You are on page 1of 8

PASPALUM VOL III No.

1 Maret 2015 |1

ANALISIS RISIKO USAHATANI BUNGA KRISAN POTONG


(Chrysanthenum indicum L)
(Studi kasus di PT Alam Indah Bunga Nusantara)

Jannet Aszury Astaningrum dan Endah Djuwendah

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran


Joe.aszury@gmail.com
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran
endah_djuwendah @unpad.ac.id

ABSTRACT
Horticulture is one of the sub-sectors in agriculture that have the potential to be developed asit has a
high economic value. One of the featured plants that have good prospects for development in Indonesia is
the chrysanthemum. In the process of cultivation of chrysanthemums, required skills and intensive
treatment of the chrysanthemum. therefore at high risk of cultivation process. PT Alam Indah Bunga
Nusantara is one of the companies engaged in the agribusiness plants located in West Java. The purpose
of this research was to determine factors that will influence the risk in chrysanthemum cut flower farm, to
determine the extent of risk management which conducted in PT Alam Indah Bunga Nusantara, and know
the strategies to improve risk conducted in PT Alam Indah Bunga Nusantara. The study design used was
a qualitative design using FMEA analysis (Failure Mode and Effect Analysis). Engineering research is to
study the case. The result was the risks faced in PT Alam Indah Bunga Nusantara is the weather and the
climate change problem that occurs is uncertain. In addition, pests and diseases is also a risk that must
be covered by the company. This can lead to a lot of things that could detrimental to the company in the
business of chrysanthemums. In addition to natural factors, uncertainty in consumer tastes is a cause of
risk faced by PT Alam Indah Bunga Nusantara. The new effort conducted by PT Alam Indah Bunga
Nusantara in improving the quality of human resources in the company is to conduct junior secondary
education program. The strategy must do for PT Alam Indah Bunga Nusantara for improve the risk is
repair the greenhouse to be more optimized than previous, adding a thermostat in the greenhouse.

Keywords: Risk Analysis, Chrysanthemum indicum L, Failure Mode and Effect Analysis

PENDAHULUAN
Krisan atau Chrysanthenum merupakan PT Alam Indah Bunga Nusantara merupakan
salah satu jenis tanaman hias yang telah lama salah satu perusahaan agribisnis yang bergerak
dikenal dan banyak disukai masyarakat serta di bidang tanaman hias yang terletak di Jawa
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Bunga Barat. Tanaman yang paling unggul dihasilkan
krisan juga memiliki kesegaran yang relatif lama perusahaan adalah krisan. Perusahaan ini
dan mudah dirangkai. Krisan merupakan salah mampu meningkatkan produksinya untuk
satu jenis bunga potong penting. Pada memenuhi kebutuhan bunga potong (khususnya
perdagangan tanaman hias dunia, bunga krisan bunga krisan potong) dari dalam negeri maupun
merupakan salah satu bunga yang banyak luar negeri. Sampai saat ini ada lebih dari 33
diminati oleh beberapa negara Asia seperti varietasbunga krisan yang diproduksi oleh PT
Jepang, Singapore dan Hongkong, serta Eropa Alam Indah Bunga Nusantara.
seperti Jerman, Perancis dan Inggris.

