Professional Documents
Culture Documents
P-ISSN 2599-039X
E-ISSN 2599-0381
Growth and Production Attributes of Edamame Soybean (Glycine max (L.) Merril)
in Plant Distance and Paclobutrazol Concentration Treatments
ABSTRACT
Edamame soybeans have a higher productivity potential than ordinary soybeans. Edamame can
be an alternative to meet the national demand for soybeans which have a high level of
consumption. This research aims to determine the effect of spacing and paclobutrazol on the
growth and productivity of edamame soybeans. The study was conducted in Sukarame Village,
Caringin, Garut Regency and the Laboratory of Agroecotechnology Study Program, Universitas
Trilogi from March to June 2022. The study used a factorial Randomized Complete Block Design
(RCBD) with three replications. The first factor is the spacing consisting of 30 x 25 cm, 30 x 20
cm, 30 x 15 cm, and 30 x 10 cm. The second factor was the paclobutrazol concentration consisting
of without paclobutrazol (control) and 100 ppm. The results show that no interaction between the
spacing treatment and the paclobutrazol concentration. Based on the first factor, the results were
significantly different on the plant height in the third week of treatment spacing of 30 cm x 10 cm
and weight of 100 seeds from spacing of 30 cm x 15 cm). The paclobutrazol factor had
significantly different results in plant height and number of pods with the best results without
paclobutrazol treatment.
Keywords: cultivation, crops, plant growth substances, planting population, retardant
ABSTRAK
Kedelai edamame memiliki potensi produktivitas lebih tinggi daripada kedelai biasa.
Edamame dapat menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan kedelai
nasional yang memiliki tingkat konsumsi yang tinggi. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui pengaruh jarak tanam dan konsentrasi paclobutrazol terhadap pertumbuhan
dan produktivitas kedelai edamame. Penelitian dilakukan di Desa Sukarame Kecamatan
Caringin Kabupaten Garut dan Laboratorium Program Studi Agroekoteknologi
Universitas Trilogi dari bulan Maret - Juni 2022. Penelitian dirancang secara factorial
dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor yang diulang tiga kali. Faktor
pertama adalah jarak tanam yang terdiri atas J1 = 30 cm x 25 cm, J2 = 30 cm x 20 cm,
J3 = 30 cm x 15 cm, dan J4 = 30 cm x 10 cm. Faktor kedua adalah konsentrasi
paclobutrazol yang terdiri atas P0 = tanpa paclobutrazol (kontrol), P1 = konsentrasi 100
ppm. Hasil penenlitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara perlakuan jarak
tanam dan konsentrasi paclobutrazol. Jarak tanam berpengaruh secara nyata terhadap
tinggi tanaman (3 minggu setelah tanam) pada perlakuan 30 cm x 10 cm dan bobot 100
biji pada perlakuan jarak tanam 30 cm x 15 cm. Perlakuan paclobutazol menghasilkan
pengaruh nyata pada peubah tinggi tanaman dan jumlah polong dengan hasil terbaik
pada perlakuan tanpa paclobutrazol.
Kata kunci: budidaya tanaman, populasi tanaman, retardant, tanaman pangan, zat pengatur
tumbuh
38 Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis, Vol 7 No 1 Edisi Juni Tahun 2023
tanaman seperti stress pada tanaman, kamera, jaring, dan alat tulis. Bahan
dan kekurangannya adalah tidak dapat yang digunakan adalah benih kedelai
digunakan secara terus menerus karena edamame (varietas Ryokko), arang
mengakibatkan kerdil permanen pada sekam, pupuk kandang, bambu, dan
tanaman (Dinas Pertanian Kabupaten paclobutrazol.
