You are on page 1of 16

Lampiran 15 Lampiran Artikel (Manuscript)

ABSTRAK

Hubungan Tipe Kepribadian Dan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan
Anak Usia 5 Tahun Di TK Zainul Hasan Pajarakan Probolinggo
Mohammad Baydowi *Iin Aini Isnawati **Ro’isah

Development is increasing abilities and bodily functions included emotional, intellectual and
behavioral development as a result of interaction with the environment which can be influenced by
several factors, including personality and parental care. Parenting is an interaction between parents
and children in applying rules, teaching values / norms, giving attention and affection and showing
good attitudes and behavior for their children. Every parent's behavior has the potential to be
imitated by children, so it can be interaction that can cause individuals to acquire personality traits.
Personality is the nature and behavior of a person that comes from the environment, for example
family during childhood and from birth. This study aims to determine the relationship between
personality types and parenting care with development age of 5 year children
This research is a cross sectional correlational analytic study. A population of 61
respondents and a sample of 53 respondents used random sampling techniques. The research
instrument used a questionnaire. Data collection includes editing, coding, scoring and tabulating,
then the datas were analyzed used SPSS Statistic 20 with multiple linear regression analysis.
The research results were obtained personality types mostly extroverted 43 respondents
(81.1%),democratic parenting 32 respondents (60.4%) and normal child development 36
respondents (67.9%). The results of the analysis showed that there is a relationship between the
personality type of parents and the development of children aged 5 years (=0.034<α=0.05), there
is the relationship of parenting style with the development of children aged 5 years
(=0.022<α=0.05) and the relationship between personality type and parenting style with the
development of children aged 5 years with the value (=0.026<α=0.05).
It is hoped that Zainul Hasan Kindergarten and parents can increase knowledge and
improve children's development by providing education that is in accordance with the
characteristics of the child, improving parenting by giving children the opportunity to choose actions
that the children like with firm directions and improving personality by giving more time and sharing
to each other between children and parents.

Keywords: Personality Type, Parenting Style, Child Development

1. Pendahuluan 2014 dalam Ilmiah W.S, 2019). Pola

Perkembangan merupakan bertam- asuh merupakan interaksi antara orang

bahnya kemampuan dalam struktur dan tua dan anak dalam menerapkan aturan,

fungsi tubuh yang lebih lengkap, mengajarkan nilai/norma, memberikan

memiliki pola yang teratur dan dapat perhatian dan kasih sayang serta

diramalkan sebagai hasil dari proses menunjukkan sikap dan perilaku baik

pematangan. Dalam hal ini menyangkut untuk anaknya. Setiap perilaku orang

proses diferensiasi sel-sel tubuh, tua berpotensi untuk ditiru oleh anak,

jaringan tubuh, organ dan sistem organ sehingga terjalin sebuah interaksi yang

yang berkembang sedemikian rupa dapat menyebabkan individu

sehingga masing-masing dapat memperoleh ciri-ciri kepribadiannya.

memenuhi fungsinya. (Soetjiningsih, Kepribadian adalah sifat dan tingkah


Lampiran 15 Lampiran Artikel (Manuscript)

laku seseorang yang bersumber dari 3.2 Gambaran Umum Karakteristik

lingkungan misalnya keluarga pada Responden

masa kecil dan bawaan sejak lahir. 3.2.1 Gambaran Karakteristik Responden

Penelitian ini bertujuan untuk Berdasarkan usia

mengetahui hubungan tipe kepribadian Tabel 3.2.1 Distribusi Frekuensi


Berdasarkan Usia Pada
dan pola asuh orang tua dengan Responden Di TK Zainul
Hasan, Juli 2020
perkembangan anak usia 5 tahun.

2. Metode Penelitian
Usia Frekuensi (F) Presentase (%)
Penelitian ini merupakan penelitian 26-
14 26,4
30
analitik korelasional dengan cross 31-
20 37,7
35
sectional. Populasi sebanyak 61 respon-
36-
11 20,8
den dan sampel 53 responden dengan 40
41-
8 15,1
menggunakan teknik pengambilan 45
Total 53 100
sampel Simple Random Sampling.

Instrumen penelitian menggunakan Berdasarkan tabel 3.2.1 didapatkan

kuesioner. Pengumpulan data meliputi usia responden terbanyak adalah usia

editing, coding, skoring dan tabulating, 31-35 tahun yaitu sejumlah 20

kemudian data dianalisis menggunakan responden (37,7%) dan usia terendah

SPSS Statistic 20 dengan analisis adalah usia 41-45 tahun ke atas yaitu

regresi linier berganda. sejumlah 8 responden (15,1%).

