Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
1
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Latar Belakang Kerja Praktek
Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib yang dapat
memberikan pengalaman kepada mahasiswa agar dapat menghadapi
persaingan di dunia kerja. Kerja praktek merupakan sarana untuk
menambah wawasan dari orang-orang yang telah berpengalaman di
bidangnya dan mampu berkomunikasi dengan sesama masyarakat
konstruksi. Kerja praktek dilakukan oleh mahasiswa dengan cara
mengamati, mempelajari, mendokumentasikan dan ikut terlibat pada
seluruh kegiatan di proyek konstruksi. Laporan kerja praktek ini
disusun berdasarkan data dan pengamatan langsung selama 30 hari
kerja di proyek Menteng Park Apartement milik PT. Cempaka Wenang
Jaya.
2
bidang ilmu Rekayasa Sipil yang telah dipelajari sebelumnya pada
kegiatan perkuliahan
2. Mengetahui tahapan kegiatan, metode pelaksanaan maupun
management pelaksanaan kerja di suatu proyek teknik sipil
3. Mengenal dan mengetahui berbagai jenis alat kerja, beserta alat
kerja dan fungsi tiap-tiap alat yang digunakan dalam pelaksanaan
proyek
4. Membuat dokumentasi proyek sebagai bahan acuan belajar masa
sekarang dan yang akan datang
5. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa
secara optimal dalam menyampaikan dan membahas kegiatan
selama kerja praktek dalam bentuk tulisan berupa laporan
Adapun tujuan dari masalah khusus yang dibahas dalam jurnal ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengamati dan mempelajari metode pelaksanaan shear wall 1
pada lantai 3, Tower 1.
2. Melakukan perhitungan kebutuhan terhadap material shear wall 1
pada lantai 3, Tower 1.
Batasan Masalah
Banyaknya pekerjaan yang terdapat pada proyek Menteng Park
Apartement maka jurnal ini membatasi masalah yang akan dibahas
agar didapatkan hasil pembahasan yang optimal sebagai berikut :
1. Pengecoran beton untuk balok, kolom, slab, dan checklist
sebelum pengecoran agar sesuai dengan spesifikasi
2. Pemasangan bekisting dengan menggunakan metode Alumma
3. Pekerjaan pembesian mulai dari pemotongan (bar cutting),
pembengkokan (bar bending), hingga merangkai pembesian
tulangan
4. Masalah khusus metode pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan
material tulangan shear wall 1 pada lantai 3, Tower 1
3
1. Data Proyek
Data proyek pembangunan Menteng Park Apartement berisikan
beberapa hal sebagai berikut :
a. Nama Proyek : Menteng Park Apartement
b. Fungsi Bangunan : Apartement
c. Jumlah Tower : 3 tower
d. Jumlah Lantai : 33 lantai
e. Tower 1 : 4 basement 32 lantai
f. Schedule Pelaksanaan : 2014 - 2018
g. Lokasi : Jalan Cikini Raya No. 79, Jakarta Pusat
4
Jenis Pekerjaan Sub Kontraktor
Sejahtera
Supplier Marmer PT. Citatah
Aplikator Marmer PT. Aljo Karya Asri
Sistem Plumbing PT. Daya Cipta Anugerah
Mandiri
Sistem Kolam Renang PT. Global Fantastic Pools
Kitchen Cabinet and Wardrobe PT. Laminathech Kreasi
Sarana
Glass Shower Screen PT. Saniasri Primalestari
Pekerjaan Pemasangan Pintu PT. Spectrum Unicipta
Besi
Pengadaan Pintu Besi PT. Saniastri Unitec
Gondola PT. Pola Gondola Adiperkasa
Pengadaan Homogeneus Tile PT. Sehati Abadi
dan Pengadaaan Sanitary ex
Hansgrohe
Pengadaan Floor Drain PT. Antasan Bersama
Pengadaan Sanitary Wares ex PT. Panca Wisesa Adhika
Kohier
Pengadaan Microwave, Kulkas PT. Mega Sakti Mandiri
dan Mesin Cuci (Wadher Dryer)
Pengadaan Kitchen Sink PT. Tranindo Sejahtera
Pengadaan Telescopic Hood PT. Moelia Mahardika
dan Ceramic Hob Merk SMEG Kencana
Pengadaan Top Table Vanity CV. Jaya Lestari
dan Kitchen
Pengecatan Façade Interior PT. Satria Gesit Perkasa
