You are on page 1of 13

METODE PELAKSANAAN DECK SLAB DAN PERHITUNGAN

TULANGAN DECK SLAB PROYEK PEMBANGUNAN


UNDERPASS SENEN EXTENSION

Septian Prihatama
1
2
Kartini Halief, ST., MT.

1
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma
(septianprihatama27@gmail.com)
2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma
(niehalief672@gmail.com)

Abstract
The Senen Extension Underpass Development Project is located on the Letjend Suprapto Street
– Senen Raya Street, Central jakarta Administration City, DKI Jakarta. The Senen Extension
Underpass was built with a functional length of 518 m, and an effective length of 525 m. The
owner of this project is Dinas Bina Marga DKI Jakarta, the planning consultant is PT. Wahana
Perencana Persada, the supervisory consultant (MK) is PT. Perentjana Djaja, the contractor
is PT. Modern Widya Technical. The type of contract used in this project is Lump Sump, and
the nature of the contract is Desgin and Build, a payment system Monthly Certificate with a
contract value of Rp.169,623,757,238.39 (Including VAT). The Senen Extension Underpass
project has an implementation time of 427 days with a maintenance period of 730 days. In the
construction of the Underpass Senen Extension, it is being carried out in stages to adjust traffic
conditions so that it does not cause congestion. The purpose of this particular problem is to
know the deck slab work method and calculate the reinforcement for the deck slab job. The
method of implementation in work deck slab includes approval of work drawings,
determination and fixing of elevations deck slab by surveyors, excavation of the soil deck slab,
casting the work floor, installing formwork and reinforcing deck slabs, casting deck slabs. The
calculation of the material requirements for reinforcement deck slab at the Senen Underpass
Extension required 1780 rods for D16 threaded reinforcement, 2248 rods for D22 threaded
reinforcement, and 1550 rods for D25 threaded reinforcement.

Keywords: Implementation Method, Deck Slab, Calculation of Reinforcement Needs.

Abstrak
Proyek Pembangunan Underpass Senen Extension berlokasi di Jl. Letjend Suprapto – Jl.
Senen Raya, Kota Administrasi Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Underpass Senen Extension
ini dibangun dengan panjang fungsional 518 m, dan panjang efektif 525 m. Owner pada
proyek ini yaitu Dinas Bina Marga DKI Jakarta, konsultan perencana dalam proyek ini
adalah PT. Wahana Perencana Persada, konsultan pengawas (MK) dalam proyek ini
adalah PT. Perentjana Djaja, kontraktor pelaksana dalam proyek ini adalah PT. Modern
Widya Technical. Jenis kontrak yang digunakan pada proyek ini adalah Lump Sump, dan
sifat kontrak adalah Desgin and Build, sistem pembayaran Monthly Certificate dengan nilai
kontrak sebesar Rp 169.623.757.238,39 (Include PPn). Proyek Underpass Senen Extension
memiliki waktu pelaksanaan selama 427 hari dengan masa pemeliharaan selama 730 hari.
Pada pembangunan Underpass Senen Extension dikerjakan bertahap menyesuaikan
kondisi lalu lintas sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Tujuan dari masalah khusus
ini adalah untuk mengetahui metode pekerjaan deck slab dan menghitung tulangan pada

1
pekerjaan deck slab. Metode pelaksanaan dalam pekerjaan deck slab meliputi persetujuan
gambar kerja, penentuan dan pematokan elevasi deck slab oleh surveyor, penggalian tanah
deck slab, pengecoran lantai kerja, pemasangan bekisting dan penulangan deck slab,
pengecoran deck slab. Perhitungan kebutuhan material tulangan deck slab pada Underpass
Senen Extension diperlukan 1780 batang untuk tulangan ulir D16, 2248 batang untuk
tulangan ulir D22, dan 1550 batang tulangan ulir D25.

Kata Kunci: Metode Pelaksanaan, Perkerjaan Deck Slab, Perhitungan Kebutuhan


Tulangan.

