8124 13322 1 SM PDF

You might also like

You are on page 1of 15

Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 146-160

GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN FORMASI CIKAPUNDUNG


BERDASARKAN ANALISIS GEOLISTRIK
DI DESA CIPICUNG, MANGGAHANG,
KECAMATAN BALE ENDAH, KABUPATEN BANDUNG

Undang Mardiana
Laboratorium Geofisika, Jurusan Geologi, FMIPA, UNPAD

ABSTRACT
Sub-District Of Manggahang, District of Bale Endah have hilly and plain morphology with enough
difference of height. Geologically is compiled by volcanic rock which consist of brecia, tuff, and lava
which product of Old Volcanic. It is included in Cikapundung Formation which Middle Plistosen age
(Silitonga, 1979) and lake sediment representing interval of fine clasticas clayey tuff, silty tuff, locality
is found the existence of plant pickings, fine-coarse sandstone till with congelation rock fragment, this
sediment is Quater age.
Based on resistivity value, rock stratigraphy in study area have resisitivity which vary start from
value set of Ωm (soil), tens of Ωm (brecia/tuff weathered), hundreds of Ωm (brecia-tuff), thousands of
Ωm (lava 1), tens of thousand Ωm (lava 2), and hundreds of thousand Ωm (lava 3), third of him
represent of andesitic lava (porfiry andesit at upper, and porfiry diorit at bottom).
At high elevation covered by soil which thiner than foot-hill with spreading follow topography. Bellow
of soil are interval of brekcia and tufa disseminating until assumption point GL - 02. and more thinning
at foot area (to southern). Below interval of brecia and tuf, there are andesitic lava. At top hill, there is
lava at 800 m elevation and in GL-02 having elevation 700 m. Hence if taken by elevation 700 m
representing boundary of lower elevation, hence is andesitic lava from 100 m till 10 m.
Keywords: Volcanic rock. Resistivity

ABSTRAK
Kelurahan Manggahang, Kecamatan Bale Endah mempunyai morfologi perbukitan dan pedataran
dengan perbedaan ketinggian yang cukup mencolok. Secara geologi disusun oleh batuan vulkanik yang
terdiri atas breksi, tuf, lava merupakan produk gunungapi tua termasuk dalam Formasi Cikapundung
yang berumur Plistosen Tengah (Silitonga, 1979) dan endapan danau yang merupakan perselingan
klastik halus berupa batulempung tufaan, batulanau tufaan, setempat dijumpai adanya sisa-sisa
tumbuhan, batupasir halus hingga kasar dengan fragmen batuan beku, endapan ini beerumur Kuarter
Muda.
Berdasarkan nilai tahanan jenisnya, lapisan batuan di daerah kajian memiliki nilai tahanan jenis
(resisitivitas) yang bervariasi mulai dari nilai satuan Ωm (tanah), puluhan Ωm (lapukan dari breksi/tufa),
ratusan Ωm (breksi - Tufa), ribuan Ωm (lava 1), puluhan ribu Ωm (lava 2), dan ratusan ribu Ωm (lava
3), yang ketiganya merupakan lava andesitik (andesit porfir pada bagian atas dan diorit porfir pada
bagian bawah).
Pada elevasi yang tinggi lapisan penutup berupa tanah lebih tipis dibandingkan pada daerah kaki
dengan penyebaran mengikuti topografi. Di bawah tanah penutup berupa perselingan breksi dan tufa
yang menyebar sampai titik duga GL – 02. dan makin tipis ke arah kaki (selatan). Di bawah perselingan
breksi dan tuf, terdapat lapisan lava andesitik Pada bagian puncak punggungan lava mulai muncul pada
elevasi 800 m dan di GL – 02 mempunyai elevasi 700 m. Maka apabila diambil elevasi 700 m yang
merupakan batas elevasi terendah, maka ketebalan lava andesitik berkisar dari 100 m hingga 10 meter.
Kata kunci: Batuan vulkanik. Tahanan jenis.

PENDAHULUAN dataran berlekuk genangan. Bentuk


morfologi secara tidak langsung me-
Daerah Bandung dan sekitarnya,
rupakan indikator atas berbagai pro-
berdasarkan bentuk relief, topografi
ses geologi yang telah dan sedang
serta batuan penyusunnya dapat di-
berlangsung, dalam kenampakan ga-
bagi atas beberapa satuan geomorfo-
wir, lembah-lembah, serta aliran su-
logi, yaitu pegunungan, perbukitan
ngai yang berpola tertentu sebagai ciri
berlereng curam, perbukitan berle-
proses erosi dan sifat kesegaran ba-
reng landai, perbukitan kerucut intru-
tuan.
si, pedataran bergelombang, dan pe-

