You are on page 1of 8

MODEL PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN SENI

MUSIK DI SD/MI BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT


SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Udi Utomo

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang

Abstract. Although since 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) has
been implied in elementary school/Islamic elementary school, but in its implementing
there are still many teachers who find difficulties. From that reason, as the follow up
of the previous research, this research will develop learning material model based on
culture, creativity context, life skill, and enjoyable for students by noticing teachers‟
needs, environment and capability. The research locations determined purposively by
establish three of special characterized towns in Central Java. This research uses
Educational Research and Development which developed by Brogg and Gall
(1983:775-76). Based on the previous research, the model of music learning material
that developed in this research refers to three characteristics, they are (1) easy to be
implemented by elementary school and Islamic elementary school teachers
(applicable); (2) can be a comprehensive learning guidance, and (3) can be
functionalized as learning media and source to teachers. The form is teaching
materials that consist of: (1) learning materials belong to music knowledge and
experience; (2) guidelines for teachers; and (3) supporting media (VCD).
Development processes are done by four steps, they are (1) arranging learning
material, teachers‟ guidance, and supporting media ( VCD); (2) expert review; (3)
trial and (4) seminar. The trial model of music material development that developed
in this research still done in limited target. From that reason, to know the feasibility
for next betterment, it still needs continuation trial in broader target. So the model of
music‟s learning material development is ready to be disseminated and implemented.

Keywords: culture, creative, life skill and enjoyable.

PENDAHULUAN beranggapan bahwa guru yang mengajar


pendidikan seni musik hendaknya bukan guru
Meskipun sejak tahun 2006 telah diberlakukan kelas, namun guru mata pelajaran seni musik.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Berbagai kendala yang dialami para guru
di SD/MI, namun demikian pola pembelajaran SD/MI dalam pembelajaran seni musik antara
pendidikan kesenian tidak jauh berbeda lain mencakup (1) keterbatasan kemampuan
dengan masa pemberlakuan kurikulum guru dalam menterjemahkan isi kuruikulum
sebelumnya. Pada umumnya para guru SD/MI tingkat satuan pendidikan (KTSP) seni musik
mengalami kesulitan dalam menyelenggarakan berbasis kompetensi, (2) keterbatasan
kegiatan pembelajaran seni. Berdasarkan kemampuan guru dalam mengoptimalkan
penelitian menunjukkan bahwa para guru potensi seni musik anak (anak menjadi kreatif
merasa tidak memiliki kemampuan yang dan aktif) (3) keterbatasan guru dalam
memadai untuk mengajarkan materi-materi menerapan metode yang digunakan dalam
seni, lebih khusus lagi seni musik. Pada pembelajaran seni musik, (4) keterbatasan guru
umumnya mereka merasa tidak berbakat, dan
dalam memanfaatkan sarana dan media budaya adalah salah satu alternatifnya, karena
pembelajaran musik (5) keterbatasan guru bertujuan untuk: 1) mendekatkan pendidikan
dalam memanfaatkan potensi lingkungan seni dan dunia kerja seni; 2) menjamin adanya
budaya dan alam sekitar dalam pembelajaran common basis pendidikan seni; 3)
musik, dan (6) keterbatasan guru dalam memfokuskan pada hasil dan proses sekaligus;
mengembangkan bentuk penilaian pembelajaran 4) mengenalkan pembelajaran yang luwes; 5)
seni musik. mengakui pembelajaran sebelumnya; dan 6)
Berdasarkan temuan tersebut menunjukkan menjamin adanya multiple entry and exit
betapa buruknya kegiatan pembelajaran seni (Slamet, 2001: 4).
