You are on page 1of 3

To find the density r of a fluid at any point, we isolate a small volume element V around that

point and measure the mass m of the fluid contained within that element.The density is
then
△m
𝜌=
△v
In theory, the density at any point in a fluid is the limit of this ratio as the volume element V
at that point is made smaller and smaller. In practice, we assume that a fluid sample is large
relative to atomic dimensions and thus is “smooth” (with uniform density), rather than
“lumpy” with atoms. This assumption allows us to write Eq. 14-1 as
m
𝜌=
v

where m and V are the mass and volume of the sample.

Density is a scalar property; its SI unit is the kilogram per cubic meter. Table 14-1 shows the
densities of some substances and the average densities of some objects. Note that the
density of a gas (see Air in the table) varies considerably with pressure, but the density of a
liquid (see Water) does not; that is, gases are readily compressible but liquids are not.
_____________________________________________
Untuk menemukan massa jenis r suatu fluida di titik mana pun, kami mengisolasi elemen
volume kecil V di sekitar titik itu dan mengukur massa m dari fluida yang terkandung di
dalam elemen itu.

△m
𝜌=
△v

Secara teori, massa jenis pada setiap titik dalam fluida adalah batas rasio ini sebagai elemen
volume V pada titik yang dibuat lebih kecil. Dalam praktiknya, kami mengasumsikan bahwa
sampel fluida relatif besar terhadap dimensi atom dan karenanya "halus" (dengan massa
jenis sama), daripada "kental" dengan atom. Asumsi ini memungkinkan kita untuk menulis
Persamaan. 14-1

m
𝜌=
v

dimana m dan V adalah massa dan volume sampel.

Massa jenis adalah besaran skalar; satuan SI-nya adalah kilogram per meter kubik. Tabel 14-
1 menunjukkan kerapatan beberapa zat dan kerapatan rata-rata beberapa benda.
Perhatikan bahwa kerapatan gas (lihat Udara di tabel) sangat bervariasi dengan tekanan,
tetapi kerapatan cairan (lihat Air) tidak; yaitu, gas mudah kompresif tetapi cairan tidak.

(Haliday dkk, 2011: 360)


Massa jenis
It is sometimes said that iron is “havier” than wood. This cannot really be true since a large log
clearly weighs more than an iron nail. What we should say is that iron is more dense than wood.

The density, p, of a substance (p is the lowercase Greek letter rho) is defined as its mass per unit
volume:

Where m is the mass of sample of the substance and v its volume. Density is a characteristic
property of any pure substance. Object made of a particular pure substance, such as pure gold, can
have any size or mass, but the density will be the same for each. (we will sometimes use tht concept
of density, Eq.10-1, to write the mass of an object as m=pV, and the weight of an object, mg, as pVg)

The SI unit for density is kg/m. Sometimes densities are given in g/cm. Not that since 1 kg/m = 1000
g/(100cm) =10 g/10cm-10g/cm. Than a density given in g/cm must be multiplied by 1000 to give the
result in kg/m. Thus the density of aluminium is p = 2.70 g/m, which is equal to 2700 kg/m. The
density of a variety substance are given in table 10-1. The table specifies temperature and
atmospherie preasure beacause they effect the density of substances (although the effect is slight
for liquids and solids).

The specific gravity of a substance is defined as the the ratio of the density of that substace to the
density of water 4.0. because specific gravity (abbreviated SG) is a ratio, it is a simple number
without dimensions or units. The density of water is 1.00 g/cm =1.00x10 kg/m, so the specific gravity
of any substance will be equal numerically to its density specified in g/cm, or 10 time its density
specified in kg/m. For example (see table 10-1), the specific gravity of lead is 11.3 and that of alcohol
is 0.79.

The concepts of density and specific gravity are especially helpful in the study of fluids because we
are not always dealing with a fixed volume or mass.

Terjemahan
Kadang-kadang dikatakan bahwa besi "lebih berat" dari kayu. Ini tidak bisa benar karena kayu bulat
besar jelas lebih berat daripada paku besi. Apa yang harus kita katakan adalah besi lebih padat
daripada kayu.

Kepadatan, p, dari suatu zat (p adalah huruf Yunani rho huruf kecil) didefinisikan sebagai massa per
satuan volume:

Di mana m adalah massa sampel zat dan v volumenya. Kepadatan adalah sifat karakteristik dari
setiap zat murni. Benda yang terbuat dari bahan murni tertentu, seperti emas murni, dapat memiliki
ukuran atau massa apa pun, tetapi kerapatannya akan sama untuk masing-masingnya. (Kadang-
kadang kita akan menggunakan konsep kerapatan, Persamaan.10-1, untuk menulis massa benda
sebagai m = pV, dan berat benda, mg, sebagai pVg)
Satuan SI untuk kerapatan adalah kg / m. Terkadang kepadatan diberikan dalam g / cm. Tidak sejak 1
kg / m = 1000 g / (100cm) = 10 g / 10cm-10g / cm. Dari kepadatan yang diberikan dalam g / cm harus
dikalikan dengan 1000 untuk memberikan hasil dalam kg / m. Dengan demikian kerapatan
aluminium adalah p = 2,70 g / m, yang sama dengan 2.700 kg / m. Kepadatan berbagai zat diberikan
dalam tabel 10-1. Tabel ini menentukan suhu dan suhu atmosfer karena mereka mempengaruhi
kepadatan zat (meskipun efeknya sedikit untuk cairan dan padatan).

Gravitasi spesifik suatu zat didefinisikan sebagai rasio kerapatan substase tersebut dengan kerapatan
air 4.0. karena gravitasi spesifik (disingkat SG) adalah rasio, itu adalah angka sederhana tanpa
dimensi atau satuan. Kepadatan air adalah 1,00 g / cm = 1,00x10 kg / m, sehingga gravitasi spesifik
dari setiap zat akan sama secara numerik dengan kepadatannya yang ditentukan dalam g / cm, atau
10 kali kerapatan air yang ditentukan dalam kg / m. Misalnya (lihat tabel 10-1), berat jenis timbal
adalah 11,3 dan alkohol 0,79.

Konsep kepadatan dan gravitasi spesifik sangat membantu dalam studi cairan karena kita tidak selalu
berurusan dengan volume atau massa yang tetap.

(Giancoli, 2005: 256)

You might also like