145
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 146-160

Daerah Manggahang sebagai merupakan hasil gunungapi muda. Di-


daerah kajian termasuk ke dalam atasnya adalah endapan danau; yang
morfologi perbukitan berlereng cu- tersusun oleh lempung tufaan, lanau,
ram, berbentuk punggungan dengan pasir tufaan, setempat kerikilan, ter-
tebing lereng yang curam, berlembah sebar cukup luas di sekitar Buahbatu,
sempit dengan kemiringan lereng an- Rancabuntu, Ciparay, Banjaran.
tara 20% hingga 40%, setempat ter- Fenomena yang muncul dari urai-
kadang lebih dari 40%. Lembah-lem- an di atas adalah sebagai berikut :
bah yang diapit punggungan tersebut  Terdapat perbedaan morfologi
berbentuk huruf V, sempit dan dalam, mencolok antara morfologi perbu-
relatif berarah utara-selatan, bebera- kitan dan morfologi pedataran
pa lembah tersebut diantaranya me-  Dari segi stratigrafi terdapat batu-
rupakan aliran anak-anak sungai yang an volkanik yang menempati mor-
berair pada waktu musim hujan saja fologi perbukitan dan batuan en-
meskipun ada beberapa yang berair dapan danau yang menempati
sepanjang tahun. morfologi pedataran.
Satuan geomorfologi ini umum-  Batuan volkanik terdiri atas en-
nya disusun oleh batuan yang berasal dapan piroklastik (berupa tuf dan
dari gunungapi muda maupun tua, breksi) dan lava
terdiri atas lahar, breksi, tufa, dan se- Pemunculan lava di permukaan
tempat berupa andesit sebagai aliran dengan morfologi bukit-bukit di da-
lava. Tanah pelapukan cukup tebal, erah Manggahang menimbulkan per-
bersifat lempungan sampai pasiran, tanyaan :
setempat berupa koluvial runtuhan  Bagaimana variasi nilai tahanan
seperti kerikil hingga bongkah yang jenis batuan volkanik yang ada ?
mengisi lereng dan lembah.  Berapa ketebalan endapan batuan
Secara stratigrafi (Silitonga, vulkanik ?
1979), daerah Bandung Selatan seca-  Kemana penyebaran lava ?
ra garis besar terdiri atas batuan Pendekatan yang dipakai untuk
sediment dan batuan gunungapi yang menjawab pertanyaan di atas didekati
berumur Tertier Akhir hingga Resen, dengan pemetaan nilai tahanan jenis
dengan urutan dari tua ke muda batuan, dengan pengukuran geolistrik
adalah sebagai berikut : (electric sonding) dengan mengguna-
Satuan batuan Tersier Tufaan, kan metose Schlumberger.
yang disusun oleh batupasir tufaan
berbutir kasar hingga halus yang ber-
selingan dengan batulempung yang BAHAN DAN METODE PENELITIAN
bersifat lunak dan konglomerat; me-
nempati daerah Banjaran dan So- Metoda geolistrik adalah salah sa-
reang. tu metoda geofisika untuk menyelidiki
Diatasnya ditutupi secara tidak kondisi bawah permukaan, yaitu de-
selaras oleh satuan breksi, yang di- ngan mempelajari sifat aliran listrik
susun oleh breksi, lahar, dan aglo- pada batuan di bawah permukaan
merat dengan komponen batuan beku bumi, meliputi :
andesit dan basalt, berukuran kerikil  Tahanan Jenis (spesific resistivity)
hingga bongkah, semen tufa dan pasir  Conductivity
tufaan, bersifat keras yang merupa-  Dielectrical Constant
kan hasil gunungapi muda, terdapat  Kemampuan menimbulkan poten-
di sekitar Patrol kearah timur. Lava sial listrik sendiri
berjenis andesit, setempat berongga  Kemampuan menimbulkan medan
dan kekar berlembar maupun me- induksi
niang, dan lahar dengan fragmen  Sifat menyimpan potensial, dan
batuan andesit berukuran kerikil hing- lain-lain.
ga bongkah, matriks tuf pasiran yang

147
Geologi bawah permukaan Formasi Cikapundung berdasarkan analisis geolistrik
di Desa Cipicung, Manggahang, Kec. Bale Endah, Kab.Bandung (Undang Mardiana)

