You are on page 1of 8

Pharmacy Case Report Februari

2018
PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN AV BLOK DENGAN
HYPERKALEMIA, HHD (Hipertensi Heart Desease), CAD (Coronary Artery
Desease), CKD (Chronic Kidney Disease) STAGE V
DI RUANG PERAWATAN GARUDA DI RSAU dr. ESNAWAN ANTARIKSA
JAKARTA TIMUR

MONITORING OF DRUG THERAPY ON AV BLOCK PATIENT WITH


HYPERKALEMIA, HHD (Hypertension Heart Desease), CAD (Coronary Artery
Disease), CKD (Chronic Kidney Disease) STAGE V
IN GARUDA CARE ROOM IN RSAU dr. ESNAWAN ANTARIKSA
JAKARTA TIMUR

Anastasia Iriani Toyang 1)


Sutriningsih, M.Farm., Apt.2)
1,2,3)
Faculty of Pharmacy, University 17 August 1945 Jakarta (UTA 45), Indonesia

ABSTRACT

Chronic kidney disease or better known in the community with the term chronic renal
failure (GGK) is a condition when kidney function begins to decrease gradually.
Hypertensive heart disease is a disease associated with secondary effects on the heart
due to prolonged and prolonged systemic hypertension. Coronary artery disease (CAD)
is a narrowing or blockage of the coronary arteries, the arteries that deliver blood to
the heart muscle. Potassium levels in blood are normally 3.6 to 5.2 millimoles per liter
(mmol / L). If potassium levels in the blood above 7.0 mmol / L, this condition can be
very dangerous and require immediate treatment. In this case the patient was
diagnosed with AV block with hyperkalemia, HHD, Coronary Artery Desease (CAD),
Chronic Kidney Disease (CKD) stage V. Based on the diagnosis data was collected by
looking at patient's medic record, laboratory data and examination and there is drug
interaction between ceftriaxone and warfarin, where ceftriaxone may increase the effect
of warfarin as an anticoagulant. There is an interaction between acetensa and
spironolactone which if taken simultaneously can increase potassium levels. There is an
interaction between spironolactone and warfarin in which spinorolactone decreases the
effect of warfarin by increasing the excretion of warfarin.

Keywords: CKD on HD V stage, HHD, CAD, Monitoring of Drug Therapy, DRP

ABSTRAK

PHARMACY CASE REPORT UTA 45 Jakarta Page 1


Pharmacy Case Report Februari
2018
Demam typhoid merupakan salah satu dari penyakit infeksi terpenting. Menurut World
Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang
diakibatkan oleh bakteri salmonella typhi. Demam tifoid termasuk penyakit menular
yang tercantum dalam Undang-undang nomor 6 Tahun 1962 tentang wabah. Kelompok
penyakit menular ini merupakan penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang
banyak orang sehingga dapat menimbulkan wabah (Sudoyo A.W., 2010).
Pada kasus ini pasien didiagnosa menderita penyakit Demam tifoid. Berdasarkan
diagnosa tersebut maka dilakukan pemantauan terapi obat berupa pengumpulan data
dari rekam medik dan hasil pemeriksaan laboratorium pasien untuk mengetahui terapi
obat pada pasien dan mengetahui masalah terkait obat yang digunakan selama
perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Depok. Tujuan pemantauan terapi obat
ini adalah meningkatkan efektifitas terapi dan meminimalkan reaksi obat yang tidak
diinginkan terhadap pasien seperti pemberian ketorolac untuk mengatasi nyeri badan
pada pasien

