Professional Documents
Culture Documents
available at http://ejournal.unp.ac.id/index.php/psikologi/
ELECTRONIC ISSN 2622-6626
Metrilani Yanra (20011247), Miranda Pratiwi (20011248), Noerma Oktafiani Yurisman (20011245)
Universitas Negeri Padang
Email: melanyanra@gmail.com
This article aims to determine the factors that cause bullying by teenagers, the roles in bullying, and
the types of bullying. The population in this study were 10th grade social studies 1 SMAN 14 Padang
students. In this article, it is found that the factors that influence the occurrence of bullying can come
from individuals, families, play groups, to the perpetrator's community environment. This action is
closely related to the world of social work, which in this case is required to be a counselor for bullies.
Abstrak: Gejala Psikologis Remaja Korban Bullying. Bullying adalah tindakan penggunaan
kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun
psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya. Remaja yang menjadi korban
bullying lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, baik secara fisik maupun mental
Bullying tidak hanya terjadi di lingkungan sosial masyarakat, tetapi juga di lingkungan sekolah.
Dalam proses bullying, selain pelaku bully (penjahat) dan korban (victim), ada bystander (saksi) yang
mendukung, bystander yang diam, dan bystander yang membantu korban. Korban adalah siswa yang
terpapar perilaku negatif dari satu atau lebih siswa lain yang berusaha menyakiti seseorang. Pelaku
adalah individu yang bertindak dengan sengaja untuk menyakiti orang yang lebih kuat dan lebih
lemah. Bystander adalah pihak lain di dekat pelaku atau korban yang menjadi saksi atau penonton dari
fenomena bullying.
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya bullying oleh remaja, peran-
peran dalam tindakan bullying, dan jenis-jenis bullying. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-
siswi kelas 10 IPS 1 SMAN 14 Padang. Dalam artikel ini didapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya bullying bisa datang dari individu, keluarga, kelompok bermain, hingga
lingkungan komunitas pelaku. Tindakan ini sangat berhubungan dengan dunia pekerjaan sosial, yang
dalam kasus ini dituntut untuk menjadi konselor bagi pelaku bullying.
pengukuran terhadap kelompok subyek yang Hasil output analisis total narsisme,
sama dalam beberapa kali dan diperoleh diketahui frekuensi total narsistik dengan
pengukuran yang relatif sama. total 0-5 sebanyak 2 orang, dengan total 5-
Analisis data yang terkumpul dalam 10 sebanyak 2 orang, dengan total 10-15
penelitian ini akan dilanjutkan dengan sebanyak 4 orang merupakan responden
melakukan uji kuantitatif dengan memakai dengan tingkat tertinggi, dengan total 21-25
metode analisis teknik korelasi Product sebanyak 3 orang.
Moment. Hadi (2000, h.273) menjelaskan Berdasarkan output analisis
product moment adalah teknik untuk deskriptif gender, dapat diketahui bahwa
mencari hubungan antara dua variabel yaitu frekuensi perempuan sebanyak 27 orang
variabel bebas dan tergantung. Pada atau 73,0%. Sedangkan frekuensi laki-laki
penelitian ini menggunakan Product sebanyak 10 orang atau 27,0 %,
moment untuk mengetahui hubungan sebagaimana dirangkum pada table di
perkembangan antara korban bullying bawah ini.
dengan pelaku bullying. Gender
Freque Perce Valid Cumulative
DAFTAR RUJUKAN
Chakrawati Fitria. 2015. Bullying Siapa
Takut. Solo. PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.