You are on page 1of 8

Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)

Volume 07, Nomor 01, Maret 2024

Metode Percepatan Pembangunan Pasar Besar Ngawi


Menggunakan Metode Half Slab

Imanullah Sandy Pratama1), Julistyana Tistogondo2), Diah Ayu Restuti


Wulandari3)
1)
Program Teknik Sipil, Fakultas Teknik,Universitas Narotama Surabaya,
Surabaya, Indonesia
Email: imanullahsandy09@gmail.com
2)
Program Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Narotama Surabaya
Surabaya, Indonesia
Email: julistyana.tistogondo@narotama.ac.id
3)
Program Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember, Indonesia
Email: diahwulandari@unej.ac.id

Received: 2023-07-18; Accepted: 2023-11-21; Published: 2024-03-30

Abstract
The Ngawi Big Market development project, located on Jl. Sultan Agung, Sidomulyo, Ketangi, Kec. Ngawi, Ngawi Regency,
East Java 63211. In this development project, it is necessary to calculate the budget plan and the exact implementation time to
find out how much money is needed and how to calculate the time for the construction of the project. For this final project using
the half slab precast method on the plate and for other elements still using the conventional method. To plan costs, must
determine the method of implementation and also know the duration of the work in advance. So, it is necessary to do the volume
calculation first. Then find out the productivity value of each type of work. So to get the value of work duration obtained from
the calculation of volume divided by productivity. The calculation of the productivity value is obtained from field surveys. The
results of these calculations can be used as input to the Microsoft Project software application for preparing schedules for each
job. In the final results of calculating the cost and time of implementation of this project, the cost and duration of plate work
with Halfslab is Rp. 2,666,765,984 with a duration of work for 35 days.

Keywords: implementation costs; scheduling; precast half slab; implementation method

Abstrak
Proyek pembangunan Pasar Besar Ngawi yang terletak di Jl. Sultan Agung, Sidomulyo, Ketanggi, Kec. Ngawi, Kabupaten
Ngawi, Jawa Timur 63211. Pada proyek pembangunan ini diperlukan perhitungan rencana anggaran biaya dan waktu
pelaksanaan yang tepat untuk mengetahui seberapa besar biaya yang diperlukan dan bagaimana menghitung waktu yang
pelaksanan dari pembangunan proyek tersebut. Untuk tugas akhir ini menggunakan metode precast half slab pada bagian pelat
dan untuk elemen yang lain tetap menggunakan metode konvensional. Untuk merencanakan biaya, harus menentukan metode
pelaksanaan dan juga mengetahui durasi pekerjaan terlebih dahulu. Maka, diperlukan melakukan perhitungan volume terlebih
dahulu. Lalu mengetahui nilai produktivitas setiap jenis pekerjaan. Jadi untuk mendapatkan nilai durasi pekerjaan didapat dari
perhitungan volume dibagi produktivitas. Perhitungan nilai produktivitas tersebut didapat dari survey di lapangan.. Hasil
perhitungan tersebut dapat dijadikan input pada aplikasi software Microsoft Project untuk penyusunan jadwal setiap pekerjaan.
Pada hasil akhir perhitungan biaya dan waktu pelaksanaan proyek ini didapatkan biaya dan durasi pekerjaan plat dengan
Halfslab adalah Rp 2.666.765.984 dengan durasi pekerjaan selama 35 hari.

Kata Kunci: Biaya pelaksanaan; penjadwalan; precast half slab; metode pelaksanaan

PENDAHULUAN workshop atau pabrik (bukan di tempat elemen struktur


Perkembangan teknologi dalam dunia konstruksi beton itu akan dipasang). Menurut Afandi (2004) terdapat
khususnya di Indonesia semakin cepat. Hal ini dapat terlihat beberapa perbedaan antara sistem konvensional dengan
dari semakin banyaknya pembangunan di berbagai daerah pracetak. Kekurangan dalam konvensional diantaranya
baik itu pembangunan gedung , sarana transportasi maupun membutuhkan waktu pelaksanaan konstruksi lebih lama,
bangunan air. Dalam pembangunan-pembangunan tersebut karena masing-masing elemen struktur yang saling
dibutuhkan suatu metode atau teknologi konstruksi yang ketergantungan harus dikerjakan secara berurutan, mutu
tepat untuk memperoleh hasil yang diharapkan, khisisnya kurang terjamin, terutama permukaan betonnya tidak
dalam hal biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam suatu sehalus beton precast, membutuhkan banyak bekisting dan
pekerjaan konstruksi. pekerja, tergantung cuaca, sangat tergantung keahlian
Dalam pelaksanaanya ada beberapa metode yang pelaksana. Kelebihan sistem pracetak dibanding sistem
dipakai dalam proyek. Diantaranya adalah metode konvensional yaitu memiliki keunggulan lebih ekonomis
konvensional dan precast. Pengertian konvensional adalah dalam penggunaan bekisting, mutu lebih terjamin karena
beton yang langsung di cor pada lokasi elemen struktur dikerjakan di pabrik dengan pengawasan yang baik, tidak
beton yang di cor dan dirawat (curing) di lokasi lain, seperti