Prinsip dasar yang dipakai pada b. Hidrogeologi


pendugaan geolistrik adalah dengan Digunakan untuk penyelidikan
cara mengalirkan arus listrik ke dalam muka air tanah, akifer, intrusi air asin,
bumi sehingga muncul medan listrik dan lain-lain.
(electric field) di sekitar kedua elek- c.Geologi Teknik
troda arus A dan B. Penyelidikan geo- Digunakan untuk penyelidikan
listrik ini meliputi pendeteksian besar- struktur geologi, konstruksi, porosi-
nya medan potensial, medan elektro- tas, dan permeabilitas batuan.
magnetik dan arus listrik yang meng- d. Pertambangan
alir di dalam bumi baik secara alamiah Digunakan untuk penyelidikan pe-
(metoda pasif) maupun akibat injeksi nyebaran endapan mineral, potensi
arus ke dalam bumi (metoda aktif) bahan galian golongan C, dan lain-
dari permukaan. lain.
Apabila kondisi di permukaan bu- e. Arkeologi
mi merupakan batuan yang homogen, Digunakan untuk penyelidikan si-
isotropis, maka akan timbul tegangan tus bersejarah, candi terpendam, dan
yang sama di semua tempat, namun lain-lain.
karena kondisi di bawah permukaan f. Geothermal
bumi pada kenyataanya tidak homo- Digunakan untuk penyelidikan ke-
gen maka tegangan yang timbul ber- dalaman, penyebaran, low resistivity
beda di setiap tempat. Perbedaan te- daerah panas bumi, dan lain-lain.
gangan atau potensial ini diukur di g. Minyak Bumi
permukaan tanah melalui dua buah Digunakan untuk penyelidikan
elektroda potensial M dan N, ke dua struktur, oil-water contact, well logg-
elektroda ini dihubungkan dengan alat ing geophysics, dan lain-lain.
percatat (receiver). Dalam metoda tahanan jenis bu-
Ada beberapa cara untuk mem- mi, arus listrik searah atau arus listrik
peroleh nilai tahanan jenis batuan bolak-balik berfrekuensi rendah, di-
atau tanah, antara lain : alirkan ke dalam bumi melalui elek-
 Geolistrik (electrical sounding) troda-elektroda arus, dan distribusi
 Potensial Diri (self-potensial) potensial yang dihasilkan diukur de-
 Polarisasi Terimbas ngan elektroda lainnya yang dinama-
(induced polarization, IP) kan elektroda pengatur atau elektroda
 Very Low Frequency (VLF) potensial.
 Magnetotelluric Pengaturan letak elektroda-
 Arus Telluric (AT) elektroda ada beberapa macam, dan
 Electromagnetic berdasarkan kuantitas fisik yang di-
Pemakaian cara di atas tergantung ukur dapat dikelompokan menjadi tiga
kepada kebutuhan atau hasil peng- jenis, yaitu :
ukuran ini kan dipakai untuk apa,  Pengaturan yang bertujuan menca-
dan alat yang digunakan dapat berbe- tat perbedaan potensial antara dua
da. Dengan demikian setiap jenis alat elektroda pengukur yang berjarak
maupun cara mempunyai prosedur cukup jauh. Contohnya adalah
dan cara tersendiri serta mempunyai konfigurasi Wenner.
kelebihan dan kekurangan masing-  Pengaturan yang bertujuan menca-
masing. tat gradien potensial atau intensi-
Metoda geolistrik banyak diguna- tas medan listrik dengan menggu-
kan pada eksplorasi-eksplorasi berikut nakan pasangan elektroda pengu-
ini, seperti : kur yang berjarak cukup rapat.
a. Regional Geologi Contoh konfigurasi Schlumberger.
Digunakan untuk penyelidikan  Pengaturan yang bertujuan menca-
struktur, stratigrafi, sedimentologi tat kelengkungan fungsi-fungsi po-
dan lain-lain. tensial dengan menggunakan pa-

148
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 146-160

sangan-pasangan elektroda arus tertentu. Beberapa aturan tersebut


maupun pengukur yang dipasang antara lain :
cukup rapat. Misalnya konfigurasi
dipole-dipole. a. Metoda Wenner
Dari hasil pengukuran arus dan Dengan susunan elektroda arus
beda potensial untuk setiap jarak dan potensial seperti terlihat pada
yang berbeda dapat diturunkan vari- gambar 2 dengan menggunakan
asi harga hambatan jenis masing-ma- faktor geometri K = 2a
sing lapisan batuan di bawah titik
ukur (sounding point). Perlu diingat
bahwa metoda ini lebih efektif jika
digunakan untuk eksplorasi yang
sifatnya dangkal (<300 m atau 1500
feet). Sehingga metoda ini lebih ba-
nyak digunakan untuk eksplorasi geo-
teknik, geotermal dan hidrogeologi.

Sifat Listrik Batuan


Berdasarkan harga resistivitas
Keuntungan dan keterbatasan metoda
listriknya, batuan/mineral dapat di-
Wenner :
kelompokan menjadi tiga :
 konduktor baik (10-8 <<1  m)  Sangat sensitif terhadap perubah-
 konduktor sedang (1<<107  m) an lateral setempat (gawir/lensa
 konduktor buruk ( > 107  m) setempat).
 Data lebih mudah diproses dan di-
Faktor Geometri mengerti, karena bidang equipo-
tensial untuk benda homogen be-
Dalam melakukan eksplorasi ta-
rupa bola.
hanan jenis (resistivitas) diperlukan
 Jarak elektroda arus dengan po-
pengetahuan rencana perbandingan
tensial relatif lebih pendek dari
posisi titik pengamatan terhadap
metoda schlumberger, sehingga
sumber arus. Perbedaan letak titik
daya tembus alat yang sama lebih
tersebut akan mempengaruhi besar
besar.
medan listrik yang akan diukur. Be-
 Memerlukan tenaga/buruh lebih
saran koreksi terhadap perbedaan le-
banyak.
tak titik pengamatan tersebut dina-
makan faktor geometri. Faktor geo-
b. Metoda Schlumberger
metri diturunkan dari beda potensial
Susunan elektroda pada saat
yang terjadi antara elektroda poten-
pengambilan data seperti terlihat pa-
sial M-N yang diakibatkan oleh injeksi
da gambar 3. dengan menggunakan
arus pada elektroda arus A-B
faktor geometri : K = (L2 – l2)/2l
(Gambar 1)
Keuntungan dan keterbatasan etoda
Faktor geometri K, merupakan
Schlumberger :
unsur penting dalam pendugaan geo-
 Tidak terlalu sensitif terhadap ada-
listrik baik pendugaan vertikal mau-
nya perubahan lateral setempat,
pun horizontal, karena faktor geome-
sehingga metoda ini dianjurkan
tri akan tetap untuk posisi AB dan MN
untuk penyelidikan dalam.
yang tetap.
 Elektroda potensial tidak terlalu
sering dipindahkan, sehingga me-
Aturan Elektroda
ngurangi jumlah tenaga/buruh
Untuk mempermudah pekerjaan yang dipakai.
dan perhitungan interpretasi, penem-  Perbandingan AB/MN harus di
patan elektroda diatur menurut aturan antara 2,5 < AB/MN < 50.