3. Hasil dan Pembahasan 3.2.2 Gambaran Karakteristik Responden

3.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Berdasarkan Pendidikan

Penelitian ini dilakukan di TK Zainul Tabel 3.2.2 Distribusi frekuensi


Berdasarkan Pendidikan
Hasan. TK Zainul Hasan merupakan Pada Responden Di TK
Zainul Hasan, Juli 2020
salah satu lembaga pendidikan dibawah

naungan Pesantren Zainul Hasan Pendidikan Frekuensi Presentase


(F) (%)
Genggong Kecamatan Pajarakan SMA 25 47,2
SMP 20 37,7
KabupatenxProbolinggo. SD 8 15,1
Total 53 100

Berdasarkan tabel 3.2.2 didapatkan

pendidikan terbanyak adalah SMA yaitu


Lampiran 15 Lampiran Artikel (Manuscript)

sejumlah 25 responden (47,2%) dan adalah cerai yaitu sejumlah 6 responden

pendidikan terendah adalah SD yaitu (11,3%).

sejumlah 8 responden (15,1%). 3.2.5 Gambaran Karakteristik Responden

3.2.3 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan Pekerjaan Tabel 3.2.5 Distribusi Frekuensi


Berdasarkan Jenis
Tabel 3.2.3 Distribusi Frekuensi Kelamin Anak Pada
Berdasarkan Pekerjaan Responden Di TK Zainul
Pada Responden Di TK Hasan, Juli 2020
Zainul Hasan, Juli 2020
Status Frekuensi Presentase
Frekuensi Presentase pernikahan (F) (%)
Pekerjaan
(F) (%) Laki-laki 24 45,3
Bekerja 28 52,8 Perempuan 29 54,7
Tidak Bekerja 25 47,2 Total 53 100
Total 53 100

Berdasarkan tabel 3.2.5 didapatkan


Berdasarkan tabel 3.2.3 didapatkan
jenis kelamin terbanyak adalah
pekerjaan terbanyak adalah bekerja
perempuan yaitu sejumlah 24
yaitu sejumlah 28 responden (52,8%)
responden (54,7%) dan jenis kelamin
dan pekerjaan terendah adalah tidak
terendah adalah laki-laki yaitu sejumlah
bekerja yaitu sejumlah 25 responden
24 responden (45,3%).
(47,2%).
3.3 Gambaran Khusus Karakteristik
3.2.4 Gambaran Karakteristik Responden
Responden
Berdasarkan Status Pernikahan
3.3.1 Gambaran Karakteristik Responden
Tabel 3.2.4 Distribusi Frekuensi
Berdasarkan Status Berdasarkan Tipe Kepribadian
Pernikahan Pada Res-
ponden Di TK Zainul Tabel 3.3.1 Distribusi Frekuensi
Hasan, Juli 2020 Berdasarkan Tipe Kepri-
badian Pada Responden
Status Frekuensi Presentase Di TK Zainul Hasan, Juli
pernikahan (F) (%) 2020
Menikah 47 88,7
Cerai 6 11,3 Keteranga Frekuensi Presentase
Total 53 100 n (F) (%)
Introvert 10 18,9
Ekstrovert 43 81,1
Berdasarkan tabel 3.2.4 didapatkan Total 53 100

status pernikahan terbanyak adalah


Berdasarkan tabel 3.3.1 didapatkan
menikah yaitu sejumlah 47 responden
tipe kepribadian terbanyak adalah
(88,7%) dan status pernikahan terendah
ekstrovert yaitu 43 reponden (81,1%)
Lampiran 15 Lampiran Artikel (Manuscript)

dan tipe kepribadian terendah adalah perkembangan anak terendah adalah

introvert yaitu 10 responden (18,9%). penyimpangan yaitu 5 responden

3.3.2 Gambaran Karakteristik Responden (9,4%).

Berdasarkan Pola Asuh 3.4 Hasil Analisa Data

Tabel 3.3.2 Distribusi Frekuensi 3.4.1 Gambaran Tipe Kepribadian Dengan


Berdasarkan Pola Asuh
Pada Responden Di TK Perkembangan Anak
Zainul Hasan, Juli 2020
Tabel 3.4.1 Hasil Uji Spearman’s
Rank Hubungan Tipe
Keteranga Presentase
Frekuensi Kepribadian dengan
n (%)
Perkembangan Anak Di
Demokrati
32 60,4 TK Zainul Hasan, Juli
s
2020
Otoriter 10 18,9
Permisif 11 20,8
Total 53 100 Skor Perkembangan
nilai ρ= 0,034
Skor Tipe
α=0,05
Berdasarkan tabel 3.3.2 didapatkan Kepribadian
n=53
pola asuh terbanyak adalah pola asuh
Berdasarkan tabel 3.4.1 didapatkan
demokratif yaitu 32 responden (60,4%)
hasil nilai ρ= 0,034 < α=0,05, sehingga
dan pola asuh terendah adalah pola
dapat dinyatakan bahwa H1 diterima
asuh otoriter yaitu 10 responden
yang artinya ada hubungan tipe
(18,9%).
kepribadian dengan perkembangan
3.3.3 Gambaran Karakteristik Responden
anak usia 5 tahun di TK Zainul Hasan
Berdasarkan Perkembangan Anak
Pajarakan Probolinggo.
Tabel 3.3.3 Distribusi Frekuensi
Berdasarkan Perkemba- 3.4.2 Gambaran Pola Asuh Dengan
ngan Anak Pada
Responden Di TK Zainul Perkembangan Anak
Hasan, Juli 2020
Tabel 3.4.2 Hasil Uji Spearman’s
Rank Hubungan Pola
Frekuen Presentase
Keterangan Asuh dengan Perkemba-
si (%)
Normal 36 67,9 ngan Anak Di TK Zainul
Meragukan 12 22,6 Hasan, Juli 2020
Penyimpanga
5 9,4
n Skor Perkembangan
Total 53 100 nilai ρ= 0,022
Skor Pola Asuh α=0,05
n=53
Berdasarkan tabel 3.3.3 didapatkan

