You are on page 1of 9

PENGEMBANGAN PRODUKSI PESTISIDA ALAMI

DARI Beauveria bassiana DAN Trichoderma sp.


MENUJU PERTANIAN ORGANIK

Herry Purnama1, Nur Hidayati1, dan Eni Setyowati2


1
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik
2
Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Pabelan-Kartasura, Surakarta 57102
Email: hp269@ums.ac.id

ABSTRACT
Recently the condition of agriculture in Indonesia needs to be addressed. Soil
fertility getting damaged due to chemical fertilizer that is not impartial. In addition,
the impact of excessive use of synthetic pesticides can cause damage to the ecosystem.
Control of plant diseases using biological agents began getting attention because of
public concerns due to the use of synthetic chemical pesticides. Biological agents are
microorganisms, both naturally occurring such as bacteria, fungi, viruses and
protozoa, as well as the results of genetic engineering that are used to control plant
pests. Madrasah Diniyah Jumapolo, Karanganyar, has pioneered the manufacture of
biological agents to support organic farming although on a small scale. Community
service activities undertaken to provide assistance in the improvement of the production
process and management improvements. The technology developed is the use of
biological pesticides agent isolated from Beauveria bassiana and Trichoderma sp. as
a natural insecticide and fungicide. The activities received support from the madrasa
and expressed successfully produce biological agents in the proper packaging. In
addition to the consumption of madrasa and nearby farmers, pesticide product of
biological agents is also sold to the public. The selling of products will increase the
development of organic farming to produce healthy food also will gain additional
income for the madrasa.

Kata-kata kunci: agen hayati, pestisida, insektisida, B. bassiana, Trichoderma sp

PENDAHULUAN Madrasah ini sudah berdiri sejak 1988 di atas


Madrasah Diniyah Jumapolo lahan seluas 1 ha dan memberikan pelayanan
berlokasi di Dusun Sembuh Wetan RT 02/ pendidikan (khusus untuk putra) setaraf SD
RW 05, Desa Kwangsan, Kecamatan hingga SMA. Sistem pendidikan yang
Jumapolo, Kabupaten Karanganyar. Jarak ditawarkan adalah boarding school atau
antara lokasi kegiatan dengan Universitas seluruh siswa/santri harus masuk ke dalam
Muhammadiyah Surakarta sekitar 40 km. asrama. Saat ini jumlah santri yang sedang

