You are on page 1of 14

Yesika Yanuarisa, Rosidi, Gugus Irianto

Fenomenologi Transendental Dalam Transparansi


dan Akuntabilitas Performance Based Budgeting

Yesika Yanuarisa
Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Rosidi
Gugus Irianto
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Abstract: This study aims to understand the meaning of transparency and accountability of performance-
based budgeting Central Kalimantan provincial government. This study is a qualitative research ap-
proach used transcendental phenomenology to uncover the basic meaning of transparency and account-
ability. The results showed that the meaning of transparency in the performance -based budget includes
openness of the budget process by the Central Kalimantan provincial government involving the community
with the budget as a policy delivery obligations with ”willingness” is supported by the accessibility of the
budget document as an act of ”open road” leads to the documents necessary for the public budget. Central
Kalimantan provincial government mandated budget to account for the public in the form of Budget
Responsibility Reports Revenue and Expenditure. Accountability interpreted performance based budget-
ing of the main tasks and functions that constitute performance information in planning performance as the
basis for allocation of performance-based budgeting for aid accountability budget contained in the Ac-
countability Document Implementation budget. Evaluation of performance as a result of performance feed-
back on current and past as a basis and lessons to improve future performance. Performance Accountability
Report Preparation Government Agencies as one of the obligations of local government agencies that still
need improvement.

Keywords: transparency, accountability, performance based budgeting

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna transparansi dan akuntabilitas performance based
budgeting Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi transendental yang digunakan untuk mengungkap makna dasar mengenai
transparansi dan akuntabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna transparansi dalam anggaran
berbasis kinerja mencakup keterbukaan proses anggaran oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang
melibatkan masyarakat disertai penyampaian kebijakan anggaran sebagai suatu kewajiban yang disertai
”kerelaan” didukung dengan aksesibilitas dokumen anggaran sebagai tindakan ”membuka jalan” menuju
kepada dokumen-dokumen anggaran yang diperlukan untuk publik. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
mempertanggungjawabkan anggaran yang diamanahkan masyarakat dalam bentuk Laporan Pertanggung-
jawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Akuntabilitas performance based budgeting
dimaknai dari tugas pokok dan fungsi yang merupakan informasi kinerja dalam perencanaan kinerja sebagai
dasar alokasi performance based budgeting untuk membantu pertanggungjawaban anggaran yang tertuang
dalam Dokumen Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD. Evaluasi kinerja sebagai umpan balik atas hasil

Alamat Korespondensi:
Yesika Yanuarisa, Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Brawijaya, Jl. MT Haryono 165
Malang; Email: yesika.indonesia@gmail.com

208 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME208
12 | NOMOR 2 | JUNI 2014
Fenomenologi Transendental Dalam Transparansi Dan Akuntabilitas Performance Based Budgeting

kinerja saat ini dan masa lalu sebagai dasar dan pelajaran untuk memperbaiki kinerja di masa datang. Penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai salah satu kewajiban instansi pemerintah
daerah yang masih memerlukan perbaikan.

Kata Kunci: transparansi, akuntabilitas, performance based budgeting

Kontrol pemerintah pusat yang berlebihan terhadap Indonesia dengan dikeluarkannya Inpres No. 7/1999
mobilisasi sumber daya daerah telah menyebabkan tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
terjadinya pengurasan yang berakibat pada kebocoran (AKIP). Hal tersebut ditegaskan kembali dengan SK
sumber daya daerah dan akumulasi kapital yang ter- Kepala LAN No. 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman
pusat serta kurang sensitifnya pemerintah pusat terha- Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
dap perbedaan antar daerah. Hal tersebut memicu Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara PAN &
terjadinya multikrisis, ancaman disintegrasi bangsa dan RB No. 29/2010 tentang Pedoman Penyusunan Pe-
kepanikan publik yang menimpa Indonesia akibat netapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
lemahnya keamanan dan ketertiban umum serta keti- Instansi Pemerintah. Pelaksanaan AKIP tersebut me-
dakpastian hukum (Mardiasmo, 2002). rupakan wujud pertanggungjawaban instansi pemerin-
Agar Indonesia bisa keluar dari krisis multidi- tah terhadap pencapaian misi dan tujuan organisasi
mensional dan tidak mengalami ancaman disintegrasi dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
yang semakin parah, muncul TAP MPR No. XV/ Salah satu bagian penting dari NPM yaitu refor-
MPR/1998 yang mengamanatkan perlu diwujudkan- masi manajemen pemerintahan yang seringkali meru-
nya penyelenggaraan otonomi daerah, pengaturan, pakan tahap pertama dari reformasi pemerintahan.
pembagian, dan pemanfaatan sumber daya nasional Sejalan dengan pernyataan tersebut, reformasi di
yang berkeadilan serta perimbangan keuangan antara bidang keuangan Indonesia dimulai dengan lahirnya
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. tiga paket undang-undang, yaitu UU No. 17/2003
Pemberian otonomi daerah tersebut harus diikuti Tentang Keuangan Negara, UU No. 1/2004 Tentang
dengan serangkaian reformasi sektor publik. Dimensi Perbendaaraan Negara, dan UU No. 15/2004 Tentang
reformasi sektor publik tersebut mencakup perbaikan Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
kelembagaan (institutional reform) dan perbaikan Keuangan Negara yang telah menandai dimulainya
manajemen sektor publik (public management reform) era baru dalam pengelolaan keuangan negara. Ketiga
yang didukung dengan pembaharuan alat-alat yang undang-undang tersebut menjadi dasar bagi reformasi
digunakan untuk mendukung berjalannya lembaga- di bidang keuangan negara, yaitu dari administrasi
lembaga publik secara ekonomis, efisien, efektif, keuangan (financial administration) menjadi mana-
transparan, dan akuntabel sehingga cita-cita reformasi jemen keuangan (financial management) (Solikin,
untuk mewujudkan good governance bisa tercapai. 2006).
Seiring berjalannya reformasi sektor publik, mun- Konsekuensi logis reformasi manajemen keuangan
cul paradigma manajemen baru yang disebut New secara langsung juga akan berdampak pada perlunya
Public Management (NPM). Pada dasarnya NPM dilakukan reformasi anggaran pada pemerintah pusat
merupakan konsep manajemen sektor publik yang dan pemerintah daerah. Perubahan tersebut antara
berfokus pada perbaikan kinerja organisasi yang mem- lain adalah perlunya dilakukan reformasi pengang-
beri perhatian lebih besar terhadap pencapaian kinerja garan (budgeting reform). Aspek utama budgeting
dan akuntabilitas dengan mengadopsi teknik penge- reform adalah perubahan dari traditional budget ke
lolaan sektor swasta ke dalam sektor publik (Hood, performance budget. Performance budget adalah
1991). sistem penyusunan dan pengelolaan anggaran yang
Sebagai negara yang tengah berbenah diri, Indonesia berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Kiner-
berusaha menerapkan konsep NPM tersebut pada ja tersebut harus mencerminkan efisiensi dan efekti-
pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah vitas pelayanan publik, yang berarti harus berorientasi
yang sejalan dengan penerapan otonomi daerah di pada kepentingan publik.

