You are on page 1of 15

PENGARUH KUALITAS LAPORAN KEUANGAN, PENYAJIAN LAPORAN

KEUANGAN DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP


AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
(Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kota Pekanbaru)

Oleh :
Hafzan Fikrian
Pembimbing : Amir Hasan dan Al Azhar A.

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email: hafzan.fikrian64@yahoo.com

Effect Of The Quality Of Financial Statements, Financial Statements Presentation


Of Financial Statements And Accessibility Of Regional Financial Management
Accountability (Empirical Study On Unit Of Work Pekanbaru City Area)

ABSTRACT

This study aims to describe the influence of Quality of Financial Reporting,


Financial Statements Effect, and Effect Against Accountability Accessibility
Financial Statements of Financial Management At Work Unit of City of
Pekanbaru. The population covers all aspects related to the preparation of
financial statements in government agencies located in the city of Pekanbaru. The
population in this study consisted of all SKPD contained in Pekanbaru city as
much as 32 SKPD. Each SKPD will be spread as much as 3 questionnaire
consisted of Chief SKPD, Head of Finance and Head of the planning of each
SKPD contained in Pekanbaru, bringing the total respondents were 96
respondents. Further analysis of data using multiple regression analysis through
SPSS 17.0 software msi. The result of the calculation as described is known that
affect the quality of financial statements Financial Management Accountability.
The result of the calculation as described can be seen that the effect on the
financial statements of Financial Management Accountability. The result of the
calculation as described can be seen that the effect on the accessibility of
Financial Statements Financial Management Accountability in the SKPD
Pekanbaru.

