You are on page 1of 15

Mimbar Administrasi FISIP UNTAG Semarang, Volume 15 No.

19 April 2019

Perkembangan Demokratisasi dalam Sistem Politik Demokrasi


di Indonesia

Oleh : Pratiwi Tedjo


NIDN : 00 070558 01

Abstract

Indonesian political life concerns all those varieties of activity that influence significantly the
kind of authoritative policy adapted for a society and the way it is put into practice. We are
said to be participating in political life when our activity relates in some way to the making
and excution of policy for a society. The state is a society which is integrated by possesing a
coercive authority legally supreme over any indiviual or group which is part of the society.
A society is a group of human beings living together and working together for the
satisfaction of their mutual wants. Such a society is a state when the way of live to which
both individuals and associations must confirm is defined by a coercive authority binding
upon them all. A democratic political system is one in which public policies are made on a
majority basis, by representative subject to effective popular control at periodic election
which are conducted on the principle of political aquality and under conditions of political
freedom.
A form of government where the citizens exercise the same right (the right to make political
decision) but through representatives chosen by them and responsible to them through the
process of free elections.
Indonesian political democracy it means political power of the state is equality shared by the
citizens. Citizens have the real power to legislate, which perform by delegating this function
to their elected representative.
Democracy is a form of governmental in which the common people hold political power and
can rule either directly or through elected representatives. An example of democracy at work
is in the government by the people especially rule of the majority but democracy
consolidation is the process by which a new democracy matures, in a way that means it is
unlikely to revert to authoritarianism without an external shock.
Democratization is the transition to a more democratic political changes moving in a
democratic direction and one of the most important concept and trends in modern political
science one whose significance is just beginning.
By political participation we mean activity by private citizen designed to influence
government decision making participation may be individual or collective organized or
spontaneous, sustained or sporadic, peaceful or violent, legal or illegal, effective or
ineffective. A political party is the articulate organization of society’s active political agents,
those who are concerned with the control of governmenal polity power and who compete for
popular support with other group or groups holding divergent views.

Keywords : Democratization, democracy polity and system democracy.


Mimbar Administrasi FISIP UNTAG Semarang, Volume 15 No. 19 April 2019

A. Pendahuluan demokrasi. Dengan demikian,


Negara Indonesia merupakan demokrasi bagi bangsa Indonesia
salah satu negara yang berusaha adalah konsep yang tidak dapat
untuk membangun sistem politik dipisahkan. Budaya demokrasi di
demokrasi sejak menyatakan Indonesia perlu dikembangkan
kemerdekaan dan kedaulatannya dalam kehidupan bermasyarakat,
pada tahun 1945. Sebagai sebuah berbangsa dan bernegara serta
gagasan, demokrasi sebenarnya hendaknya mengacu pada akar
sudah banyak dibahas dan budaya nasionalisme yang
diterapkan di Indonesia. Pada awal memiliki nilai gotong royong atau
kemerdekaan Indonesia berbagai kebersamaan dan mementingkan
hal dengan negara masyarakat telah kepentingan umum. Namun budaya
diatur dalam UUD 1945. Para individualisme dan budaya liberal
pendiri bangsa berharap agar yang masuk melanda masyarakat
terwujudnya pemerintahan yang dengan melalui arus globalisasi
melindungi bangsa Indonesia dan tidak dapat dibendung karena
seluruh tanah tumpah darah kemajuan teknologi.
Indonesia, memajukan Sistem politik demokratis
kesejahteraan umum, adalah sistem politik yang
mencerdaskan kehidupan bangsa, memberikan perlakuan sama
dan ikut serta melaksanakan kepada semua anggota kelompok
ketertiban dunia yang berdasarkan pada lembaga pemerintahan, baik
kemerdekaan, perdamaian abadi kelompok mayoritas maupun
dan keadilan sosial. Semua itu minoritas dalam hak dan
merupakan gagasan-gagasan dasar kemampuan masing-masing untuk
yang melandasi kehidupan negara ikut serta dalam penyelenggaraan
yang demokratis. pemerintahan.
Sebagai bentuk kesungguhan
negara Indonesia, landasan tentang B. Konsep Dasar dan Pengertian
demokrasi telah tertuang dalam Demokrasi
pembukaan UUD 1945 maupun Ketika ada yang mendefinisikan
batang tubuh UUD 1945. Seluruh demokrasi secara ideal atau sebagai
pernyataan dalam UUD 1945 definisi populistik tentang demokrasi yakni
dilandasi oleh jiwa dan semangat sebuah sistem pemerintahan dari, oleh, dan
Mimbar Administrasi FISIP UNTAG Semarang, Volume 15 No. 19 April 2019