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 209


Yesika Yanuarisa, Rosidi, Gugus Irianto

Salah satu wujud reformasi penganggaran (bud- anggaran serta maraknya korupsi anggaran adalah
geting reform) adalah penerapan tehnik pengang- fakta-fakta yang menunjukan transparansi dan akun-
garan berbasis kinerja (performance based bud- tabilitas anggaran negara kita rendah.
geting) (Sancoko, et al., 2008). Sistem tersebut di- Dalam hal penyajian laporan keuangan saja, ma-
amanahkan dalam UU No. 17/2003 Tentang Keuangan sih banyak daerah yang mendapat opini WDP, TW
Negara pasal 14 ayat (1) dan (2), PP No. 20 Tahun dan TMP. Opini LKPD Provinsi/Kabupaten/Kota
2004 Tentang Rencana Kerja Pemerintah pasal 3 ayat selama 3 tahun terakhir (2007–2009), opini WDP, TW
(2), dan PP No. 21 Tahun 2004 Tentang Penyusunan dan TMP masih mendominasi. Dengan kondisi terse-
Rencana Kerja Anggaran Kementrian Negara/Lem- but, bisa dikatakan transparansi dan akuntabilitas ma-
baga (RKAKL) pasal 4, 7, dan 8. sih menjadi barang langka (BPK RI - IHPS I, 2010).
Penganggaran berbasis kinerja (performance Fenomena yang menunjukkan buruknya transpa-
based budgeting) merupakan sistem penganggaran ransi dan akuntabilitas itu juga bisa dilihat dengan
yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan banyaknya kasus korupsi yang terjadi di daerah ber-
sangat erat dengan visi, misi, dan rencana strategis awal dari penyelewengan dana di daerah. Berdasar-
organisasi (Bastian, 2010). Anggaran dengan pende- kan temuan KPK, terdapat imbalan yang didapat dari
katan kinerja menekankan pada konsep value for penyimpanan dana milik pemerintah daerah pada suatu
money dan pengawasan atas kinerja output. Pen- bank tidak masuk ke kas daerah, tapi masuk kantong
dekatan anggaran kinerja disusun untuk mencoba pribadi Selain itu juga banyak terjadi kasus penyim-
mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat dalam pangan anggaran daerah karena tidak memahami
anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang dise- ketentuan/dasar hukumnya misalnya dalam peng-
babkan oleh tidak adanya tolok ukur yang dapat digu- adaan barang dan jasa.
nakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tu- Sedangkan terkait political accoutability,  mes-
juan dan sasaran pelayanan publik. Pengukuran kinerja tinya legislatif mempunyai peran untuk kontrol terha-
secara berkelanjutan akan memberikan umpan balik, dap penggunaan anggaran daerah, namun yang terjadi
sehingga upaya perbaikan secara terus menerus akan justru sebaliknya banyak terjadi dugaan pemufakatan
mencapai keberhasilan di masa mendatang (Bastian, antara eksekutif dengan legislatif untuk melakukan
2006). korupsi terhadap anggaran tersebut demi kepentingan
Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sek- parpol saat pemilu. (Media Indonesia, 14 Agustus
tor publik di Indonesia dewasa ini adalah semakin me- 2009).
nguatnya tuntutan transparansi dan akuntabilitas pada Dari sisi penyimpangan yang menyebabkan indi-
lembaga-lembaga publik, baik di pemerintah pusat kasi kerugian negara dan sampai ke ranah tindak pida-
maupun pemerintah daerah. ”Transparansi dan akun- na korupsi pun setali tiga uang, justru banyak kepala-
tabilitas anggaran” sudah menjadi jargon yang terus kepala daerah dan pimpinan daerah lainnya yang
dibicarakan oleh banyak pihak. Anggaran tidak trans- tersangkut kasus korupsi. Berdasarkan tren korupsi
paran dan akuntabel menjadi salah satu masalah men- semester I (Indonesian Corruption Watch, 2009), po-
dasar di ranah pengambilan keputusan lembaga sektor sisi pertama jabatan tersangka kasus korupsi ditempati
publik. Maka untuk mencapai bentuk good gover- oleh anggota DPR/D dan posisi jabatan tersangka
nance dan clean government, hal yang perlu dilaku- korupsi sebanyak 63% dan posisi kedua ditempati
kan yaitu perlu usaha untuk semakin meningkatkan oleh pejabat menengah pemda dengan 54%. Kasus
transparansi dan akuntabilitas. pada sektor keuangan daerah di mana menempati
Dalam proses penganggaran pada tahapan pe- posisi tertinggi untuk kasus korupsi.
rencanaan hingga implementasi, kata transparansi dan Pada pemerintah daerah Sulawesi Selatan dan
akuntabilitas lebih mendeskripsikan kegagahan biro- NTT contohnya, masih tertinggal dalam hal akunta-
krasi dengan angka-angka teknokratis dibandingkan bilitas anggaran. Jangankan mengetahui isinya, meli-
perubahan untuk mencapai tujuan anggaran dan hat dan memperoleh dokumen APBD provinsi dan
pemerintahan itu sendiri. Rumusan program anggaran kabupaten/kota saja terasa sulit bukan main oleh
yang jauh dari kebutuhan, tingginya tingkat pemborosan masyarakat (Nedabang, 2011). Di Jawa Barat, para

210 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 2 | JUNI 2014
Fenomenologi Transendental Dalam Transparansi Dan Akuntabilitas Performance Based Budgeting

pejabat abai untuk memberikan informasi kepada penyusunan anggaran berbasis kinerja antara lain, (1)
masyarakatnya apalagi dengan konten-konten yang struktur SKPD belum memberikan ruang yang cukup
masih dipandang sebagai dokumen negara, seperti bagi penyusunan perencanaan dan penganggaran se-
APBD (Media Kompasiana, 2012). Selain itu, hal ini cara terintegrasi (2) tim anggaran belum terlibat seca-
juga terlihat dari laporan perkembangan transparansi ra penuh pada setiap tahapan perencanaan (3) kurang-
pengelolaan anggaran daerah oleh Direktorat Jenderal nya pengetahuan, pemahaman dan juga motivasi dari
Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik para pegawai untuk menerapkan anggaran kinerja
Indonesia yang menunjukkan bahwa masih terdapat secara optimal (4) keterbatasan anggaran daerah.
pengelolaan anggaran daerah dengan tingkat yang Widyantoro (2009) menyimpulkan bahwa secara
rendah (Direktorak Jenderal Keuangan Daerah, 2011). umum penganggaran berbasis kinerja pada Universitas
Selanjutnya, bagaimana dengan pemerintah daerah Diponegoro belum tercapai, meskipun para pegawai
di Kalimantan? Pada pemerintah Provinsi Kalimantan dan pimpinan memahami makna penganggaran ber-
Tengah, opini BPK atas LKPD Provinsi/Kabupaten/ basis kinerja. Ada beberapa kesalahan dalam tahapan
Kota di Kalimantan Tengah, tahun 2006-2009 (BPK proses penganggaran termasuk perencanaan, imple-
RI - IHPS I, 2010), terlihat bahwa pada tahun 2006, mentasi, pengukuran, evaluasi kinerja, dan pelaporan.
2007 dan 2009, opini BPK atas LKPD Provinsi Kalimantan Mengacu pada uraian di atas, peneliti meman-
Tengah yaitu Tidak Wajar (TW). Hal tersebut meng- dang anggaran pemerintah daerah merupakan suatu
indikasikan bahwa adanya kelemahan pada sistem realitas sosial yang disusun dengan adanya interaksi
keuangan daerah yang terdapat dalam sistem pengen- sosial dengan berbagai pihak. Penelitian ini dilakukan
dalian intern, belum tertatanya barang milik negara/ di Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan
daerah dengan tertib, tidak sesuainya pelaksanaan data Tahun Anggaran 2010. Berdasarkan pada hal
pengadaan barang dan jasa dengan ketentuan yang tersebut maka, peneliti mempertanyakan bagaimana
berlaku, penyajian laporan keuangan yang belum se- transparansi dan akuntabilitas performance based
suai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), budgeting Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
kelemahan dalam sistem penyusunan laporan keuang- sehingga nanti akan dapat diperoleh makna transpa-
an, serta kurang memadainya kompetensi SDM pe- ransi dan akuntabilitas performance based budgeting
ngelola keuangan pada Pemda (Ringkasan Pidato dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belan-
Gubernur Kalteng, 2011). ja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Kalimantan
Hasil kajian Badan Pendidikan dan Pelatihan Ke- Tengah dan peneliti memandang bahwa penyusunan
uangan (BPPK) Departemen Keuangan menyatakan APBD merupakan suatu realitas sosial dimana terda-
bahwa pemerintah Indonesia telah melaksanakan ang- pat interaksi sosial antara berbagai pihak yang berke-
garan berbasis kinerja tetapi belum utuh dan konsisten pentingan mulai dari eksekutif, legislatif dan juga meli-
(Sancoko, et al., 2008). Pada kenyataannya penerap- batkan masyarakat.
an performance based budgeting hanya diikuti dae-
rah pada tingkat perubahan teknis dan format, namun METODE
perubahan paradigma belum banyak terjadi (Rahayu, Berdasarkan rumusan masalah yang ingin dija-
et al., 2007). wab, maka penelitian ini dibawa pada pendekatan
Rahayu, et al. (2007) mengeksplorasi pemahaman
kualitatif. Alasan menggunakan pendekatan kualitatif
atas fenomena penganggaran dimana penerapan per- didasarkan pada tujuan penelitian yang ingin mema-
formance budgeting dalam proses penyusunan ang- hami makna transparansi dan akuntabilitas perfor-
garan belum berjalan sebagaimana yang diinginkan.
mance based budgeting Pemerintah Provinsi Kalimantan
Perubahan kebijakan hanya diikuti oleh daerah pada Tengah sehingga pemahaman secara mendalam akan
tingkat perubahan teknis dan format, namun peru-
dapat diperoleh dengan pendekatan kualitatif tersebut.
bahan paradigma belum banyak terjadi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma
Utari (2009) menyatakan proses penyusunan interpretif untuk memahami dan menjelaskan fenomena-
anggaran berbasis kinerja pada Kabupaten Temanggung
fenomena yang terjadi dalam transparansi dan akun-
ditemukan beberapa kendala dan hambatan dalam tabilitas performance based budgeting Pemerintah

