You are on page 1of 12

PEMBERIAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

DAN JARAK TANAM PADA KEDELAI EDAMAME


(Glycine max (L) Merril)

GIVING OF COMPOSTING PALM EMPTY FRUIT BUNCH


AND SPACING ON THE GROWTH AND PRODUCTION OF
EDAMAME SOYBEAN (Glycine max (L) Merril)
Norman Sahputra1, Arnis En Yulia2 dan Fetmi Silvina2
Department Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Riau University

normansahputra@gmail.com/085271462645

ABSTRACT
The research aims to look at the giving of various dose combinations Palm Empty Fruit
Bunch compost (PEFB) and spacing on the growth and yield of edamame soybean and to
get the best treatment combination between compost PEFB and planting distance of the
growth and production of edamame soybean. Research conducted in the experimental
field Fakultas Pertanian Universitas Riau. Research period on June until August 2014.
Experiments with 4 x 3 factorial using a randomized block design (RBD). The first factor
is composting palm empty fruit bunch consisting of 4 levels (5, 10, 15 and 20 ton / ha).
The second factor is planting distance consists of 3 levels (10 × 20, 15 × 20 and 20 × 20
cm), combination is repeated three times respectively. The efect of each treatment
combination known through Duncan multiple test 5% level. Parameters measured were
leaf area, root nodule effective, flowering time, the percentage of pods pithy, pithy
number of pods per plant and yield per plot. The results showed that the combination of
composting palm empty fruit bunch with planting distance effect on the effective root
nodules, number of pods pithy planting, production per plot but did not affect the leaf
area, flowering time, the percentage of pods pithy. The highest production was found in
compost treatment of palm empty fruit bunches of 20 ton / ha and distance of (15 × 20)
cm with a production that is 1717.2 g / plot.

Keyword : edamame soybeans, composting palm empty fruit bunch, spacing on

1. Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau


2. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Riau
Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016
Kedelai (Glycine max (L) Merril) edamame memerlukan hawa yang
edamame atau kedelai sayur yang cukup panas dengan curah hujan
berasal dari Jepang, secara umum yang relatif tinggi. Kedelai edamame
bentuknya lebih besar dibandingkan dapat tumbuh pada semua jenis tanah
kedelai biasa. Berat kedelai yang mempunyai drainase dan aerasi
edamame bisa mencapai 30 gram per yang baik, menghendaki tanah yang
seratus bijinya. Kedelai edamame subur, gembur dan kaya bahan
biasa dikonsumsi muda sebagai organik.
sayur saat polong masih berwarna Salah satu bahan organik
hijau, dapat diolah menjadi susu yang banyak tersedia dan mudah
bubuk, jus, pastry edamame, keripik diperoleh adalah tandan kosong
kedelai edamame dan lain-lain. kelapa sawit (TKKS) yang
Kedelai edamame merupakan limbah dari pengolahan
mempunyai kandungan protein pada minyak sawit. Jumlah TKKS di
susu, telur maupun daging, selain itu Propinsi Riau cukup banyak, hal ini
juga mengandung zat anti kolesterol sesuai dengan luasan perkebunan
sehingga sangat baik untuk kelapa sawit berdasarkan data Dinas
dikonsumsi. Varietas yang banyak Perkebunan Provinsi Riau, tahun
dibudidayakan antara lain Ryoko, 2009 luas perkebunan kelapa sawit
Taiso, Surumidori dan Surunoko. di Riau telah mencapai 2.372.402 ha
Ryoko merupakan varietas yang dan menurut Dinas Perkebunan
paling banyak dibudidayakan karena Propinsi Riau (2012) pada tahun
polongnya lebih besar, rasanya lebih 2010 luas perkebunan kelapa sawit
manis dan bulu halus pada mencapai 2.600.000 ha. Tandan
polongnya lebih sedikit. kosong kelapa sawit (TKKS)
Kedelai edamame memiliki mencapai 23% dari jumlah
peluang yang baik untuk diusahakan, pemanfaatan limbah kelapa sawit,
dimana prospek pasarnya masih sehingga jumlah relatif banyak.
terbuka lebar. Harga kedelai Limbah TKKS biasanya dikelola
edamame juga relatif baik, harganya dengan menjadikannya sebagai
berkisar antara Rp. 7.500–Rp. 9.500 kompos.
per kilogram untuk kedelai edamame Rasio C/N dari Kompos
segar. Kebutuhan kedelai edamame TKKS adalah 15 yakni mendekati
di dalam negeri kurang lebih 700 ton rasio C/N tanah, sehingga unsur hara
per tahun, sedangkan untuk ekspor menjadi tersedia bagi tanaman. Hasil
ke Jepang belum bias terpenuhi analisis di Laboratorium Pusat
sepenuhnya (Anonim 2013), oleh Penelitian Kelapa Sawit
karena itu pengembangan tanaman menunjukkan bahwa kandungan hara
kedelai edamame masih perlu dalam kompos TKKS relatif tinggi C
dilakukan. 35%, N 2.34%, P 0.31%, K 3.53%,
Indonesia merupakan tempat Ca 1.46%, dan Mg 0.96% serta air
yang cocok untuk mengembangkan 52% (Pusat Penelitian Kelapa Sawit,
kedelai edamame, karena kedelai ini 2008). Hasil Penelitian Amin (2006)
dapat tumbuh baik pada dataran menyimpulkan bahwa pemberian
rendah maupun tinggi. Kedelai kompos TKKS dengan dosis 20

1. Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau


2. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Riau
Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016
ton/ha pada tanaman jagung, pertumbuhan dan produksi tanaman
memberikan hasil yang sama kedelai edamame.
baiknya dengan pemberian kompos
TKKS dosis 30 ton/ha dan 40 ton/ha. BAHAN DAN METODE
Keberhasilan pengelolaan Penelitian ini telah
suatu tanaman sangat ditentukan oleh dilaksanakan di Unit Pelaksana
kemampuan tanaman dalam Teknis kebun percobaan Fakultas
memanfaatkan sumber daya Pertanian Universitas Riau Kampus
lingkungan tumbuh. Hal tersebut Binawidya Km 12,5 Simpang Baru,
dapat dicapai antara lain melalui Pekanbaru dengan ketinggian tempat
pengaturan populasi tanaman yang 10 m dpl. Penelitian telah
tepat, sehingga tingkat persaingan dilaksanakan pada bulan Juni
antar tanaman dapat ditekan sampai Agustus 2014. Bahan yang
seminimal mungkin. Jumlah tanaman digunakan adalah benih kedelai
per satuan luas tergantung pada edamame varietas Ryoko, tanah
varietas, umur dan kesuburan tanah. bekas pertanaman kedelai, pupuk
Jarak tanam berkaitan erat dengan kompos tandan kosong kelapa sawit
kerapatan populasi tanaman yang (TKKS), pupuk Urea, SP36, KCl,
mempengaruhi pertumbuhan dan Reagen 50 EC, sedangkan alat yang
produksi tanaman. Jarak tanam yang digunakan : timbangan, pH meter,
rapat memungkinkan terjadinya gembor, ember, oven, cangkul, garu.
persaingan terhadap penerimaan Penelitian merupakan
radiasi matahari, sirkulasi CO2 dan percobaan faktorial 4×3 yang
penyerapan air yang berakibat dapat disusun menurut rancangan acak
menurunkan hasil tanaman, lengkap (RAL), dari kedua faktor
sedangkan jarak tanam yang lebih tersebut diperoleh 12 kombinasi
lebar kurang efisien dalam perlakuan. Setiap kombinasi
pemanfaatan lahan (Gardner dkk., perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga)
1991). kali. Adapun perlakuan yang
Berdasarkan uraian yang diberikan adalah kompos TKKS
dikemukakan peneliti telah yang terdiri dari 5 ton/ha kompos
melakukan penelitian dengan judul TKKS atau setara 1,8 kg/plot
“Pemberian Kompos Tandan Kosong (K1), 10 ton/ha kompos TKKS atau
Kelapa Sawit dan Jarak Tanam setara 3,6 kg/plot (K2), 15 ton/ha
terhadap Pertumbuhan dan Produksi kompos TKKS atau setara 5,4
Tanaman Kedelai Edamame kg/plot (K3), 20 ton/ha kompos
(Glycine max ( L ) Merril).” TKKS atau setara 7,2 kg/plot (K4)
Penelitian ini bertujuan untuk dan Jarak Tanam (J), antara lain : J1
melihat pengaruh interaksi berbagai = 10 cm × 20 cm , J2 = 15cm × 20
dosis kompos TKKS dan jarak tanam cm , J3 = 20 cm × 20 cm
terhadap pertumbuhan dan produksi Data hasil pengamatan dianalisis
tanaman kedelai edamame dan dengan sidik ragam, dilanjutkan
mendapatkan interaksi perlakuan dengan uji jarak berganda Duncan
terbaik kompos TKKS dan jarak taraf 5%.
tanam yang mendukung