untuk rakyat maka pengertian demokrasi kekeluargaan sehingga tidak ada dominasi
tidak pernah ada pemerintahan dijalankan kelompok mayoritas dan minoritas.
secara langsung oleh semua rakyat dan Demokrasi adalah bentuk atau
tidak pernah ada pemerintahan sepenuhnya mekanisme sistem pemerintahan suatu
untuk semua rakyat. Dalam praktiknya, negara sebagai upaya mewujudkan
yang menjalankan pemerintahan bukan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga
rakyat, tetapi elite yang jumlahnya jauh negara) atas negara untuk dijalankan oleh
lebih sedikit. pemerintahan negara. Demokrasi
Demokrasi sesungguhnya adalah menempati posisi vital dalam kaitannya
seperangkat gagasan dan prinsip tentang dengan pembagian kekuasaan dalam suatu
kebebasan, tetapi juga mencakup negara (umumnya berdasarkan konsep dan
seperangkat praktik dan prosedur yang prinsip trias politica) yaitu kekuasaan yang
terbentuk melalui sejarah panjang, diperoleh dari rakyat dan harus digunakan
sehingga demokrasi sering disebut suatu untuk kesejahteraan dan kemakmuran
pelembagaan dari kebebasan. rakyat.
Adapun demokrasi yang dianut di Menurut Nurcholis Madjid, demokrasi
Indonesia adalah demokrasi yang dalam kerangka diatas berarti proses
berdasarkan Pancasila, sehingga bisa melaksanakan nilai-nilai civility (keadaan)
diartikan bahwa demokrasi Pancasila dalam bernegara dan bermasyarakat.
adalah demokrasi yang berdasarkan Demokrasi merupakan proses menuju dan
kekeluargaan dan gotong royong yang menjaga civil society yang menghormati
ditujukan kepada kesejahteraan rakyat dan berupaya merealisasikan nilai-nilai
yang mengandung unsur-unsur demokrasi.
berkesadaran religius, kebenaran, Negara atas pemerintah dalam
kecintaan, dan budi pekerti luhur, menjalankan tata pemerintahnya yang
berkepribadian Indonesia yang demokratis dapat dilihat dari 4 aspek, yaitu
berkesinambungan. Dalam demokrasi :
Pancasila, kebebasan individu tidak 1. Masaah pembentukan negara
bersifat mutlak tetapi harus diselaraskan 2. Dasar kekuasaan negara
dengan tanggung jawab sosial. 3. Susunan kekuasaan negara
Keuniversalan cita-cita demokrasi 4. Masalah kontrol rakyat
dipadukan dengan cita-cita bangsa
Indonesia yang dijiwai oleh semangat C. Prinsip Demokrasi di Indonesia
Mimbar Administrasi FISIP UNTAG Semarang, Volume 15 No. 19 April 2019

Salah satu pilar demokrasi adalah trias 4. Peradilan yang bebas dan tidak
politica yang membagi ketiga kekuatan memihak
politik negara (eksekutif, yudikatif, dan 5. Pengambilan keputusan atas
legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga musyawarah
jenis lembaga negara yang saling lepas 6. Adanya partai politik dan
(independen) dan sejajar satu sama lain. organisasi sosial politik
Kesejajaran dan independensi ketiga jenis 7. Pemilu yang demokratis
lembaga negara ini diperlukan agar ketiga
lembaga negara ini dapat saling Adapun ciri-ciri demokrasi menurut
mengawasi dan saling mengontrol Henry B. Mayo dalam Mirian Budiarjo
berdasarkan prinsip checks and balances. (1996) dalam bukunya “Introduction in
Ketiga lembaga negara negara tersebut Democratic Theory” memberikan ciri-ciri
adalah lembaga pemerintah yang memiliki demokrasi dari sejumlah nilai, yaitu :
kewenangan untuk mewujudkan dan 1. Menyelesaikan perselisihan
melaksanakan kewenangan eksekutif, dengan damai dan secara
lembaga pengadilan yang berwenang melembaga
menyelenggarakan kekuasaan yudikatif 2. Menjamin terselenggaranya
dan lembaga perwakilan rakyat (DPR) perubahan secara damai dalam
yang memiliki kewenangan menjalankan suatu masyarakat yang sedang
kekuasaan legislatif. Dibawah sistem ini, berubah
keputusan legislatif dibuat oleh wakil yang 3. Menyelenggarakan pergantian
wajib bekerja dan bertindak sesuai dengan pimpinan secara teratur
aspirasi masyarakat yang diwakilinya 4. Membatasi pemakaian kekerasan
(konstituen) dan yang memilihnya melalui sampai minimum
proses pemilihan umum legislatif, selain 5. Mengakui serta menganggap wajar
sesuai dengan hukum dan peraturan. Pada adanya keanekaragaman dalam
dasarnya, prinsip demokrasi itu sebagai masyarakat
berikut : 6. Menjamin tegaknya keadilan
1. Kedaulatan ditangan rakyat
2. Pengakuan dan perlindungan Beberapa ciri pokok demokrasi
terhadap hak asasi manusia menurut Syahrial Sarb (2006)
3. Pemerintahan berdasar hukum antara lain :
(konstitusi) 1. Keputusan diambil berdasarkan
suara rakyat dan kehendak rakyat
Mimbar Administrasi FISIP UNTAG Semarang, Volume 15 No. 19 April 2019