Keywords: Quality, Presentation, Accessibility, and Accountability

PENDAHULUAN

Akuntabilitas pengelolaan serta pengawasan yang benar benar


keuangan daerah merupakan proses dapat dilaporkan dan di
pengelolaan keuangan daerah mulai pertanggungjawabkan kepada
dari perencanaan, pelaksanaan, masyarakat dan DPRD terkait dengan
penatausahaan, pertanggungjawaban, kegagalan maupun keberhasilannya
JOM Fekon, Vol. 4. No. 1. (Februari) 2017 265
sebagai bahan evaluasi tahun dalam melaksanakan akuntabilitas,
berikutnya. Masyarakat tidak hanya tidak saja disebabkan karena laporan
memiliki hak untuk mengetahui tahunan yang tidak memuat semua
pengelolaan keuangan tetapi berhak informasi relevan yang dibutuhkan
untuk menuntut pertanggungjawaban para pengguna, tetapi juga karena
atas pengaplikasian serta pelaksanaan laporan tersebut tidak dapat secara
pengelolaan keuangan daerah langsung tersedia dan aksesibel
tersebut, karena kegiatan pemerintah kepada para pengguna potensial.
adalah dalam rangka melaksanakan Aksesibilitas menurut
amanat rakyat (Halim, 2012: 27). perspektif tata ruang adalah keadaan
Berbagai faktor dapat atau ketersediaan hubungan dari suatu
mempengaruhi akuntabilitas tempat ke tempat lainnya atau
keuangan pemerintah daerah. Salah kemudahan seseorang atau kendaraan
satunya adalah kualitas laporan untuk bergerak dari suatu tempat ke
keuangan. Kualitas pelaporan tempat lain dengan aman, nyaman,
Keuangan dimaksud dapat serta kecepatan yang wajar.
meningkatkan kredibilitasnya dan Aksesibilitas dalam laporan keuangan
pada gilirannya akan dapat sebagai kemudahan seseorang untuk
mewujudkan transparansi dan memperoleh informasi laporan
akuntabilitas pengelolaan keuangan keuangan (Mulyana, 2009). Dalam
pemerintahan daerah. Pemenuhan demokrasi yang terbuka, akses ini
tujuan dan laporan keuangan akan diberikan oleh media, seperti surat
bermanfaat dan dapat memenuhi kabar, majalah, radio, stasiun televisi,
tujuannya jika memenuhi empat dan website (internet); dan forum
karakteristik kualitatif laporan yang memberikan perhatian langsung
keuangan yaitu dapat dipahami atau peranan yang mendorong
(understandability), relevan akuntabilitas pemerintah terhadap
(relevance), andal (reliability), dan masyarakat (Shende dan Bennet,
dapat dibandingkan (comparability). 2010).
Informasi dapat dipahami bilamana Issu lain dalam penelitian ini
pengguna dapat memahami laporan adalah akuntabilitas yang efektif
keuangan yang disajikan (Sukhemi, tergantung kepada akses publik
2011). terhadap laporan pertanggungjawaban
Selain kualitas laporan maupun laporan temuan yang dapat
keuangan, penyajian laporan dibaca dan dipahami. Dalam
keuangan juga dapat mempengaruhi demokrasi yang terbuka, akses ini
akuntabilitas. Penyajian laporan diberikan oleh media seperti surat
keuangan oleh pemerintah pusat dan kabar, majalah, radio, stasiun televisi,
daerah dimaksudkan untuk website (internet), dan forum yang
mewujudkan good governance. memberikan perhatian langsung atau
Pemberlakuan otonomi daerah dari peranan yang mendorong
pemerintah pusat ke daerah kemudian akuntabilitas pemerintah terhadap
menjadikan prinsip transparansi dan masyarakat (Shende dan Bennet
akuntabilitas sebagai prasyarat dalam Mulyana, 2009). Namun dalam
perwujudan good governance. kenyataannya, BPK menemukan
Menurut Steccolini (2012), masih banyak permasalahan pada
ketidakmampuan laporan keuangan pengelolaan keuangan pemerintah
JOM Fekon, Vol. 4. No. 1. (Februari) 2017 266
Kota Pekanbaru yang menunjukkan berpengaruh terhadap Akuntabilitas
lemahnya akuntabilitas pengelolaan Pengelolaan Keuangan Daerah Pada
keuangan daerah. BPK juga Satuan kerja perangkat Daerah Kota
menemukan masih banyak Pekanbaru? 2) Apakah Penyajian
permasalahan pada penyajian laporan Laporan Keuangan berpengaruh
keuangan pemerintah Kota terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Pekanbaru. Di samping itu, Keuangan Daerah Pada Satuan Kerja
pemerintah Kota Pekanbaru juga Perangkat Daerah Kota Pekanbaru?
belum mampu menyediakan semua 3) Apakah Aksesibilitas Laporan
informasi keuangan secara terbuka Keuangan berpengaruh terhadap
kepada publik. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
Issu rendahnya akuntabilitas Daerah Pada Satuan Kerja Perangkat
semakin dipertegas dengan adanya Daerah Kota Pekanbaru?
laporan audit yang disampaikan oleh Kemudian, tujuan dari penelitian
BPK yang menyatakan bahwa ini adalah: 1) untuk mengetahui
mayoritas laporan keuangan Pengaruh Kualitas Pelaporan
pemerintah daerah diseluruh Keuangan Terhadap Akuntabilitas
Indonesia masih mendapatkan Pengelolaan Keuangan Daerah Pada
penilaian buruk Harian Riau Pos Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota
(tertanggal 2 Februari 2012). Pekanbaru. 2) Untuk mengetahui
Pernyataan tersebut didasarkan pada Pengaruh Penyajian Laporan
kembalinya BPK memberikan opini Keuangan Terhadap Akuntabilitas
tidak memberikan pendapat Pengelolaan Keuangan Daerah Pada
(disclaimer) atas mayoritas laporan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota
keuangan pemerintah daerah tahun Pekanbaru. 3) Untuk mengetahui
2011. Penilaian yang buruk ini juga Pengaruh Aksesibilitas Laporan
diberikan kepada laporan keuangan Keuangan Terhadap Akuntabilitas
pemerintah pusat. Bahkan selama Pengelolaan Keuangan Daerah Pada
empat tahun berturut-turut, sampai Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota
tahun 2011, opini disclaimer ini Pekanbaru.
diberikan untuk laporan keuangan
pemerintah pusat. Alasan masih TELAAH PUSTAKA
banyaknya pemerintah daerah yang
dinilai buruk dalam melaporkan 1. Kualitas Laporan Keuangan
keuangannya, karena belum adanya Kualitas pelaporan Keuangan
UU yang mewajibkan pemerintah dimaksud dapat meningkatkan
daerah untuk menyusun laporan kredibilitasnya dan pada gilirannya
keuangan secara rinci. Kepala BPK, akan dapat mewujudkan transparansi
Anwar Nasution menegaskan dan akuntabilitas pengelolaan
pemerintah daerah yang mendapatkan keuangan pemerintahan daerah.
opini buruk dalam laporan Pemenuhan tujuan dan laporan
keuangannya harus memperbaiki dan keuangan akan bermanfaat dan dapat
membenahi berbagai kelemahannya memenuhi tujuannya jika memenuhi
(BPK, 2012). empat karakteristik kualitatif laporan
Dalam penelitian ini disajikan keuangan yaitu dapat dipahami
perumusan masalah yaitu: 1) Apakah (understandability), relevan
Kualitas Pelaporan Keuangan (relevance), andal (reliability), dan
JOM Fekon, Vol. 4. No. 1. (Februari) 2017 267
dapat dibandingkan (comparability). 2. Penyajian Laporan Keuangan
Informasi dapat dipahami bilamana Pemerintah Daerah
pengguna dapat memahami laporan Laporan keuangan pemerintah
keuangan yang disajikan Sukhemi merupakan hak publik yang harus
(2011). Kualitas pelaporan keuangan diberikan oleh pemerintah, baik pusat
secara jelas dijabarkan dalam maupun daerah. Hak publik atas
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun informasi keuangan muncul sebagai