Kata kunci : CKD on HD stage V, HHD, CAD, Pemantauan Terapi Obat, DRP

Deskripsi Kasus Kegiatan pemantauan terapi obat ini


dilakukan pada pasien rawat inap

PHARMACY CASE REPORT UTA 45 Jakarta Page 2


Pharmacy Case Report Februari
2018
Cempaka di Rumah Sakit Bhayangkara Dalam penanganannya, pasien
Brimob Depok dengan pasien Ny. N diberikan hari pertama antibiotik
berusia 32 tahun masuk rumah sakit seftriakson dengan pemberian intravena.
(IGD) dengan keluhan nyeri badan ± 1 Kelebihan obat ini selain sebagai terapi
minggu, Demam selama 5 hari terutama alternatif untuk kasus demam tifoid
sore hari, Mencret selama 5 hari lalu yang MDR juga angka kekambuhan
tidak BAB hingga 5 jam Sebelum demam tifoidnya yang rendah,
masuk rumah sakit. Dari pemeriksaan Pemberian obat sefalosporin generasi
tanda-tanda vital pasien seperti tekanan ketiga seperti seftriakson atau
darah, denyut nadi, suhu dan respirasi sefotaksim diindikasikan pada kasus-
menunjukan hasil masih berada dalam kasus yang resisten terhadap obat
batas normal. Kemudian dilakukan kloramfenikol dan obat antibiotik untuk
pemeriksaan penunjang lainnya yang demam tifoid lainnya.
meliputi pemeriksaan laboratorium Kemudian pasien diberikan injeksi
dengan pengambilan sampel darah dan ketorolac untuk mengatasi nyeri
hasil yang diperoleh yaitu hemoglobin badannya. Namun berdasarkan
dan hematokrit menunjukkan hasil PIONAS, injeksi ketorolac digunakan
dibawah normal, leukosit dan trombosit dalam penanganan jangka pendek untuk
menunjukkan hasil diatas normal. nyeri akut pasca bedah yang sedang
Berdasarkan anamnesa yang hingga berat.
diperoleh dan dari pemeriksaan tanda- Terapi lain yang diterima oleh
tanda vital serta pemeriksaan pasien adalah pemberian obat
laboratorium, pasien didiagnosa ondansetron dan ranitidin keduanya
menderita Typhoid Fever atau demam diberikan secara intravena, paracetamol
tifoid. Dalam masyarakat penyakit ini diberikan secara oral. Pemberian obat
dikenal dengan nama Tipes atau thypus, ondansetron dan ranitidin secara
tetapi dalam dunia kedokteran disebut intravena dimaksudkan untuk
Typhoid fever atau Thypus abdominalis menangani gejala gangguan saluran
karena berhubungan dengan usus di pencernaan yang di alami oleh pasien.
dalam perut (Widoyono, 2002) Sedangkan ranitidin merupakan
golongan obat H2 agonis yang
Diskusi dan Pembahasan
diindikasikan untuk pengobatan tukak

PHARMACY CASE REPORT UTA 45 Jakarta Page 3


Pharmacy Case Report Februari
2018
lambung atau tukak duodenum, 2. Pemberian terapi ketorolac pada
mengurangi produksi asam lambung pasien ini kurang tepat karena akan
sehingga dapat mengurangi rasa nyeri menimbulkan risiko yang tidak
ulu hati akibat ulkus atau tukak diinginkan. Disamping efek
lambung, dan masalah asam lambung samping yang akan ditimbulkan
tinggi lainnya. (ISO, 2014) oleh obat tersebut, ketorolac juga
Pemberian obat lain yaitu yang dindikasikan untuk pasien dengan
diberikan secara oral dimaksudkan nyeri akut berat pasca bedah
untuk penanganan keluhan lain dari sedangkan pasien hanya
pasien. Pada pemeriksaan pasien mengeluhkan nyeri badan. Untuk
mengeluhkan bahwa sudah demam mengurangi terjadinya risiko obat
beberapa hari sehingga dokter yang tidak diinginkan maka
meresepkan paracetamol 3x 500 mg pemberian terpi obat tersebut tidak
untuk menurunkan demam Parasetamol perlu dilakukan.
tidak berefek sebagai anti radang, tetapi
lebih sebagai analgesik (anti nyeri) dan Daftar Pustaka
anti piretik (obat penurun panas). Anonim. 2015. Mims Indonesia
Petunjuk Konsultasi Edisi 2015.
Simpulan
Penerbit Asli (Mims Pharmacy
Berdasarkan pemantauan terapi obat
Guide): Jakarta.
Pasien atas nama Ny. N umur 32 tahun
dengan diagnosa oleh dokter yaitu Anonim. 2014. Iso Informasi Spesialite
Tifoid Fever disimpulkan bahwa: Obat Edisi 2014. Penerbit Asli
1. Efektivitas terapi dari pasien (Iso Pharmacy Guide): Jakarta
tersebut menunjukkan hasil yang
Bhan MK, Bahl R, Bhatnagar S. 2005.
baik dimana pasien sudah tidak
Typhoid fever and paratyphoid
mengalami demam lagi hanya saja
fever. Lancet 2005. USA
pasien mengeluhkan nyeri
tenggorokan yang berasal dari efek Crump JA, Luby SP, Mintz ED. 2004.
smping salah satu obat yang The global burden of thypoid.
diberikan Bull World Helath

