You are on page 1of 18

PROYEK MENTENG PARK APARTEMENT

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN


KEBUTUHAN MATERIAL SHEAR WALL 1 PADA
LANTAI 3
1
Sri Oktaviani
2
Diyanti, ST., MT.
1
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Gunadarma (oktavianiokta17@gmail.com)
2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Gunadarma (diyanti@staff.gunadarma.ac.id)

ABSTRACT

The Menteng Park Apartement project is one of the development projects by


PT. Totalindo Eka Persada, with owner of PT. Cempaka Wenang Jaya. The
Menteng Park Apartement project is located at Jalan Cikini Raya no. 79,
2
Central Jakarta. This building has a land area of 1 tower is 2410 m with a
2
total building area of 8737 m , consisting of 32 floors and 4 basement. The
next building will be functioned as an apartment. The shear wall is a wall that
acts as a continuous stiffener to the foundation and is also the core wall for
rigging entire buildings designed to withstand shear forces, lateral forces
caused by earthquakes. Shear wall used in this project amounted to 7 kinds
with different forms. This shear wall implementation method uses wall
climbing system. Wall climbing is a method of development that continues to
be implemented without having to wait for casting floor plate and beams to
disputes two to three floors below the walls of shear wall and core wall itself.
The advantages that can be used when using this climbing method is to
remove the head of the column that should exist when the construction of
shear wall and core wall. The need for material must be taken into account to
find out how much material is needed in accordance with the size of the
building to be built, so that we can plan the cost budget according to what is
needed.

Keywords: Shear Wall, Wall Climbing Method, Material Requirement

1
ABSTRAK

Proyek Menteng Park Apartement merupakan salah satu proyek


pembangunan oleh PT. Totalindo Eka Persada, dengan owner PT. Cempaka
Wenang Jaya. Proyek Menteng Park Apartement berada di jalan Cikini Raya
2
No. 79, Jakarta Pusat. Gedung ini memiliki luas tanah tower 1 yaitu 2410 m
2
dengan luas bangunan keseluruhan yaitu 8737 m , yang terdiri dari 32 lantai
dan 4 basement. Gedung ini selanjutnya akan difungsikan sebagai
apartement. Dinding geser (shear wall) adalah dinding yang berfungsi
sebagai pengaku yang menerus sampai ke pondasi dan juga merupakan
dinding inti untuk memperkaku seluruh bangunan yang dirancang untuk
menahan gaya geser, gaya lateral akibat gempa bumi. Shear wall yang
digunakan pada proyek ini berjumlah 7 macam dengan bentuk yang berbeda-
beda. Metode pelaksanaan shear wall ini menggunakan sistem wall climbing.
Wall climbing merupakan metoda pembangunan yang terus dilaksanakan
tanpa harus menunggu pengecoran plat lantai dan balok hingga berselisih
dua hingga tiga lantai dibawah dinding shear wall dan core wall itu sendiri.
Keuntungan yang di dapat ketika memakai metoda climbing ini adalah
menghilangkan kepala kolom yang seharusnya ada ketika pembangunan
shear wall dan core wall. Kebutuhan akan material harus diperhitungkan
untuk mengetahui berapa jumlah material yang dibutuhkan sesuai dengan
luasan bangunan yang akan dibangun, sehingga kita dapat merencanakan
anggaran biaya yang sesuai dengan yang diperlukan.

Kata Kunci : Shear Wall, Metode Wall Climbing, Kebutuhan Material

PENDAHULUAN
Latar Belakang Kerja Praktek
Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib yang dapat
memberikan pengalaman kepada mahasiswa agar dapat menghadapi
persaingan di dunia kerja. Kerja praktek merupakan sarana untuk
menambah wawasan dari orang-orang yang telah berpengalaman di
bidangnya dan mampu berkomunikasi dengan sesama masyarakat
konstruksi. Kerja praktek dilakukan oleh mahasiswa dengan cara
mengamati, mempelajari, mendokumentasikan dan ikut terlibat pada
seluruh kegiatan di proyek konstruksi. Laporan kerja praktek ini
disusun berdasarkan data dan pengamatan langsung selama 30 hari
kerja di proyek Menteng Park Apartement milik PT. Cempaka Wenang
Jaya.