perkembangan anak terbanyak adalah Berdasarkan tabel 3.4.2 didapatkan

normal yaitu 36 responden (67,9%) dan hasil nilai ρ= 0,022 < α=0,05, sehingga
Lampiran 15 Lampiran Artikel (Manuscript)

dapat dinyatakan bahwa H2 diterima 3.5.1 Tipe Kepribadian Pada Walisiswa Di

yang artinya ada hubungan pola asuh TK Zainul Hasan Pajarakan

orang tua dengan perkembangan anak Probolinggo

usia 5 tahun di TK Zainul Hasan Orang berkepribadian ekstrovert

Pajarakan Probolinggo. bersikap positif terhadap masyarakat-

3.4.3 Gambaran Tipe Kepribadian Dan Pola nya, hatinya terbuka, mudah bergaul,

Asuh Dengan Perkembangan Anak hubungan dengan orang lain lancar.

Tabel 3.4.3 Hasil Analisis Regresi Bahaya bagi tipe ekstrovert ialah apabila
Linier Berganda Hubu-
ngan Tipe Kepribadian ikatan kepada dunia luar itu terlampau
Dan Pola Asuh Orang
kuat, sehingga tenggelam di dalam
Tua dengan Perkemba-
ngan Anak Di TK Zainul dunia obyektif, kehilangan dirinya atau
Hasan, Juli 2020
asing terhadap dunia subyektifnya
Skor Perkembangan
F= 3,928 sendiri. Jung menyebutkan bahwa orang
Skor Tipe
nilai ρ= 0,026
Kepribadian ekstrovert lebih mementingkan dunia
α=0,05
Dan Pola Asuh
n=53 eksternal yang terdiri dari benda, orang

lain dan aktivitas luar (Friedman dan


Berdasarkan tabel 3.4.3 didapatkan
Schustack dalam Barus, 2018). Orang
hasil ada hubungan antara X1 dan X2
yang memiliki kepribadian ekstrovert
secara simultan terhadap Y, sehingga
cenderung mengundurkan diri dengan
dapat dinyatakan bahwa H3 diterima
alasan psikiatris, lebih memilih hiburan
yang artinya ada hubungan tipe
yang mengandung interaksi dengan
kepribadian dan pola asuh orang tua
orang lain, menikmati humor seksual
dengan perkembangan anak usia 5
dan agresif yang eksplisit, lebih aktif
tahun di TK Zainul Hasan Pajarakan
secara seksual lebih mudah dinasehati
Probolinggo dengan nilai ρ= 0,026 <
(Pervin, Cervone, & John dalam Barus,
α=0,05 dan nilai Fhitung = 3,928 > Ftabel =
2018).
3,18.
Sedangkan kepribadian introvert

adalah individu yang mementingkan

dunia internal meliputi perasaan, pikiran,

fantasi, dan mimpi. Orang berkepriba-


3.5 Pembahasan
dian introvert lebih berfokus ke dalam
Lampiran 15 Lampiran Artikel (Manuscript)

dirinya. Seseorang yang sikap utamanya yakni manusia-manusia lain di sekitar

introvert maka kecenderungan felling yang mempengaruhi individu yang

kan disalurkan melalui introspeksi dan bersangkutan. Termasuk juga tradisi-

tersibukkan dengan pengalaman dalam trdisi, adat-istiadat, peraturan-peraturan,

diri, yang mungkin akan dianggap orang bahasa, dan sebagainya yang berlaku

lain sebagai bentuk ketidakacuhan atau dalam masyarakat itu. Sedangkan faktor

sikap dingin dan ironis sehingga hal ini budaya yang kita ketahui bahwa

dinilai orang lain sebagai individu yang kebudayaan itu tumbuh dan berkem-

kurang memiliki perasaan. Orang yang bang di dalam masyarakat. Kita dapat

introvert cenderung memilih liburan yang mengenal juga, bahwa kebudayaan tiap

lebih menyendiri, memiliki humor daerah atau negara berlain-lainan.

intelektual seperti permainan kata dan

canda yang tersamar, lebih sulit

dinasehati (Jung dalam Barus, 2018).

Tipe kepribadian sendiri dapat

dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor

biologis, faktor sosial dan faktor budaya.

Faktor biologis adalah keadaan

fisik/konstitusi tubuh yang berlainan

dapat menyebabkan sikap dan sifat-sifat

serta temperamen yang berbeda-beda.