WARTA, Vol .18, No.1, Maret 2015: 01 - 9 ISSN 1410-9344 1


menimba ilmu sekitar 200 orang yang berasal tersebut, maka selain membantu
dari berbagai wilayah termasuk dari luar pengembangan pertanian organik untuk
Jawa. Madrasah dipimpin oleh seorang menghasilkan pangan yang sehat juga akan
Direktur sebagai Kepala Sekolah dan dibantu mendapatkan keuntungan sebagai tambahan
oleh sejumlah guru/ustadz sebanyak 32 pemasukan bagi madrasah. Selama ini biaya
orang. Keberadaan madrasah ini menjadi operasional penyelenggaraan pendidikan di
sangat penting mengingat peranannya dalam madrasah sebagian besar berasal dari para
memajukan dunia pendidikan melalui sistem donatur.
pendidikan yang terpadu dan aplikatif. Di sisi lain, rencana pengembangan
Keunikannya terletak dalam paduan kurikulum produk agen hayati terkendala oleh faktor
pendidikan ilmu agama dan ilmu umum, di klasik, yaitu masalah pendanaan. Untuk bisa
samping para santri juga dibekali keterampilan memproduksi dan melayani pemesanan
dasar seperti bercocok tanam secara organik. produk tersebut diperlukan berbagai
Lebih unik lagi ternyata Madrasah Diniyah peralatan utama dan pendukung. Madrasah
Jumapolo tidak menjadikan faktor finansial memiliki keterbatasan modal dan peralatan
sebagai prasyarat utama dalam mengikuti untuk memproduksi agen hayati tersebut.
pendidikan. Bertolak dari hal di atas, maka Tim
Pendidikan di madrasah menitik- Pengabdian Masyarakat Universitas
beratkan pada ilmu-ilmu agama khususnya Muhammadiyah Surakarta membantu dan
kajian terhadap Al-Quran dan Al-Hadits. memberikan pendampingan dalam rangka
Mengingat lokasinya berada jauh di meningkatkan kapasitas produksi dan
pedesaan, Madrasah Diniyah Jumapolo kualitas agen hayati tersebut.
membentuk Divisi Pertanian. Divisi ini Berdasarkan hasil diskusi antara Tim
mengajari para santri untuk bertani secara dengan pihak Madrasah Diniyah Jumapolo,
organik untuk berbagai komoditi seperti padi, maka telah diidentifikasi permasalahan yang
ubi, kacang-kacangan dan sayur-sayuran. ada di lokasi kegiatan. Permasalahan utama
Meskipun hanya dengan peralatan yang adalah keterbatasan dalam hal: (1) pengetahuan
sangat terbatas, divisi ini telah dan atau/ untuk membuat agen hayati yang berkualitas,
sedang mengembangkan teknologi pedesaan (2) peralatan pendukung untuk produksi agen
khususnya di bidang pertanian organik. hayati dalam skala lebih besar, (3) pengetahuan
Dalam pertanian organik dihindari dalam hal bisnis dan manajemen. Untuk
penggunaan bahan kimia (pestisida) yang mendapatkan hasil terbaik, produksi agen
sangat berpotensi mengganggu kesehatan hayati membutuhkan peralatan dan
manusia dan mencemari lingkungan sekitar. pengkondisian secara khusus seperti
Teknologi yang sudah dan akan layaknya sebuah laboratorium mikrobiologi
dikembangkan adalah pemanfaatan pestisida yang standar. Peralatan standar antara lain
agen hayati yang diisolasi dari Beauveria autoklaf (untuk sterilisasi media dan
bassiana dan Trichoderma sp. sebagai peralatan), mikroskop (untuk analisis
insektisida dan fungisida alami. Selain untuk fisiologis jamur), dan centrifuge (untuk
konsumsi madrasah dan petani sekitar, memisahkan spora jamur). Peralatan
produk pestisida pestisida agen hayati ini penunjang produksi yang seharusnya
juga dijual kepada umum. Bahkan beberapa diadakan adalah mesin penggiling dengan
kali produk alami ini juga dipesan oleh warga keluaran 80 mesh dan juga mesin pengepak.
di luar wilayah Kecamatan Jumapolo. Dengan adanya peralatan-peralatan tersebut
Dengan adanya penjualan produk agen hayati maka diharapkan permasalahan di bidang

