You are on page 1of 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/267364473

Henny PENENTUAN PRIORITAS PEMBANGUNAN PELABUHAN DI


KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY
PROCESS

Article

CITATIONS READS

0 110

6 authors, including:

Henny Adi
Universitas Islam Sultan Agung
10 PUBLICATIONS   10 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Water management View project

All content following this page was uploaded by Henny Adi on 23 February 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Henny Pratiwi Adi
Penentuan Prioritas Pembangunan Pelabuhan Di Kab. Mukomuko

MEDIA KOMUNIKASI
TEKNIK SIPIL
BMPTTSSI

PENENTUAN PRIORITAS PEMBANGUNAN PELABUHAN


DI KABUPATEN MUKOMUKO
DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Henny Pratiwi Adi1

Diterima 05 Mei 2008

ABSTRACT

The competition strictness in the economic field needed the exact strategy to
maximising the available potential. As the island area that was surrounded by ocean,
the Mukomuko Regency in Bengkulu, had the big potential to be developed especially
in the export import activity and the sea transportation. There were 4 port kinds that
will be developed in the Mukomuko Regency those are the crossing port, the sea
port, the trade port and the fish port. The determination of priority in the port kind
and it location that developed immediately must be carried out, so the port that was
built could be used maximally. The data collection was carried out with observation
and the interview. The variables that was used as the determination criterion of
priority in the port development was marine aspect, fisheries aspect, transport
aspect, layout aspect and environment aspect. The research results showed that
location in Mukomuko more appropriate for the crossing port, the location in Bantal
was more appropriate for the fish port, the location in the Kumbang Badak
appropriate for the sea port and the location in the Kuala Tramang more appropriate
for the trade port especially agricultural produce. Based on result of Analytical
Hierarchy Process (AHP), the development of sea port in Kumbang Badak became
the main priority to built immediately.
Keywords : The Priority, Port Development, AHP

ABSTRAK

Ketatnya persaingan di bidang perekonomian memerlukan strategi yang tepat dalam


mengoptimalkan potensi yang ada. Sebagai daerah kepulauan yang dikelilingi lautan,
1
Jurusan Teknik Sipil, FT Universitas Islam Sultan Agung
Jl. Raya Kaligawe KM 4, Semarang
Pratiwi_adi@yahoo.com, 08164893982

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 117


TAHUN 16, NO. 2 JUNI 2008

Kabupaten Mukomuko di Bengkulu, memiliki potensi untuk dikembangkan terutama


dalam kegiatan ekspor impor dan transportasi laut. Ada 4 jenis pelabuhan yang akan
dibangun di Kabupaten Mukomuko yaitu pelabuhan penyeberangan, pelabuhan laut,
pelabuhan barang dan pelabuhan ikan. Penentuan prioritas jenis pelabuhan dan
lokasinya yang harus segera dibangun perlu dilakukan, agar pelabuhan yang dibangun
dapat dimanfaatkan secara maksimal. Pengumpulan data dilakukan dengan
pengamatan dan wawancara. Variabel-variabel yang digunakan sebagai kriteria
penentuan prioritas pembangunan pelabuhan adalah aspek kelautan, aspek
perikanan, aspek transportasi, aspek tata ruang dan aspek lingkungan. Hasil penelitian
menunjukkan lokasi di Mukomuko lebih sesuai untuk pelabuhan penyeberangan
(ASDP), lokasi di Bantal lebih sesuai dikembangkan untuk pangkalan pendaratan ikan,
lokasi di Kumbang Badak sesuai untuk pelabuhan laut dan lokasi di Kuala Tramang
lebih sesuai untuk pelabuhan barang utamanya hasil bumi. Berdasarkan hasil
Analytical Hierarchy Process (AHP), maka pembangunan pelabuhan laut di Kumbang
Badak menjadi prioritas utama untuk segera dibangun.
Kata Kunci : prioritas, pembangunan pelabuhan, AHP