149
Geologi bawah permukaan Formasi Cikapundung berdasarkan analisis geolistrik
di Desa Cipicung, Manggahang, Kec. Bale Endah, Kab.Bandung (Undang Mardiana)

c. Metoda Double-Dipole tebalan lapisan 1) dan 1 (nilai


(Dipole-Dipole) resistivitas lapisan pertama).
 Cocokkan segmen kurva ber-
Susunan elektroda arus maupun
ikutnya dengan kurva standar
potensial pada saat pengambilan data
dengan syarat pusat koordinat
seperti terlihat pada gambar 4. de-
kurva standar harus selalu
ngan menggunakan faktor geometri
berada pada tempat keduduk-
K = ((r2/a2)-r2)
an dn-1 dan n-1 (dimana n =
lapisan yang akan diinterpre-
d. Metoda Azimuth Dipole
tasikan) sehingga setelah co-
Susunan elektroda seperti terlihat
cok maka dn dan n dapat
pada gambar 5, dengan mengguna-
ditentukan.
kan faktor geometri K = 2/(MNL
 Penentuan nilai n dilihat pada
sin(1/(r12 + r2)-2))
kurva standar (lajur kanan)
dimana n = kurva standar x n
Interpretasi Data
sedangkan dn = nilai pada ajur
Terdapat beberapa metoda yang bawah x dn-1.
digunakan dalam interpretasi data  Ulangi langkah diatas untuk
tahanan jenis. Salah satu cara yang mencocokkan nilai lapisan ber-
cukup sederhana adalah metoda pen- ikutnya pada kurva data peng-
cocokan kurva (curve matching). ukuran.
Metoda ini dilakukan karena dari data Pada pengukuran dengan konfigu-
hasil pengukuran lapangan yang kita rasi Wenner selain interpretasi dengan
dapatkan adalah harga resistivitas
kurva bantu juga dikenal model inter-
semu sebagai fungsi dari spasi pretasi lainnya, yaitu :
elektrodanya, as = f(AB/2) atau log
as = f(AB/2). a. Kumulatif Moore
Dalam interpretasi data terdapat Metoda ini berdasarkan observasi
beberapa tahapan, antara lain : empiris dari data beribu-ribu sounding,
a. Interpretasi Lapangan dimana :
 penentuan bentangan maksimal
 penentuan tipe kurva lapangan
Terdapat empat tipe kurva
lapangan :
 Tipe A : 1 < 2 < 3 Harga an kumulatif diplot terhadap
 Tipe Q : 1 > 2 > 3 AB/2 (a). Dimana titik patah dianggap
 Tipe K : 1 < 2 > 3 besar lapisan, sedangkan  dihitung
 Tipe H : 1 > 2 < 3 dari konduktansinya (an/a).

Interpretasi Pendahuluan b. Barnes Resistivity Layer


Semula barnes resistivity layer
Tahap ini dilakukan untuk menen-
juga didasarkan atas observasi em-
tukan harga resisitivitas masing-
piris, akan tetapi sekarang dapat di-
masing lapisan dengan menggunakan
buktikan melalui sebagian dari para-
kurva standar dan kurva bantu (curve
meter Dar Zarrouk. Barnes resistivity
matching partial). Cara menggunakan
layer dihitung untuk tiap-tiap keda-
kurva standar adalah sebagai berikut:
laman :
 Cocokkan segmen kurva data pe-
BRL = /(1/R)
ngukuran dengan kurva standar
1/RL = 1/RN – 1/R
dua lapis. Setelah cocok kedu-
dukan pusat koordinat kurva stan- Dengan menghitung berangsur-
dar pada kurva data pengukuran angsur dari atas ke bawah akan diha-
akan memberikan d1 (nilai ke- silkan BRL untuk tiap penambahan
ketebalan. Setelah kita dapat nilai