2. Kebebasan individu dibatas oleh mengujicobakan desainnya,


kepentingan bersama, kepentingan menilai dan menguji keabsahannya.
bersama lebih penting daripada Demokrasi mengandung nilai-nilai
kepentingan individu atau dasar dan kaidah-kaidah dasar
golongan untuk suprastruktur dan
3. Kekuasaan merupakan amanat infrastruktur sistem kehidupan
rakyat, segala sesuatu yang bernegara bangsa Indonesia.
dijalankan pemerintah adalah Negara adalah organisasi
untuk kepentingan rakyat kekuasaan yang memiliki dan
4. Kedaulatan ada ditangan rakyat, menggunakan kekuasaan dengan
lembaga perwakilan rakyat paksa. Dalam negara hukum,
mempunyai kedaulatan penting kekuasaan dan hukum itu
dalam sistem kekuasaan negara merupakan konsep yang integral
dan tidak dapat dipisahkan.
Mengutip pendapatnya Implikasinya adalah kekuasaan
Zamroni dalam Winarno (2007) negara harus mempunyai legitimasi
bahwa nilai-nilai demokrasi hukum. Esensi dari demokrasi
meliputi : 1) Toleransi, 2) dengan rule of law adalah bahwa
kebebasan mengemukakan kekuasaan negara harus
pendapat, 3) menghormati mengandung melndungi serta
perbedaan pendapat, 4) mengembangkan kebenaran
menghormati keanekaragaman hukum. Esensi lainnya bahwa
dalam masyarakat, 5) terbuka dan seluruh warga negara memiliki
komunikasi, 6) menjujung nilai dan kedudukan yang sama dihadapan
martabat kemanusiaan, 7) percaya hukum, memiliki akses sama
diri, 8) tidak menggantungkan pada kepada layanan hukum, sebaliknya
orang lain, 9) saling menghargai, seluruh warga negara berkewajiban
10) mampu mengekang, 11) menaati semua peraturan hukum.
kebersamaan, 12) keseimbangan Demokrasi bukan sekedar soal
Demokrasi dirancang dan kebebasan dan hak, bukan sekedar
dilaksanakan oleh segenap rakyat soal kewajiban dan tanggung jawab
dengan pengertian yang jelas ataupun kedaulatan rakyat atau
dimana rakyat terlibat langsung pembagian kekuasaan. Demokrasi
merumuskan substansinya bukan pula sekedar soal otonomi
Mimbar Administrasi FISIP UNTAG Semarang, Volume 15 No. 19 April 2019

daerah dan keadilan hukum sebab dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan


demokrasi ditujukan untuk sosial.
membangun negara Demokrasi kita adalah demokrasi
berkemakmuran / kesejahteraan Indonesia yang membawa corak
(welfare state) oleh, dan untuk kepribadian bangsa Indonesia, tidak perlu
sebesar-besarnya rakyat Indonesia. “identik” sama dengan demokrasi yang
Demokrasi menggariskan dijalankan oleh bangsa-bangsa lain.
keadilan sosial diantaranya Perkembangan demokrasi di Indonesia
berbagai kelompok, golongan dan dapat dibagi menjadi beberapa periodesasi
lapisan masyarakat. Keadilan sosial antara lain :
lebih merujuk pada keadilan 1. Perkembangan demokrasi masa
peraturan dan tatanan revolusi kemerdekaan
kemasyarakatan yang tidak Implementasi demokrasi pada
diskriminatif untuk memperoleh masa pemerintahan revolusi kemerdekaan
kesempatan atau peluang hidup, baru terbatas pada interaksi politik di
tempat tinggal, pendidikan, parlemen dan berfungsinya pers yang
pekerjaan, politik, administrasi mendukung revolusi kemerdekaan.
pemerintahan, layanan birokrasi, Meskipun tidak banyak catatan sejarah
bisnis, dan lain-lain. yang menyangkut perkembangan
demokrasi pada periode ini, akan tetapi
D. Perkembangan Demokrasi di pada periode tersebut telah diletakkan hal-
Indonesia hal mendasar. Pertama, pemberian hak-hak
Demokrasi kita adalah demokrasi politik secara menyeluruh. Kedua,
Indonesia yang dijiwai dan diinteraksikan presiden yang secara konstitusional ada
dengan sila-sila yang terkandung pada kemungkinan untuk menjadi diktator.
Pancasila sebagai dasar negara. Hal ini Ketiga, dengan maklumat Wakil Presiden,
berarti bahwa hak-hak demokrasi haruslah maka dimungkinkan terbentuknya
selalu disertai dengan rasa tanggung jawab sejumlah partai politik yang kemudian
kepada Tuhan Yang Maha Esa, haruslah menjadi peletak dasar bagi sistem
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan kepartaian di Indonesia untuk masa-masa
sesuai dengan harkat dan martabat selanjutnya dalam sejarah kehidupan
manusia haruslah menjamin dan politik kita.
mempersatukan bangsa dan dapat 2. Perkembangan demokrasi
parlementer (1945-1959)
Mimbar Administrasi FISIP UNTAG Semarang, Volume 15 No. 19 April 2019

Periode kedua pemerintahan 3. Perkembangan demokrasi


negara Indonesia adalah tahun 1950 terpimpin (1959-1965)
sampai 1959, dengan menggunakan UUD Sejak berakhirnya pemilihan
Sementara (UUDS) sebagai landasan umum 1955, presiden Soekarno sudah
konstitusional. Pada masa ini adalah masa menunjukkan gelaja ketidaksenangannya
kejayaan demokrasi di Indonesia, karena kepada partai-partai politik. Hal itu terjadi
hampir semua elemen demokrasi dapat karena partai politik sangat orientasi pada
ditemukan dalam perwujudan kehidupan kepentingan ideologinya sendiri dan
politik di Indonesia. Lembaga perwakilan kurang memperhatikan kepentingan politik
rakyat atau parlemen memainkan peranan nasional secara menyeluruh. Disamping
yang sangat tinggi dalam proses politik itu, Soekarno melontarkan gagasan bahwa
yang berjalan. Perwujudan kekuasaan demokrasi parlementer tidak sesuai dengan
parlemen ini diperlihatkan dengan adanya kepribadian bangsa Indonesia yang dijiwai
sejumlah mosi tidak percaya kepada pihak oleh semangat kekeluargaan dan gotong
pemerintah yang mengakibatkan kabinet royong.
harus meletakkan jabatannya. Sejumlah Politik pada masa ini diwarnai
kasus jatuhnya kabinet dalam periode ini oleh tolak ukur yang sangat kuat antara
merupakan contoh konkret dari tingginya ketiga kekuatan politik yang utama pada
akuntabilitas pemegang jabatan dan waktu itu, yaitu : presiden Soekarno, Partai
politisi. Ada hampir 40 partai yang Komunis Indonesia, dan Angkatan Darat.
terbentuk dengan tingkat otonomi yang Karakteristik yang utama dari demokrasi
tinggi dalam proses rekruitmen baik terpimpin adalah menggabungkan sistem
pengurus, atau pimpinan partainya maupun kepartaian dengan terbentuknya DPR-GR
para pendukungnya. peranan lembaga legislatif dalam sistem
Demokrasi parlementer gagal politik nasional menjadi sedemikian
karena (1) dominannya politik aliran, lemah, Basic Human Rightmenjadi sangat
sehingga membawa konsekuensi terhadap lemah, masa demokrasi terpimpin adalah
pengelolaan konflik; (2) basis sosial masa puncak dari semangat anti kebebasan
ekonomi yang masih sangat lemah; (3) pers, sentralisasi kekuasaan semakin
persamaan kepentingan antara presiden dominan dalam proses hubungan antara
Soekarno dengan kalangan Angkatan pemerintah pusat dengan pemerintah
Darat, yang sama-sama tidak senang daerah.
dengan proses politik yang berjalan. Pandangan A. Syafi’i Ma’arif,
demokrasi terpimpin sebenarnya ingin
Mimbar Administrasi FISIP UNTAG Semarang, Volume 15 No. 19 April 2019