Keadaan fisik, baik yang berasal dari

keturunan maupun yang merupakan

pembawaan yang dibawa sejak lahir itu

memainkan peranan yang penting pada

kepribadian seseorang. Namun

demikian, itu hanya merupakan salah

satu faktor saja. Faktor-faktor lain

terutama faktor lingkungan dan

pendidikan tidak dapat kita abaikan.

Faktor sosial disini adalah masyarakat,


Lampiran 15 Lampiran Artikel (Manuscript)

Dari hasil penelitian ini menunjukkan menunjukkan sikap dan prilaku baik

bahwa tipe kepribadian pada walisiswa sehingga dijadikan panutan bagi

di TK Zainul Hasan rata-rata anaknya (Theresia dalam Hayati F,

berkepribadian ekstrovert sebanyak 43 2018).

reponden (81,1%). Orang tua yang Pola asuh dibedakan menjadi 3

berkepribadian ekstrovet cenderung bagian, yaitu pola asuh demokratis, pola

lebih aktif secara fisik, mudah berinte- asuh otoriter dan pola asuh permisif.

raksi dengan anak, sering menasehati Pola asuh demokratis adalah orangtua

anak, cenderung mengekspresikan yang menghargai individualitas anak

emosinya secara terbuka seperti rasa tetapi juga menekankan batasan-

marah, benci, cinta, simpati dan suka, batasan sosial. Mereka percaya akan

kurang hati-hati dan kurang bertanggung kemampuan mereka dalam memandu

jawab secara sosial. Sedangkan orang anak, tetapi juga menghargai keputusan,

tua yang berkepribadian introvert lebih mandiri, minat, pendapat, dan

banyak waktu menyendiri/tertutup kepribadian anak (Sukmono R. J, 2011

terhadap anaknya sehingga anak dalam Chusnandari M, 2018). Orangtua

kurang berinteraksi dengan orang tua seperti ini memiliki pengendalian tinggi

maupun lingkungan, jarang menasehati dan mengharuskan anak-anak bertindak

anak, bertanggung jawab secara sosial, pada tingkat intelektual dan sosial

terlihat dingin, tidak fleksibel dan sesuai dengan usia dan kemampuan

sewenang-wenang terhadap anak. mereka. Orangtua memberikan

3.5.2 Pola Asuh Orang Tua Pada Walisiswa kehangatan, bimbingan, komunikasi dua

Di TK Zainul Hasan Pajarakan arah, dan memberikan penjelasan dan

Probolinggo alasan atas hukuman dan larangan.

Pola asuh merupakan pola interaksi Anak dengan tipe pola asuh demokrasi

antara orang tua dan anak yaitu cenderung paling mengandalkan diri,

bagaimana cara sikap atau prilaku orang mengontrol diri, asertif, mengeksplorasi,

tua saat berinteraksi dengan anak, dan merasa pas (Chusnandari M, 2018).

termasuk cara penerapan aturan Pola asuh otoriter adalah sentral

mengajarkan nilai/norma, memberikan artinya segala ucapan, perkataan,

perhatian dan kasih sayang serta maupun, maupun kehendak orangtua


Lampiran 15 Lampiran Artikel (Manuscript)

dijadikan patokan (aturan) yang harus tidak memiliki kontrol diri dan tidak

ditaati oleh anak-anaknya (Sukmono R. terlalu menyukai dengan bereksplorasi.

J, 2011 dalam Chusnandari M, 2018). Adapun faktor yang mempengaruhi

Orangtua dengan pola asuh otoriter pola asuh yaitu kepribadian orang tua,

cenderung lebih suka menghukum, yaitu orang tua yang ekstrovert lebih

bersikap diktator, dan disiplin kaku. terbuka pada anak dibanding orang tua

Tidak mengenal take and give, karena yang introvert. Keyakinan, yaitu

keyakinan mereka adalah bahwa anak keyakinan yang dimiliki orang tua

harus menerima sesuatu tanpa mengenai pengasuhan akan

mempersoalkan aturan-aturan dan mempengaruhi nilai dari pola asuh dan

standar yang dibangun oleh orang tua. akan mempengaruhi tingkah lakunya

Mereka cenderung tidak mendukung dalam mengasuh anaknya. Jenis

perilaku bebas anak dan melarang kelamin anak, yaitu orang tua

otonomi anak. kebanyakan lebih keras terhadap anak

Sedangkan orang tua tipe permisif ini perempuannya dibandingkan terhadap

hangat, tidak mengontrol, dan tidak anak laki-laki. Dan tingkat pendidikan,

menuntut. Orangtua serba yaitu tingkat pendidikan dan

membolehkan anak untuk berbuat apa pengetahuan orang tua serta

saja. Orangtua memiliki kehangatan dan pengalamannya sangat berpengaruh

menerima apa adanya. Kehangatan dalam mengasuh anak.