PENDAHULUAN perekonomian berupa fasilitas pelabuh-


an.
Era perdagangan bebas AFTA 2003 dan
APEC 2010-2020 menyebabkan adanya Pelaku bisnis pada umumnya memiliki
kompetisi efisiensi dan efektifitas yang orientasi membangun industrinya dekat
sangat tinggi (Hyper Competition), dengan kawasan pelabuhan karena
sehingga diperlukan kreatifitas hampir 80% distribusi barang
perencanaan suatu kawasan perda- menggunakan angkutan laut sehingga
gangan dan industri dengan dukungan kawasan industri yang diintegrasikan
penuh fasilitas yang memadai. dengan fasilitas ke pelabuhan menjadi
potensi ekonomi yang sangat strategis
Pesat dan tingginya persaingan di dan signifikan. Pelabuhan harus dapat
bidang perekonomian memerlukan mengantisipasi dan mengikuti
strategi yang tepat dalam meman- perkembangan yang berkaitan dengan
faatkan dan mengoptimalkan potensi tuntutan pelayanannya. Ada 4 jenis
yang ada. Sebagai daerah kepulauan pelabuhan yang akan dibangun di
yang dikelilingi lautan, Propinsi Kabupaten Mukomuko yaitu pelabuhan
Bengkulu khususnya Kabupaten penyeberangan, pelabuhan laut,
Mukomuko memiliki potensi yang cukup pelabuhan barang dan pelabuhan ikan.
besar untuk dikembangkan terutama Adapun alternatif lokasi adalah di Kota
kegiatan ekspor impor dan transportasi Mukomuko, kawasan Bantal, kawasan
laut. Utamanya dalam pengembangan Kumbang Badak dan kawasan Kuala
produk penting Kabupaten Mukomuko Tramang. Penentuan prioritas jenis
yaitu kelapa sawit dan karet. Salah satu pelabuhan dan lokasi yang sesuai untuk
yang dapat diwujudkan adalah dengan jenis pelabuhan tersebut, perlu
pengembangan dan peningkatan sarana dilakukan agar pelabuhan yang
prasarana berbasis transportasi laut dan

118 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


Henny Pratiwi Adi
Penentuan Prioritas Pembangunan Pelabuhan Di Kab. Mukomuko

dibangun dapat dimanfaatkan secara d. Pelabuhan ikan adalah pelabuhan


maksimal. yang menurut kegiatannya
melayani kegiatan perikanan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendapatkan prioritas jenis pelabuhan Rencana lokasi untuk pembangunan
yang harus segera dibangun beserta pelabuhan di wilayah Kabupaten
lokasi yang paling sesuai dengan jenis Mukomuko ini ada 4 (empat) alternatif
pelabuhan tersebut, ditinjau dari aspek lokasi, yaitu di kawasan pantai Kota
kelautan, aspek perikanan, aspek Mukomuko, kawasan Bantal, kawasan
transportasi, aspek tata ruang dan Kumbang Badak dan kawasan Kuala
aspek lingkungan. Tramang. Lokasi keempat kawasan
tersebut ditampilkan pada Gambar 1.
Hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat menjadi dasar bagi pemerintah, Keempat lokasi ini dipilih dengan
dalam menentukan prioritas jenis pertimbangan sebagai berikut :
pelabuhan dan lokasi pelabuhan yang a. Kawasan Kota Mukomuko
harus segera dibangun untuk Kawasaan ini sudah menjadi pusat
meningkatkan kegiatan perekonomian kegiatan bisnis dan kegiatan
di Kabupaten Mukomuko. pemerintahan serta banyak
dikunjungi oleh masyarakat dari
Rencana Lokasi Pelabuhan pulau-pulau di sekitar Kabupaten
Mukomuko, sehingga direncanakan
Berdasarkan kegiatan Kabupaten yang
kawasan tersebut tepat sebagai
ada, serta kondisi geografisnya, Ada 4
lokasi pelabuhan penyeberangan,
(empat) jenis pelabuhan yang akan
namun demikian kawasan
dibangun di Kabupaten Mukomuko
Mukomuko ini juga berpotensi
yaitu pelabuhan penyeberangan (ferry),
sebagai lokasi pelabuhan Laut
pelabuhan laut, pelabuhan perdagang-
dengan adanya dukungan dari
an (barang) dan pelabuhan ikan.
Keputusan Menteri Perhubungan
Pengertian dari masing-masing jenis
No: KM. 53 Tahun 2002 tentang
pelabuhan tersebut adalah sebagai
Tatanan Kepelabuhanan Nasional.
berikut (Triatmodjo, 1999) :
Dimana lokasi Mukomuko sudah
a. Pelabuhan penyeberangan adalah
ditetapkan sebagai pelabuhan laut
pelabuhan yang menurut
lokal, sehingga untuk perencanaan
kegiatannya melayani kegiatan
pembangunannya dapat langsung
angkutan penyeberangan khusus-
dibuat master plan atau Detail
nya penumpang.
Engineering Design.
b. Pelabuhan laut adalah pelabuhan
umum yang menurut kegiatannya b. Kawasan Bantal
melayani kegiatan angkutan laut, Kawasan ini masuk di wilayah
yaitu barang dan penumpang. Kecamatan Pondok Suguh. Rencana
c. Pelabuhan perdagangan atau lokasi pelabuhan saat ini telah
barang adalah pelabuhan yang digunakan untuk kegiatan bongkar
menurut kegiatannya melayani muat kapal terkait dengan kegiatan
kegiatan angkutan barang dan perikanan, sehingga direncanakan
industri.