Tujuan Kerja Praktek


Tujuan kerja praktek pada proyek pembangunan Menteng Park
Apartement, antara lain meliputi :
1. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk terlibat secara
langsung dalam kegiatan proyek yang berhubungan dengan

2
bidang ilmu Rekayasa Sipil yang telah dipelajari sebelumnya pada
kegiatan perkuliahan
2. Mengetahui tahapan kegiatan, metode pelaksanaan maupun
management pelaksanaan kerja di suatu proyek teknik sipil
3. Mengenal dan mengetahui berbagai jenis alat kerja, beserta alat
kerja dan fungsi tiap-tiap alat yang digunakan dalam pelaksanaan
proyek
4. Membuat dokumentasi proyek sebagai bahan acuan belajar masa
sekarang dan yang akan datang
5. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa
secara optimal dalam menyampaikan dan membahas kegiatan
selama kerja praktek dalam bentuk tulisan berupa laporan
Adapun tujuan dari masalah khusus yang dibahas dalam jurnal ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengamati dan mempelajari metode pelaksanaan shear wall 1
pada lantai 3, Tower 1.
2. Melakukan perhitungan kebutuhan terhadap material shear wall 1
pada lantai 3, Tower 1.

Batasan Masalah
Banyaknya pekerjaan yang terdapat pada proyek Menteng Park
Apartement maka jurnal ini membatasi masalah yang akan dibahas
agar didapatkan hasil pembahasan yang optimal sebagai berikut :
1. Pengecoran beton untuk balok, kolom, slab, dan checklist
sebelum pengecoran agar sesuai dengan spesifikasi
2. Pemasangan bekisting dengan menggunakan metode Alumma
3. Pekerjaan pembesian mulai dari pemotongan (bar cutting),
pembengkokan (bar bending), hingga merangkai pembesian
tulangan
4. Masalah khusus metode pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan
material tulangan shear wall 1 pada lantai 3, Tower 1

Lokasi Kerja Praktek


Lokasi kerja praktek proyek pembangunan Menteng Park
Apartement berada di jalan Cikini Raya No. 79, Menteng, Jakarta
Pusat. Proyek ini berbatasan dengan Taman Ismail Marzuki (TIM)
pada sisi utara, Rumah Sakit PGI Cikini pada sisi selatan, Hotel Green
Alia Cikini pada sisi timur, Sungai Ciliwung pada sisi barat.

TINJAUAN UMUM PROYEK


Data Umum Proyek
Data umum proyek dalam laporan ini mencakup data
pelanggan dan konsultan, data kontraktor dan sub kontraktor, serta
data proyek dengan rinciannya masing-masing

3
1. Data Proyek
Data proyek pembangunan Menteng Park Apartement berisikan
beberapa hal sebagai berikut :
a. Nama Proyek : Menteng Park Apartement
b. Fungsi Bangunan : Apartement
c. Jumlah Tower : 3 tower
d. Jumlah Lantai : 33 lantai
e. Tower 1 : 4 basement 32 lantai
f. Schedule Pelaksanaan : 2014 - 2018
g. Lokasi : Jalan Cikini Raya No. 79, Jakarta Pusat

2. Data Pelanggan dan Konsultan


Data pelanggan dan konsultan dalam proyek pembangunan
Menteng Park Apartement ialah sebagai berikut :
a. Owner : PT. Cempaka Wenang Jaya
b. Architect Consultant : PT. Airmas Asri
c. Structural Consultant : PT. Haerte (HRT) Widya Kons.
Structural
Consultans
d. ME Consultant : PT. Arnan Pratama Consultant

3. Data Kontraktor dan Subkontraktor


Data kontraktor dan sub kontraktor proyek pembangunan
Menteng Park Apartement ialah sebagai berikut :
a. Main Contractor : PT. Totalindo Eka Persada
b. Suplier by owner (SBO)
Suplier Besi : PT. Pionir, PT. Adhimix, PT.
Holcim
Suplier Besi : PT. Cakra Tunggal Steel Mils
c. Nominated Sub Contractor (NSC)

Tabel 2.1 Nominated Sub Contractor (NSC)


Jenis Pekerjaan Sub Kontraktor
D-Wall & Bored Pile PT. Indonesia Pondasi Raya
Ground Anchor & Struting PT. Dinamik Struktural Sistem
(DSS)
Standard Test Penetration PT. Dwijaya Selaras
Lift PT. Citas Otis Elevator
Genset PT. Berkat Manunggal Energi
Pekerjaan Alumunium Façade PT. Surya Rasa Loka Jaya
Pengadaan Kaca PT. Sinar Rasa Kencana
Supplier Pintu PT. Mitra Graha Selaras
Aplikator Pintu PT. Sumber Bangun