1. PENDAHULUAN
Dalam ilmu teknik, teori dan praktek haruslah seimbang. Seorang insinyur diharuskan
memiliki pemahaman teori yang baik dan pengalaman yang cukup pada bidangnya. Pada bidang
teknik sipil, pengalaman didapatkan dari observasi proyek yang sedang berjalan dan langsung
terlibat didalamnya. Bagi mahasiswa teknik sipil, teori diajarkan secara intensif pada kegiatan
perkuliahan, sedangkan pengalaman diperoleh pada kegiatan kerja praktek. Dengan kerja praktek
ini, mahasiswa terlibat pada pekerjaan proyek yang sedang berlangsung. Pada proses ini
diharapkan setiap mahasiswa dapat melihat bagaimana penerapan ilmu teknik sipil dalam
pengerjaan struktur dan menganalisa apa yang dilihatnya.
Mahasiswa dituntut aktif dalam pengamatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan dalam
pengumpulan data-data lapangan selama pelaksanaan pekerjaan. Dalam kerja praktek ini penulis
mendapatkan kesempatan untuk mengamati kegiatan proyek secara langsung sebagai salah satu
syarat akademik mencapai gelar Sarjana Muda Teknik Sipil yang dilakukan di PT. Modern Widya
Technical, selaku kontraktor pada Proyek Pembangunan Underpass Senen Extension di Jl.
Letjend Suprapto – Jl. Senen Raya.
Pembahasan dalam penulisan kerja praktek pada Proyek Pembangunan Underpass Senen
Extension ini memiliki tujuan masalah khusus yaitu mengetahui metode pelaksanaan deck slab
Underpass Senen Extension dan menghitung tulangan pada pekerjaan deck slab Underpass Senen
Extension. Penulis memulai kerja praktek pada saat pelaksanaan konstuksi Proyek Underpass
Senen Extension telah berjalan 55%.

2. METODE PENELITIAN
Permasalahan lalu lintas yang sering terjadi khususnya di daerah simpang lima disebabkan
oleh semakin meningkatnya mobilitas penduduk, perubahan tata guna lahan, serta perubahan
ekonomi, yang tidak berimbang dengan perkembangan sarana dan prasarana lalu lintas. Seperti
yang terjadi di simpang lima Senen dari arah Letjend Suprapto menuju Senen Raya. Kemacetan
yang terjadi sangat mengganggu kenyamanan masyarakat. Maka dari itu pemerintah melakukan
perubahan pada simpang tersebut guna mengurangi kemacetan. Dinas Bina Marga Provinsi DKI
Jakarta berencana membangun underpass yang akan menyambung atau melanjutkan underpass
sebelumnya yaitu underpass Letjend Suprapto menuju Senen Raya.
Underpass adalah jalan melintang dibawah jalan lain atau persilangan tidak sebidang
dengan membuat terowongan di bawah muka tanah. Diperlukan konstruksi yang tepat dalam
pelaksanaan jalan underpass. Konstruksi underpass merupakan suatu galian dengan konstruksi
struktur penahan tanah dalam posisi vertikal. Sistem box tunnel atau box underpass adalah sistem
yang dipakai pada proyek underpass. Underpass diyakini dapat menjadi salah satu solusi
kemacetan di Jakarta. Tujuan umum pembangunan underpass ini adalah mengurangi kemacetan
pada persimpangan sebidang antara jalan Letjend Suprapto menuju Senen Raya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, PT. Modern Widya Technical, selaku kontraktor
melaksanakan pembangunan Underpass Senen Extension yang berlokasi di Jalan Raya Letjend
Suprapto − Jalan Senen Raya. Pelaksanaan pembangunan dikerjakan selama 427 hari kalender
dan masa pemeliharaan selama 730 hari kalender. Total panjang Proyek Underpass adalah 518 m
dengan panjang box Underpass yatu 181 m.