ditunjukkan dengan cenderung Dari hasil penelitian ini menunjukkan

memanjakan dan menuruti keinginan bahwa pola asuh pada walisiswa di TK

anak (Sukmono R. J, 2011 dalam Zainul Hasan rata-rata menerapkan pola

Chusnandari M, 2018). Orangtua asuh demokratis sebanyak 32

permisif ini juga cenderung tidak responden (60,4%). Orang tua yang

menegur atau memperingatkan anak menerapkan pola asuh demokratis

apabila anak sedang dalam bahaya dan memiliki pengendalian tinggi, aturan-

sangat sedikit bimbingan yang diberikan aturan yang tegas,tanggung jawab yang

oleh orangtua. Anak dengan tipe tinggi, memberikan penjelasan ketika

permisif ini cenderung belum matang, anak bertanya, komunikasi timbal balik

dengan anak, memberikan kehangatan


Lampiran 15 Lampiran Artikel (Manuscript)

dan bimbingan yang bijaksana. Pola masing dapat memenuhi fungsinya.

asuh ini menghasilkan karakteristik Dalam hal ini perkembangan juga

anak-anak yang mandiri, dapat termasuk perkembangan emosi,

mengontrol diri, mempunyai hubungan intelektual dan perilaku sebagai hasil

baik dengan teman, mampu interaksi dengan lingkungan

menghadapi tingkat pengetahuan (Soetjiningsih, 2012 dalam Nining Y,

seseorang, mempunyai minat terhadap 2016).

hal-hal baru dan kooperatif terhadap Menurut Depkes (dalam

teman dan orang lain. Pola asuh otoriter Ratnaningsih T, 2017), ada 4 aspek

akan menghasilkan karakteristik anak perkembangan yang perlu dibina atau

penakut, pendiam, tertutup, tidak dipantau, yaitu : pertama, gerak kasar

berinisiatif, gemar menentang, suka (motorik kasar) yaitu kemampuan anak

melanggar norma, berkepribadian melakukan pergerakan dengan sikap

lemah, cemas dan menarik diri. Pola tubuh yang melibatkan otot-otot besar

asuh permisif akan menghasilkan seperti duduk, berdiri, dsb. Kedua, gerak

karakteristik anak-anak impulsif, agresif, halus (motorik halus) yaitu kemampuan

tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau anak melakukan gerakan yang

menang sendiri, kurang percaya diri dan melibatkan bagian tubuh tertentu dan

kurang matang sosial. dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi

3.5.3 Perkembangan Anak Pada Siswa Di memerlukan koordinasi yang cermat

TK Zainul Hasan Pajarakan seperti mengamati sesuatu, menjimpit,

Probolinggo menulis, dsb. Ketiga, kemampuan bicara

Perkembangan adalah bertambah- dan bahasa yaitu kemampuan untuk

nya kemampuan serta struktur dan memberikan respons terhadap suara,

fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam berbicara, berkomunikasi, mengikuti

pola yang teratur, dapat diperkirakan perintah dsb. Keempat, sosialisasi dan

dan diramalkan sebagai hasil dari kemandirian yaitu kemampuan mandiri

proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, anak (makan sendiri, membereskan

organ-organ dan sistem organ yang mainan selesai bermain), berpisah

terorganisasi dan berkembang dengan ibu/pengasuh anak,

sedemikian rupa sehingga masing-


Lampiran 15 Lampiran Artikel (Manuscript)

bersosialisasi dan berinteraksi dengan dan stimulasi” mengemukakan bahwa

lingkungannya, dsb. salah satu fakror yang dapat

Adapun faktor yang mempengaruhi mempengaruhi perkembangan anak

perkembangan anak adalah faktor adalah kepribadian orang tua.

intrinsik, yaitu genetik, gizi dan Kepribadian adalah sifat dan tingkah

penyakit/kelainan, jenis kelamin anak laku khas seseorang yang bersumber

dan umur. Sedangkan faktor ekstrinsik, dari bentukan-bentukan yang diterima

yaitu pola pengasuhan, faktor ekonomi, dari lingkungan misalnya keluarga pada

faktor lingkungan dan faktor pendukung. masa kecil, dan juga bawaan sejak lahir.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan Peneliti berpendapat bahwa

bahwa siswa usia 5 tahun di TK Zainul kepribadian orang tua yang berpengaruh

Hasan menunjukkan perkembangan adalah kepribadian ektrovert dengan

sesuai umur (normal) yaitu 36 frekuensi 43 responden (81,1%) dari 53

responden (67,9%), artinya anak responden. Dari hasil tersebut, bahwa

mampu mengikuti perintah sesuai suatu hubungan orang tua dengan anak

dengan aspek perkembangan anak. perlu diperhatikan. Setiap perilaku/

Perkembangan yang yang meragukan, kebiasaan orang tua berpotensi untuk

antinya anak perlu stimulus ditiru oleh anak, sehingga di dalam

perkembangan setiap saat/sesering keluarga terjalin sebuah interaksi.

mungkin sesuai dengan umur anak. Interaksi inilah yang menyebabkan anak

Perkembangan yang menyimpang , memperoleh unsur-unsur dan ciri-ciri

artinya anak tidak mampu melakukan kepribadiannya.