4
Jenis Pekerjaan Sub Kontraktor
Sejahtera
Supplier Marmer PT. Citatah
Aplikator Marmer PT. Aljo Karya Asri
Sistem Plumbing PT. Daya Cipta Anugerah
Mandiri
Sistem Kolam Renang PT. Global Fantastic Pools
Kitchen Cabinet and Wardrobe PT. Laminathech Kreasi
Sarana
Glass Shower Screen PT. Saniasri Primalestari
Pekerjaan Pemasangan Pintu PT. Spectrum Unicipta
Besi
Pengadaan Pintu Besi PT. Saniastri Unitec
Gondola PT. Pola Gondola Adiperkasa
Pengadaan Homogeneus Tile PT. Sehati Abadi
dan Pengadaaan Sanitary ex
Hansgrohe
Pengadaan Floor Drain PT. Antasan Bersama
Pengadaan Sanitary Wares ex PT. Panca Wisesa Adhika
Kohier
Pengadaan Microwave, Kulkas PT. Mega Sakti Mandiri
dan Mesin Cuci (Wadher Dryer)
Pengadaan Kitchen Sink PT. Tranindo Sejahtera
Pengadaan Telescopic Hood PT. Moelia Mahardika
dan Ceramic Hob Merk SMEG Kencana
Pengadaan Top Table Vanity CV. Jaya Lestari
dan Kitchen
Pengecatan Façade Interior PT. Satria Gesit Perkasa
Pengadaan Ironmongeries Pintu PT. Sarana Artha
Besi Grahawisesa
Pekerjaan Sistem Elektronik I PT. Sapta Kencana Kharisma
Jaya
Pengadaan Unit AC PT. Sumber Karya Sentosa
Pekerjaan Sistem Elektronik II PT. Telekomunikasi
Indonesia
Pekerjaan Interior PT. Kang
Pekerjaan Batu Andhesit PT. Pamindo
Pekerjaan Signage PT. Sistanda Comsitura
Pekerjaan Landscape PT. Bougainvillea Citta
Pekerjaan Pemasangan Marmer PT. Fajar Gelora Inti
Ruang Publik & Pemasangan
Marmer Kolam Lt. 5 & FG
Sumber : Data Proyek PT. Totalindo Eka Persada, 2017

5
4. Data Kontrak Proyek
a. Nilai Kontrak : PT. Cempaka Wenang Jaya
b. Jenis Kontrak : Lump Sum
c. Down Payment (DP) : 30% dari nilai kontrak
d. Cara Pembayaran : Monthly Progres
e. Lama Pekerjaan : 4 Tahun

Data Teknis Proyek


Data-data teknis proyek pembangunan Menteng Park
Apartement ialah sebagai berikut :
a. Pemilik Tanah : PT. Cempaka Wenang Jaya
b. Luas Tanah
1) Tower 1 : 2410 m2
2) Tower 2 : 3230 m2
3) Tower 3 : 3097 m2
c. Tinggi Bangunan : 135 m
d. Jumlah Lantai : 4 Basement dan 32 Lantai
e. Jenis Pondasi : Raft Pile Foundation
f. Mutu Baja Tulangan : U-40 dan U-50
g. Mutu Beton
1) Kolom dan Shearwall : F‟c 50 Mpa
2) Balok dan Plat : F‟c 40 Mpa
h. Elevasi, Luas dan Fungsi Bangunan Tiap Lantai

Tabel 2.2 Data Elevasi, Luas, dan Fungsi Bangunan


Elevasi Luas
No Nama Lantai Fungsi
(mm1) (m2)
1 Lantai Basement 4 -12900 2709 Car Park
2 Lantai Basement 3 -9700 2709 Car Park
3 Lantai Basement 2 -5500 2709 Car Park
4 Lantai Basement 1 -3300 2709 Car Park
Sitting Area, F&B, Outdor
5 Lantai Ground 0 1344
AC, dan Car Park
Sitting Area, F&B, Outdor
6 Lantai Mezanine 5500 1344
AC, dan Car Park
7 Lantai 2 10000 1656 Hunian dan Car Park
8 Lantai 3 15000 1656 Hunian dan Car Park
9 Lantai 4 20000 1656 Hunian dan Car Park
10 Lantai 5 25000 1656 Hunian dan F&B
11 Lantai 6 30000 1080 Hunian
12 Lantai 7 33500 1080 Hunian

6
Elevasi Luas
No Nama Lantai Fungsi
(mm1) (m2)
13 Lantai 8 37000 1080 Hunian
14 Lantai 9 40500 1080 Hunian
15 Lantai 10 44000 1080 Hunian
16 Lantai 11 47500 1080 Hunian
17 Lantai 12 51000 1080 Hunian
18 Lantai 13 54500 1080 Hunian
19 Lantai 14 58000 1080 Hunian
20 Lantai 15 61500 1080 Hunian
21 Lantai 16 65000 1080 Hunian
22 Lantai 17 68500 1080 Hunian
23 Lantai 18 72000 1080 Hunian
24 Lantai 19 75500 1080 Hunian
25 Lantai 20 79000 1080 Hunian
26 Lantai 21 82500 1080 Hunian
27 Lantai 22 86000 1080 Hunian
28 Lantai 23 89500 1080 Hunian
29 Lantai 24 93000 1080 Hunian
30 Lantai 25 96500 1080 Hunian
31 Lantai 26 100000 1080 Hunian
32 Lantai 27 103500 1080 Hunian
33 Lantai 28 107000 1080 Hunian
34 Lantai 29 110500 1080 Hunian
35 Lantai Atap 125000 1080 Lift Machine
36 Top 135000 1080 -
Sumber : Data Proyek PT. Totalindo Eka Persada, 2017