khususnya seni musik di SD/MI saat ini. Pendidikan kesenian, sebagaimana yang
Harapan pendidikan seni sebagai sarana dinyatakan Ki Hajar Dewantara (dalam
pendidikan kreatifitas, pendidikan emosi, Bastomi; 1993: 20), merupakan salah satu
ekspresi, dan pendidikan keterampilan sulit faktor penentu dalam membentuk kepribadian
diwujudkan. Oleh karena itu perlu adanya anak, karena pendidikan seni di sekolah dapat
upaya pengembangan materi pembelajaran dijadikan sebagai dasar pendidikan dalam
seni musik yang mampu menginspirasi dan membentuk jiwa dan kepribadian. Sejalan
memotivasi para guru SD/MI dalam dengan hal tersebut, pernyataan Plato (dalam
mengembangkan pelaksanaan pembelajaran Rohidi, 2000:5) juga mengungkapkan bahwa
seni musik. pendidikan seni dapat dijadikan dasar
Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian pendidikan, karena dapat digunakan untuk
ini bertujuan untuk mengembangkan model membentuk suatu kepribadian yang baik. Oleh
materi pembelajaran seni musik berdasarkan karena pendidikan kesenian merupakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) elemen yang esensial dalam proses
SD/MI yang berbasis seni budaya, agar dapat pembentukan watak setiap individu, maka
mendukung pengembangan berpikir kreatif keberadaan pendidikan seni sebagai subsistem
siswa (creative thinking), memberi bekal dalam pendidikan nasional tidak dapat
ketrampilan hidup (life skill), dan mampu diabaikan.
menciptakan suasana belajar yang Pendidikan seni sebagai mata pelajaran di
menyenangkan (joyful learning). sekolah karena pendidikan seni memiliki sifat
Dalam kaitannya dengan pendidikan seni, multilingual, multidimensional, dan
Nursito (2000: 9-11) menyatakan bahwa multikultural. Multilingual berarti seni
permasalahan rendahnya pengembangan bertujuan mengembangkan kemampuan
kreatifitas siswa lebih banyak disebabkan oleh mengekspresikan diri dengan berbagai cara
ketidakmampuan guru dalam mengembangkan seperti melalui bahasa rupa, bunyi, gerak dan
kreativitas siswa. Bahkan keadaan ini paduannya. Multidimensional berarti seni
diperburuk pula oleh kekurangmantapan mengembangkan kompetensi kemampuan
keterampilan dalam berkarya seni dan dasar siswa yang mencakup persepsi,
minimnya wawasan guru terhadap materi, pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi,
tujuan dan hakikat pendidikan seni, serta apresiasi dan produktivitas dalam
kurangnya sarana yang ada di sekolah. menyeimbangkan fungsi otak kanan dan kiri,
Sehingga kelemahan ini seringkali dengan memadukan unsur logika, etika dan
menyebabkan pengambilan keputusan- estetika. Sedangkan multikultural berarti seni
keputusan kurikuler atau kependidikan bertujuan menumbuhkembangkan kesadaran
menjadi kurang tepat. dan kemampuan berapresiasi terhadap
Dalam rangka mencapai tujuan keragaman budaya lokal dan global sebagai
pendidikan nasional, pendidikan seni musik pembentukan sikap menghargai, toleran,
sangat memberi kontribusi yang besar dalam demokratis, beradab dan hidup rukun dalam
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. masyarakat dan budaya yang majemuk
Oleh karena itu seni musik berbasis seni (Depdiknas, 2001: 7).
Pendidikan seni di sekolah memiliki Konsep pendidikan seni berbasis budaya
fungsi dan tujuan untuk mengembangkan yang diaktualisasikan dalam bentuk desain
sikap dan kemampuan agar siswa mampu kurikulum pendidikan seni tingkat satuan
berkreasi dan peka dalam berkesenian, atau pendidikan (KTSP) SD/MI yang telah
memberikan kemampuan dalam berkarya dan diterbitkan oleh Pusat Kurikulum Badan
berapresiasi seni. Kedua jenis kemampuan ini Penelitian dan Pengembangan Departemen
menjadi penting artinya karena dinamika Pendidikan Nasional, merupakan salah satu
kehidupan sosial manusia dan nilai-nilai estetis alternatif solusi dan antisipasi pada persaingan
mempunyai sumbangan terhadap kebahagiaan global yang kompetitif. Karena dalam
manusia di samping mencerdaskannya. Materi pendidikan seni ini menekankan pada
pendidikan seni di sekolah mencakup seni kompetensi yang menitikberatkan pada
musik, seni tari, seni drama, dan seni rupa. penguasaan kemampuan atau kompetensi
Dalam kurikulum tingkat satuan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu
pendidikan (KTSP) tahun 2006 pendidikan (ability to do something), baik dalam aspek
kesenian di SD/MI dilaksanakan melalui mata kognitif, psikomotor dan afektif (Slamet, 2001:
pelajaran seni budaya dan ketrampilan, yang di 4). Oleh karena itu, kita menyambut baik dan
dalamnya mencakup sub mata pelajaran seni menaruh harapan yang sangat besar terhadap
rupa, seni musik, seni tari, dan ketrampilan. pemberlakuan kurikulum tersebut. Meskipun
Pembelajaran seni musik merupakan salah satu untuk ketercapaiannya masih diperlukan
sub mata pelajaran seni budaya yang tercakup berbagai upaya untuk mengoptimalkan dalam
dalam rumpun kelompok mata pelajaran implementasinya.