Purbalingga 2019). Penggunaan
paclobutrazol pada kedelai edamame Rancangan Penelitian
dilakukan pada konsentrasi 100 ppm, Penelitian menggunakan metode
200 ppm, dan 300 ppm (Zulfaniah et al. Rancangan Acak Kelompok (RAK)
2020). Perlakuan pada konsentrasi 100 dengan dua faktor. Faktor pertama
ppm menunjukkan hasil yang paling adalah perbandingan jarak tanam yang
tinggi pada jumlah polong dan jumlah terdiri dari 4 taraf yaitu 30 x 25 cm (J1),
biji. Penelitian ini bertujuan untuk 30 x 20 cm, 30 x 15 cm (J3), dan 30 x 10
mengetahui pengaruh jarak tanam dan cm (J4). Faktor kedua adalah
konsentrasi paclobutrazol pada konsentrasi paclobutrazol terdiri 2 taraf
pertumbuhan dan produktivitas kedelai Perlakuan kontrol (P0), konsentrasi 100
edamame. ppm (P1). Jumlah perlakuan pada
penelitian ini sebanyak 8 perlakuan dan
METODE PENELITIAN diulang sebanyak tiga kali sehingga
diperoleh 24 unit percobaan. Unit
Waktu dan Tempat percobaan berupa petakan dengan
Penelitian dilaksanakan pada ukuran 6 x 1 m. Jumlah sampel setiap
bulan Maret–Juni 2022 di Desa ulangan sebanyak 10 tanaman
Sukarame, Kecamatan Caringin, sehingga terdapat 240 satuan amatan.
Kabupaten Garut dengan ketinggian Data hasil penelitian dianalisis
500 mdpl dengan titik koordinat menggunakan software pengolah data
(7°26’09”S 107°32’01”E) dan Statistical Tool of Agriculture Research
Laboratorium Program Studi (STAR) dari International Rice Research
Agroekoteknologi Universitas Trilogi. Institute (IRRI) menggunakan uji anova
(F-test) pada taraf kesalahan 5%. Jika
Alat dan Bahan hasil uji F berpengaruh nyata diuji lanjut
Alat yang digunakan pada dengan menggunakan Duncan Multiple
penelitian ini adalah timbangan analitik, Range Test (DMRT) pada α ≤ 5%.
spidol, label, jangka sorong digital,
penggaris, cangkul, gembor, sprayer,
Karakter pertumbuhan dan produksi …. (Gani dan Fauzi) 41
Tabel 1 Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman dan diameter batang terhadap perlakuan
jarak tanam dan paclobutrazol pada kedelai edamame
Perlakuan jarak tanam pada tinggi tanam yang lain. Jarak tanam yang
tanaman terhadap kedelai edamame rapat akan menyebabkan persaingan
memiliki hasil berbeda nyata pada antar tanaman disebabkan populasi
minggu ketiga. Pada minggu ketiga lebih banyak, sehingga adanya
merupakan waktu tanaman masih pemanjangan batang untuk
berfokus terhadap perkembangan mendapatkan sinar matahari yang
vegetatif, sehingga nutrisi dan protein menyebabkan adanya efek etiolasi pada
yang terdapat pada tanaman masih tanaman sehingga pemanjangan sel
lebih banyak digunakan untuk pada tanaman kedelai edamame bisa
pertumbuhan tanaman salah satunya terjadi (Efriady 2020).
adalah tinggi tanaman. Pada minggu Perlakuan dengan pemberian
ketiga hasil tinggi tanaman dengan paclobutrazol menunjukkan hasil
pertumbuhan terbaik ditunjukkan oleh berbeda nyata pada minggu kelima dan
jarak tanam 30 x 10 cm, hasil ini ketujuh, dengan hasil terbaik pada
menunjukkan bahwa jarak tanam rapat perlakuan kontrol (Tabel 1). Tanpa
memberikan hasil lebih baik pemberian paclobutrazol (kontrol)
dibandingkan dengan perlakuan jarak tanaman kedelai mampu tumbuh
Karakter pertumbuhan dan produksi …. (Gani dan Fauzi) 43
Tabel 2 Rata-rata pertumbuhan jumlah daun terhadap perlakuan jarak tanam dan
paclobutrazol pada kedelai edamame
Jumlah Daun (helai)
Perlakuan
1 3 5 7
J1 4,43 bc 15,25 28,82 39,38
J2 3,72 c 13,62 27,10 37,45
J3 5,08 ab 16,83 32,75 43,05
J4 5,60 a 18,28 32,63 44,25
P0 4,67 15,77 31,51 41,40
P1 4,75 16,23 29,14 40,67
Keterangan: J1 : Jarak tanam 30 x 25, J2 : Jarak tanam 30 x 20 cm, J3 : Jarak tanam 30 x 15
cm, J4 : Jarak tanam 30 x 10, J0 : pemberian paclobutrazol 0 ppm, P1 : pemberian
paclobutrazol 100 ppm. Angka-angka pada kolom yang sama diikuti oleh huruf kecil
yang sama berbeda tidak nyata menurut uji lanjut DMRT pada taraf 5%.