2 WARTA ... A. Mardalis, MBA., dkk.


produksi dapat diatasi, baik secara kualitas pengembangan madrasah, baik secara
dan kuantitas. akademik maupun non-akademik.
Selain peralatan, pemahaman dan Sedangkan Mitra II, Ustadz Nuruddin
penguasaan ilmu mikrobiologi juga perlu sebagai Kepala Divisi Pertanian di Madrasah
ditingkatkan termasuk standar dan operasi Jumapolo, bertanggungjawab terhadap
penggunaan peralatan. Para santri perlu seluruh kegiatan di bidang pertanian organik.
diberikan pendidikan dan pelatihan agar bisa Kesuksesan dalam teknik produksi agen
melakukan produksi agen hayati secara hayati akan membawa dampak positif bagi
benar. masyarakat sekitar yang pada gilirannya akan
Berdasarkan uraian permasalahan mengikuti bercocok tanam secara organik.
yang dihadapi Madrasah Diniyah Jumapolo , Hampir di setiap musim panen para
maka ditawarkan solusi untuk mengembangkan petani mengalami kerugian akibat serangan
agen hayati melalui peningkatan produksi. hama. Serangan hebat hama wereng terjadi
Dalam hal produksi, selain peningkatan pada tahun 2010. Jika diteliti, meningkatnya
kapasitas, maka juga perlu dilakukan serangan hama wereng kemungkinan
pengemasan (packing) produk yang disebabkan oleh:
dihasilkan agar lebih marketable. Dalam 1. Perubahan iklim sehingga kelembaban
kegiatan ini diusulkan untuk mengadakan udara cukup tinggi (di musim kemarau)
pendampingan dalam produksi pestisida 2. Penggunaan pestisida yang tidak tepat
alami, baik insektisida maupun fungisida dan berlebihan yang menyebabkan
meskipun menggunakan peralatan ala matinya predator alami dan terjadinya
kadarnya. Beberapa peralatan kecil seperti resistensi berbagai jenis hama termasuk
glassware dan bahan habis pakai (terutama wereng.
bahan agar untuk menumbuhkan mikroba) Penggunaan agen hayati merupakan
telah diadakan untuk membantu produksi salah satu solusi untuk mengantisipasi
pestisida yang dimaksud. serangan hama wereng. Banyak agen hayati
Layaknya sebuah kegiatan bisnis, sisi yang sudah dikembangkan, namun yang
manajemen dan keuangan juga perlu populer adalah B. bassiana dan Trichoderma
dibenahi sehingga peran dan fungsi masing- sp. B. bassiana termasuk jamur
masing struktur dalam organisasi dapat entomopatogen, artinya dapat menimbulkan
menjalankan tugasnya dengan baik. penyakit pada serangga. Jenis jamur ini
Di dalam pelaksanaan kegiatan, mitra menginfeksi tubuh serangga dimulai dengan
berperan aktif dengan mengikuti semua kontak inang, masuk ke dalam tubuh inang,
rencana dalam agenda kegiatan yang telah kemudian kontak dan menginfeksi inang
disepakati. Pembuatan agen hayati, yaitu: baru [1]. Serangga yang terinfeksi jamur B.
Beauveria bassiana (sebagai bahan bassiana akan mati dengan tubuh mengeras
insektisida) dan Trichoderma sp.(sebagai seperti mumi dan warna putih jamur
bahan fungsida) ditingkatkan volumenya menutupi tubuh inang. Selanjutnya keadaan
untuk memenuhi kebutuhan madrasah dan ini akan mengkontaminasi lingkungan, baik
petani desa setempat. Mitra I, Ustadsz Abu melalui spora menembus kutikula keluar
Bakar Faqihuddin sebagai Direktur/Kepala tubuh inang maupun melalui feses yang
Sekolah mempunyai kebijakan untuk sudah terkontaminasi.

WARTA, Vol .18, No.1, Maret 2015: 01 - 9 ISSN 1410-9344 3


Gambar 1. Contoh serangga-serangga yang terinfeksi B. Bassiana [6,8]

B. bassiana merupakan parasit agresif penanggulangan hama ini dapat dilakukan


untuk berbagai jenis serangga dan menyerang dengan metode jebakan hama, yaitu dengan
baik dalam tahapan larva maupun usia memasukkan spora B. bassiana ke dalam
serangga dewasa. Spora B. bassiana sangat botol beserta alat pemikat berupa aroma
kecil, hanya beberapa micron. Hifa dan spora (feromon). Ketika seranggan tertarik masuk,
tidak berpigmen sehingga koloni tampak maka dengan mudah akan terinfeksi.
berwarna putih [5]. Trichoderma sp. yang banyak
Secara alami, B. bassiana terdapat di ditemukan di tanah hutan/pertanian maupun
dalam tanah sebagai jamur saprofit. Kondisi pada substrat berkayu adalah termasuk dalam
tanah seperti kandungan bahan organik, kelompok jamur ascomycetes yang memiliki
suhu, kelembaban, dan pola makan serangga sifat antifungal. Sifat antagonis terhadap
dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur di jamur lainnya ini kemudian dikembangkan
dalam tanah. Berdasarkan penelitian, jamur untuk biokontrol pertumbuhan jamur yang
ini efektif untuk mengendalikan serangan bersifat patogen. Aktivitas antagonis tersebut
hama walang sangit (Leptocorisa oratorius) meliputi persaingan parasitisme, predasi,
dan wereng batang coklat (Nilaparvata maupun pembentukan toksin [3]. Karena
lugens) pada tanaman padi serta hama kutu sifat-sfat inilah maka isolat Trichoderma sp.
(Aphis sp.) pada tanaman sayuran [1,4]. dikenal sebagai biofungisida alami.
Selain dengan penyemprotan, cara

4 WARTA ... A. Mardalis, MBA., dkk.


Gambar 2. Susunan spora dan morfologi B. bassiana [8] dan Trichoderma sp [9]