2
Pembahasan dalam penulisan laporan kerja praktek pada Proyek Pembangunan Underpass
Senen Extension ini menggunakan metode penulisan yaitu melalui observasi langsung pada
proyek dan studi pustaka selama ± 30 kali pertemuan (30 hari kerja). Data yang diperlukan dalam
penulisan laporan kerja praktek ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer ini berupa
wawancara di lapangan. Sedangkan data sekunder berisi Kurva S, gambar desain proyek, dan
laporan mingguan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Uraian Umum
Sekarang ini perkembangan dibidang konstruksi sangat pesat ditandai oleh banyaknya
proyek berskala besar yang dibangun oleh pemerintah, swasta, maupun gabungan dari keduanya.
Dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi, mempunyai serangkaian aktivitas-aktivitas yang
saling berkaitan satu dengan yang lain. Oleh karena itu perusahaan jasa konstruksi harus
mempunyai metode dan perencanaan yang tepat, praktis, cepat dan aman untuk membantu dalam
penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu
sebagaimana ditetapkan dapat tercapai.
Underpass adalah jalan melintang dibawah jalan lain atau persilangan tidak sebidang
dengan membuat terowongan di bawah muka tanah. Diperlukan konstruksi yang tepat dalam
pelaksanaan jalan underpass. Konstruksi underpass merupakan suatu galian dengan konstruksi
struktur penahan tanah dalam posisi vertikal. Sistem box tunnel/ box underpass yang dipakai pada
proyek underpass. Underpass diyakini dapat menjadi salah satu solusi kemacetan di Jakarta.
Tujuan umum pembangunan underpass ini adalah mengurangi persimpangan sebidang antara
jalan Letjend Suprapto menuju Senen Raya.
Salah satu komponen struktur pada konstruksi pembangunan Underpass Senen Extension
yaitu Deck Slab. Pada umumnya deck slab adalah sebuah elemen struktur horizontal yang
mempunyai fungsi untuk menyalurkan beban mati dan beban hidup menuju rangka pendukung
vertikal dari suatu sistem struktur. Elemen-elemen horizontal tersebut dapat dibuat bekerja dalam
satu arah ataupun bekerja dua arah yang saling tegak lurus. Disebut satu arah jika pelat memiliki
perbandingan antara panjang dan lebar ≥ 2 (lebih besar atau sama dengan). Pelat satu arah biasa
digunakan dan dirancang sebagai balok dengan ukuran lebar tertentu dan disertai tulangan susut
pada arah tegak lurus tulangan lentur. Sedangkan jika perbandingan antara panjang dan lebar < 2
maka disebut pelat dua arah. Metode perancangan pada pelat dua arah dapat berbagai macam,
seperti pendekatan semi elastic, metode garis lelah dan metode jalur.

3.2 Metode Pelaksanaan Deck Slab


Deck slab merupakan bangunan struktur utama dari Underpass Senen Extension yang
fungsinya sebagai simpang tak sebidang khususnya di simpang lima Senen. Diperlukan metode
konstruksi yang tepat dalam pelaksanaan pekerjaan deck slab agar target waktu, biaya dan mutu
dapat tercapai. Deck slab Underpass Senen Extension memiliki panjang 181 meter dengan tebal
600 mm. Pekerjaan deck slab dikerjakan secara bertahap berdasarkan jadwal pelaksanaan
pengecoran yang sudah memperkirakan kondisi lalu lintas pada persimpangan sehingga tidak
menimbulkan kemacetan.
Material dan alat yang digunakan pada pekerjaan deck slab Underpass Senen
Extension adalah sebagai berikut.
a. Excavator h. Beton Lantai Kerja (LC)
b. Truck Mixer i. Beton Struktur
c. Concrete Pump j. Tulangan Baja
d. Vibrator k. Kawat Bendrat
e. Bar Cutter l. Bekisting
f. Bar Bender m. Beton Decking
g. Dump Truck n. Geotekstil

3
Tahapan pekerjaan yang dilaksanakan pada pekerjaan deck slab Underpass Senen
Extension dapat dilihat sebagai berikut:

MULAI

PERSETUJUAN GAMBAR KERJA DAN IZIN KERJA

PENENTUAN DAN PEMATOKAN ELEVASI OLEH SURVEYOR

PENGGALIAN TANAH DECK SLAB

PENGECORAN LANTAI KERJA (LC)

PEMASANGAN BEKISTING & PENULANGAN DECK SLAB

PENGECORAN DECK SLAB

CURING DECK SLAB

SELESAI

Gambar 3.1 Tahapan Pekerjaan Deck Slab pada Pembangunan


Underpass Senen Extension

a. Persetujuan Gambar Kerja dan Izin Kerja


Gambar kerja yang telah dibuat berupa desain engineering drawing harus mendapatkan
persetujuan dari pihak Manajemen Konstruksi (MK) dan Dinas Bina Marga. Izin kerja
disesuaikan dengan kondisi lapangan yang akan dikerjakan dan pada saat pelaksanaan
pekerjaan tersebut harus didampingi dengan pihak Manajemen Konstruksi (MK).