150
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 146-160

resistivitas lapisan dan ketebalannya pengolahan data data geolistrik de-


dapat kita interpretasikan jenis batu- ngan menggunakan program Prog-
an berdasarkan tabel 1 . ress, pembuatan kontur resisitivity
dengan program Surver 8, pembuatan
Interpretasi Akhir penampang resistivity, penyusunan
laporan.
Pada tahap ini hasil interpretasi
pendahuluan harus dikonfirmasikan
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan data lainnya, misalnya data
geologi, sehingga informasi yang Pengukuran topografi mengguna-
disajikan lebih lengkap. kan T0 dan dibuat empat patok bantu
Untuk penyelidikan di daerah ini (BM.1 s/d BM.4) dengan luas 10 Ha,
telah digunakan cara susunan elektro- dengan skala peta yang dibuat
da menurut aturan Schlumburger, sebesar 1:2.000, dan interval keting-
yang pada prinsipnya memindahkan gian 1 meter. Ketinggian pada bagian
elektroda arus setiap kali dilakukan utara sebesar 710 m dan paling
pengukuran dengan bentangan L/2 selatan merupakan puncak bukit
(maksimum) 250 meter. dengan ketinggian 885 m (beda tinggi
= 175 m), arah punggungan pada
Metode Penelitian bagian selatan berarah selatan–timur-
laut; selain itu tanah ini merupakan
a. Analisis Data Sekunder
bagian lereng dari punggungan besar.
Sebelum pelaksanaan penelitian Batas paling utara, berbatasan lang-
lapangan dimulai, terlebih dahulu dila- sung dengan perkampungan pendu-
kukan analisa Peta Topografi Lembar duk (kampung Cipicung) sedangkan
Bandung, analisis Peta Geologi Lem- ke arah selatan merupakan ladang/
bar Bandung, analisa literatur yang kebun palawija dengan dibeberapa
berhubungan dengan penelitian ini. tempat terdapat rumpun bambu.
Diawali pada (GL.01) koordinat S.
b. Observasi Lapangan dan 07º 00’ 59,10” dan E. 107º 38’ 11,30”
Pengukuran Geolistrik merupakan lokasi penambangan an-
desit porfir abu-abu muda s.d. abu-
Penelitian lapangan yang dilaku-
abu tua, porfiritik, banyak mengan-
kan meliputi:
dung kekar dengan arah relatif Utara
a. Pengukuran Topografi:
–Selatan, pada beberapa tempat di-
Pengukuran topografi yang dilakukan
jumpai setting joint yang lebih intensif
meliputi, tracing luas lokasi, pengam-
dengan jarak sekitar 2-3 cm. makin
bilan koordinat pada titik-titik batas
kearah atas batuan lebih bersifat
daerah kajian.
lapuk, dan ditutupi secara tidak
b. Pemetaan Geologi :
selaras oleh breksi volkanik muda
Pengamatan geologi yang dilakukan
(Kuarter ?), sudah mengalami pela-
meliputi, pengamatan morfologi, lito-
pukan, kemas terbuka, sub-angular,
logi, stratigrafi dan struktur geologi.
diameter 2–15 cm, umumnya 2-5 cm.
c. Pengukuran geolistrik (electric
tebal breksi antara 1–2 meter meng-
sounding):
ikuti topografi, dan paling atas meru-
Pengukuran yang dilakukan adalah
pakan tanah hasil lapukan breksi dan
untuk mengetahui perlapisan batuan
truf, berwarna merah kecoklatan.
di bawah permukaan berdasarkan ni-
Lava (berumur Plio-Pleistosen ?) disini
lai tahanan jenisnya. Dari hasil anali-
kelihatan sudah terkena tektonik, ter-
sis dinterpretasikan jenis litologi, ke-
lihat mempunyai kemiringan kearah
dalaman, ketebalan, model geometri.
utara-timur, serta adanya bidang-
bidang rata dari lava dengan ukuran
Analisis Studio
besar (2 x 3 meter). Adanya indikasi
Setelah penelitian lapangan sele-
sesar berupa cermin sesar pada lava
sai dilakukan, selanjutnya adalah

151
Geologi bawah permukaan Formasi Cikapundung berdasarkan analisis geolistrik
di Desa Cipicung, Manggahang, Kec. Bale Endah, Kab.Bandung (Undang Mardiana)

yang menunjukan sesar mendatar tu- merupakan lapukan dari lava dengan
run berarah timur laut – barat daya nilai resisitivitas sebesar 33 Ωm sete-
(U75ºT), hal ini menyebabkan pada bal 19 cm; lapisan ke 2 dengan nilai
lokasi ini munculnya lava bagian resistivitas sebesar 64.776 Ωm kete-
bawah ke permukaan. balan 4,20 m deperkirakan sebagai la-
va 1; lapisan ke 3 dengan nilai resis-
Hasil Pendugaan Geolistrik tivitas 43.348 Ωm ketebalan 4,98 m
diperkirakan lava 1; lapisan ke 4 de-
Pengukuran pendugaan geolistrik
ngan nilai resisitivitas sebesar 42.855
dilaksanakan pada sejumlah delapan
Ωm dengan ketebalan 7,71 m; lapisan
titik duga dengan distribusi cukup
ke 5 dengan nilai resisitivitas sebesar
menyebar di daerah kajian, dengan
37.752 Ωm dengan ketebalan 9,29
panjang bentangan AB/2 sebesar 150
m; lapisan ke 6 dengan nilai resisti-
meter, pada elevasi ketinggian yang
vitas sebesar 8.903 Ωm merupakan
berbeda. Hasil penghitungan nilai ta-
lapisan yang paling bawah.
hanan jenis untuk tiap titik duga da-
pat dilihat pada gambar dengan
Titik duga GL.03:
penjelasan sebagai berikut :
Berada pada koordinat S 07º01’16,1”
dan E 107º 38’ 11,16” berada sebelah
Titik duga GL.01:
selatan GL. 02 berjarak 675 meter de-
Berada pada koordinat S 07º00’ 59,6”
ngan ketinggian lebih tinggi, merupa-
dan E 107º38’ 10” merupakan elevasi
kan ladang penduduk; secara umum
yang paling rendah, berada pada lo-
disusun oleh 5 lapisan yaitu tanah pe-
kasi penambangan, dipinggir perkam-
nutup dengan ketebalan 0,43 m, la-
pungan; disusun oleh empat lapisan
pisan 2 berupa lapisan dengan nilai
dengan lapisan 1 berupa tanah penu-
resistivitas sebesar 106 Ωm setebal
tup yang merupakan lapukan dari lava
2,79 m; lapisan ke 3 dengan nilai re-
dengan nilai resisitivitas sebesar 3
sistivitas sebesar 77 Ωm ketebalan 15
Ωm setebal 2 cm; lapisan ke 2 de-
m; lapisan ke 4 dengan nilai resistivi-
ngan nilai resistivitas sebesar 76.624
tas 4 Ωm ketebalan 2 m; lapisan ke 5
Ωm ketebalan 1,82 m deperkirakan
dengan nilai resisitivitas sebesar
sebagai lava 1; lapisan kle 3 dengan
2.699 Ωm merupakan lapisan yang
nilai resisitivitas 373.715 Ωm kete-
cukup tebal dan berada paling bawah.
balan 27,91 m diperkirakan lava 2;
lapisan ke 4 (paling bawah) dengan
Titik duga GL.04:
nilai resisitivitas sebesar 41.789 Ωm
Berada pada koordinat S 07º 01’
diperkirakan sebagai batuan yang
13,1” dan E 107º 38’ 13,8” berada
mempunyai karakteristik sama
sebelah selatan GL. 02 berjarak 500
dengan lava 1.
meter dengan elevasi lebih tinggi,
merupakan ladang penduduk; secara
Titik duga GL.02:
umum disusun oleh 5 : lapisan 1 de-
Berada pada koordinat S 07º 01’ 34”
ngan nilai resisitivitas 76 Ωm dengan
dan E 107º 38’ 10,6” berada sebelah
ketebalan 3,79 m, lapisan ke 2 berupa
selatan GL. 01 berjarak 200 meter
lapisan dengan nilai resisitivitas sebe-
dengan ketinggian lebih tinggi, berada
sar 375 Ωm setebal 8,45 m; lapisan
di atas lokasi penambangan, merupa-
ke 3 dengan nilai resistivitas sebesar
kan ladang penduduk; secara umum
27 Ωm ketebalan 6,43 m; lapisan ke
disusun oleh 3 lapisan yaitu tanah pe-
4 dengan nilai resisitivitas 791 Ωm
nutup dan lava 1 dengan nilai resisi-
ketebalan 5 m; lapisan ke 5 dengan
tivitas puluhan ribu dan lava 2 dengan
nilai resisitivitas sebesar 1.435 Ωm
niulai resisitivitas ribuan; apabila se-
merupakan lapisan yang cukup tebal
cara rinci dapat dikelompokan men-
dan berada paling bawah.
jadi enam lapisan batuan dengan la-
pisan 1 berupa tanah penutup yang