menempatkan Soekarno sebagai “Ayah” akan didistribusikan kepada


dalam famili besar yang bernama kekuatan masyarakat. Oleh karena
Indonesia dengan kekuasaan terpusat itu, pada kalangan elit perkotaan
berada di tangannya. Dengan demikian, dan organisasi sosial politik yang
kekeliruan yang besar dalam demokrasi siap menyambut pemilu 1971,
terpimpin Soekarno adalah adanya tumbuh gairah besar untuk
pengingkaran terhadap nilai-nilai berpartisipasi mendukung
demokrasi yaitu absolutisme dan program-program pembaruan
terpusatnya kekuasaan hanya pada diri pemerintahan baru
pemimpin. Selai itu, tidak ada ruang Perkembangan yang terlihat
kontrol sosial dan check and balance dari adalah semakin lebarnya
legislatif terhadap eksekutif (Sunarso, kesenjangan antara kekuasaan
dkk., 2008). negara dengan masyarakat. Negara
4. Perkembagan demokrasi dalam orde baru mewujudkan dirinya
pemerintahan orde baru sebagai kekuatan yang kuat dan
Wajah demokrasi relatif otonom dan sementara
mengalami pasang surut sejalan masyarakat semakin terealisasi dari
dengan perkembangan tingkat lingkungan kekuasaan dan proses
ekonomi, politik, dan ideologi formulasi kebijakan. Keadaan ini
sesaat atau temporer. Tahun-tahun adalah dampak dari (1)
awal pemerintahan orde baru kemenangan mutlak dari
ditandai oleh adanya kebebasan kemenangan Golkar dalam pemilu
politik yang besar. Presiden yang memberi legitimasi politik
Soeharto yang menggantikan Ir. yang kuat kepada negara; (2)
Soekarno sebagai Presiden ke-2 RI dijalankannya regulasi-regulasi
dan menerapkan model demokrasi politik semacam birokratisasi,
yang berbeda lagi, yaitu dinamakan depolitisasi, dan institusionalisasi;
demokrasi Pancasila (orba), untuk (3) dipakai pendekatan keamanan;
menegaskan klaim bahwasanya (4) intervensi negara terhadap
model demokrasi inilah yang perekonomian dan pasar yang
sesungguhnya sesuai dengan memberikan keleluasaan kepada
ideologi negara Pancasila. Dalam negara untu mengakumulasikan
masa yang tidak lebih dari tiga modal dan kekuatan ekonomi; (5)
tahun ini, kekuasaan seolah-olah tersedianya sumber biaya
Mimbar Administrasi FISIP UNTAG Semarang, Volume 15 No. 19 April 2019

pembangunan, baik dari eksploitasi inkorporasi lembaga non


minyak bumi dan gas serta dari pemerintah. Beberapa karakteristik
komoditas non migas dan pajak pada masa orde baru antara lain :
domestik, maupun yang berasal Pertama, rotasi kekuasaan eksekutif
dari bantuan luar negeri, dan boleh dikatakan hampir tidak
akhirnya (6) sukses negara orde pernah terjadi. Kedua, rekruitmen
baru dalam menjalankan kebijakan politik bersifat tertutup. Ketiga,
pemenuhan kebutuhan pokok pemiliham umum. Keempat,
rakyat sehingga menyumbat pelaksanaan hak warga negara
gejolak masyarakat yang (Rukiyati, dkk., 2008).
potensinya muncul karena sebab 5. Perkembangan demokrasi pada
struktural. masa reformasi (1998 sampai
Pemberontakan G-30- dengan sekarang)
S/PKI merupakan titik kulminasi Sejak runtuhnya orde baru yang
dari pertarungan atau tarik tambang bersamaan waktunya dengan lengsernya
politik antara Soekarno, Angkatan Presiden Soeharto maka NKRI memasuki
Darat, dan Partai Komunis suasana kehidupan kenegaraan yang baru,
Indonesia. Ciri-ciri demokrasi pada sebagai hasil dari kebijkan reformasi yang
periode orde lama antara lain dijalankan terhadap hampir semua aspek
presiden sangat mendominasi kehidupan masyarakat dan negara yang
pemerintahan terbatasnya peran berlaku sebelumnya. Kebijakan reformasi
partai politik, berkembangnya ini berpuncak dengan di amandemennya
pengaruh komunis, dan meluasnya UUD 1945 (bagian batang tubuhnya)
peranan ABRI sebagai unsur sosial karena dianggap sebagai sumber utama
politik. Menurut M. Rusli Karim, kegagalan tatanan kehidupan kenegaraan
rezim orde baru ditandai oleh di era orde baru.
dominannya peranan ABRI, Amandemen UUD 1945, terutama
birokratisasi dan sentralisasi yang berkaitan dengan kelembagaan
pengambilan keputusan politik, negara, khusunya laginya perubahan
pembatasan peran dan fungsi partai terhadap aspek pembagian kekuasaan dan
politik, campur tangan pemerintah aspek sifat hubungan antar lembaga-
dalam persoalan partai politik dan lembaga negaranya, dengan sendirinya
publik, masa mengambang, mengakibatkan terjadinya perubahan
monolitisasi ideologi negara, dan terhadap model demokrasi yang
Mimbar Administrasi FISIP UNTAG Semarang, Volume 15 No. 19 April 2019