Selain sebagai agen hayati, protozoa) maupun hasil rekayasa genetik


spesies Trichoderma dapat berperan sebagai yang digunakan untuk mengendalikan hama.
organisme pengurai dan stimulator Dalam perkembangannya agen hayati tidak
pertumbuhan tanaman. Beberapa spesies hanya meliputi mikroorganisme, tetapi juga
Trichoderma telah dilaporkan sebagai organisme yang ukurannya lebih besar dan
agensia hayati seperti T. harzianum, T. dapat dilihat secara kasat mata seperti
viridae, dan T. konigii yang berspektrum luas predator atau parasitoid untuk membunuh
pada berbagai tanaman pertanian. Biakan serangga. Penggunaan insektisida dan
jamur Trichoderma dalam media aplikatif fungisida alami dari agen hayati sebagai
seperti dedak dapat diberikan ke areal pemberantas hama penyakit merupakan salah
pertanaman dan berlaku sebagai satu bentuk penerapan pertanian organik
biodekomposer, mendekomposisi limbah yang menekankan aspek lingkungan, sosial
organik (dedaunan dan ranting tua) menjadi dan ekonomi secara berkesinambungan.
kompos yang bermutu. Pertanian organik tanpa bahan kimia akan
Penggunaan pestisida kimiawi/ menghasilkan bahan pangan yang sehat.
sintetis adalah kurang bijaksana untuk Kegiatan pengabdian masyarakat ini
pengendalian hama. Dampak negatif yang bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan
mungkin timbul di antaranya resistensi hama pendampingan dalam memproduksi agen
terhadap pestisida sintetis, munculnya residu hayati Beauveria bassiana dan Trichoderma
pestisida, mengakibatkan pencemaran sp. kepada para ustadz dan siswa-siswa di
lingkungan, kontaminasi ke dalam tubuh Madrasah Diniyah Jumapolo. Kegiatan yang
manusia/binatang yang mengkonsumsi diadakan meliputi pelatihan dalam
pestisida dan lain-lain. Sangatlah bijaksana manajemen, pengembangan produksi, baik
apabila dalam pengendalian hama dilakukan dari segi kualitas dan kuantitas, serta
dengan menggunakan musuh alami atau yang pembinaan administrasi.
dikenal dengan agen hayati. Agen hayati Jenis agen hayati yang dikembangkan
adalah mikroorganisme, baik yang terjadi dalam kegiatan ini adalah:
secara alami (bakteri, cendawan, virus dan