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 119


TAHUN 16, NO. 2 JUNI 2008

lokasi tersebut tepat sebagai lokasi seperti Karet, kelapa dan kelapa
pelabuhan ikan. sawit.
c. Kawasan Kumbang Badak Aspek Kelautan
Pada kawasan ini telah ada
beberapa kegiatan industri yang Wilayah pesisir, pantai, muara, dan
nantinya akan lebih dikembangkan lautan memiliki dinamika perairan yang
oleh pemerintah daerah, sehingga kompleks. Beberapa proses utama yang
kawasan ini tepat untuk terjadi di wilayah pesisir meliputi
direncanakan sebagai lokasi sirkulasi massa air, percampuran,
pelabuhan laut. sedimentasi, erosi, dan upwelling
(Dahuri, et.al., 2001).
d. Kawasan Kuala Tramang
Saat ini di kawasan Kuala Tramang Perairan laut lepas berhubungan
telah ada kegiatan pengangkutan langsung dengan pantai, dengan
kayu. Diharapkan nantinya lokasi demikian fenomena yang terjadi di laut
ini akan berkembang untuk lepas akan mempengaruhi proses–
kegiatan pengangkutan hasil hutan proses yang terjadi di wilayah pantai.
dan hasil perkebunan yang menjadi Skema hubungan laut, pantai dengan
andalan Kabupaten Mukomuko lingkungan sekitarnya disajikan pada
Gambar 2.

Gambar 1. Rencana Lokasi Pelabuhan

120 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


Henny Pratiwi Adi
Penentuan Prioritas Pembangunan Pelabuhan Di Kab. Mukomuko

 Bed Load  Akresi


 Suspended Load  Abrasi
Sedimen Sungai Sedimen Pantai

Sedimentasi

 Demografi
 Banjir Sungai
 Sosial Ekonomi Pesisir / Pantai / Muara /
Sosial Budaya Banjir  Rob Pasang Surut
 Budaya Estuari / Laut  Limbah dan Drainase
 Pendidikan

Perikanan

Kualitas Air
Perikanan Tambak Perikanan Laut Lepas Salinitas dan Intrusi Air Laut
Morfologi Pantai dan Muara
Pencemaran Lingkungan
Tata Ruang Pesisir

Gambar 2. Skema Pengaruh Lingkungan Wilayah Pesisir,


Pantai, Muara, Estuari, dan Laut

Fenomena dan proses-proses yang merupakan faktor penting bagi


terjadi di perairan laut sangat dinamis pengembangan kegiatan perikanan
dan kompleks, untuk kegiatan ini hanya tangkap di wilayah tersebut, karena
meninjau pengaruh hidrodinamika tanpa adanya ketersediaan sumberdaya
perairan laut yaitu tinjauan kondisi ikan yang mencukupi atau terbatas
hidro-oseanografinya. Data hidro- maka tidak mungkin dapat
oseanografi sangat diperlukan dalam mengembangkan kegiatan perikanan
merencanakan penanggulangan tangkap. Oleh karena itu pengem-
permasalahan di wilayah perairan. bangan perikanan tangkap haruslah
Parameter utama yang biasanya memperhatikan ketersediaan atau
diperhitungkan adalah arus, pasang potensi sumberdaya ikan yang ada,
surut, dan gelombang angin. sehingga pemanfaatannya tidak
merusak lingkungan dan sumberdaya
Aspek Perikanan ikan tetap lestari.
Karakteristik dan potensi sumberdaya Berdasarkan hal itu, pemanfaatan
ikan disuatu perairan berbeda antara sumberdaya ikan harus memperhatikan
satu wilayah dengan wilayah lainnya hasil tangkapan lestari (maximum
yang dipengaruhi oleh kondisi hidrografi sustainable yield) yaitu jumlah
dan oceanografi. Ketersediaan tangkapan yang dapat dilakukan untuk
sumberdaya ikan di suatu perairan tetap menjaga kelestarian sumberdaya