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 211


Yesika Yanuarisa, Rosidi, Gugus Irianto

Provinsi Kalimantan Tengah. Paradigma interpretif dan siapa yang akan diinvestigasi, pengumpulan data
mencakup rentang yang luas dari pemikiran filosofis dan analisis data fenomenologis.
dan sosiologis yang memiliki karakteristik utama untuk Dengan pendekatan fenomenologi transendental,
memahami dan menjelaskan dunia sosial khususnya peneliti melakukan analisis data dengan cara mere-
dalam sudut pandang orang-orang yang terlibat duksi informasi ke dalam pernyataan yang bermakna
langsung dalam proses sosial (Burrell dan Morgan, signifikan dan mengkombinasikan pernyataan-per-
1979:227). nyataan tersebut ke dalam sebuah tema (Creswell,
Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud meng- 1998). Karena peneliti menggunakan metode fenome-
ungkap esensi yang ada dibalik makna transparansi nologi transendental maka peneliti menganalisis data
dan akuntabilitas performance based budgeting dengan mengesampingkan pengalaman penelti terle-
pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah serta bih dahulu untuk menemukan perspektif pertama dari
struktur yang membangun makna tersebut. Hakikat- sebuah fenomena yang diamati.
nya prinsip fenomenologi berkenaan dengan pema- Selanjutnya, peneliti mengembangkan deskripsi
haman tentang bagaimana keseharian, dunia inter sub- yang bersifat tekstural dari pengalaman informan yaitu
yektif (dunia kehidupan) atau juga disebut Lebenswelt apa yang dialami oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
terbentuk. Fenomenologi bertujuan mengetahui bagai- Tengah dalam memaknai transparansi dan akunta-
mana kita menginterpretasikan tindakan sosial kita bilitas performance based budgeting. Kemudian
dan orang lain sebagai sebuah yang bermakna (dimak- peneliti mengembangkan deskripsi struktural dari pe-
nai) dan untuk merekonstruksi kembali turunan makna ngalaman mereka yaitu bagaimana Pemerintah Pro-
(makna yang digunakan saat berikutnya) dari tindakan vinsi Kalimantan Tengah mengalami fenomena terkait
yang bermakna pada komunikasi intersubjektif individu dengan pengalaman dan pemahaman mereka dalam
dalam dunia kehidupan sosial. memaknai transparansi dan akuntabilitas performan-
Jenis fenomenologi yang digunakan dalam pene- ce based budgeting dalam suatu situasi, kondisi dan
litian ini mengarah kepada fenomenologi transendental konteks tertentu.
Husserl. Fenomenologi transendental Husserl adalah Oleh sebab itu, peneliti tidak hanya sekedar men-
ilmu tentang penampakan (fenomena). Dalam paham deskripsikan fenomena namun yang terpenting adalah
fenomenologi sebagaimana diungkapkan oleh Husserl, menjelaskan makna, mendeskripsikan makna dari
bahwa kita harus kembali kepada benda-benda itu fenomena yang muncul dan menjelaskan makna diba-
sendiri (zu den sachen selbst), obyek-obyek harus lik makna (struktur makna) guna mendeskripsikan
diberikan kesempatan untuk berbicara melalui des- suatu pemahaman yang mendalam. Konsep-konsep
kripsi fenomenologis guna mencari hakekat gejala- praktis tadi dianalisis dengan cara mengkomparasikan
gejala (wessenchau). Dengan menggunakan feno- temuan atau pemahaman atas kenyataan sosial orga-
menologi transendental, peneliti tidak hanya mengung- nisasi yang bersifat empiris dengan konsep dalam
kap yang tampak tetapi juga mengungkap kesadaran performance based budgeting serta konsep-konsep
terteliti baik dalam memaknai transparansi dan akun- lainnya yang terkait. Dari pemilihan metode penelitian
tabilitas performance based budgeting maupun di atas, diharapkan peneliti dapat mencapai tujuan
dalam pengalaman Pemerintah Provinsi Kalimantan penelitian yaitu memahami makna bagaimana trans-
Tengah yang mereka pahami. paransi dan akuntabilitas performance based bud-
Dapat disimpulkan bahwa fenomenologi sebe- geting Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
narnya merupakan pertemuan antara kejadian dan Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa
kesadaran. Alat utama penelitian fenomenologi adalah penelitian ini terfokus pada pencarian makna transpa-
intuisi dan refleksi yang subjektif atas hasil analisis ransi dan akuntabilitas performance based bud-
intensional dari subjek yang dilakukan dengan proses geting Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, oleh
epoche dengan menyertakan ekstensi atau proses sebab itu informan yang dituju untuk proses pengam-
pemahaman, yaitu dengan memperhatikan makna hal- bilan data adalah Tim Eksekutif Anggaran Pemerintah
hal yang bersifat subjektif dibalik apa yang terlihat. Provinsi Kalimantan Tengah yang secara langsung
Sehingga dalam penelitian ini menentukan batasan apa berhubungan dengan proses pengambilan keputusan

212 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 2 | JUNI 2014
Fenomenologi Transendental Dalam Transparansi Dan Akuntabilitas Performance Based Budgeting