1
2|PASPALUM VOL III No. 1 Maret 2015

PT Alam Indah Bunga Nusantara membuat penelitian yang dilakukan adalah studi kasus
motherstock sendiri, agar dapat menambah (case study). Studi kasus yaitu menggambarkan
volume produksi dengan tetap mempertahankan secara mendalam mengenai risiko dalam
kualitas bunga tersebut.PT Alam Indah Bunga usahatani bunga krisan serta strategi yang
Nusantara juga mempunyai kesulitan yang dilakukan untuk memperbaiki risiko.Failure
dihadapi. Seperti permintaan pasar lokal yang Mode and Effect Analysis merupakanmetode
fluktuatif karena masyarakat yang belum sistematis yang mengidentifikasi dan mencegah
menjadikan bunga sebagai suatu kebutuhan bagi masalah sistem, produk, dan proses sebelum
mereka. Usaha bunga krisan memiliki risiko terjadi. FMEA difokuskan untuk mencegah
dalam produksinya. Risiko yang dihadapi dalam masalah, meningkatkan keamanan, dan
usaha krisan di PT Alam Indah Bunga Nusantara meningkatkan kepuasan pelanggan. Idealnya,
antara lain risiko teknis (produksi) dan risiko FMEA dilakukan untuk desain produk, akan
pasar. Sumber risiko teknis dalam produksi tetapi bisa juga digunakan untuk proses.
bunga krisan antara lain kondisi cuaca yang Metodologi pada penelitian ini mengacu pada
tidak pasti, serangan hama penyakit yang sulit suatu framework (kerangka kerja) karena
diprediksi sebelumnya serta efisiensi konsepmanajemen risiko usahatani yang luas.
penggunaan input. Selain risiko produksi krisan Kerangka kerja ini berisi langkah-langkah dan
juga dihadapkan pada risiko harga. Sumber landasan melakukan identifikasi, analisa,
risiko harga antara lainfluktuasi harga bibit, evaluasi risiko dan perancangan strategi dalam
pupuk, obat-obatan dan harga jual tanaman hias usahatani.
di pasaran. Adanya risiko produksi dan risiko Tahapan analisa dalam penelitian ini adalah
harga tersebut akan mempengaruhi keberhasilan pengumpulan data melalui wawancara, tahap
dan keuntungan yang diterima usaha krisan. selanjutnya menganalisis data yang terkumpul
Cara memperbaiki risiko tersebut yang bertujuan dengan menggunakan Failure Mode and Effect
menekan dampak risiko dalam usaha krisan Analysis(FMEA), sebagai teknik
menjadi suatu hal yang menarik untuk dikaji. mengidentifikasi dan menilai risiko dalam
Oleh karena itu penelitian mengenai risiko usahatani bunga krisan, yaitu dengan
usahatani bunga krisan penting untuk dilakukan. mengelompokkan sumber risiko dengan
Penelitian dilakukan untuk mengetahui sumber – menggunakan Risk Priority Number dan
sumber risiko yang dihadapi PT Alam Indah RiskScore Value. Tujuan dari FMEA adalah
Bunga Nusantara dalam usahatani bunga krisan, untukmengetahui dampak dari kegagalan dalam
pengelolaan risiko yang sudah dilakukan PT sistem operasi kemudian mengklasifikasikan
Alam Indah Bunga Nusantara dan strategi untuk setiap kegagalan fungsi dalam tingkatan
memperbaiki risiko di PT Alam Indah Bunga kepentingannya.
Nusantara.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN
Desain yang digunakan dalam penelitian ini 1. Identifikasi Risiko PT Alam Indah Bunga
Nusantara
adalah kualitatif. Untuk mengidentifikasi
sumber-sumber risiko dan menganalisis Risiko usahatani menyangkut seluruh
manajemen risiko usahatani bunga krisan yang kegiatan proses produksi yang dilakukan PT
dilakukan PT Alam Indah Bunga Nusantara Alam Indah Bunga Nusantara mulai dari proses
menggunakan analisis FMEA (Failure Mode pembibitan, persiapan lahan, pemeliharaan,
and Effect Analysis), yaitu dengan cara pemanenan, hingga pasca panen. Selain itu
mengidentifikasi risiko, mengukur risiko, dan faktor hama dan penyakit, cuaca dan iklim,
membuat prioritas risiko tersebut.Teknik bencana alam, tenaga kerja serta teknologi juga
PASPALUM VOL III No. 1 Maret 2015 |3

termasuk didalamnya. Apabila hal tersebut adalah faktor alam, Cuaca dan iklim serta
terjadi maka akan mempengaruhi produksi bencana alam yang tidak bisa diprediksi
krisan di PT Alam Indah Bunga Nusantara baik sebelumnya. Akibat dari faktor tersebut panen
secara kuantitas maupun kualitas dari krisan itu menjadi lebih cepat atau panen menjadi
sendiri. terlambat dari waktu umur tanaman yang sudah
Kualitas bibit tergantung masing masing diperkirakan. Misalnya karena terlalu panas
varietas. Bibit akan mengalami penurunan maka krisan akan cepat berbunga, sehingga
kualitas dalam waktu tertentu. Semakin lama panen cepat dilakukan. Sebaliknya jika kondisi
umur bibit maka kualitas dari bibit tersebut lingkungan lembab, krisan akan lama berbunga.
semakin rendah. Misalnya tanaman menjadi Sementara pola tanam sudah disesuaikan dengan
kerdil. Kendala yang sering dihadapi PT Alam umur krisan itu sendiri sehingga dapat dipanen
Indah Bunga Nusantara adalah ketersediaan bibit tepat waktu.
yang sering terlambat karena berasal dari Hama dan penyakit sangat mempengaruhi
Belanda. produksi krisan. Kondisi lembab, penyakit yang
sering menyerang krisan adalah busuk batang
Masalah yang dihadapi dibagian produksi adalah dan bakteri. Sebaliknya kondisi kemarau hama
pengaturan pinching sulit dilakukan. Karena trip, mait, dan karat menyerang. Apabila tidak
permintaan yang fluktuatif untuk warna tertentu segera diatasi maka dapat berdampak buruk
setiap minggunya. Misalnya kebutuhan krisan pada krisan. Kondisi greenhouse berpegaruh
jenis Yellow Fiji pada minggu pertama hanya terhadap keadaan bunga krisan pada proses
200buah, akan tetapi pinching yang dilakukan produksi. Standar suhu dalam greenhouse antara
lebih dari itu, sehingga kelebihan stek terbuang. - untuk proses penanaman dan
Hal tersebut bisa diatasi dengan cara disimpan, -
akan tetapi akan berakibat terhadap penurunan Standar untuk kelembaban dalam greenhouse
kualitas dari krisan itu sendiri.Masalah yang dibutuhkan 70%-80%
paling mempengaruhi pada proses produksi