Hasil terbaik dengan perlakuan hasil ini menunjukkan jarak tanam yang
jarak tanam pada minggu pertama rapat memberikan hasil pertumbuhan
terdapat pada jarak tanam 30 x 10 cm, yang lebih baik terhadap pertumbuhan
Karakter pertumbuhan dan produksi …. (Gani dan Fauzi) 45
jumlah daun kedelai edamame. Hasil ini terhambatnya biosintesis giberelin pada
diduga karena faktor lingkungan yang tanaman. Kinasih dan Elfarisna (2020)
menyebabkan tanaman mampu menyatakan bahwa pemberian
beradaptasi dengan jarak tanam yang paclobutrazol dapat menghambat
rapat sehingga faktor lingkungan akan pertumbuhan pada tanaman karena
berdampak terhadap proses aktivitas sel retardan paclobutrazol mampu
yang terdapat dalam tanaman. Jumlah menghambat biosintesis giberelin dan
daun berhubungan dengan jarak tanam, pemanjangan sel pada meristem sub
pemberian jarak tanam yang renggang apikal yang terdapat pada batang
diduga mampu memberikan hasil jumlah tanaman sehingga jumlah daun tidak
daun yang lebih baik daripada jarak terpengaruhi karena pertumbuhan daun
tanam rapat. Rahmasari et al. (2016) terletak pada meristem apical.
menjelaskan bahwa jumlah daun
kedelai edamame dipengaruhi oleh Hasil Panen Kedelai Edamame
jarak tanam, jarak tanam yang renggang Berdasarkan hasil pengolahan
akan memberikan hasil pertumbuhan data pada jumlah polong, bobot polong,
pada tanaman tumbuh ke samping bobot 100 biji dan biomassa terhadap
dengan cara memperbanyak cabang tanaman kedelai edamame pada
sehingga menyebabkan jumlah daun berbagai perlakuan pengaruh jarak
menjadi lebih banyak. Akan tetapi hasil tanam dan konsentrasi paclobutrazol
ini berbeda dengan hasil yang didapat, menunjukkan hasil tidak berbeda atau
yang diduga disebabkan karena faktor tidak terdapat interaksi nyata
lingkungan seperti cahaya yang berdasarkan uji F dengan taraf 5%.
didapatkan kurang optimal. Akan tetapi berdasarkan pengolahan
Pemberian paclobutrazol dengan per faktor menunjukkan hasil yang
konsentrasi 0 dan 100 ppm memberikan berbeda nyata dengan perlakuan
perbedaan yang tidak nyata. Hal ini paclobutrazol pada jumlah polong dan
disebabkan karena paclobutrazol dapat perlakuan jarak tanam pada bobot 100
menekan pertumbuhan pada tanaman biji (Tabel 3).
termasuk pada jumlah daun karena
46 Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis, Vol 7 No 1 Edisi Juni Tahun 2023
Tabel 3 Rata-rata hasil panen pada jumlah polong, bobot polong, bobot 100 biji dan
biomassa terhadap perlakuan jarak tanam dan paclobutrazol pada kedelai
edamame
Perlakuan Jumlah Polong (biji) Bobot Polong Bobot 100 Biji Biomassa
(gram) (gram) (gram)
J1 11,02 33,16 88,19 ab 21,22
J2 11,50 29,66 77,22 b 24,97
J3 11,18 29,11 91,92 a 26,49
J4 14,70 41,12 81,90 ab 32,92
P0 13,64 a 35,92 81,92 25,92
P1 10,56 b 30,61 87,70 26,87
Keterangan: J1: Jarak tanam 30 x 25, J2 : Jarak tanam 30 x 20 cm, J3 : Jarak tanam 30 x 15 cm, J4 : Jarak
tanam 30 x 10, J0 : pemberian paclobutrazol 0 ppm, P1 : pemberian paclobutrazol 100 ppm.
