Professional Documents
Culture Documents
Jalur Distribusi Dan Upaya Perbaikan Pascapanen Bunga POTONG KRISAN (Dendrathema Grandiflora) DARI PETANI DESA Pancasari Buleleng Sampai Pengecer
Jalur Distribusi Dan Upaya Perbaikan Pascapanen Bunga POTONG KRISAN (Dendrathema Grandiflora) DARI PETANI DESA Pancasari Buleleng Sampai Pengecer
ABSTRACT
The purpose of this study was 1) to determine the number of chrysanthemum distribution lines and
distribution types from farmers in Pancasari to retailers, 2) to find out the system, people, and the impact
of chrysanthemum postharvest handling in distribution from farmers in Pancasari to retailers, 3) to
determine the impact of improvements postharvest on chrysanthemum damage from farmers in
Pancasari to retailers with soaking treatment using sodium metabisulfite solution. The method used is
the snowball sampling method in the form of surveys and interviews with the Commodity System
Assessment Method (CSAM) application using a questionnaire. Treatment of postharvest repair by
soaking the flower stalk in sodium metabisulfite solution. There are two lines in the distribution, lane I
(Farmers → Wholesalers → Retailer → Consumer) and lane II (Farmers → Retailer → Consumer).
Postharvest handling includes harvesting, sorting, binding, wrapping, soaking, storing, packaging,
distributing, and displaying. Impact of handling postharvest loss in the sorting stage at the farm level
2% (insignificant), wholesaler level 3% (insignificant), and retailer level 8% (significant) Post-harvest
improvement can prolong the duration of freshness of flowers.Using water, chrysanthemum cut flowers
can last 2.38 days, using sodium metabisulfite can last 6.25 days.
Keywords : Chrysanthemum, sodium metabisulfite, CSAM, postharvest improvements.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui jumlah jalur distribusi krisan dan jenis distribusi dari
petani di Pancasari ke pengecer, 2) untuk mengetahui sistem, orang, dan dampak penanganan
pascapanen krisan dalam distribusi dari petani di Pancasari ke pengecer, 3) untuk mengetahui dampak
perbaikan pascapanen pada kerusakan krisan dari petani di Pancasari ke pengecer dengan perlakuan
perendaman menggunakan larutan natrium metabisulfit. Metode yang digunakan adalah metode
sampling snowball berupa survei dan wawancara dengan aplikasi Commodity System Assessment
Method (CSAM) menggunakan kuesioner. Perlakuan perbaikan pascapanendengan merendam tangkai
bunga dalam larutan natrium metabisulfit.Terdapat dua jalur distribusi, yaitu jalur I (Petani → Pedagang
Besar → Pengecer → Konsumen) dan jalur II (Petani → Pengecer → Konsumen). Penanganan
pascapanen meliputi pemanenan, sortasi, pengikatan, pembungkusan, perendaman, penyimpanan,
pengemasan, pendistribusian, dan pemajangan. Dampak penanganan terhadap kehilangan
pascapanenpada tahap sortasi di tingkat petani 2 % (tidak signifikan), tingkat pedagang besar 2% (tidak
*Korespondensi Penulis:
Email: bambang.admadi@unud.ac.id
288
Lumbantoruan, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
signifikan), dan tingkat pengecer 5% (signifikan). Perbaikan pascapanen dapat memperpanjang lama
kesegaran bunga. Dengan menggunakan air, bunga potong krisan dapat bertahan 2.38 hari,
menggunakan natrium metabisulfit dapat bertahan 6.25 hari.
Kata kunci : Bunga krisan, natrium metabisulfit, CSAM, perbaikan pascapanen.
289
Vol. 6, No.4, Desember 2018. Jalur Distribusi dan Upaya Perbaikan Pascapanen …
larutan pengawet holding adalah petani bunga potong krisan di Desa Pancasari
penambahan energi, penurunan pH air, dan Kecamatan Sukasada, Buleleng, pedagang
penghambatan pertumbuhan jasad renik besar, dan pengecer bunga potong krisan
penyebab penyakit busuk tangkai bunga yang tersebar diberbagai wilayah di Bali
(Amiarsi dkk, 2002). Selain seperti cara yang seperti: Jimbaran, Kuta, dan Denpasar.