dilaksanakan dibandingkan dengan model pendekatan berhavioral, hingga


demokrasi Pancasila di era orde baru. pendekatan sistem.
Dalam masa pemerintahan Habibie inilah Sedangkan demokrasi diartikan cara
muncul beberapa indikator kedemokrasian sederhana pemerintahan dari, oleh, dan
di Indonesia. Pertama, diberikannya ruang untuk rakyat. Demokratisasi adalah transisi
kebebasan pers sebagai ruang publik untuk ke rezim politik yang lebih demokratis.
berpartisipasi dalam kebangsaan dan Transisi ini bisa terjadi dari rezim otoriter
kenegaraan. Kedua, diberlakunya sistem ke demokrasi menyeluruh dari sistem
multi partai dalam pemilu tahun 1999. politik otoriter ke semi demokrasi atau dari
Demokrasi yang diterapkan sistem politik semi otoriter ke demokrasi.
negara kita pada era reformasi ini adalah Konsolidasi demokrasi diartikan
demokrasi Pancasila, tentu saja dengan sebagai pembiasaan (habituation) dimana
karakteristik yang berbeda dengan orde norma-norma prosedur-prosedur dan
baru dan sedikit mirip dengan demokrasi harapan-harapan tentang demokrasi
parlementer tahun 1950-1959. Pertama, menjadi sedemikian terinternalisasi
Pemilu yang dilaksanakan (1999-2004) sehingga para aktor secara rutin, secara
jauh lebih demokratis dari yang mekanis, mencocokan diri dengan aturan
sebelumnya. Kedua, rotasi kekuasaan yang tertulis dengan tidak tertulis, bahkan
dilaksanakan dari mulai pemerintahan ketika berkonflik dan bersaing.
pusat sampai pada tingkat desa. Ketiga, Menurut Diamond (2013) ada 3 (tiga)
pola rekruitmen politik untuk pengisian tugas konsolidasi demokrasi, sebagai
jabatan politik dilakukan secara terbuka. berikut :
Keempat, sebagian besar besar hak dasar a. Penguatan demokrasi yaitu
bisa terjamin seperti adanya kebebasan membuat struktur-struktur formal
menyatakan pendapat. demokrasi menjadi lebih liberal,
memiliki akuntabilitas,
E. Konsolidasi Demokrasi dan representative, dan terjangkau
Demokratisasi b. Pelembagaan politik, yaitu
Demokratisasi diartikan sebagai pemerkuatan struktur demokrasi
transformasi atau proses untuk mencapai perwakilan dan pemerintahan
suatu sistem yang demokratis. formal
Demokratisasi dapat dilihat melalui c. Membangun kinerja rezim yaitu
beberapa pendekatan ilmiah, mulai dari membangun legitimasi politik
pendekatan struktural, pendekatan elite, yang luas melalui formulasi dan
Mimbar Administrasi FISIP UNTAG Semarang, Volume 15 No. 19 April 2019

