Professional Documents
Culture Documents
09e00572 PDF
09e00572 PDF
SKRIPSI
Oleh :
M. IKMAL TAWAKKAL. P
030301012 /BDP-AGRONOMI
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS
KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK
KANDANG KOTORAN SAPI
SKRIPSI
Oleh :
M. IKMAL TAWAKKAL. P
030301012 /BDP-AGRONOMI
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Melaksanakan Ujian Sarjana di
Departemen Budidaya Pertanian Fakultan Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
Judul Skripsi : Respons Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas
Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Pemberian Pupuk Kandang
Kotoran Sapi
Nama : M. Ikmal Tawakkal P.
NIM : 030301012
Departemen : Budidaya Pertanian
Pogram Studi : Agronomi
Disetujui oleh :
Komisi Pembimbing
Mengetahui,
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRACT
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
i
ABSTRAK
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Kotoran Sapi “ yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar
Bapak Ir.Guslim, MS. selaku Ketua Pembimbing dan Ibu Ir. Yaya Hasanah, MSi.
selaku Anggota Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan saran
Ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada Ayahanda dan
Ibunda tercinta yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang serta
pengorbanan yang tak terhingga, serta abang dan kakak yang tercinta yang telah
Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman terbaik
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan iii Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
Terima kasih juga kepada teman-teman mahasiswa Agronomi dan
Pemuliaan Tanaman angkatan 2003 dan 2004 atas segala bantuan dan dukungan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, untuk itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfat bagi
Penulis
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
iv
RIWAYAT HIDUP
30 September 1985 dari Bapak Achmadsyah Pulungan dan Ibu Nur Hafni Siregar.
Pendidikan formal yang pernah diperoleh penulis antara lain; tahun 1991-
1997 menempuh pendidikan dasar di SDN 107417 Sei Merah Estate, Tanjung
Tahun 2003 lulus seleksi masuk Universitas Sumatera Utara melalui jalur
Pemanduan Minat dan Prestasi (PMP). Penulis memilih Program Studi Agronomi
Perkebunan Swasta PT.PP. London Sumatera, Tbk (LONSUM), Sei Merah Estate
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009 v
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRACT ................................................................................................ i
ABSTRAK .................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... ix
PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................... 1
Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
Hipotesis Penelitian ........................................................................ 3
Kegunaan Penelitian ....................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman ............................................................................. 4
Syarat Tumbuh
Iklim ....................................................................................... 6
Tanah ...................................................................................... 6
Varietas .......................................................................................... 7
Pupuk Kandang Kotoran Sapi......................................................... 10
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Lahan ............................................................................ 17
Penanaman ..................................................................................... 17
Pemeliharaan
Penyiraman ............................................................................. 17
Penyulaman ............................................................................ 17
Penjarangan ............................................................................ 18
Penyiangan.............................................................................. 18
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
vi
Pembumbunan ........................................................................ 18
Pengendalian Hama dan Penyakit ............................................ 18
Panen ............................................................................................. 19
Pengamatan Parameter
Tinggi Tanaman (cm) .............................................................. 19
Jumlah Daun (helai) ................................................................ 19
Jumlah Cabang Produktif (cabang) .......................................... 19
Umur Berbunga (hari) ............................................................. 20
Umur Panen (hari) ................................................................... 20
Jumlah Polong per Tanaman Sampel (polong) ......................... 20
Bobot Biji Kering per Tanaman Sampel (g)............................. 20
Bobot Biji Kering per Plot (g) ................................................. 20
Bobot 100 Biji Kering per Plot (g) .......................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 7. Rataan Bobot Biji Kering per Tanaman sampel (g) ............................. 32
Tabel 9. Rataan Bobot 100 Biji Kering per Plot (g) .......................................... 35
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3. Grafik Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat Terhadap Jumlah
Cabang Produktif .......................................................................... 26
Gambar 4. Grafik Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat Terhadap Umur
Berbunga ........................................................................................ 28
Gambar 5. Grafik Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat Terhadap Umur
Panen ............................................................................................ 29
Gambar 6. Grafik Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat Terhadap Jumlah
Polong per Tanaman Sampel ....................................................... 31
Gambar 7. Grafik Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat Terhadap Bobot
Biji Kering per Tanaman Sampel .................................................... 32
Gambar 8. Grafik Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat Terhadap Bobot
Biji Kering per Plot ....................................................................... 34
Gambar 9. Grafik Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat Terhadap Bobot
100 Biji Kering per Plot.................................................................. 35
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 18. Two Way Table Jumlah Daun 14 HST (helai) ......................... 52
Lampiran 21. Two Way Table Jumlah Daun 21 HST (helai) ......................... 53
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
x
Lampiran 22. Sidik Ragam Jumlah Daun 21 HST (helai) .............................. 53
Lampiran 24. Two Way Table Jumlah Daun 2 8HST (helai) ......................... 54
Lampiran 27. Two Way Table Jumlah Daun 35 HST (helai) ......................... 55
Lampiran 30. Two Way Table Jumlah Cabang Produktif (cabang) ................ 56
Lampiran 36. Two Way Table Jumlah Polong per Tanaman (polong) ........... 59
Lampiran 37. Sidik Ragam Jumlah Polong per Tanaman (polong) ................ 59
Lampiran 38. Data Bobot Biji Kering per Tanaman sampel (g) ..................... 60
Lampiran 39. Two Way Table Bobot Biji Kering per Tanaman sampel (g) ... 60
Lampiran 40. Sidik Ragam Bobot Biji Kering per Tanaman sampel (g) ........ 60
Lampiran 41. Data Bobot Biji Kering per Plot (g) ......................................... 61
Lampiran 42. Two Way Table Bobot Biji Kering per Plot (g) ....................... 61
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
xi
Lampiran 43. Sidik Ragam Bobot Biji Kering per Plot (g) ............................ 61
Lampiran 44. Data Bobot 100 Biji Kering per Plot (g) .................................. 62
Lampiran 45. Two Way Table Bobot 100 Biji Kering per Plot (g) ................ 62
Lampiran 46. Sidik Ragam Bobot 100 Biji Kering per Plot (g) ..................... 62
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman kedelai telah dikenal nenek moyang kita sejak berabad-abad lalu.
lagi tanaman asli, melainkan berasal dari daerah Manshukuo di negeri Cina,
kemudian menyebar ke daerah Mansyuria dan Jepang (Asia Timur). Demikian pula
kedelai yang ditanam di benua lain seperti Amerika dan Afrika berasal dari Asia
padi dan jagung. Tanaman ini biasanya ditanam setelah padi sebagai palawija.
Dalam upaya memacu produksi kedelai untuk mengurangi impor, berbagai paket
diduga tidak hanya karena meningkatnya konsumsi kedelai untuk pangan, tetapi
(Swastika, 1997).
1992 produksi kedelai sebesar 1,86 juta ton telah menurun menjadi 0.67 juta ton
pada tahun 2002. Impor biji kedelai tahun 2001 sebesar 1.14 juta ton atau sekitar
50% dari kebutuhan kedelai nasional. Produksi kedelai pada 2004 hingga 2006
sempat meningkat. Namun pergerakannya sangat lambat, pada 2004 hanya 723.483
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
2
ton, 808.353 ton (2005) dan 746.611 ton (2006). Bahkan pada 2007 kembali turun
menjadi sekitar 608.000 ton (BPS, 2008). Produksi kedelai untuk daerah Sumatera
Utara tahun 2007 sebesar 4.345 ton atau mengalami penurunan 2.697 ton atau
38,30 % dibandingkan tahun 2006. Penurunan ini disebabkan penurunan luas panen
sebesar 2.564 atau 40.63 %. Melihat masalah diatas diperlukan suatu usaha untuk
dipersulit lagi luas lahan produski yang semakin sempit. Untuk memenuhi
peningkatan produktivitas. Saat ini produktivitas kedelai masih rendah sekitar 1.2
varietas unggul tertentu memberikan hasil yang cukup baik apabila ditanam pada
(Hanafiah, 1997).
penggunaan pupuk organik yaitu pupuk kandang kotoran sapi. Beberapa kelebihan
pupuk kandang kotoran sapi antara lain adalah untuk memperbaiki struktur tanah,
dan berperan juga sebagai penguraian bahan organik oleh mikro organisme tanah.