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016


HASIL DAN PEMBAHASAN berpengaruh tidak nyata terhadap
luas daun tanaman kedelai edamame
Luas Daun dan rata-ratanya dapat dilihat pada
Hasil sidik ragam Tabel 1.
menunjukkan bahwa interaksi
pemberian kompos TKKS dan jarak
tanam, faktor pemberian kompos
TKKS dan faktor jarak tanam

Tabel 1. Rata-rata luas daun kedelai edamame dengan pemberian kompos TKKS
dan jarak tanam (cm²)
Jarak tanam Dosis kompos TKKS (ton/ha)
(cm) Rata-rata
5 10 15 20
10 × 20 795.1a 1058.8a 864.6a 1039.6a 939.53A
15 × 20 1058.8a 1001.2a 921.0a 1021.0a 937.69A
20 × 20 1084.1a 1194.4a 1102.3a 899.6a 1061.08A
Rata-rata 979.3A 1084.8A 962.6A 986.7A
Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti huruf kecil dan huruf besar yang sama berbeda
tidak nyata menurut uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.

Tabel 1 dapat dilihat bahwa mempengaruhi pertumbuhan


terjadi kecenderungan peningkatan tanaman, hal ini dapat dilihat pada
luas daun dengan semakin lebarnya jarak tanam (20 × 20) cm yang
jarak tanam, sedangkan pemberian memberikan hasil luas daun yang
dosis kompos TKKS terluas karena kerapatan tanaman
memperlihatkan kencenderungan yang renggang dibandingkan dengan
peningkatan luas daun hingga jarak tanam (10 × 20) cm yang
pemberian 10 ton/ha. Peningkatan memberikan luas daun yang terkecil.
perlakuan jarak tanam sampai Sudadi (2003) menyatakan bahwa
(20 × 20) cm memberikan selain faktor genetik, faktor
peningkatan luas daun, dan pada lingkungan terutama kelembaban dan
pemberian kompos TKKS dengan suhu di sekitar tanaman sangat
dosis 10 ton/ha memberikan luas mempengaruhi pertumbuhan dan
daun terluas. Hal ini diduga dengan hasil tanaman.
jarak tanam (20 × 20) cm lebih luas Jarak tanam yang lebih rapat
dan diberi dengan pupuk kompos akan menyebabkan persaingan antar
TKKS dengan dosis 10 ton/ha sudah tanaman dalam memperoleh air,
mencukupi unsur hara yang unsur hara dan intensitas cahaya
dibutuhkan, dibandingkan dengan matahari, hal ini terlihat pada jarak
jarak tanam yang lebih rapat akan tanam (10 × 20) cm yang kerapatan
terjadi persaingan air, unsur hara dan tanamannya rapat. Bey dan Las
cahaya matahari. (1991) menyatakan bahwa setiap
Pengurangan kerapatan tanaman membutuhkan suhu optimal
tanaman akan mengakibatkan dalam kisaran suhu tertentu sesuai
perubahan iklim mikro yang dapat dengan prinsip reaksi kimia,

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016


demikian juga dalam proses cabang dan akan terbentuk jumlah
metabolism, oleh sebab itu daun banyak, akhirnya luas daun per
penggunaan berbagai jarak tanam tanaman akan lebih luas.
menghasilkan hasil yang berbeda
pada luas daun kedelai edamame. Jumlah Bintil Akar Efektif
Selanjutnya Salisbury dan Ross Hasil sidik ragam
(1997) menyatakan bahwa jarak menunjukkan bahwa interaksi
tanam yang lebih renggang, pemberian kompos TKKS dan jarak
penerimaan intensitas cahaya tanam berpengaruh nyata terhadap
matahari menjadi lebih besar dan jumlah bintil akar efektif tanaman
memberikan kesempatan pada kedelai edamame dan rata-ratanya
tanaman untuk melakukan dapat dilihat pada Tabel 2.
pertumbuhan ke arah samping dan
akan mempengaruhi terbentuknya

Tabel 2. Rata-rata bintil akar efektif kedelai edamame dengan pemberian kompos
TKKS dan jarak tanam (buah)
jarak tanam Dosis kompos TKKS (ton/ha) Rata-rata
(cm) 5 10 15 20
10 × 20 8.66ab 7.50bcd 7.33bcd 6.66cd 7.54A
15 × 20 10.33a 10.00a 8.00bc 4.50ef 8.20A
20 × 20 4.00f 5.83de 3.16f 4.00f 4.25B
Rata-rata 7.66A 7.77A 6.16B 5.05C
Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti huruf kecil dan huruf besar yang sama berbeda
tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.