WARTA, Vol .18, No.1, Maret 2015: 01 - 9 ISSN 1410-9344 5


1. Jamur B. bassiana untuk mengendalikan obyek, kaca preparat, cawan petri,
hama walang sangit dan wereng tanaman erlenmeyer, tabung reaksi, disecting set,
padi, dan kutu pada sayuran. panci serbaguna, baskom plastik, timbangan,
2. Jamur Trichoderma sp. untuk semprotan kecil, saringan, spidol, hekter,
mengendalikan Fusarium oxysporum baki plastik, dan rak penyimpanan.
(penyebab penyakit busuk batang pada Cara kerja pembuatan starter agen hayati
tanaman vanili), Phytophtora sp adalah sebagai berikut:
(penyebab penyakit busuk pangkal - Menimbang beras jagung, mencuci
batang pada tanaman lada) dan bersih, selanjutnya mengukus dengan
Rigidoporus lignosus (penyebab penyakit menggunakan dandang selama 30 menit
jamur akar putih pada tanaman karet). (½ matang).
Manfaat dari kegiatan pengabdian - Menghamparkan beras jagung yang telah
masyarakat ini adalah (1) meningkatnya dikukus di atas nampan/baki sampai
pemahaman para ustadz dan siswa-siswa dingin. Untuk mempercepat pendinginan
Madrasah Diniyah Jumapolo dalam hal dapat digunakan kipas angin.
teknologi mikrobiologi termasuk inkubasi - Memasukkan masing-masing 100 gram
dan sterilisasi sehingga dapat meningkatkan ke dalam kantong plastik, hasil kemasan
kualitas dan kuantitas produksi, (2) tersebut dimasukkan lagi ke dalam
menghasilkan hasil produksi berupa kantong plastik yang lebih besar,
insektisida alami B. bassiana dan fungisida misalnya kapasitas 3 kg.
alami Trichoderma sp. dalam bentuk padatan - Mensterilkan bahan tadi di dalam otoklaf
yang siap dipasarkan, dan (3) secara umum pada temperatur 121°C, tekanan 15 psi
pengembangan agen hayati dapat mengurangi dan menjaga konstan selama 60 menit.
penggunaan pestisida kimia sehingga dapat - Setelah steril, bahan diangkat dan
mengembalikan keseimbangan ekosistem di didinginkan.
alam. - Pada media beras jagung yang steril
tersebut dilakukan inokulasi isolat murni
METODE PELAKSANAAN agen hayati dengan menggunakan jarum
ose. Pelaksanaan dilakukan di dalam
Program pengabdian masyarakat di
boks isolasi secara aseptis.
Madrasah Diniyah Jumapolo ini mempunyai
- Selanjutnya plastik dihekter dan dikocok
tujuan untuk mengembangkan agen hayati
agar spora jamur dapat tersebar merata
baik di sektor peningkatan produksi maupun
pada media jagung.
manajemen di Madrasah Diniyah Jumapolo,
- Menginkubasikan pada suhu kamar
Karanganyar. Pembuatan agen hayati dimulai
selama ± 2 minggu.
dari penyiapan starter.
- Starter siap disalurkan dan digunakan
Bahan yang digunakan dalam
untuk perbanyakan di tingkat petani.
kegiatan ini adalah isolat murni agen hayati
Starter yang sudah terbentuk
berbagai jenis, potato dextrose agar (PDA)
kemudian diaplikasikan di lapangan.
atau saboroud dextrose agar (SDA),
Pelaksanaan aplikasi agen hayati di lapangan
aquades, spirtus, alkohol, NaOCl, kertas isap,
dilaksanakan dengan cara sbb.:
tissu gulung, alumunium foil, kain kasa, gas
a. Jamur Beauveria bassiana
elpiji, plastik, kapas dan lain-lain. Bahan agar
- Inokulum jamur ditambahkan air dan
dapat digantikan dengan beras jagung.
diremas-remas hingga sporanya
Alat yang digunakan adalah otoklaf,
box isolasi, lampu bunsen, mikroskop, kaca

6 WARTA ... A. Mardalis, MBA., dkk.


terlepas. Kemudian disaring dan dilakukan dengan cara
dimasukkan ke dalam sprayer. mencampur Trichoderma sp dengan
- Dosisnya 4 – 8 kg inokulum dicampur pupuk kandang lalu ditaburkan pada
dengan 250 – 400 liter air untuk lahan lubang di sekitar perakaran dengan
seluas 1 Ha. dosis 1 – 4 kg per tanaman.
- Aplikasi sebaiknya dilakukan pada
pagi hari atau sore hari. HASIL DAN PEMBAHASAN
- Untuk jamur B. bassiana A. Evaluasi
penyemprotan sebaiknya diarahkan Penerapan agen hayati di bidang
pada tajuk tanaman. pemberantasan hama memiliki kelebihan
b. Jamur Trichoderma sp karena sesuai dengan prinsip keseimbangan
- Membuka tanah sekeliling leher akar ekosistem dengan cara memanfaatkan musuh
sedalam 10 – 15 cm dan radius 20 cm alami dari hama dan penyakit pengganggu
dari pangkal batang, misalnya tanaman tanaman. Banyak pengalaman menunjukkan
vanili. bahwa dalam pengendalian penyakit layu
- Menyebarkan formulasi Trichoderma pada tanaman seperti cabai, tomat dan
sp ke sekeliling akar. Dapat juga kentang sudah tidak mampu lagi
dioleskan pada batang vanili yang dikendalikan dengan obat-obatan kimia
terserang penyakit layu Fusarium. pembasmi hama dan dimungkinkan untuk
- Menutup kembali leher akar dengan dibasmi menggunakan agen hayati.
tanah bongkaran. Agen hayati memiliki banyak
- Tanah harus dalam kondisi basah agar kelebihan, yaitu:
jamur berkembang dengan sempurna. 1. Bersifat selektif. Artinya agen hayati
- Dosis yang digunakan adalah 50 gram hanya akan menyerang hama penyakit
/ pohon untuk tanaman pada polybag, sasaran dan mikroba dalam agen hayati
100 gram / pohon untuk tanaman yang tidak akan menyerang organisme yang
belum menghasilkan, dan 150 gram / bermanfaat bagi tanaman.
pohon untuk tanaman yang sudah 2. Mampu mencari sasaran sendiri. Agen
menghasilkan. hayati adalah makhluk hidup yang
Sumber dari BLH Grobogan [2] bersifat patogen bagi organisme
menyebutkan pelaksanaan penggunaan pengganggu sehingga agen hayati
Trichoderma sbb.: mampu secara alami menemukan hama
- Untuk aplikasi Trichoderma sp pada dan penyakit sasarannya.
pesemaian dilakukan dengan cara 3. Tersedia di alam. Secara alami agen
mencampur Trichoderma : tanah : hayati sudah tersedia di alam, namun
pupuk kandang dengan perbandingan karena penggunaan pestisida yang tidak
1:2:1 sesuai menyebabkan keseimbangan
- Aplikasi pada pertanaman di lapangan ekosistem mulai goyah dan populasinya
dilakukan dengan cara bersamaan terganggu.
dengan pupuk dasar atau dicampur 4. Tidak ada efek samping. Produk tanaman
dengan pupuk kandang dengan dosis yang dihasilkan tidak terkontaminasi
10 – 20 gr jamur Trichoderma sp per bahan kimia.
lubang atau 140 kg per hektar. 5. Relatif murah.
- Cara aplikasi pada tanaman tahunan
(jeruk, mangga, durian, alpukat dll)