dan memiliki pengalaman dalam pelaksanaan per- berbagai dokumen rencana tahunan tersebut dilaku-
formance based budgeting sebagai fenomena yang kan melalui proses koordinasi antar instansi pemerintah
ingin diteliti. (forum SKPD) dan proses partisipasi seluruh pelaku
Karena pendekatan yang digunakan peneliti ada- pembangunan dalam forum Musyawarah Perenca-
lah pendekatan fenomenologi, maka sumber data naan Pembangunan (Musrenbang).
utamanya adalah kata-kata dan tindakan. Sedangkan EJ, Pejabat Eselon II mengatakan:
untuk memperoleh data tambahan berupa laporan ”Penjaringan aspirasi publik atau menjaring aspi-
keuangan, dokumen pribadi/resmi, sumber buku, dan rasi masyarakat sebagai wujud keikutsertaan masya-
surat kabar dilakukan penelaahan atas dokumen- rakat dalam pelaksanaan keuangan daerah pastinya
dokumen relevan yang berhubungan dengan arsip- nanti disesuaikan juga dengan visi misi daerah. Semua
arsip yang dapat menunjukan transparansi dan akun- tujuannya memang kita prioritaskan untuk kepentingan
tabilitas performance based budgeting Pemerintah masyarakat.” (EJ - Sekretaris Bappeda Subbag
Provinsi Kalimantan Tengah. Untuk memperoleh Perencanaan Anggaran).
semua data-data tersebut, peneliti berperan sebagai Selanjutnya dalam penyusunan peraturan daerah
pengamat partisipan dalam setting penelitian ini. yang menyangkut hajat hidup orang banyak hendak-
Peneliti terlibat langsung dalam melakukan wawan- nya masyarakat sebagai stakeholders dilibatkan
cara dan pengamatan (observasi). secara proporsional. Hal ini di samping sebagai wujud
keterbukaan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
HASIL DAN PEMBAHASAN mengenai tahapan dalam perencaan daerah, peran
masyarakat juga akan sangat membantu pemerintah
Pemahaman Menuju Transparansi Perfor-
daerah dan DPRD dalam melahirkan peraturan dae-
mance Based Budgeting Pemerintah Provinsi rah yang transparan dan akuntabel dan dapat me-
Kalimantan Tengah nampung aspirasi masyarakat tersebut.
Transparansi dalam penganggaran daerah meru- Pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
pakan salah satu syarat untuk bisa mewujudkan peme- memandang musrenbang sebagai wadah untuk me-
rintahan yang baik, bersih dan bertanggungjawab. Ang- ningkatkan dialog antara pemerintah, anggota legislatif
garan daerah merupakan salah satu bentuk pertang- dan kelompok masyarakat yang memiliki kepedulian
gungjawaban pemerintah daerah kepada masyarakat, untuk melihat seberapa efisien pemerintah daerah
maka berdasarkan hal tersebut maka APBD harus menggunakan sumber dayanya. Musrenbang sebagai
dapat memberikan informasi yang jelas tentang tujuan, media diskusi publik mengenai prioritas-prioritas ang-
sasaran, hasil dari suatu kegiatan atau proyek yang garan di samping akan membantu masyarakat untuk
dianggarkan. Adapun hasil penelitian dapat diuraikan memahami jasa dan pelayanan apa yang disediakan
sebagai berikut: oleh pemerintah juga dapat membantu pemerintah
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat secara lebih
Keterbukaan Proses Penganggaran baik.
Penyusunan APBD diawali dengan penyampaian SRA, Pejabat Eselon IIB yang mengatakan:
Kebijakan Umum APBD (KUA) yang sejalan dengan ”Musrenbang desa, musrenbang kecamatan,
musrenbang kabupaten dan sebagainya menghasilkan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Berda-
sarkan KUA yang telah disepakati dengan DPRD, kegiatan yang berdasarkan PP No. 58 Tahun 2007.
pemerintah daerah bersama dengan DPRD memba- Dalam forum itu nantinya pejabat-pejabat pemda dan
masyarakat duduk bersama membahas hal-hal apa
has Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
untuk dijadikan acuan bagi setiap SKPD. Setiap saja yang menjadi harapan dari kedua belah pihak.
Setelah itu nanti disinkronkan kembali selanjutnya di
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyusun
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah dapat titik temunya seperti apa.” (SRA-Karo
(Renja SKPD) sebagai penjabaran rencana strategis Keuangan dan Aset).
Pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
(renstra) SKPD dan bahan bagi penyempurnaan Ren-
cana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Penyusunan memaknai kegiatan musrenbang merupakan bagian

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 213


Yesika Yanuarisa, Rosidi, Gugus Irianto

penting dalam proses perencanaan pembangunan Hal senada juga disampaikan oleh KKL, Pejabat
daerah. Pemahaman pejabat Pemerintah Provinsi Eselon III:
Kalimantan Tengah terpaku dengan aturan-aturan, ”Mulai penyusunan KUA, PPAS dan sebagai-
seperti dalam wawancara tersebut terlihat bahwa nya itu ada, selambat-lambatnya bulan apa sudah
setiap kegiatan apapun pasti selalu terdapat peraturan disahkan dan ditetapkan.” (KKL-Kabag Anggaran
perundangan-undangan yang menjadi acuan utama- Daerah Setda).
nya. Sehingga terjadi pembatasan kebebasan untuk Penyampaian informasi yang berkaitan dengan
masyarakat boleh menyalurkan aspirasinya. keuangan daerah dilakukan secara berkala melalui
Dalam siklus perencanaan anggaran terlibat juga dokumen tertulis dan media lainnya. Maksud media
DPRD sebagai pihak legislatif. Peran DPRD sebagai lainnya adalah alat menyimpan informasi yang bukan
panitia anggaran legislatif yang bertugas untuk mem- kertas dan mempunyai tingkat pengamanan yang
berikan saran dan masukan kepada Gubernur tentang dapat menjamin keaslian dokumen yang dialihkan atau
penetapan, perubahan dan perhitungan APBD yang ditransformasikan.
diajukan oleh pemerintah daerah sebelum ditetapkan Tergambar bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan
dalam Rapat Paripurna. Apabila dari pihak DPRD Tengah melakukan beberapa hal yang berkaitan
terjadi penundaan pelaksanaan kegiatan yang berkait- dengan penyampaikan beberapa kebijakan-kebijakan
an dengan perencanaan anggaran tersebut, otomatis daerah yang berkaitan dengan APBD TA 2010 dan
akan menghambat siklus penganggaran selanjutnya. guna mendukung Instruksi Gubernur Kalteng Nomor
KKL, Pejabat Eselon III, mengatakan: 28 Tahun 2006 tentang kewajiban melakukan publikasi
”Semuanya itu sesuai mekanisme, siklus yang data dan informasi daerah Kalteng kepada publik.
ada. Itu yang seharusnya menjadi pegangan. Tetapi
kenyataannya tidak bisa seperti itu sepenuhnya karena Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
memang ada kaitannya dengan institusi eksternal di APBD
luar eksekutif yaitu dewan. Dewan ikut juga. Nanti
PPKD-SKPD menyusun laporan keuangan SKPD
akan tergantung jadwal-jadwal pembahasan disana.
tahun anggaran berkenaan, disampaikan kepada ke-
Jadwal pembahasan RKA, pembahasan KUA, PPAS
pala SKPD untuk ditetapkan sebagai laporan pertang-
dan sebagainya itu juga atas kesepakatan dengan
gungjawaban pelaksanaan anggaran SKPD. Laporan
dewan.” (KKL-Kabbag Anggaran Daerah Setda).
keuangan disampaikan kepada PPKD sebagai dasar
Fenomena yang terjadi sama seperti hasil peneli-
penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah.
tian Mansyur (2004) juga menyebutkan selain stake-
Laporan keuangan SKPD disampaikan kepada kepala
holders, yang paling berperan penting adalah ekse-
daerah melalui PPKD paling lambat 2 (dua) bulan
kutif dan legislatif serta masyarakat umum yang
setelah tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan
terkait dengan kepentingan pembangunan, baik dari
disusun oleh pejabat pengguna anggaran sebagai hasil
kuantitas maupun kualitas sumberdaya manusianya.
pelaksanaan anggaran yang beradadi SKPD yang
menjadi tanggung jawabnya.
Penyampaian Kebijakan Anggaran Dikatakan SRA, Pejabat Eselon IIB:
Dalam penyampaian kebijakan berkaitan ang- ”Pertanggungjawaban anggaran terlihat dari la-
garan tersebut, pemerintah Provinsi Kalimantan Te- poran realisasi anggaran tahun bersangkutan, neraca,
ngah telah melakukan beberapa upaya yang bertujuan laporan arus kas, catatan atas aporan keuangan, untuk
menyampaikan kebijakan-kebijakan yang berkaitan laporan kinerjanya ada dibuat LAKIP per SKPD”
dengan penganggaran daerah. (SRA-Karo Keuangan dan Aset)
SRA, Pejabat Eselon IIB: KKL, Pejabat Eselon III mengatakan:
”Kebijakan yang berkaitan dengan anggaran bisa ”Laporan pertanggungjawaban itu harusnya
terlihat dari beberapa dokumen yang diterbitkan. disampaikan kepada publik supaya publik juga bisa
Dokumen-dokumen itu juga terbit dalam schedule menilai apa betul anggaran yang ada sudah disusun
waktu yang ditetapkan sesuai dengan jadwal yang dan dianggarakan untuk kepentingan publik atau ma-
ada” (SRA-Karo Keuangan dan Aset). syarakat” (KKL-Kabag Perencanaan Anggaran).