8 DOI: https://doi.org/10.25139/jprs.v7i1.6632
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)
Volume 07, Nomor 01, Maret 2024

terlalu terpengaruh kondisi cuaca, produktivitas lebih pemadatan tanah, dan pembuatan pilecap. Di lain sisi guna
tinggi. membantu pengerjaan struktur atas meliputi kolom, balok
Dalam hal ini peninjauan dilakukan pada dan pelat dibutuhkan alat-alat meliputi pemancang, alat
pelaksanaan proyek pembangunan Pasar Besar Ngawi yang penggali dan pemadatan tanah, alat pengecoran, dan tower
terletak di Jl. Sultan Agung, Sidomulyo, Ketanggi, Kec. crane.
Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur 63211. Pihak Materi yang akan di bahas pada tinjauan pustaka
pelaksana adalah PT PP Urban. Pasar Besar Ngawi adalah RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan) yang
memiliki 3 lantai dengan rincian 2 lantai untuk aktifitas meliputi perhitungan volue tiap item pekerjaan,
berjualan para pedagang nantinya, 1 lantai sebagai dek atap kemampuan alat, perencanaan produktivitas, Perancangan
dan maintenance floor. Pasar Besar Ngawi menjadi menarik HSP schedule dan waktu yang meliputi Network Planning,
untuk dikaji dikarenakan pada awalnya proyek Bar Chart, dan Kurva S.
pembangunan pada Pasar Besar Ngawi memakai metode
pelaksanaan konvensional pada pengecoran plat, namun di DEFINISI DAN TERMINOLOGI
ubah menjadi sistem metode pengecoran half slab. Menurut Ervianto (2006), precasting mengacu
pada proses pembuatan elemen struktur bangunan di tempat
RUMUSAN MASALAH yang beda dari tempat elemen tersebut akan digunakan.
Permasalahan yang ditinjau dalam Tugas Akhir ini adalah : Jenis pelat pracetak berikut ini biasa digunakan dalam
1. Bagaimana perhitungan waktu dan biaya pelaksanaan industri.:
pada proyek pembangunan Pasar Besar Ngawi? a) Tipe pertama disebut Solid Flat Slab atau Precast
2. Bagaimana metode pelaksanaan pada proyek Full Slab, yang mengacu pada pelat pracetak
pembangunan Pasar Besar Ngawi dengan dengan ketebalan yang sesuai dengan ketebalan
menggunakan metode Halfslab? pelat yang ditentukan.
3. Bagaimana perbandingan Manajemen Konstruksi plat b) Tipe kedua adalah Hollow Core Slab, yang mirip
konvensional dengan metode halfslab? dengan full precast slab, namun memiliki rongga
Tujuan Penulisan pada sisinya untuk mengurangi beban struktur.
Tujuan penyusunan Tugas Akhir ini adalah : c) Tipe ketiga adalah Half Piece, yang mengacu pada
1. Untuk mengetahui perhitungan waktu dan biaya pelat pracetak yang membutuhkan overtopping
pelaksanaan proyek pembangunan Pasar Besar Ngawi yang tebal. Misalnya, jika pelat lantai
2. Untuk mengetahui metode pelaksanaan proyek direncanakan memiliki ketebalan 12 cm, maka
pembangunan Pasar Besar Ngawi dengan metode digunakan pelat pracetak dengan ketebalan 7 cm
halfslab dan ketebalan overtopping 5 cm.
3. Untuk mengetahui perbandingan perbandingan Berikut adalah keuntungan dan kelemahan menggunakan
perhitungan biaya dan waktu antara metode precast:
konvensional dengan metode halfslab Keuntungan menggunakan beton pracetak:
• Peningkatan mutu beton - mutu beton pracetak
PENELITIAN TERDAHULU lebih baik karena penggunaan mesin dan
Menurut peraturan PT PP Execution Engineering pengawasan yang cermat selama proses produksi.
(BDE/GDG/STR/PLT/2015/005), beton pracetak adalah • Implementasi konstruksi yang tidak tergantung
material berat yang dicor di beberapa bagian, baik di lokasi cuaca - beton pracetak diproduksi di pabrik yang
maupun di pabrik, dan akhirnya dipasang dengan sistem terlindung dari kondisi cuaca buruk seperti
sambungan ke membuat unit struktur yang tersusun dari matahari dan hujan, memungkinkan proses
rangkaian komponen beton pracetak (Plant Cast Precast dan berlanjut tanpa gangguan.
Prestressed). “Half cast in place” mengacu pada metode • Penghapusan bekisting - beton pracetak tidak
“cast in situ” dan digunakan sebagai pembanding dengan memerlukan penggunaan bekisting, yang dapat
metode konvensional slab, precast half slab, dan precast full menghemat waktu dan biaya
slab dalam hal efisiensi waktu dan biaya pada proyek Kelemahan menggunakan beton precast
pembangunan Pasar Rakyat di Indonesia pada tahun 2018. • Integrasi komponen beton pracetak menjadi
Pemasangan pelat lantai metode konvensional bagian dari struktur bangunan, dan tahap ini
membutuhkan waktu penyelesaian 29% lebih lama jika melibatkan penggunaan peralatan seperti tower
dibandingkan dengan pemasangan pelat pelat penuh dan crane.
setengah pelat. • Perencanaan terperinci diperlukan untuk
Umum menghubungkan pelat pracetak menjadi satu.
Implementasi proyek memerlukan perencanaan
dan pelaksanaan yang menyeluruh untuk memastikan TAHAP PEMBUATAN (FABRIKASI)
bahwa proyek selesai dalam perkiraan durasi pengerjaan Pada tahap pembuatan atau fabrikasi ini dilakukan
dan dengan anggaran yang paling efisien. Rencana di lakukan di tempat pembuatan pre cast.
pengeluaran mencakup semua anggaran yang diantisipasi TAHAP PENUMPUKAN
untuk periode pelaksanaan proyek. Latar belakang terciptanya penumpukan material precast :
Metode Pelaksanaan pengerjaan proyek yang akan Beton precast yang akan digunakan terlalu banyak,
dibahas di proposal ini meliputi pengerjaan struktur bawah yang menyebabkan pemasangan pelat tidak bisa diterapkan
yaitu di mulai dari penggalian tanah, pemancangan, secara langsung dari trailer ke titik pelat rencana.