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 121


TAHUN 16, NO. 2 JUNI 2008

ikan yang ada. Namun demikian, Kabupaten Mukomuko, menunjukkan


dalam rangka menerapkan prinsip tidak efisiensinya perjalanan
kehati-hatian (precautionary approach) masyarakat di wilayah itu, dari sisi
dalam pemanfaatan sumberdaya waktu dan biaya.
perikanan, pemerintah telah menetap-
kan jumlah tangkapan yang Aspek Tata Ruang
diperbolehkan (JTB) yang besarnya
Kawasan Perkotaan Mukomuko
80% dari potensi lestari. Daerah
termasuk ke dalam Satuan Wilayah
penangkapan nelayan-nelayan di
Pembangunan (SWP) V dengan arahan
Kabupaten Muko-muko adalah di
fungsi pengembangan meliputi;
sepanjang perairan Pantai Kabupaten
pertanian tanaman pangan,
Mukomuko. Kegiatan perikanan tangkap
perkebunan, perikanan, peternakan dan
di Kabupaten Muko-muko sudah
industri (termasuk agroindustri). SWP V
berkembang sejak lama terutama
ini mencakup sub-sub wilayah
dilakukan oleh nelayan-nelayan
pembangunan Kecamatan Mukomuko
pendatang dari luar Kabupaten
Utara, Lubuk Pinang, Teras Terunjam,
Mukomuko.
Mukomuko Selatan dan Kecamatan
Aspek Transportasi Pondok Suguh. Dalam RTRW Propinsi
Bengkulu (Perda Nomor 05 Tahun 1999
Untuk mencapai tujuan pembangunan Tanggal 6 Desember 1999), program
nasional, transportasi memiliki posisi pembangunan perkotaan di Propinsi
yang penting dan strategis dalam Bengkulu, khususnya untuk internal
pembangunan bangsa yang kota-kota adalah sebagai berikut :
berwawasan lingkungan dan hal ini a. Peningkatan pembangunan prasa-
harus tercermin pada kebutuhan rana perkotaan (P3KT) khususnya
mobilitas seluruh sektor dan wilayah. kota-kota terpilih;
Transportasi merupakan sarana untuk b. Peningkatan pembangunan prasa-
memperlancar roda perekonomian, rana perhubungan khususnya bagi
memperkukuh persatuan dan kesatuan kota-kota sebagai berikut :
bangsa, dalam rangka memantapkan ­ Bengkulu, terutama prasarana
perwujudan wawasan nusantara dan perhubungan angkutan laut
meningkatkan ketahanan nasional, bagi kepentingan pelayanan
serta mempererat hubungan antar regional (ekspor/impor) dan
bangsa. menuju propinsi;
­ Mukomuko, terutama prasarana
Kondisi transportasi laut yang menjadi
perhubungan angkutan laut
andalan utama masyarakat Kabupaten
bagi kepentingan pelayanan
Mukomuko cukup memprihatinkan.
ekspor/impor lokal (Kawasan
Kondisi kapal tidak memadai dari sisi
Utara Bengkulu);
jumlah, daya angkut, keamanan,
­ Bintuhan, terutama prasarana
kenyamanan, dan kapasitas dermaga.
perhubungan angkutan laut
Hal itu menghambat mobilitas manusia
bagi kepentingan pelayanan
sehingga pergerakan ekonomi
ekspor/impor lokal (Kawasan
masyarakat menjadi lamban. Dari hasil
Selatan Bengkulu);
pemantauan di sejumlah daerah di