152
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 146-160

Titik duga GL.05: balan 5,49 m; lapisan ke 5 dengan ni-


Berada pada koordinat S 07º01’ 16,2” lai resisitivitas 8.361Ωm ketebalan
dan E 107º 38’ 15,3” berada sebelah 15.55 m; lapisan ke 6 dengan nilai
tenggara GL. 04 berjarak 175 meter resisitivitas sebesar 1.192 Ωm me-
dengan elevasi lebih tinggi, merupa- rupakan lapisan yang cukup tebal dan
kan ladang penduduk; secara umum berada paling bawah.
disusun oleh 6 : lapisan 1 dengan nilai
resisitivitas 14 Ωm dengan ketebalan Titik duga GL.08:
0,17 m, lapisan ke 2 berupa lapisan Berada pada koordinat S 07º01’12,5”
dengan nilai resisitivitas sebesar 684 dan E 107º 38’ 04,6” berada sebelah
Ωm setebal 1,31 m; lapisan ke 3 de- utara GL. 07 berjarak 250 meter de-
ngan nilai resistivitas sebesar 760 ngan elevasi lebih rendah, merupakan
Ωm ketebalan 2.22 m; lapisan ke 4 ladang penduduk; secara umum di-
dengan nilai resisitivitas 150 Ωm ke- susun oleh 6 : lapisan 1 dengan nilai
tebalan 15,34 m; lapisan ke 5 dengan resisitivitas 98 Ωm dengan ketebalan
nilai resisitivitas 7 Ωm ketebalan 3,17 1,42 m, lapisan ke 2 berupa lapisan
m; lapisan ke 6 dengan nilai resisiti- dengan nilai resisitivitas sebesar 251
vitas sebesar 2.233 Ωm merupakan Ωm setebal 3.32 m; lapisan ke 3 de-
lapisan yang cukup tebal dan berada ngan nilai resistivitas sebesar 32 Ωm
paling bawah. ketebalan 1,56 m; lapisan ke 4 de-
ngan nilai resisitivitas 7 Ωm ketebalan
Titik duga GL.06: 0,33 m; lapisan ke 5 dengan nilai re-
Berada pada koordinat S 07º 01’ 11” sistivitas 2.013 Ωm ketebalan 14,09
dan E 107º 38’ 19,6” berada sebelah m; lapisan ke 6 dengan nilai resis-
tenggara GL. 02 berjarak 575 meter tivitas sebesar 48 Ωm merupakan la-
dengan elevasi lebih tinggi, merupa- pisan yang cukup tebal dan berada
kan ladang penduduk; secara umum paling bawah.
disusun oleh 5 : lapisan ke 1 dengan Dari hasil perhitungan di atas ter-
nilai resisitivitas 20 Ωm dengan ke- lihat bahwa lapisan batuan di daerah
tebalan 1,16 m, lapisan ke 2 berupa kajian memiliki nilai resisitvitas yang
lapisan dengan nilai resisitivitas se- bervariasi mulai dari nilai satuan Ωm
besar 16 Ωm setebal 1,12 m; lapisan (tanah), puluhan Ωm (lapukan dari
ke 3 dengan nilai resistivitas sebesar breksi/tufa), ratusan Ωm (breksi-Tu-
54 Ωm ketebalan 4,46 m; lapisan ke fa), ribuan Ωm (lava 1), puluhan ribu
4 dengan nilai resisitivitas 10.110 Ωm (lava 2), dan ratusan ribu Ωm (la-
Ωm ketebalan 23 m; lapisan ke 5 de- va 3), yang ketiganya merupakan la-
ngan nilai resisitivitas sebesar 1.576 va andesitik (andesit porfir pada bagi-
Ωm merupakan lapisan yang cukup an atas dan diorit porfir pada bagian
tebal dan berada paling bawah. bawah).
Titik duga GL.07: Panampang Resistivitas
Berada pada koordinat S 07º01’ 17,6” Penampang dibuat dengan cara
dan E 107º 38’ 04,1” berada sebelah menghubungkan nilai resisitivitas dari
barat GL. 03 berjarak 300 meter de- beberapa titik duga, dengan meng-
ngan elevasi lebih rendah, merupakan ambil arah utara –selatan dan barat –
ladang penduduk; secara umum di- timur.
susun oleh 6 : lapisan 1 dengan nilai
resisitivitas 4 Ωm dengan ketebalan Penampang Utara–Selatan
0,13 m, lapisan ke 2 berupa lapisan (GL-01, GL-02, GL-04, GL-05);
dengan nilai resisitivitas sebesar 209 Sebelah selatan merupakan pun-
Ωm setebal 6,27 m; lapisan ke 3 de- cak punggungan (ketinggiannya lebih
ngan nilai resistivitas sebesar 76 Ωm tinggi dibandingkan utara), pada ele-
ketebalan 2.33 m; lapisan ke 4 de- vasi yang tinggi lapisan penutup be-
ngan nilai resisitivitas 881 Ωm kete-