9 DOI: https://doi.org/10.25139/jprs.v7i1.6632
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)
Volume 07, Nomor 01, Maret 2024

Luasnya lokasi pengerjaan proyek, yang membuat pompa hidrolik untuk menyuntikkan air dan semen ke
terciptanya tempat penumpukan pelat yang mana lokasi ini dalam rongga agregat, sehingga mengisinya dengan air
sebisa mungkin tidak mengganggu kegiatan proyek yang semen.
lain. b. Sambungan kering
Selama tahap penumpukan, perhitungan berikut Sambungan kering digolongkan kedalam dua jenis yaitu :
digunakan: 1. Sambungan las
1. Hitung berat beton pracetak dengan mengalikan Konektor jenis ini memakai pelat baja yang
volume beton bertulang (dalam m3) dengan berat tertanam dalam beton pracetak untuk memudahkan
jenisnya, yaitu 2400 kg/m3 penyambungan. Kedua pelat tersebut kemudian dilas
2. Rencanakan jumlah tiang pancang beton pracetak menjadi satu. Setelah proses pengelasan, lapisan mortar
yang dibutuhkan beton diaplikasikan pada pelat sambungan, yang berfungsi
3. Tentukan berat total tiang pancang beton pracetak guna memproteksi pelat dari korosi.
dengan mengalikan berat dalam kilogram dengan 2. Sambungan baut
perkiraan jumlah tiang yang akan dipasang Metode penyambungan ini melibatkan
4. Hitung luas balok kayu dan rencanakan penyangga pemasangan pelat baja ke kedua elemen beton pracetak,
tiang beton pracetak yang sesuai tetapi alih-alih mengelas, baut digunakan untuk
5. Melakukan perhitungan susun kontrol untuk beton menghubungkan kedua komponen tersebut. Beton
pracetak kemudian dituangkan di atas pelat yang terhubung untuk
6. Gunakan "beton" untuk mendapatkan nilai Fc" untuk mencegah korosi.
kontrol tiang pancang beton pracetak, di mana Fc"
adalah 0,65 kali Fc', yang merupakan nilai tegangan TAHAP PENGECORAN
beton tujuh hari: Pada proyek pembangunan gedung Pasar Besar
Ngawi ini menggunakan beton ready mix untuk pengecoran
overtopping pada beton pracetaknya. Sebelum dilakukan
TAHAP PEMASANGAN DAN PENGANGKATAN pengecoran, akan dilakukan uji slump dulu untuk
Selama tahap pemasangan beton pracetak, penting mengetahui mutu beton yang di pesan sudah sesuai dengan
untuk merencanakan dengan hati-hati, termasuk peralatan, kriteria atau belum. Setelah uji slump, dilakukan
pekerja, dan proses pemasangan yang diperlukan. Tower penyebaran atau pengecoran menggunakan concrete pump
crane merupakan alat berat yang dipakai guna menaikan dan diratakan menggunakan vibrator agar beton menjadi
panel pracetak. Selama pemasangan beton pracetak, penting lebih padat.
untuk mempertimbangkan faktor-faktor berikut: :
a. Diperlukan persiapan terlebih dahulu untuk tower PEKERJAAN STRUKTUR.
crane atau alat pengangkat lainnya untuk beton Pekerjaan meliputi dua bagian atas bawah.
pracetak. Struktur Bawah
b. Tower crane harus diposisikan di lapangan sehingga Pekerjaan struktur bawah pada pembangunan
dapat mengakses seluruh bagian struktur beton gedung meliputi pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi, dan
pracetak yang memerlukan pemasangan pekerjaan pilecap dan sloof.
c. Sebelum pemasangan, penting untuk memeriksa 1. Pekerjaan Galian
kondisi dan tulangan beton pracetak Pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan
d. Operator akan dibantu oleh pekerja untuk alat Excavator, dan dump truck. Pekerjaan galian dilakukan
menempatkan beton pracetak di lokasi yang diperlukan sesuai dengan gambar rencana yang sebelumnya telah
e. Tahap pemasangan beton pracetak mengikuti dilakukan pengukuran menggunakan waterpass dan
pengecoran kolom dan pemasangan scaffolding. theodolite hingga pada elevasi yang diinginkan. Meletakkan
Konsultan dan kontraktor mengawasi pekerjaan selama tanah sisa galian menggunakan dump truck ke tempat yang
instalasi. telah ditentukan. Mengecek kembali lebar, panjang, dan
Tahap penyambungan kedalaman galian sesuai dengan rencana.
a. Sambungan basah 2. Pekerjaan Pondasi
Sambungan ini digolongkan menjadi dua jenis yaitu : Ada dua jenis pondasi utama: dangkal dan dalam.
1. In-situ concrete joint Pondasi dangkal digunakan untuk struktur sederhana seperti
Jenis ini mampu diterapkan di bagian-bagian beton rumah, sedangkan pondasi dalam digunakan untuk
pracetak : bangunan yang lebih tinggi dan struktur yang membutuhkan
• Balok dengan balok kedalaman lebih dari 3 meter. Ada dua jenis pondasi dalam,
• Kolom dengan kolom yaitu pondasi tiang pancang dan pondasi tiang bor. Pada
• Pelat dengan balok proyek khusus ini, pondasi yang dipilih adalah pondasi
Mengecor pada titik di mana komponen ini tiang pancang karena kemampuannya untuk dipasang tanpa
bertemu adalah metode implementasi nya. coupler atau menimbulkan kebisingan atau getaran yang terutama
overlapping dapat digunakan dalam metode sambungan penting di daerah padat penduduk. Tiang pancang didorong
tulangan. ke dalam tanah dan kemudian ditekan atau didorong
Metode penyambungan yang dijelaskan menggunakan palu hidrolik untuk menyelesaikan proses
membutuhkan penempatan agregat ke dalam area yang pemasangan..
membutuhkan pengikatan, diikuti dengan menggunakan

10 DOI: https://doi.org/10.25139/jprs.v7i1.6632
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)
Volume 07, Nomor 01, Maret 2024