2005 tentang Standar Akuntansi konsekuensi konsep pertanggung
Pemerintahan yang sekarang menjadi jawaban publik. Pertanggung jawaban
Peraturan Pemerintah Nomor 71 publik mensyaratkan organisasi
Tahun 2010, bahwa kualitas publik untuk memberikan laporan
pelaporan keuangan pemerintah dapat keuangan sebagai bukti pertanggung
memenuhi kualitas yang dikehendaki jawab dan pengelolaan (Mardiasmo,
jika memenuhi unsur kualitatif 2014).
laporan keuangan yaitu ukuran- Halim dan Abdullah (2008)
ukuran normatif yang perlu menyatakan bahwa penyajian laporan
diwujudkan dalam informasi keuangan adalah salah satu bentuk
akuntansi sehingga dapat memenuhi pelaksanaan akuntabilitas pengelolaan
tujuannya, antara lain pelaporan keuangan publik. Tidak adanya
keuangan tersebut memenuhi unsur laporan keuangan memerlihatkan
relevan, andal, dapat dibandingkan, lemahnya akuntabilitas. Tuntutan
dan dapat dipahami. akuntabilitas di sektor publik terkait
Satuan Kerja Perangkat dengan perlu dilakukannya
Daerah (SKPD) adalah unit transparansi dan pemberi informasi
pemerintahan pengguna anggaran kepada publik dalam rangka
yang diwajibkan menyelenggarakan pemenuhan hak-hak publik.
akuntansi dan menyusun laporan
keuangan untuk menyelenggarakan 3. Aksesibilitas
akuntansi dan menyusun laporan Aksesibilitas menurut
keuangan untuk digabung pada entitas perspektif tata ruang adalah keadaan
pelaporan. SKPD selaku pengguna atau ketersediaan hubungan dari suatu
anggaran harus menyelenggarakan tempat ke tempat lainnya atau
akuntansi atas transaksi keuangan, kemudahan seseorang atau kendaraan
aset, utang dan ekuitas dana, untuk bergerak dari suatu tempat ke
termasuk transaksi pendapatan dan tempat lain dengan aman, nyaman,
belanja, yang berada dalam tanggung serta kecepatan yang wajar (Rohman,
jawabnya. Hal ini berarti bahwa 2009). Aksesibilitas laporan keuangan
setiap SKPD harus membuat laporan
merupakan kemudahan bagi
keuangan unit kerja.
seseorang untuk memperoleh
Laporan keuangan yang harus
informasi mengenai laporan keuangan
dibuat setiap unit kerja adalah laporan
realisasi anggaran, neraca, laporan (Mulyana, 2009). Laporan keuangan
arus kas, dan catatan atas laporan harus dapat dimengerti dan tersedia
keuangan. Laporan keuangan tersebut bagi mereka yang tertarik dan mau
disampaikan kepada Pejabat berusaha untuk memahaminya
Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) (Rohman, 2009).
sebagai dasar penyusunan laporan laporan keuangan pemerintah
keuangan pemerintah daerah. merupakan hak publik yang harus
JOM Fekon, Vol. 4. No. 1. (Februari) 2017 268
diberikan oleh pemerintah, baik pusat pengendalian pada berbagai tingkat
maupun daerah. Hak publik atas operasi (Shende dan Bennet, 2010).
informasi keuangan muncul sebagai Dalam Peraturan Pemerintah
konsekuensi konsep No. 58 Tahun 2005 (Pasal 1),
pertanggungjawaban publik. keuangan daerah adalah semua hak
Pertanggungjawaban publik dan kewajiban daerah dalam rangka
mensyaratkan organisasi publik untuk penyelenggaraan pemerintahan
memberikan laporan keuangan daerah yang dapat dinilai dengan
sebagai bukti pertanggungjawaban uang, termasuk di dalamnya segala
dan pengelolaan (accountability dan bentuk kekayaan yang berhubungan
sstewardship). dengan hak dan kewajiban daerah
Dalam demokrasi yang terebut. Bila dilihat dari ruang
terbuka, akses ini diberikan oleh lingkupnya, keuangan daerah meliputi
media, seperti surat kabar, majalah, kekayaan daerah yang dikelola
radio, stasiun televisi, dan website langsung oleh pemerintah daerah dan
(internet), dan forum yang kekayaan daerah yang dipisahkan
memberikan perhatian langsung atau pengurusannya.
peranan yang mendorong
akuntabilitas pemerintah terhadap Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
masyarakat (Mulyana, 2009).
1. Pengaruh Kualitas Laporan
4. Akuntabilitas Keuangan Terhadap
Akuntabilitas pengelolaan Akuntabilitas
keuangan daerah merupakan proses Karakteristik kualitatif laporan
pengelolaan keuangan daerah mulai keuangan adalah ukuran-ukuran
dari perencanaan, pelaksanaan, normatif yang perlu diwujudkan
penatausahaan, pertanggungjawaban,
dalam informasi akuntansi sehingga
serta pengawasan harus benar-benar
dapat memenuhi tujuannya. Keempat
dapat dilaporkan dan
karakteristik berikut ini merupakan
dipertanggungjawabkan kepada
prasyarat normatif yang diperlukan
masyarakat dan DPRD terkait dengan
kegagalan maupun keberhasilannya agar laporan keuangan pemerintah
sebagai bahan evaluasi tahun dapat memenuhi kualitas yang
berikutnya. Masyarakat tidak hanya dikehendaki (Nordiawan, 2010:74-
memiliki hak untuk mengetahui 78).
pengelolaan keuangan tetapi berhak Sehubungan dengan
untuk menuntut pertanggungjawaban pernyataan di atas, maka dapat
atas pengaplikasian serta pelaksanaan disajikan hipotesis yaitu:
pengelolaan keuangan daerah tersebut H1: Diduga Kualitas Laporan
(Halim : 2012). Keuangan berpengaruh
Anggaran tahunan secara terhadap Akuntabilitas
khusus mempunyai otoritas legal Pengelolaan Keuangan Daerah
untuk pengeluaran dana publik, Pada Satuan Kerja Perangkat
sehingga proses penganggaran secara Daerah Kota Pekanbaru.
keseluruhan menjadi relevan untuk
manajemen fiskal dan untuk 2. Pengaruh Penyajian Laporan
melaksanakan akuntabilitas Keuangan Terhadap terhadap
pengelolaan keuangan dan Akuntabilitas
JOM Fekon, Vol. 4. No. 1. (Februari) 2017 269
Menurut Nordiawan (2010), informasi mengenai laporan keuangan
tujuan penyajian laporan keuangan (Mulyana, 2009). Laporan keuangan
adalah: 1) Menyediakan informasi harus dapat dimengerti dan tersedia
mengenai kecukupan penerimaan bagi mereka yang tertarik dan mau
periode berjalan untuk membiayai berusaha untuk memahaminya
seluruh pengeluaran 2) Menyediakan (Rohman, 2009).
informasi mengenai kesesuaian cara Sehubungan dengan
memperoleh sumber daya ekonomi pernyataan di atas, maka dapat
dan alokasinya dengan anggaran yang disajikan hipotesis yaitu:
ditetapkan 3) Menyediakaninformasi H3: Diduga Aksesibilitas
mengenai jumlah sumber daya berpengaruh terhadap
ekonomi yang digunakan 4) Akuntabilitas Pengelolaan
Menyediakan informasi mengenai Keuangan Daerah Pada Satuan
bagaimana entitas pelaporan Kerja Perangkat Daerah Kota
mendanai seluruh kegiatannya dan Pekanbaru.
mencukupi kebutuhan kasnya 5) .
Menyediakan informasi mengenai Model Penelitian
posisi keuangan dan kondisi entitas Sehubungan dengan variabel
pelaporanberkaitan dengan sumber- dalam penelitian ini, maka dapat
sumber penerimaannya 6) digambarkan model penelitian
Menyediakan informasi mengenai sebagai berikut:
perubahan posisi keuangan entitas
pelaporan. Gambar 1
Sehubungan dengan Model Penelitian
pernyataan di atas, maka dapat
disajikan hipotesis yaitu:
H2: Diduga Penyajian Laporan
Keuangan berpengaruh
terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan Daerah Sumber: Data Olahan, 2016
Pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kota Pekanbaru. METODOLOGI PENELITIAN

