You are on page 1of 14

PROSES PEMBUATAN VIDEO HASIL PERTANIAN

SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI INTERNAL INSTANSI


DAN MASYARAKAT DI BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
(BBP2TP)

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Kelulusan Ujian Akhir Program Diploma III
Program Studi Manajemen Industri

Disusun Oleh :

TORAIHAN SUMANTRI
NPM. 14.150.048

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI


AKADEMI TELEKOMUNIKASI BOGOR
2017

1
PROSES PEMBUATAN VIDEO HASIL PERTANIAN SEBAGAI MEDIA
SOSIALISASI INTERNAL INSTANSI DAN MASYARAKAT DI BALAI BESAR
PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
(BBP2TP)

OLEH :
Toraihan Sumantri

ABSTRACT

This research presents the Agricultural Product Video Making Process as institutional
and public internal socialization media in Indonesian Agricultural Technology Research and
Development (BBP2TP) and applies qualitative method to provides the references and
systematical or accurate occurrences from many sources using various data gathering
techniques.
Socializing media represents communication activities in delivering product surplus
of either commodities or services and this media is quite substantial in order to persuade the
commodities and services. BBP2TP has been socializing products research by media, such as
flyer, leaflet, brochure, x-banner and video. Indonesian Agricultural Technology Research
and Development (BBP2TP) is technical implementer unit (UPT) in study and development
agricultural technology under the surveillance of Agricultural Research and Development
Division Chairman and the socializing media certainly provides information and visualization
of products’ study result. Obvious information can improve and effect people enthusiasm to
use products’ study result. The expectation of using the designed and implemented is to be
more effective and efficient than using conventional brochure, journal and institution website.
As a result, more people will aware the result and benefit of using agricultural products.