TINJAUAN PERANCANGAN MANAJEMEN PROYEK


Manajemen Proyek
Suatu proyek dibuat dalam suatu kelompok yang saling
berhubungan dengan aktifitas kerja yang dibatasi oleh ruang lingkup
tertentu, biaya, dan jadwal untuk memberikan aset modal yang
dibutuhkan dalam mencapai tujuan pada suatu kegiatan konstruksi.
Tujuan dari manajemen konstruksi adalah mengelola fungsi
manajemen atau mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian
rupa sehingga diperoleh hasil yang optimal sesuai dengan peryaratan
(specification) untuk mencapai tujuan awal dalam proyek tersebut.

7
Perencanaan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
perencanaan awal apabila dilakukan pelaksanaan pengawasan mutu
(quality control), pengawasan biaya (cost control), dan pengawasan
waktu pelaksanaan (time control).
Pelaksanaan proyek direncanakan dan diawasi oleh seorang
proyek manager yang telah ditugaskan oleh owner. Seorang proyek
manager memiliki wewenang untuk bertanggung jawab dalam
membentuk dan mengatur suatu tim untuk mendukung pelaksanaan
konstruksi. Seorang proyek manager haruslah seseorang yang telah
memiliki pengalaman pada suatu proyek. Seorang proyek manager
mungkin ditugaskan untuk mengatur beberapa proyek yang mungkin
memerlukan penugasan pada suatu proyek tambahan untuk
menunjangnya.

Manajemen Pelaksanaan Proyek


1. Laporan Mingguan
Pelaksana Proyek (QA) setiap harinya membuat laporan harian
tentang pekerjaan apa saja yang telah dilakukan dalam satu hari
tersebut. Laporan harian tersebut disusun dan direkap sehingga
terbentuklah laporan mingguan yang mana laporan mingguan itu
adalah progres pekerjaan selama satu minggu atau tujuh hari jam
kerja (senin-minggu).

2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan ini dibuat berdasarkan laporan mingguan.
Laporan ini berisikan hal-hal yang dapat menghambat pelaksanaan
pekerjaan, keterlambatan karena faktor cuaca atau masalah lainnya.
Laporan bulanan biasanya dilengkapai dengan foto-foto yang
berfungsi sebagai dokumentasi.

Pengendalian Mutu, Waktu dan Biaya


1. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu bahan adalah suatu bentuk pengendalian
terhadap mutu dari bahan yang akan digunakan. Bahan yang akan
digunakan dalam proyek harus sesuai dengan persyaratan yang
terdapat di spesifikasi kontrak. Pihak pelaksana harus menyediakan
dan mengajukan rincian bahan untuk disetujui oleh pimpinan proyek
atau konsultan. Pengendalian bahan tersebut merupakan tangggung
jawab pihak pelaksana sepenuhnya, selain tes awal harus diadakan
pemeriksaan berkala oleh pelaksana yang disaksikan oleh pengawas.

2. Pengendalian Waktu
Pengendalian waktu dimaksudkan untuk mengetahui apakah
proyek berjalan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan atau

8
mengalami keterlambatan, jika terjadi keterlambatan harus dilakukan
beberapa upaya agar keterlambatan tersebut dapat diminimalisir. Time
schedule menyatakan pembagian waktu terperinci untuk setiap jenis
pekerjaan, mulai dari permulaan sampai akhir pekerjaan sehingga
kumulatif persentase bobot pekerjaan ini akan membentuk kurva S.

3. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya dimaksudkan agar biaya yang dikeluarkan
proyek tersebut sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan dan
telah disetujui. Pengendalian biaya ini dilakukan dengan cara
pengontrolan masing-masing bagian pekerjaan dengan perhitungan
dari analisa harga satuan, dari perhitungan dan pengontrolan setiap
saat, maka akan terlihat jika ada penyimpangan yang tidak sesuai
dengan anggaran yang direncanakan.

Kendala dan Solusi dalam Manajemen Proyek


Kendala yang terjadi dalam bidang manajemen serta solusi
yang dilakukan pada proyek Menteng Park Apartement antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan
Potensi masalah lingkungan yaitu mengenai sempitnya
ketersediaan lahan, hal ini mengakibatkan penyimpanan material
bangunan yang tidak rapih. Kondisi seperti ini tentu saja akan
mengganggu kenyamanan para pekerja. Solusi yang dapat dilakukan
untuk mengatasi potensi masalah tersebut adalah harus ada penataan
kembali terkait tempat penyimpanan bahan material sehingga tidak
material yang tidak tersimpan ditempatnya yang dapat mengganggu
kenyamanan para pekerja.