Tabel 2 dapat dilihat bahwa nyata. Pada jarak tanam yang lebih
pemberian kompos TKKS dan rapat terjadi persaingan antar
berbagai jarak tanam menghasilkan tanaman, sehingga proses
rata-rata jumlah bintil akar efektif metabolisme terutama fotosintesis
kedelai edamame yang berbeda terganggu menyebabkan fotosintat
nyata. Jumlah bintil akar efektif erat berkurang dan ketersediaannya untuk
hubungannya dengan aktivitas perkembangan rhizobium juga
penambatan N pada tanaman kedelai, berkurang.
hal ini ada kaitannya dengan Pemberian kompos TKKS
kandungan leghaemoglobin yang perlakuan 5 dan 10 ton/ha dan jarak
ditunjukkan dengan warna kemerah- tanam (15 × 20) cm sudah mampu
merahan pada bintil akar yang efektif memberikan lingkungan yang sesuai
(Gardner dkk, 1991). untuk perkembangan jumlah bintil
Pemberian kompos TKKS akar karena faktor lingkungan sangat
hingga 10 ton dan jarak tanam mempengaruhi pertumbuhan dan
15 cm × 20 cm meningkatkan jumlah perkembangan bintil akar. Hal ini
bintil akar efektif, sedangkan sesuai dengan pendapat Pitojo
peningkatan kompos TKKS dan (2006), bahwa kelembaban dan suhu
jarak tanam yang diperlebar tidak tanah yang cukup sangat mendukung
menunjukkan peningkatan yang pertumbuhan akar rambut yang

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016


merupakan titik awal dari proses bekerjanya proses penambatan N2
pembentukan bintil akar, oleh karena oleh rhizobium. Unsur P berperan
itu semakin banyak volume akar dalam pembentukan sistem
yang terbentuk, semakin besar pula perakaran yang baik (Sarief, 1985).
kemungkinan jumlah bintil akar atau Hasil penelitian Mulyadi (2012)
nodul akar yang terjadi. kalium berperan dalam
Kompos TKKS sebanyak meningkatkan translokasi fotosintat
5 ton/ha dan 10 ton/ha dan jarak termasuk ke bagian akar, selanjutnya
tanam (15 × 20) cm mampu bahan organik tersebut dimanfaatkan
meningkatkan jumlah bintil akar oleh rhizobium untuk pertumbuhan
karena kompos TKKS mengandung dan perkembangannnya.
bahan organik yang berfungsi dalam Jarak tanam (15 × 20) cm
memperbaiki porositas tanah. mampu meningkatkan jumlah bintil
Kondisi ini sesuai untuk Rhizobium akar efektif tanaman kedelai karena
sp yang merupakan bakteri aerob. jarak tanam tersebut mampu
Hal isi sesuai dengan pendapat Zein mengoptimalkan pertumbuhan akar
(2004) mengemukakan bahwa bintil tanaman kedelai. Suparyono dan
akar membutuhkan keadaan Setyono (1993) menyatakan bahwa
lingkungan yang sesuai, agar bakteri jarak tanam yang lebar menyebabkan
rhizobium dapat hidup dan penyerapan unsur hara, sinar
berkembang dengan baik sehingga matahari dan udara optimal sehingga
dapat terbentuk binil akar yang memberi kesempatan pada tanaman
efektif untuk menambat nitrogen. terutama pada pertumbuhan akar
Menurut Fageria dkk, (1997) lebih optimal.
penyerapan N saat pertumbuhan
vegetatif dapat mempertahankan Waktu Berbunga
awal pertumbuhan tanaman yang Hasil sidik ragam
baik dan perkembangan bintil akar menunjukkan bahwa interaksi
yang cepat, sehingga dapat pemberian kompos TKKS dan jarak
meningkatkan jumlah dan berat bintil tanam dan faktor pemberian kompos
akar. Sedangkan P merupakan hara TKKS tidak berbeda nyata,
yang penting dalam perkembangan sedangkan faktor jarak tanam
akar bahkan jika diimbangi dengan berbeda nyata terhadap waktu
unsur K. berbunga tanaman kedelai edamame
Unsur P berperan penting dan rata-ratanya dapat dilihat pada
dalam sintesis ATP dan NADPH Tabel 3.
sebagai suplai energi dalam
pembentukan bintil akar dan