3. Pekerjaan Pilecap dan Sloof Metode Network Planning ini dapat menjadikan
Pekerjaan sloof dan pile cap diawali dengan pekerjaan konstruksi menjadi lebih efisien. Ada 2 jenis
pemotongan tiang pancang (pemancangan telah dilakukan Network Planning yaitu Activity On Arrow (AOA) dan
hingga kedalaman tertentu sesuai dengan perencanaan). Activity On Node (AON). Critical Path Method (CPM)
Selanjutnya, dimulai pemasangan bekisting. Pabrikasi merupakan salah satu teknik penjadwalan Network
tulangan sloof dan pile cap dilakukan secara manual di planning yang termasuk ke dalam klasifikasi Activity On
lokasi. Setelah itu dilakukan pengecoran. Arrow (AOA).
CPM adalah metode berdasarkan jaringan yang
STRUKTUR ATAS menggunakan keseimbangan waktu-biaya linear. Setiap
Konstruksi atas mencangkup pengerjaan balok, kegiatan dapat diselesaikan lebih cepat dari waktu
kolom, pelat, dan tangga. Metode konvensional biasanya normalnya dengan cara memintas kegiatan untuk sejumlah
digunakan untuk konstruksi kolom, balok dan tangga, biaya tertentu. Dengan demikian, jika waktu penyelesaian
sedangkan metode precast half slab digunakan untuk pelat proyk tidak memuaskan, beberapa kegiatan tertentu dapat
lantai. Proses membangun suprastruktur melibatkan dipintas unutk dapat menyelesaikan prouek dengan waktu
langkah-langkah berikut : yang lebih sedikit. CPM sendiri memiliki kelebihan dapat
a. Pekerjaan Pembesian memberikan tampilan grafis dari alur kegiatan sebuah
Besi diproduksi di lokasi atau langsung di proyek, lalu juga data memprediksi waktu yang dibutuhkan
lapangan. Prosesnya melibatkan dua langkah utama: untuk menyelesaikan sebuah proyek. Selain itu juga dapat
pemotongan dan pembengkokan, yang dilakukan untuk menunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting untuk
mempercepat proses penanganan. Besi yang dipotong dan diperhaikan dalam menjaga jadwal penyelesaian proyek.
dibengkokkan kemudian diangkut ke tempat pemasangan Menurut Handoko (2000:404), dalam proses
dimana digunakan tower crane dan alat berat untuk identifikasi jalur kritis ada beberapa istilah atau pengertian
mengangkat besi tersebut ke lantai atas. yang digunakan dalam CPM yaitu :
b. Pekerjaan Bekisting • Earliest Start Time (ES)
Dalam pekerjaan bekisting, alat tradisional seperti Waktu paliang awal (tercepat) suatu kegiatan dapat
kayu lapis, rangka kayu lapis, dan balok kayu digunakan dimulai, dengan memerhatikan waktu kegiatan yang
untuk menyiapkan bekisting sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan dan persyaratan urutan pengerjaan.
diantisipasi. Kerangka kerja bekisting harus melalui tiga • Lates Start Time (LS)
tahap implementasi: keamanan, kekuatan dan Waktu paling lambat untuk dapat memulai suatu
fungsionalitas. Saat memasang bekisting balok penahan, kegiatan tanpa penundaan keseluruhan proyek.
aspek yang paling kritis adalah memasang sambungan di • Earliest Finish Time (EF)
bawah sisi balok untuk mengurangi defleksi dan menahan Waktu paling awal kegiatan dapat diselesaikan,
tegangan beton saat dipasang pada sudut tumpul. Sebuah atau sama dengan ES + waktu kegiatan yang diharapkan.
platform digunakan untuk menahan bekisting pelat di • Lates Finish Time (LF)
pangkalan. Waktu paling lambat untuk dapat menyelesaikan
c. Pekerjaan Pengecoran suatu kegiatan tanpa penundaan penyelesaian proyek secara
Beton ready mix digunakan dalam pekerjaan keseluruhan, atau sama dengan LS + waktu kegiatan yang
pondasi bangunan ini. Sebelum memulai proses diharapkan.
pengecoran, dilakukan uji slump untuk mengetahui kualitas Adapun bentuk CPM tampak pada gambar berikut:
beton dan memastikan memenuhi persyaratan yang
dipersyaratkan. Jika diperlukan, campuran beton dapat
digunakan, tetapi hanya setelah mendapat izin dari
Konsultan atau Pengawas. Untuk menyebarkan beton Gambar. 2. Bentuk CPM
digunakan Concrete Pump, dilanjutkan dengan penggetaran
menggunakan vibrator untuk memadatkan beton. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3
KONSTRUKSI)
METODE PENELITIAN Menurut Mathis dan Jackson, peran ahli K3
Penyusunan penjadwalan proyek menggunakan (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah memastikan
Netwok Planning. Metode Network Planning yang terciptanya kondisi kerja yang aman, mencegah gangguan
digunakan adalah Critical path Method (CPM). Selain itu, kesehatan fisik dan mental melalui pendidikan dan
pekerjaan penjadwalan pada pembanggunan juga pelatihan, mengelola dan melaksanakan tanggung jawab
menggunakan Barchart dan Kurva S. karyawan, serta mengawasi penyediaan bantuan sesuai
Network Planning adalah hubungan dengan pedoman yang relevan dari instansi pemerintah dan
ketergantungan antara bagian-bagian pekerjauan yang organisasi tempat para ahli bekerja.
digambar dalam diagram network sehingga dapat diketahui Risiko K3 konstruksi adalah ukuran kemungkinan
pada area mana pekerjaan yang termasuk kedalam lintasan kerugian terhadap keselamatan umum, harta benda, jiwa
kritis dan harus diutamaan pelaksanaannya. Data yang manusia dan lingkungan yang dapat timbul dari sumber
diperlukan sebelum menyusun Network Planning adalah bahaya tertentu yang terjadi pada pekerjaan konstruksi.
rincian item pekerjaan, urutan pekerjaan, durasi waktu Dalam sebuah konstruksi, pelaksanaan K3 ini
penyelesaian pekerjaan, biaya pekerjaan, sumber tenaga, sangat penting dan harus dilakukan dengan benar oleh
dan material yang digunakan.