214 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 2 | JUNI 2014
Fenomenologi Transendental Dalam Transparansi Dan Akuntabilitas Performance Based Budgeting

Hal tersebut didukung oleh ML yang menambah- Tengah telah melakukan beberapa hal yang berkaitan
kan: dengan akses terhadap beberapa dokumen yang ber-
”Tujuan pertanggungjawaban itu untuk evaluasi, kaitan dengan APBD TA 2010 sebagai wujud trans-
selanjutnya diadakan perbaikan. Jika perlu ada yang paransi atas hak publik terhadap kelengkapan penye-
diubah maka kita akan ubah” (ML-Staf Bag. Peren- diaan informasi anggaran daerah.
canaan Anggaran). Dalam impelmentasi di pemerintah daerah
Dari hasil wawancara dan telaah dokumen, peja- seringkali kita terjebak dalam ”paradigma produksi”
bat Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memak- dalam hal penyebarluasan informasi ini; seakan-akan
nai bahwa proses penyampaian laporan pertanggung- transparansi sudah dilaksanakan dengan mencetak
jawaban APBD TA 2010 Provinsi Kalimantan Tengah leaflet suatu program dan menyebarluaskannya ke
sudah dilakukan oleh pemerintah daerah sebagai setiap kantor kepala desa, atau memasang iklan di
wujud keterbukaan sehingga hal tersebut mendukung surat kabar yang tidak dibaca oleh sebagian besar
kebutuhan publik terhadap ketersediaan dokumen- komponen masyarakat.
dokumen anggaran salah satunya dokumen laporan TU, Pejabat Eselon IV:
pertanggungjawaban APBD TA 2010. ”Sekarang tidak repot seperti dulu lagi. Data yang
diperlukan bisa lihat di internet. Jika kurang lengkap
Kelengkapan dan Aksesibilitas Informasi bisa saja ditanyakan ke dinas yang bersangkutan.
Anggaran Sekarang sudah terbuka buat umum” (TU-Kasubbag
Perencanaan Anggaran).
Laporan keuangan daerah disusun untuk menye-
Berdasarkan informasi tersebut pola pikir ini perlu
diakan informasi yang relevan mengenai posisi
berubah menjadi ”paradigma pemasaran”, yaitu ba-
keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh
gaimana masyarakat menerima informasi dan mema-
pemerintah daerah selama satu periode pelaporan.
haminya. Berdasarkan wawancara dengan informan
Laporan keuangan pemerintah daerah terutama
terlihat bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan
telah melakukan beberapa hal yang berkaitan dengan
dan belanja dengan anggaran yang ditetapkan, menilai
aksesibilitas terhadap beberapa dokumen yang ber-
kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi pe-
kaitan dengan APBD TA 2010.
merintah daerah dan membantu menentukan ketaatan-
Makna yang tersingkap adalah pihak Pemprov
nya terhadap peraturan perundang-undangan.
sudah mengupayakan terbuka mengenai akses terha-
SRA, Pejabat Eselon IIB mengatakan:
dap dokumen-dokumen anggaran sehingga publik
”Masyarakayat berperan serta mengawasi,
dalam hal ini masyarakat dalam mendapatkan manfaat
membantu pemda untuk melihat apakah data atau
nyata dari keterbukaan akses dokumen-dokumen ang-
informasi yang berkaitan dengan APBD itu sudah
garan. Selain itu juga terdapat media yang diperguna-
lengkap apa belum. Adakalanya memang informasi
kan sebagai alat untuk bisa mengakses dokumen
yang disampaikan kehadapan publik belum sepenuh-
berkaitan dengan anggaran daerah yaitu Buletin Isen
nya bisa diakses lengkap karena masih proses
Mulang, Warta Bergambar, Buku Himpunan Pidato
penyusunan, bukan berarti tidak disampaikan.” (SRA-
Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2010, Himpunan
Karo Keuangan dan Aset)
Video Publikasi Humas dan Protokol, Jaringan Doku-
Hal tersebut dikuatkan oleh TU, Pejabat Eselon
mentasi dan Informasi Hukum.
IV:
”Di internet pemerintah provinsi, kota sudah ada
Pemahaman Menuju Akuntabilitas Perfor-
katalog produk hukum. Sepengetahuan saya sudah
cukup lengkap.” (TU-Kasubbag Perencanaan mance Based Budgeting Pemerintah Provinsi
Anggaran). Kalimantan Tengah
Berdasarkan wawancara dengan beberapa in- Konsep akuntabilitas berawal dari konsep per-
forman dan adanya kelengkapan mengenai anggaran tanggungjawaban, konsep pertanggungjawaban sen-
yang disampaikan kepada publik, hal tersebut menun- diri dapat dijelaskan dari adanya wewenang. Akun-
jukkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan tabilitas diperlukan atau diharapkan untuk memberikan

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 215


Yesika Yanuarisa, Rosidi, Gugus Irianto

penjelasan atas apa yang telah dilakukan. Dengan Rencana Kerja (Renja) juga berkaitan dengan
demikian akuntabilitas merupakan kewajiban untuk tugas pokok dan fungsi (Tupoksi). Dimana Renja Pe-
memberikan pertanggungajwaban atau menjawab dan merintah Provinsi Kalimantan Tengah merupakan
menerangkan kinerja atas tindakan seseorang/badan pedoman dalam pelaksanaan Tupoksi tiap-tiap SKPD
hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang yang ada.
memiliki hak atau kewenangan untuk meminta kete- TU, Pejabat Eselon IV yang mengatakan:
rangan atau pertanggungjawaban. Adapun hasil pene- ”Tupoksi itu acuan. Staf-staf akan bekerja sesuai
litian dapat diuraikan sebagai berikut: dengan tupoksi mereka, tidak bisa kerja juga kalau
tidak ada tupoksinya. Keliru kalau kerja keluar dari
Perencanaan Performance Based Budgeting tupoksinya.” (TU-Kasubbag Perencanaan Anggaran).
Tugas pokok dan fungsi pegawai yang telah
Rencana strategis adalah dokumen perencanaan
dirancang dengan benar tersebut secara jelas termuat
yang berdimensi 5 tahunan, disusun dalam rangka
dalam sebuah uraian pekerjaan (Job Description).
mengoperasionalkan RPJMD sesuai dengan tugas
Uraian pekerjaan dalam sebuah organisasi baik swas-
pokok dan fungsi masing-masing SKPD, sesuai bidang
ta maupun pemerintah merupakan kumpulan infor-
urusan yang menjadi kewenangan daerah. Setiap
masi mengenai pekerjan atau garis besar mengenai
SKPD berkewajiban melaksanakan program dan
kegiatan untuk mencapai sasaran pembangunan jang- apa saja kewajiban, tanggung jawab dan wewenang
ka menengah daerah dengan tidak mengabaikan ting- yang dipegang serta harus dilaksanakan oleh para
kat kinerja pelayanan/pembangunan yang sudah pegawai. Selain itu, uraian pekerjaan juga menjelas-
dicapai pada periode sebelumnya. kan tentang tata cara pelaksanaan tugas-tugas terse-
KKL, Pejabat Eselon III: but demi tercapainya tujuan organisasi secara efektif
”Visi dan misi itu rumusan umum. Dari rumusan dan efisien.
umum itu dibuat tugas pokok dan fungsi yang nantinya Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tugas
dipakai untuk acuan tiap-tiap SKPD.” (KKL-Kabag pokok dan fungsi yang ada dalam organisasi dapat
Anggaran Daerah). berpengaruh terhadap efektifitas individu maupun
Pemahaman pejabat Pemerintah Provinsi Kali- kelompok. Indikator-indikator kinerja dirumuskan dan
mantan Tengah selalu mengacu pada visi, misi dan ditetapkan sesuai dengan informasi kinerja yang
renstra. Bagian-bagian tersebut menjadi suatu hal diinginkan oleh pemerintah daerah. Informasi kinerja
yang dianggap ” keramat” sehingga ” wajib” dijadikan yang terdapat dalam perencanaan kinerja merupakan
sebagai acuan dalam performance based budgeting dasar alokasi Performance Based Budgeting.
dari tahap perencanaan samapi tahap evaluasi. Ba- SRA, Pejabat Eselon IIB:
gian tersebut menjadi top of the top dari strategic ”Perencanaan anggaran kinerja itu perlu indi-
management dalam kedudukannya di organisasi. kator kinerjanya. Ada tolok ukur yang jelas. Disela-
Menurut SK Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/ raskan semuanya dalam program dan kegiatan, ada
2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pela- juga analisis terhadap standar belanjanya, supaya tidak
poran Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, terjadi kelebihan belanja yang tidak relevan dengan
perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan program tadi.” (SRA-Karo Keuangan dan Aset).
Informasi yang disampaikan oleh beberapa infor-
rencana kinerja (renja) sebagai penjabaran dari sasar-
an dan program yang telah ditetapkan dalam rencana man tersebut menegaskan bahwa tiap SKPD melalui
strategis yang akan dilaksanakan oleh instansi peme- renstra yang ada perlu memastikan bahwa kegiatan
yang disusun sudah memadai untuk mencapai sasaran
rintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam
rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja dan hasil pembangunan yang ditetapkan dalam
RPJMD. Renstra tersebut akan memudahkan untuk
tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada
tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana menyusun anggaran yang diklasifikasikan menurut
kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan organisasi, fungsi, program dan kegiatan.
Selama ini, salah satu ukuran kinerja adalah
dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen
bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. ukuran yang ditentukan dari pemerintah pusat yaitu