153
Geologi bawah permukaan Formasi Cikapundung berdasarkan analisis geolistrik
di Desa Cipicung, Manggahang, Kec. Bale Endah, Kab.Bandung (Undang Mardiana)

rupa tanah lebih tipis dibandingkan bintik-bintik putih, porfiritik, hipidio-


pada daerah kaki dengan penyebaran morf, fenokris terdiri dari plagioklas
mengikuti topografi. Di bawah tanah yang sebagian besar telah terubah
penutup berupa perselingan breksi menjadi serisit, dan karbonat?, pirok-
dan tufa yang menyebar sampai titik sen yang sebagian telah terubah men-
duga GL – 02. dan makin tipis ke arah jadi klorit. Batuan dipotong oleh kekar
kaki (selatan). Di bawah perselingan yang terisi oleh karbonat/kalsit?, ok-
breksi dan tuf, terdapat lapisan lava sida besi dan mineral lempung. Se-
andesitik (andesit porfir, diorit porfir, cara mikroskopis menunjukkan teks-
andesit porfir). Pada bagian puncak tur holokristalin, forfiritik dengan uku-
punggungan lava mulai muncul pada ran butir 0,01 – 2,2 mm, hipidiomorf,
elevasi 800 m dan di GL – 02 mempu- glomeroporfiritik;Komposisi mineral :
nyai elevasi 700 m. Maka apabila di- plagioklas 71%, piroksen 10%, mine-
ambil elevasi 700 m yang merupakan ral opak 5%, klorit 3%, serisit 4%,
batas elevasi terendah, maka kete- karbonat 4%, kristalit 3%. Menun-
balan lava andesitik berkisar dari 10 jukkan jenia Diorit porfir (intrusi) se-
m hingga 100 meter. dangkan dari contoh kedua yang
berada di atas contoh satu menun-
Penampang Barat - Timur (Gl – jukkan hasil yang relatif sama, hanya
08, GL – 04, GL – 06): terdapat kandungan gelas dan kristalit
Pada bagian barat perselingan 25% hal ini menunjukkan jenis lava
breksi dan tuf lebih dominan dan me- andesit keduanya telah mengalami
nipis ke arah timur. Di bagian barat alterasi atau dipengaruhi oleh proses
terdapat sisipan lava pada breksi pada geothermal, dan pengaruh patahan
kedalaman 6 – 20 meter (tebal lava berupa pembentukan kekar yang
sekitar 14 meter) sedangkan ke arah kemudian terisi oleh fluida.
barat lava ini makin tebal, dengan de- Batuan beku andesitis dengan je-
mikian penyebaran lava berarah barat nis porfiri diorite dan porfiri andesit,
daya – timur laut dan ke arah teng- berwarna abu-abu muda – abu abu
gara barat laut lava ini makin tipis tua, pada beberapa tempat dijumpai
mungkin juga habis, sedangkan breksi kekar (meniang dan heksagonal) yang
dan tufnya makin tebal. cukup intensif. Dari hasil uji laborato-
Ke arah barat (1 lokasi) maupun rium dari dua contoh lava berasal dari
timur (3 lokasi) pada bukit-bukit disu- lava bagian bawah dan atas menun-
sun oleh breksi dan lava yang karak- jukkan hasil sebagai berikut :
teristiknya tidak jauh berbeda pada Natural density: 2.425 - 2.460 gr/cm3
lokasi ini. Pada perumahan penduduk Natural water content : 2.69-3.38%
(yang pada awalnya merupakan ujung Dry density: 2.346 - 2.396 gr/cm3
perbukitan, kemudian ditambang / di- Porosity: 8.32% - 10.35%
ratakan) merupakan ujung-ujung pe- Void ratio: 0.091 sampai 0.115
nyebaran lava dan makin ke utara Specific gravity: 2.6130 -2.6167 T/M3
(Jalan Raya Ciparay – Ciheulang) pa- Parameter yang sangat penting
da daerah pedataran (sawah) ke- berkaitan dengan dua factor yang sa-
mungkinan sedimen klastik halus ling berhubungan yakni unconfined
(yang merupakan tepi endapan da- compressive strength (ketahanan)
nau) atau endapan limpah banjir Su- dan degree of weathering (tingkat pe-
ngai Citarum. Informasi dari sumur lapukan), biasanya dikenal dengan
gali penduduk sedalam 15 meter de- strength of rock material (ketahanan
ngan MAT 2 meter airnya keruh. Hal batuan). Untuk mengetahui ketahan-
ini biasanya menunjukkan air sumur an batuan di daerah penyelidikan, be-
berasal dari batuan di atas lava (brek- be-apa contoh diuji dan menunjukkan
si dan tuf) nilai strength batuan 567.972 kg/cm2
Secara megaskopis lava batuan sampai 606.348 kg/cm2. Apabila kita
beku andesitis, berwarna abu-abu konversikan nilai ketahanan tersebut