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016


Tabel 3. Rata-rata waktu berbunga kedelai edamame dengan pemberian kompos
TKKS dan jarak tanam (hari)
Jarak tanam Dosis kompos TKKS (ton/ha)
(cm) 5 10 15 20 Rata-rata
10 × 20 26.33a 25.00a 26.00a 25.66a 25.74A
15 × 20 28.00a 26.33a 27.66a 28.33a 27.16A
20 × 20 28.66a 28.33a 29.33a 28.33a 28.66A
Rata-rata 27.66A 26.55A 27.66A 26.88A
Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti huruf kecil dan huruf besar yang sama berbeda
tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan taraf 5%.

Tabel 3 dapat dilihat bahwa sifat genetik dari suatu varietas yang
pemberian berbagai dosis kompos digunakan.
TKKS dan berbagai jarak tanam Menurut Adisarwanto (2008)
memperlihatkan umur berbunga yang pada suhu tinggi dan kelembaban
berbeda tidak nyata, umur berbunga rendah, jumlah sinar matahari yang
berkisar antara 19.66–29.33. Diduga diterima daun lebih banyak, sehingga
waktu berbunga dipengaruhi oleh akan merangsang pembentukan
faktor genetik kedelai yang lebih bunga.
mendominasi. Hal ini sesuai dengan
pendapat Cahyono (2007) yang Persentase Polong Bernas
menyebutkan bahwa pembungaan Hasil sidik ragam
tanaman kedelai sangat dipengaruhi menunjukkan bahwa interaksi
oleh varietas, panjang hari atau pemberian kompos TKKS dan jarak
lamanya penyinaran dan temperatur. tanam, faktor pemberian kompos
Darjanto dan Sarifah (1987) juga TKKS dan faktor jarak tanam
mengemukakan bahwa faktor utama berpengaruh tidak nyata terhadap
munculnya bunga ditentukan oleh persentase polong bernas tanaman
kedelai edamame dan rata-ratanya
dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Persentase polong bernas kedelai edamame dengan pemberian kompos


TKKS dan jarak tanam (%)
Jarak tanam Dosis kompos TKKS (ton/ha) Rata-rata
(cm) 5 10 15 20
10 × 20 98.02a 95.54a 95.31a 97.89a 96.69A
15 × 20 99.33a 94.91a 89.69a 95.55a 94.87A
20 × 20 93.45a 90.57a 97.69a 93.80a 93.88A
Rata-rata 96.93A 93.67A 94.23A 95.74A
Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti huruf kecil dan huruf besar yang sama berbeda
tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan taraf 5%.

Tabel 4 menunjukkan bahwa merupakan interaksi perlakuan


pemberian kompos TKKS 5 ton/ha dengan persentase polong bernas
dengan jarak tanam (15 × 20) cm terbanyak, dengan rata-rata

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016


persentase polong bernas sebanyak Nyakpa dkk, (1988) disamping
99.33%. Bahwa hal ini menunjukkan berperan dalam pembentukan
pemberian kompos TKKS 5 ton/ha khlorofil, magnesium diperlukan
dengan berbagai jarak tanam sudah dalam pengangkutan fosfor, terutama
dapat meningkatkan persentase dalam biji.
polong bernas tanaman kedelai Menurut Suprapto (1992)
edamame. unsur P dibutuhkan tanaman untuk
Kompos TKKS mengandung proses sintesis protein dan proses
unsur fosfor dan sangat berperan enzimatik pada masa generatif
dalam pembentukan protein dan pati sehingga dapat mengoptimalkan
yang berguna untuk penyusunan pengisian biji yang akan
bagian sel dan organ tanaman meningkatkan biji bernas. Menurut
sehingga dapat meningkatkan (Hanafiah, 2005) Kekurangan fosfor
persentase polong bernas tanaman dapat menyebabkan tanaman kerdil,
kedelai. Isband dkk, (2001) memperlambat proses pematangan
menyatakan bahwa berbunga dan buah dan daun yang sudah tua
berbuahnya tanaman sangat tampak menguning sebelum
tergantung pada penyerapan unsur waktunya, serta hasil buah dan biji
hara, sehingga apabila unsur hara berkurang.
yang terserap meningkat maka
jumlah polong isi yang terbentuk Jumlah Polong Bernas per
lebih banyak, demikian juga Tanaman (buah) dan Produksi Per
sebaliknya apabila jumlah unsur hara Plot (g)
yang terserap sedikit maka jumlah Hasil sidik ragam
polong hampa meningkat. menunjukkan bahwa interaksi
Darmosarkoro dkk, (2000) pemberian kompos TKKS dan jarak
menyatakan bahwa kompos TKKS tanam dan faktor jarak tanam tidak
dapat meningkatkan kesuburan tanah berbeda nyata, sedangkan faktor
yaitu meningkatkan pH, K dan Mg pemberian kompos TKKS berbeda
dapat dipertukarkan serta nyata terhadap jumlah polong bernas
meningkatkan KTK tanah. pertanaman (buah) dan produksi per
Meningkatnya Mg dalam tanah juga plot (g) tanaman kedelai edamame
mempengaruhi ketersediaan fosfor dan rata-ratanya dapat dilihat pada
bagi tanaman, seperti yang dijelaskan Tabel 5 dan 6.