Bahan organik mempunyai daya serap yang besar terhadap air tanah, oleh karena
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
3
itu pupuk kandang kotoran sapi padat mempunyai pengaruh yang positif terhadap
hasil tanaman.
Tujuan Penelitian
Hipotesis Penelitian
3. Ada pengaruh interaksi antara varietas dan pemberian pupuk kandang kotoran
Kegunaan Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Polypetales
Family : Papilionaceae
Genus : Glycine
tunggang lurus masuk ke dalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada
akar cabang terdapat bintil-bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum yang
mempunyai kemampuan mengikat zat lemas bebas (N2) dari udara yang kemudian
batang utama. Jumlah buku dan ruas yang membentuk batang utama tergantung
dari rekasi genotipe terhadap panjangnya hari dan dari tipe tumbuh, yaitu
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
5
Namun ada kalanya hasil perkawinan kedua tipe tersebut menunjukkan bahwa tipe
Terdapat empat tipe daun berpengaruh, yaitu kotiledon atau daun biji, daun
primer sederhana, daun bertiga, dan profila. Daun primer sederhana berbentuk telur
(oval), berupa daun tunggal, terletak berseberangan pada buku pertama di atas
kotiledon. Daun-daun berikutnya yang terbentuk pada batang utama dan pada
cabang ialah daun bertiga (trifoliat). Daun profila ialah daun yang terletak pada
Bunga kedelai berwarna putih, ungu pucat atau ungu. Bunga dapat
menyerbuk sendiri. Saat berbunga bergantung pada kultivar (varietas) dan iklim.
Polong kedelai muda berwarna hijau. Warna polong matang beragam antara
kuning hingga kuning kelabu, coklat atau hitam. Jumlah maksimum polong tiap
tanaman dan ukuran biji ditentukan secara genetik, namun jumlah nyata polong dan
ukuran nyata biji yang terbentuk dipengaruhi oleh lingkungan semasa proses
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
6
Syarat Tumbuh
Iklim
dan subtropis. Sebagai barometer iklim yang cocok bagi kedelai adalah bila cocok
bagi tanaman jagung. Bahkan daya tahan kedelai lebih baik daripada jagung.
Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar
ditanam. Pertumbuhan terbaik terjadi pada suhu 29.40 C dan menurun bila suhu
lebih rendah. Apabila air mencukupi, kedelai masih dapat tumbuh baik pada suhu
yang sangat tinggi (360C) dan akan berhenti tumbuh pada suhu 90 C
Melihat kondisi iklim di negara kita, maka kedelai umumnya ditanam pada
musim mareng (musim kemarau), yakni setelah panen padi rendheng (padi musim
hujan). Banyaknya curah hujan sangat mempengaruhi aktivitas bakteri tanah dalam
30 – 40 hari suhu di dalam dan di permukaan pada musim panas sekitar 350 C– 390
ketinggian 0,5 – 300 m dpl (diatas permukaan laut). Sedangkan varietas kedelai
berbiji besar cocok ditanam di lahan dengan ketinggian 300-500 m dpl. Kedelai
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
7
biasanya akan tumbuh baik pada ketinggian tidak lebih dari 500 dpl
(Sugeno, 2008).
Tanah
Toleransi pH yang baik sebagai syarat tumbuh yaitu antara 5.8 – 7, namun
pada tanah dengan pH 4.5 pun kedelai masih dapat tumbuh baik. Dengan
Kedelai dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah asal drainase dan
aerasi tanah cukup baik. Tanah-tanah yang cocok yaitu alluvial, regosol, grumosol,
latosol dan andosol. Pada tanah-tanah podsolik merah kuning dan tanah yang
mengandung banyak pasir kwarsa, pertumbuhan kedelai kurang baik, kecuali bila
diberi tambahan pupuk organik atau kompos dalam jumlah yang cukup
Kedelai adalah tanaman setahun yang tumbuh tegak (tinggi 70 – 150 cm),
menyemak, berbulu halus, dengan sistem perakaran luas. Tanaman ini umumnya
dapat beradaptasi terhadap berbagai jenis tanah, dan menyukai tanah yang
bertekstur ringan hingga sedang, dan berdrainase baik. Tanaman ini peka terhadap
topografi tanahnya yang datar, sehingga tidak perlu dibuat teras dan tanggul.
Kedelai juga membutuhkan tanah yang kaya akan humus atau bahan organik.
Bahan organik yang cukup dalam tanah akan memperbaiki daya olah dan juga
merupakan sumber makanan bagi jasad renik, yang akhirnya akan membebaskan
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
8
Varietas
setiap sifat (morfologi, fisiologi, sitologi, kimia, dll) yang nyata untuk usaha
pertanian dan bila diproduksi kembali akan menunjukkan sifat-sifat yang yang dapt
Oleh karena itu pembuatan inbrida unggul merupakan langkah pertama dalam
pembuatan varietas hibrida. Varietas hibrida memberikan hasil yang lebih tinggi
dari pada varietas bersari bebas karena varietas hibrida menggabungkan gen-gen
mampu memanfaatkan gen aditif dan non aditif. Varietas hibrida memberikan
keuntungan yang lebih tinggi bila di tanam pada lahan yang produktivitasnya tinggi
(Kartasapoetra, 1988).
genotif. Respon genotif terhadap faktor lingkungan ini biasanya terlihat dalam
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
Varietas-varietas kedelai yang dianjurkan mempunyai kriteria-kriteria
tertentu, misalnya umur panen, produksi per hektar, daya tahan terhadap hama 9dan
baru yang akan dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan, baik dalam hal produksi,
Menggunakan varietas unggul merupakan salah satu upaya yang mudah dan
rumit karena hanya mengganti varietas kedelai dengan varietas yang lebih unggul
varietas unggul yang beragam sangat penting artinya guna menjadi banyak pilihan
bagi petani baik untuk pergiliran varietas antar musim, mencegah petani menanam
satu varietas terus-menerus, mencegah timbulnya serangan hama dan penyakit, dan
menjadi pilihan petani sesuai kondisi lahan. Pengenalan atau identifikasi varietas
unggul adalah suatu teknik untuk menentukan apakah yang dihadapi tersebut
Ada dua macam perbedaan antara individu organisme : (I) Perbedaan yang
ditentukan oleh keadaan luar, yaitu yang dapat ditelusuri dari lingkungan dan (II)
Perbedaan yang dibawa sejak lahir, yaitu yang dapat ditelusuri dari kebakaan. Suatu
fenotip tertentu tidak dapat selamanya ditentukan oleh perbedaan genotip atau oleh
10
(Lovelles, 1989).
mereka berada pada lingkungan yang sesuai, dan sebaliknya tidak ada pengaruh
lingkungan terkecuali jika gen yang diperlukan ada. Namun, harus disadari bahwa
perbedaan gen yang dibawa oleh individu yang berlainan dan terhadap variabilitas
selalu mungkin terjadi sekalipun bahan tanaman yang digunakan berasal dari jenis
Hasil maksimum akan dapat dicapai apabila suatu kultivar unggul menerima
respons terhadap kombinasi optimum dari air, pupuk dan praktek budidaya lainnya.
(Nasir, 2002).
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
11
Pupuk kandang kotoran sapi adalah pupuk yang berasal dari kandang ternak
sapi, baik berupa kotoran padat (faeces) yang bercampur sisa makanan maupun air
kencing (urine), sehingga kualitas pupuk kandang kotoran sapi beragam tergantung
pada jenis, umur serta kesehatan ternak, jenis dan kadar serta jumlah pakan yang
dikonsumsi, jenis pekerjaan dan lamanya ternak bekerja, lama dan kondisi
terdiri atas campuran 0,5% N; 0,25% P2O5 dan 0,5% K2O. Pupuk kandang sapi
padat dengan kadar air 85% mengandung 0,40% N; 0,20%P2O5 dan 0,1% K2O
dan yang cair dengan kadar air 95% mengandung 1% N; 0,2%P2O5 dan 1,35%
K2O (Soepardi,1983).
seperti tingkat kematangan pupuk kandang sapi itu sendiri, sifat-sifat tanah, cara
aplikasi, dan sebagainya. Pengaruh dari pupuk kandang sapi terhadap hasil tanaman
Pupuk kandang kotoran sapi mempunyai beberapa sifat yang lebih baik dari
pupuk alami lainnya maupun pupuk buatan, yaitu sebagai sumber hara makro dan
mikroorganisme. Jenis unsur hara makro utama dalam pupuk kandang sapi adalah
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
nitrogen, phosfat dan kalium. Nitrogen berada dalam pupuk yang sudah dicernakan
12
kandang sapi tidak sama dengan reaksi kerja nitrogen pada pupuk buatan.
coefficient) dari nitrogen pupuk kandang sapi terhadap nitrogen pupuk buatan. Hal
ini juga disebut sebagai nilai pupuk buatan dari nitrogen pupuk kandang sapi, dan
kandang sapi padat berkisar antara 20–40 persen. Berdasarkan hal tersebut, maka
konversi kandungan nitrogen pupuk kandang sapi ke dalam pupuk buatan harus
mengacu pada faktor kerja tersebut. Phosfat dan kalium didalam pupuk kandang
sapi padat, nilainya sama dengan phosfat dan kalium yang dikandung oleh pupuk
buatan. Oleh karena itu, pengurangan berdasarkan faktor kerja tidak dilakukan
(Rinsema, 1986).