b. Penentuan dan Pematokan Elevasi Deck Slab Oleh Surveyor


Penentuan dan pematokan elevasi untuk pekerjaan Deck slab dilakukan oleh surveyor
dan harus sesuai dengan elevasi yang telah direncanakan karena akan menentukan elevasi
kedalaman galian dan/ atau ketebalan timbunan. Kesalahan dalam penentuan elevasi ini
dapat menyebabkan pemborosan pekerjaan urugan dan galian tanah.

c. Penggalian Tanah Deck Slab


Penggalian tanah dilakukan untuk mendapatkan kedalaman dimensi Deck slab
Underpass sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Proses penggalian ini dilakukan
secara bertahap sesuai dengan rencana kerja karena berhubungan dengan lalu lintas agar
tidak terjadi kemacetan. Pada saat proses penggalian tim survei terus melakukan
pemantauan kedalaman galian agar sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan.

4
d. Pengecoran Lantai Kerja (LC)
Sebelum melakukan kegiatan penulangan pada konstruksi Deck slab, terlebih dahulu
harus dilakukan pengecoran Lean Concrete (LC). Lean Concrete atau Lantai Kerja
berfungsi sebagai dudukan besi lapis bawah dan pijakan untuk melakukan pekerjaan
konstruksi. Material beton yang digunakan untuk pengecoran Lean Concrete menggunakan
mutu K125.

e. Pemasangan Bekisting
Pemasangan bekisting bertujuan sebagai penahan beton sementara pada saat proses
pengecoran sampai beton mengeras dan dapat mendukung beratnya sendiri. Sehingga
membentuk beton sesuai dengan keinginan dan mempermudah dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.

f. Penulangan Deck Slab


Pekerjaan penulangan merupakan bagian penting dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini
memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan. Mengingat fungsi tulangan
baja yang penting dalam kekuatan struktur. Pemakaian baja tulangan pada deck slab
underpass harus sesuai dengan gambar kerja sehingga membutuhkan pengawasan khusus
untuk menghindari kegagalan struktur akibat ketidaksesuaian dengan perencanaan.

g. Pengecoran Deck Slab


Pekerjaan pengecoran merupakan pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan
suatu elemen struktur yang telah dipasangi baja tulangan. Sebelum dilakukan pengecoran,
harus memastikan bahwa cetakan dan baja tulangan telah terpasang sesuai rencana. Selain
itu mutu beton juga harus sesuai dengan yang telah direncanakan. Mutu beton yang
digunakan pada deck slab underpass ini adalah beton fc’ 30 Mpa atau beton K350.

h. Curing Deck Slab


Setelah beton mengeras maka agar masa pengeringan beton merata dan kualitas mutu
beton tetap terjaga dilakukan curing beton atau perawatan beton dengan cara menutupi
beton menggunakan geotekstil kemudian menyiraminya dengan air agar beton tidak
mengalami kekurangan kadar air yang akan menyebabkan terjadinya keretakan dini pada
beton. Proses curing juga menjaga stabilitas suhu beton sehingga tidak ada deviasi yang
besar dari perbedaan suhu beton pada saat perawatan berlangsung.

i. Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting dilakukan setelah umur beton telah mencapai minimal 10 – 14
hari dengan syarat tanpa ada beban lalu lintas yang terjadi di atas deck slab underpass
sehingga akan memberikan keamanan dan kenyamanan pada pekerjaan galian yang terjadi
di bawah deck slab underpass.

3.3 Perhitungan Tulangan Pada Deck Slab Underpass Senen Extension


Penentuan jumlah kebutuhan bahan material pada suatu proyek konstruksi mutlak harus
dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan bahan material yang nantinya
berguna untuk menghitung RAB (Rencana Anggaran Biaya) pada suatu proyek. Pendapatan dan
pengeluaran pada suatu proyek harus diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi kerugian pada saat
pelaksanaannya. Perhitungan ini sangat penting dilakukan agar tidak terjadi pemborosan atau
kekurangan jumlah bahan materi

5
Gambar 3.2 Potongan A Lebar Slab 12,04m
(Sumber: PT. Modern Widya Tehnical, 2020)

Gambar 3.3 Potongan B Lebar Slab 12,04m − 12,38m


(Sumber: PT. Modern Widya Tehnical, 2020)