3. Pengaruh Aksesibilitas Laporan Populasi meliputi seluruh


Keuangan Terhadap aspek yang terkait dalam penyusunan
Akuntabilitas laporan keuangan di instansi
Aksesibilitas menurut pemerintah yang terdapat di Kota
perspektif tata ruang adalah keadaan Pekanbaru. Populasi dalam penelitian
atau ketersediaan hubungan dari suatu ini terdiri dari seluruh SKPD yang
tempat ke tempat lainnya atau terdapat di Kota Pekanbaru sebanyak
kemudahan seseorang atau kendaraan 32 SKPD. Tiap SKPD akan disebar
untuk bergerak dari suatu tempat ke sebanyak 3 kuisioner terdiri dari
tempat lain dengan aman, nyaman, Kepala SKPD, Kepala Bagian
serta kecepatan yang wajar (Rohman, Keuangan dan Kepala Bagian
2009). Aksesibilitas laporan keuangan perencanaan dari setiap SKPD yang
merupakan kemudahan bagi terdapat di Kota Pekanbaru, sehingga
seseorang untuk memperoleh total responden sebanyak 96

JOM Fekon, Vol. 4. No. 1. (Februari) 2017 270


responden. Dalam penelitian ini distribusi normal dengan
diperoleh responden sebanyak 96 dari menggunakan one sample Kolmogrov
32 SKPD yang terdapat di Kota Smirnov. Uji Kolmogrov Smirnov,
Pekanbaru. Teknik pengambilan dapat diketahui bahwa
sampel dilakukan dengan purposive Unstandardized Residual memiliki
random sampling yaitu telah nilai signifikansi lebih besar dari (>)
ditetapkan orang-orang yang menjadi 0,05. Nilai residual berdistribusi
sampel dalam penelitian ini seperti normal karena nilai signifikansinya
kepala SKPD yang terdapat di Kota lebih besar dari 0,05. maka dari itu,
Pekanbaru. Data yang digunakan hasil penelitian ini dapat diterima.
dalam penelitian ini adalah data
primer dari hasil kusioner. Sedangkan Uji Multikolinearitas
teknik pengumpulan data dilakukan Pengujian multikolinearitas
secara wawancara, angket dan dilakukan dengan mengunakan
dokumentasi. Kemudian analisis data variance inflation factor (VIF) dan
yang digunakan adalah regresi linear tolerance. Multikolinearitas terjadi
berganda dengan menggunakan jika VIF lebih besar dari 10 dan nilai
software SPSS 17.0 msi. tolerance kurang dari 0.1.
Tahapan dalam analisis data
meliputi: Uji Heteroskedastisitas
Untuk melihat adanya
Uji Validitas heteroskedastisitas dapat dilihat dari
Uji validitas digunakan untuk scatterplotnya dimana sebaran
mengukur valid tidaknya kuesioner. datanya bersifat increasing variance
Suatu kuesioner dikatakan valid jika dari decreasing variance dan
pertanyaan pada kuesioner mampu kombinasi keduanya.
untuk mengungkapkan sesuatu yang Selain itu, juga dapat dilihat
akan diukur oleh kuesioner tersebut melalui grafik normalitasnya terhadap
(Ghozali, 2006). Untuk melihat variabel yang digunakan. Jika data
validitas dari masing-masing item yang dimiliki terletak menyebar
kuesioner digunakan corrected item- disekitar garis diagonal dan mengikuti
total correlation. Jika r hitung > r arah garis diagonal maka model
tabel maka dapat dikatakan valid, regressi memenuhi asumsi normalitas
dimana rtabel untuk n=32 adalah dan tidak ada yang berpencar maka
0,282. dapat dikatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas tetapi
Uji Reliabilitas homokedastisitas. Pengujian asumsi
Kuesioner dikatakan reliabel ketiga adalah heteroscedasticity untuk
(handal) jika jawaban seseorang mengetahui ada tidaknya
terhadap pernyataan adalah konsisten heteroskedatisitas yang dilakukan
atau stabil dari waktu ke waktu dengan Glejser-test.
(Ghozali,2006). Untuk uji reliabilitas
digunakan pengujian cronbach alpha. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi
Uji Normalitas antara anggota-anggota serangkaian
Alat diagnostik yang digunakan observasi yang tersusun dalam
untuk memeriksa data yang memiliki rangkaian waktu atau yang tersusun
JOM Fekon, Vol. 4. No. 1. (Februari) 2017 271
dalam rangkaian ruang konsekuensi membandingkan nilai signifikan t
dari adanya autokorelasi dalam suatu dengan level of significant (α). Nilai
model regresi adalah varians sampel level of significant yang digunakan
tidak mengambarkan varians dalam dalam penelitian ini adalah 5%.
populasinya. Untuk menguji ada tidak Apabila sig t lebih kecil dari 0,05
autokorelasi, diukur dengan maka H0 diterima. Demikian pula
menggunakan satistik Durbin sebaliknya jika sig t lebih kecil dari
Watson. 0,05 maka H0 ditolak. Bila h0 ditolak,
Analisis Regresi Berganda ini berarti ada hubungan yang
Metode analisis data yang signifikan antara variabel independen
digunakan analisis regresi linier terhadap variabel dependen.
berganda dengan rumus sebagai
berikut: Uji F
Uji F dilakukan untuk menguji
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ei apakah varibel bebas secara simultan
berpengaruh terhadap variabel terikat.
Keterangan: Hasil uji F pada output SPSS dapat
Y = Akuntabilitas dilihat pada tabel anova.
a = Konstanta Tingkat signifikan yang
X1 = Kualitas Laporan Keuangan digunakan adalah 0,05 yang lazim
X2 = Penyajian Laporan Keuagan digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu
sosial. Apabila F hitung > F tabel,
X3 = Aksesibilitas
maka terdapat pengaruh variabel
b1-5 = Koefisien regresi bebas terhadap variabel terikatnya.
ei = Variabel penggangu Sebaliknya jika F hitung < F tabel
maka variabel bebas tidak
Koefisien Determinasi (R2) mempunyai pengaruh terhadap
Koefisien determinasi (R2) variabel terikatnya.
pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam Definisi Operasional dan
menerangkan variasi dependen. Nilai Pengukuran Variabel Penelitian
koefesien determinasi adalah antara
nol dan satu (Ghozali, 2013: 97) Kualitas Laporan Keuangan (X1)
1. Memiliki Manfaat umpan balik
Uji t 2. Memiliki manfaat prediktif
Untuk melakukan pengujian 3. Tepat waktu
hipotesis secara parsial digunakan uji 4. Lengkap
statistik t. Uji statistik t pada dasarnya 5. Penyajian jujur
menunjukkan seberapa jauh pengaruh 6. Dapt diverifikasi
satu variabel penjelas/independen 7. Laporan keuangan dapat
secara individual dalam menerangkan dibandingkan Secara eksternal
maupun intrnal
variasi variabel dependen (Ghozali,
8. Dapat dipahami penggunaanya.
2013: 98). Untuk dapat mengetahui
apakah ada pengaruh yang signifikan
Penyajian Laporan Keuangan (X2)
dari masing-masing variabel
1. SKPD mampu menyusun laporan
independen, maka dibandingkan
keuangan secara lengkap
antara nilai thitung dengan ttabel serta
(Laporan Realisasi Anggaran,
JOM Fekon, Vol. 4. No. 1. (Februari) 2017 272
Neraca, Laporan Arus Kas dan 3. Masyarakat dapat mengakses
Catatan Atas Laporan Keuangan). laporan keuangan daerah melalui
2. SKPD mampu menyelesaikan internet (website)
laporan keuangan (Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Akuntabilitas Pengelolaan
Laporan Arus Kas dan Catatan Keuangan Daerah (Y)
Atas Laporan Keuangan) tepat 1. APBD disusun dengan
waktu. pendekatan kinerja
3. Informasi yang dihasilkan dari 2. Pemerintah menyampaikan
laporan keuangan SKPD telah rancangan APBD kepada DPRD
manggambarkan dengan jujur untuk mendapatkan persetujuan
transaksi yang seharusnya 3. Jika ada perubahan, APBD
disajikan dalam laporan ditetapkan paling lambat 3 bulan
keuangan. sebelum tahun anggaran tertentu
4. Apabila dilakukan pengujian berakhir
terhadap laporan keuangan lebih 4. Pendapatan daerah disetor
dari sekali oleh pihak yang sepenuhnya tepat pada waktunya
berbeda, hasilnya tetap ke kas daerah sesuai dengan
menunjukkan simpulan yang tidak ketentuan peraturan perundang-
berbeda jauh. undangan yang berlaku
5. Informasi yang termuat dalam 5. Pelaporan keuangan daerah dibuat
laporan keuangan dapat dalam bentuk laporan keuangan
dibandingkan dengan laporan 6. aporan keuangan SKPD di review
keuangan periode sebelumnya. oleh inspektorat sebelum
6. Laporan keuangan yang disusun diserahkan kepada BPK
oleh SKPD telah dapat dijadikan 7. Laporan keuangan SKPD
sebagai tolak ukur dalam disampaikan kepada BPK untuk
penyusunan anggaran tahun dilakukan pemeriksaan
berikutnya. 8. Dilakukannya financial audit
7. Informasi yang dihasilkan dari terhadap laporan keuangan
laporan keuangan SKPD bebas daerah.
dari kesalahan yang bersifat 9. SKPD mampu menyusun laporan
material. keuangan secara lengkap
8. Informasi yang dihasilkan dalam (Laporan Realisasi Anggaran,
laporan keuangan SKPD Neraca, Laporan Arus Kas dan
memenuhi kebutuhan para Catatan Atas Laporan Keuangan).
pengguna laporan keuangan. 10. SKPD mampu menyelesaikan
laporan keuangan (Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca,
Aksesibilitas Laporan Keuangan
Laporan Arus Kas dan Catatan
(X3)
Atas Laporan Keuangan) tepat
1. Laporan keuangan daerah
waktu.
dipublikasikan secara terbuka 11. Informasi yang dihasilkan dari
melalui media massa. laporan keuangan SKPD telah
2. Memberikan kemudahan kepada manggambarkan dengan jujur
para pengguna laporan keuangan transaksi yang seharusnya
dalam memperoleh informasi disajikan dalam laporan
tentang laporan keuangan daerah. keuangan.
JOM Fekon, Vol. 4. No. 1. (Februari) 2017 273
12. Apabila dilakukan pengujian Tabel 2.
terhadap laporan keuangan lebih Kolmogorof Smirnov
dari sekali oleh pihak yang
berbeda, hasilnya tetap
menunjukkan simpulan yang tidak
berbeda jauh.
13. Informasi yang termuat dalam
laporan keuangan dapat
dibandingkan dengan laporan
keuangan periode sebelumnya. Sumber: Data Olahan 2016
Dari uji Kolmogrov Smirnov,
HASIL PENELITIAN DAN dapat diketahui bahwa masing-
PEMBAHASAN masing variabel memiliki nilai
signifikansi Kualitas laporan
Pengolahan data primer keuangan sebesar 0,308, Faktor
merupakan deskriptif penelitian penyajian laporan keuangan sebesar
berdasarkan pendapat responden 0,262, Aksesibilitas sebesar 0,109,
mengenai Pengaruh Kualitas Laporan Faktor peraturan perundang-undangan
Keuangan, Penyajian Laporan sebesar 0,115 dan Faktor Latar
Keuangan dan Aksesibilitas terhadap Belakang Pendidikan sebesar 0,071.
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Nilai ini lebih besar dari (>) 0,05.
Daerah pada SKPD Pekanbaru. Dengan demikian hasil pengujian ini
Analisis deskriptif untuk tiap variabel menjukkan bahwa nilai residual
dalam penelitian ini didasarkan pada berdistribusi normal karena nilai
jawaban tiap pernyataan dari signifikansinya lebih besar dari 0,05.
responden dari skala sangat tidak maka dari itu, hasil penelitian ini
setuju sampai sangat setuju. Tabel 1 dapat diterima.
descriptive statistics di bawah ini
menunjukkan angka minimum, Hasil Pengujian Autokorelasi
maksimum, mean, dan standar Berikut ini adalah hasil uji
deviasi.. statistik mengenai ada tidaknya
autokorelasi pada penelitian ini:
Tabel 1.
Statistik Deskriptif Tabel 3.
Hasil Pengujian Autokorelasi