Keywords : Socializing Media, Video, BBP2TP

2
A. Pendahuluan mereka. Untuk melaksanakan tugas
Masyarakat bergerak maju dan pokok, fungsi dan mandatnya, Balai
tidak bergerak mundur. Ini artinya, Besar Pengkajian didukung oleh 31
masyarakat akan bergeser dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
masyarakat tradisional ke masyarakat (BPTP) dan 2 Loka Pengkajian
modern. Tentunya perangkat, tantangan, Teknologi Pertanian (LPTP) yang
dan alat-alat yang digunakan dalam berada diseluruh Indonesia.
masyarakat modern berbeda dengan BPTP/LPTP memegang peranan
masyarakat tradisional.Berbagai strategis sebagai kepanjangan tangan
peralatan untuk menunjang kebutuhan dari Badan Litbang Pertanian di daerah.
hidupnya juga sangat berbeda jauh. Koordinasi dengan Balai Besar, Balai
Dalam masalah berkomunikasi, juga Penelitian, dan Loka Penelitian di
terlihat pergeseran yang mencolok. lingkup Badan Litbang Pertanian juga
Kalau dahulunya mereka mengandalkan penting sebagai pensuplai teknologi
komunikasi tatap muka dalam dasar, yang kemudian akan dikaji lebih
komunikasi kelompok sebagai pola lanjut oleh BPTP/LTPT untuk
komunikasi yang paling diandalkan, menghasilkan teknologi spesifik
dengan perkembangan teknologi (bbp2tp.litbang.pertanian.go.id).
komunikasi yang kian pesat, mereka Sosialisasi hasil produk
mengandalkan peralatan modern untuk pertanian kepada masyarakat perlu
mendukung proses komunikasi dilakukan oleh BBP2TP dalam upaya
tersebut.(Nurudin,2007 : 33). Balai meningkatkan pengembangan dan
Besar Pengkajian dan Pengembangan sosialisasi iptek melalui sinergi antara
Teknologi Pertanian (BBP2TP) sebagai akademisi, bisnis, dan pemerintah untuk
suatu institusi pengkajian dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
pengembangan teknologi pertanian Untuk mendukung sosialisasi tersebut,
spesifik lokasi. Mempunyai komitmen diperlukan sebuah media sosialisasi
untuk menyampaikan hasil pengkajian yang mudah dimengerti oleh
dan pengembangan teknologi pertanian. masyarakat maupun internal instansi,
petani dan pengguna lainnya didaerah salah satunya adalah pengunaan video.
adalah fokus utama, sehingga inovasi Berdasarkan latar belakang tersebut,
teknologi spesifik lokasi yang maka penulis tertarik untuk membuat
dihasilkan harus sesuai kebutuhan penelitian dengan judul ”Proses
3
Pembuatan Video Hasil Pertanian kabar, film, radio, TV (Cangara,2002:
Sebagai Media Sosialisasi Internal 134). Media Massa adalah faktor
Instansi Dan Masyarakat Di Balai lingkungan yang mengubah perilaku
Besar Pengkajian Dan khalayak melalui proses pelaziman
Pengembangan Teknologi Pertanian klasik, pelaziman operan atau proses
(BBP2TP)” Video dipilih menjadi imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari
media sosialisasi dan informasi untuk media massa adalah media massa
mengemas profile produk hasil memenuhi kebutuhan akan fantasi dan
pertanian menjadi lebih menarik, dan informasi (Rakhmat, 2001: 189). Media
efektif dalam menyampaikan informasi. massa adalah alat-alat dalam
Selain itu video produk ini bisa menjadi komunikasi yang bisa menyebarkan
pemecahan masalah yang saat ini ada di pesan secara serempak, cepat kepada
BBP2TP, yaitu kurangnya visualisasi audiens yang luas dan heterogen.
tentang produk hasil pertanian. Dengan Kelebihan media massa dibanding
video, masyarakat menjadi lebih dengan jenis komunikasi lain adalah ia
mengetahui tentang hasil dan kegunaan bisa mengatasi hambatan ruang dan
produk pertanian. waktu. Bahkan media massa mampu
menyebarkan pesan hampir seketika
B. Landasan Teori pada waktu yang tak terbatas (Nurudin,
Komunikasi massa berasal dari 2007: 3).
istilah bahasa inggris, mass Peran media massa secara umum
communication, sebagai kependekan adalah sebagai sarana atau sumber
dari mass media communication. informasi dalam komunikasi massa. Hal
Artinya, komunikasi yang ini dapat dilihat apabila media massa
menggunakan media massa. Pada dijadikan sebagai salah satu wadah
dasarnya komunikasi massa melalui untuk menyebarkan informasi.
media cetak dan elektronik. (Nurudin,
Media massa adalah institusi yang
2009 : 3-4).
berperan sebagai agent of change, yaitu
Media massa adalah alat yang
sebagai institusi pelopor perubahan. Ini
digunakan dalam penyampaian pesan-
adalah paradigma utama media
pesan dari sumber kepada khalayak
massa.(Burhan Bungin,2006:85),
(menerima) dengan menggunakan alat-
alat komunikasi mekanis seperti surat
4
Dalam menjalankan paradigmanya merupakan proses penanaman
media massa berperan sebagai berikut: kecakapan dan sikap yang diperlukan
1. Media massa sebagai institusi untuk dapat memainkan peran sosial di
pencerahan masyarakat masyarakat. Di dalam diri setiap
Media massa dapat digunakan manusia, terdapat impuls-impuls untuk
sebagai sarana edukasi yang melakukan segala sesuatu. Di sisi lain,
mendidik masyarakat dengan berita lingkungan tempat ia berada dan
atau informasi yang berinteraksi memiliki nilai dan norma
disampaikannya sehingga membuat yang mengarahkan perilaku. Dalam
pikiran masyarakat menjadi lebih proses sosialisasi, seorang individu
cerdas, maju dan terbuka. berusaha menyesuaikan impuls-impuls
2. Media massa menjadi media itu dengan tekanan nilai dan norma
informasi yang mengikatnya. Bila potensi tingkah
Dengan adanya media massa maka laku seseorang tidak bertentangan
masyarakat dapat mengetahui dengan nilai dan norma, maka
informasi yang ada dan menjadi berkembang lebih lanjut menjadi bagian