perintah sesuai dengan aspek Hal ini sesuai dengan pendapat Jung

perkembangan dan perlu ditingkatkan (dalam Prabowo, 2018) bahwa

lagi sesuai aspek yang belum tercapai. seseorang yang ekstrovert cenderung

3.5.4 Hubungan Tipe Kepribadian Dengan berpikiran terbuka dan lebih mampu

Perkembangan Anak Usia 5 Tahun Di beradaptasi di lingkungan yang baru,

TK Zainul Hasan Pajarakan sehingga lebih cepat beradaptasi

Probolinggo dengan lingkungan yang baru, sangat

Ratnaningsih (2017) dalam “Buku berbeda dengan tipe kepribadian

ajar (teori dan konsep) tumbuh kembang introvert. Seseorang yang memiliki
Lampiran 15 Lampiran Artikel (Manuscript)

kepribadian introvert memiliki sikap atau faktor yang dapat mempengaruhi

orientasi ke dalam diri sendiri. seorang perkembangan anak adalah pola asuh

introvert cenderung merupakan sosok orang tua. Pola asuh merupakan

yang pendiam, suka sibuk dengan diri gabungan dari penerimaan, respon,

sendiri, suka melamun, jiwanya tertutup aturan serta tuntutan yang diberikan

dan tidak mudah beradaptasi dalam oleh orang tua kepada anak serta sikap

lingkungan yang baru sehingga dan cara orangtua dalam mempersiap-

membutuhkan waktu yang lama untuk kan anggota keluarga yang lebih muda

dapat beradaptasi. Dalam segi kognitif, termasuk anak supaya dapat mengambil

seseorang yang ekstrovert cenderung keputusan sendiri dan bertindak sendiri

lebih baik dibandingkan dengan sehingga mengalami perubahan dari

seseorang yang memiliki kepribadian keadaan bergantung kepada orangtua

introvert. menjadi berdiri sendiri dan tanggung

Sebagai orang tua harus lebih jawab sendiri. Jadi yang dimaksud

terbuka dengan anak, lebih banyak dengan pola asuh adalah pola yang

waktu berinteraksi dengan anak, diberikan orangtua dalam mendidik atau

sehingga anak merasa lebih mengasuh anak baik secara langsung

diprioritaskan dan merasasakan maupun secara tidak langsung.

kehangatan dari kasih sayang orang tua, Peneliti berpendapat bahwa pola

memberikan contoh perilaku yang baik asuh orang tua yang baik adalah pola

kepada anak dan membiasakan anak asuh demokratis dengan frekuensi 32

melakukan hal yang sama dan mampu responden (60,4%) dari 53 responden.

berkomunikasi yang efektif dengan Semakin demokratis pola asuh yang

anak. diterapkan, maka semakin tinggi

3.5.5 Hubungan Pola Asuh Orang Tua perkembangan anak, hal ini

Dengan Perkembangan Anak Usia 5 menjelaskan bahwa pola asuh

Tahun Di TK Zainul Hasan Pajarakan demokratis ini memberikan dampak

Probolinggo yang baik kepada perkembangan anak.

Dr. Erna (2017) mengemukakan Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dalam “Buku Ajar Tumbuh Kembang dilakukan oleh Chusnandari dan Ichsan

Anak Usi 0-12 Tahun” bahwa salah satu (2018), Pola asuh demokrasi merupakan
Lampiran 15 Lampiran Artikel (Manuscript)

pola pengasuhan orangtua yang hasil p value = 0,04 pada α = 0,05

memberikan kehangatan, kelekatan, sehingga menolak H0 yang berarti

bimbingan, penjelasan atas hukuman bahwa Ada hubungan pola asuh orang

dan larangan. Orang tua dengan tipe tua dan perkembangan anak pra

demokrasi ini juga menghargai sekolah di TK Mentari Desa

keputusan anak, mandiri, minat, dan Sambirampak Lor Kecamatan Kota

kepribadian anak serta orangtua Anyar Kabupaten Probolinggo. Hasil

percaya terhadap kemampuan anak. penelitian tersebut sesuai dengan

Dengan adanya tipe demokrasi ini anak pendapat Soetjiningsih (dalam Ilmiah,

merasa aman, dicintai dan dihargai. 2019) bahwa faktor yang mempengaruhi

Sebagai orang tua mampu mendidik perkembangan anak yaitu faktor

dan mengasuh anaknya sesuai dengan ekstrinsik yang meliputi faktor psikologis

umur anak agar berkembang optimal, dan sosial, tekanan emosional akibat

seperti memberikan anak kesempatan penolakan atau tekanan dari orang tua,

untuk memilih tindakan yang disukai pola asuh orang tua, depresi, faktor

anak dengan arahan yang tegas, ekonomi dan faktor lingkungan.

memberikan anak kesempatan untuk Pendapat tersebut sejalan dengan

mengembangkan kreatifitas, pendapat Ratnaningsih (2017) bahwa

memberikan kesempatan untuk memilih faktor Lingkungan keluarga dan adat

teman sebaya sesuai dengan istiadat yang lain, yaitu pekerjaan,

keinginannya, melatih anak untuk pendidikan ayah dan ibu, jumlah

mandiri (mandi, berpakaian, dsb), saudara, stabilitas rumah tangga,

menghargai usaha anak dan jangan kepribadian ayah/ibu, agama, adat

patahkan semangat anak. istiadat dan norma-norma. Pendapat lain

3.5.6 Hubungan Tipe Kepribadian Dan Pola yang dikemukakan oleh Hurlock (dalam

Asuh Orang Tua Dengan Adawiah, 2017) bahwa faktor yang

Perkembangan Anak Usia 5 Tahun Di mempengaruhi pola asuh orang tua

TK Zainul Hasan Pajarakan yaitu kepribadian orang tua itu sendiri.