estetika. Pembelajaran ini dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan METODE PENELITIAN
mengekspresikan dan kemampuan mengapresi Untuk mengembangkan model materi
keindahan dan harmoni. Kemampuan pembelajaran seni musik yang berbasis seni
mengapresiasi dan mengekspresiasikan budaya, berkonteks kreatif, kecakapan hidup,
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan menyenangkan bagi siswa SD/ MI, maka
dan ekspresi dalam kehidupan individual penelitian ini dilakukan dengan pendekatan
sehingga mampu menikmati dan mensyukuri reaearch and development model Borg & Gall
hidup, maupun dalam kehidupan (1983:775-776). Ada 10 langkah yang harus
kemasyarakatan dan mampu menciptakan dilakukan dalam model penelitian ini, yakni: 1
kebersamaan yang harmonis (Tim Pustaka Research and information collecting; 2
Yustsia, 2007:45). Planing; 3 Develop preliminary form of
Standar kompetensi lulusan pembelajaran product; 4 Preliminary field testing; 5 Main
seni musik sebagai salah satu mata pelajaran product revisio; 6 Main field testing; 7
seni budaya dan ketrampilan di SD/MI adalah: Operational product revision; 8 Operational
1) mengapresiasi dan mengekspresikan karya field testing; 9 Final product revision; dan 10
seni musik dengan memperhatikan dinamika Dissemination and Implementatation.
melalui berbagai ragam lagu daerah dan wajib Populasi penelitian ini adalah para guru
dengan alat iringan alat musik sederhana dan siswa SD/MI di Jawa Tengah. Penentuan
daerah setempat; 2) mengapresiasi dan sampel penelitian dilakukan dengan teknik
mengekspresikan karya seni musik dengan purposive sampling, yakni dengan menentukan
ansambel sejenis dan gabungan terhadap tiga wilayah yang menjadi sampel penelitian.
berbagai musik/wajib, daerah, dan nusantara; Pemilihan ketiga wilayah tersebut dengan
dan 3) mengapresiasi dan mengekspresikan mempertimbangkan beberapa karakteristik
karya seni musik dengan menyanyikan lagu yang ada dalam kehidupan masyarakat Jawa
wajib, daerah, dan nusantara dengan Tengah. Ketiga wilayah tersebut adalah 1
memainkan alat musik sederhana daerah wilayah perkotaan (kota besar), 2 wilayah
setempat (Tim Pustaka Yustisia, 2007: 95-96). yang secara spesifik memiliki karakteristik
budaya dalam bidang seni musik, dan 3 Lingkungan
wilayah yang jauh dari kota propinsi. Budaya & Alam
Media & Sarana
Teknik pengumpulan data menggunakan
angket, pengamatan, lembar penilaian, dan
wawancara. Angket dipergunakan untuk Kendala BUKU AJAR
Pengem-
bangkan
mendapatkan data tentang kelebihan, Pemb. 1. Materi Keg. Pemb. pembela-
Seni 2. Panduan untuk jaran Seni
kekurangan, dan kendala guru dalam Guru Musik
Musik di
menerapkan bahan ajar pada pelaksanaan 3. Media (CD & VCD) Selanjut-nya
SD/MI
pembelajaran seni musik, sedangkan
observasi/pengamatan dilakuan sebagai upaya
untuk memperoleh data pendukung dalam Kondisi & Kebutuhan
pelaksanaan uji coba bahan ajar. Lembar Guru SD/MI
penilaian digunakan untuk memperoleh data
pada saat melakukan expert review dan uji Gambar 1. Model Pengembangan Materi
coba. Sebagai upaya untuk melengkapi data, Pembelajaran Seni Musik di
SD/MI
maka dalam proses validasi dan uji coba bahan
ajarpun digunakan metode wawancara.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan Secara substansi, karakteristik model
dengan teknik deskriptif kualitatif dan pengembangan materi pembelajaran seni
kuantitatif. musik yang dihasilkan sebagai berikut:
1. Mudah diimplementasikan oleh guru SD/
HASIL DAN PEMBAHASAN MI (aplicable).