Angka-angka pada kolom yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata
menurut uji lanjut DMRT pada taraf 5%.
baik terhadap hasil panen karena salah edamame mampu beradaptasi dengan
satu fungsinya mampu merangsang luasan lahan yang ada meskipun
pembungaan dan pembentukan biji dengan jarak tanam yang rapat. Hal ini
menjadi lebih cepat. Paclobutrazol menyebabkan terjadinya respon yang
menyebabkan pembelahan sel menjadi paradoksial antara hasil per satuan
terhambat akibatnya tanaman akan individu dan hasil biji per satuan luas
mengistirahatkan titik tumbuh dan hasil yang disebabkan karena adanya
proses fotosintesis yang dilakukan oleh kerapatan antar tanaman (Rasyid 2013).
tanaman akan dialihkan pada fase Harnowo (2008) menjelaskan
generatif untuk pengisian polong dan biji bahwa jarak tanam akan mempengaruhi
(Zulfaniah et al. 2020). Perlakuan hasil bobot biji karena secara nyata
dengan paclobutrazol konsentrasi 100 jarak tanam akan mempengaruhi pada
ppm memiliki hasil yang lebih rendah berat hasil per satuan luas. Tanaman
diduga adanya kerontokan bunga pada kedelai yang ditanam pada jarak tanam
saat tanaman memasuki fase generatif. yang rapat akan lebih berat hasil per
Pemberian paclobutrazol dengan satuan luasnya jika dibandingkan
konsentrasi yang tidak sesuai bisa dengan jarak tanam yang renggang. Hal
menyebabkan kerontokan pada bunga ini sejalan dengan pendapat Rasyid
dan hal ini akan menyebabkan tidak (2012) yang menyatakan bahwa jarak
akan terbentuknya ginofor sehingga tanam rapat akan menghasilkan biji
akan menyebabkan polong yang yang lebih berat jika dibandingkan
terbentuk menjadi relatif sedikit (Denis dengan jarak tanam yang renggang.
dan Muhartini 2019). Fase vegetatif pada jarak tanam yang
Berdasarkan analisis data bobot renggang akan terjadi lebih lama jika
100 biji tanaman kedelai edamame pada dibandingkan jarak tanam yang rapat,
berbagai perlakuan pengaruh jarak sehingga menyebabkan pemasakan biji
tanam memiliki hasil berbeda nyata, untuk jarak tanam rapat akan lebih cepat
sedangkan pada perlakuan konsentrasi karena persaingan antar tanaman
paclobutrazol memiliki hasil tidak nyata dalam memperoleh faktor tumbuh lebih
(Tabel 3). Hasil menunjukkan bahwa tinggi.
pemberian jarak tanam 30 x 15 cm Pemberian paclobutrazol
memiliki hasil yang terbaik terhadap konsentrasi 100 ppm memberikan
bobot 100 biji kedelai edamame. Hal ini pengaruh tidak nyata terhadap hasil
diduga karena faktor lingkungan yang bobot 100 biji kedelai edamame. Akan
menyebabkan tanaman kedelai tetapi, bobot 100 biji kedelai edamame
Karakter pertumbuhan dan produksi …. (Gani dan Fauzi) 49
Pemberian jarak tanam yang rapat meningkatkan bobot tanaman. Hal ini
membuat tanaman memanfaatkan disebabkan karena penambahan
faktor lingkungan untuk tumbuh dan diameter batang pada tanaman kedelai
memberikan hasil yang optimal. edamame yang diberi perlakuan
Menurut Febriyono et al. (2017) paclobutrazol 100 ppm lebih besar
menyatakan bahwa pemberian jarak dibandingkan tanpa pemberian
tanam rapat membuat tanaman mampu paclobutrazol (kontrol).
memanfaatkan air, cahaya matahari,
unsur hara serta ruang tumbuh yang Hasil Per Petak dan Hasil Per Hektar
mendukung untuk tanaman melakukan Berdasarkan pengamatan hasil
pertumbuhan dan perkembangan, produksi per petak dan hasil per hektar
sehingga akan meningkatkan hasil kedelai edamame pada berbagai
tanaman. Pendapat ini sejalan dengan perlakuan pengaruh jarak tanam dan
hasil penelitian dari Wirawan et al. konsentrasi paclobutrazol menunjukkan
(2018) yang menyatakan bahwa hasil tidak berbeda nyata berdasarkan
populasi tanaman dengan jarak tanam uji F dengan taraf 5%. Hasil analisis data
yang rapat akan menurunkan laju air secara per faktor menunjukkan hasil
pada permukaan tanah menjadi lambat, tidak berbeda nyata pada peubah hasil
sehingga sisa air pada permukaan per petak dan hasil per hektar (Tabel 4).