Pupuk kandang sapi yang diberikan secara teratur kedalam tanah dapat
meningkatkan daya menahan air, sehinga terbentuk air tanah yang bermanfaat,
nyata terhadap tinggi tanaman, berat basah pipilan dan berat kering pipilan tanaman
jagung. Hanya pada jumlah tongkol penggunaan pupuk bokashi namum cenderung
digunakan. Hal ini disebabkan karena bokashi yang berasal dari pupuk kandang
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
13
mengandung sejumlah unsur hara dan bahan organik yang dapat memperbaiki sifat
fisik, kimia, dan biologi tanah. Ketersediaan hara dalam tanah, struktur tanah dan
tata udara yang baik sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akar
Unsur hara yang akan diserap oleh akar ditentukan oleh semua faktor yang
berbanding lurus dengan selisih hasil maskimum dengan hasil aktual. Hasil
maskimum dicapai pada sejumlah nutrisi yang tidak terlalu tinggi pemberiannya
karena makin tinggi pemberian, maka hasil justru menurun (Agustina, 1990).
Bila salah satu faktor lebih kuat pengaruhnya dari faktor lain sehingga
faktor lain tersebut tertutupi dan masing-masing faktor mempunyai sifat yang jauh
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
datar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Oktober 2008.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kedelai varietas
Kaba, Anjasmoro, dan Sinabung sebagai objek penelitian (deskripsi dapat dilihat
pada Lampiran 1); pupuk kandang kotoran sapi padat sebagai perlakuan, insektisida
Decis 2.5 EC 0.5 cc/liter air untuk mengendalikan hama, fungisida Dithane M 45
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sebagai alat
analitik, cutter, tali plastik untuk mengikat tanaman, kalkulator dan alat tulis.
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
15
Metode Penelitian
V1 = Kaba
V2 = Anjasmoro
V3 = Sinabung
Faktor II : Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat (P), terdiri dari 4 taraf
perlakuan yaitu :
P0 = Kontrol P2 = 18 kg/plot
P1 = 9 kg/plot P3 = 27 kg/plot
Jarak tanam : 30 cm x 15 cm
Dimana :
Yijk = Hasil pengamatan pada blok ke-i dengan varietas pada kategori ke-j
dan pemberian pupuk kandang kotoran sapi padat pada taraf ke-k.
µ = nilai tengah
βk = Efek pemberian pupuk kandang kotoran sapi padat pada taraf ke-k
(αβ)jk = Efek interaksi antara varietas pada kategori ke-j dengan pemberian pupuk
εijk = Efek galat pada blok ke-i dari kedua faktor yaitu varietas pada kategori ke-
Data hasil penelitian yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji beda
(Bangun, 1991).
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Lahan
plot dengan ukuran 210 cm x 210 cm dengan jarak antar plot 50 cm dan jarak antar
ulangan 100 cm, penggemburan tanah pada setiap plot bersamaan dengan
masing.
Penanaman
tanam sebanyak 3 benih per lubang tanam dengan jarak tanam 30 cm x 15 cm pada
kedalaman 2-3 cm. Setelah benih dimasukkan kemudian lubang ditutup dengan
kompos atau tanah yang gembur untuk memudahkan dalam pemunculan plumula
Pemeliharaan
Penyiraman
dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari dengan menggunakan
gembor.
Penyulaman
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari setelah tanam. Dalam
18
kenyataannya tidak semua biji yang ditanam dapat tumbuh dengan baik, sehingga
yang mati atau abnormal pertumbuhannya dengan tanaman cadangan yang masih
Penjarangan
Penjarangan dilakukan dengan memotong tanaman yang tidak perlu sehingga hanya
Penyiangan
Pembumbunan
Agar tanaman tidak mudah rebah dan berdiri tegak dan kokoh dilakukan
pembumbunan dengan cara menambahkan tanah di polibek dan pada saat fase
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
pestisida dilakukan dengan interval 2 minggu sekali atau disesuaikan dengan
Panen
sebagian besar daun sudah menguning tetapi bukan karena serangan hama penyakit,
lalu gugur, buah berubah warna daun hijau sampai kuning kecoklatan, batang
berwarna kuning agak kecoklatan dan gundul. Kemudian polong dijemur dibawah
Pengamatan Parameter
Setelah Tanam (HST), 21 HST, 28 HST, sampai 35 HST. Tinggi tanaman diukur
daun dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka
sempurna.
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
Pengamatan jumlah cabang dilakukan pada akhir pengamatan yaitu pada
saat menjelang panen. Cabang yang diamati adalah cabang produktif yang
menghasilkan polong.
20
Umur panen dihitung setelah sebagian besar daun sudah menguning, sekitar
sampel, dengan menghitung jumlah polong berisi dan jumlah polong hampa.
Pengamatan ini dilakukan setelah biji kedelai dikeringkan dengan kadar air
14%, pengeringan dilakukan dengan cara penjemuran biji di bawah sinar matahari
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
Pengamatan ini dilakukan setelah biji kedelai dikeringkan dengan kadar air
14%, pengeringan dilakukan dengan cara penjemuran biji di bawah sinar matahari
21
pengeringan dilakukan dengan cara menjemur biji di bawah sinar matahari selama
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
terhadap parameter tinggi tanaman 35 HST, jumlah daun 35 HST, jumlah cabang
produktif, jumlah polong per tanaman sampel, bobot biji kering per tanaman
sampel, bobot biji kering per plot, bobot 100 biji kering per plot dan umur panen
dan tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman 14 HST, 21 HST,
28 HST, jumlah daun 14 HST, 21 HST, 28 HST dan umur berbunga. Pemberian
pupuk kandang kotoran sapi padat berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi
tanaman 14 HST, 28 HST, 35 HST, jumlah daun 21 HST, 28 HST, 35 HST, umur
berbunga, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman sampel, bobot biji
kering per tanaman sampel, bobot biji kering per plot, bobot 100 biji kering per plot
dan umur panen dan tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman 21
HST dan jumlah daun 14 HST. Interaksi antara varietas dan pemberian pupuk
kandang kotoran sapi padat tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter
yang diamati.
parameter tinggi tanaman 35 HST. Pemberian pupuk kandang kotoran sapi padat
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
23
antara varietas dan pemberian pupuk kandang kotoran sapi padat tidak berpengaruh
Rataan tinggi tanaman 35 HST pada varietas dan pemberian pupuk kandang
berbeda nyata dengan V1 dan V3, dan perlakuan V1 berbeda nyata dengan V3. Pada
nyata dengan P0 dan P3, dan tidak berbeda nyata dengan P1.
56.00
Tinggi Tanaman 35 HST (cm)
54.00
tannaman 35 HST
52.00
50.00
48.00
Ŷ = 45.78 + 1.23x - 0.044x2
R2 = 0.98
46.00
P optimum = 13.98 kg/plot
44.00 Ŷ maks = 54.38 cm
Tinggi
42.00
40.00
0 9 18 27
Pemberian Pupuk
Dosis Kandang
Pupuk KandangKotoran Sapi(kg/plot)
Kotoran sapi Padat (kg/plot)
Gambar 1. Grafik Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat Terhadap Tinggi
Tanaman 35 HST
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
24
kandang kotoran sapi padat dengan tinggi tanaman membentuk model grafik
kuadratik. Pada grafik dapat dilihat bahwa pemberian pupuk kandang kotoran sapi
padat optimum sebesar 13.98 kg/plot dengan tinggi tanaman sebesar 54.38 cm.