Pengadaan Ironmongeries Pintu PT. Sarana Artha
Besi Grahawisesa
Pekerjaan Sistem Elektronik I PT. Sapta Kencana Kharisma
Jaya
Pengadaan Unit AC PT. Sumber Karya Sentosa
Pekerjaan Sistem Elektronik II PT. Telekomunikasi
Indonesia
Pekerjaan Interior PT. Kang
Pekerjaan Batu Andhesit PT. Pamindo
Pekerjaan Signage PT. Sistanda Comsitura
Pekerjaan Landscape PT. Bougainvillea Citta
Pekerjaan Pemasangan Marmer PT. Fajar Gelora Inti
Ruang Publik & Pemasangan
Marmer Kolam Lt. 5 & FG
Sumber : Data Proyek PT. Totalindo Eka Persada, 2017
5
4. Data Kontrak Proyek
a. Nilai Kontrak : PT. Cempaka Wenang Jaya
b. Jenis Kontrak : Lump Sum
c. Down Payment (DP) : 30% dari nilai kontrak
d. Cara Pembayaran : Monthly Progres
e. Lama Pekerjaan : 4 Tahun
6
Elevasi Luas
No Nama Lantai Fungsi
(mm1) (m2)
13 Lantai 8 37000 1080 Hunian
14 Lantai 9 40500 1080 Hunian
15 Lantai 10 44000 1080 Hunian
16 Lantai 11 47500 1080 Hunian
17 Lantai 12 51000 1080 Hunian
18 Lantai 13 54500 1080 Hunian
19 Lantai 14 58000 1080 Hunian
20 Lantai 15 61500 1080 Hunian
21 Lantai 16 65000 1080 Hunian
22 Lantai 17 68500 1080 Hunian
23 Lantai 18 72000 1080 Hunian
24 Lantai 19 75500 1080 Hunian
25 Lantai 20 79000 1080 Hunian
26 Lantai 21 82500 1080 Hunian
27 Lantai 22 86000 1080 Hunian
28 Lantai 23 89500 1080 Hunian
29 Lantai 24 93000 1080 Hunian
30 Lantai 25 96500 1080 Hunian
31 Lantai 26 100000 1080 Hunian
32 Lantai 27 103500 1080 Hunian
33 Lantai 28 107000 1080 Hunian
34 Lantai 29 110500 1080 Hunian
35 Lantai Atap 125000 1080 Lift Machine
36 Top 135000 1080 -
Sumber : Data Proyek PT. Totalindo Eka Persada, 2017
7
Perencanaan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
perencanaan awal apabila dilakukan pelaksanaan pengawasan mutu
(quality control), pengawasan biaya (cost control), dan pengawasan
waktu pelaksanaan (time control).
Pelaksanaan proyek direncanakan dan diawasi oleh seorang
proyek manager yang telah ditugaskan oleh owner. Seorang proyek
manager memiliki wewenang untuk bertanggung jawab dalam
membentuk dan mengatur suatu tim untuk mendukung pelaksanaan
konstruksi. Seorang proyek manager haruslah seseorang yang telah
memiliki pengalaman pada suatu proyek. Seorang proyek manager
mungkin ditugaskan untuk mengatur beberapa proyek yang mungkin
memerlukan penugasan pada suatu proyek tambahan untuk
menunjangnya.
2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan ini dibuat berdasarkan laporan mingguan.
Laporan ini berisikan hal-hal yang dapat menghambat pelaksanaan
pekerjaan, keterlambatan karena faktor cuaca atau masalah lainnya.
Laporan bulanan biasanya dilengkapai dengan foto-foto yang
berfungsi sebagai dokumentasi.
2. Pengendalian Waktu
Pengendalian waktu dimaksudkan untuk mengetahui apakah
proyek berjalan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan atau
8
mengalami keterlambatan, jika terjadi keterlambatan harus dilakukan
beberapa upaya agar keterlambatan tersebut dapat diminimalisir. Time
schedule menyatakan pembagian waktu terperinci untuk setiap jenis
pekerjaan, mulai dari permulaan sampai akhir pekerjaan sehingga
kumulatif persentase bobot pekerjaan ini akan membentuk kurva S.
3. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya dimaksudkan agar biaya yang dikeluarkan
proyek tersebut sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan dan
telah disetujui. Pengendalian biaya ini dilakukan dengan cara
pengontrolan masing-masing bagian pekerjaan dengan perhitungan
dari analisa harga satuan, dari perhitungan dan pengontrolan setiap
saat, maka akan terlihat jika ada penyimpangan yang tidak sesuai
dengan anggaran yang direncanakan.