122 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


Henny Pratiwi Adi
Penentuan Prioritas Pembangunan Pelabuhan Di Kab. Mukomuko

­ Curup, terutama prasarana dampak nyata terhadap lingkungan


terminal regional bagi kepen- akan timbul.
tingan perhubungan dengan
luar wilayah melalui darat. METODE PENELITIAN
c. Peningkatan penataan ruang kota
untuk lebih mengoptimasi Tahapan Penelitian
pemanfaatan ruang kota;
a. Survai Pendahuluan, dimaksudkan
Aspek Lingkungan untuk melakukan orientasi atau
observasi lapangan secara global
Dengan adanya kegiatan atau aktivitas
untuk memperoleh informasi
di lokasi dan sekitar lokasi pelabuhan
mutakhir tentang kondisi wilayah
akan timbul tekanan atau pengaruh
studi dengan referensi hasil studi
terhadap lingkungan sekitar. Pengaruh
terdahulu dan informasi lain yang
yang timbul berasal dari aktivitas darat
ada, untuk menangkap persoalan-
maupun aktivitas laut. Aktivitas darat
persoalan umum sebelum survai
diantaranya berasal dari kegiatan
dan pengumpulan data yang lebih
bongkar muat di darat, sampah-
rinci dilakukan. Dari hasil survai
sampah, air limbah yang berasal dari
pendahuluan dilanjutkan dengan
kegiatan di darat, dan sebagainya.
diskusi bersama pihak-pihak terkait
Aktivitas laut diantaranya berasal dari
lainnya seperti Pelindo, Ditjen
kegiatan bongkar muat di laut,
Perhubungan Laut, DPUK, Dinas PU
ceceran/tumpahan bahan bakar dan
Bina Marga, Bappeda, DLLAJ,
minyak pelumas (oli), sampah-sampah
Organda, Pemda Kabupaten
maupun air limbah dari sisa kegiatan di
Mukomuko.
laut, dan sebagainya.
b. Pengumpulan dan analisis data
Dari aspek teknis ini akan berdampak sekunder, diantaranya; aspek
terhadap lingkungan di lokasi kebijakan, rencana tata ruang, data
pelabuhan dan lokasi sekitar pelabuhan sosial demografi, ekonomi, data
(laut maupun darat). Dampak yang pergerakan orang dan/atau barang
timbul adalah terjadi pencemaran, baik di pelabuhan/dermaga. Di samping
itu pencemaran air (air darat dan air itu perlu diperoleh data kondisi dan
laut), pencemaran tanah, pencemaran karakteristik prasarana dan sarana
udara, maupun pencemaran estetika. serta fasilitas pelayanan pelabuhan,
Dampak pencemaran ini mengakibatkan data operasi, kebijakan,
terganggunya ekosistem makhuk hidup kelembagaan, aspek legal, dan data
di lokasi sekitar. Dalam jangka pendek, penunjang lainnya.
dari aspek teknis pengaruh terhadap c. Pengumpulan dan analisis data
lingkungan akibat pembangunan primer, meliputi: data operasi
maupun keberadaan pelabuhan belum pelayanan pelabuhan/dermaga
terlalu signifikan. Namun untuk jangka yang ada baik menyangkut operasi
menengah maupun jangka panjang (5 kapal, bongkar, muat, penumpukan
tahun ke atas) seiring dengan barang, penggeseran dan
peningkatan aktifitas pelabuhan, penataan, pergudangan, lalu lintas,
dan sebagainya. Selain itu juga