Sumber: Data Olahan 2016

Sumber: Data Olahan 2016 Berdasarkan hasil uji Durbin-


Watson dengan menggunakan SPSS
Hasil Pengujian Normalitas Data Versi 17.0, maka diperoleh nilai DW
Pengujian normalitas data sebesar 1,218. Dengan hasil
dapat juga dilihat dengan one sample perhitungan ini, maka dapat diketahui
Kolmogrov Smirnov sebagai mana bahwa nilai di antara -2 sampai +2,
pada Tabel berikut ini: berarti tidak ada autokorelasi.

JOM Fekon, Vol. 4. No. 1. (Februari) 2017 274


Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Dari Tabel 5 dapat dilihat
Uji heteroskedastisitas bahwa nilai tolerance pada hasil
bertujuan untuk menguji apakah analisis data, diperoleh nilai VIF
model regresi terjadi ketidaksamaan untuk variabel sosiodemografi dan
varians dari residual satu pengamatan kemampuan. Nilai VIF terbesar
ke pengamatan yang lain. sebesar 0,747 > 0,10), sehingga dapat
Pendeteksian ada tidaknya disimpulkan bahwa model regresi
heteroskedastisitas bisa dilakukan tersebut bebas dari multikolinearitas.
dengan menggunakan metode Glejser Koefisien Determinasi
Test, yaitu dengan cara meregresikan Nilai koefisien determinasi
nilai absolute residual terhadap dapat dilihat pada Tabel 6 berikut:
variabel independen.
Tabel 6.
Tabel 4. Koefisien Determinasi
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data Olahan 2016