Gambar 1. Alur Proses Produksi dan Sumber Risiko

3
4|PASPALUM VOL III No. 1 Maret 2015

Bangunan greenhouse banyak yang mulai Mayoritas pendidikan tenaga kerja yang bekerja
rusak karena terbawa angin sehingga di departemen produksi hanya tamatan SD. Hal
membutuhkan proses untuk memperbaiki. tersebut tentu saja sangat berpengaruh. Pada
Perbaikan yang dilakukan cukup lama karena proses produksi tidak hanya membutuhkan
harus menunggu tenaga kerja terlebih dahulu. tenaga tetapi juga pemikiran dan ketelitian.
Sementara untuk mendapatkan alat dan bahan Misalnya untuk memasang label tanaman pada
untuk memperbaiki bangunan tidak mudah. setiap blok tanaman krisan sering terjadi
Adanya masalah pada bangunan greenhouse kesalahan dalam melabelkan nama, sehingga
sangat berpengaruh terhadap produksi krisan. menimbulkan kekeliruan dalam pencacatan data.
Misalnya, terdapat lubang yang menyebabkan Departemen marketing menangani bagian pasca
greenhouse tersebut terbuka sehingga panen hingga pengiriman krisan kepada
pertumbuhan krisan terganggu dan hama akan konsumen. Banyak kendala yang dihadapi di
mudah menyerang krisan. bagian marketing sehingga berpengaruh
Fan (sirkulasi udara) terdapat di seluruh terhadap proses produksi. Permintaan konsumen
greenhouse. Alat tersebut didatangkan dari yang bermacam-macam mengakibatkan sulitnya
Belanda sehingga apabila terjadi kerusakan memprediksi varietas krisan yang laku
maka akan sulit untuk diperbaiki. Kondisi Fan di dipasaran. Sementara itu proses produksi krisan
PT Alam Indah Bunga Nusantara sudah mulai membutuhkan waktu yang cukup lama.
rusak, dilihat dari putarannya yang semakin Masalah yang dihadapi bagian keuangan
berkurang, mengakibatkan suhu didalam adalah ketika banyak para pembeli yang tidak
greenhouse menjadi naik dan berpengaruh membayarkan hutang mereka sehingga
terhadap krisan itu sendiri. kreditmacet. Hal tersebut berdampak pada
Air yang digunakan untuk irigasi di PT proses produksi karena akan susah untuk
ALam Indah Bunga Nusantara berasal dari membeli bahan yang dibutuhkan untuk proses
sumber mata air pengunungan sekitar. Masalah pemeliharaan seperti pupuk dan pestisida. Untuk
yang dihadapi oleh perusahaan adalah kondisi menutupi kekurangan biaya produksi
air yang didapat tidaklah bagus, terkadang selanjutnya, dana cadangan berasal dari
banyak terdapat benda lain seperti gumpalan pinjaman bank dan dari pemegang saham.
tanah yang ada di air tersebut. Sementara itu Perusahaan sulit untuk mengontrol pembayaran
untuk proses penyiraman dilakukan karena tempat konsumen yang berada diluar
menggunakan drip irigasi dan overhead. Kondisi pulau.Berdasarkan pada grafik pareto yang telah
alat tersebut sudah banyak yang tersumbat dan dibuat nilai kritis untuk Risk Priority Number
rusak karena masuknya benda benda asing (RPN) adalah 500 dan nilai kritis untuk Risk
kedalam saluran tersebut sehingga penyiraman Score Value (RSV) adalah 60. Maka dibuat
tidak merata dan mengakibatkan tanaman diagram pencar (scatter plot) untuk Risk Priority
menjadi bergelombang. Number (RPN) dan Risk Score Value (RSV)
Keterbatasan teknologi juga merupakan dengan tujuan untuk menemukan persimpangan
masalah yang harus dihadapi PT Alam Indah kedua nilai kritis. Risiko dengan nilai tertinggi
Bunga Nusantara. Seperti belum adanya alat dapat segera diambil pencegahannya terlebih
yang bisa melihat kondisi dan kandungan tanah dahulu.
dengan cepat dan tepat dan alat pengatur suhu Departemen marketing menangani bagian
yang ada didalam greenhouse. Acuan tingkat pasca panen hingga pengiriman krisan kepada
kesuburan tanah hanya dilihat dari hasil konsumen. Banyak kendala yang dihadapi di
produksi sebelumnya dilahan tersebut. bagian marketing sehingga berpengaruh
Keterbatasan pendidikan pada tenaga kerja terhadap proses produksi. Permintaan konsumen
juga menjadi kendala pada proses produksi. yang bermacam-macam mengakibatkan sulitnya
PASPALUM VOL III No. 1 Maret 2015 |5