2. Safety
Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) belum terlaksana
seluruhnya sesuai pekerjaan dan area yang dikerjakan, padahal
peraturan sudah tertulis tentang penggunaan APD pada saat sedang
berada di lapangan. Solusi yang dapat dilakukan antara lain
pemberlakuan sanksi tegas bagi pelaksana bila lalai dalam
penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dan pemberian pengarahan
oleh pihak safety mengenai resiko yang ditanggung akibat tidak
menggunakan APD pada saat di lapangan.
9
mengatasi potensi masalah tersebut adalah diperlukan adanya
kualifikasi bagi para pekerja yang harus dipenuhi sebelum seseorang
tersebut dinyatakan diterima bekerja dalam suatu proyek, selain itu
perlu juga diadakan pelatihan ataupun pembekalan bagi para pekerja.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan
pelaksanaan konstruksi yang mengikuti prosedur dan telah dirancang
sesuai dengan pengetahuan maupun standar yang telah diujicobakan.
Setiap pelaksanaan konstruksi dibutuhkan inovasi teknologi, agar
berbagai kegiatan pembangunan dapat berjalan secara efisien dan
efektif, serta diperoleh produk konstruksi yang lebih berkualitas. Hal
tersebut bertujuan agar anggaran kebutuhan baik material, waktu dan
tenaga dapat terkontrol tidak melebihi apa yang telah direncanakan.
2. Engineering
Potensi masalah dalam hal engineering, yaitu terkait missed
komunikasi yang sering terjadi antara engineering dengan
pelaksana di lapangan terkait masalah gambar kerja yang sudah
tidak berlaku tetapi tidak ditarik oleh pihak engineering, akibatnya
sering terjadi kesalahan pemasangan dilapangan. Solusi yang
dapat dilakukan untuk mengatasi potensi masalah tersebut adalah
harus terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang baik antara
pihak engineer dan pelaksana. Sebelum gambar kerja
dilaksanakan maka harus ada pengecekan dari pihak engineering
10
untuk memastikan gambar kerja yang akan dilaksanakan adalah
benar.
MASALAH KHUSUS
Dinding geser (shear wall) adalah dinding yang berfungsi
sebagai pengaku yang menerus sampai ke pondasi dan juga
merupakan dinding inti untuk memperkaku seluruh bangunan yang
dirancang untuk menahan gaya geser, gaya lateral akibat gempa bumi.
Dinding geser pada umumnya bersifat kaku, sehingga deformasi
(lendutan) horisontal menjadi kecil (Agus, 2002). Pengaplikasian shear
wall di lapangan sering di tempatkan di bagian ujung dalam fungsi
suatu ruangan, ataupun di tempatkan memanjang di tengah searah
tinggi bangunan berfungsi untuk menahan beban angin ataupun beban
gempa yang ditransfer melalui struktur portal ataupun struktur lantai.
Metode Pelaksanaan
Tahapan pekerjaan shear wall dan core wall dengan
menggunakan metoda climbing adalah sebagai berikut :
1. Pemasangan Climbing Form
Metode climbing ini adalah metode yang dipakai hanya untuk
struktur jenis shear wall dan core wall, yang istimewa dari metoda ini
adalah pembangunan yang terus dilaksanakan tanpa harus
menunggu pengecoran plat lantai dan balok hingga berselisih dua
hingga tiga lantai dibawah dinding shear wall dan core wall itu sendiri.
11
3. Pekerjaan Pembesian Shear wall dan Core Wall
Fabrikasi tulangan shear wall dan core lift dikerjakan pada
pekerjaan pembesian yang dibutuhkan tenaga kerja yang terampil
dalam pemasangan dan penyambungan pada shear wall dan core lift
agar benar-benar tegak lurus seperti shear wall dan core lift yang
berada dilantai bawahnya. Pemasangan block out dilakukan setelah
melakukan pemasangan tulangan pada shear wall dan core wall.
6. Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting shear wall dan core wall dilakukan
sekitar 8 jam setelah pengecoran. Pertama tarot diambil dengan
menggunakan palu dan kemudian pin juga dilepas. Tata Cara
Perhitungan Beton Untuk Bangunan Gedung telah dijelaskan bahwa
cetakan harus dibongkar dengan cara-cara yang tidak mengurangi
keamanan dan kemampuan layan struktur.