Tabel 5. Jumlah polong bernas per tanaman kedelai edamame dengan pemberian
kompos TKKS dan jarak tanam (buah)
Jarak tanam Dosis kompos TKKS (ton/ha) Rata-rata
(cm) 5 10 15 20
10 × 20 16.55abc 16.56abc 15.56bc 17.56abc 16.56A
15 × 20 14.45c 18.33abc 15.23ab 19.56ab 16.89A
20 × 20 17.23abc 18.67abc 17.23abc 20.77a 18.47A
Rata-rata 16.07B 17.85AB 16B 19.29A
Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti huruf kecil dan huruf besar yang sama berbeda
tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan taraf 5%.

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016


Tabel 6. Produksi perplot kedelai edamame dengan pemberian kompos TKKS
dan jarak tanam (g)
Jarak tanam Dosis kompos TKKS (ton/ha) Rata-rata
(cm) 5 10 15 20
10 × 20 1036.1bc 1185.6abc 1125.4abc 1465.5ab 1203.1A
15 × 20 756.1c 1184.6abc 1016.6bc 1717.2a 1168.6A
20 × 20 1125.4abc 1091.1bc 1153.9abc 1443.0ab 1189.9A
Rata-rata 954.6B 1153.8B 1098.6B 1541.9A
Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti huruf kecil dan huruf besar yang sama berbeda
tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan taraf 5%

Tabel 5 dan 6 dapat dilihat, oleh tanah, karena bahan organik


penggunaan kompos TKKS dan bersifat hidrofilik. Pemberian
jarak tanam yang berbeda, kompos 20 ton/ha menghasilkan
menghasilkan jumlah polong bernas jumlah polong bernas pertanaman
per tanaman dan produksi per plot yang lebih banyak dan mampu
kedelai edamame yang berbeda meningkatkan produksi per plot
nyata. Kompos TKKS dengan dosis tanaman kedelai edamame. Unsur
tinggi 20 ton/ha dan jarak tanam (15 hara yang tersedia dalam jumlah
× 20) cm dan (20 × 20) cm yang cukup untuk pertumbuhan
menghasilkan jumlah polong bernas tanaman akan menyebabkan kegiatan
pertanaman dan produksi per plot penyerapan hara dan proses
yang tinggi. fotosintesis berjalan dengan baik,
Tinggi nya jumlah polong sehingga fotosintat akan
bernas per tanaman dan produksi per dimanfaatkan tanaman untuk
plot yang dihasilkan perlakuan 20 pertumbuhan serta akan
ton/ha dan jarak tanam (15 × 20) cm diakumulasikan juga untuk
dan (20 × 20) cm disebabkan karena pembentukan polong bernas, dan
terbentuknya lingkungan tumbuh yang akan berdapak pula pada
yang baik. Kompos TKKS peningkatan produksi per plot.
menjadikan kondisi lahan tempat Menurut Devlin (1977)
tumbuh kedelai edamame menjadi tanaman yang diberi unsur hara akan
lebih baik karena kompos sebagai meningkatkan jumlah sel dan ukuran
bahan organik dapat memperbaiki sel, serta hasil akhir meningkatkan
struktur tanah, meningkatkan daya pertumbuhan dan hasil daun basah.
pegang air, memperbaiki aerase Rizqiani dkk (2007) menyatakan
tanah dan aktifitas populasi dan bahwa unsur yang terserap dapat
aktifitas mikroba meningkat serta digunakan untuk mendorong
unsur hara tersedia untuk tanaman pembelahan sel dan pembentukan
kedelai edamame. Menurut sel-sel baru guna membentuk organ
Stevenson (1982) bahan organik tanaman seperti daun, batang dan
yang telah mengalami pelapukan akar yang lebih baik sehingga dapat
akan meningkatkan daya pegang air memperlancar proses fotosintesis.

1. Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau


2. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Riau
Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016
Fotosintesis merupakan metabolisme pengisian asimilat kepolong tidak
tanaman yang sangat penting, karena terganggu. Berdasarkan pendapat di
fotosintat yang dihasilkan akan atas jelaslah bahwa semakin
dimanfaatkan untuk menghasilkan terpenuhinya kebutuhan air, unsur
energi untuk pertumbuhan dan hara dan cahaya matahari pada
perkembangan tanaman, disamping tanaman maka semakin sempurna
itu fotosintat juga ditranslokasikan pula pembentukan polong tanaman
ke bagian-bagian tanaman seperti kedelai edamame.
batang, akar, buah dan biji.
Jarak tanam yang semakin KESIMPULAN DAN SARAN
rapat menghasilkan tanam semakin Berdasarkan data hasil
rendah jumlah biji per tanaman dan penelitian yang dilakukan dapat
produksi per plot, hal ini disebabkan diambil kesimpulan bahwa :
terdapat persaingan antar tanaman Interaksi pemberian kompos
dalam mendapatkan unsur hara dan tandan kosong kelapa sawit dengan
pemanfaatan ruang tumbuh. Menurut jarak tanam berpengaruh terhadap
Arfianti (2004), kerapatan tanam bintil akar efektif, jumlah polong
(jarak tanam) mempengaruhi bernas pertanaman, produksi per plot
populasi tanaman dan keefisienan tetapi tidak berpengaruh terhadap
penggunaan cahaya. Selain itu juga luas daun, waktu berbunga,
antar tanaman akan berkompetisi di presentase polong bernas. Perlakuan
dalam menggunakan air dan zat hara kompos tandan kosong kelapa sawit
sehingga akan mempengaruhi hasil. 20 ton/ha dan jarak tanam (15 × 20)
Pada jarak tanam (15 × 20) cm memberikan Produksi tertinggi
cm dan (20 × 20) cm, perkembangan dengan produksi yaitu 1717.2 g/plot
tanaman lebih leluasa dan kanopi (1,2 m²).
tidak saling menutupi sehingga
masing-masing tanaman Saran
mendapatkan unsur hara, air dan Berdasarkan data hasil
sinar matahari yang lebih banyak. penelitian disarankan memberikan
Menurut Harjadi (1991), penggunaan kompos TKKS dengan dosis 20
jarak tanam yang ideal bagi tanaman ton/ha dan jarak tanam 15 cm × 20
akan memperkecil terjadinya cm pada budidaya tanaman kedelai
kompetisi bagi tanaman, sehingga edamame.
dapat memberikan hasil yang
optimal. Hal ini dapat dilihat pada DAFTAR PUSTAKA
pelakuan kompos 20 ton/ha dengan
jarak tanam 15 cm × 20 cm yang Adisarwanto, T. 2008. Kedelai.
mampu memberikan hasil yang Penebar Swadaya. Jakarta.
terbaik dari semua perlakuan dengan Afrianti, 2004, Respon
memberikan rata-rata 1717.2 g per Pertumbuhan Dan Hasil
plot (1.2m²). Menurut Eprim (2006) Tanaman Kedelai Yang
menambahkan dengan jarak tanam Ditumpangsarikan Dengan
yang renggang kedelai mampu Jagung Terhadap Pengaruh
mendapatkan cahaya secara optimal Saat Tanam Dan Jarak
sehingga proses fotosintesis dan Tanam. Skripsi. Program