masyarakat yang kaya akan informasi. dari kepribadiannya (Suhardi dan
3. Media massa sebagai hiburan dan Sunarti, 2009 : 104). Manusia tidak
istitusi budaya. mungkin mengadakan sosialisasi tanpa
Selain sebagai sumber informasi, melibatkan pihak atau unsur dari
media massa juga dapat digunakan luar.Unsur dari luar itulah yang disebut
masyarakat sebagai sarana hiburan dan media sosialisasi. Media sosialisasi
sebagai institusi budaya. Media massa adalah pihak-pihak yang menjadi
berperan untuk menjaga masyarakat perantara terjadinya sosialisasi.
dari kebudayaan yang dapat merusak (Suhardi dan Sunarti, 2009 : 104).
moral maupun kehidupan sosial. Video merupakan gambar-gambar
Sosialisasi adalah proses belajar dalam frame, dimana frame demi frame
yang kompleks. Dengan sosialisasi, diproyeksikan melalui lensa proyektor
manusia sebagai makhluk biologis secara mekanis sehingga pada layar
menjadi manusia yang berbudaya, yang terlihat gambar hidup. Azhar Arsyad
cakap menjalankan fungsinya dengan (2011 : 49) Komponen video terdiri
tepat sebagai individu dan sebagai dari:
anggota kelompok. Sosialisasi
5
1. Frames per second : merupakan pengguna awam yang menyukai video
jumlah frame per detik. Semakin editing Adobe Premiere Pro CC mampu
banyak jumlah frame per detik, mengolah dan menyelesaikan produksi
maka kualitas videonya akan lebih video mulai dari capture, editing,
bagus. FPS yang menyebabkan memberikan efek, transisi dan
terjadinya perubahan pada video, menggunakan perpaduan efek yang
pergerakan yang terlihat. cantik dan professional.
2. Aspec Ratio : merupakan
perbandingan lebar dan tinggi.
C. Metode Penelitian
Tinggi gambar digunakan untuk
Metode yang digunakan dalam
tentukan jarak pandang, setiap
penelitian ini adalah metode deskriptif
detail gambar ditampilkan dalam
kualitatif. Teknik pengumpulan data,
pixel.
dilakukan dengan cara :
3. Resolusi : jumlah pixel yang
1. Wawancara
digunakan, semakin besar resolusi
Wawancara adalah percakapan antara
yang digunakan, maka akan
periset-seseorang yang berharap
memberikan gambar yang lebih
mendapatkan informasi dan informan-
tajam.
seseorang yang diasumsikan
4. Bit Depth : merupakan ukuran
mempunyai informasi penting tentang
pixel untuk menghasilkan warna,
suatu objek (Kriyantono, 2011: 56).
semakin tinggi depth yang
Pengumpulan data tentang pemanfaatan
digunakan, warna yang dihasilkan
video hasil pertanian sebagai media
akan lebih tajam.
sosialisasi internal dan masyarakat di
5. Bit Rate : suatu ukuran kecepatan
Balai Besar Pengkajian dan
bit suatu data dari suatu tempat ke
Pengembangan Teknologi Pertanian
tempat lain, diukur dengan Kbps
dilakukan dengan melakukan
dst. Semakin besar bit rate nya
wawancara dengan pegawai BBP2TP
semakin halus gambar yang akan
pada tanggal 01 April sampai 01 Mei
dihasilkan.
2017 mengenai hal-hal lain yang
Menurut Sugianto (2012:8)
berkaitan dengan tema yang dibahas
Adobe Premiere Pro CC merupakan
tentang pemanfaatan video sebagai
aplikasi video editing yang sangat
media sosialisasi internal dan
populer di kalangan profesional ataupun
6
masyarakat tersebut.
2. Observasi
Konsep Produksi Media
Penulis melakukan pengamatan
terhadap apa yang terjadi dilapangan,
dan mengamati hal - hal yang
dianggap sebagai permasalahan
untuk dibahas dalam laporan 4.1 Proses Pra Produksi
ini.Observasi adalah teknik
pengumpulan data dengan cara
mengamati langsung tanpa mediator
sesuatu objek untuk melihat dengan
4.2 Proses Produksi
dekat kegiatan yang dilakukan objek
tersebut. (Kriyantono, 2014 : 110).
Observasi ini dilakukan pada Bidang
Seksi Pendayagunaan Hasil
Pertanian dan fungsional humas di 4.3 Proses Post Produksi
BBP2TP.
3. Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data ini dengan Tabel. Konsep Produksi Media
cara literature yang disediakan, baik 1. Proses Pra Produksi
Pra produksi merupakan tahap
berupa buku-buku, catatan-catatan
perencanaan yang dimulai dengan
maupun dari internet yang dikelola
menuangkan ide yang ditulis secara garis
untuk memperoleh data sekunder
besar dengan membuat sinopsis.
guna melengkapi keseluruhan data
Kemudian sinopsis dikembangkan
sekundernya secara empiris.
melalui gambaran cerita yang dituangkan
melalui storyboard dan proses penulisan
D. Hasil dan Pembahasan
naskah atau script writing untuk
Tahapan-tahapan yang dilakukan
keperluan produksi. Setelah persiapan
untuk proses pembuatan video
cerita sudah matang, kemudian dilakukan
menggunakan konsep produksi media
pemilihan pemain dan crew, pemilihan
agar media video yang dihasilkan dapat
lokasi, serta persiapan alat-alat dan
mencapai tujuan dan efisien. Tahapan
budget. Semua tahapan yang ada harus
pada Konsep Produksi Media adalah :
7
terencana secara sistematis. 2. Observasi
Berdasarkan pada pengamatan
4.1
langsung di lapangan, media sosialisasi
Pra Produksi
yang saat ini di gunakan pada Balai Besar
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
4.1.1
Observasi Pertanian (BBP2TP) berupa brosur, jurnal,
dan melalui website instansi.
3. Pengumpulan Data
4.1.2 Dari data yang didapatkan melalui
Pengumpulan
Data wawancara dengan Kepala Seksi
Pendayagunaan Hasil Pengkajian, media
4.1.3 sosialisasi yang saat ini digunakan oleh
Analisis
Data BBP2TP belum efektif dalam menjelaskan
produk hasil pertanian yang dikelola
4.1.4 dibawah balai besar, sehingga beberapa
Ide
masyarakat belum mendapatkan informasi
yang cukup tentang produk hasil pertanian.
4.1.5
Pesan yang Kurangnya pengetahuan masyarakat
Disampaikan
terhadap bidang pertanian mempengaruhi