Berdasarkan hasil pengamatan dan daftar sidik ragam jumlah daun 35 HST
jumlah daun 35 HST. Pemberian pupuk kandang kotoran sapi padat berpengaruh
nyata terhadap parameter jumlah daun 35 HST. Sedangkan interaksi antara varietas
dan pemberian pupuk kandang kotoran sapi padat tidak berpengaruh nyata terhadap
Rataan jumlah daun 35 HST pada varietas dan pemberian pupuk kandang
berbeda nyata dengan V1 dan V3, dan perlakuan V1 tidak berbeda nyata dengan V3.
Pada perlakuan pemberian pupuk kandang kotoran sapi padat, perlakuan P2 berbeda
nyata dengan P0, P1 dan P3, dan perlakuan P3 tidak berbeda nyata dengan P0 dan P1.
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
25
(helai)
HST(helai)
22.00
(cm)
21.50
HST
35HST
Da n3535 21.00 Ŷ = 19.70 + 0.28x - 0.008x2
20.50 R2 = 0.74
Tanaman
Daun
19.50
Jumlah
Tinggi
19.00
18.50
18.00
0 9 18 27
Dosis
Pemberian PupukKandang
Pupuk Kandang Kotoran
Kotoransapi (kg/plot)
Sapi Padat (kg/plot)
kandang kotoran sapi padat dengan jumlah daun membentuk model grafik
kuadratik. Pada grafik dapat dilihat bahwa pemberian pupuk kandang kotoran sapi
padat optimum sebesar 17.50 kg/plot dengan jumlah daun sebesar 22.15 helai.
berbeda nyata dengan V1 dan V3, dan perlakuan V1 tidak berbeda nyata dengan V3.
Pada perlakuan pemberian pupuk kandang kotoran sapi padat, perlakuan P2 berbeda
nyata dengan P0, P1 dan P3, dan perlakuan P1 tidak berbeda nyata dengan P0 dan P3,
6.50
Jumlah Cabang produktif (Cabang)
Jumlah Cabang Produktif (Cabang)
6.40
6.30
Ŷ = 5.95 + 0.05x - 0.0014x2
6.20
R2 = 0.75
6.10 P optimum = 17.86 kg/plot
Ŷ maks = 6.39 cabang
6.00
5.90
5.80
5.70
0 9 18 27
Pemberian Pupuk Kandang
Dosis Pupuk Kandang Kotoran
Kotoran Sapi
sapi Padat (kg/plot)
(kg/plot)
Gambar 3. Grafik Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat Terhadap Jumlah
Cabang Produktif
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
Pada Gambar 3. dapat dilihat bahwa hubungan antara pemberian pupuk
27
kandang kotoran sapi padat dengan jumlah cabang produktif membentuk model
grafik kuadratik. Pada grafik dapat dilihat bahwa pemberian pupuk kandang
kotoran sapi padat optimum sebesar 17.86 kg/plot dengan jumlah cabang produktif
Rataan umur berbunga pada varietas dan pemberian pupuk kandang kotoran
Pada Tabel 4. dapat dilihat bahwa pada perlakuan varietas semua perlakuan
kotoran sapi padat, perlakuan P2 berbeda nyata dengan P0, dan perlakuan P2 tidak
berbeda nyata dengan P1 dan P3, dan perlakuan P3 tidak berbeda nyata dengan P0,
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
Grafik jumlah umur berbunga pada beberapa pemberian pupuk kandang
28
kotoran sapi padat dapat dilihat pada Gambar 4.
(Hari)
50.00
(Hari)
40.00
Berbunga
30.00 Ŷ = 29.20 + 1.47x - 0.048x2
Umur Berbunga R2 = 0.99
20.00 P optimum = 15.31 kg/plot
10.00 Ŷ maks = 40.45 hari
Umur
0.00
0 9 18 27
PemberianDosis
Pupuk Kandang
Pupuk KandangKotoran
KotoranSapi
sapi Padat (kg/plot)
(kg/plot)
Gambar 4. Grafik Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat Terhadap Umur
Berbunga
kandang kotoran sapi padat dengan umur berbunga membentuk model grafik
kuadratik. Pada grafik dapat dilihat bahwa pemberian pupuk kandang kotoran sapi
padat optimum sebesar 15.31 kg/plot dengan umur berbunga sebesar 40.45 hari.
(Lampiran 37) diketahui bahwa varietas berpengaruh nyata terhadap umur panen.
parameter umur panen. Interaksi antara kedua perlakuan tidak berpengaruh nyata
Rataan umur panen pada varietas dan pemberian pupuk kandang kotoran
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
29
berbeda nyata dengan V1 dan tidak berbeda nyata dengan V3, dan perlakuan V3
tidak berbeda nyata dengan V1. Pada perlakuan pemberian pupuk kandang kotoran
sapi padat, perlakuan P2 berbeda nyata dengan P0, P1 dan P3, dan perlakuan P1 tidak
Grafik umur panen pada beberapa pemberian pupuk kandang kotoran sapi
102.00
100.00
98.00
Umur Panen (Hari)
Umur Panen (hari)
Gambar 5. Grafik Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat Terhadap Umur
Panen
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
Pada Gambar 5. dapat dilihat bahwa hubungan antara pemberian pupuk
30
kandang kotoran sapi padat dengan umur panen membentuk model grafik
kuadratik. Pada grafik dapat dilihat bahwa pemberian pupuk kandang kotoran sapi
padat optimum sebesar 17.94 kg/plot dengan umur panen sebesar 100.78 hari.
Berdasarkan hasil pengamatan dan daftar sidik ragam jumlah polong per
terhadap jumlah polong per tanaman sampel. Pemberian pupuk kandang kotoran
sapi padat berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah polong per tanaman
kotoran sapi padat tidak berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah polong per
tanaman sampel.
Rataan jumlah polong per tanaman sampel pada varietas dan pemberian
berbeda nyata dengan V1 dan V3, dan perlakuan V1 tidak berbeda nyata dengan V3.
Pada perlakuan pemberian pupuk kandang kotoran sapi padat, perlakuan P2 berbeda
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
nyata dengan P0, P1 dan P3, dan perlakuan P1 tidak berbeda nyata dengan P0 dan P3,
31
dan perlakuan P3 berbeda nyata dengan P0.
Grafik jumlah polong per tanaman sampel pada beberapa pemberian pupuk
225.00
Jumlah Polong per Tanaman Sampel (Polong)
220.00
Jumlah Polong (polong)
205.00
200.00
195.00
0 9 18 27
Dosis Pupuk
Pemberian Pupuk Kandang
KandangKotoran
Kotoran Sapi
sapi Padat
(kg/plot)
(kg/plot)
Gambar 6. Grafik Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat Terhadap Jumlah
Polong per Tanaman Sampel
kandang kotoran sapi padat dengan jumlah polong per tanaman sampel membentuk
model grafik kuadratik. Pada grafik dapat dilihat bahwa pemberian pupuk kandang
kotoran sapi padat optimum sebesar 17.70 kg/plot dengan jumlah polong per
Berdasarkan hasil pengamatan dan daftar sidik ragam bobot biji kering per
terhadap bobot biji kering per tanaman sampel. Pemberian pupuk kandang kotoran
sapi padat berpengaruh nyata terhadap parameter bobot biji kering per tanaman
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
sampel. Sedangkan interaksi antara kedua perlakuan tidak berpengaruh nyata
32
terhadap parameter bobot biji kering per tanaman sampel.
Rataan bobot biji kering per tanaman sampel pada varietas dan pemberian
berbeda nyata dengan V1 dan V3, dan perlakuan V1 berbeda nyata dengan V3. Pada
perlakuan pupuk kandang kotoran sapi padat, perlakuan P2 berbeda nyata dengan P0
dan P3, dan tidak berbeda nyata dengan P1, dan perlakuan P3 tidak berbeda nyata
dengan P0.