WARTA, Vol .18, No.1, Maret 2015: 01 - 9 ISSN 1410-9344 7


Namun selain kelebihan-kelebihan fungisida alami Trichoderma sp. dalam
di atas, agen hayati juga memiliki bentuk padatan yang siap dipasarkan.
kekurangan-kekurangan, yaitu: Pembuatan agen hayati yang
1. Bekerja lambat. Kondisi ini seringkali dikembangkan telah berhasil membuat
menyebabkan petani tidak sabar produk agen hayati
menunggu hasilnya dan menganggap
agen hayati tidak manjur sehingga petani C. Keberlanjutan Program
kembali beralih ke pestisida kimiawi. Perlu dilanjutkan dalam kegiatan
2. Sulit diprediksi hasilnya. yang lebih besar dengan konsekuensi
Perkembangbiakan agen hayati setelah pendanaan yang cukup untuk pembelian
diaplikasikan sangat dipengaruhi oleh peralatan produksi agar program pembuatan
ekosistem pada saat pengaplikasian. Jika agen hayati dapat meningkat secara
kondisinya mendukung, maka signifikan dalam hal kualitas dan kuantitas
pertumbuhan agen hayati akan maksimal. sehingga produk agen hayati tersebut dapat
3. Kurang cocok digunakan untuk usaha dijual ke masyarakat secara luas dan menjadi
kuratif, apalagi saat terjadi ledakan hama sumber penghasilan bagi madrasah.
karena agen hayati bekerja lambat. Agen
hayati lebih optimal jika digunakan untuk SIMPULAN
usaha preventif karena membutuhkan 1. Simpulan
waktu untuk pertumbuhannya. Agen hayati B. bassiana dan
4. Sulit dikembangkan secara missal untuk Trichoderma sp dapat digunakan untuk
jenis agen hayati tertentu. mengendalikan hama tanaman. Penggunaan
5. Penggunaan agen hayati harus sesering agen hayati diyakini memiliki kelebihan
mungkin. karena sesuai dengan prinsip keseimbangan
ekosistem dengan memanfaatkan musuh
B. Indikator Keberhasilan Program alami dari hama dan penyakit pengganggu
Keberhasilan program Pakom ini tanaman pertanian. Meskipun demikian,
dapat dilihat dari beberapa indikator yang penggunaan agen hayati juga memiliki
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan keterbatasan, misalnya ketika serangan hama
sebelumnya. Indikator keberhasilan tersebut sudah dalam kondisi akut atau parah. Namun
adalah sebagai berikut: yang perlu dicatat adalah bahwa dengan
(1. Peningkatan pemahaman teknologi penggunaan agensia hayati akan bisa
mikrobiologi termasuk inkubasi dan menghemat penggunaan pupuk dan pestisida
sterilisasi kimia.
Para ustad dan siswa-siswa dapat memahami Produksi agen hayati telah berhasil
secara baik tentang prosedur teknologi di dilakukan di Madrasah Diniyah Jumapolo
bidang mikrobiologi khususnya Karanganyar. Pengembangan produksi masih
sterilisasi dan inkubasi. Meskipun perlu ditingkatkan secara kualitas dan
terdapat kendala di peralatan yang masih kuantitas agar penggunaan agen hayati makin
sangat sederhana, namun kegiatan meluas sehingga dapat mengurangi
pembuatan agen hayati dapat berjalan dan ketergantungan pada pestisida kimia
secara kualitas dan kuantitas juga sekaligus juga mengembangkan pertanian
meningkat. organik dan juga memberikan nilai ekonomi
(2. Terbentuk hasil produksi berupa bagi para santri madrasah tersebut.
insektisida alami B. bassiana dan