memprediksi varietas krisan yang laku pemegang saham. Perusahaan sulit untuk
dipasaran. Sementara itu proses produksi krisan mengontrol pembayaran karena tempat
membutuhkan waktu yang cukup lama. Masalah konsumen yang berada diluar pulau.Berdasarkan
yang dihadapi bagian keuangan adalah ketika pada grafik pareto yang telah dibuat nilai kritis
banyak para pembeli yang tidak membayarkan untuk Risk Priority Number (RPN) adalah 500
hutang mereka sehingga kreditmacet. Hal dan nilai kritis untuk Risk Score Value (RSV)
tersebut berdampak pada proses produksi karena adalah 60. Maka dibuat diagram pencar (scatter
akan susah untuk membeli bahan yang plot) untuk Risk Priority Number (RPN) dan
dibutuhkan untuk proses pemeliharaan seperti Risk Score Value (RSV) dengan tujuan untuk
pupuk dan pestisida. Untuk menutupi menemukan persimpangan kedua nilai kritis.
kekurangan biaya produksi selanjutnya, dana Risiko dengan nilai tertinggi dapat segera
cadangan berasal dari pinjaman bank dan dari diambil pencegahannya terlebih dahulu.

Gambar 2. Grafik Pareto Risk Priority Number(RPN)

Gambar 3. Grafik Pareto Risk Score Value (RSV)

5
6|PASPALUM VOL III No. 1 Maret 2015

Gambar 4. Pengelompokkan Risiko BerdasarkanRPN dan RSV

Gambar 4 menunjukkan bahwa nilai menyebabkan cuaca dan iklim menjadi sangat
kritis dariRisk Priority Number (RPN) dan Risk berpengaruh dalam proses produksi. Hal tersebut
Score Value (RSV) membagi diagram menjadi membuktikan bahwa risiko yang memiliki nilai
empat bagian. Daerah kanan bagian atas yang tinggi dan harus diproritaskan terlebih
merupakan risiko yang paling mendesak karena dahulu adalah cuaca dan iklim.
mempunyai nilai RiskPriority Number (RPN) Upaya untuk menekan fluktuasi permintaan
dan Risk Score Value (RSV)tinggi, yang harus konsumen sudah dilakukan PT Alam Indah
segera ditangani secepatnya. Terdapat tiga risiko Bunga Nusantara yaitu dengan cara membuat
yang berada didaerah tersebut. yaitu cuaca dan perencanaan produksi Jumlah tanaman yang
iklim yang berubah, fluktuasi permintaan pasar akan diproduksi merujuk kepada permintaan
dan selera konsumen yang sulit diprediksi. pasar dan disesuaikan dengan ketersediaan bibit
Risiko tertinggi yang terdeteksi menjadi yang ada dimotherstock dan nursery. Oleh
pehatian utama di PT Alam Indah Bunga karena itu PTAlam Indah Bunga Nusantara
Nusantara sehingga strategi risiko diperlukan membuat perencanaan produksi untuk
agar tidak mengganggu aktivitas lain yang menghindari kelebihan atau kekurangan
berada di PT Alam Indah Bunga Nusantara. produksi nantinya dengan cara mengatur
komposisi jenis bunga dan jumlahnya yang akan
2. Strategi Mengatasi Risiko PT Alam Indah ditanam. Serangan hama dan penyakit tanaman
Bunga Nusantara yang sudah dilakukan selalu ada pada setiap proses produksi bunga
krisan. Upaya yang sudah dilakukan PT Alam
Berdasarkan penggunaan metode Failure
Indah Bunga Nusantara dalam mencegah
Modeand Effect Analysis (FMEA), diketahui
penyebaran hama dan penyakit adalah dengan
bahwa risikoyang paling tinggi berdasarkan Risk
melakukan penyemprotan untuk tindakan
PriorityNumber (RPN) dan Risk Score Value
pencegahan. Tanaman diamati terlebih dahulu,
(RSV) adalahcuaca dan iklim yang tidak pasti.
apabila terjadi penyebaran hama maka langsung
Faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi
dilakukan tindakan tersebut.
karena kerusakan greenhouse yang
PASPALUM VOL III No. 1 Maret 2015 |7

