkan kinerja keuangan
Adapaun variabel yang digunakan perusahaan sehingga dapat
peneliti adalah jumlah uang menarik minat investor.
beredar, inflasi, BI Rate dan indeks 5. Untuk peneliti selanjutnya
LQ45. sebaiknya untuk menyertakan
Saran variabel-variabel ekonomi makro
Berdasarkan kesimpulan yang maupun variabel ekonomi mikro
telah diuraikan di atas, maka saran lainnya antara lain variabel kurs
yang dapat diberikan penulis sebagai valuta asing, pergerakan indeks
berikut: asing, kebijakan pemerintah, sikap
1. Investor sebaiknya investor, dll karena dapat
memperhatikan faktor ekonomi memberikan gambaran dan
mikro sebelum mengambil pemahaman yang lebih jelas ketika
keputusan berinvestasi terutama hendak memberikan penafsiran
pada jumlah uang beredar. dalam hasil penelitian.
2. Sebaiknya investor juga
menggunakan informasi-informasi 5. REFERENSI
lainnya yang dapat digunakan Ang, Robert.1997. Buku Pintar Pasar
untuk referensi dalam pengambilan Modal Indonesia. Jakarta:Media
keputusan berinvestasi karena Staff Indonesia.
tentu banyak faktor lain di luar dari Alwi, Iskandar Z. 2003. Pasar Modal,
penelitian ini yang mempengaruhi Teori dan Aplikasi.
pergerakan Indeks Harga Saham Jakarta:Nasindo Internusa.
Gabungan (IHSG). Arikunto, Suharsimin, 2010, Prosedur
3. Pemerintah harus bijak dalam Penelitian : Suatu Pendekatan
mengendalikan kondisi-kondisi Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.
makroekonomi (termasuk tingkat Dornbusch, Rudiger, dan Stanley
inflasi) dan BI Rate agar Fischer, 1992, Makroekonomi,
perekonomian tetap stabil dan Edisi Keempat, Penerbit Erlangga,
sehat, sehingga dapat Jakarta.

50
Fathorrahman, Imam Suaydi - Pengaruh Jumlah Uang Beredar...

Dahlan Siamat, 2005. Manajemen Sugiyono, 2011, Statistika Untuk


Lembaga Keuangan. Kebijakan Penelitian, Penerbit Alfabeta,
Moneter dan Perbankan. Jakarta Bandung.
: Fakultas Ekonomi Universitas Sunariyah. 2006. Pengantar
Indonesia, edisi kesatu. Pengetahuan Pasar Modal, Edisi
Eduardus Tandelilin. (2007). Analisis Kelima, UPP STIM YKPN,
Investasi dan Manajemen Yogyakarta.
Portofolio (Edisi Pertama, Cetak Tim INDEF Kementerian
Kedua). Yogyakarta : BPEE. Perindustrian Republik
Exchange, J. S. (1997). Jakarta stock Indonesia, 2011, Outlook Industri
exchange fact book 199. Jakarta: 2012: Strategi Percepatan dan
Jakarta Stock Exchange (JSE). Perluasan Agroindustri,
Riduwan dan Kuncoro, Engkos http://kemenperin.go.id/download/343.
Ahmad, 2011, Cara http://jurnal-
Menggunakan dan Memaknai sdm.blogspot.com/2009/07/indek-
Path Analysis (Analisis Jalur), lq-45-definisi-kriteria-dan.html
Alfabeta, Bandung. www.bps.go.id
Santoso, Singgih, 2012, Aplikasi SPSS www.idx.co.id
pada Statistik Parametrik, PT www.bi.go.id
Elex Media Komputindo, Jakarta. www.Bapepam.go.id

51

You might also like