11 DOI: https://doi.org/10.25139/jprs.v7i1.6632
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)
Volume 07, Nomor 01, Maret 2024

semua pekerja proyek. Hal hal yang wajib dilakukan untuk Pekerjaan Struktur Atas Bangunan
menunjang keberhasilan K3 konsturksi yaitu : Pekerjaan Kolom
• Pekerja menggunakan APD lengkap untuk Pekerjaan kolom pada proyek pasar besar ngawi ini
menghindari terjadinya kecelakaan kerja menggunakan metode konvensional. Berikut adalah
• Pendaftaran asuransi kerja setiap karyawan yang tahapan dalam mengerjakan elemen kolom
bekerja • Pengukuran Marking
• Menyusun safety plan Pekerjaan marking merupakan pekerjaan menentukan titik
• Selalu melakukan pengawasan keselamatan as kolom yang diperoleh dari hasil pengukuran dan
• Pengarahan tentang K3 pada pekerja pematokan di lapangan. Pekerjaan ini menggunakan alat
• Menyediakan alat alat penunjang keselamatam berupa Theodolite dan dilakukan oleh surveyor. Pekerjaan
seperti alat pemadam kebakaran Marking bertujuan agar posisi kolom sesuai dengan gambar
• Selalu mengecek kondisi dari alat alat K3 secara dan kolom mempunyai posisi tegak lurus.
rutin • Pembesian
• Memasang pengingat tentang pentingnya Pada pekerjaan pembesian kolom dibagi menjadi 2 tahapan
penggunaan APD. yaitu fabrikasi tulangan dan pemasangan tulangan.
• Fabrikasi Tulangan
METODE PELAKSANAAN Fabrikasi tulangan dilakukan di lokasi yang sama dengan
Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan proyek, namun di tempat yang berbeda. Untuk melakukan
Pekerjaan Struktur pada bagian bawah bangunan dibagi pekerjaan ini, pekerja diwajibkan bisa membaca gambar
menjadi pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi dan pekerjaan dengan teliti dan hati hati, ini disebabkan agar dapat
pilecap dan sloof. memaksimalkan bahan yang ada dan tidak membuang
a. Pekerjaan Galian Tanah bahan yang disediakan. Alat yang digunakan untuk
Pekerjaan ini dilakukan dengan alat berat berupa Excavator, mendukung pekerjaan ini adalah bar bender dan bar cutter.
dan dilanjutkan dengan dump truck. Pekerjaan ini Setelah dilakukan fabrikasi maka dilanjutkan menuju
dilakukan sesuai dengan gambar rencana yang sudah perakitan tulangan kolom sesuai gambar yang
dilakukan pengukuran elevasi menggunakan waterpass dan direncanakan. Untuk pemasangan tulangan utama dengan
theodolite. Lalu, Excavator menggali sesuai elevasi yang tulangan sengkang menggunakan kawat bendrat.
diinginkan dan hasil galian di angkut menggunakan dump • Pemasangan Tulangan
truck ke tempat yang telah ditentukan. Mengecek kembali Setelah dilakukan perakitan atau fabrukasi tulangan kolom,
apakah hasil galian sudah sesuai dengan gambar rencana dilakukan pemasangan tulangan kolom di posisi atau titik
atau belum. yang telah direncanakan. tulangan kolom diangkut
b. Pekerjaan Pondasi menggunakan Tower Crane ke titik rencana untuk dipasang
Pada umumnya, pekerjaan ini di bagi menjadi 2 tipe yaitu dan dipastikan posisinya sudah benar.
pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal • Bekisting
adalah pondasi yang biasa digunakan untuk bangunan Pada pekerjaan ini dibagi menjadi 2 tahapan, tahapan
sederhana seperti rumah tinggal. Sedangkan pondasi dalam pertama yaitu fabrikasi bekisting dan yang kedua adalah
merupakan jenis pondasi yang kedalamannya lebih dari 3 pemasangan bekisting.
m. Pondasi dalam sendiri terdapat dua tipe yaitu pondasi • Fabrikasi Bekisting
tiang pancang dan pondasi bored pile. Pada proyek ini Fabrikasi bekisting dilakukan di tempat yang aman untuk
menggunakan pondasi tiang pancang. Tiang pancang yang pekerjaan kayu. Dalam pekerjaan ini terdiri dari pekerjaan
digunakan pada proyek ini adalah tiang pancang berbentuk menyetel dan mengolesi minyak. Bahan yang digunakan
square dengan ukuran 30 cm dengam kedalaman 7 m dan untuk bekisting adalah polywood 12 mm, paku, dan minyak
10 m. Berikut ini adalah langkah-langkah pemancangan. bekisting.
1. Penentuan untuk titik pemancangan di lokasi proyek • Pemasangan Bekisting
dan akan melahirkan output berupa koordinat. Pemasangan bekisting dilakukan setelah tulangan dari
2. Persiapan alat pancang di titik yang sudah ditentukan kolom sudah selesai di fabrikasi dan dipasang sesuai dengan
3. Tiang pancang dijepit oleh penjepit tiang titik yang ditentukan pada gambar. Posisi bekisting harus
4. Pengecekan posisi tegak lurus tiang pancang dengan pas agar mendapatkan hasil pengecoran kolom yang
titik pemancangan diinginkan.
5. Pekerjaan pemancangan di hentikan apabila telah • Pengecoran
sesuai dengan apa yang direncanakan. Pengecoran kolom dilakukan dengan bucket cor dan
c. Pekerjaan Pilecap dan Sloof diangkat dengan tower crane. Tahap – tahap dalam
Pekerjaan sloof dan pile cap diawali dengan pemotongan pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
tiang pancang (pemancangan telah dilakukan hingga a. Sebelum dilakukan pengecoran, kolom harus
kedalaman tertentu sesuai dengan perencanaan). dilakukan pengecekan terlebih dahulu
Selanjutnya, dilanjutkan pemasangan bekisting. Pabrikasi b. Setelah pengecekan selesai, pengecoran dilakukan
tulangan sloof dan pile cap dilakukan secara manual di dengan menggunakan bucket cor yang di
lokasi. Setelah itu dilanjutkan pengecoran. hubungkan dengan pipa tremi. Bucket cor
diangkut dengan menggunakan tower crane
menuju kolom yang akan di cor.