Probolinggo Setiap orang berbeda dalam tingkat

Pada peneliti sebelumnya yang energi, kesabaran, intelegensi, sikap

dilakukan oleh Ilmiah (2019) diperoleh dan kematangannya. Karakteristik


Lampiran 15 Lampiran Artikel (Manuscript)

tersebut akan mempengaruhi oleh pendapat Yuliastati Ningsih (2016)

kemampuan orang tua untuk memenuhi dalam buku “Keperawatan Anak” bahwa

tuntutan peran sebagai orang tua dan lingkungan pengasuhan, interaksi ibu

bagaimana tingkat sensifitas orang tua dan anak sangat mempengaruhi tumbuh

terhadap kebutuhan anak-anaknya. kembang anak.

Pendapat lain yang dikemukakan 3.6 Kesimpulan Dan Saran

oleh Purwanto (dalam 3.6.1 Kesimpulan

Halimatussa’diyah D, 2019) bahwa Berdasarkan tujuan dan hasil

setiap perilaku, kebiasaan orang tua penelitian Hubungan Tipe Kepribadian

berpotensi untuk ditiru oleh anak, Dan Pola Asuh Orang Tua Dengan

sehingga di dalam keluarga terjalin Perkembangan Anak Usia 5 Tahun Di

sebuah interaksi. Interaksi inilah yang TK Zainul Hasan Pajarakan Probolinggo

menyebabkan individu memperoleh di dapatkan :

unsur-unsur dan ciri-ciri kepribadiannya. 1) Tanggapan responden terhadap tipe

Kepribadian adalah sifat dan tingkah kepribadian paling banyak adalah

laku khas seseorang yang bersumber ekstrovert yaitu 43 reponden

dari bentukan-bentukan yang diterima (81,1%).

dari lingkungan misalnya keluarga pada 2) Tanggapan responden terhadap pola

masa kecil, dan juga bawaan sejak lahir. asuh palimg banyak adalah pola

Kesimpulan penelitian ini juga asuh demokratif yaitu 32 responden

sejalan dengan penelitian Hayati (2018), (60,4%).

bahwa pola asuh merupakan pola 3) Tanggapan responden terhadap

interaksi antara orang tua dan anak perkembangan anak terbanyak

yaitu bagaimana cara sikap atau adalah normal yaitu 36 responden

perilaku orang tua saat berinteraksi (67,9%).

dengan anak, termasuk cara penerapan 4) Ada hubungan yang signifkan antara

aturan mengajarkan nilai/norma, tipe kepribadian dengan

memberikan perhatian dan kasih sayang perkembangan anak usia 5 tahun di

serta menunjukkan sikap dan perilaku TK Zainul Hasan Pajarakan

baik sehingga dijadikan panutan bagi Probolinggo yaitu p = 0,034 dengan

anaknya. Pernyataan tersebut diperkuat tingkat signifikan p < α=0,05.


Lampiran 15 Lampiran Artikel (Manuscript)

5) Ada hubungan yang signifikan antara Hasil penelitian ini diharapkan

pola asuh orang tua dengan dapat digunakan sebagai wacana

perkembangan anak usia 5 tahun di pengembangan wawasan keilmuan

TK Zainul Hasan Pajarakan dan dukungan dalam meningkatkan

Probolinggo yaitu p = 0,022 dengan perkembangan anak dan dapat

tingkat signifikan nilai p < α=0,05. dijadikan sebagai agenda

6) Ada hubungan tipe kepribadian dan pemeriksaan perkembangan anak

pola asuh orang tua dengan secara menyeluruh disetiap sekolah

perkembangan anak usia 5 tahun di TK dan PAUD, sehingga dapat

TK Zainul Hasan Pajarakan mengurangi penyimpangan

Probolinggo yaitu dengan nilai perkembangan anak yang terjadi di

signifikansi untuk hubungan X1 dan Indonesia.