telah disebutkan di atas, guna Tahap selanjutnya adalah perlakuan
memperpanjang masa simpan bunga potong penanganan pascapanen. Alat yang
krisan, dapat dilakukan dengan menggunakan digunakan adalah timbangan analitik,
bahan perendam natrium metabisulfit. sendok, aluminium foil, plastik, dan botol air
Natrium metabisulfit merupakan bahan mineral ukuran 1.5 liter. Bahan yang
pengawet yang dikelompokkan ke dalam digunakan adalah bunga potong krisan
kelompok garam-garam sulfit yang biasa varietas yellow puma yang berasal dari Desa
digunakan pada bahan pangan untuk Pancasari Buleleng, larutan natrium
mencegah reaksi browning, sebagai pemutih, metabisulfit sebanyak 200 mg, dan air. Zat
antioksidan, dan penghambat pertumbuhan natrium dilarutkan ke dalam 1 liter air.
bakteri, kapang, dan khamir (Chichester dan Larutan tersebut yang digunakan untuk
Tanner, 1972). Sulfur dioksida dan garam- merendam tangkai bunga potong krisan mulai
garamnya (bisulfit, metabisulfit) sebagai dari sebelum distribusi hingga tiba di florist
antimikroba (Davidson dan Juneda, 1990). yang dituju. Setiap 2 hari sekali, larutan
Natrium metabisulfit belum pernah natrium metabisulfit yang digunakan untuk
digunakan dalam pengawetan bunga potong merendam tangkai bunga diganti selama
krisan, maka pada penelitian ini larutan bunga potong krisan masih dalam masa
natrium metabisulfit digunakan untuk pengamatan.Populasi yang diamati adalah
merendam batang bunga potong krisan. seluruh stakeholder (petani, pedagang besar,
Pengawetan bunga potong dengan cara dan pengecer) yang terlibat dalam distribusi
perendaman pada larutan pengawet bunga potong krisan yang berasal dari petani
dilakukan untuk menjaga mutu segar bunga di Desa Pancasari untuk didistribusikan ke
serta memperpanjang masa kesegaran bunga. konsumen. Data jumlah petani, pedagang
Penggunaan larutan natrium metabisulfit ini, besar, dan pengecer dapat dilihat pada Tabel
nantinya akan dilakukan pada tahap 1.
penanganan pascapanen bunga potong krisan Tabel 1 Jumlah petani, pedagang besar, dan
mulai dari tingkat petani hingga tingkat pengecer.
pengecer.
METODE PENELITIAN
290
Lumbantoruan, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
identifikasi pelaku penanganan dan aktivitas Setelah itu, dilakukan pembungkusan dengan
yang dilakukan dalam segmen distribusi, kertas sesuai dengan jenis varietas bunganya.
dampak perbaikan penanganan terhadap yang bertujuan untuk menjaga bunga agar
kelayakan penekanan atau kehilangan terhindar dari kerusakan sehingga kualitas
pascapanen, pengumpulan data, dan analisis bunga tetap terjaga.Bunga yang telah diikat,
data. kemudian direndam sebelum didistribusikan
dan selama pendistribusian, bunga direndam
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam air. Selanjutnya, bunga disimpan pada
suhu ruang dengan merendam pangkal
Jalur I. Kelompok Tani Agro Pudak tangkainya di dalam bak berisi air bersih
Lestari → Pedagang Besar → Pengecer → dalam jangka waktu pendek yaitu kurang dari
Konsumen satu hari sebelum didistribusikan. Bunga
Pada jalur ini Kelompok Tani Agro Pudak yang akan didistribusikan, terlebih dahulu
Lestari menjual langsung bunga potong dikemas dalam kardus/karton lalu ditutup dan
krisan ke satuflorist yang merupakan salah dikuatkan dengan menggunakan lakban
satu pedagang atau suplier bunga potong di sampai kardus menjadi rapi. Apabila dikemas
Denpasar. Petani dan pedagang besar pada dengan plastik, cukup ditutup menggunakan
jalur ini berasal dari wilayah yang berbeda. kertas koran supaya bunga tidak rusak jika
ditumpuk selama pendistribusian. Tahap
Jalur II. Kelompok Tani Mekar Sari → terkahir adalah pendistribusian, bunga yang
Pengecer → Konsumen sudah disusun rapi di dalam mobil bak
Pada jalur ini Kelompok Tani Mekar Sari tertutup, kemudian didistribusikan ke
menjual langsung bunga potong krisan ke pedagang besar dan pengecer.