12 DOI: https://doi.org/10.25139/jprs.v7i1.6632
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)
Volume 07, Nomor 01, Maret 2024

c. Untuk proses pemadatan, digunakan alat bernama 1. Sebelum dilakukan pengecoran, balok harus
concrete vibro untuk menghilangkan rongga udara dilakukan pengecekan terlebih dahulu
beton, sehingga pemadatan akan berjalan 2. Setelah pengecekan selesai, pengecoran dilakukan
maksimal. dengan menggunakan concrete pump
• Pembongkaran bekisting 3. Untuk proses pemadatan, digunakan alat bernama
Pembongkaran bekisting kolom dilakukan setelah beton concrete vibro untuk menghilangkan rongga udara
mencapai umur yang disyaratkan. Apabila pembongkaran beton, sehingga pemadatan akan berjalan
bekisting dilakukan secara langsung makan akan maksimal.
menyebabkan beton cor runtuh atau tidak mencapai • Pembongkaran bekisting
kekuatan yang ingin dicapai. Pembongkaran dilakukan Pembongkaran bekisting balok dilakukan setelah beton
secara hati hati agar bekisting tidak rusak dan bisa mencapai umur yang disyaratkan. Apabila pembongkaran
digunakan untuk pekerjaan selanjutnya. bekisting dilakukan secara langsung makan akan
Pekerjaan Balok menyebabkan beton cor runtuh atau tidak mencapai
Pekerjaan balok pada proyek pasar besar ngawi ini kekuatan yang ingin dicapai. Pembongkaran dilakukan
menggunakan metode konvensional. Berikut adalah secara hati hati agar bekisting tidak rusak dan bisa
tahapan dalam mengerjakan elemen balok. digunakan untuk pekerjaan selanjutnya.
• Pengukuran Marking Pekerjaan Plat Lantai
Pekerjaan marking dilakukan oleh surveyor yang Pekerjaan plat lantai pada pembangunan pasar besar ngawi
berpengalaman dengan tujuan untuk memastikan sebagian menggunakan metode konvensional. Berikut
ketinggian balok dan plat memiliki elevasi yang sama. adalah tahapannya
Untuk mengontrol hal tersebut, digunakan theodolite. • Pengukuran Marking
• Pembesian Pekerjaan marking dilakukan oleh surveyor yang
Pada pekerjaan pembesian balok dibagi menjadi 2 tahapan berpengalaman dengan tujuan untuk memastikan
yaitu fabrikasi tulangan dan pemasangan tulangan. ketinggian balok dan plat memiliki elevasi yang sama.
• Fabrikasi Tulangan Untuk mengontrol hal tersebut, digunakan theodolite.
Fabrikasi tulangan dilakukan di lokasi yang sama dengan • Pembesian
proyek, namun di tempat yang berbeda. Untuk melakukan Pada pekerjaan pembesian balok dibagi menjadi 2 tahapan
pekerjaan ini, pekerja diwajibkan bisa membaca gambar yaitu fabrikasi tulangan dan pemasangan tulangan.
dengan teliti dan hati hati, ini disebabkan agar dapat • Fabrikasi Tulangan
memaksimalkan bahan yang ada dan tidak membuang Fabrikasi tulangan dilakukan di lokasi yang sama dengan
bahan yang disediakan. Alat yang digunakan untuk proyek, namun di tempat yang berbeda. Untuk melakukan
mendukung pekerjaan ini adalah bar bender dan bar cutter. pekerjaan ini, pekerja diwajibkan bisa membaca gambar
Setelah dilakukan fabrikasi maka dilanjutkan menuju dengan teliti dan hati hati, ini disebabkan agar dapat
perakitan tulangan balok sesuai gambar yang direncanakan. memaksimalkan bahan yang ada dan tidak membuang
Untuk pemasangan tulangan utama dengan tulangan bahan yang disediakan. Alat yang digunakan untuk
sengkang menggunakan kawat bendrat. mendukung pekerjaan ini adalah bar bender dan bar cutter.
• Pemasangan Tulangan Setelah dilakukan fabrikasi maka dilanjutkan menuju
Setelah dilakukan perakitan atau fabrukasi tulangan balok, perakitan tulangan plat sesuai gambar yang direncanakan.
dilakukan pemasangan tulangan balok di posisi atau titik Untuk pemasangan tulangan utama dengan tulangan
yang telah direncanakan. tulangan balok diangkut sengkang menggunakan kawat bendrat.
menggunakan Tower Crane ke titik rencana untuk dipasang • Pemasangan Tulangan
dan dipastikan posisinya sudah benar. Setelah dilakukan perakitan atau fabrikasi tulangan plat
• Bekisting lantai, dilakukan pemasangan tulangan plat lantai di posisi
Pada pekerjaan ini dibagi menjadi 2 tahapan, tahapan atau titik yang telah direncanakan. tulangan plat lantai
pertama yaitu fabrikasi bekisting dan yang kedua adalah diangkut menggunakan Tower Crane ke titik rencana untuk
pemasangan bekisting. dipasang dan dipastikan posisinya sudah benar.
• Fabrikasi Bekisting • Bekisting
Fabrikasi bekisting dilakukan di tempat yang aman untuk Pada pekerjaan ini dibagi menjadi 2 tahapan, tahapan
pekerjaan kayu. Dalam pekerjaan ini terdiri dari pekerjaan pertama yaitu fabrikasi bekisting dan yang kedua adalah
menyetel dan mengolesi minyak. Bahan yang digunakan pemasangan bekisting.
untuk bekisting adalah polywood 12 mm, paku, dan minyak • Fabrikasi Bekisting
bekisting. Fabrikasi bekisting dilakukan di tempat yang aman untuk
• Pemasangan Bekisting pekerjaan kayu. Dalam pekerjaan ini terdiri dari pekerjaan
Pemasangan bekisting dilakukan setelah tulangan dari balok menyetel dan mengolesi minyak. Bahan yang digunakan
sudah selesai di fabrikasi dan dipasang sesuai dengan titik untuk bekisting adalah polywood 12 mm, paku, dan minyak
yang ditentukan pada gambar. Posisi bekisting harus pas bekisting.
agar mendapatkan hasil pengecoran balok yang diinginkan. • Pemasangan Bekisting
• Pengecoran Pemasangan bekisting dilakukan setelah tulangan dari plat
Pengecoran balok dilakukan dengan Concrete Pump dan. lantai sudah selesai di fabrikasi dan dipasang sesuai dengan
Tahap – tahap dalam pekerjaan pengecoran adalah sebagai titik yang ditentukan pada gambar. Posisi bekisting harus
berikut:

13 DOI: https://doi.org/10.25139/jprs.v7i1.6632
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)
Volume 07, Nomor 01, Maret 2024

pas agar mendapatkan hasil pengecoran plat yang untuk bekisting adalah polywood 12 mm, paku, dan minyak
diinginkan. bekisting.
• Pengecoran • Pemasangan Bekisting
Pengecoran balok dilakukan dengan Concrete Pump dan. Pemasangan bekisting dilakukan setelah tulangan dari
Tahap – tahap dalam pekerjaan pengecoran adalah sebagai tangga sudah selesai di fabrikasi dan dipasang sesuai
berikut: dengan titik yang ditentukan pada gambar. Posisi bekisting
1. Sebelum dilakukan pengecoran, plat lantai harus harus pas agar mendapatkan hasil pengecoran tangga yang
dilakukan pengecekan terlebih dahulu diinginkan.
2. Setelah pengecekan selesai, pengecoran dilakukan • Pengecoran
dengan menggunakan concrete pump Pengecoran tangga dilakukan dengan Concrete Pump.
3. Untuk proses pemadatan, digunakan alat bernama Tahap – tahap dalam pekerjaan pengecoran adalah sebagai
concrete vibro untuk menghilangkan rongga udara berikut:
beton, sehingga pemadatan akan berjalan 1. Sebelum dilakukan pengecoran, tangga harus
maksimal. dilakukan pengecekan terlebih dahulu
• Pembongkaran bekisting 2. Setelah pengecekan selesai, pengecoran dilakukan
Pembongkaran bekisting plat lantai dilakukan setelah beton dengan menggunakan concrete pump
mencapai umur yang disyaratkan. Apabila pembongkaran 3. Untuk proses pemadatan, digunakan alat bernama
bekisting dilakukan secara langsung makan akan concrete vibro untuk menghilangkan rongga udara
menyebabkan beton cor runtuh atau tidak mencapai beton, sehingga pemadatan akan berjalan
kekuatan yang ingin dicapai. Pembongkaran dilakukan maksimal.
secara hati hati agar bekisting tidak rusak dan bisa • Pembongkaran bekisting
digunakan untuk pekerjaan selanjutnya. Pembongkaran bekisting tangga dilakukan setelah beton
Pekerjaan Tangga mencapai umur yang disyaratkan. Apabila pembongkaran
Pekerjaan tangga pada proyek pasar besar ngawi ini bekisting dilakukan secara langsung makan akan
menggunakan metode konvensional. Berikut adalah menyebabkan beton cor runtuh atau tidak mencapai
tahapan dalam mengerjakan elemen tangga. kekuatan yang ingin dicapai. Pembongkaran dilakukan
• Pengukuran Marking secara hati hati agar bekisting tidak rusak dan bisa
Pekerjaan marking dilakukan oleh surveyor yang digunakan untuk pekerjaan selanjutnya.
berpengalaman dengan tujuan untuk memastikan
kemiringan tangga. Selain itu juga untuk menentukan tinggi HASIL DAN PEMBAHASAN
injakan. Komposisi Campuran Paving Blok
• Pembesian No Tipe HS Volume (Buah)
Pada pekerjaan pembesian tangga dibagi menjadi 2 tahapan 1 Tipe A 836
yaitu fabrikasi tulangan dan pemasangan tulangan. 2 Tipe B 11
• Fabrikasi Tulangan 3 Tipe C 76
Fabrikasi tulangan dilakukan di lokasi yang sama dengan Pekerjaan pemasangan precast halfslab ini dilakukan
proyek, namun di tempat yang berbeda. Untuk melakukan dengan menggunakan tower crane dan di pandu atau
pekerjaan ini, pekerja diwajibkan bisa membaca gambar dibantu oleh 1 grup pekerja yang terbagi di tempat
dengan teliti dan hati hati, ini disebabkan agar dapat penumpukan dan tempat pemasangan. Berikut ini
memaksimalkan bahan yang ada dan tidak membuang merupakan contoh perhitungan dari pemasangan precast
bahan yang disediakan. Alat yang digunakan untuk halfslab lantai 1.
mendukung pekerjaan ini adalah bar bender dan bar cutter. • Spesifikasi tower crane
Setelah dilakukan fabrikasi maka dilanjutkan menuju Kecepatan hoisting pergi = 80 m/menit
perakitan tulangan plat sesuai gambar yang direncanakan. Kecepatan hoisting pulang =120 m/menit
Untuk pemasangan tulangan utama dengan tulangan Kecepatan slewing =252°/menit
sengkang menggunakan kawat bendrat. Kecepatan trolley pergi = 25 m/menit
• Pemasangan Tulangan Kecepatan trolley pulang = 50 m/menit
Setelah dilakukan perakitan atau fabrikasi tulangan tangga Kecepatan landing pergi = 80 m/menit
dilakukan pemasangan tulangan tangga di posisi atau titik Kecepatan landing pulang =120 m/menit
yang telah direncanakan. tulangan tangga diangkut • Perhitungan waktu pengangkatan
menggunakan Tower Crane ke titik rencana untuk dipasang Perhtiungan waktu pengangkatan meliputi waktu pergi dan
dan dipastikan posisinya sudah benar. waktu kembali. Masing masing waktu itu meliputi hoisting,
• Bekisting slewing, trolley, dan landing.
Pada pekerjaan ini dibagi menjadi 2 tahapan, tahapan • Perhitungan waktu pergi
pertama yaitu fabrikasi bekisting dan yang kedua adalah Hoisting mekanisme angkat jarak = elevasi lantai precast =
pemasangan bekisting. 5m
• Fabrikasi Bekisting Waktu yag dibutuhkan untuk mengangkat plat half slab
Fabrikasi bekisting dilakukan di tempat yang aman untuk yaitu:
pekerjaan kayu. Dalam pekerjaan ini terdiri dari pekerjaan Hoisting = jarak/kecepatan = (5 m)/(80 m/menit )
menyetel dan mengolesi minyak. Bahan yang digunakan = 0.0625 menit
Slewing atau mekanisme putar

