Professional Documents
Culture Documents
Jurnal 7
Jurnal 7
E-ISSN : 2549-6581
Artikel Hasil Penelitian
Diterima : 02 Juli 2018
Direview : 02 Juli 2018
Dimuat : Agustus – November 2018
Email*: hanifazizah20@gmail.com
HP : 085713741257
ABSTRACT
Reproductive health problems in adolescents occurs because teenagers lack
knowledge of reproductive health. The results of preliminary study on class X by giving a
short question through interviews showed that 70%students of them have less knowledge
level about reproductive health especially about young age marriage and HIV. Therefore it
is takes socialization efforts with simulation game and audio visual method as an effort to
improve students' knowledge about young marriage and HIV / AIDS. This research aims
to analyzed difference in the influence of counseling method of simulation game with
audio visual to increase knowledge of reproductive health of young women in SMK Negeri
1 Pujon. The research design was true-experimental, pre-test and post-test control group
design. The population in this research were all students of class X SMK Negeri 1 Pujon
amounted to 89 students, the sample used 50 students by using simple random sampling
technique. The results showed that there were differences between the simulation game
method and audio visual to increase the knowledge of X-class girls about reproductive
health (p = 0,041). The simulation game method has more effective to increase the
knowledge of the girls than the audio visual, because the average score of game
simulation knowledge is higher than the average score audio visual (4.80> 3.16).
Keywords: audio visual, HIV/AIDS, knowledge inprovement, simulation game, young
marriage.
ABSTRAK
Masalah kesehatan reproduksi pada remaja terjadi karena kurangnya
pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Hasil dari studi pendahuluan pada kelas X
dengan memberikan pertanyaan singkat melalui wawancara menunjukkan bahwa 70%
siswa diantaranya memiliki tingkat pengetahuan yang kurang mengenai kesehatan
reproduksi khususnya tentang pernikahan usia muda dan HIV. Sehingga diperlukan
upaya sosialisasi dengan metode simulation game dan audio visual sebagai upaya untuk
meningkatkan pengetahuan siswa mengenai pernikahan usia muda dan HIV/AIDS.
1
2 Journal of Issues in Midwifery, Agustus – November 2018, Vol. 2 No. 2, 1-11
Berdasarkan tabel 1 terlihat dan pada saat post test tetap dalam
distribusi perubahan kategori tingkat kategori baik.
pengetahuan remaja putri tentang
kesehatan reproduksi pada saat Tingkat Pengetahuan Kesehatan
sebelum dan setelah mendapatkan Reproduksi Remaja Putri
penyuluhan dengan metode Sebelum dan Setelah Penyuluhan
simulation game. Sejumlah 44% dengan Metode Audio Visual
responden pada saat pre test Berikut ini merupakan
berada dalam kategori berpenge- distribusi frekuensi dan persentase
tahuan kurang, setelah dilakukan tingkat pengetahuan kesehatan
post test terdapat 12% yang reproduksi remaja putri sebelum dan
berubah menjadi kategori baik, dan setelah penyuluhan dengan metode
sebanyak 32% tetap dalam kategori audio visual:
cukup. Selanjutnya, sebanyak 52%
Sedangkan 4% responden lain pada
saat pre test dalam kategori baik
Keterangan tabel :
AVE : Audio VisualPre test
AVO : Audio Visual Pos test
n : Besarnya sampel
yang mencegah di mana harus ada simulation game dan audio visual
keseimbangan antara suasana yang terhadap peningkatan pengetahuan
menyenangkan dan keseriusan, kesehatan reproduksi remaja putri,
meningkatkan semangat dalam dan dapat disimpulkan bahwa
belajar sehingga anak termotivasi simulation game lebih menentukan
untuk mengikuti proses belajar, dan dalam meningkatkan pengetahuan
anak-anak akan menjadi semakin kesehatan reproduksi remaja putri
konsentrasi dengan materi yang daripada metode audio visual dilihat
dilibatkan dalam permainan[9]. berdasarkan peringkat rata-rata
Peningkatan pengetahuan setelah pemberian penyuluhan.
remaja putri tentang kesehatan Kelompok metode simulation
reproduksi terutama mengenai game dan kelompok metode audio
pernikahan usia muda dan visual memiliki perbedaan yang
HIV/AIDS dapat terjadi karena signifikan dalam peningkatan
dengan melihat gambar akan pengetahuan kesehatan reproduksi,
sekaligus mendengarkan suara tetapi keduanya memberikan
maka akan lebih cepat mengerti pengaruh dalam peningkatan
tentang apa yang dijelaskan, pengetahuan kesehatan reproduksi
sehingga salah pengertian dapat remaja putri. Sehingga dapat
dihindari secara efektif, memberikan disimpulkan bahwa metode
dorongan dan motivasi serta melalui simulation game dan metode audio
metode audio visual akan lebih lama visual dapat digunakan sebagai
terekam dalam ingatan, sehingga penyuluhan kepada responden
memudahkan siswa dalam untuk membantu meningkatkan
mengamati dan menirukan pengetahuan responden.
pembelajaran yang diajarkan[10]. Hal diatas didukung dengan
Peningkatan pengetahuan penelitian yang dilakukan oleh
dengan penyuluhan menggunakan Hamdalah (2011) yang menyatakan
media permainan ular tangga dapat bahwa efektivitas media permainan
dilihat dari peningkatan rata-rata ular tangga lebih tinggi daripada
skor pengetahuan awal (pre-test) media cerita bergambar dalam
sebesar 12,48 yang kemudian mempersepsikan pengetahuan,
berubah menjadi 22,12 pada saat sikap, dan praktik kesehatan gigi
post-test[11]. dan mulut dengan nilai rata-rata pre-
Rata-rata selisih skor test dari responden yang mendapat-
pengetahuan kesehatan reproduksi kan penyuluhan dengan media
sebelum dan setelah dilakukan permainan ular tangga sebesar 7,69
penyuluhan dengan metode berubah menjadi 11,53 pada nilai
simulation game sebesar 4,80. rata-rata post-test. Selain itu hal
Sedangkan pada kelompok tersebut juga di dukung dengan
penyuluhan dengan metode audio penelitian yang dilakukan oleh
visual rata-rata selisih skor Maisyaroh (2014) hasil penelitian
pengetahuan kesehatan reproduksi peningkatan rata-rata pada siklus I
sebelum dan setelah dilakukan yaitu 0,40 meningkat pada siklus II
penyuluhan adalah 3,16. Hal ini menjadi 0,64, hal tersebut menyata-
menunjukkan terdapat perbedaan kan bahwa pelaksanaan pendekat-
yang signifikan setelah pemberian an permainan ular tangga dapat
penyuluhan memakai metode meningkatkan hasil belajar siswa.
10 Journal of Issues in Midwifery, Agustus – November 2018, Vol. 2 No. 2, 1-11