Grafik bobot biji kering per tanaman sampel pada beberapa pemberian
18.50
Sampel
18.00
Tanaman
17.50
Tanaman
15.50
Biji Kering
15.00
Bobot
14.50
Bobot
14.00
0 9 18 27
Dosis Pupuk Kandang Kotoran sapi (kg/plot)
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat (kg/plot)
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 7. 33
Grafik Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat Terhadap
Bobot Biji Kering per Tanaman Sampel
kandang kotoran sapi padat dengan bobot biji kering per tanaman sampel
membentuk model grafik kuadratik. Pada grafik dapat dilihat bahwa pemberian
pupuk kandang kotoran sapi padat optimum sebesar 14.00 kg/plot dengan bobot biji
Berdasarkan hasil pengamatan dan daftar sidik ragam bobot biji kering per
plot (Lampiran 46) diketahui bahwa varietas berpengaruh nyata terhadap bobot biji
kering per plot. Pemberian pupuk kandang kotoran sapi padat berpengaruh nyata
terhadap parameter bobot biji kering per plot. Sedangkan interaksi antara kedua
perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap parameter bobot biji kering per plot.
Rataan bobot biji kering per plot pada varietas dan pemberian pupuk
berbeda nyata dengan V1 dan tidak berbeda nyata dengan V3, dan perlakuan V3
tidak berbeda nyata dengan V1. Pada perlakuan pupuk kandang kotoran sapi padat,
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
34
perlakuan P2 berbeda nyata dengan P0, P1 dan P3, dan perlakuan P1 tidak berbeda
34
nyata dengan P0 dan P3.
Grafik bobot biji kering per plot pada beberapa pemberian pupuk kandang
1600.00
Plot(g)(g)
1550.00
Plot
1500.00
per
1450.00
R2 = 0.75
BijiKering
1350.00
Bobot
1300.00
1250.00
0 9 18 27
Dosis PupukPupuk
Pemberian Kandang Kotoran
Kandang sapi (kg/plot)
Kotoran Sapi Padat (kg/plot)
Gambar 8. Grafik Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat Terhadap Bobot
Biji Kering per Plot
kandang kotoran sapi padat dengan bobot biji kering per plot membentuk model
grafik kuadratik. Pada grafik dapat dilihat bahwa pemberian pupuk kandang
kotoran sapi padat optimum sebesar 18.04 kg/plot dengan bobot biji kering per plot
sebesar 1566.82 g.
Berdasarkan hasil pengamatan dan daftar sidik ragam bobot 100 biji kering
per plot (Lampiran 49) diketahui bahwa varietas berpengaruh nyata terhadap bobot
100 biji kering per plot. Pemberian pupuk kandang kotoran sapi padat berpengaruh
nyata terhadap parameter bobot 100 biji kering per plot. Sedangkan interaksi antara
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
35
kedua perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap parameter bobot 100 biji kering
35
per plot.
Rataan bobot 100 biji kering per plot pada varietas dan pemberian pupuk
berbeda nyata dengan V1 dan V3, dan perlakuan V3 tidak berbeda nyata dengan V1.
Pada perlakuan pupuk kandang kotoran sapi padat, perlakuan P2 berbeda nyata
dengan P0, P1 dan P3, dan perlakuan P3 tidak berbeda nyata dengan P1 dan berbeda
Grafik bobot 100 biji kering per plot pada beberapa pemberian pupuk
15.20
15.00
14.80
14.60 Ŷ = 13.95 + 0.12x - 0.0033x2
14.40
R2 = 0.75
14.20
14.00
P optimum = 18.18 kg/plot
13.80 Ŷ maks = 15.04 g
13.60
13.40
13.20
0 9 18 27
Dosis Pupuk Kandang Kotoran sapi (kg/plot)
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat (kg/plot)
Gambar 9. Grafik Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Padat Terhadap Bobot
100 Biji Kering per Plot
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
36
Pada Gambar 9. dapat dilihat bahwa hubungan antara pemberian pupuk
kandang kotoran sapi padat dengan bobot 100 biji kering per plot membentuk
model grafik kuadratik. Pada grafik dapat dilihat bahwa pemberian pupuk kandang
kotoran sapi padat optimum sebesar 18.18 kg/plot dengan bobot 100 biji kering per
Pembahasan
HST, jumlah daun 35 HST, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman
sampel, bobot biji kering per tanaman sampel, bobot biji kering per plot, bobot 100
biji kering per plot dan umur panen. Dari data rataan dapat dilihat bahwa varietas
parameter vegetatif dan generatif diatas, diduga disebabkan oleh adanya perbedaan
sifat atau keunggulan dari masing-masing varietas sesuai dengan genotipe yang
dimilikinya (dapat dilihat pada lampiran 1. deskripsi ketiga varietas kedelai). Ini
sesuai dengan literatur Sitompul dan Guritno (1995) yang menyatakan bahwa
tanaman. Program genetik akan diekspresikan pada suatu fase pertumbuhan yang
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
37
sekalipun bahan tanaman yang digunakan berasal dari jenis yang sama.
peubah amatan yang diamati. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan genetik
pada ketiga varietas tanaman dan adanya pengaruh lingkungan. Setiap varietas
memiliki ciri dan sifat khusus yang berpengaruh satu sama lain sehingga akan
oleh Lovelles (1989) suatu fenotip (penampilan dan cara berfungsinya) individu
Walaupun sifat khas suatu fenotip tertentu tidak dapat selamanya ditentukan oleh
antara individu yang terpisahkan itu disebabkan oleh perbedaan lingkungan atau
perbedaan keduanya.
HST, 28 HST, 35 HST, umur berbunga dan jumlah cabang produktif. Dari hasil
yang diperoleh diketahui bahwa pertumbuhan tertinggi terdapat pada perlakuan P2.
Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pemberian pupuk kandang kotoran sapi
padat yang diberikan akan meningkatkan pertumbuhan sampai titik optimum dan
ini didukung oleh literatur Dartius (1988), menurut hukum Liebig walaupun
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
38
tersedia nutrien dalam jumlah banyak, beberapa hara menjadi pembatas dan
Parameter jumlah polong per tanaman sampel, bobot biji kering per
tanaman sampel, bobot biji kering per plot, bobot 100 biji kering per plot dan umur
menunjukkan pengaruh yang nyata. Tabel rataan produksi per tanaman diperoleh
hubungan antara pemberian pupuk kandang kotoran sapi dengan produksi per
tanaman dan produksi per plot, membentuk model grafik kuadratik. Ini
tanaman setelah melewati titik optimum. Ini sesuai dengan literatur Agustina
lurus dengan selisih maskimum dengan hasil aktual. Hasil maksimum dicapai pada
sejumlah nutrisi yang tidak terlalu tinggi pemberiannya karena makin tinggi
pemberiannya hasil justru terus menurun. Perlakuan kebutuhan pupuk yang sesuai
akan memberikan hasil yang terbaik. Hal ini didukung juga dengan hasil yang
diperoleh dari penelitian lebih tinggi dibandingkan dengan produksi dari deskripsi
tanaman.
Dari hasil analisis secara statistik diketahui bahwa interaksi antara varietas
dan pemberian pupuk kandang kotoran sapi tidak berpengaruh nyata terhadap
semua parameter yang diamati. Hal ini menunjukkan bahwa antara beberapa
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
39
varietas kedelai dan pemberian pupuk kandang kotoran sapi padat tidak saling
bahwa bila salah satu faktor lebih kuat pengaruhnya dari faktor lain maka faktor
lain tersebut akan tertutupi, dan masing-masing faktor mempunyai sifat yang jauh
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
tinggi tanaman sebesar 13.98 kg/plot, jumlah daun sebesar 17.50 kg/plot,
15.31 kg/plot, umur panen sebesar 17.94 kg/plot, jumlah polong per
tanaman sampel sebesar 17.70 kg/plot, bobot biji kering per tanaman sampel
sebesar 14.00 kg/plot, bobot biji kering per plot sebesar 18.04 kg/plot dan
3. Tidak ada interaksi antara varietas dengan pupuk kandang kotoran sapi
Saran
2. Pemberian pupuk kandang kotoran sapi padat yang sesuai untuk tanaman
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Allard, R. W., 2005. Principles of Plant Breeding. Jhon Wiley and Sons, New York.
485 pp.