8 WARTA ... A. Mardalis, MBA., dkk.


B. Saran kepada Ustadz Abu Bakar Faqihudin selaku
Kegiatan pengabdian masyarakat Kepala Madrasah Diniyah Jumapolo, Ustadz
untuk mengembangkan agen hayati perlu Nurudin selaku Kepala Divisi Pertanian
dilanjutkan untuk membantu petani Madrasah Diniyah Jumapolo dan para ustadz
sekaligus mengurangi dampak penggunaan dan siswa-siswa yang membantu kelancaran
pestisida kimiawi. Untuk mendapatkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat, Dr.
yang signifikan dalam produksi, maka Muhtadi, M.Si. selaku reviewer program
sebaiknya diberikan pendanaan yang lebih Pakom, serta LPPM UMS yang mendanai
besar untuk membantu pengadaan bahan dan kegiatan ini.
peralatan.

PERSANTUNAN
Tim Pengabdian Masyarakat
Kompetitif mengucapkan terima kasih

DAFTAR PUSTAKA

1. Balai Penelitian Tanaman Hias (BPTH), 2006. Beauveria bassiana pengendali hama
tanaman. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Indonesia 28(1): 11-12.
2. BLH Grobogan, 2011, Kelebihan dan kekurangan agen hayati, http://blh.grobogan.go.id/
artikel/377-kelbihan-dan-kekurangan-agen-hayati.html, diakses 12 November 2013
3. Carpenter MA, Ridgway HJ, Stringer AM, Hay AJ, Stewart A. 2008. Characterisation of a
Trichoderma hamatum monooxygenase gene involved in antagonistic activity against
fungal plant pathogens. Curr Genet 53:193-205.
4. Dinas Pertanian Propinsi DIY. 2005. Beauveria bassiana pengendaali walang sangit. http:/
/www.distan.pemda-diy.go.id/index.php?option=content&task=view&id=92&
Itemid=2, diakses 12 September 2013.
5. Roberto, M.P. dan W.R. Donald.1990. Dray Mycelium Praparation of Entomophatogenic
Fungi Metarhizium anisopliae and Beauveria bassiana, J. Invertebrate Phatology,
56, 39-46, Academic Press, Inc.
6. Sevas Educational Society, 2007, Production of bioinsecticides, http://
www.sbioinformatics.com/Bioinsecticides.html, diakses 16 September 2013
7. Suwahyono, U., dan P. Wahyudi, 2008, Produksi dan Formulasi Bioinsektisida dari Propagul
Aktif Jamur Beauveria bassiana, J. Tek. Ling, 9(1), 85-91
8. University of Guelph, Canada, 2013, Beauveria bassiana, http://www.uoguelph.ca/~gbarron/
MISCELLANEOUS/nov01.htm, diakses 15 Desember 2013
9. Kraus, Gunther F., et al, 2004, Trichoderma brevicompactum sp. Nov, Mycologia,
September/October 2004 vol. 96 no. 5, 1059-1073

WARTA, Vol .18, No.1, Maret 2015: 01 - 9 ISSN 1410-9344 9

You might also like