tanah akan dimanfaatkan kembali oleh Hasil terbaik terdapat pada perlakuan
tanaman sebagai cadangan. Peran jarak tanam 30 x 10 cm pada perlakuan
paclobutrazol pada hasil biomassa jarak tanam, sedangkan pada perlakuan
tanaman kedelai edamame meliputi paclobutrazol perlakuan tanpa
membantu pertumbuhan kedelai pemberian paclobutrazol menunjukkan
edamame. Pemberian paclobutrazol hasil yang terbaik.
pada kedelai edamame akan
Tabel 4 Rata-rata hasil panen pada hasil per petak dan hasil per hektar terhadap
perlakuan jarak tanam dan paclobutrazol pada kedelai edamame
Hasil analisis data yang disajikan berbanding lurus dengan hasil per petak
pada Tabel 4 menunjukkan bahwa dan hasil per hektar. Hal ini sejalan
pengaruh jarak tanam dan konsentrasi menurut Latif et al. (2017) menyatakan
paclobutrazol memberikan hasil yang bahwa hasil bobot polong pertanaman
tidak nyata pada hasil per petak dan akan berbanding lurus dengan hasil per
hasil per hektar. Pemberian jarak tanam petak dan konversi hasil per hektar.
yang rapat dan renggang memberikan Potensi hasil kedelai edamame dari
hasil yang sama, meskipun pemberian perlakuan jarak tanam 30 x 10 cm
jarak tanam rapat memiliki populasi memiliki potensi hasil mencapai 1.57
yang lebih banyak. Hal ini menunjukkan ton/ha, hasil ini menunjukkan bahwa
bahwa tanaman kedelai edamame potensi kedelai edamame masih relatif
mampu beradaptasi dengan berbagai sama jika dibandingkan dengan
jarak tanam sehingga terjadi sedikit produktivitas nasional kedelai biasa
kompetisi pada tanaman dalam yang mencapai 1,5 ton/ha (KabarBwi
pembentukan polong. Pemberian 2015), tetapi jika dibandingkan dengan
paclobutrazol dengan konsentrasi potensi produktivitas kedelai edamame
kontrol dan 100 ppm memiliki hasil yang hasil ini masih terbilang rendah, dimana
tidak nyata. Panen terbaik pada peubah potensi kedelai edamame bisa
hasil per petak dan hasil per hektar mencapai 3,5 ton/ha (Fajrin et al. 2015).
terdapat pada perlakuan jarak tanam 30 Faktor rendahnya hasil panen
x 10 cm dengan hasil 0,94 kg/petak dan diduga karena unsur hara dan nutrisi
1,57 ton/ha. Populasi yang terdapat yang diserap oleh tanaman masih
pada perlakuan jarak tanam 30 x 10 cm rendah sehingga menyebabkan
lebih banyak jika dibandingkan dengan pertumbuhan dan hasil panen belum
perlakuan yang lain meskipun hasil yang optimal. Pertumbuhan yang optimal
didapat tidak berpengaruh secara dipengaruhi oleh ketersediaan unsur
signifikan. hara pada tanah untuk tanaman dan
Banyaknya populasi pada suatu akan menyebabkan proses penyerapan
petak dapat menyebabkan hasil nutrisi lebih baik seperti proses
produksi yang tinggi dikarenakan fotosintesis yang akan berpengaruh
produksi polong juga tinggi. Analisis terhadap pembentukan polong. Menurut
data dari peubah jumlah polong dan Sahputra et al. (2016) menjelaskan
bobot polong hasil yang terbaik terdapat bahwa fotosintesis akan berjalan
pada perlakuan jarak tanam 30 x 10 cm dengan baik jika unsur hara yang
sehingga bobot polong dan jumlah akan diserap tanaman tercukupi dan tanaman
52 Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis, Vol 7 No 1 Edisi Juni Tahun 2023