Andrianto, T.T dan N. Indarto, 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani : Kedelai,
Kacang Hijau, Kacang Panjang. Cetakan Pertama. Penerbit Absolut,
Yogyakarta. Hal. 9 - 92
Baharsjah, J.S., D. Suardi dan I. Las, 1985 dalam Somaatmadja, S., M. Ismunadji,
Sumarno, M. Syam, S.O. Manurung dan Yuswadi, 1985. Kedelai : Hubungan
Iklim dengan Pertumbuhan Kedelai. Institut Pertanian Bogor dan Balai
Penelitian Tanaman Pangan Bogor. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Pangan, Bogor. Hal 87 - 102
____, Sumut. 2008. Produks Gabah Kering Giling Sumut 2007 Naik 250.187 ton.
http://www.bainfokomsu.go.id/govermentinformationsystem. Diakses pada
tanggal 7 Desember 2007.
Gani, J. A., 2000. Kedelai Varietas Unggul Baru. Penerbit Instlasi Penelitian Dan
Pengkajian Teknologi Pertanian Mataram, Mataram.
Nasir, M., 2002. Bioteknologi Molekuler Teknik Rekayasa Genetik Tanaman. Citra
Aditya Bakti, Bandung.
Rinsema, W.T. 1986. Pupuk dan Cara Pemupukan. Penerbit Bhrarata Karya
Aksara,http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/socasuharyanto%20dkk.(18).doc.
Diakses pada tanggal 26 November 2007
Rivaie, A.A, 2006. Pupuk Kandang Sapi, PT. Kreatif Energi Indonesia,
http://www.indobiofuel.com/menu%20artikel%20jarak%209. Diakses pada
tanggal 26 November 2007.
Sharma, O.P., 1993. Plant Taxonomy. Tata Mc Graw Hill Publishing Company
Limited, New Delhi.
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
Sutedjo, M. M. dan Kartasapotra . 2006. Pupuk dan Cara Pemupukan. Edisi ke-5.
Rineka Cipta, Jakarta
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
44
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
45
b
V3P2 V2P1 V1P0 U
Keterangan :
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
46
x a x x x x x x
b
x x x x x x x
x S x x x x x
x x S x S x x
x x x x x x x
x x x x x x x 210 cm
x x x x x x x
x x x S S x x
x x x S x x x
x x S x x x x
x S x x S x x
x x x x x x x
x x x x x x x
210 cm
jumlah tanaman yang berada di tengah, kemudian diurutkan dari nilai terkecil
Keterangan :
S = Tanaman Sampel
a = Jarak Tanam 30 cm
b = Jarak Tanam 15 cm
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. Persiapan lahan x
2. Penanaman x
3. Penyiraman Disesuaikan dengan kondisi di lapangan
4. Penyulaman x
5. Penjarangan x
6. Penyiangan Disesuaikan dengan kondisi di lapangan
8. Pemupukan x
9. Pengendalian hama dan penyakit Disesuaikan dengan kondisi di lapangan
10. Panen x
11. Pengamatan Parameter
Tinggi tanaman (cm) x x x x
Jumlah Daun (helai) x x x x
Jumlah Cabang Produktif x
Umur Berbunga (hari) x
Umur panen (hari) x
Jumlah polong per tanaman sampel (polong) x
Bobot Biji Kering Per Tanaman Sampel (g) x
Bobot Biji Kering per Plot (g) x
Bobot 100 Biji Kering per Plot (g) x
47
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
48
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
1 2 3
V1P0 10.32 9.30 12.60 32.22 10.74
V1P1 13.13 11.81 12.52 37.47 12.49
V1P2 12.36 13.13 13.22 38.71 12.90
V1P3 12.59 12.43 12.94 37.97 12.66
V2P0 10.91 10.83 12.13 33.88 11.29
V2P1 12.62 10.34 12.90 35.87 11.96
V2P2 13.83 12.70 12.92 39.46 13.15
V2P3 12.54 12.57 13.66 38.77 12.92
V3P0 10.97 12.91 12.62 36.50 12.17
V3P1 12.51 11.37 12.94 36.82 12.27
V3P2 15.23 12.02 13.12 40.38 13.46
V3P3 15.23 10.02 13.09 38.34 12.78
TOTAL 152.26 139.44 154.68 446.38
RATAAN 12.69 11.62 12.89 12.40
sumber db JK KT F F .05
blok 2 11.1679 5.5840 4.89 * 3.44
Perlakuan 11 20.0394 1.8217 1.59 - -
varietas (V) 2 1.4285 0.7142 0.62 tn 3.44
pemberian pupuk
(P) 3 15.9341 5.3114 4.65 * 3.05
linier 1 11.6648 11.6649 10.22 * 4.30
kuadratik 1 3.3747 3.3747 2.96 tn 4.30
simpangan 1 0.8945 0.8945 0.78 tn 4.30
VxP 6 2.6769 0.4461 0.39 tn 2.55
errror 22 25.1074 1.1412
Total 35 56.3148
fk = 5534.808903
kk = 0.086156853
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
49
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
1 2 3
V1P0 16.33 15.29 19.28 50.90 16.97
V1P1 18.94 17.57 18.69 55.20 18.40
V1P2 17.92 19.31 19.28 56.51 18.84
V1P3 18.34 18.36 18.64 55.34 18.45
V2P0 17.32 16.93 18.27 52.52 17.51
V2P1 18.34 16.40 18.70 53.44 17.81
V2P2 20.26 19.23 18.67 58.16 19.39
V2P3 18.06 18.77 20.03 56.86 18.95
V3P0 17.13 19.41 18.91 55.46 18.49
V3P1 18.31 17.44 19.16 54.91 18.30
V3P2 22.00 17.42 19.13 58.56 19.52
V3P3 22.16 15.97 19.11 57.23 19.08
TOTAL 225.12 212.10 227.87 665.09
RATAAN 18.76 17.68 18.99 18.47
sumber Db JK KT F F .05
blok 2 11.8249 5.9125 3.20 tn 3.44
Perlakuan 11 18.9663 1.7242 0.93 - -
varietas (V) 2 2.8662 1.4331 0.77 tn 3.44
pemberian pupuk (P) 3 13.3726 4.4575 2.41 tn 3.05
linier 1 9.4913 9.4914 5.14 * 4.30
kuadratik 1 1.9912 1.9912 1.08 tn 4.30
simpangan 1 1.8900 1.8900 1.02 tn 4.30
VxP 6 2.7275 0.4546 0.24 tn 2.55
errror 22 40.6143 1.8461
Total 35 71.4056
fk = 12287.31195
kk = 0.073
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
50
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
1 2 3
V1P0 28.06 28.54 25.88 82.48 27.49
V1P1 29.83 28.36 29.03 87.22 29.07
V1P2 30.48 31.56 30.22 92.26 30.75
V1P3 29.87 34.44 29.39 93.70 31.23
V2P0 29.99 32.00 27.81 89.80 29.93
V2P1 30.32 31.18 28.39 89.89 29.96
V2P2 35.22 28.36 26.62 90.20 30.07
V2P3 31.69 33.86 33.18 98.72 32.91
V3P0 26.81 27.24 27.10 81.16 27.05
V3P1 29.21 29.94 32.08 91.23 30.41
V3P2 36.16 32.20 27.36 95.71 31.90
V3P3 38.11 32.33 32.76 103.20 34.40
TOTAL 375.74 370.01 349.81 1095.57
RATAAN 31.31 30.83 29.15 30.43
fk = 33340.73114
kk = 0.074009094
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
51
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
1 2 3
V1P0 40.17 40.79 41.13 122.09 40.70
V1P1 50.71 51.39 43.53 145.63 48.54
V1P2 41.59 51.12 55.78 148.49 49.50
V1P3 41.13 41.69 41.73 124.55 41.52
V2P0 52.44 53.26 55.38 161.08 53.69
V2P1 56.95 58.05 60.07 175.07 58.36
V2P2 52.95 60.01 56.84 169.80 56.60
V2P3 44.89 55.92 52.95 153.76 51.25
V3P0 45.18 42.29 44.29 131.76 43.92
V3P1 50.95 52.31 46.73 149.99 50.00
V3P2 54.08 51.02 67.62 172.72 57.57