Model materi ajar dikembangkan dengan
Model Pengembangan Materi
memperhatikan keterkaitan dan keutuhan
Pembelajaran Seni Musik Berbasis Seni
jenjang materi dan kompetensi yang ada
Budaya, Berkonteks Kreatif, Kecakapan hidup,
di kelas I sampai dengan kelas VI,
dan Menyenangkan bagi Siswa.
sehingga diharapkan mudah dipahami dan
Bertolak dari kesulitan dan kendala yang
diimplementasikan oleh para guru SD/
dialami guru dalam melaksanakan
MI.
pembelajaran seni musik di SD/MI, maka
2. Sebagai panduan pembelajaran yang
proses pengembangan model materi
komperhensif
pembelajaran seni musik dilakukan dengan
Model materi ajar yang dikembangkan
mempertimbangkan potensi lingkungan
disusun secara terpadu mencakup materi
budaya, alam sekitar, sarana yang tersedia di
pengetahuan musik dan praktek musik
sekolah, serta kondisi dan kebutuhan para guru
(pengalaman musik), sehingga apabila
SD/MI. Tujuannya agar model yang dihasilkan
diaplikasikan dapat memberikan acuan
mudah diimplementasikan oleh para guru
dalam pembelajaran apresiasi musik,
(aplicable), dapat memberikan panduan
ekspresi musik, dan berkreasi musik.
pembelajaran yang komperhensif, berguna
3. Berfungsi sebagai media dan sumber
sebagai media dan sumber belajar bagi guru,
belajar bagi guru.
serta dapat menstimulasi dan memotivasi guru
Model materi ajar yang dikembangkan,
dalam mengembangkan pembelajaran musik
selain dapat digunakan sebagai panduan
selanjutnya
dalam pembelajaran seni musik, sekaligus
Apabila digambarkan, model
juga dapat digunakan sebagai media dan
pengembangan materi pembelajaran tersebut
sumber belajar bagi guru. Karena buku
adalah sebagai berikut:
ajar tersebut disertai dengan media audio
visual (VCD), sehingga sebelum mengajar
guru dapat mempelajari terlebih dahulu
materi-materi praktek musik yang akan
diajarkan kepada siswa. Selain itu melalui bernyanyi, bermain alat musik, dan
contoh-contoh yang ada dapat bernyanyi sambil bermain alat musik.
memberikan dorongan kepada guru untuk Proses Pengembangan Model Materi
mengembangkan kegiatan-kegiatan Pembelajaran Seni Musik Berbasis Seni
praktek musik lebih lanjut sesuai dengan Budaya, Berkonteks Kreatif, Kecakapan hidup,
kemampuannya. dan Menyenangkan bagi Siswa.
Perangkat Model materi ajar seni musik Proses pengembangan materi
untuk SD/MI berbasis seni budaya yang dapat pembelajaran seni musik berbasis seni budaya
mendukung pengembangan creative thinking berkonteks kreatif, kecakapan hidup dan
siswa, memberi bekal life skill, dan mampu menyenangkan bagi siswa SD/MI ini dapat
menciptakan suasana belajar yang dijelaskan sebagai berikut.