4.1.6
minat terhadap produk hasil pertanian yang
Visualisasi Berdasarkan ada di BBP2TP.
Konteks
4. Analisis Data
Setelah dilakukan analisa terhadap
4.1.7
Storyboard data yang didapat pada BBP2TP, media
yang saat ini digunakan belum
4.1.8 memberikan informasi yang cukup
Script
Breakdown Sheet mengenai produk-produk hasil pertanian.
Berdasarkan pada hal ini, penulis membuat
4.1.9 video yang menginformasikan dan
Peralatan yang
Digunakan memvisualisaikan profile produk yang
diolah dengan menggunakan program
4.1.10 aplikasi komputer grafis seperti Adobe
Produksi Team
(Crew) & Talent Premiere Pro, Adobe After Effect.
Tabel. Proses Pra Produksi
8
5. Ide 9. Hasil Proses Pembuatan Video
Ide atau gagasan dikembangkan dan Berikut adalah visual jenis video yang
dituangkan kedalam bentuk karya nyata ditampilkan beberapa segmen yang telah
melalui media video produk sebagai sarana dibuat untuk media sosialisasi selama di
penunjang informasi yang mengambil ide Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
dari profile Balai Besar Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BBP2TP), berikut
Pengembangan Teknologi Pertanian yang jumlah dan jenis video, diantaranya :
menampilkan informasi tentang produk 1. Video Jagung menjadi Produk Olahan
dari masing-masing BPTP Provinsi. Beras Jagung ( BPTP Nusa Tenggara
6. Pesan yang disampaikan Timur).
Melalui video ini penulis ingin
menyampaikan pesan mengenai informasi
produk hasil pertanian, cara menanam, dan
kegiatan pertanian serta memberikan
visualisasi dari produk hasil pertanian dari
masing-masing BPTP Provinsi. Gambar 4.13 Produk Beras Jagung