V3P3 52.29 45.99 41.68 139.96 46.65
TOTAL 583.33 603.84 607.73 1794.90
RATAAN 48.61 50.32 50.64 49.86
fk = 89490.72
kk = 0.09
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
52
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
1 2 3
V1P0 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00
V1P1 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00
V1P2 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00
V1P3 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00
V2P0 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00
V2P1 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00
V2P2 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00
V2P3 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00
V3P0 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00
V3P1 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00
V3P2 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00
V3P3 3.00 3.00 3.00 9.00 3.00
TOTAL 36.00 36.00 36.00 108.00
RATAAN 3.00 3.00 3.00 3.00
sumber db JK KT F F .05
blok 2 0.0000 0.0000 0.0000 tn 3.4400
varietas (V) 2 0.0000 0.0000 0.0000 tn 3.4400
pemberian pupuk
(P) 3 0.0000 0.0000 0.0000 tn 3.0500
VxP 6 0.0000 0.0000 0.0000 tn 2.5500
errror 22 0.0000 0.0000
Total 35 0.0000
fk = 324
kk = 0
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
53
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
1 2 3
V1P0 5.44 6.44 6.56 18.44 6.15
V1P1 5.67 6.89 6.33 18.89 6.30
V1P2 6.11 6.78 6.67 19.56 6.52
V1P3 6.00 6.44 7.11 19.56 6.52
V2P0 5.89 6.44 5.78 18.11 6.04
V2P1 6.00 6.22 6.22 18.44 6.15
V2P2 6.11 6.56 7.11 19.78 6.59
V2P3 6.11 6.89 6.78 19.78 6.59
V3P0 5.11 6.44 5.78 17.33 5.78
V3P1 5.44 6.67 6.00 18.11 6.04
V3P2 6.00 6.56 6.56 19.11 6.37
V3P3 6.22 6.78 6.22 19.22 6.41
TOTAL 70.11 79.11 77.11 226.33
RATAAN 5.84 6.59 6.43 6.29
sumber db JK KT F F .05
Blok 2 3.7222 1.8611 22.1346 * 3.44
Perlakuan 11 2.2150 0.2013 2.3948 - -
varietas (V) 2 0.3519 0.1759 2.0923 tn 3.44
pemberian pupuk (P) 3 1.7678 0.5893 7.0084 * 3.05
linier 1 1.6055 1.6056 19.10 * 4.30
kuadratik 1 0.0580 0.0580 0.69 tn 4.30
simpangan 1 0.1043 0.1043 1.2407 tn 4.30
VxP 6 0.0953 0.0159 0.1890 tn 2.55
errror 22 1.8498 0.0841
Total 35 7.7870
fk = 1422.9660
kk = 0.04
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
54
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
1 2 3
V1P0 10.22 10.11 9.33 29.67 9.89
V1P1 11.33 11.44 10.56 33.33 11.11
V1P2 11.89 11.78 11.56 35.22 11.74
V1P3 12.22 12.22 11.22 35.67 11.89
V2P0 10.67 9.78 9.56 30.00 10.00
V2P1 10.67 11.00 11.22 32.89 10.96
V2P2 13.44 12.33 10.67 36.44 12.15
V2P3 12.89 12.56 12.56 38.00 12.67
V3P0 9.22 10.33 9.78 29.33 9.78
V3P1 8.44 11.67 10.44 30.56 10.19
V3P2 10.00 12.00 11.78 33.78 11.26
V3P3 11.22 12.78 12.67 36.67 12.22
TOTAL 132.22 138.00 131.33 401.56
RATAAN 11.02 11.50 10.94 11.15
Lampiran 24. Tabel Dwi Kasta Jumlah Daun 28 HST
fk = 4479.0795
kk = 0.07
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
55
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
1 2 3
V1P0 19.62 19.13 19.68 58.43 19.48
V1P1 19.76 19.49 19.82 59.07 19.69
V1P2 19.51 26.09 22.28 67.88 22.63
V1P3 18.98 20.03 20.41 59.42 19.81
V2P0 20.62 19.95 20.67 61.24 20.41
V2P1 21.25 20.36 21.45 63.06 21.02
V2P2 25.27 22.73 27.03 75.03 25.01
V2P3 23.02 21.54 22.29 66.85 22.28
V3P0 20.35 19.62 21.06 61.03 20.34
V3P1 20.85 20.69 20.48 62.02 20.67
V3P2 23.77 22.09 21.59 67.45 22.48
V3P3 23.19 20.44 21.13 64.76 21.59
TOTAL 256.19 252.16 257.89 766.24
RATAAN 21.35 21.01 21.49 21.28
sumber db JK KT F F .05
blok 2 1.44 0.72 0.39 tn 3.44
Perlakuan 11 84.87 7.72 4.14 - -
varietas (V) 2 19.05 9.52 5.11 * 3.44
pemberian pupuk
(P) 3 58.51 19.50 10.47 * 3.05
linier 1 18.18 18.18 9.76 * 4.3
kuadratik 1 14.41 14.41 7.74 * 4.3
simpangan 1 25.92 25.92 13.92 * 4.3
VxP 6 7.31 1.22 0.65 tn 2.55
error 22 40.97 1.86
Total 35 127.29
fk = 16308.99
kk = 0.06
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
56
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
1 2 3
V1P0 5.52 5.81 6.02 17.35 5.78
V1P1 6.13 5.81 6.09 18.03 6.01
V1P2 6.59 6.29 6.66 19.54 6.51
V1P3 5.75 6.28 6.04 18.07 6.02
V2P0 6.30 6.12 6.57 18.99 6.33
V2P1 6.36 6.25 6.41 19.02 6.34
V2P2 6.72 6.63 6.80 20.15 6.72
V2P3 6.44 6.39 6.41 19.24 6.41
V3P0 5.91 6.07 5.85 17.83 5.94
V3P1 5.87 5.89 6.06 17.82 5.94
V3P2 6.49 6.70 6.53 19.72 6.57
V3P3 6.19 6.01 6.40 18.60 6.20
TOTAL 74.27 74.25 75.84 224.36
RATAAN 6.19 6.19 6.32 6.23
sumber db JK KT F F .05
blok 2 0.14 0.07 2.79 tn 3.44
Perlakuan 11 2.85 0.26 10.41 - -
varietas (V) 2 0.89 0.45 17.98 * 3.44
pemberian pupuk
(P) 3 1.80 0.60 24.19 * 3.05
linier 1 0.53 0.53 21.29 * 4.3
kuadratik 1 0.49 0.49 19.72 * 4.3
simpangan 1 0.78 0.78 31.55 * 4.3
VxP 6 0.15 0.02 0.99 tn 2.55
error 22 0.55 0.02
Total 35 3.53
fk = 1398.26
kk = 0.03
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
57
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
1 2 3
V1P0 29.27 29.72 29.97 88.96 29.65
V1P1 36.95 37.46 31.72 106.13 35.38
V1P2 30.31 37.25 48.65 116.21 38.74
V1P3 29.97 30.38 30.41 90.76 30.25
V2P0 38,21 38.81 40.36 79.17 39.59
V2P1 41.49 42.31 43.77 127.57 42.52
V2P2 38.59 43.73 41.42 123.74 41.25
V2P3 32.72 40.75 38.59 112.06 37.35
V3P0 32.92 30.82 32.28 96.02 32.01
V3P1 37.13 38.12 34.06 109.31 36.44
V3P2 39.41 37.18 49.28 125.87 41.96
V3P3 38.10 33.52 30.37 101.99 34.00
TOTAL 386.86 440.05 450.88 1277.79
RATAAN 35.17 36.67 37.57 36.59
sumber db JK KT F F .05
blok 2 195.70 97.85 1.77 tn 3.44
Perlakuan 11 894.03 81.28 1.47 - -
varietas (V) 2 74.86 37.43 0.68 tn 3.44
pemberian pupuk
(P) 3 664.19 221.40 4.00 * 3.05
linier 1 116.47 116.47 2.11 tn 4.3
kuadratik 1 543.43 543.43 9.82 * 4.3
simpangan 1 4.28 4.28 0.08 tn 4.3
VxP 6 154.98 25.83 0.47 tn 2.55
error 22 1217.09 55.32
Total 35 2306.82
fk = 45354.09
kk = 0.21
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
58
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
1 2 3
V1P0 86.29 86.79 89.25 262.33 87.44