Sumber: Data Olahan 2016
Berdasarkan Tabel 6 di atas
Hasil uji heteroskedasititas yang diperoleh nilai R sebesar 0.704 yang
ditampilkan pada Tabel 4 di atas menunjukkan adanya hubungan yang
menunjukkan bahwa probabilitas sedang antara Pengaruh Kualitas
signifikansi semua variabel Laporan Keuangan, Penyajian
independen lebih dari tingkat Laporan Keuangan dan Aksesibilitas
kepercayaan 0,05. Dengan demikian Laporan Keuangan terhadap
dapat disimpulkan bahwa model Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
regresi ini memenuhi asumsi Daerah pada SKPD Pekanbaru. R2
heteroskedastisitas. Dengan kata lain sebesar 0.496 artinya variabel
pada model regresi ini terdapat variasi Pengaruh Kualitas Laporan
data homoskedastisitas, terjadi Keuangan, Penyajian Laporan
kesamaan varians dari residual satu Keuangan dan Aksesibilitas Laporan
pengamatan ke pengamatan yang lain. Keuangan terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan Daerah pada
Hasil Pengujian Multikolinearitas SKPD Pekanbaru secara bersama-
Berdasarkan hasil pengolahan sama mempengaruhi penyusunan
data, pada Tabel 5 dapat dilihat hasil APBD sebesar 49,6%. Sedangkan
dari uji multikolinearitas sebagai sisanya sebesar 40,4% dipengaruhi
berikut: oleh faktor-faktor lain yang tidak
dibahas dalam penelitian ini.
Tabel 5.
Hasil Uji Multikolinearitas Hasil Analisis Regresi Linear
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
Berganda
X1 .716 1.397 Dari hasil penelitian,
X2 .747 1.339 didapatkan bahwa koefisien regresi,
X3 .544 1.837 nilai t dan signifikansi adalah seperti
Sumber: Data Olahan, 2016 pada Tabel 7 berikut:
JOM Fekon, Vol. 4. No. 1. (Februari) 2017 275
Tabel 7. laporan keuangan yaitu ukuran-
Uji t ukuran normatif yang perlu
diwujudkan dalam informasi
akuntansi sehingga dapat memenuhi
tujuannya, antara lain pelaporan
keuangan tersebut memenuhi unsur
Sumber: Data Olahan 2016 relevan, andal, dapat dibandingkan,
Dari Tabel 7 maka diperoleh dan dapat dipahami. Hal ini sesuai
persamaan regresi yang dihasilkan dengan pendapat dari Mursyidi
adalah : (2010) mengatakan bahwa penyajian
laporan keuangan adalah salah satu
Y = 5,459 + 4,197x1 + 6,476x2 + 6,055x3 bentuk pelaksanaan akuntabilitas
Hipotesis 1 pengelolaan keuangan publik. Dengan
Berdasarkan tabel 7. diketahui demikian tidak adanya laporan
thitung (3,715) < -ttabel (1,68023) dan keuangan berkualitas menunjukan
Sig.(0,000) < 0,05 maka dapat lemahnya akuntabilitas. Lebih lanjut
diketahui bahwa Kualitas laporan lemahnya akuntabilitas tersebut
keuangan berpengaruh signifikan mengindikasikan lemahnya sistem
terhadap penetapan ABPD Kota yang selanjutnya berimbas pada
Pekanbaru karena t hitung > t tabel. membudayannya korupsi sistematik.
Dengan demikian, hipotesis 1
diterima. Hipotesis 2)
Hasil perhitungan sebagai Berdasarkan tabel 7. diketahui
thitung (4,061) < -ttabel (1,68023) dan
mana yang telah diuraikan dapat
Sig.(0,000) < 0,05 maka dapat
diketahui bahwa Kualitas laporan
diketahui bahwa Faktor penyajian
keuangan berpengaruh terhadap
laporan keuangan antara eksekutif
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dan legislative berpengaruh signifikan
Daerah, dengan demikian Ho di tolak terhadap penetapan ABPD Kota
dan Ha diterima. Semakin berkualitas Pekanbaru karena t hitung > t tabel.
laporan keuangan maka akuntabilitas Dengan demikian, hipotesis 2
pengelolaan keuangan daerah akan diterima.
semakin baik. Sebaliknya jika laporan Berdasarkan hasil perhitungan
keuangan tidak berkualitas, maka sebagaimana yang telah diuraikan
akan terjadi penurunan dalam dapat diketahui bahwa penyajian
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan laporan keuangan berpengaruh
Daerah, dengan demikian faktor ini terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
berpengaruh positif. Keuangan Daerah, dengan demikian
Kualitas pelaporan keuangan hitung > t tabel maka Ho di tolak dan
secara jelas dijabarkan dalam Ha diterima. Semakin lengkap
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun penyajian laporan keuangan maka
2005 tentang Standar Akuntansi akuntabilitas akan cepat terlaksana.
Pemerintahan yang sekarang menjadi Sebaliknya jika penyajian laporan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 keuangan kurang lengkap, maka akan
Tahun 2010, bahwa kualitas menyebabkan Akuntabilitas
pelaporan keuangan pemerintah dapat Pengelolaan Keuangan Daerah yang
memenuhi kualitas yang dikehendaki kurang baik, dengan demikian faktor
jika memenuhi unsur kualitatif ini berpengaruh positif.
JOM Fekon, Vol. 4. No. 1. (Februari) 2017 276
Laporan keuangan sektor daerah tidak akan berjalan dengan
publik merupakan representasi baik. Aksesibilitas menurut perspektif
terstruktur posisi keuangan akibat tata ruang adalah keadaan atau
transaksi yang dilakukan. Adanya ketersediaan hubungan dari suatu
tuntutan yang semakin besar terhadap tempat ke tempat lainnya atau
pelaksanaan akuntabilitas public kemudahan seseorang atau kendaraan
menimbulkan implikasi bagi untuk bergerak dari suatu tempat ke
manajemen sektor publik untuk tempat lain dengan aman, nyaman,
memberikan informasi kepada publik, serta kecepatan yang wajar..
salah satunya adalah informasi
akuntansi berupa laporan keuangan Hasil Uji Simultan (Uji F)
(Mardiasmo, 2014). Untuk mengetahui factor-
faktor yang menyebabkan
Hipotesis 3 keterlambatan dalam penetapan
Berdasarkan tabel 7. diketahui APBD di Kota Pekanbaru, maka
thitung (4,845) < -ttabel (1,68023) dan digunakan suatu model statistik yaitu
Sig.(0,000) < 0,05 maka dapat ANOVA (Analisys of Variance) dari
diketahui bahwa Aksesibilitas
model regresi berganda yang
Laporan Keuangan berpengaruh
diuraikan sebagai berikut:
terhadap penetapan ABPD Kota
Pekanbaru karena t hitung > t tabel.
Tabel 8.
Dengan demikian, hipotesis 3
Uji F
diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan
sebagaimana yang telah diuraikan
dapat diketahui bahwa Aksesibilitas
laporan keuangan berpengaruh
terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan Daerah, maka Ho di tolak
dan Ha diterima. Semakin tinggi Sumber: Data Olahan 2016
aksesibilitas Laporan Keuangan maka
akuntabilitas pengelolaan keuangan Uji F digunakan untuk
akan tercapai. Sebaliknya jika menguji secara bersama-sama dari
aksesibilitas Laporan Keuangan tiap variabel. Dari table F diperoleh
rendah, maka Akuntabilitas nilai F untuk n = 49 dan k = 5. n = 49
Pengelolaan Keuangan Daerah akan – 5 – 1 = 43.
kurang transparan. Dengan demikian, F0,05 (5 : 49) = 1.99682. Dari
faktor ini berpengaruh positif. hasil pengujian diketahui perhitungan
Pemerintah daerah harus regresi diperoleh nilai Fhitung sebesar
memberikan kemudahan akses bagi 7,238 dengan tingkat (α) 5% atau
para pengguna laporan keuangan. signifikan signifikan 0,000 < 0,05
Apalah artinya menyajikan laporan maka Ho ditolak dan Hi diterima.,
keuangan dengan baik tapi tidak Nilai Ftable sebesar 1,99682. Hal ini
memberikan kemudahan akses bagi menunjukkan nilai Fhitung> Ftabel
para pengguna laporan keuangan, (7,238 > 1,99682), maka Ho ditolak
maka usaha untuk menciptakan dan Hi diterima. Artinya secara
akuntabilitas pengelolaan keuangan bersamaan, variabel Kualitas laporan