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 123


TAHUN 16, NO. 2 JUNI 2008

akan dilakukan pengamatan dan digunakan bila pengambil keputusan


wawancara, adapun jenis mengalami kesulitan dalam penentuan
pengamatan dan wawancara bobot dari berbagai faktor dan evaluasi
diantaranya sebagai berikut : secara akurat.
­ Pengamatan kondisi fisik calon
Proses ini berkaitan dengan
lokasi dermaga .
perbandingan berpasangan (pairwise
­ Pengamatan terhadap jalan
comparison). Pengambil keputusan
akses menuju ke dan dari calon
dapat mulai dengan menentukan hirarki
lokasi dermaga
keputusan secara keseluruhan. Hirarki
­ Pengamatan terhadap kinerja
menunjukkan faktor-faktor yang
sistem transportasi darat dan
diperhitungkan dan juga berbagai
laut
alternative keputusan. Alternatif dengan
­ Pengamatan terhadap kinerja
skor tertimbang total terbesar adalah
sistem jaringan jalan
alternatif yang dipilih (Muhajir, 2004).
­ Pola pergerakan penumpang
dan/atau barang di calon lokasi Tujuan atau goal dari studi ini adalah
dermaga memilih prioritas jenis pelabuhan yang
­ Trayek lintasan angkutan akan dibangun terlebih dahulu diantara
umum penumpang dan /atau 4 (empat) pelabuhan yang akan
barang baik transportasi darat dibangun yaitu pelabuhan
maupun laut menuju ke dan penyeberangan, pelabuhan laut,
dari calon lokasi dermaga pelabuhan barang dan pelabuhan
perikanan. Adapun kriteria kelayakan
Bagan Alir Penelitian meliputi aspek kelautan, aspek
perikanan, aspek transportasi, aspek
Agar pelaksanaan penelitian penentuan
tata ruang dan aspek lingkungan.
prioritas pembangunan pelabuhan di
Berikut ini adalah skema hirarki dari
Kabupaten Mukomuko, dapat
permasalahan yang akan dibahas.
dilaksanakan secara runut, efektif dan
efisien, maka tahapan penelitian Berdasarkan hirarki pada Gambar 4.
dilaksanakan ssesuai dengan bagan alir selanjutnya penentuan prioritas
dalam Gambar 3. pembangunan pelabuhan akan
dianalisis dengan bantuan software
Expert Choise. Adapun langkah-
HASIL ANALISIS langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Menentukan Pairwise Comparison
Analytical Hierarchy Process (AHP) aspek kelayakan.
dikembangkan oleh Thomas L. Saaty
Tahap ini adalah memberikan nilai
dan dipublikasikan dalam bukunya yang
perbandingan diantara kriteria
berjudul The Analytical Herarchy
kelayakan. (Tabel 1)
Process pada tahun 1980. AHP dapat

124 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


Henny Pratiwi Adi
Penentuan Prioritas Pembangunan Pelabuhan Di Kab. Mukomuko

Mulai

Maksud, Tujuan &


Lingkup Pekerjaan

Pengumpulan Orientasi/ Pertimbangan/Kriteria


Data Pengamatan Lapangan Untuk Calon Lokasi

Diskusi Calon
Lokasi Pelabuhan

Tidak
Disetujui

Ya

Kajian Lingkungan Kajian Tata Ruang Kajian Hidrooseanografi Kajian Ekonomi


& transportasi

Analisis
Komparatif

Tidak
Disetujui

Ya

Penyusunan Alternatif Calon


Lokasi Pelabuhan

Lokasi Pelabuhan Prioritas &


peruntukannya

Selesai

Gambar 3. Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 125


TAHUN 16, NO. 2 JUNI 2008

Prioritas Pembangunan
Pelabuhan

Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek


Kelautan Perikanan Transportasi Tata Ruang Lingkungan

PS P PB P PS P PB P PS P PB P
L I L I L I

PS P PB P PS P PB P
L I L I

Gambar 4. Struktur Hirarki Pembangunan Pelabuhan

Keterangan :
PS = Pelabuhan Penyeberangan
PL = Pelabuhan Laut
PB = Pelabuhan Barang
PI = Pelabuhan Perikanan

Tabel 1. Pairwise Matrik Kriteria Kelayakan

Aspek Aspek Aspek


Aspek Aspek Aspek Relative
Trans- Tata Ling-
Kelayakan Kelautan Perikanan Priority
portasi Ruang kungan
Aspek Kelautan 1 4 2 5 3 0,435
Aspek 1/4 1 1/2 1 1 0,112
Perikanan
Aspek 1/2 2 1 3 1 0,210
Transportasi
Aspek Tata 1/5 1 1/3 1 1/2 0,157
Ruang
Aspek 1/3 1 1 2 1 0,086
Lingkungan
Inconsistency Ratio 0,01

126 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


Henny Pratiwi Adi
Penentuan Prioritas Pembangunan Pelabuhan Di Kab. Mukomuko

b. Menentukan Weight of Local c. Pemilihan jenis pelabuhan


Priority dari masing-masing aspek berdasarkan relative priority
kelayakan
Dengan menggunakan software
Tahap ini adalah memberikan bobot Expert Choise
didapat prioritas
pada tiap alternatif jenis pelabuhan pembangunan pelabuhan seperti
dalam masing-masing kriteria aspek pada gambar 5 dan 6 berikut.
kelayakan. (Tabel2)

Tabel 2. Weight of Local Priority for alternative based on Kriteria Kelayakan


Aspek
Aspek Kelautan Aspek Aspek Aspek Aspek
Tata
Kelautan Perikanan Transportasi Lingkungan
Ruang
Pelabuhan 0,30 0,10 0,40 0,20 0,20
Penyeberangan
Pelabuhan 0,40 0,30 0,30 0,40 0,30
Laut
Pelabuhan 0,10 0,20 0,20 0,10 0,10
Barang
Pelabuhan 0,20 0,40 0,10 0,30 0,40
Perikanan