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016


Studi Agronomi. Fakultas Dinas Perkebunan Provinsi Riau.
Pertanian. Universitas Amir 2012. Buku Statistik
Hamzah Medan. Medan Perkebunan Tahun 2005-
( Tidak dipublikasi). 2010 Dinas Perkebunan
Amin, M. 2006. Pengaruh Provinsi Riau. Pekanbaru.
Pemberian Kompos Eprim, Y. S. 2006. ”Periode Kritis
Tandan Kosong Kelapa Tanaman Kedelai (Glycine
Sawit Dan Sistem Oleh max (L.) Merril.) terhadap
Tanah Terhadap Kompetisi Gulma pada
Pertumbuhan Jagung Beberapa Jarak Tanam Di
Manis (Zea mays). Skripsi Lahan Alangalang(Imperata
Fakultas Pertanian cylindrica (L.) Beauv.)”.
Universitas Riau. Pekanbaru. Skripsi. Departemen
(Tidak dipublikasikan) Agronomi Fakultas Pertanian
Anonim. 2013. Budidaya tanaman Institut Pertanian Bogor.
kedelai jepang edamame Bogor( Tidak
http://angga1.tumblr.com/pos dipublikasikan).
t/4032888788/budidaya- Fageria, N. K., V. C. Baligar and C.
kedelai-jepang-edamame. A. Jones. 1997. Growth and
Tanggal 28 Maret 2013 Mineral Nutrition of Field
Bey, A. & I. Las. 1991. Strategi Crop. Marcel Dekker. Inc.
Pendekatan Iklim dalam New York.
Usaha Tani. Kapita Selekta Gardner, F. P, R. B. Pearce, and R.L
dalam Agrometeorologi. Mitchell. 1991. Fisiologi
Direktorat Jenderal Tanaman Budidaya.
Pendidikan Tinggi Cetakan ke-1.
Departemen Pendidikan dan Diterjemahkan oleh Herawati
Kebudayaan. Jakarta. Susilo. Universitas Indonesia
Cahyono, B. 2007. Kedelai Teknik Press. Jakarta.
Budi Daya dan Analisis Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar
Usaha Tani. Aneka Ilmu. Ilmu Tanah. Raja Grafindo
Semarang. Persada. Jakarta.
Darmosarkoro W., E.S. Sutarta dan Harjadi, S.S. 1996. Pengantar
Erwinsyah. 2000. Pengaruh Agronomi. Gramedia
kompos tandan kosong Pustaka Utama. Jakarta.
kelapa sawit terhadap sifat Isbandi, Wartoyo dan Suharto, 2001.
tanah dan pertumbuhan Fisiologi Pertumbuhan dan
tanaman. Jurnal Penelitian Perkembangan Tanaman I
Kelapa Sawit, volume 8 (2) : dan II. Fakultas Pertanian
107-122. Universitas Sebelas Maret.
Darjanto dan Sarifah. 1987. Surakarta.
Pengetahuan Dasar Biologi Mulyadi, A. 2012. Pengaruh
Bunga dan Teknik Pemberian Legin, Pupuk
Penyerbukan Silang NPK (15:15:15) dan Urea
Buatan. Gramedia. Jakarta. pada Tanah Gambut
terhadap Kandungan N, P

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016


Total Pucuk dan Bintil Pertanian. Pustaka Buana.
Akar Kedelai (Glycine max Bandung
(L.) Merr.) Jurnal. www. Suparyono dan A. Setyono. 1993.
UIN-SUSKA. ac. id. Volume Padi. Penebar Swadaya.
: VIII. No1. Hal 21-29. Jakarta.
Fakultas Pertanian Stevenson F.T. (1982) Humus
Universitas Tanjung Pura. Chemistry. John Wiley and
Pontianak. sons New York.
Nyakpa, M.Y., A.M Lubis, M.A Sudadi. 2003. Kajian pemberian
Pulung, A.G. Amrah, A. air dan mulsa tergadap
Munawar, G.B.Hong dan N. ikim makro pada tanaman
Hakim. 1988. Kesuburan cabai di tanah Entisol.
Tanah. Universitas Jurnal Ilmu Tanah dan
Lampung. Bandar Lampung. Lingkungan. 4: (1): 41-
Pitojo, 2006. Budidaya Tanaman 49.
Kacang Tanah. Gramedia. Suprapto, H.S. 1992. Bertanam
Jakarta. Kedelai. Penebar Swadaya.
PPKS. 2008. Budidaya Kelapa Jakarta.
Sawit. Pusat Penelitian Zein, Anizam., (2004), Pengaruh
Kelapa Sawit Medan. Medan. Waktu Dekomposisi Akar
Salisbury and Ross.1997. Fisiologi Kedelai Terhadap
Tumbuhan. Institut Pertumbuhan Kedelai
Teknologi Bandung. (Glycine max.L. (Merril).
Bandung pada Tanah Podzolik
Sarief, S. 1986. Kesuburan dan Merah Kuning, Jurnal
Pemupukan Tanah Sainteks. Volume 11

Jom Faperta Vol 3 No 1 Februari 2016

You might also like