Professional Documents
Culture Documents
4 Tahun 2015
123
124
Perasaan Kesepian dan Self-Esteem pada Mahasiswa
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.4 Tahun 2015
esteem yang rendah. Meski kesepian dan keanggotaan seseorang dalam kelompok
self esteem adalah kontruksi psikologis sosial dan makna seseorang dalam
seseorang, namun keduanya merupakan kelompok tersebut.
aspek penting dalam kehidupan seseorang. Teori identitas sosial dari Tajfel et al
Self esteem bisa diartikan sebagai (1986) berusaha untuk mengindentifikasi
perasaan keberhargaan atas diri sendiri kondisi minimal yang akan mendorong
dan penghargaan atas diri (Rosenberg, anggota sebuah kelompok membuat
1965). Kesepian bisa menyebabkan sakit perbedaan antara dirinya sebagai bagian
secara fisik, minum alcohol, dan bunuh dari ingroup dari outgroup. Dalam teori
diri. Dalam porsi yang sejajar orang yang identitas sosial seseorang tidak memiliki
memiliki self esteem yang tinggi sedikit personal self namun memiliki beberapa
mengalami tidur malam yang gelisah, self yang berkoresponden dengan anggota
kurang merasakan tertekan, dan cenderung kelompok. Konteks sosial yang berbeda
tidak menggunakan obat-obatan. Self akan menyebabkan individu berpikir,
esteem juga dianggap sebagai predictor merasa dan bertindak berdasarkan tingkat
yang baik untuk menilai kepuasaan hidup diri personal, keluarga dan nasional yang
seseorang dibandingkan dengan ia miliki.
karakteristik objektif lainnya seperti METODE PENELITIAN
income atau umur. Baik kesepian ataupun Penelitian ini merupakan penelitian
self esteem mampu menyebabkan depresi korelasional dengan menggunakan metode
and hilang harapan. penelitian kuantitatif. Metode ini
Self-esteem adalah bagaimana digunakan sebagai metode ilmiah
seseorang menilai dirinya, yaitu penelitian karena telah memenuhi kaidah-
bagaimana ia mempersepsi nilai-nilai kaidah ilmiah yaitu kongkrit /empiris,
yang ia miliki dan bagaimana ia menilai obyektif, terukur, rasional dan sistematis.
keberhargaan dirinya bagi orang lain. Metode ini disebut kuantitatif karena
Self-esteem mempengaruhi perasaan menggunakan angka-angka dan analisis
percaya kita pada orang lain, menggunakan statistic (Sugiyono, 2012).
mempengaruhi hubungan seseorang, Subyek penelitian berjumlah 76 orang
pekerjaan, atau bisa dikatakan bisa mahasiswa dari Fakultas keguruan Ilmu
mempengaruhi hamper seluruh sisi Pendidikan, Universitas Batanghari yang
kehidupan kita. Self-esteem yang positif terdiri dari 56 orang wanita dan 18 orang
akan membetikan kekuatan dan pria. Usia berkisar antara 17 tahun hingga
fleksibelitas pada seseorang untuk 25 tahun. Pengambilan sampel dilakukan
bertahan dalam hidup dan tetap bersikap secara incidental random artinya semua
positif mengahadapi kesalahan yang dia mahasiswa yang ditemui pada saat itu
buat tanpa menyebabkan rasa takut atau berhak menjadi subjek penelitian.
penolakan (Burger, 2008). Penelitian ini menggunakan angket
Penelitian ini mengkaitkan kesepian dalam mengumpulkan data yaitu skala
dan self esteem dalam kerangka satu level kesepian yang diadaptasi dari Schmidt dan
self yaitu personal self. Berdasarkan teori Sermat (1983) berjumlah 20 pernyataan.
identitas sosial dari Tajfel (Bednar, 2000) Skala self Esteem dikembangkan dari
menjelaskan terdapat tiga level self: skala sorensen. Analisis data penelitian
personal, relational dan kolektif. Personal dilakukan dengan menggunakan bantuan
self identity berdasarkan pada atribusi program computer SPSS 20. Uji pearson
spesifik dan sifat, seperti kemampuan correlation digunakan untuk melihat
akademik dan atletis. Relational self hubungan antar variable.
identity berdasarkan pada hubungan intim Menurut Schmidt dan Sermat (1983)
seseorang dengan orang lain, seperti Perasaan kesepian dibedakan menjadi
mengidentifikasikan dirinya sebagai empat kategori yaitu (1) kesepian akan
kekasih. Collective self identity yaitu pertemanan, (2). Hubungan dengan
125
Perasaan Kesepian dan Self-Esteem pada Mahasiswa
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.4 Tahun 2015
keluarga, (3). Hubungan Romantis, dan (1) dan jawaban salah diberi skor nol (0)
(4). Kelompok. Subyek diminta memilih skor tinggi menunjukkan tingkat kesepian
pernyataan dengan pilihan jawaban benar subjek dan bisa menentukan kategori
dan salah. Jawaban benar diberi skor satu kesepian yang mereka alami.