7. Visualisasi
2. Video Daun Gambir menjadi Produk
Untuk memvisualisasikan profile
Olahan Minuman Teh Celup Daun
produk hasil pertanian digunakan media
Gambir ( BPTP Sumatera Barat).
audio visual berupa video. Video berisi
tentang informasi produk dan kegunaannya
berdurasi sekitar 1-3 menit. Diharapkan
durasi video yang singkat dapat
menyampaikan informasi kepada pegawai
BPTP dan masyarakat.
8. Storyboard Gambar 4.14 Produk The Celup Daun
Selama proses pra produksi, Gambir
perencanaan yang berhubungan dengan
3. Video Cabai dan Tomat menjadi Produk
visualiasasi yang akan dibuat
Olahan Saus Cabai dan Tomat ( BPTP
membutuhkan Storyboard sebagai media
Kalimanatan Tengah).
bantuannya.

9
melakukan proses rendering
menggunakan Adobe After Effects
CC.

4.5 11. Proses meng-upload video produk


hasil pertanian ke channel Youtube
Gambar 4.15 Produk Saus Cabai dan BBP2TP
Tomat Pada tahap ini semua proses pra
i. Kendala Tahap Produksi produksi, produksi, pasca produksi
1. Tempat Shoting yang terbatas
telah selesai sesuai dengan yang
sehingga untuk penulis tidak bisa
dibahas, maka diperlukan fasilitas
mengambil gambar sesuai Produk
untuk memanfaatkan video hasil
yang ada.
pengkajian ini, pada penelitian ini
2. Kamera yang digunakan masih milik
penulis menggunakan Youtube
pribadi, sehingga tidak setiap waktu
sebagai media hasil akhir, dimana
bisa dipakai oleh penulis dan harus
semua informasi yang terdapat pada
mnyesuaikan dengan jadwal.
video dapat dilihat oleh semua
3. Sulitnya mengambil gambar-gambar
kalangan masyarakat. Proses
bagus seperti panen jagung dan cabai,
pemanfaatan video menggunakan
sehingga penulis memakai tempat
youtube yaitu :
dikantor.
1. Masuk ke akun Youtube BB
4. SDM yang masih kurang, untuk
Pengkajian.
melakukan Produksi video.
10. Kendala Tahap Pasca Produksi
1. Seringnya kegagalan sewaktu proses
editing, terutama editing video
menggunakan Adobe Premiere Pro CC
dikarenakan laptop yang digunakan
untuk editing sering mengalami
ngelag.
2. Spesifikasi Laptop yang digunakan Gambar 4.20 Beranda Youtube BBP2TP

untuk editing belum bisa dibilang


bagus sehingga membuat proses
editing cukup lama, begitu juga ketika

10
2. Klik Upload dibagian atas laman. 4. Pilih video yang ingin upload dari
komputer. admin juga dapat
membuat rangkaian slide video atau
mengimpor video dari Google Foto.