V1P1 89.64 88.42 89.89 267.95 89.32
V1P2 88.51 118.37 101.05 307.93 102.64
V1P3 86.08 90.85 92.59 269.52 89.84
V2P0 93.54 93.50 93.76 280.80 93.60
V2P1 96.41 92.37 97.28 286.06 95.35
V2P2 114.64 103.09 122.58 340.31 113.44
V2P3 104.39 97.71 101.09 303.19 101.06
V3P0 92.33 88.97 95.54 276.84 92.28
V3P1 94.59 93.89 92.89 281.37 93.79
V3P2 107.83 100.19 97.93 305.95 101.98
V3P3 105.18 92.72 95.85 293.75 97.92
TOTAL 1159.43 1146.87 1169.70 3476.00
RATAAN 96.62 95.57 97.48 96.56
sumber db JK KT F F .05
blok 2 21.79 10.89 0.28 tn 3.44
Perlakuan 11 1770.93 160.99 4.19 - -
varietas (V) 2 438.94 219.47 5.71 * 3.44
pemberian pupuk (P) 3 1199.78 399.93 10.40 * 3.05
linier 1 370.60 370.60 9.64 * 4.3
kuadratik 1 295.50 295.50 7.69 * 4.3
simpangan 1 533.68 533.68 13.88 * 4.3
VxP 6 132.20 22.03 0.57 tn 2.55
error 22 845.90 38.45
Total 35 2638.61
fk = 335627.11
kk = 0.06
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
59
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
1 2 3
V1P0 190.85 200.88 208.14 599.87 199.96
V1P1 211.99 201.09 210.92 624.00 208.00
V1P2 227.99 217.75 230.34 676.08 225.36
V1P3 198.75 217.10 208.78 624.63 208.21
V2P0 217.96 211.77 227.14 656.87 218.96
V2P1 220.09 216.04 221.59 657.72 219.24
V2P2 232.27 229.27 235.25 696.79 232.26
V2P3 222.66 221.16 221.80 665.62 221.87
V3P0 204.30 210.06 202.37 616.73 205.58
V3P1 203.02 203.87 209.63 616.52 205.51
V3P2 224.36 231.83 225.86 682.05 227.35
V3P3 214.09 207.93 221.37 643.39 214.46
TOTAL 2568.33 2568.75 2623.19 7760.27
RATAAN 214.03 214.06 218.60 215.56
Lampiran 39. Tabel Dwi Kasta Jumlah Polong per Tanaman Sampel (polong)
Lampiran 40. Sidik Ragam Jumlah Polong per Tanaman Sampel (polong)
sumber db JK KT F F .05
blok 2 165.92 82.96 2.81 tn 3.44
Perlakuan 11 3406.63 309.69 10.48 - -
varietas (V) 2 1066.43 533.22 18.04 * 3.44
pemberian pupuk
(P) 3 2157.43 719.14 24.33 * 3.05
linier 1 631.63 631.63 21.37 * 4.3
kuadratik 1 592.52 592.52 20.05 * 4.3
simpangan 1 933.27 933.27 31.58 * 4.3
VxP 6 182.77 30.46 1.03 tn 2.55
error 22 650.24 29.56
Total 35 4222.79
fk = 1672828.81
kk = 0.03
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
60
Lampiran 41. Data Bobot Biji Kering per Tanaman Sampel (g)
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
1 2 3
V1P0 13.60 13.81 13.93 41.34 13.78
V1P1 17.17 17.41 14.74 49.32 16.44
V1P2 14.09 17.31 18.89 50.29 16.76
V1P3 13.93 14.12 14.13 42.18 14.06
V2P0 17.76 18.04 18.76 54.56 18.19
V2P1 19.29 19.66 20.34 59.29 19.76
V2P2 17.93 20.32 19.25 57.50 19.17
V2P3 15.20 18.94 17.93 52.07 17.36
V3P0 15.30 14.32 14.99 44.61 14.87
V3P1 17.26 17.72 15.83 50.81 16.94
V3P2 18.32 17.28 22.90 58.50 19.50
V3P3 17.71 15.58 14.12 47.41 15.80
TOTAL 197.56 204.51 205.81 607.88
RATAAN 16.46 17.04 17.15 16.89
Lampiran 42. Tabel Dwi Kasta Bobot Biji Kering per Tanaman Sampel (g)
Lampiran 43. Sidik Ragam Bobot Biji Kering per Tanaman Sampel (g)
sumber db JK KT F F .05
blok 2 3.28 1.64 0.70 tn 3.44
Perlakuan 11 135.94 12.36 5.29 - -
varietas (V) 2 67.85 33.92 14.51 * 3.44
pemberian pupuk
(P) 3 55.35 18.45 7.89 * 3.05
linier 1 0.59 0.59 0.25 tn 4.3
kuadratik 1 52.66 52.66 22.53 * 4.3
simpangan 1 2.10 2.10 0.90 tn 4.3
VxP 6 12.74 2.12 0.91 tn 2.55
error 22 51.43 2.34
Total 35 190.65
fk = 10264.39
kk = 0.09
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
61
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
1 2 3
V1P0 1339.91 1347.66 1385.75 4073.32 1357.77
V1P1 1391.81 1372.94 1395.86 4160.61 1386.87
V1P2 1374.29 1838.00 1569.08 4781.37 1593.79
V1P3 1336.56 1410.68 1437.65 4184.89 1394.96
V2P0 1452.47 1405.29 1455.84 4313.60 1437.87
V2P1 1496.96 1434.27 1510.44 4441.67 1480.56
V2P2 1780.04 1600.75 1903.38 5284.17 1761.39
V2P3 1620.97 1517.18 1569.75 4707.90 1569.30
V3P0 1433.60 1381.70 1483.48 4298.78 1432.93
V3P1 1468.65 1457.86 1442.36 4368.87 1456.29
V3P2 1674.22 1555.59 1520.55 4750.36 1583.45
V3P3 1633.11 1439.67 1488.19 4560.97 1520.32
TOTAL 18002.59 17761.59 18162.33 53926.51
RATAAN 1500.22 1480.13 1513.53 1497.96
Lampiran 45. Tabel Dwi Kasta Bobot Biji Kering per Plot (g)
Lampiran 46. Sidik Ragam Bobot Biji Kering per Plot (g)
sumber db JK KT F F .05
blok 2 6783.07 3391.53 0.37 tn 3.44
Perlakuan 11 431876.37 39261.49 4.23 - -
varietas (V) 2 99737.89 49868.95 5.38 * 3.44
pemberian pupuk
(P) 3 297238.62 99079.54 10.69 * 3.05
linier 1 95631.22 95631.22 10.31 * 4.3
kuadratik 1 75404.24 75404.24 8.13 * 4.3
simpangan 1 126203.15 126203.15 13.61 * 4.3
VxP 6 34899.86 5816.64 0.63 tn 2.55
error 22 203992.17 9272.37
Total 35 642651.60
fk = 80779680.02
kk = 0.06
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
62
Lampiran 47. Data Bobot 100 Biji Kering per Plot (g)
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
1 2 3
V1P0 12.93 13.61 14.09 40.63 13.54
V1P1 14.36 13.62 14.29 42.27 14.09
V1P2 15.44 14.75 15.60 45.79 15.26
V1P3 13.46 14.71 14.14 42.31 14.10
V2P0 14.76 14.34 15.39 44.49 14.83
V2P1 14.91 14.63 15.01 44.55 14.85
V2P2 15.73 15.53 15.94 47.20 15.73
V2P3 15.08 14.98 15.02 45.08 15.03
V3P0 13.84 14.23 13.71 41.78 13.93
V3P1 13.75 13.81 14.20 41.76 13.92
V3P2 15.19 15.70 15.29 46.18 15.39
V3P3 14.50 14.08 14.99 43.57 14.52
TOTAL 173.95 173.99 177.67 525.61
RATAAN 14.50 14.50 14.81 14.60
Lampiran 48. Tabel Dwi Kasta Bobot 100 Biji Kering per Plot (g)
Lampiran 49. Sidik Ragam Bobot 100 Biji Kering per Plot (g)
sumber db JK KT F F .05
blok 2 0.76 0.38 2.79 tn 3.44
Perlakuan 11 15.59 1.42 10.41 - -
varietas (V) 2 4.90 2.45 17.97 * 3.44
pemberian pupuk
(P) 3 9.86 3.29 24.14 * 3.05
linier 1 2.88 2.88 21.15 * 4.3
kuadratik 1 2.72 2.72 19.95 * 4.3
simpangan 1 4.27 4.27 31.32 * 4.3
VxP 6 0.83 0.14 1.02 tn 2.55
error 22 3.00 0.14
Total 35 19.35
fk = 7674.05
kk = 0.03
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009
M. Ikmal Tawakkal P. : Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap
Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi, 2009.
USU Repository © 2009