2. Safety
Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) belum terlaksana
seluruhnya sesuai pekerjaan dan area yang dikerjakan, padahal
peraturan sudah tertulis tentang penggunaan APD pada saat sedang
berada di lapangan. Solusi yang dapat dilakukan antara lain
pemberlakuan sanksi tegas bagi pelaksana bila lalai dalam
penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dan pemberian pengarahan
oleh pihak safety mengenai resiko yang ditanggung akibat tidak
menggunakan APD pada saat di lapangan.

3. Sumber Daya Manusia (SDM)


Potensi masalah yang terjadi terkait sumber daya manusia yaitu
kurangnya skill para pekerja. Minimnya pengalaman dan pengetahuan
yang dimiliki para pekerja mengakibatkan lambannya pekerja dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Solusi yang dapat dilakukan untuk

9
mengatasi potensi masalah tersebut adalah diperlukan adanya
kualifikasi bagi para pekerja yang harus dipenuhi sebelum seseorang
tersebut dinyatakan diterima bekerja dalam suatu proyek, selain itu
perlu juga diadakan pelatihan ataupun pembekalan bagi para pekerja.

PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan
pelaksanaan konstruksi yang mengikuti prosedur dan telah dirancang
sesuai dengan pengetahuan maupun standar yang telah diujicobakan.
Setiap pelaksanaan konstruksi dibutuhkan inovasi teknologi, agar
berbagai kegiatan pembangunan dapat berjalan secara efisien dan
efektif, serta diperoleh produk konstruksi yang lebih berkualitas. Hal
tersebut bertujuan agar anggaran kebutuhan baik material, waktu dan
tenaga dapat terkontrol tidak melebihi apa yang telah direncanakan.

Kondisi Eksisting di Lapangan


Kondisi eksisting di lapangan adalah suatu kondisi nyata dari suatu
pekerjaan yang ada di lapangan. Pekerjaan struktur atas yang diamati
selama melakukan kerja praktek di antaranya yaitu pekerjaan kolom,
balok, dan pelat.

Kendala dan Solusi dalam Pelaksanaan Pekerjaan


Kendala teknis yang terjadi di lapangan serta solusi yang
dilakukan pada proyek pembangunan Menteng Park Apartement
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Lapangan
Potensi masalah yang dapat terjadi di lapangan yaitu material besi
tulangan yang mengalami korosi. Hal ini akan mengurangi mutu
dan kekuatan tulangan. Solusi yang dapat terapkan adalah
penjadwalan pembesian harus efektif dan efisien sehingga besi
tidak terlalu lama didiamkan bahkan terendam oleh air, sehingga
korosi dapat diminimalisir.

2. Engineering
Potensi masalah dalam hal engineering, yaitu terkait missed
komunikasi yang sering terjadi antara engineering dengan
pelaksana di lapangan terkait masalah gambar kerja yang sudah
tidak berlaku tetapi tidak ditarik oleh pihak engineering, akibatnya
sering terjadi kesalahan pemasangan dilapangan. Solusi yang
dapat dilakukan untuk mengatasi potensi masalah tersebut adalah
harus terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang baik antara
pihak engineer dan pelaksana. Sebelum gambar kerja
dilaksanakan maka harus ada pengecekan dari pihak engineering

10
untuk memastikan gambar kerja yang akan dilaksanakan adalah
benar.

MASALAH KHUSUS
Dinding geser (shear wall) adalah dinding yang berfungsi
sebagai pengaku yang menerus sampai ke pondasi dan juga
merupakan dinding inti untuk memperkaku seluruh bangunan yang
dirancang untuk menahan gaya geser, gaya lateral akibat gempa bumi.
Dinding geser pada umumnya bersifat kaku, sehingga deformasi
(lendutan) horisontal menjadi kecil (Agus, 2002). Pengaplikasian shear
wall di lapangan sering di tempatkan di bagian ujung dalam fungsi
suatu ruangan, ataupun di tempatkan memanjang di tengah searah
tinggi bangunan berfungsi untuk menahan beban angin ataupun beban
gempa yang ditransfer melalui struktur portal ataupun struktur lantai.

Metode Pelaksanaan
Tahapan pekerjaan shear wall dan core wall dengan
menggunakan metoda climbing adalah sebagai berikut :
1. Pemasangan Climbing Form
Metode climbing ini adalah metode yang dipakai hanya untuk
struktur jenis shear wall dan core wall, yang istimewa dari metoda ini
adalah pembangunan yang terus dilaksanakan tanpa harus
menunggu pengecoran plat lantai dan balok hingga berselisih dua
hingga tiga lantai dibawah dinding shear wall dan core wall itu sendiri.