Table 1. sebaran item skala kesepian
No Aspek kesepian No item
1 Pertemanan 8 (B), 10 (S),13 (B), 15 (S), 17 (B)
2 Hubungan dengan keluarga 1(S), 4(B), 5(B), 7(S), 16 (B)
3 Hubungan Romantis 2(S), 6(S), 11(S), 18(S), 19(S)
4 Hubungan kelompok 3(B), 9(B), 12(S), 14(B),20 (S)
Skala self-esteem Sorensen (2006) esteem rendah, jika skor berkisar 11-18
berisi lima puluh pertanyaan (50) untuk berarti self esteem sedang dan jika skor
mengungkapkan bagaimana pandangan berkisar antara 19-50 berarti self esteem
subjek akan keberhargaan dirinya dimata rendah.
dirinya sendiri dan bagi orang lain. DISKUSI
Jawaban atas peryataan benar diberi nilai Usia subyek penelitian berkisar antara
satu (1) sedangkan jawaban atas 17 hingga 25 tahun. Frekuensi terbanyak
pernyataan salah diberi nilai nol (0). Skor terletak pada usia 19 tahun (30.3%), usia
ditentukan berdasarkan jumlah total, jika 18 tahun (23.7%) dan 17 tahun (17.1%)
skor berkisar dari 0-4 berarti self esteem selebihnya tersebar pada usia antara 20
baik, jika skor berkisar 5-10 berarti self hingga 25 tahun.
Table 3. frekuensi usia subjek
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
17.00 13 17.1 17.1 17.1
18.00 18 23.7 23.7 40.8
19.00 23 30.3 30.3 71.1
20.00 3 3.9 3.9 75.0
21.00 5 6.6 6.6 81.6
Valid
22.00 7 9.2 9.2 90.8
23.00 3 3.9 3.9 94.7
24.00 2 2.6 2.6 97.4
25.00 2 2.6 2.6 100.0
Total 76 100.0 100.0
Subyek juga diminta untuk mengisi kuliah saja. Jenis kegiatan organsisa yang
keterlibatannya dalam sebuah organsasi mereka ikuti rata-rata adalah kegiatan
atau kegiatan sosial lainnya, pada table 4 organisasi yang diadakan di kampus
di bawah ini terlihat sebanyak 43.4 % seperti Himpunan mahasiswa, Lembaga
mahasiswa aktif dalam kegiatan organisasi Pers kampus, kegiatan Pecinta alam,
dan 56.6 % lainnya tidak mengikuti paduan suara dan sebagainya.
kegiatan apapun artinya mereka hanya
Tabel 4. Frekuensi terlibat dalam sebuah organisasi atau kegiatan sosial
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
tidakaktif 43 56.6 56.6 56.6
Valid aktif 33 43.4 43.4 100.0
Total 76 100.0 100.0
Hasil penghitungan dari skala kesepian hubungan dengan kelompok, sebanyak
menunjukkan bahwa 43% mahasiswa 20% mahasiswa mengalami kesepian
mengalami kesepian dalam hubungan dalam hubungan romantis dan terakhir
pertemanan. Selanjutnya sebanyak 29% sebanyak 4% mahasiswa mengalami
mahasiswa mengalami kesepian dalam kesepian dalam hubungan dengan
126
127
Perasaan kesepian dan self esteem, M.Cook & G.Wilson (Eds), Love
memiliki hubungan yang positif dan and Attraction. Oxford, England:
signifikan, artinya mahasiswa yang Permagon.
merasa kesepian cenderung untuk Pinquart,M.,& Sorensen,S. 2001.
memiliki self-esteem yang rendah. Self Influences on loneliness in older
esteem yang rendah ini bisa disebabkan adults: A Meta-Analysis. Basic and
oleh mahasiswa memiliki gambaran diri Applied social Psychology,23,245-
dan konstruksi diri yang buruk (Alpay, 266
2000). Rotenberg, Ken J dan Hymel, Shelley.
Saran yang dapat diberikan dari 1999. Loneliness in Childhood and
penelitian ini untuk meningkatkan self Adolescence. Cambridge
esteem pada mahasiswa adalah mahasiswa Schmidt,N dan Sermat.V. 1983.
sebaiknya aktif dalam kegiatan-kegiatan Measuring loneliness in different
sosial oranisasi. Sebagai agent of change relationship. Journal of personality
mahasiswa diharapkan mampu mengenal and social psychology. Vo. 44
dirinya sendiri dan membuka diri nya Sorensen. 2006. Breaking the chain of low
pada orang lain tidak hanya itu mahasiswa self-esteem. United State: Wolf
juga harus bisa membuka wawasannya. publishing co
Untuk menghidari perasaan kesepian, Sugiyono. 2012. Metode penelitian
memiliki teman dekat dan berbagi kuantitatif, kualitatif dan R&D.
pengalaman adalah solusi terbaik selain Alfabeta, Bandung.
tentunya menjalin hubungan yang Tajfel, H and Turner, J.C. 1986. The
harmonis dengan anggota keluarga. social identity theory of inter-group
DAFTAR PUSTAKA behavior. Psychology of intergroup
Alpay,E. 2000. Self concept and self relation. Chichago: Nelson-Hall
esteem. London: the department of Wei,Meifen.,Russel, Daniel W dan
chemical engineering and chemical Zakalik, Robyn A. 2005. Adult
Technology, imperial college of Attachement, social self Efficacy,
science, technology and medicine self disclosure, Loneliness, and
Bednar, Kiley L. 2000. Loneliness and Subsequent depression for
self esteem at different levels of the Freshman College students: a
self. Honors Project, Illinois Longitudinal Study. Journal of
Wesleyan University counseling Psychology. Vol 2 no.4.
Burger, Jerry M. 2008. Personality, 604-614
Seventh Edition. Thompson, United
State
Khatib, saleh. 2005. Exploring the
relationship among loneliness, self
esteem, self efficacy and gender in
united arab emirates college
students. Europe’s journal of
psychology. No.8
Masi, Christopher., Chen, His-Yuan.,
Hawkley, Louise C., dan Cacioppo,
John T. 2011. A meta-Analysis of
Interventions to Reduce Loneliness.
Personality and Social Psychology
Review 15(3) 219-266
Peplau, Letitia Anne dam Perlman,
Daniel. 1979. Blueprint for social
psychology theory of loneliness. In
128