You are on page 1of 11

“Bukit Nasional Duabelas”

Group : 4
Nama Anggota
Dewi nurfahira
Dinta aulianisa
Rizki rianto
Reka maharani
Class : x ips 4

SMA Negeri 9 Kota Jambi


Tahun ajaran 2017/2018
Bukit Dua Belas National Park
Decree of the Minister of Forestry
Number: 258 / Kpts-II / 2000,
dated 28 August 2000
Area: ± 60,500 hectares
Location:
Jambi Province (Sarolangun Regency, Bungo Tebo,
and Batanghari District).
Coordinates:
102º 29 '- 102º 49' east and south
01º 44 '- 01º 58' LS
Bukit Duabelas National Park is one of the lowland tropical rain forest in Jambi
Province. Originally this area is a fixed production forest area, limited
production forest and other use areas combined into a national park.
This national park area is a very important water catchment area for Sungai
Batanghari River Basin. From within the area there are many rivers and streams
whose water comes from within the area. This area is also an odyssey of
indigenous peoples Suku Anak Dalam (Orang Rimba) who have made this area
as a center of culture and livelihoods. Historical Regions:
- Prior to 1985, the forest area included Hak. Forest Entrepreneurs.
- Year 1999 designated as nature reserve.
- Year 2000 designated as Bukit Duabelas National Park.
PHYSICAL
Geology and Land
Based on the Land Map of Exploration of Jambi Province, the type of soil in
this region is pink yellow and alluvial Podsolik.
Topography
Bukit Duabelas National Park has a flat topography to the waves with twelve
hills inside, namely Singing Mountain, Mount Panggang, Kuran Hill, Unlit
Hills, Many Punai Hills, Suban Hills, Bukit Teradik, Benteng Hills, Betempo
Hills, Penyeding Hills, Concrete Hills , and Bukit Enau.
Height
50 - 450 meters above sea level
Climate
According to the classification of Schmidt and Fergusson (1951) including
climate type A with rainfall ranging from 3,294 mm to 3,669 mm per year with
wet number of months ranging from 10 to 11 months.
BIOTICS
Bukit Dua Belas National Park is one of the lowland tropical rain forest in
Jambi Province.
Flora
Existing types of plants include bulian, meranti, grinding / kempas), jernang,
ampupu, bungur, bayur, bangkirai, cengal, durian, geronggang, giam, jelutung,
keruing, kulim, rengas, nyatoh, damar and rotan. There are approximately 120
species of plants including fungi that can be developed as medicinal plants.
Fauna
This national park is the habitat of various endangered species, the area of Bukit
Duabelas National Park also stores the fauna of the species of mammals,
primates, aves, reptiles, amphibians, insecta and fish that make up the wildlife
life in the region.
Mammals; such as gibbons, monkeys, leopards, honey bear bears, antelope,
congealed meets, Sumatran lutra ajag, Sumatran rabbits, slow lorises, wild cats,
Sumatran tigers, tapirs, napu, sambar, and jungle goats,
Bird; Among other forest chickens, hornbill, king prawns, and boom snake
eagle.
Reptile; Among other labi-labi, snakes and lizards.
Tribe child inside
According to the oral tradition the tribe Anak Dalam is a Maalau Sesat, who ran
into the jungle around Black Water, Bukit Duabelas National Park. They are
then called Moyang Segayo. Another tradition says they are from Pagaruyung,
who fled to Jambi. This is reinforced by the indigenous fact of the Anak Dalam
tribe having common language and adat with the Minangkabau tribe, such as
the matrilineal system.

TOUR
Tourism potentials that can be developed in this area include a natural
panorama, such as water-waterfalls and historic stones and the life of tribal
people of the jungle. However, until now these potentials have not been
developed, and adequate facilities for visitors are not yet available, but if you
want to visit this region, the best time is from June to October.
How to reach a location:
From Jambi to Pauh (by bus) past Muara Bulian about 3 hours, from Pauh
followed by charter of vehicle to Lubuk Jering and Pematang Kabau about 2
hours.
MANAGEMENT
Bukit Duabelas National Park is managed by the Natural Resources
Conservation Center of Jambi as the Technical Implementation Unit of the
Directorate General of Forest Protection and Nature Conservation, Ministry of
Forestry.
Conclusion
1. Be grateful for the favors of God
2. Loving nature
3. Know diversity
4. Appreciate the existence of inner child tribe

Taman Nasional Bukit Dua Belas


Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : 258/Kpts-II/2000,
tanggal 28 Agustus 2000
Luas :   ± 60.500 hektar
Letak : 
Provinsi Jambi (Kabupaten Sarolangun, Bungo Tebo,
dan Kabupaten Batanghari).
Koordinat : 
102º 29′ – 102º 49′ BT dan
01º 44′ – 01º 58′ LS

Taman Nasional Bukit Duabelas merupakan salah satu kawasan hutan hujan tropis dataran
rendah di Provinsi Jambi. Semula kawasan ini merupakan kawasan hutan produksi tetap,
hutan produksi terbatas dan areal penggunaan lain yang digabung menjadi taman nasional.