Gambar 3.4 Potongan C Lebar Slab 12,38m − 13,24m


(Sumber: PT. Modern Widya Tehnical, 2020)

Gambar 3.5 Potongan D Lebar Slab 13,24m


(Sumber: PT. Modern Widya Tehnical, 2020)

6
A. Menghitung kebutuhan baja tulangan potongan A :
1. Pada section 1 (S1)
a. Total panjang baja yang dibutuhkan :
= Panjang pelat arah X × (Panjang pelat arah Y / 4)
Jarak pemasangan tulangan
= 45,411 m × (12,04 m / 4)
0,125 m
= 1.093,496 m

b. Total kebutuhan baja tulangan dalam batang :


Panjang 1 batang baja D25 yang tersedia dipasaran yaitu 12 m.
Maka, Total = Total kebutuhan baja tulangan
Panjang baja per batang
= 1.093,496 m
12 m
= 91,124 92 Batang

c. Pada (S1) D25 – 125 terdapat pada dua sisi tumpuan, maka :
92 batang × 2 = 184 Batang

2. Pada Section 1a (S1a)


a. Total panjang baja yang dibutuhkan :
= Panjang pelat arah X × (Panjang pelat arah Y / 4)
Jarak pemasangan tulangan
= 45,411 m × (12,04 m / 4)
0,250 m
= 546,748 m

b. Total kebutuhan baja tulangan dalam batang :


Panjang 1 batang baja D25 yang tersedia dipasaran yaitu 12 m.
Maka, Total = Total kebutuhan baja tulangan
Panjang baja per batang
= 546,748 m
12 m
= 45,562 46 Batang

3. Pada section 1b (S1b)


a. Total panjang baja yang dibutuhkan :
= Panjang pelat arah X × (Panjang pelat arah Y / 4)
Jarak pemasangan tulangan
= 45,411 m × (12,04 m / 4)
0,500 m
= 273,374 m

b. Total kebutuhan baja tulangan dalam batang :


Panjang 1 batang baja D16 yang tersedia dipasaran yaitu 12 m.
Maka, Total = Total kebutuhan baja tulangan
Panjang baja per batang
= 273,374 m
12 m
= 22,781 23 Batang

7
4. Pada section 2 (S2)
a. Total panjang baja yang dibutuhkan :
= Panjang pelat arah X × (Panjang pelat arah Y / 4)
Jarak pemasangan tulangan
= 45,411 m × (8,84 / 4)
0,250 m
= 401,433 m

b. Total kebutuhan baja tulangan dalam batang :


Panjang 1 batang baja D25 yang tersedia dipasaran yaitu 12 m.
Maka, Total = Total kebutuhan baja tulangan
Panjang baja per batang
= 401,433 m
12 m
= 33,452 34 Batang

c. Pada (S2) D25 – 250 terdapat pada dua sisi tumpuan, maka :
34 batang × 2 = 68 Batang

5. Pada section 2a (S2a)


a. Total panjang baja yang dibutuhkan :
= Panjang pelat arah X × (Panjang pelat arah Y / 2)
Jarak pemasangan tulangan
= 45,411 m × (8,84 / 2)
0,250 m
= 802,866 m

b. Total kebutuhan baja tulangan dalam batang :


Panjang 1 batang baja D25 yang tersedia dipasaran yaitu 12 m.
Maka, Total = Total kebutuhan baja tulangan
Panjang baja per batang
= 802,866 m
12 m
= 66,905 67 Batang

6. Pada section 3 (S3)


a. Total panjang baja yang dibutuhkan :
= Panjang pelat arah Y × Panjang pelat arah X
Jarak pemasangan tulangan
= 12,04 m × 45,411 m
0,300 m
= 1.822,494 m

b. Total kebutuhan baja tulangan dalam batang :


Panjang 1 batang baja D16 yang tersedia dipasaran yaitu 12 m.
Maka, Total = Total kebutuhan baja tulangan
Panjang baja per batang
= 1.822,494 m
12 m
= 151,874 152 Batang

8
7. Pada section 4 (S4)
a. Total panjang baja yang dibutuhkan :
= Panjang pelat arah Y × Panjang pelat arah X
Jarak pemasangan tulangan
= 8,84 m × 45,411 m
0,150 m
= 2.676,221 m

b. Total kebutuhan baja tulangan dalam batang :