X2 secara simultan terhadap Y 3) Bagi Tempat Penelitian

adalah sebesar p= 0,026 < α=0,05 Hasil penelitian ini diharapkan

dan nilai Fhitung 3,928 > Ftabel 3,18, sebagai masukan bagi guru dalam

sehingga dapat disimpulkan bahwa meningkatkan perkembangan pada

H3 diterima yang berarti ada siswanya, dapat memahami

hubungan X1 dan X2 secara simultan karakteristik anak sehingga dapat

dengan Y. berkolaborasi dengan orang tua

3.6.2 Saran dalam meningkatkan perkembangan

1) Bagi Institusi Pendidikan anak di TK Zainul Hasan Genggong

Hasil penelitian ini sebaiknya Probolinggo seperti, diadakan event

perlu meningkatkan pengetahuan (misalnya home parenting, outbound,

dan pemahaman yang lebih luas lagi dll) yang melibatkan anak beserta

tentang tipe kepribadian dan pola orang tuanya yang dapat

asuh orang tua dengan meningkatkan kedekatan dan

perkembangan anak sehingga dapat keharmonisan anak dengan orang

dijadikan sebagai referensi tua. Dan dapat bekerja sama dengan

pembelajaran di STIKES Hafshawaty pihak dinas kesehatan, dinas

Pesantren Zainul Hasan. pendidikan ataupun anggota pelayan

2) Bagi Profesi Keperawatan kesehatan untuk dilakukannya


Lampiran 15 Lampiran Artikel (Manuscript)

pemeriksaan perkembangan anak mempengaruhi tipe kepribadian, pola

rutin stiap 3-6 bulan sekali, dll asuh orang tua dan juga

4) Bagi Responden perkembangan anak. Dan hasil

Hasil penelitian ini diharapkan penelitian ini diharapkan juga bisa

sebagai penambah pemahaman digunakan peneliti selanjutnya

orang tua dalam memberikan sebagai bahan refrensi penelitian.

pendidikan yang baik dan sesuai Bagi peneliti berikutnya dapat

dengan umur dan jenis kelamin anak meneliti mengenai faktor lain yang

agar berkembang optimal, seperti dapat mempengaruhi perkembangan

memberikan contoh perilaku yang anak misalnya faktor ekonomi, status

baik kepada anak dan membiasakan orang tua, lingkungan dan lain–lain

anak melakukan hal yang sama dan 3.7 Daftar Pustaka

mampu memberikan kesempatan Barus, A. (2018). Perbedaan Perilaku


Keselamatan Kerja Karyawan Pabrik
anak untuk memilih, menghargai Adolina PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA IV Ditinjau Dari Tipe
usaha anak, jangan patahkan
Kepribadian Introvert Dan Ekstrovert,
semangat anak, memberikan anak Medan. Diakses pada tanggal : 9
Desemberx2019.
kesempatan untuk mengembangkan (http://repository.uma.ac.id).
Chusnandari, M dan Ichsan. (2018). Hubungan
kreatifitas, memilih teman sebaya Pola Asuh Orangtua Dengan
Perkembangan Kognitf Anak Usia Dini.
sesuai dengan keinginannya, melatih
Al Hikmah : Indonesian Journal Of Early
anak untuk mandiri (mandi, Childhood Islamic Education, Vol. 2,
No.2.
berpakaian, dsb), dan orang tua Halimatussa’diyah, D. (2019). Pengaruh Pola
Asuh Orang Tua Dan Kepribadian
harus lebih terbuka dengan anak, Terhadap Kepercayaan Diri Siswa Kelas
V Di MI Tarbiyatul Muballighin Prambon
lebih banyak waktu berinteraksi
Dagangan Madiun, Madiun. Diakses dari
dengan anak, sehingga anak merasa : (repository.uma.ac.id).
Hayati, Fitriah. (2018). Analisis Pola Asuh
lebih diprioritaskan dan merasakan Orang Tua Di Kelompok A TK Ikal Dolod
Banda Aceh. Jurnal Buah Hati, Vol. 5,
kehangatan dari kasih sayang orang
No. 2.
tua. Ilmiah, W.S. (2019). Hubungan Pola Asuh
Orang Tua Dengan Perkembangan
5) Bagi Peneliti Selanjutnya Anak Pra Sekolah Di TK Mentari Desa
Sambi Rampak Lor Kecamatan Kota
Perlu dilakukan penelitian Anyar Kabupaten Probolinggo. JI-KES :
Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. 2, No. 2.
lanjutan untuk mengetahui adanya
Nining, Yuliastuti. (2016). Keperawatan Anak.
faktor-faktor lain yang dapat Kementrian Kesehatan Rebpublik
Indonesia
Lampiran 15 Lampiran Artikel (Manuscript)

Ratnaningsih, Tri, dkk. (2017). Buku Ajar (Teori


Dan Konsep) Tumbuh Kembang Dan
Stimulasi Edisi Pertama, Sidoarjo.
Indomedia Pustaka.
Soetjiningsih, dkk. (2014). Buku Ajar Tumbuh
Kembang Anak dan Remaja Edisi 2,
Jakarta. EGC.
Prabowo, Indreswari R. (2018). Perbedaan
Kemampuan Short Term Memory
Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Introvert
Dan Ekstrovert Pada Mahasiswa,
Malang. Diakses pada tanggal : 9
Desemberx2019
(http://repository.uma.ac.id).
Setiyaningrum, Erna. (2017). Tumbuh
Kembang Anak Usia 0-12 Tahun Edisi
Pertama, Sidoarjo: Indomedia Pustaka.
Adawiah, Rabiatul. (2017). Pola Asuh Orang
Tua Dan Implikasinya Terhadap
Pendidikan Anak. Sidoarjo : Jurnal
Pendidikan Kewarganegaraan: Volume
7, Nomor 1.

You might also like