2. Marking Shear wall dan Core Wall


Penentuan as untuk shear wall dan core wall dilakukan sebagai
dasar penentuan letak bekisting dan tulangan kolom dilakukan dengan
alat waterpass. Tim survey mempunyai metode „Pinjaman‟ satu meter
dari as untuk mempermudah dalam memberikan marking untuk
kolom, void, dan lain-lain, termasuk shear wall.

11
3. Pekerjaan Pembesian Shear wall dan Core Wall
Fabrikasi tulangan shear wall dan core lift dikerjakan pada
pekerjaan pembesian yang dibutuhkan tenaga kerja yang terampil
dalam pemasangan dan penyambungan pada shear wall dan core lift
agar benar-benar tegak lurus seperti shear wall dan core lift yang
berada dilantai bawahnya. Pemasangan block out dilakukan setelah
melakukan pemasangan tulangan pada shear wall dan core wall.

4. Pekerjaan Bekisting Shear wall dan Core wall


Bekisting yang digunakan dalam pemasangan shear wall dan core
wall pada proyek Menteng Park Apartement menggunakan metoda
Aluma System. Aluma System kita sebut sebagai table form, sistem
ini mempercepat pekerjaan kolom, balok dan plat lantai sehingga saat
ini Aluma System menjadi salah satu plateform yang sangat
revolusioner dan menjadikan segalanya mudah daripada cara
konvensional/tradisional dan 30% lebih ringan dari pendahulunya.

5. Pengecoran Shear wall dan Core Wall


Hal yang terpenting yang harus diperhatikan sebelum pengecoran
dimulai adalah memastikan bahwa bekisting telah terpasang dengan
baik. Hal ini dilakukan agar tidak ada beton yang bocor keluar dari
bekisting. Pengujian slump beton memenuhi persyaratan apabila
memiliki nilai slump 12 ± 2, maka beton ready mix dari concrete mixer
truck dituang ke dalam concrete buck. Tinggi jatuh penuangan beton
disyaratkan sesuai dengan yang telah ditentukan (≤ 1,50 m).

6. Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting shear wall dan core wall dilakukan
sekitar 8 jam setelah pengecoran. Pertama tarot diambil dengan
menggunakan palu dan kemudian pin juga dilepas. Tata Cara
Perhitungan Beton Untuk Bangunan Gedung telah dijelaskan bahwa
cetakan harus dibongkar dengan cara-cara yang tidak mengurangi
keamanan dan kemampuan layan struktur.

7. Perawatan
Perawatan pada shear wall dan core wall dilakukan dengan cara
menyemprotkan zat kimia khusus untuk perawatan beton. Perawatan
beton ini dalam dunia proyek dikenal dengan istilah curing beton yang
bertujuan agar beton mencapai kemampuan maksimal sesuai yang
sudah direncanakan.

12
Marking posisi core wall
No

Checklist markingan

Yes
Pembesian
No Yes

Checklist pembesian

Pengelasan sepatu core wall pada sengkang (± 10 cm dari lantai)

Tempat yang akan ditutup oleh bekisting


dibersihkan dengan menggunakan kompressor

Bekisting dipasang pada salah satu sisi dahulu mengikuti


marking
Setiap sudut dan sambungan dicek agar tidak terjadi
kebocoran

Check verticality oleh surveyor bersama quality control

Core wall siap dicor

Perhitungan Kebutuhan Material pada Ramp Basement 2


1. Perhitungan Kebutuhan Tulangan Utama (Main Bar) Shear wall 1
a) Panjang Tulangan : tinggi + tebal pelat
: 2,45 + 0,12
: 2,57 m
b) Berat : panjang x jumlah x berat jenis
: 2,57 x 44 x 4,58
: 517,91 kg

13
Shearwall Main bar
Ket Dimension Dia. Distance Length Jumlah B. Nominal Weight
Type b h Height mm mm m Tulangan Kg/m kg
A1
A1a Ver 2.15 0.3 2.45 16 50 2.57 44 4.58 517.91
Hor 2.15 0.3
A2
A2 Ver 0.3 0.95 2.45 25 50 2.57 16 3.85 158.51
A2 Hor 0.3 0.95
A3
A4a Ver 0.3 0.75 2.45 25 50 2.57 14 3.85 138.70
Hor 0.3 0.75
SW1 A4
A5 Ver 2.15 0.3 2.45 16 50 2.57 44 4.58 517.91
A5 Hor 2.15 0.3
A5
A6 Ver 0.3 0.75 2.45 25 50 2.57 14 3.85 138.70
A6 Hor 0.3 0.75
A6
A2 Ver 0.3 0.95 2.45 25 50 2.57 16 3.85 158.51
A2 Hor 0.3 0.95
TOTAL 1630.24