7. Perawatan
Perawatan pada shear wall dan core wall dilakukan dengan cara
menyemprotkan zat kimia khusus untuk perawatan beton. Perawatan
beton ini dalam dunia proyek dikenal dengan istilah curing beton yang
bertujuan agar beton mencapai kemampuan maksimal sesuai yang
sudah direncanakan.
12
Marking posisi core wall
No
Checklist markingan
Yes
Pembesian
No Yes
Checklist pembesian
13
Shearwall Main bar
Ket Dimension Dia. Distance Length Jumlah B. Nominal Weight
Type b h Height mm mm m Tulangan Kg/m kg
A1
A1a Ver 2.15 0.3 2.45 16 50 2.57 44 4.58 517.91
Hor 2.15 0.3
A2
A2 Ver 0.3 0.95 2.45 25 50 2.57 16 3.85 158.51
A2 Hor 0.3 0.95
A3
A4a Ver 0.3 0.75 2.45 25 50 2.57 14 3.85 138.70
Hor 0.3 0.75
SW1 A4
A5 Ver 2.15 0.3 2.45 16 50 2.57 44 4.58 517.91
A5 Hor 2.15 0.3
A5
A6 Ver 0.3 0.75 2.45 25 50 2.57 14 3.85 138.70
A6 Hor 0.3 0.75
A6
A2 Ver 0.3 0.95 2.45 25 50 2.57 16 3.85 158.51
A2 Hor 0.3 0.95
TOTAL 1630.24
14
Shearwall Sengkang
Ket Dimension Dia. Distance Length Jumlah B. Nominal Weight
Type b h Height mm mm m Tulangan Kg/m kg
A1
A1a Ver 2.15 0.3 2.45 13 100 4.896 50 1.04 255.17
Hor 2.15 0.3
A2
A2 Ver 0.3 0.95 2.45 13 100 2.496 25 1.04 65.04
A2 Hor 0.3 0.95
A3
A4a Ver 0.3 0.75 2.45 13 100 2.096 25 1.04 54.62
Hor 0.3 0.75
SW1 A4
A5 Ver 2.15 0.3 2.45 13 100 4.896 50 1.04 255.17
A5 Hor 2.15 0.3
A5
A6 Ver 0.3 0.75 2.45 13 100 2.096 25 1.04 54.62
A6 Hor 0.3 0.75
A6
A2 Ver 0.3 0.95 2.45 13 100 2.496 25 1.04 65.04
A2 Hor 0.3 0.95
TOTAL 749.671
15
Shearwall Ties
Ket Dimension Jumlah Dia. Distance Length Jumlah B. Nominal Weight
Type b h Height Sengkang mm mm m Tulangan Kg/m kg
A1
A1a Ver 2.15 0.3 2.45 50 13 100 0.416 22 1.04 476.99
Hor 2.15 0.3
A2
A2 Ver 0.3 0.95 2.45 25 13 100 0.416 10 1.04 108.41
A2 Hor 0.3 0.95
A3
A4a Ver 0.3 0.75 2.45 25 13 100 0.416 8 1.04 86.73
Hor 0.3 0.75
SW1 A4
A5 Ver 2.15 0.3 2.45 50 13 100 0.416 22 1.04 476.9875
A5 Hor 2.15 0.3
A5
A6 Ver 0.3 0.75 2.45 25 13 100 0.416 8 1.04 86.73
A6 Hor 0.3 0.75
A6
A2 Ver 0.3 0.95 2.45 25 13 100 0.416 10 1.04 108.41
A2 Hor 0.3 0.95
TOTAL 1344.24
16
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan selama proses kerja
praktek, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penulis dapat terlibat secara langsung dalam kegiatan proyek
yang berhubungan dengan bidang ilmu Rekayasa Sipil seperti
kegiatan pelaksanaan konstruksi dan management yang telah
dipelajari sebelumnya pada kegiatan perkuliahan.
2. Penulis dapat mengetahui tahapan kegiatan, metode pelaksanaan
meliputi metode pelaksanaan pelat lantai, balok, dan kolom.
Penulis juga dapat mengetahui management pelaksanaan kerja di
suatu proyek teknik sipil seperti laporan mingguan dan laporan
bulanan.