Gambar 4.21 Upload

3. Sebelum mulai mengupload video,


admin dapat memilih setelan
privasi video.
Gambar 4.22 Pemilihan Video
a. Setelan privasi video
Anda dapat mengubah setelan 5. Selama video diupload, admin dapat
privasi video dengan mudah dan mengedit informasi dasar dan setelan
mengelola akses penayangannya lanjutan untuk video, serta menentukan
 Video dan playlist publik dapat bila ingin mengirim notifikasi ke para
dilihat dan dibagikan oleh siapa pelanggan (jika menghapus centang
saja. opsi ini, para pelanggan tidak akan
 Video dan mendapatkan notifikasi). Partner juga
playlist pribadi hanya dapat dapat menyesuaikan setelan monetisasi.
dilihat oleh Anda dan pengguna Klik Publikasikan untuk
yang Anda pilih. menyelesaikan proses upload video
 Video dan playlist tidak publik ke YouTube. Bila mengatur
publik dapat dilihat dan setelan privasi video ke Pribadi atau
dibagikan oleh siapa saja yang tidak tercantum, cukup
memiliki linknya. klik Selesai untuk menyelesaikan
upload, atau klik Bagikan untuk
berbagi video.

11
E. Kesimpulan Bungin, Burhan, 2007, Sosiologi
Komunikasi, Kencana Persada
Berdasarkan rumusan masalah Media Group, Jakarta.
mengenai informasi tentang hasil Binanto, Iwan, 2010, Multimedia Digital –
produk pertanian, dapat ditarik Dasar Teori dan Pengembangannya,
kesimpulan bahwa Andi, Yogyakarta.

Tujuan pembuatan video produk ini Cangara, Hafied, 2002, Pengantar Ilmu
untuk memberikan informasi tentang Komunikasi, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
produk hasil pertanian yang ada di
ruang lingkup BBP2TP dan masyarakat Effendy, OnongUchjana, 2006, Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek,
luas. Remaja Rosdakarya, Bandung.
1. Selama melaksanakan kegiatan
Fauziahardiyani, 2009, Komunikasi dan
praktek kerja lapangan di BBP2TP
Media Massa, PT Remaja
penulis membuat 7 video produk Rosdakarya, Bandung.
hasil pertanian diantaranya, Produk
Kriyantono, Rachmat, 2011, Teknik
Beras Jagung, Produk Teh Celup Praktis Riset Komunikasi, Kencana.
Daun Gambir, Produk Saus Cabai Jakarta.
dan Tomat, Produk Kecap Kedelai, Mulyana, Deddy, 2005, Ilmu Komunikasi :
Produk Minyak Kelapa, Produk Suatu Pengantar, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Minuman Kopi, Produk Minuman
Cokelat. Nurudin, 2007, Pengantar Komunikasi
Massa, PT RajaGrafindo Persada,
F. Daftar Pustaka Jakarta.
Ardianto, Komala, Karlinah, 2012,
Prastowo Andi, 2011, Memahami Metode-
Komunikasi Massa : Suatu Metode Penelitian (Suatu Tinjauan
Pengantar, Simbiosa Rekatama Teoritis dan Praktis), Ar-Ruzz
Media, Bandung. Media, Yogyakarta.

Ardianto, Elvinaro, dkk, 2004, Komunikasi Subroto, Sastro, Darwanto, 2007, Produksi
Massa : Suatu Pengantar, Simbiosa Acara Televisi, Duta Wacana
Rekatama Media. Bandung. University Press, Yogyakarta.

.Baskro, Adi, 2009, Panduan Praktis Vardiansyah Dani, 2004, Pengantar Ilmu
Searching di Internet, PT Komunikasi, Ghalia Indonesia,
TransMedia, Jakarta. Bogor.

12
Website

“Penggunaan Media Audio Visual dan


Komunikasi Pembangunan”
http://www.agribisnispenyuluhan.tk/search
?q=video (Di akses pada tanggal 18 Mei
2017)

http://bbp2tp.litbang.pertanian.go.id/index.
php/profil/sejarah (Di akses pada tanggal
18 Mei 2017)

http://www.kompasiana.com/yuhdyanto/pe
ranan-media-massa-dalam-kehidupan-
sosial-dan-politik-
indonesia_552a36486ea834f649552d3c
( Di akses pada tanggal 19 Mei 2017)

“Pengertian Media Massa”


http://www.kompasiana.com/nur.amalina2
2/pengertian-media-
massa_550069dfa333115c73510b26 (Di
akses pada tanggal 18 Mei 2017)

13
14

You might also like