beberapa florist yang tersebar di wilayah Bali
seperti: Syahla Florist Kerobokan, Syahla Sistem penanganan pascapanen di tingkat
FloristJimbaran, dan D’Oasis Florist Kuta. pedagang besar
Petani dan pengecer pada jalur ini berasal dari Sistem penanganan pascapanen bunga
wilayah yang berbeda. potong krisan di tingkat pedagang besar
dimulai dari tahap sortasi. Sortasi dilakukan
Sistem penanganan pascapanen di tingkat dengan cara mengeluarkan bunga krisan dari
petani kardus lalu memisahkan antara bunga krisan
Sistem penanganan pascapanen bunga yang baik dan yang kurang baik setelah
potong krisan di tingkat petani dimulai dari mengalami pendistribusian, memotong ujung
tahap pemanenan. Pemanenan dilakukan tangkai bagian bawah. Bunga yang telah
setelah berumur 84 hari (±3 bulan) dengan disortasi, kemudian diikat menggunakan
cara manual menggunakan gunting dan alat karet sesuai dengan jenis varietas bunganya.
ukur. Selanjutnya dilakukan sortasi di Tiap satu ikat bunga terdiri dari 10 tangkai
greenhouse untuk memisahkan antara bunga bunga. Selanjutnya,bunga dibungkus dengan
krisan yang baik dan yang rusak berdasarkan kertas sesuai dengan jenis varietasnya dan
tingkat ukuran, kebersihan, dan warna daun direndam dengan posisi diletakkan tegak di
dengan cara menghilangkan bunga yang dalam ember berisi air yang telah dicampur
cacat ataupun daun yang mulai menguning. dengan larutan pemutih pakaian.
Bunga yang telah disortasi, kemudian diikat
dalam kelompok menggunakan karet sesuai Sistem penanganan pascapanen di tingkat
dengan jenis varietas bunganya. Tiap satu pengecer
ikat bunga terdiri dari 10 tangkai bunga. Sistem penanganan pascapanen bunga
291
Vol. 6, No.4, Desember 2018. Jalur Distribusi dan Upaya Perbaikan Pascapanen …
potong krisan di tingkat pedagang besar kardus lalu memisahkan antara bunga krisan
dimulai dari tahap sortasi.Sortasi dilakukan yang baik dan yang kurang baik setelah
dengan cara mengeluarkan bunga krisan dari mengalami pendistribusian, kemudian
kardus lalu memisahkan antara bunga krisan memotong ujung bagian bawah tangkai
yang baik dan yang kurang baik setelah bunga.
mengalami pendistribusian, kemudian
memotong ujung tangkai bagian bawah, dan Identifikasi faktor penanganan
menghilangkan sebagian daun-daun yang pascapanen di tingkat pengecer
ada. Bunga yang telah melalui proses sortasi Faktor- faktor yang teridentifikasi dalam
dan pembungkusan, selanjutnya direndam penanganan pascapanen di tingkat pengecer
dengan posisi diletakkan tegak di dalam adalah sortasi dan pemajangan. Sortasi
wadah berisi air. Tahap terakhir adalah dilakukan dengan cara mengeluarkan bunga
pemajangan, dilakukan dengan menata bunga krisan dari kardus lalu memisahkan antara
sesuai jenis varietasnya pada rak-rak yang bunga krisan yang baik dan yang kurang baik
ada secara rapi. setelah mengalami pendistribusian,
kemudian memotong ujung bagian bawah
Identifikasi faktor penanganan tangkai bunga, dan menghilangkan sebagian
pascapanen di tingkat petani daun-daun yang ada. Pada tahap pemajangan,
Faktor- faktor yang teridentifikasi dalam dilakukan dengan menata bunga sesuai jenis
penanganan pascapanen di tingkat petani varietasnya pada rak-rak yang ada secara
adalah sortasi dan pendistribusian. Sortasi rapi.
dilakukan dengan memisahkan antara bunga
krisan yang baik dan yang rusak dengan cara Dampak penanganan sistem distribusi
menghilangkan bunga yang cacat ataupun terhadap kehilangan pascapanen dari
daun yang mulai menguning. Pada proses petani di Desa Pancasari ke pengecer
pendistribusian, bunga yang sudah disusun Tabel 2 menunjukkan hasil panen,
rapi di dalam mobil bak tertutup, kemudian kehilangan saat sortasi, dan hasil panen
didistribusikan ke pedagang besar dan bersih dengan presentase hasil panen bersih
pengecer. bunga potong krisan mencapai 97,95 % dan
kehilangan saat sortasi 2,05 %. Kehilangan
Identifikasi faktor penanganan saat sortasi bunga potong krisan terjadi
pascapanen di tingkat pedagang besar karena mengalami kerusakan seperti bunga
Faktor yang teridentifikasi dalam yang sudah layu dan daun yang sudah rusak
penanganan pascapanen di tingkat pedagang seperti mulai menguning dan terdapat lubang
besar adalah sortasi. Sortasi dilakukan pada daun.