Panjang 1 batang baja D16 yang tersedia dipasaran yaitu 12 m.
Maka, Total = Total kebutuhan baja tulangan
Panjang baja per batang
= 2.676,221 m
12 m
= 223,018 224 Batang

8. Pada section 5 (S5)


a. Pada section 5 diketahui memakai 9 - D16, maka berarti jumlah tulangan baja D16 yang
dipakai adalah 9 batang

b. Pada (S5) 9 – D16 terdapat pada dua sisi tumpuan, maka :


9 batang × 2 = 18 Batang

9. Pada section 6 (S6)


a. Panjang pelat arah Y :
= 1,1 + 1,1 + (√52 + 52 )
= 2,2 + (√50)
= 2,2 + 5√2
= 2,2 + 7,701
= 9,271 m

b. Total panjang baja yang dibutuhkan :


= Panjang pelat arah X × Panjang pelat arah Y
Jarak pemasangan tulangan
= 45,411 m × 9,271 m
0,125 m
= 3.368,067 m

c. Total kebutuhan baja tulangan dalam batang :


Panjang 1 batang baja D22 yang tersedia dipasaran yaitu 12 m.
Maka, Total = Total kebutuhan baja tulangan
Panjang baja per batang
= 3.368,067 m
12 m
= 280,672 281 Batang

d. Pada (S6) D22 – 125 terdapat pada dua sisi tumpuan, maka :
281 batang × 2 = 562 Batang

9
Menurut perhitungan sebelumnya, maka tulangan yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel 1. Jumlah Tulangan Deck Slab Potongan A


Jumlah Tulangan (batang)
Section
D16 D22 D25
S1 - - 184
S1a - - 46
S1b 23 - -
S2 - - 68
S2a - - 67
S3 152 - -
S4 224 - -
S5 18 - -
S6 - 562 -
Total 417 562 365

Tabel 2. Jumlah Tulangan Deck Slab Potongan B


Jumlah Tulangan (batang)
Section
D16 D22 D25
S1 - - 188
S1a - - 47
S1b 24 - -
S2 - - 70
S2a - - 70
S3 157 - -
S4 232 - -
S5 18 - -
S6 - 562 -
Total 431 562 375

Tabel 3. Jumlah Tulangan Deck Slab Potongan C


Jumlah Tulangan (batang)
Section
D16 D22 D25
S1 - - 202
S1a - - 51
S1b 26 - -
S2b - - 76
S2c - - 76
S3 168 - -
S4 254 - -
S5 18 - -
S6 - 562 -
Total 466 562 405

10
Tabel 4. Jumlah Tulangan Deck Slab Potongan D
Jumlah Tulangan (batang)
Section
D16 D22 D25
S1 - - 202
S1a - - 51
S1b 26 - -
S2b s- - 76
S2c - - 76
S3 168 - -
S4 254 - -
S5 18 - -
S6 - 562 -
Total 466 562 405

Tabel 5. Total Jumlah Tulangan Deck Slab


Jumlah Tulangan
Potongan (batang)
D16 D22 D25
A 417 562 365
B 431 562 375
C 466 562 405
D 466 562 405
Total 1780 2248 1550

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapat bahwa jumlah tulangan yang
dibutuhkan dalam pembuatan deck slab pada Proyek Pembangunan Underpass Senen Extension
yaitu 1780 batang untuk tulangan ulir D16, 2248 batang untuk tulangan ulir D22, dan 1550 batang
tulangan ulir D25.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman penulis yang telah melakukan kerja praktek di Proyek
Pembangunan Underpass Senen Extension dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Pelaksanaan pekerjaan pada Proyek Pembangunan Underpass Senen Extension dilakukan
secara bertahap. Pekerjaan yang dilaksanakan berupa pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur
atas, dan pekerjaan struktur bawah. Pekerjaan persiapan meliputi: Pemasangan pagar, Desain,
Persiapan alat dan material. Pekerjaan struktur atas meliputi: Box, Rigid Pavement, Capping
Beam. Sedangkan pekerjaan struktur bawah meliputi: Secant Pile, Drainase, dan Sump Pit.
Pekerjaan tersebut diatur oleh pihak kontraktor maupun konsultan pengawas sebagai
pertimbangan bahwa pekerjaan telah sesuai dengan perencanaan.
2. Proyek Pembangunan Underpass Senen Extension memiliki susunan struktur organisasi
beserta dengan lingkup kegiatan pengerjaan proyek, setiap lingkup pengerjaan proyek
memiliki hubungan dan keterkaitan antar unsur yang terlibat didalamnya, adapun unsur-unsur
yang saling terkait dalam proyek yaitu Pemilik Proyek (Owner), Konsultan Perencana,
Konsultan Pengawas (MK), Kontraktor (Pelaksana). Salah satu tugas dari kontraktor adalah