Gambar 5. Performance Sensitivity Analysis

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 127


TAHUN 16, NO. 2 JUNI 2008

Gambar 6. Dinamic Analysis

Hasil sensitivity analysis menunjukkan Dengan demikian berdasarkan


hasil
ranking jenis pelabuhan berdasarkan Analytical Hierarchy Process
(AHP),
kriteria aspek kelayakan. Berdasarkan pelabuhan laut merupakan pelabuhan
keseluruhan aspek kelayakan, terlihat yang paling penting untuk segera
bahwa urutan ranking pelabuhan dibangun. Adapun rencana lokasi
adalah : pelabuhan laut ini adalah di kawasan
1. Pelabuhan Laut Mukomuko atau di kawasan Kumbang
2. Pelabuhan Penyeberangan Badak.
3. Pelabuhan Perikanan
4. Pelabuhan Barang KESIMPULAN
Adapun nilai relative priority jenis
Berdasarkan hasil penelitian dan
pelabuhan ditinjau dari seluruh aspek
pembahasan hasil penelitian dapat
kelayakan dapat dilihat pada Tabel 3
disimpulkan bahwa :
berikut.
­ Lokasi di kawasan Muko-Muko lebih
sesuai untuk dermaga penyebe-
Tabel 1 Nilai Relative Priority
rangan (ASDP) karena merupakan
Alternatif Pelabuhan Relative pusat pemerintahan, perdagangan
Priority dan penduduk.
Pelabuhan 0,274 ­ Lokasi di kawasan Bantal lebih
Penyeberangan sesuai dikembangkan untuk
Pelabuhan Laut 0,359 pangkalan pendaratan ikan, karena
Pelabuhan Barang 0,132 sudah memiliki embrio dan
Pelabuhan Perikanan 0,234 infrastruktur perikanan tangkap.
Overall Inconsistency 0,01 ­ Lokasi di kawasan Kumbang Badak
Index dapat ditempatkan pelabuhan laut,

128 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL


Henny Pratiwi Adi
Penentuan Prioritas Pembangunan Pelabuhan Di Kab. Mukomuko

kerena dekat lokasi rencana Dimyati, (1999). “Pemberdayaan


pengembangan industri Pengelolaan Potensi Wilayah Pesisir dan
­ Lokasi di kawasan Kuala Tramang Laut Dalam Rangka Menyongsong
lebih sesuai untuk pelabuhan Otonomi Daerah: Otonomi Daerah”,
barang utamanya hasil bumi, Seminar Nasional UNDIP, Semarang.
kondisi eksisting juga sudah
Jhingan, M.L, (2000). “Ekonomi
memiliki embrio sebagai tempat
Pembangunan dan Perencanaan”, PT
yang memfasilitasi untuk
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
pengiriman hasil hutan dan hasil
bumi. Muhadjir, Noeng, (2004). “Metodologi
­ Variabel yang ditinjau untuk Penelitian Kebijakan dan Evaluation
penentuan skala prioritas Reearch”, Penerbit Rake Sarasin,
pembangunan pelabuhan adalah Yogyakarta.
aspek kelautan, aspek perikanan,
Triatmodjo B, (1999). “Teknik Pantai”,
aspek transportasi, aspek tata
Cetakan Pertama, Beta Offset,
ruang dan aspek lingkungan.
Yogyakarta.
­ Berdasarkan hasil Analytical
Hierarchy Process (AHP), maka Wahyudi, S.I., (1999). “Pembangunan
pembangunan pelabuhan laut di Kawasan Pantai Diantara Kepentingan
Kumbang Badak menjadi prioritas Bisnis dan Kepentingan Pelestarian”,
utama untuk segera dibangun. Seminar Nasional: Perencanaan Wilayah
dan Kota Menyongsong Milenieum ke-3,
DAFTAR PUSTAKA UNISSULA. 12p.
Widodo, Tri, (2006). “Perencanaan
Bappeda Kabupaten Mukomuko,
Pembangunan : Aplikasi Komputer”,
(2007). “Laporan Akhir Studi Kelayakan UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Pelabuhan Laut Mukomuko”, Bengkulu.

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 129

View publication stats

You might also like