menyenangkan (joyful learning) yang Pada tahap penyusunan bahan ajar ini
dikembangkan dalam penelitian ini mencakup kegiatan yang dilakuan peneliti adalah
satu set buku ajar yang terdiri dari: meyusun materi pembelajaran yang berupa
1. Pengetahuan Seni Musik dan Kegiatan pengetahuan seni musik dan kegiatan
Pengalaman Musik pengalaman musik, petunjuk guru, dan media
Pada komponen ini materi pembelajaran pendukung materi pembelajaran. Adapun
seni musik yang dikembangkan secara rinci prosesnya adalah sebagai berikut:
berdasarkan standar kompetensi dan 1. Pengetahuan seni musik dan kegiatan
kompetensi dasar yang ada berupa pengalaman musik
pengetahuan seni musik yang mendukung Pengetahuan seni musik dan kegiatan
materi praktek musik dan materi praktek pengalaman musik dikembangkan
musik yang berupa partitur-partitur lagu memperhatikan keutuhan dan
untuk vokal dan instrumen musik baik kesinambungan substansi/isi kurikulum
ritmis maupun melodis serta berbagai SD/MI. Pada bagian pengetahuan seni
kegiatan aktifitas musikal. musik diuraikan tentang materi teori
2. Petunjuk untuk Guru pengetahuan seni musik yang diperlukan
Petunjuk untuk guru berisi tentang rambu- dalam pencapaian standar kompetensi dan
rambu yang membantu guru dalam kompetensi dasar mulai kelas I sampai
menerapkan model materi ajar yang dengan kelas VI secacara
dikembangkan serta pengembangan berkesinambungan. Uraian pengetahuan
pembelajaran seni musik lebih lanjut. seni musik dalam model pengembangan
Rambu-rambu tersebut mencakup: 1) materi pembelajaran ini, setiap semester
gambaran umum materi dan dan tingkatan kelasnya diuraiakan pada
pengembangannya dalam setiap semester setiap bagian awal.
mulai dari kelas I sampai dengan kelas Kegiatan pengalaman musik yang
VII; 2) strategi dan kegiatan merupakan bagian pengembangan
pembelajaran; 3) pemanfaatan dan pengetahuan seni musik pada setiap
pengembangan media pembelajaran ; dan semester dan tingkatan kelas merupakan
4) penilaian pembelajaran. pengembangan materi praktek yang berisi
3. Media Pendukung berbagai bentuk kegiatan pengalaman
Media pendukung yang dikembangkan musik. Kegiatan pengelaman musik yang
berupa CD dan VCD. CD berisi contoh- dikembangkan secara substansi mengacu
contoh lagu yang dapat digunakan dalam pada pengetahuan musik yang diuraikan
pelaksanaan pembelajaran tematik (kelas I pada bagian sebelumnya, serta tetap pada
s.d III) dan pembelajaran terfokus (kelas standar kompetensi, dan kompetensi dasar
IV s.d VI). Sedangkan VCD berisi tentang yang ada.
contoh-contoh model pembelajaran
praktek musik yang berbentuk kegiatan
2. Petunjuk guru masukkan para pakar pendidikan seni musik
Petunjuk guru yang dikembangkan dalam terhadap model pengembangan materi
model pengembangan materi pembelajaran seni yang dilakukan.
pembelajaran seni musik ini di SD/MI ini Tanggapan, penilaian, dan masukan para
berisi tentang rambu-rambu dalam pakar pendidikan seni musik menyangkut
melaksanakan pembelajaran seni musik masalah: (1) relevansi materi buku ajar dengan
berbasis seni budaya, berkontek kreatif, kurikulum; (2) relevansi materi dengan
kecakapan hidup, dan menyenangkan bagi konteks budaya; dan (3) relevansi materi dan
siswa SD/MI. Rambu tersebut mencakup kegiatan kegiatan pembelajaran dalam
tentang: (1) gambaran umum materi dan pengembangan kreatif (creative thinking),
pengembangannya dalam setiap semester kecakapan hidup (live skill), dan menciptakan
mulai dari kelas I sampai dengan kelas situasi belajar yang menyenangkan bagi siswa
VII; (2) strategi dan kegiatan (joyfull learning).
pembelajaran; (3) pemanfaatan dan
pengembangan media pembelajaran; dan
(4) penilaian pembelajaran. Revisi
3. Media pendukung pengembangan materi Berdasarkan tanggapan, penilaian, dan
pembelajaran saran dari para expert, selanjutnya dilakukan
Media pendukung materi pembelajaran revisi terhadap model pengembangan materi
seni musik yang dikembangkan dalam pembelajaran seni musik yang dilakukan.