11
memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan persyaratan waktu, mutu
dan biaya yang sudah ditentukan.
3. Material yang digunakan pada Proyek Pembangunan Underpass Senen Extension adalah Baja
Tulangan, Kawat Bendrat, Beton Decking, dan Dowel. Sedangkan peralatan yang digunakan
adalah Excavator, Bar Bender, Bar Cutter, Compactor, Vibrator. Vibrator berfungsi untuk
memadatkan campuran beton dengan cara menghasilkan getaran dari alat ke dalam campuran
beton agar mengeluarkan kandungan udara yang terjebak di dalam beton sehingga beton
mendapatkan kekuatan secara merata.
4. Tahapan pelaksanaan pekerjaan deck slab Underpass Senen Extension yaitu persetujuan
gambar kerja, penentuan elevasi, penggalian tanah, pengecoran lantai kerja, pemasangan
bekisting dan penulangan, pengecoran deck slab.
5. Jumlah tulangan yang dibutuhkan dalam pembuatan deck slab pada Proyek Pembangunan
Underpass Senen Extension yaitu 1780 batang untuk tulangan ulir D16, 2248 batang untuk
tulangan ulir D22, dan 1550 batang tulangan ulir D25.

4.2 Saran
Berdasarkan pengalaman penulis yang telah melakukan kerja praktek di Proyek
Pembangunan Underpass Senen Extension, terdapat beberapa saran yang dapat disampaikan
sebagai berikut.
1. Mahasiswa kerja praktek harus memanfaatkan waktu kerja praktek yang ada semaksimal
mungkin agar ilmu yang didapat dapat bermanfaat bagi mahasiswa.
2. Mahasiswa kerja praktek diharapkan tidak takut untuk bertanya pada siapa pun di lapangan
pada saat kerja praktek, dan mempelajari istilah istilah pada proyek yang tidak diajarkan dalam
perkuliahan.
3. Mahasiswa kerja praktek diharapkan langsung mencari tahu data – data apa saja yang akan
dibutuhkan, untuk memudahkan saat menyusun laporan kerja praktek.

12
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional. (2002). Baja Tulangan Beton, SNI 07-2052-2002. Jakarta: BSN
Ilmusipil.com, 2014. Contoh Hitung Kebutuhan Besi Untuk Cor Dak Lantai Beton. [Online]
https://www.ilmusipil.com/contoh-hitung-kebutuhan-besi-untuk-cor-dak-lantai-beton. [20
November 2020]
Ilmutekniksipil.com, 2013. Apa Yang Dimaksud Dengan Slab. [Online]
https://www.ilmutekniksipil.com/struktur-jembatan-2/apa-yang-dimaksud-dengan-slab.
[Diunduh 15 Oktober 2020]
Pengadaanbarang.co.id, 2019. Tugas Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, dan
Kontraktor. [Online] https://www.pengadaanbarang.co.id/2019/07/tugas-konsultan-
perencana-konsultan-pengawas-dan-kontraktor.html. [Diunduh 26 Agustus 2020]
Pengertianku.net, 2015. Pengertian Manajemen Proyek dan Contohnya. [Online]
http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-manajemen-proyek-dan-contohnya.html.
[Diunduh 25 Agustus 2020]
PT. Modern Widya Technical, 2020, Data Umum dan Teknis Proyek Pembangunan Underpass
Senen Extension.
PT. Modern Widya Technical, 2020, Kurva S Proyek Pembangunan Underpass Senen Extension.
PT. Modern Widya Technical, 2020, Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Underpass
Senen Extension.
PT. Modern Widya Technical, 2020, Penulangan Top Slab Underpass Senen Extension.

13

You might also like