Kawasan taman nasional ini merupakan daerah tangkapan air yang sangat penting bagi DAS
Sungai Batanghari. Dari dalam kawasan terdapat banyak sungai dan anak sungai yang airnya
berasal dari dalam kawasan. Kawasan ini juga merupakan wilayah pengembaraan masyarakat
asli Suku Anak Dalam (Orang Rimba)  yang telah menjadikan kawasan ini sebagai pusat
kebudayaan dan penghidupan.Sejarah Kawasan :
– Sebelum tahun 1985, kawasan hutan tersebut termasuk areal Hak. Pengusaha Hutan.
– Tahun 1999 ditunjuk sebagai cagar alam.
– Tahun 2000 ditunjuk sebagai Taman Nasional Bukit Duabelas.

FISIK

Geologi dan Tanah 


Beradasarkan Peta Tanah Eksplorasi Propinsi Jambi, jenis tanah di kawasan ini adalah
Podsolik merah kuning dan alluvial.
Topografi 
Taman Nasional Bukit Duabelas memiliki topografi datar sampai bergelombang dengan
duabelas bukit di dalamnya, yaitu Gunung Bernyanyi, Gunung Panggang ,Bukit Kuran, Bukit
Teregang, Bukit Punai Banyak, Bukit Suban, Bukit Tiga Beradik, Bukit Benteng, Bukit
Betempo, Bukit Penyeding, Bukit Beton, dan Bukit Enau.

Ketinggian
50 – 450 meter di atas permukaan laut
Iklim
Menurut klasifikasi Schmidt dan Fergusson (1951) termasuk tipe iklim A dengan curah hujan
berkisar antara 3.294 mm sampai 3.669 mm per tahun dengan jumlah bulan basah berkisar
antara 10 – 11 bulan.

BIOTIK

Taman Nasional Bukit Dua Belas merupakan salah satu kawasan hutan hujan tropis dataran
rendah di Provinsi Jambi.
Flora 
Jenis tumbuhan yang ada antara lain bulian, meranti , menggeris/kempas ), jernang ,
ampupu , bungur , bayur , bangkirai , cengal , durian , geronggang , giam , jelutung , keruing ,
kulim , rengas , nyatoh , damar dan rotan . Terdapat kurang lebih 120 jenis tumbuhan
termasuk cendawan yang dapat dikembangkan sebagai tumbuhan obat.
Fauna 
Taman nasional ini merupakan habitat berbagai satwa langka,kawasan Taman Nasional Bukit
Duabelas menyimpan pula kekayaan fauna dari jenis mamalia, primata, aves, reptilia,
amphibia, insecta dan ikan yang membentuk kehidupan satwa liar di kawasan tersebut.
Beberapa di antaranya, termasuk dalam red data book IUCN sebagai satwa yang terancam
punah. Satwa yang menghuni kawasan ini antara lain  ;
Mamalia; antara lain siamang , beruk , macan dahan , kancil beruang madu , kijang , meong
congkok , lutra Sumatera ajag ,kelinci Sumatera , kukang , kucing hutan,harimau sumatera ,
tapir, napu , rusa sambar, dan kambing hutan ,
Burung; Antara lain ayam hutan, rangkong, raja udang , dan elang ular bido.
Reptil; Antara lain labi-labi, ular dan biawak .

Suku anak dalam


Menurut tradisi lisan suku Anak Dalam merupakan orang Maalau Sesat, yang lari ke hutan
rimba di sekitar Air Hitam,Taman Nasional Bukit Duabelas. Mereka kemudian dinamakan
Moyang Segayo. Tradisi lain menyebutkan mereka berasal dari Pagaruyung, yang mengungsi
ke Jambi. Ini diperkuat kenyataan adat suku Anak Dalam punya kesamaan bahasa dan adat
dengan suku Minangkabau, seperti sistem matrilineal.

WISATA
Potensi wisata yang dapat dikembangkan di kawasan ini diantaranya adalah panorama alam,
seperti air-air terjun dan batu-batu bersejarah serta kehidupan masyarakat suku orang rimba.
Namun demikian sampai saat ini potensi-potensi tersebut belum dikembangkan, dan fasilitas
yang memadai bagi para pengunjung belum tersedia, tetapi apabila ingin mengunjungi
kawasan ini, waktu yang paling baik adalah bulan Juni sampai dengan Oktober.
Cara mencapai lokasi :
Dari Jambi ke Pauh (menggunakan bis) melewati Muara Bulian sekitar 3 jam, dari Pauh
dilanjutkan charter kendaraan ke Lubuk Jering dan Pematang Kabau sekitar 2 jam.

PENGELOLAAN

Taman Nasional Bukit Duabelas dikelola oleh Balai Konservasi Sumberdaya


Alam Jambi sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perlindungan
Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan.

Kesimpulan

1. Mensyukiri nikmat tuhan


2. Mencintai alam
3. Mengenal keberagaman
4. Menghargai keberadaan suku anak dalam

main idea Paragraph

You might also like