penelitian ini berbentuk media audio Adapun revisi mencakup: (1) perbaikan warna
visual (VCD). Adapun isinya berupa pada gambar; dan (2) pengembangan materi
contoh-contoh kegiatan pengalaman dalam bentuk ilustrasi. Karena pengembangan
musik yang dapat digunakan oleh guru materi pembelajaran seni musik yang
dalam melaksanakan pembelajaran serta dilakukan hanya merupakan model, maka
mengembangkan bentuk-bentuk beberapa saran expert yang lain diakomodasi
pengalaman musik berikutnya. dalam pengembangan petunjuk guru dan
Pembuatan media pendukung model media pendukung. Harapannya agar model
pengembangan bahan ajar ini bekerja sama materi pembelajaran seni musik ini mampu
dengan SD 01 Sekaran Gunungpati Semarang mendorong guru untuk mengembangkan
dengan melibatkan siswa kelas VI dan guru materi dan proses pembelajaran seni musik
sub mata pelajaran seni musik. Adapun lebih lanjut.
macam-macam bentuk kegiatan pengalaman Pelaksanaan uji coba bahan ajar pada
musik yang dikembangkan meliputi: (1) tahap ini dilakukan dengan melibatkan dua
permainan pola irama dengan bunyi-bunyian sekolah dasar di wilayah Banyumas. Masing-
anggota tubuh; (2) permainan pola irama masing sekolah yang dijadikan sebagai subjek
dengan bunyi-bunyian yang berasal dari benda uji coba melibatkan siswa dan tiga orang guru
bukan alat musik; (3) permainan pola irama yakni guru kelas I, III, dan V. Pada tahap ini
dengan alat musik ritmis; (4) bernyanyi dengan peneliti mengumpulkan data untuk
iringan irama suara anggota tubuh; (5) kepentingan evaluasi lanjutan bahan ajar yang
bernyanyi dengan iringan alat musik ritmis; (6) dikembangkan dengan cara membandingkan
ansambel sejenis; (7) ansambel proses pembelajaran antara sekolah yang satu
campuran/gabungan; dan (8) bernyanyi dengan dengan sekolah yang lain dan antara kelas
iringan ansambel musik. yang satu dengan kelas yang lain. Kemudian
Kegiatan expert review dalam pengem- dilakukan analisis guna perbaikan bahan ajar
bangan materi pembelajaran seni musik ini selanjutnya. Tanggapan, penilaian dan saran
dilakukan melalui kegiatan Forum Group dari para guru mencakup: (1) penerapan model
Discusion (FGD). Tujuannya adalah untuk materi ajar yang dikembangkan dalam
memperoleh tanggapan, penilaian, dan pembelajaran; dan (2) kelengkapan buku ajar
yang meliputi materi pengetahuan seni musik adanya pelatihan pembelajaran seni musik di
dan kegiatan pengalaman musik. SD/MI.
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan Berdasarkan masukan dari kegiatan uji
pada dua Sekolah Dasar dengan melibatkan coba dan seminar yang telah dilakukan,
enam orang guru, yakni dua orang guru kelas I, selanjutnya dilakukan revisi model materi
dua orang guru kelas III, dan dua orang guru pembelajaran seni musik yang dikembangkan.
kelas V menunjukkan bahwa model materi Revisi yang dilakukan mencakup: (1)
pembelajaran seni musik yang dikembangkan pengembangan materi simbol nada; (2)
dapat diterapkan oleh para guru. Dari enam pengembangan materi cara memainkan alat
orang guru, empat orang guru menyatakan musik melodis; dan (3) pengembangan
sangat mudah dalam menerapkannya, petunjuk untuk guru.
sedangkan dua orang guru yang lain
menyatakan mudah. SIMPULAN DAN SARAN
Dari aspek kelengkapan model Simpulan
pengembangan materi pembelajaran,
khususnya tentang materi pengetahuan seni Pengembangan materi pembelajaran seni
musik dan pengalaman musik, dari enam musik berbasis seni budaya, berkonteks reatif,
orang guru empat orang guru menyatakan kecakapan hidup, dan menyenangkan bagi
sangat jelas dalam memahaminya, sedangkan siswa SD/MI di Jawa Tengah ini secara
dua orang guru yang lain menyatakan jelas. substansi dikembangkan dalam bentuk model
Tanggapan guru terhadap petunjuk guru yang pengembangan materi pembelajaran yang
dikembangkan sangat positif, semua guru memiliki karakteristik: 1) mudah
menilai bahwa petunjuk guru yang diimplementasikan oleh guru SD/MI
dikembangkan sangat memadai. Sedangkan (aplicable); 2) mampu menjadi panduan
tanggapan para guru terhadap media pembelajaran yang komperhensif; dan 3) bisa
pendukung yang dikembangkan baik dari segi berfungsi sebagai media dan sumber belajar
materi maupun bentuknya juga sangat positif. bagi guru.