2. Perhitungan Kebutuhan Sengkang Shear wall 1


tinggi
a) Jumlah Tulangan :  JS
jarak
2,45
2
: 0,1
: 50 batang
b) Panjang Tulangan : ((b – SB) + (h – SB) x JT) + (2 x DM)
: ((2,15 – 0,04) + (0,3 – 0,04) x 2)) +
2  6  0,013
: 4,896 m
c) Berat : panjang x jumlah x berat nominal
: 4,896 x 50 x 1,04
: 255,17 kg

14
Shearwall Sengkang
Ket Dimension Dia. Distance Length Jumlah B. Nominal Weight
Type b h Height mm mm m Tulangan Kg/m kg
A1
A1a Ver 2.15 0.3 2.45 13 100 4.896 50 1.04 255.17
Hor 2.15 0.3
A2
A2 Ver 0.3 0.95 2.45 13 100 2.496 25 1.04 65.04
A2 Hor 0.3 0.95
A3
A4a Ver 0.3 0.75 2.45 13 100 2.096 25 1.04 54.62
Hor 0.3 0.75
SW1 A4
A5 Ver 2.15 0.3 2.45 13 100 4.896 50 1.04 255.17
A5 Hor 2.15 0.3
A5
A6 Ver 0.3 0.75 2.45 13 100 2.096 25 1.04 54.62
A6 Hor 0.3 0.75
A6
A2 Ver 0.3 0.95 2.45 13 100 2.496 25 1.04 65.04
A2 Hor 0.3 0.95
TOTAL 749.671

3. Perhitungan Kebutuhan Ties Shear wall 1


a) Panjang Tulangan : (h – SB) + (JT x DM)
: (0,3 – 0,04) + (2 x 0,013 x 6)
: 0,416 m
b
b) Jumlah Tulangan :
jarak
2,15
: 0,1
: 22 batang
c) Berat : panjang x jumlah x berat nominal
: 0,416 x 22 x 1,04
: 476,99 kg

15
Shearwall Ties
Ket Dimension Jumlah Dia. Distance Length Jumlah B. Nominal Weight
Type b h Height Sengkang mm mm m Tulangan Kg/m kg
A1
A1a Ver 2.15 0.3 2.45 50 13 100 0.416 22 1.04 476.99
Hor 2.15 0.3
A2
A2 Ver 0.3 0.95 2.45 25 13 100 0.416 10 1.04 108.41
A2 Hor 0.3 0.95
A3
A4a Ver 0.3 0.75 2.45 25 13 100 0.416 8 1.04 86.73
Hor 0.3 0.75
SW1 A4
A5 Ver 2.15 0.3 2.45 50 13 100 0.416 22 1.04 476.9875
A5 Hor 2.15 0.3
A5
A6 Ver 0.3 0.75 2.45 25 13 100 0.416 8 1.04 86.73
A6 Hor 0.3 0.75
A6
A2 Ver 0.3 0.95 2.45 25 13 100 0.416 10 1.04 108.41
A2 Hor 0.3 0.95
TOTAL 1344.24

4. Perhitungan Kebutuhan Beton, Bekisting, dan Berat Shear wall 1


Shearwall
Beton bekisting Weight
Ket Dimension
Type b h Height m³ m² 13 16 25
A1
A1a Ver 2.15 0.3 2.45 1.580 12.005 732.16 517.91 0
Hor 2.15 0.3
A2
A2 Ver 0.3 0.95 2.45 0.698 6.125 173.45 0 158.51
A2 Hor 0.3 0.95
A3
A4a Ver 0.3 0.75 2.45 0.551 5.145 141.35 0 138.70
Hor 0.3 0.75
SW1 A4
A5 Ver 2.15 0.3 2.45 1.580 12.005 732.16 517.91 0
A5 Hor 2.15 0.3
A5
A6 Ver 0.3 0.75 2.45 0.551 5.145 141.35 0 138.70
A6 Hor 0.3 0.75
A6
A2 Ver 0.3 0.95 2.45 0.698 6.125 173.45 0 158.51
A2 Hor 0.3 0.95
TOTAL 5.660 46.55 3724.15
a) Beton : b x h x tinggi
: 2,15 x 0,3 x 2,45
: 1,580 m3
b) Bekisting : (b x tinggi x 2) + (h x tinggi x 2)
: (2,15 x 2,45 x 2) + (0,3 x 2,45 x 2)
: 12,005 m2