216 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 2 | JUNI 2014
Fenomenologi Transendental Dalam Transparansi Dan Akuntabilitas Performance Based Budgeting

aturan bahwa jumlah pengeluaran rutin yang tertera sesuatu hal yang sangat memerlukan waktu.” (TU-
dalam anggaran daerah adalah jumlah maksimal yang Kasubbag Perencanaan Anggaran)
dapat dibelanjakan untuk setiap pos pengeluaran rutin. SRA, Pejabat Eselon IIB dalam petikan wawan-
Dengan aturan ini, kinerja pengeluaran rutin disebut caranya menyampaikan:
baik apabila realisasinya sesuai dengan target yaitu ”Dulu pada saat Permendagri 29, kita mengenal
semua dana pengeluaran rutin dihabiskan pada semua 5 indikator kinerja. Jadi input, output, outcome,
anggaran yang bersangkutan. impact, benefit. Sekarang karena itu sulit, jangankan
yang sampai impact, benefit-nya, yang sampai out-
Pengukuran Performance Based Budgeting come saja SKPD-nya belum tentu bisa menilai dan
mengidentifikasi. Maka sekarang indikator kinerjanya
Komponen dalam Performance Based Bud-
hanya dua, input dan output. Outcome-nya berdasar-
geting adalah menentukan visi dan misi (yang men-
kan Permendagri 13 itu tidak lagi dianggap sebagai
cerminkan strategi organisasi), tujuan, sasaran, dan
acuan karena memang tidak bisa dinilai pada saat
target. Penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, dan target
tahun yang bersangkutan dan memang sulit dinilai-
merupakan tahap pertama yang harus ditetapkan suatu
nya.” (SRA-Karo Keuangan dan Aset).
organisasi dan menjadi tujuan tertinggi yang hendak
Pengukuran kinerja merupakan suatu proses yang
dicapai sehingga setiap indikator kinerja harus dikait-
kan dengan komponen tersebut. objektif dan sistematis dalam mengumpulkan, meng-
Kemudian menentukan indikator kinerja yaitu analisa dan menggunakan informasi untuk menentu-
ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat pen- kan seberapa efektif dan efisien suatu kegiatan dan
capaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetap- sasaran yang ingin dicapai. Untuk bisa mengukur
kan. Oleh karena itu, indikator kinerja harus merupakan seberapa efektif suatu program dan kegiatan terlebih
suatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan dahulu harus mendefinisikan outcomes (hasil) dari
sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kiner- program yang ingin di capai.
ja baik dalam tahapan perencanaan, tahap pelaksanaan Langkah selanjutnya yaitu mengukur kinerja pro-
maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berman- gram yang berkaitan dengan pencapaian hasil yang
faat. diinginkan serta melaporkan hasil kepada para peng-
Evaluasi dan pengambilan keputusan terhadap ambil keputusan berdasarkan informasi yang diberi-
pemilihan dan prioritas program. Kegiatan ini meliputi kan. Pengukuran kinerja untuk menilai keberhasilan
penyusunan peringkat-peringkat alternatif dan selan- atau kegagalan suatu unit kerja. Untuk menentukan
jutnya mengambil keputusan atas program/kegiatan besar nilai anggaran juga digunakan perkiraan dari
yang dianggap menjadi prioritas. Dilakukannya pemi- realisasi tahun anggaran sebelumnya.
lihan dan prioritas program/kegiatan mengingat sum- Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah,
ber daya yang terbatas. anggaran belanja TA 2010 Rp 225.183.773.882 (Perda
TU, Pejabat Eselon IV: Kalteng Nomor 3, 2011) sedangkan TA 2009 sebesar
”Harusnya memang ada kesesuaian antara jenis Rp 208.167.471.687 (Perda Kalteng Nomor 5, 2010).
belanja, harga satuan barang dan jasa dengan objek Terlihat terjadi kenaikan untuk anggaran belanja TA
belanja. Itu semuanya harus dinilai, dikaitkan dengan 2010 yang diharapkan dapat dipergunakan untuk
peningkatan pelayanan pendidikan masyarakat.
tolok ukur, indikator kinerja kegiatan. Apakah semua
input yang ada, input itu dana, duitnya, sudah diarah- Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah.
kan sepenuhnya untuk mendukung tercapainya outco- Anggaran belanja TA 2010 Rp 26.766.410.414 (Perda
Kalteng Nomor 3, 2011) sedangkan TA 2009 sebesar
me dari indikator kinerja yang dicatum. Paling tidak
melihat outputnya. Jika memang mungkin juga melihat Rp 28.152.368.374 (Perda Kalteng Nomor 5, 2010).
Terjadi penurunan untuk anggaran belanja TA 2010
apakah juga akan memberikan kontribusi terhadap
outcome-nya. Tetapi outcome ini merupakan suatu yang diharapkan dapat dipergunakan untuk peningkat-
hasil yang tidak bisa diukur seketika. Hal tersebut an pelayanan pendidikan masyarakat.
RSUD Doris Sylvanus, anggaran belanja TA
memerlukan proses. Jika output, akan langsung
keliatan. Outcome, impact, benefit-nya itu memang 2010 Rp 69.622.831.518 (Perda Kalteng Nomor 3,

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 217


Yesika Yanuarisa, Rosidi, Gugus Irianto

2011) sedangkan TA 2009 sebesar Rp 66.868.408.477 menyajikan laporan keuangan dan laporan kinerja.
(Perda Kalteng Nomor 5, 2010). Terjadi kenaikan Ketentuan ini memberikan kejelasan atas hirarki pe-
untuk anggaran belanja TA 2010 yang diharapkan nyusunan laporan keuangan pemerintah dan keber-
dapat dipergunakan untuk peningkatan pelayanan adaan pihak-pihak yang bertanggungjawab di dalam-
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. nya, serta menjelaskan pentingnya laporan kinerja
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan sebagai tambahan informasi dalam pertanggung-
Tengah, anggaran belanja TA 2010 Rp 397.200.639.359 jawaban keuangan negara.
(Perda Kalteng Nomor 3, 2011) sedangkan TA 2009 SJ, Pejabat Eselon I menyampaikan bahwa:
Rp 469.462.217.428 (Perda Kalteng Nomor 5, 2010). ”Di samping pertanggung-jawaban secara admi-
Terlihat penurunan anggaran TA 2010 yang diharap- nistratif, Bendahara Pengeluaran pada SKPD juga
kan dipergunakan untuk peningkatan kesejahteraan wajib mempertanggungjawabkan secara fungsional
dan peningkatan pelayanan infrastruktur bagi masya- atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawab-
rakat. nya dengan menyampaikan laporan pertanggung-
Dari hasil wawancara dan telaah dokumen, jawaban pengeluaran kepada PPKD selaku BUD pa-
mengindikasikan bahwa pengukuran performance ling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Penyampaian
based budgeting pada Pemerintah Provinsi Kaliman- pertanggungjawaban tersebut dilaksanakan setelah
tan Tengah masih terdapat keterbatasan. Berdasarkan diterbitkan surat pengesahan pertanggung-jawaban
informasi yang diperoleh dari wawancara dengan pengeluaran oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna
beberapa informan terlihat bahwa pengkuran dalam anggaran.” (SJ-Sekda).
APBD TA 2010 masih memiliki beberapa kendala Informasi yang disampaikan oleh beberapa
dalam proses pengidentifikasian indikator kinerjanya. informan di atas, bahwa pemerintah daerah Provinsi
Pemahaman beberapa pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah mempertanggungjawabkan
Kalimantan Tengah terhadap proses identifikasi input pelaksanaan APBD TA 2010. Hal ini juga bisa terlihat
dan output menyebabkan terhambatnya penentuan dengan diterbitkannya Perda Nomor 3 Tahun 2011
program kegiatan anggaran. tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA
2010 Provinsi Kalimantan Tengah yang terdiri dari
Pertanggungjawaban Performance Based Bud- Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus
geting Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Selain itu walaupun opini LKPD oleh BPK atas
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
LKPD Provinsi Kalteng Tahun 2010 memperoleh opi-
Keuangan Negara, khususnya pasal 30-32 menjelas-
ni Wajar Dengan Pengecualian (qualified opinion)
kan tentang bentuk pertanggungjawaban keuangan
itu sudah menunjukkan hasil yang mengalami pening-
Negara. Dalam ketentuan tersebut, Kepala Daerah
katan dibandingkan opini LKPD Provinsi Kalimantan
diwajibkan menyampaikan pertanggungjawaban
Tengah tahun 2009 yang memperoleh opini Tidak
pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan
Wajar (adverse opinion).
keuangan yang telah diperiksa BPK selambat-lam-
batnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran ber-
Evaluasi Kinerja
akhir. Laporan keuangan tersebut setidak-tidaknya
berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Hasil evaluasi kinerja dapat memberikan infor-
Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan yang masi tentang keberhasilan dan kegagalan program
mana penyajiannya berdasarkan Standar Akuntansi kerja serta kegiatan pada suatu unit kerja atau
Pemerintahan (SAP). organisasi. Proses anggaran merupakan kesempatan
Bentuk pertanggungjawaban keuangan Negara yang baik untuk melakukan evaluasi apakah peme-
dijelaskan secara rinci pada PP Nomor 6 Tahun 2008 rintah daerah melakukan tugasnya dengan ekonomis,
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pe- efektif dan efisien.
merintah, khusunya pada pasal 2, dinyatakan bahwa SRA, Pejabat Eselon IIB:
dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan ”Pada tahapan evaluasi pastinya ada kontrol atau
APBD, setiap entitas pelaporan wajib menyusun dan pengawasan dilanjutkan dengan evaluasi perbaikan.