JOM Fekon, Vol. 4. No. 1. (Februari) 2017 277


keuangan, penyajian laporan peneliti memberikan saran, antara
keuangan, Aksesibilitas Laporan lain:
Keuangan berpengaruh terhadap 1) Penelitian selanjutnya diharapkan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dapat mengatasi kelemahan dari
Daerah di Kota Pekanbaru. pengumpulan data dalam
penelitian ini dengan menambah
SIMPULAN DAN SARAN metode wawancara agar
responden dapat memberi
Simpulan jawaban kuesioner dengan benar-
Simpulan hasil penelitian ini benar diliputi kesungguhan dan
adalah sebagai berikut: keseriusan sehingga peneliti lebih
1) Hasil perhitungan sebagaimana terlibat dalam proses penelitian
yang telah diuraikan dapat tersebut.
diketahui bahwa Kualitas laporan 2) Penelitian selanjutnya diharapkan
keuangan berpengaruh terhadap untuk dapat menambah jumlah
Akuntabilitas Pengelolaan sampel yang diteliti dan
Keuangan Daerah. Semakin memperluas lokasi penelitian
berkualitas laporan keuangan sehingga diharapkan tingkat
maka akuntabilitas pengelolaan generalisasi dari analisis lebih
keuangan daerah akan semakin akurat.
baik. 3) Untuk penelitian selanjutnya
2) Hasil perhitungan sebagaimana hendaknya disarankan menambah
yang telah diuraikan dapat variabel independen sehubungan
diketahui bahwa penyajian dengan variabel yang belum
laporan keuangan berpengaruh diteliti sehubungan dengan hal-hal
terhadap Akuntabilitas yang dapat mempengaruhi
Pengelolaan Keuangan Daerah. akuntabilitas pengelolaan
Semakin lengkap penyajian keuangan daerah. Sehingga dapat
laporan keuangan maka diketahui bagaimana mengatasi
akuntabilitas akan cepat kelemahan dalam akuntabilitas
terlaksana. pengelolaan keuangan daerah.
3) Hasil perhitungan sebagaimana
yang telah diuraikan dapat DAFTAR PUSTAKA
diketahui bahwa Aksesibilitas
Laporan Keuangan berpengaruh Ghozali, Imam. 2006. Structural
terhadap Akuntabilitas Equation Modelling Metode
Pengelolaan Keuangan Daerah, Alternatif dengan Partial
maka Ho di tolak dan Ha diterima. Least Square (PLS).
Semakin tinggi aksesibilitas Semarang: Badan Penerbit
Laporan keuangan maka Universitas Diponegoro.
akuntabilitas pengelolaan
keuangan akan tercapai. Ghozali, Imam. 2013. Analisis
Multivariate dengan Program
SPSS. Semarang: Badan
Saran Penerbit Universitas
Berdasarkan pembahasan dan Diponegoro.
kesimpulan yang diperoleh maka

JOM Fekon, Vol. 4. No. 1. (Februari) 2017 278


Halim, Abdul, 2012, Akuntansi Sektor ________________, Peraturan
Publik akuntansi Keuangan Pemerintah Nomor 71 Tahun
Daerah Edisi Revisi, Jakarta. 2010 tentang Standar
Salemba Empat. Akuntansi Pemerintahan.

________, dan Abdullah, S. 2008. Rohman, Abdul. 2009. Pengaruh


Hubungan dan masalah Implementasi Sistem
keagenan di pemerintahan Akuntansi, Pengelolaan
daerah: Sebuah peluang Keuangan Daerah Terhadap
penelitian anggaran dan Fungsi Pengawasan dan
akuntansi. Jurnal Akuntansi Kinerja Pemerintah daerah
Pemerintah 2(1): 53-64. (Survey Pada Pemda di Jawa
Tengah), Jurnal Akuntansi.
Mardiasmo. 2014. Akuntansi Sektor Universitas Sebelas Maret.
Publik. Edoso Revoso Surakarta.
Penerbit ANDI. Yogyakarta.
Sukhemi, 2011. Analisis Pengaruh
Nordiawan, D. 2010. Akuntansi Penyajian Neraca Daerah,
Sektor Publik. Salemba Aksesibilitas, Tingkat
Empat. Jakarta. Pengungkapan Laporan
Keuangan terhadap
Mulyana, B. 2009. Pengaruh Transparansi dan
Penyajian Neraca daerah dan
Akuntabilitas Keuangan
Aksebilitas Laporan
Keuangan Terhadap Daerah. Magister Akuntansi
Transparansi dan UGM. Hasil penelitian Tidak
Akuntabilitas Pengelolaan Dipublikasikan. Yogyakarta
Keuangan Daerah, Tesis S2,
Magister Akuntansi UGM Shende, S. dan T. Bennett. 2010.
Tidak Dipublikasikan. Concept Paper 2:
Yogyakarta. Transparency and
Accountability in Public
Mursyidi. 2010. Akuntansi Dasar, Financial Administration. UN
Penerbit Ghalia Indonesia, DESA.
Bogor
Steccolini, I. 2012. Local
Republik Indonesia, Peraturan Government Annual Report:
Pemerintah Nomor 24 Tahun an Accountability Medium?.
2005 tentang Standar EIASM Conference on
Akuntansi Pemerintahan. Accounting and Auditing in
Public Sector Reforms.
________________, Peraturan Dublin. 2012.
Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan

JOM Fekon, Vol. 4. No. 1. (Februari) 2017 279

You might also like