16
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan selama proses kerja
praktek, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penulis dapat terlibat secara langsung dalam kegiatan proyek
yang berhubungan dengan bidang ilmu Rekayasa Sipil seperti
kegiatan pelaksanaan konstruksi dan management yang telah
dipelajari sebelumnya pada kegiatan perkuliahan.
2. Penulis dapat mengetahui tahapan kegiatan, metode pelaksanaan
meliputi metode pelaksanaan pelat lantai, balok, dan kolom.
Penulis juga dapat mengetahui management pelaksanaan kerja di
suatu proyek teknik sipil seperti laporan mingguan dan laporan
bulanan.
3. Penulis dapat mengenal dan mengetahui berbagai jenis alat kerja
dan fungsi tiap-tiap alat yang digunakan dalam pelaksanaan
proyek seperti tower crane, dump truck, mixer truck, concrete
pump truck, theodolite, waterpass, bar cutter, bar bender, alat las,
scaffolding, bekisting, dan lain-lain.
4. Penulis dapat membuat dokumentasi proyek berupa video
pelaksanaan pekerjaan shear wall sebagai bahan acuan belajar
masa sekarang dan yang akan datang.
5. Penulis dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan
secara optimal dalam menyampaikan dan membahas kegiatan
selama kerja praktek dalam bentuk tulisan berupa laporan kerja
praktek.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari metode pelaksanaan
dan perhitungan kebutuhan material shear wall 1 pada lantai 3 tower 1,
yaitu:
1. Penulis dapat menghitung kebutuhan material dalam pelaksanaan
pekerjaan shear wall, sebagai berikut :
a. Menghitung jumlah kebutuhan tulangan utama shear wall 1,
lantai 3, tower 1. Hasil perhitungan jumlah tulangan utama
yang dibutuhkan untuk pekerjaan shear wall 1 ialah 1630,24 kg.
b. Menghitung jumlah kebutuhan sengkang shear wall 1, lantai 3,
tower 1. Hasil perhitungan jumlah sengkang yang dibutuhkan
untuk pekerjaan shear wall 1 ialah 749,671 kg.
c. Menghitung jumlah kebutuhan ties shear wall 1, lantai 3, tower
1. Hasil perhitungan jumlah ties yang dibutuhkan untuk
pekerjaan shear wall 1 ialah 1344,24 kg.
d. Menghitung jumlah kebutuhan beton dan bekisting shear wall 1,
lantai 3, tower 1. Hasil perhitungan jumlah beton dan bekisting
yang dibutuhkan untuk pekerjaan shear wall 1 ialah 5,660 m3
dan 46,55 m2.

17
2. Jumlah kebutuhan tulangan keseluruhan shear wall 1, lantai 3,
tower 1. Hasil diperoleh berdasarkan hasil perhitungan adalah
3724,15 kg.

Saran
Berdasarkan hasil pengamatan selama melaksanakan kerja
praktek di proyek Menteng Park Apartement telah didapatkan
beberapa saran sebagai masukan untuk berbagai pihak terkait, di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Padatnya jadwal kuliah serta waktu singkat yang diberikan
membuat penulis kesulitan meluangkan waktu untuk datang ke
proyek, maka kedepan sebaiknya mahasiswa membuat jadwal
kerja praktek yang teratur dan target kegiatan yang ingin
dilakukan setiap kedatangan ke proyek agar apa yang ingin
dicapai terpenuhi dan waktu kerja praktek yang singkat tidak
terbuang sia-sia.
2. Kegiatan penulis di lapangan/proyek terdapat banyak mengalami
kesulitan dalam memahami segala sesuatu yang berhubungan
dengan pelaksanaannya, sehingga pengetahuan aplikasi di
lapangan (pengetahuan mengenai pekerjaan riil di lapangan),
harus diperbanyak lagi.

DAFTAR PUSTAKA
FTA Report No. 0015, 2012, Construction Project Management
Handbook, Federal Transit Administration, Washington DC
IS 13920, (1993), “Indian Standard Code of Practice for Ductile
Detailing of Reinforced Concrete Structures Subjected to Seismic
Forces,” Bureau of Indian Standards, New Delhi
Moroni Ofelia, 2002, “Concrete Shear Wall Construction”, University of
Chile, Santiago.
Nainggolan Beny, 2011. Pelaksanaan Pekerjaan Apartemen
Pakubuwono View – Jakarta.
http://magnesiumkarbonat.wordpress.com/2011/11/24/metode-
pelaksanaan-gedung-tinggi. [Diunduh 29 Februari 2017].
Paulay,T., and Priestley,M.J.N., (1992), “Seismic Design of Reinforced
Concrete and Masonry Buildings,” John Wiley & Sons, USA
SK SNI 03-2847-2002, 2002, Tata Cara Perhitungan Beton untuk
Bangunan Gedung, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta
SNI 07-2052-2002, 2002, Baja Tulang Beton, Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta
Syaukany Muhammad Hasbiallah, 2013, Analisis Perbandingan
Perhitungan Kebutuhan Material Besi Beton untuk Shear Wall
Lantai 1 Menggunakan Bar Bending Schedule dan Manual,
Universitas Gunadarma, Depok.

18

You might also like