218 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 2 | JUNI 2014
Fenomenologi Transendental Dalam Transparansi Dan Akuntabilitas Performance Based Budgeting

Gol yang ingin dicapaikan salah satunya opini BPK, lebih banyak dipergunakan untuk kegiatan yang ber-
yaitu WTP untuk LKPD Kalteng.” (SRA-Karo sifat pembangunan fisik/infrastruktur yang membawa
Keuangan dan Aset). kearah perkembangan pendidikan di daerah Provinsi
Hasil wawancara tersebut menggambarkan Kalimantan Tengah yang lebih baik.
bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah KPD Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah,
melaksanakan evaluasi kinerja performance based realisasi belanja modal TA 2010 Rp 3.981.821.400
budgeting berdasarkan ketentuan yang berlaku dan realisasi total belanja TA 2010 Rp 25.280.217.370.
dalam evaluasi kinerja anggaran. Indikator kinerja Rasio belanja modal terhadap realiasi belanja hanya
yang dibuat berbeda antara satu unit dengan unit yang sebesar 15,75% (Perda Kalteng Nomor 3, 2011). Hal
lain meskipun karakteristik kegiatannya sama, sehing- tersebut menunjukkan bahwa realisasi anggaran be-
ga mengindikasikan tidak adanya patokan dalam pe- lanja modal lebih kecil yang dipergunakan untuk ke-
rencanaan anggaran yang dibuat. Dengan demikian giatan yang bersifat pembangunan fisik/infrastruktur
pembuat anggaran diberi kebebasan dalam menentu- yang membawa kearah peningkatan kesehatan di
kan indikator yang mudah untuk dicapai. daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari wa- RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, realisasi
wancara di atas, tergambar evaluasi kerja perfor- belanja modal TA 2010 Rp 4.302.230.075 dan realisasi
mance based budgeting pada pemerintah Provinsi total belanja TA 2010 Rp 66.840.510.749. Rasio be-
Kalimantan Tengah. Hal ini sama dengan hasil pene- lanja modal terhadap realiasi belanja sebesar 64,36%
litian yang terlebih dahulu dilakukan Wang (1999) (Perda Kalteng Nomor 3, 2011). Hal tersebut menun-
bahwa implementasi sistem tergantung dari beberapa jukkan bahwa realisasi anggaran belanja modal lebih
faktor penting diantaranya kesepakatan ukuran kierja besar dipergunakan untuk kegiatan yang bersifat pem-
dan evaluasi dari semua pihak. bangunan fisik/infrastruktur yang membawa kearah
Hal senada disampaikan KKL, Pejabat Eselon pelayanan dan peningkatan kesehatan masyarakat di
III yang mengatakan bahwa: daerah Provinsi Kalimantan Tengah yang lebih baik.
”Yang di evaluasi ulang itu semuanya, dari awal Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Tengah,
sampai pada pelaporan pertanggungjawaban ang- realisasi belanja modal TA 2010 Rp 337.382.011.555
garannya itu tadi, jika sudah dilakukan akan keliatan dan realisasi total belanja TA 2010 Rp 376.709.761.067.
apa saja yang perlu diperbaiki.” (KKL-Kabag Ang- Rasio belanja modal terhadap realiasi belanja sebesar
garan Daerah). 84,56% (Perda Kalteng Nomor 3, 2011). Hal tersebut
Evaluasi terhadap kinerja keuangan Pemerintah menunjukkan bahwa realisasi anggaran belanja modal
Provinsi Kalimantan Tengah merupakan tahapan lebih besar dipergunakan untuk kegiatan yang bersifat
untuk melihat apakah posisi keuangan Pemerintah pembangunan fisik/infrastruktur yang membawa ke
Provinsi Kalimantan Tengah mengalami peningkatan arah pelayanan dan peningkatan kesejahteraan ma-
atau penurunan dibandingkan dengan tahun anggaran syarakat di daerah Provinsi Kalimantan Tengah yang
sebelumnya. Pertanyaan tersebut lazimnya dijawab lebih baik.
dengan menggunakan metode analisis yang lazim
digunakan untuk menganalisis laporan keuangan. Ra- Pelaporan Kinerja
sio ini dipergunakan untuk mengukur persentase jum-
Di intansi pemerintah daerah, laporan kinerja
lah realisasi anggaran yang digunakan untuk mem- yang disusun berupa Laporan Kinerja Instansi Peme-
biayai kegiatan fisik pembangunan dibandingkan rintah (Lakip). Lakip merupakan salah satu bentuk
dengan seluruh realisasi belanja.
pertanggungjawaban sebagaimana dikeluarkannya
Pada Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akun-
realisasi belanja modal TA 2010 Rp 121.814.935.234
tabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Hal
dan realisasi total belanja TA 2010 Rp 208.894.675.598. tersebut ditegaskan kembali dengan Surat Keputusan
Rasio belanja modal terhadap realiasi belanja sebesar Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No.
58,31% (Perda Kalteng Nomor 3, 2011). Hal tersebut
239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pela-
menunjukkan bahwa realisasi anggaran belanja modal poran Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 219