impelemntasi kebijakan-kebijakan b. Terjadinya liberalisasi politik awal


publik dan kebijakan-kebijakan c. Demokratisasi yang dikenal
politik yang positif (sistem pemilu, dengan istiliah transisi
supremasi hukum, dan lain-lain). d. Proses menuju negara yang
demokratis adalah konsolidasi
Robert Dahl dalam On demokrasi
Democracy, menjelaskan bahwa
proses menuju sistem politik yang Akan tetapi tidak semua proses
demokratis membutuhkan kondisi- / tahapan tersebut bisa selalu
kondisi sosial awal yang memadai berhasil dengan baik dikarenakan
guna terwujudnya demokratisasi. ada beberapa negara yang berhasil
Sistem politik yang demokratis melewati masa pratransisi dengan
pada hakekatnya memerlukan tiga baik, namun kemudian gagal
prinsip dasar sebagai institusional setelah memasuki tahap liberalisasi
demokrasi seperti : politik awal. Ada pula negara-
a. Tegaknya etika dan moralitas negara yang berhasil dalam tahap
politik sebagai landasan kerja liberalisasi politik awal, namun
sistem politik, ekonomi, dan sosial gagal menjalani tahap transisi. Jadi
dalam horizon berbangsa dan proses demokratisasi merupakan
bernegara. sesuatu yang tidak mudah dan
b. Tegaknya prinsip membutuhkan kesungguhan,
konstitusionalisme secara tegas konsistensi serta kesabaran yang
melalui pelaksanaan terhadap memadai.
supremasi hukum dalam
masyarakat F. Deokrasi dan Partisipasi Politik
c. Diberlakukan dan dilaksanakannya Bagian terpenting dalam demokrasi
mekanisme akuntabilitas publik politik yang melibatkan partisipasi
masyarakat luas adalah pemilu.
Dan jalannya demokrasi diperlukan Keberhasilan penyelenggaraan pemilu
tahapan-tahapan penting sampai pada merupakan indikator peradaban demokrasi
kondisi yang akan dicapai, adapun suatu bangsa. Pada praktiknya, demokrasi
berbagai tahapan-tahapan ini adalah : membutuhkan prasyarat dasar yakni
a. Berjalan sebelum keruntuhan kedewasaan dalam berpolitik. Hal ini
rezim otoriter terkait erat dengan proses pembentukan
Mimbar Administrasi FISIP UNTAG Semarang, Volume 15 No. 19 April 2019

kultur demokrasi yang harus terus politik atau adanya teror kekerasan negara
diikhtiarkan, perlu kesabaran ekstra, terhadap mereka yang kritis.
mengingat issue semula merupakan Semestinya dengan pertimbangan
resultan dari ragam gerak dan interaksi bahwa demokrasi dan hal-hal substansinya
antar elemen bangsa yang dinamis dan didalamnya yakni kebebasan dan
terus berkembang. partisipasi adalah buah dari keberhasilan
Pemilu damai dan beradab merupakan pengelolaan tata sosial dalam negara
ikhtiar wajib semua pihak. Cara pandang demokrasi. Jadi demokrasi bukan hanya
demikian meletakkan asumsi utama bahwa diperdalam, demokrasi juga perlu
bukan masalah menang-kalah yang dilindungi dari kekuatan-kekuatan diluar
menjadi fokus kita sebagai bangsa, tetapi yang berusaha menghancurkan tatanan
pembelajaran politik bagaimana nilai-nilai demokrasi.
kebangsaan terimplementasikan secara Demokrasi sebagai pemenuhan hak-
kokoh dalam budaya politik yang hak warga negara dan keterlibatan
berkarakter demokrasi. partisipatoris warga bukanlah imperatif
Sehubungan dengan pertimbangan abstrak, tetapi hidup dalam laku budaya
atas komitmen penyelenggara negara atas masyarakatnya. Oleh karena itu, selain
komitmen penyelenggara negara terhadap pengawalan atas tata sosial, demokrasi
proses demokrasi, setidaknya ada dua sisi hanya hidup dalam praktik kehidupan
demokrasi, yaitu : berkomunitas, yang ditandai hadirnya
Pertama, komitmen negara terhadap solidaritas sosial sebagai nafas hidupnya.
demokrasi sebagai pengelolaan tatanan Satu hal yang perlu dipertimbangkan
sosial terkait dengan eksploitasi fanatisme dan
Kedua, komitmen negara sikap anti demokrasi terutama dikalangan
memfasilitasi demokrasi sebagai laku kelas menengah urban adalah kurangnya
partisipasi solidaritas bersama. Hal ini dapat ditemui
Dalam perbincangan publik, dalam kehidupan sebagian kampus-
demokrasi seringkali dimaknai kampus. Maraknya ketertarikan mahasiswa
berbenturan dengan pengelolaan tata baru terhadap fenomena fanatisme
sosial, hal ini sangat dimaklumi mengingat beragama terjadi dalam suasana alienasi
selama 32 tahun dibawah rezim orde baru, sosial ketika berkomunikasi yang terbuka
tatapan sosial selalu dimaknai sebagai dan lintas budaya tidak terjadi dan setiap
pembungkaman saluran-saluran partisipasi orang berlindung dibalik identitasnya
untuk dapat eksis secara sosial. Hal yang
Mimbar Administrasi FISIP UNTAG Semarang, Volume 15 No. 19 April 2019