14 DOI: https://doi.org/10.25139/jprs.v7i1.6632
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 (E)
Volume 07, Nomor 01, Maret 2024

Jarak = sudut yang di hasilkan lokasi penumpukan dan Biaya bahan dan material
lokasi pemasangan
= 19⸰
Waktu yang dibutuhkan untuk memutar yaitu :
Slewing = jarak/kecepatan = (19⸰)/(252 m/menit)
= 0.075 menit
Trolley atau mekanisme geser
Jarak = selisih jarak TC ke lokasi penumpukan dan Upah pekerja Mandor
lokasi pemasangan = pekerja x durasi x harga = 1 orang x 14 hari x Rp. 110.000
= 34.5 m = Rp. 1.530.000
Waktu yang dibutuhkan untuk geser yaitu : Upah pekerja Tukang
Trolley = jarak/kecepatan = (34.5 m)/(25 m/menit) = pekerja x durasi x harga = 3 orang x 14 hari x Rp. 85.000
= 1.35 menit = Rp. 3.570.000
Landing atau mekanisme turun Upah pekerja Pembantu Tukang
Jarak = diasumsikan turun 5 m untuk ke titik pasang = pekerja x durasi x harga = 3 orang x 14 hari x Rp. 70.680
=5m = Rp. 2.968.560
Waktu yang dibutuhkan untuk turun yaitu : Total biaya yang di perlukan untuk pemasangan precast
Landing = jarak/kecepatan = (5 m)/(80 m/menit) halfslab pada lantai 1 adalah sebesar Rp. 2.373.944.160
= 0.0625 menit
Jadi, sehingga waktu total pergi adalah 1,5500 menit KESIMPULAN
• Perhitungan waktu Kembali • Perbandingan Manajemen Konstruksi
Hoisting mekanisme angkat jarak = elevasi lantai precast Merujuk perbandingan penggunaan metode
=5m pengecoran plat lantai 1 menggunakan plat konvensional
Waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat plat half slab dengan metode half slab pada Microsoft project (hasil
yaitu: terlampir) terdapat pengurangan lintasan kritis pada 5
Hoisting = jarak/kecepatan = (5 m)/(80 m/menit ) pekerjaan.
= 0.0625 menit • Perbandingan durasi dan biaya
Slewing atau mekanisme putar Rencana anggaran biaya pelaksanaan yang
Jarak = sudut yang di hasilkan lokasi penumpukan dan dibutuhkan dalam pelaksanaan struktur beton plat
lokasi pemasangan konvensional pada proyek pembangunan Pasar Besar
= 19⸰ Ngawi adalah Rp 978.210.970 dengan durasi pekerjaan
Waktu yang dibutuhkan untuk memutar yaitu : selama 42 hari sedangkan biaya plat dengan Halfslab adalah
Slewing = jarak/kecepatan = (19⸰)/(252 m/menit) Rp 1.475.382.334 dengan durasi pekerjaan selama 35 hari.
= 0.075 menit
Trolley atau mekanisme geser
Jarak = selisih jarak TC ke lokasi penumpukan dan
lokasi pemasangan
= 34.5 m
Waktu yang dibutuhkan untuk geser yaitu :
Trolley = jarak/kecepatan = (34.5 m)/(50 m/menit) DAFTAR PUSTAKA
= 0.69 menit Soedrajat. (1994). Analisa (cara modern) anggaran biaya
Landing atau mekanisme turun pelaksanaan. Bandung: Penerbit Nova.
Jarak = diasumsikan turun 5 m untuk ke titik pasang PCI Design Handbook Precast and Presstressed Concrete 7
=5m th. (2010). USA.
Waktu yang dibutuhkan untuk turun yaitu : Departemen Pekerjaan Umum. (2013). Persyaratan Beton
Landing = jarak/kecepatan = (5 m)/(120 m/menit) Struktural untuk Bangunan Gedung. (SNI 03-2847-
= 0.04167 menit 2019). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Jadi, sehingga waktu total pergi adalah 0,86917 menit Departemen Pekerjaan Umum. (2019). Persyaratan Beton
Kebutuhan waktu total 1 titik selain waktu pergi Struktural untuk Bangunan Gedung. (SNI 03-2847-
dan waktu kembali, terdapat waktu bongkar dan pasang. 2019). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Waktu bongkar dan pasang diasumsikan sebesar 5 menit. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/2014, Pedoman
Sehigga kebutuhan waktu total pemasangan precast halfslab Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
yaitu sebesar 7.345 menit. Karena dalam 1 titik terdapat 3 (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum,Jakarta,
panel, waktu pemasangannya menjadi 22, 035 menit untuk 2014.
1 titik yang terdiri dari 3 panel, dengan luasan sebesar I. Rochmanhadi, Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan
6165,75 m2 maka durasi pemasangan dari Half Slab adalah dengan Menggunakan Alat-Alat Berat, Jakarta: Badan
selama 1,86 minggu. Penerbit Pekerjaan Umum, 1984.
• Perhitungan Biaya Half Slab Sastradmaja, A. Soedrajat. (1984). Analisa (cara modern)
Anggaran Biaya Pelaksanaan. Bandung: Nova.

15 DOI: https://doi.org/10.25139/jprs.v7i1.6632

You might also like