Keterbatasan sumber daya manusia juga greenhouse tersebut sehingga dapat dilakukan
merupakan risiko yang dihadapi PT Alam Indah tindakan pencegahan. PT Alam Indah Bunga
Bunga Nusantara karena sumber tenaga kerja Nusantara juga dapat bekerja sama dengan pihak
berasal dari daerah dekat perusahaan yang rata- luar dalam mengetahui kondisi cuaca dalam
rata berpendidikan tamat sekolah dasar. waktu dekat. Sehingga perusahaan dapat
Kegiatan yang sudah dilakukan oleh PT Alam mengatur strategi dalam memproduksi krisan.
Indah Bunga Nusantara untuk menangani risiko Upaya yang perlu dilakukan oleh bidang
tersebut adalah dengan cara menyediakan marketing adalah meningkatkankomunikasi
fasilitas untuk meningkatkan pendidikan pada dengan konsumen, dengan cara lebih
ketua kelompok kerja yang awalnya menanyakan kebutuhan konsumen akan krisan
berpendidikan sekolah dasar, diadakan sehingga bidang marketing bisa meningkatkan
pendidikan paket B yang disediakan di prediksi, perencanaan produksi yang lebih
perusahaan setingkat dengan sekolah menengah akurat.
pertama pada akhirnya. Perusahaan berkerja Upaya memperkecil risiko keuangan yang
sama dengan pihak dinas pendidikan untuk dilakukan oleh PT Alam Indah Bunga Nusantara
menyelenggarakan proses belajar mengajar. dengan cara memberlakukan sistem pembayaran
Pelatihan kepemimpinan dilakukan untuk di awal. Jadi konsumen yang akan membeli
para koordinator unit kerja yang bertanggung bunga krisan di PT Alam Indah Bunga
jawab setiap blok serta unit kerja. Kegiatan ini Nusantara wajib membayar uang muka sebelum
diselenggarakan dengan tujuan untuk bunga dikirim dan sisanya di bayarkan pada saat
meningkatkan kapabilitas karyawan dalam aspek bunga sudah sampai ditangan konsumen.
leadership dan manajerial.
Diversifikasi merupakan salah satu usaha
3. Opsi Strategi PT Alam Indah Bunga penganekaragaman produk untuk menghindari
Nusantara ke Depan
ketergantungan pada salah satu hasil pertanian.
PT Alam Indah Bunga Nusantara Diversifikasi dilakukan dengan memperbanyak
mempunyai berbagai macam risiko yang jenis tanaman yang ditanam pada satu lahan.
dihadapi. Salah satunya menghadapi fluktuasi Diversifikasi bisa dilakukan di PT Alam Indah
cuaca dan iklim yang berubah-ubah. Strategi Bunga Nusantara, yaitu dengan cara
yang dipakai untuk mengatasi risiko-risiko di PT menambahkan tanaman daun potong. Daun
Alam Indah Bunga Nusantara dilakukan dengan potong dibutuhkan sebagai bahan dekorasi.
cara strategi mitigasi, yaitu mecegah atau Diversifikasi dapat mengurangi risiko usahatani
meminamilisir risiko yang terjadi di PT Alam krisan di PT Alam Indah Bunga Nusantara,
Indah Bunga Nusantara. Guna mengatasi risiko tetapi dengan melakukan hal tersebut tidak
dari cuaca dan iklim yang sulit diprediksi dapat membuat risiko menjadi nol. Artinya meskipun
dicegah dengan memperkuat kondisi bangunan perusahaan telah melakukan diversifikasi, PT
greenhouse.Memperbaiki bahan bangunan Alam Indah Bunga Nusantara akan tetap
greenhouse yang rusak seperti plastik UV yang menghadapi risiko produksi, akan tetapi tingkat
sudah berlubang, memperbaiki fan yang rusak, risikonya lebih kecil dibandingkan tidak
memasang alat pengatur suhu agar dapat melakukan diversifikasi.
mengetahui suhu dan kelembaban dalam