PHARMACY CASE REPORT UTA 45 Jakarta Page 4


Pharmacy Case Report Februari
2018
Organization. Amerika Serikat Mardiastuti HW, Karruniawati A,
New York Kiranasari A, Ikaningsih,
Kadarsih R. 2007. Situasi
Harahap, N. 2011. Karakteristik
Terkini di Asia, Eropa,
Penderita Demam Tifoid
Amerika Serikat, Timur
Rawat Inap Di RSUD Deli
Tengah dan Indonesia.
Serdang Lubuk Pakam.
Emergency Resistance

Hoffman, S.L. (2002). Typhoid fever. Pathogen. Jakarta

In: Strickland GT. Editor.


Marleni M. 2012. Ketepatan uji tubex
Haunter’s tropical medicine.
TF dibandingkan Nested-PCR
7th ed. Philadelphia WB
dalam mendiagnosis demam
Saunders Co.
tifoid pada anak pada demam

Juwono R. 1984. Demam tifoid. Dalam: hari ke-4. Fakultas Kedokteran

Soeparman, editor. Ilmu Universitas Sriwijaya.

Penyakit Dalam Jilid I. Edisi Palembang

ke 2. Balai Penerbit Fakultas


Nelwan, R.H.H. 2012. Tata Laksana
Kedokteran Universitas
Terkini Demam Tifoid. Divisi
Indonesia. Jakarta
Penyakit Tropik dan Infeksi

Kementrian Kesehatan RI. 2006. Departemen Ilmu Penyakit

Keputusan Menteri Kesehatan Dalam, Fakultas Kedokteran

Nomor 365/ MENKES Universitas Indonesia /Rumah

/SK/V/2006 tentang Pedoman Sakit Cipto Mangunkusmo .

Pengendalian Demam Tifoid. Jakarta.

Jakarta
Rampengan TH, Laurent IR. 1993.

Kalra SP, Naithani N, Mehta SR, Demam Tifoid ; Penyakit

Swamy AJ. 2003. Current Infeksi Tropik Pada Anak.

trends in the management of Penerbit Buku Kedokteran

typhoid fever. MJAFI .USA EGC. Jakarta

PHARMACY CASE REPORT UTA 45 Jakarta Page 5


Pharmacy Case Report Februari
2018
Rasmilah. 2012. Tifoid. Fakultas Widodo, D. 2006. Ilmu Penyakit
Kesehatan Masyarakat Dalam Universitas Indonesia,
Universitas Sumatera Utara. edisi III. Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas
Pohan HT. 2011. Management of
Kedokteran Universitas
resistant Salmonella infection.
Indonesia. Jakarta.
Paper presented at: 12th
Jakarta Antimicrobial Update.
Jakarta, Indonesia.

Sodikin. 2011. Asuhan Keperawatan


Anak: Gangguan Sistem
Gastrointestinal dan
Hepatobilier. Salemba Medika.
Jakarta

Sudoyo, A.W., Bambang S., Idrus A.,


Siti S. 2010. Buku ajar ilmu
penyakit dalam. Fakultas
Kedokteran Universitas
Indonesia . Jakarta

Sutedjo, AY. 2009. Mengenal Penyakit


Melalui Hasil Pemeriksaan
Laboratorium. Amara Books.
Yogyakarta

Soedarno SS, Garna H, Hardinegoro


SR. 2002. Buku Ajar Infeksi
Penyakit dan Pediatri Tropis
Edisi Ke-2. Ikatan Dokter Anak
Indonesia. Jakarta.

PHARMACY CASE REPORT UTA 45 Jakarta Page 6

You might also like