Semua guru menilai bahwa media pendukung Mudah diimplementasikan oleh guru
yang dikembangkan sangat memadai. SD/MI (aplicable), karena model materi
Dalam pengembangan model materi pembelajaran seni musik yang dikembangkan
pembelajaran seni musik ini, seminar menjadi memperhatikan keterkaitan dan keutuhan
kegiatan akhir dalam penelitian. Sebagai upaya jenjang materi dan kompetensi yang ada di
untuk memperoleh tanggapan, penilaian, dan kelas I sampai dengan kelas VI, sehingga
masukan dari para guru SD/MI kegiatan ini diharapkan mudah dipahami dan
sangat penting sebagai upaya memperoleh diimplementasikan oleh para guru SD/MI.
informasi untuk kepentingan validasi dan Mampu menjadi panduan pembelajaran yang
revisi model materi ajar yang dikembangkan. komprehensif, karena model materi
Tanggapan dan penilaian guru SD/MI pembelajaran seni musik yang dikembangkan
terhadap model pengembangan materi disusun secara terpadu mencakup materi
pembelajaran seni musik yang dikembangkan pengetahuan seni musik dan praktek musik
sangat positif. Mereka menyambut gembira (pengalaman musik). Adapun berfungsi
terhadap upaya peneliti dalam sebagai media dan sumber belajar bagi guru,
mengembangkan materi pembelajaran seni karena model materi pembelajaran seni musik
musik di SD/MI. Masukan para guru terhadap yang dikembangkan selain dapat digunakan
pe-ngembangan materi ajar yang dilakukan sebagai panduan dalam pembelajaran seni
peneliti, antara lain perlu penambahan tentang: musik, sekaligus juga dapat digunakan sebagai
(1) materi simbol musik, khususnya nilai nada media dan sumber belajar bagi guru.
dan tanda diam; (2) materi cara memainkan Proses pengembangan materi
alat musik melodis; dan (3) mengharapkan pembelajaran seni musik berbasis seni budaya,
berkonteks kreatif, kecakapan hidup, dan DAFTAR PUSTAKA
menyenangkan bagi siswa SD/MI ini
Bastomi, Suwaji. 1993. Proses Apresiasi,
dikembangkan melalui empat tahap kegiatan
Kreasi, dan Belajar. Semarang:
pokok, yakni: (1) penyusunan materi
IKIP Semarang Press.
(pengetahuan seni musik dan kegiatan
Depdiknas. 2001. Kurikulum Berbasis
pengalaman musik) ; (2) expert review; (3) uji
Kompetensi Mata Pelajaran
coba; dan (4) seminar.
Pendidikan Seni Sekolah Dasar.
Jakarta: Dep-diknas.
Saran Gall,D & Borg,L. 1983. Educational
Research: An Introduction. New
Uji coba model pengembangan materi York: Longman
pembelajaran seni musik yang dikembangkan Nursito, 2000. Kiat Menggali Kreativitas,
dalam penelitian ini masih dilakukan pada Mitra gama Widya.
sasaran yang terbatas. Oleh karena itu, untuk Rohidi, T. R.2000. Kesenian dalam
mengetahui kelayakannya guna perbaikan Pendekatan Kebudayaan, STSI
selanjutnya masih diperlukan uji coba lanjutan Bandung, Bandung.
pada sasaran yang lebih luas. Sehingga model Slamet PH.2001. “Model Pengembangan
pengembangan materi pembelajaran seni Kurikulum Pendidikan Seni”,
musik ini siap didesiminasikan dan diterapkan Makalah Lokakarya dan Seminar
Nasional Pendidikan Seni, Jakarta,
. 18-20 April 2001.
Tim Pustaka Yustisia. 2007. Panduan Lengkap
KTSP. Jakarta: Pustaka Yustisia.

You might also like