7
8|PASPALUM VOL III No. 1 Maret 2015

KESIMPULAN DAN SARAN Alam Indah Bunga Nusantara bisa lebih


Sumber-sumber risiko usahatani yang meningkatkan kerja sama dengan perusahaan
dihadapi PT Alam Indah Bunga Nusantara luar negeri dibidang perkiraan cuaca, agar
adalah perubahan cuaca dan iklim yang tidak dapatmengetahui kondisi cuaca yang lebih
dapat diprediksi, fluktuasi permintaan pasar akurat setiap harinya.
lokal, kerusakan greenhouse karena faktor alam,
sifat produkyang mudah rusak, tingkat UCAPAN TERIMAKASIH
kesuburan lahan, keterbatasan sumber daya Terimakasih kepada semua pihak yang telah
manusia. membantu dalam penelitian ini, terutama kepada
Pengelolaan risiko yang sudah dilakukan Ibu Endah Djuwendah, SP., MSi. selaku dosen
PT Alam Indah Bunga Nusantara adalah dengan pembimbing dan PT Alam Indah Bunga
cara preventif, yaitu mengembangkan sumber Nusantara.
daya manusia. Mengadakan peningkatan
pendidikan dari sekolah dasar menjadi setara
DAFTAR PUSTAKA
dengan sekolah menengah pertama. Tindakan
Adiyoga, W. dan T. A. Soetiarso. 1997.
tersebut dilakukan untuk memperkecil terjadinya Keunggulan Komparatif dan Insentif
ketidaktelitian dalam perhitungan bibit dan Ekonomi Usahatani Bawang Merah. Jurnal
untuk meningkatkan kreatifitas tenaga kerja Hortikultura, 7 (1): 614-621.
tersebut. PT Alam Indah Bunga Nusantara Carbone, T. A. And D. D Tippett. 2004.
membuat perencanaan produksi agar penanaman ProjectRisk Management using the project
jumlah varietas krisan dapat disesuaikan dengan risk FMEA.“Engineering Management
Journal”, vol. 16, no. 4, hal. 28-35.
bagian produksi dan nursery. Penyemprotan Darmawi H. 2006. Manajemen Risiko. Jakarta:
pestisida dilakukan lebih awal dengan tujuan PT Bumi Aksara.
dapat menekan dan meminimalisir pertumbuhan Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Risiko:
hama dan penyakit. Teori,Kasus, dan Solusi. Bandung:
Strategi yang dapat dilakukan PT Alam Alfabeta.
Indah Bunga Nusantara dalam proses produksi Kountur R. 2008. Mudah MemahamiManajemen
Risiko Perusahaan. Jakarta: PPM.P2M
adalah dengan memperbaiki kondisi greenhouse
Departemen Teknik Mesin. 2009. In
sehingga penggunaannya dapat lebih optimal. House Training Failure Mode Effect
Guna memperkecil sumber risiko keuangan Analysis. Fakultas Teknik. Universitas
dapat dilakukan dengan cara penyitaan aset dan Indonesia.
melakukan sistem pembayaran di awal. Robinson, L.J and P.J Barry. 1987.
Sebagai saran, Untuk meminimalkan risiko TheCompetitive Firm’s Response to Risk.
London:Macmillan Publisher.
yang dihadapi PT Alam Indah Bunga Nusantara
Zeng, Sai X., Tam, Chun M., And Vivian, W. Y.
dapat lebih memfokuskan perhatian pada proses Tam. 2010. Integrating Safety,
produksi bunga krisan, yaitu perusahaan lebih Environmental andQuality Risks for Project
mengoptimalkan lagi greenhouse dengan cara Management Using a FMEA Method.
melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas “Economics of EngineeringDecisions”, 21
yang terdapat dalam greenhouse tersebut, seperti (1), hal. 44-52
penambahan alat ukur dan pengatur suhu. PT

Penulis Petama adalah mahasiswa program studi Agribisnis


Fakultas Pertanian Unpad dan Penulis Kedua adalah Staf Pengajat
di Fakultas Pertanian Unpad

You might also like