dapat dilakukan berupa kerja konkrit yang memadai akan membuat demokrasi aman.
terkait dengan institusi Badan Pembinaan Selama beberapa dekade, perubahan
Ideologi Pancasila atau lembaga terkait politik di level nasional regional dan
agar membangun narasi demokratik dan global tampaknya mendukung gagasan itu.
hadir dalam komunitas sosial dengan Dalam demokrasi politik,
mengelaborasi kearifan dan pengetahuan rekonsiliasi menjadi keniscayaan
berdialog bersama untuk menjaga dalam konteks Pilpres 2019, ada
ketahanan budaya berdemokrasi. dua hal penting dilakukan, pertama,
Formulasi New Deal untuk melawan penguatan terus menerus reformasi
krisis sosial melalui penguatan kebijakan politik demokratis. Kedua,
struktural juga strategi kebudayaan berupa memperbaiki patologi politik
keterlibatan para budayawan, akademisi, dengan meruntuhkan zona
tokoh masyarakat yang saling kebencian. Bilakovics (2012)
terkonsolidasi untuk merawat harapan dan percaya bahwa demokrasi adalah
menemukan kehidupan lebih baik prinsip paling menentukan pada
(Nussabaum, 2013). Langkah-langkah zaman masa kini berdemokrasi dan
kebijakan strategis yang terjadi di era berpartisipasi politik dalam
reformasi tidak terlepas dari masalah relas mengatasi prasangka anti politik
kekuasaan yang menghambat capaian- dan melaksanakan demokrasi yang
capaian demokrasi. kuat dan beradab.
Di Indonesia, krisis pengetahuan nilai-nilai
demokrasi adalah hal krusial dan atmosfer
yang mengurung Pilpres 2014 dan 2019, G. Penutup
1. Indonesia memiliki prospek yang
karena praktik demokrasi dilumuri
bagus dalam pemerintahan
kebencian sosial politik. Hilangnya
kehidupan, karena dewasa ini
kepercayaan akan prinsip demokrasi akan
masyarakat memiliki pemikiran
memudahkan jalan semua kekuatan politik
dan pemahaman tentang
yang memunculkan sentimen kebencian
demokrasi. Demokrasi di Indonesia
sosial dalam menggerakkan akumulasi
cenderung mengalami perubahan
dukungan politik. Negara-negara
dan perkembangan yang pesat. Hal
demokratis Indonesia sudah melewati
itu dapat menjadi acuan kehidupan
tahap konsolidasi demokrasi. Secara
dan sebagai pedoman dalam
konseptual bahwa masyarakat sipil yang
kuat dan tingkat kemakmuran yang
Mimbar Administrasi FISIP UNTAG Semarang, Volume 15 No. 19 April 2019

berkehidupan dan pemerintah


dalam mengambil kebijakan
2. Dengan banyak pembahasan dan
kepentingan Indonesia bukan
hanya sebagai ladang berpolitik
dan berinvestasi semata. Namun
lebih jauh, Indonesia merupakan
tempat bersosialisasi dan memiliki
banyak paham dan penyempurnaan
demokrasi politik. Dengan adanya
paradigma dan pelaksanaan
demokratisasi dalam sistem
demokrasi politik dan bertujuan
untuk kepentingan bersama
masyarakat Indonesia
3. Pelaksanaan demokrasi Indonesia
saat ini sedang berjalan menuju
demokrasi yang dewasa, dimana
peran dan partisipasi rakyat sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi
semakin terlihat jelas. Partisipasi
politik masyarakat merupakan
salah satu bentuk aktualisasi dari
proses demokratisasi dalam
kehidupan politik antara lain
memilih pimpinan negara dan juga
berperan aktif untuk
mempengaruhi pemerintah (public
policy) sebagai bentuk pelaksanaan
nilai demokrasi.
4.
Mimbar Administrasi FISIP UNTAG Semarang, Volume 15 No. 19 April 2019

Daftar Pustaka

Agustino, L. 2017. Perihal Ilmu Politik, Sebuah Bahasan Memahami Ilmu Politik. Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Budiardjo, M. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Lubis Mochtar. Demokrasi Klasik dan Modern. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Mahfud, MD. 2010. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia. Rineka Cipta, Jakarta.
Samuel, H. 1983. Political Order in Changing Societies. New Heaven, Yeak University Press.
Soehino. 2009. Ilmu Negara. Liberty, Yogyakarta.
Sumarsono. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Syamsudin, H. 2005. Pemilu Langsung Ditengah Oligarki Partai. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.

You might also like