3. Penulis dapat mengenal dan mengetahui berbagai jenis alat kerja
dan fungsi tiap-tiap alat yang digunakan dalam pelaksanaan
proyek seperti tower crane, dump truck, mixer truck, concrete
pump truck, theodolite, waterpass, bar cutter, bar bender, alat las,
scaffolding, bekisting, dan lain-lain.
4. Penulis dapat membuat dokumentasi proyek berupa video
pelaksanaan pekerjaan shear wall sebagai bahan acuan belajar
masa sekarang dan yang akan datang.
5. Penulis dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan
secara optimal dalam menyampaikan dan membahas kegiatan
selama kerja praktek dalam bentuk tulisan berupa laporan kerja
praktek.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari metode pelaksanaan
dan perhitungan kebutuhan material shear wall 1 pada lantai 3 tower 1,
yaitu:
1. Penulis dapat menghitung kebutuhan material dalam pelaksanaan
pekerjaan shear wall, sebagai berikut :
a. Menghitung jumlah kebutuhan tulangan utama shear wall 1,
lantai 3, tower 1. Hasil perhitungan jumlah tulangan utama
yang dibutuhkan untuk pekerjaan shear wall 1 ialah 1630,24 kg.
b. Menghitung jumlah kebutuhan sengkang shear wall 1, lantai 3,
tower 1. Hasil perhitungan jumlah sengkang yang dibutuhkan
untuk pekerjaan shear wall 1 ialah 749,671 kg.
c. Menghitung jumlah kebutuhan ties shear wall 1, lantai 3, tower
1. Hasil perhitungan jumlah ties yang dibutuhkan untuk
pekerjaan shear wall 1 ialah 1344,24 kg.
d. Menghitung jumlah kebutuhan beton dan bekisting shear wall 1,
lantai 3, tower 1. Hasil perhitungan jumlah beton dan bekisting
yang dibutuhkan untuk pekerjaan shear wall 1 ialah 5,660 m3
dan 46,55 m2.
17
2. Jumlah kebutuhan tulangan keseluruhan shear wall 1, lantai 3,
tower 1. Hasil diperoleh berdasarkan hasil perhitungan adalah
3724,15 kg.
Saran
Berdasarkan hasil pengamatan selama melaksanakan kerja
praktek di proyek Menteng Park Apartement telah didapatkan
beberapa saran sebagai masukan untuk berbagai pihak terkait, di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Padatnya jadwal kuliah serta waktu singkat yang diberikan
membuat penulis kesulitan meluangkan waktu untuk datang ke
proyek, maka kedepan sebaiknya mahasiswa membuat jadwal
kerja praktek yang teratur dan target kegiatan yang ingin
dilakukan setiap kedatangan ke proyek agar apa yang ingin
dicapai terpenuhi dan waktu kerja praktek yang singkat tidak
terbuang sia-sia.
2. Kegiatan penulis di lapangan/proyek terdapat banyak mengalami
kesulitan dalam memahami segala sesuatu yang berhubungan
dengan pelaksanaannya, sehingga pengetahuan aplikasi di
lapangan (pengetahuan mengenai pekerjaan riil di lapangan),
harus diperbanyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA
FTA Report No. 0015, 2012, Construction Project Management
Handbook, Federal Transit Administration, Washington DC
IS 13920, (1993), “Indian Standard Code of Practice for Ductile
Detailing of Reinforced Concrete Structures Subjected to Seismic
Forces,” Bureau of Indian Standards, New Delhi
Moroni Ofelia, 2002, “Concrete Shear Wall Construction”, University of
Chile, Santiago.
Nainggolan Beny, 2011. Pelaksanaan Pekerjaan Apartemen
Pakubuwono View – Jakarta.
http://magnesiumkarbonat.wordpress.com/2011/11/24/metode-
pelaksanaan-gedung-tinggi. [Diunduh 29 Februari 2017].
Paulay,T., and Priestley,M.J.N., (1992), “Seismic Design of Reinforced
Concrete and Masonry Buildings,” John Wiley & Sons, USA
SK SNI 03-2847-2002, 2002, Tata Cara Perhitungan Beton untuk
Bangunan Gedung, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta
SNI 07-2052-2002, 2002, Baja Tulang Beton, Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta
Syaukany Muhammad Hasbiallah, 2013, Analisis Perbandingan
Perhitungan Kebutuhan Material Besi Beton untuk Shear Wall
Lantai 1 Menggunakan Bar Bending Schedule dan Manual,
Universitas Gunadarma, Depok.
18