154
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 146-160

kedalam satuan tekanan berupa me- DAFTAR PUSTAKA


gapascal adalah 55.7094 Mpa sampai
Alzwar, M. , Akbar, N dan Bachri, S.
59.4735 Mpa. Berdasarkan Klasifikasi
1992. Geologi Lembar Garut dan
yang diajukan oleh Geological Society
Pa-meungpeuk, Jawa, Skala
Engeenering Group (1970) kekerasan
1:100.000. Bandung; Pusat
batuan dapat dibagi sbb:
Penelitian dan Pe-ngembangan
Very low strength < 25 Mpa
Geologi.
Low strength 25 sampai 50 MPa
Medium strength 50 sampai 100 MPa Herdana, A, 2005, Hubungan Tingkat
High strength 100 sampai 200 MPa Konsentrasi Pencemaran Dengan
Very high strength > 200 MPa Morfologi pada Karakteristik
Dengan demikian lava di daerah Massa Tanah di TPA Jelekong
penyelidikan termasuk pada batuan Kabupaten Bandung (Tesis S-2),
yang mempunyai ketahanan mene- Program Pascasarjana Univer-
ngah bagian bawah. Meskipun secara sitas Padjadjaran, Bandung
kasat mata seolah-olah lava bagian
Silitonga, P.H., 1979, Peta Geologi
bawah dan atas seperti berbeda, ter-
Lembar Bandung, skala 1 :
nyata secara laboratorium menunjuk-
100.000, PPPG, Bandung
an sedikit perbedaan (hampir sama).
Telford.W.M.; Geldart, L.P., 1976,
KESIMPULAN Apllied Geophysics, 632-693,
Cambridge University Press, New
Hasil pengukuran geolistrik me-
York.
nunjukan urutan lapisan yang paling
atas berupa tanah penutup, diikuti
perselingan tuf dan breksi dengan
nilai tahanan jenis puluhan, dibawah-
nya terdapat lava dengan nilai resis-
tivitas ribuan dan puluhan ribu Ohm
meter, (3 lapis). Lava menyebar ba-
ratdaya – timurlaut, pada bagian
tenggara cukup tebal makin ke arah
timur laut makin tipis. Sedangkan tuf
dan breksi ke arah tenggara makin
menipis.
Dari segi kualitas keteknikan, lava
ini mempunyai daya dukung/kekeras-
an kelas menengah yaitu 567.972
kg/cm2 sampai 606.348 kg/cm2 Na-
tural density : 2.425 gr/cm3 sampai
2.460 gr/cm3; Natural water content :
2.69% sampai 3.38%; Dry density :
2.346 gr/cm3 sampai 2.396 gr/cm3;
Porosity : 8.32% sampai 10.35%;
Void ratio : 0.091 sampai 0.115;
Specific gravity : 2.6130 sampai
2.6167.

155
Geologi bawah permukaan Formasi Cikapundung berdasarkan analisis geolistrik
di Desa Cipicung, Manggahang, Kec. Bale Endah, Kab.Bandung (Undang Mardiana)

Gambar 1. Susunan Elektroda Arus dan Potensial

Gambar 2. Susunan Elektroda Metoda Wenner

Gambar 3. Susunan Elektroda Metoda Schlumberger

156
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 146-160

Gambar 4. Susunan Elektroda Dipole-Dipole

Gambar 5. Susunan Elektroda Azimuth Dipole

Tabel 1. Range Resisitivitas Batuan

Tipe Batuan Resistivity Range (ohm.m)


2 6
Granite 3.10 – 10
4
Dacite 2.10 (wet)
4 2
Andecite 4,5.10 (wet) – 1,7.10 (dry)
7
Diabas 20 – 5.10
7
Basalt 10 – 1,3.10
3 5
Tuff 2.10 (wet) – 10. (dry)
2 8
Marble 10 – 2,5.10 (dry)
3
Soil (lapukan batuan kompak) 10 – 2.10
Clay (lempung) 1 – 100
Alluvial dan pasir 10 – 800
7
Limestone (batu gamping) 50 - 10
4
Konglomerat 2,5 - 10
Surface water (pada batuan sedimen) 10 - 100
Air payau (3 %) 0 - 15
Air laut 0-2

157
Geologi bawah permukaan Formasi Cikapundung berdasarkan analisis geolistrik
di Desa Cipicung, Manggahang, Kec. Bale Endah, Kab.Bandung (Undang Mardiana)

158
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 146-160

159
Geologi bawah permukaan Formasi Cikapundung berdasarkan analisis geolistrik
di Desa Cipicung, Manggahang, Kec. Bale Endah, Kab.Bandung (Undang Mardiana)

160

You might also like