dengan cara mengeluarkan bunga krisan dari
Tabel 2. Hasil panen, kehilangan saat sortasi, dan hasil panen bersih di
tingkat petani selama sebulan (April 2018)
292
Lumbantoruan, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
Hasil pembelian, kehilangan saat sortasi, tingkat kehilangan saat sortasi mencapai 2,86
dan penjualan di tingkat pedagang besar %. Kehilangan saat sortasi berupa bunga
Tabel 3 menunjukkan hasil pembelian, menjadi layu, hal ini terjadi setelah bunga
kehilangan saat sortasi, dan penjualan. Rata- potong krisan mengalami pendistribusian
rata penjualan bunga potong krisan di tingkat selama ±1,5 jam.
pedagang besar mencapai 97,14 % dan
Tabel 3. Hasil pembelian, kehilangan susut bobot, dan penjualan ditingkat
pedagang besar
Hasil pembelian, kehilangan susut bobot, kehilangan saat sortasi mencapai 8,06 %.
dan pejualan di tingkat pengecer Kerusakan bunga potong krisan yang terjadi
Tabel 4 menunjukkan hasil pembelian, setelah sampai di pengecer seperti struktur
kehilangan saat sortasi, dan penjualan di bunga menjadi tidak utuh. Bunga mengalami
tingkat pengecer dengan persentase rata-rata kerusakan atau layu akibat pengaruh
penjualan produk mencapai 91,94 % dan perubahan suhu selama proses distribusi.
Tabel 4. Hasil pembelian, kehilangan susut bobot, dan penjualan di tingkat
pengecer
293
Vol. 6, No.4, Desember 2018. Jalur Distribusi dan Upaya Perbaikan Pascapanen …
Dampak Perbaikan Pascapanen Terhadap dioksida (SO2) yang dapat menahan asam
Kerusakan Bunga Potong Krisan dengan askorbat, antimikrobial (Apandi, 1984).
Perlakuan Perendaman Menggunakan Perendaman bunga potong krisan dengan
Larutan Natrium Metabisulfit menggunakan larutan natrium metabisulfit
Upaya perbaikan pascapanen yang dilakukan setelah tahap pemanenan mulai
dilakukan dengan menggunakan zat natrium dari tingkat petani di Desa Pancasari hingga
metabisulfit (Na2S2O5). Senyawa sulfit atau tiba di empat florist yang dituju antara lain
sulfur dioksida dapat mengurangi reaksi Sharon Florist, Denpasar; D’Oasis Florist,
browning enzimatis atau menginaktifkan Kuta; Syahla Florist Kerobokan dan Syahla
enzim. Apabila direaksikan dengan air, Florist, Jimbaran.
natrium metabisulfit akan melepaskan sulfur
Tabel 6. Data hasil pengamatan rata-rata tingkat kesegaran bunga
Bunga krisan varietas yellow puma direndam dalam larutan natrium metabisulfit
masing-masing sebanyak lima tangkai 200 ppm. Pada konsentrasi 200 ppm bahan
294
Lumbantoruan, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
295
Vol. 6, No.4, Desember 2018. Jalur Distribusi dan Upaya Perbaikan Pascapanen …
Marcel Dekker Inc., New York. Method (CSAM) Pada Penanganan dan
Distribusi Produk Hortikultura. Orasi
Farid Ashari. 2003. Analisis Komparatif
Ilmiah Guru Besar. UNUD, Badung.
Preferensi Konsumen pada Florist di Kota
Malang dan Surabaya Terhadap Marwoto, B., T. dan J. De Jong. 1999.
pembelian Bunga Krisan. Solo: Varietas Baru Krisan Tipe Spray. Jurnal
Universitas Negeri Sebelas Maret. Hortikultura. 9 (3): 275 – 281.
Harsojuwono, B., A., 2008. Pentingnya
Penerapan Commodity System Assessment
296