Yesika Yanuarisa, Rosidi, Gugus Irianto

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur mengenai keterbukaan proses anggaran yang meli-
Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 batkan masyarakat. Pemerintah Provinsi Kalimantan
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Tengah menyampaikan kebijakan anggaran memaknai
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. transparansi sebagai suatu yang wajib dilakukan di-
Pada tingkatan Eselon II, SJ menyampaikan sertai dengan ”kerelaan” untuk mendistribusikan
infromasi yaitu: informasi-informasi yang dibutuhkan publik. Aksesibi-
”Selama ini pada kenyataannya masih banyak litas dokumen anggaran suatu tindakan ”membuka
Pegawai Negeri Sipil khususnya lingkung SKPD Pro- jalan” menuju kepada dokumen-dokumen anggaran
vinsi Kalimantan Tengah belum memahami sepenuh- yang diperuntukan bagi masyarakat yang memerlu-
nya apa itu Indikator Kinerja Utama (IKU), dan ba- kannya. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah ingin
gaimana membuat dan menyusun Lakip yang benar.” memperlihatkan secara transparan kepada masyara-
(SJ-Sekda). kat bahwa apa yang diamanahkan masyarakat dapat
Berdasarkan wawancara tersebut Lakip hanya mereka pertanggungjawabkan kembali dalam bentuk
disusun untuk memenuhi syarat adminstrasi belaka. Laporan Pertanggungjawaban APBD. Motivasi pe-
Dari hasil evaluasi terhadap LAKIP menunjukan bah- merintah Daerah Kalimantan Tengah untuk memberi-
wa masih terdapat kelemahan dalam pengukuran kan ”sesuatu yang lebih” sehingga masyarakat dapat
kinerja. Salah satu sebabnya adalah indikator kinerja menikmati informasi-informasi dan fasilitas-fasilitas
yang dirumuskan sukar diukur karena data yang men- pendukung sebagai wujud keterbukaan Pemerintah
dukung indikator tersebut tidak tersedia secara leng- Provinsi Kalimantan Tengah kepada masyarakat.
kap. Akuntabilitas sebagai pertanggungjawaban pihak
Berdasarkan penilaian Lakip atas LKPD Pro- yang diberi kuasa mandat untuk memerintah kepada
vinsi/Kabupaten/Kota tahun anggaran 2010, Pemerintah yang memberi mereka mandat. Akuntabilitas bermak-
Provinsi Kalimantan Tengah masuk dalam ketegori na pertanggungjawaban dengan menciptakan peng-
penilaian C yang berarti agak kurang, perlu banyak awasan melalui distribusi kekuasaan pada berbagai
perbaikan dan termasuk perubahan yang sangat men- lembaga pemerintah sehingga mengurangi penum-
dasar (Kementerian Pendayagunaan Apartur Negara pukkan kekuasaan sekaligus menciptakan kondisi
dan Reformasi Birokrasi, 2012). saling mengawasi.
Menyimak fenomena tersebut dapat disimpulkan Akuntabilitas performance based budgeting
bahwa Lakip pemerintah daerah Provinsi Kalimantan terlihat dari Tupoksi yang dijadikan sebagai informasi
Tengah masih jauh dari yang diharapkan. Akuntabi- kinerja yang terdapat dalam perencanaan kinerja se-
litas performance based budgeting belum sepenuh- bagai dasar alokasi Performance Based Budgeting
nya dilakukan dengan baik. Masih terdapat proses- untuk membantu pertanggungjawaban anggaran yang
proses yang dilakukan dengan alasan formalitas dan tertuang di Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD.
administrasi belaka. Evaluasi kinerja merupakan proses umpan balik atas
hasil kinerja saat ini dan masa lalu sebagai dasar dan
KESIMPULAN DAN SARAN pelajaran untuk memperbaiki kinerja di masa datang.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Peme-
Kesimpulan
rintah (LAKIP) sebagai salah satu kewajiban instansi
Makna dari transparansi dalam penyelenggaraan pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah.
pemerintahan daerah dapat dilihat dalam dua hal yaitu: Pelaporan kinerja pemerintah Provinsi Kalimantan
(1) salah satu wujud pertanggungjawaban pemerintah Tengah walaupun LAKIP telah dibuat ternyata lebih
kepada rakyat dan (2) upaya peningkatan manajemen bersifat memenuhi formalitas dan administrasi belaka.
pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan yang
baik dan mengurangi kesempatan praktik kolusi, ko- Saran
rupsi dan nepotisme (KKN).
Transparansi performance based budgeting Adapun saran yang dapat diajukan penulis seba-
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mencakup gai hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)
Mengembangkan sistem pengukuran kinerja yang

220 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 2 | JUNI 2014
Fenomenologi Transendental Dalam Transparansi Dan Akuntabilitas Performance Based Budgeting

terintegrasi dengan sistem akuntabilitas kinerja instansi Gubernur Kalimantan Tengah. 2011. Ringkasan Pidato
pemerintah yang mampu memberikan jaminan. (2) Gubernur Kalimantan Tengah (http://www.kalteng.
Mengambil kebijakan yang dianggap mampu mening- go.id, diakses 14 Mei 2012).
katkan kompetensi sumber daya manusia secara Hood, C. 1991. A Public Management For All Seasons.
Public Administration. Volume 69:3–19.
merata di setiap SKPD terutama yang berhubungan
Indonesian Corruption Watch. 2009. (http://theprakarsa.
dengan penerapan APBD berbasis kinerja. org/uploaded/New%20Folder/Akuntabilitas%20
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai anggaran.pdf, diakses 21 April 2012).
berikut: (1) Selama beberapa kali proses wawancara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
dengan informan terkadang terbatas oleh waktu dika- Reformasi Birokrasi. 2012. (http://www.menpan.go.id/
renakan para informan mempunyai kegiatan-kegiatan berita-terkini/796-akuntabilitas-kinerja-instansi-
yang mendadak harus dilakukan sehingga proses wa- pemerintah-meningkat-signifikan, diakses 24 Januari
wancara kurang maksimal bisa dilakukan. (2) Bebe- 2013).
rapa dokumen yang terkait dengan Performance Mansyur, U. 2004. Reformasi Sistem Penganggaran Daerah
Based Budgeting Pemerintah Provinsi Kalimantan Berbasis Kinerja dan Partisipasi Masyarakat di Kota
Makassar. Makalah. Sekolah Pascasarjana. Institut
Tengah pada tahun anggaran 2010 masih terbatas, di
Pertanian Bogor.
mana tahun 2010 merupakan tahun peralihan kepe- Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta:
mimpinan Gubernur untuk periode selanjutnya sehing- Andi.
ga terdapat beberapa peraturan yang baru diterbitkan Media Kompasiana. 2012. (http://media.kompasiana.com/
pada tahun 2011. new-media. diakses 21 Maret 2012).
Media Indonesia. 2009. (http://www.indonesiamedia. com,
DAFTAR RUJUKAN di akses 5 Maret 2012).
Nedabang, A. 2011. (http://nedabang.blogspot.com/work-
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2010.
shop-akuntabilitas-anggaran, diakses 25 April 2012).
Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I. Jakarta.
Rahayu, S., Unti, L., & Didied, A. 2007. Studi Fenomenologis
Bastian, I. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta:
terhadap Proses Penyusunan Anggaran Daerah
Erlangga.
(Bukti Empiris dari Satu Satuan Kerja Perangkat Daerah
_______. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Suatu
di Propinsi Jambi). Simposium Nasional Akuntansi
Pengantar. Edisi 3. Jakarta: Erlangga.
X, Makassar.
Burrell, G., & Morgan, G. 1979. Sociological Paradigms
Sancoko, B., Djang, T., A.S., Noor, Cholis, M., Sumini, &
and Organizational Analysis: Elements of the So-
Hery, T. 2008. Kajian terhadap Penerapan Pengang-
ciology of Corporate Life. London: Heineman.
garan Berbasis Kinerja di Indonesia. Badan Pendi-
Creswell, John, W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research
dikan dan Pelatihan Keuangan Depkeu RI, Jakarta.
Design. Sage Publications, Inc: California.
Solikin, A. 2006. Penggabungan Laporan Keuangan dan
Direktorat Jenderal Keuangan Daerah. 2011(http://djkd.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah: Perkembangan
kemendagri.go.id/?jenis=transparansi, diakses 3
dan Permasalahan. Jurnal Akuntansi Pemerintah,
Agustus 2011).
Vol.2 No.2 Nopember 2006.
Gubernur Kalimantan Tengah. Peraturan Daerah Provinsi
Utari, N. 2009. Studi Fenomenologis Tentang Proses Pe-
Kalimantan Tengah Nomor 5 Tahun 2010 Tentang
nyusunan Anggaran berbasis Kinerja pada Pemerin-
Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran
tah Kabupaten Temanggung. Tesis Dipublikasikan.
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
Undip.
2009.
Wang, X. 1999. Conditions to Implement Outcome-oriented
Gubernur Kalimantan Tengah. Peraturan Daerah Provinsi
Performance Budgeting: Some Empirical Evidence.
Kalimantan Tengah Nomor 3 Tahun 2011 Tentang
Journal of Public Budgeting, Accounting & Finan-
Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran
cial Management. Winter 1999;11,4.
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
Widyantoro, A.E. 2009. Implementasi Performance Based
2010.
Budgeting: Sebuah Kajian Fenomenologis (Studi
Kasus pada Universitas Diponegoro). Tesis Dipubli-
kasikan. Undip.

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 221

You might also like