You are on page 1of 16

Forum Agribisnis : Agribusiness Forum (Vol 9 No 2, September 2019) hal 107-122

ISSN 2252-5491, E-ISSN 2656-4599


DOI: https://doi.org/10.29244/fagb.9.2.107-122

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI


TINGKAT PEMANFAATAN E-MARKETING TANI NIAGA
OLEH PETANI KABUPATEN GROBOGAN

Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq1), Wahyu Budi Priatna2), dan Nunung Kusnadi3)
1)
Program Magister Sains Agribisnis, Sekolah Pascasarjana Instutut Pertanian Bogor
2,3)
Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor
1)
ariskarosadial@gmail.com
Diterima 12 April 2019/ Di setujui 29 Agustus 2019

ABSTRACT
Most e-marketing is widely used for business activities by companies in marketing non-
agribusiness products. This happens because agribusiness products have different
characteristics from non-agribusiness products, that is perishable, voluminous, and bulky.
Although in its development, agribusiness products can also be marketed through e-marketing.
Tani Niaga is one of the e-marketing in the agribusiness sector, which managed by the
Agriculture Service of Grobogan Regency (Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan). The
purpose of research are to identify factors that influence farmer to use Tani Niaga. The data
were analyzed using Partial Least Square (PLS) to identify factors that influenced farmer to
use Tani Niaga. The results of research showed that the individual characteristics of farmers
and the characteristics of the Tani Niaga had significant effect on using Tani Niaga. The
formal education was a dominant factor in individual characteristics of food farmers whose a
significant effect on the level of using of the Tani Niaga, but a dominant factor in the
horticulture farmers group was the courage to take risks. Moreover, the suitability of need was
a dominant factor for the characteristic of Tani Niaga whose a significant effect on the level of
using the Tani Niaga in the group of food farmers, but ease-of-use the Tani Niaga was a
dominant factor for the group of horticultural farmers.
Keywords: agribusiness products, food farmers, horticulture farmers, information
technology, SmartPLS

ABSTRAK
Sebagian besar e-marketing banyak digunakan untuk kegiatan bisnis oleh perusahaan dalam
memasarkan produk non-agribisnis. Hal Ini terjadi karena produk agribisnis memiliki
karakteristik yang berbeda dengan produk non agribisnis, yaitu mudah rusak, volume besar,
dan mengambil ruang besar. Meski dalam perkembangannya, produk agribisnis juga bisa
dipasarkan melalui e-marketing. Tani Niaga adalah salah satu e-marketing di sektor agribisnis,
yang dikelola oleh Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi petani untuk memanfaatkan Tani
Niaga. Data dianalisis menggunakan Partial Least Square (PLS) untuk mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi petani dalam memanfaatkan Tani Niaga. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa karakteristik individu petani dan karakteristik Tani Niaga berpengaruh
signifikan terhadap tingkat pemanfaatan Tani Niaga. Faktor karakteristik individu pada petani
pangan yang dominan berpengaruh nyata terhadap tingkat pemanfaatkan Tani Niaga adalah
pendidikan formal, sedangkan pada kelompok petani hortikultura adalah keberanian
mengambil resiko. Faktor karakteristik Tani Niaga yang dominan berpengaruh nyata terhadap
tingkat pemanfaatan Tani Niaga pada kelompok petani pangan adalah kesesuaian dengan

107
Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq, Wahyu Budi Priatna, Faktor-Faktor yang mempengaruhi…
Nunung Kusnadi

kebutuhan, sedangkan pada kelompok petani hortikultura adalah kemudahan untuk


diaplikasikan.
Kata Kunci: petani hortikultura, petani pangan, produk agribisnis, SmartPLS, teknologi
informasi
PENDAHULUAN kebutuhan konsumen. Data dan Statistik
Di era globalisasi ini, Teknologi Kementerian Komunikasi dan
Informasi dan Komunikasi (TIK) Informatika Republik Indonesia (2015 a
berkembang dengan sangat pesat. dan b) menunjukkan bahwa klasifikasi
Sejalan dengan berkembangnya TIK produk yang dibeli secara online
tersebut, muncul pemahaman baru didominasi oleh kategori fashion dan
mengenai paradigma pemasaran berupa aksesoris sebesar 37,6 persen, sedangkan
konsep pemasaran modern melalui klasifikasi jasa yang digunakan dalam
jaringan internet yang disebut dengan e- transaksi online didominasi oleh kategori
marketing (Eid dan Trueman, 2002; travel sebesar 35,3 persen.
Chandra, 2006; Nurmalina, 2014). E- Namun meskipun begitu,
marketing merupakan bagian dari perkembangan pemasaran produk
manajemen pemasaran yang melalui internet kini merambah ke
memperhatikan perkembangan berbagai produk termasuk produk
lingkungan yang dinamis, dimana agribisnis. Banyak pelaku usaha
internet menjadi alternatif media agribisnis yang telah memanfaatkan e-
pemasaran yang efektif dan efisien. E- marketing sebagai media pemasaran
marketing menggambarkan penggunaan produk agribisnis, contohnya di Negara
teknologi informasi dalam proses Cina dan Amerika Serikat (Liu et al.,
menginformasikan, mengomunikasikan, 2013; Lu, 2015). Di sisi lain, produk
mempromosikan, menjual produk atau agribisnis memiliki keunikan bahkan
jasa (Kotler dan Armstrong, 2018). E- perbedaan dengan produk non-agribisnis,
marketing juga merupakan suatu proses seperti pakaian dan elektronik.
membangun dan mempertahankan Karakteristik umum produk agribisnis
hubungan dengan pelanggan melalui adalah mudah rusak (perishable),
kegiatan pemasaran secara online volume besar (voluminous), dan
(Mohammed et al., 2003). Adanya e- mengambil ruang besar (bulky)
marketing merubah praktek pemasaran (Asmarantaka, 2014). Selain itu,
konvensional yang bersifat face to face karakteristik produk agribisnis juga
ke arah interaksi modern berbasis bersifat musiman, ketergantungan pada
elektronik yang lebih cepat, mudah, alam, ketidakseragaman kualitas,
murah, dan akurat. penawaran produknya relatif kecil serta
Sebagian besar e-marketing banyak memiliki rantai pemasaran yang relatif
dimanfaatkan untuk kegiatan bisnis oleh panjang.
perusahaan-perusahaan dalam Pemanfaatan e-marketing untuk
memasarkan produk atau jasa sesuai produk agibisnis pun mulai berkembang

108
Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq, Wahyu Budi Priatna, Faktor-Faktor yang mempengaruhi…
Nunung Kusnadi

di Indonesia pada tahun 2016 melalui dengan berbasis aplikasi website yang
program Sinergi Aksi untuk Ekonomi dapat diakses dengan handphone serta
Rakyat yang dicanangkan oleh komputer secara online. Mengingat
pemerintah. Salah satu program Sinergi peran dan fungsi Dinas Pertanian
Aksi untuk Ekonomi Rakyat, yaitu Kabupaten Grobogan dalam
mendayagunakan pelayanan digital memberdayakan dan melayani
untuk mendorong pemasaran produk- masyarakat tani, Dinas Pertanian
produk pertanian atau perikanan Kabupaten Grobogan memiliki misi
(Kemenkeu, 2016). Pemerintah berupaya untuk dapat membawa masyarakat tani
mengenalkan dan mengimplementasikan dapat bersaing di tingkat pasar lokal dan
sistem pemasaran produk hasil pertanian global serta meningkatkan posisi tawar
dengan sistem online melalui petani di Kabupaten Grobogan.
pengembangan sarana dan prasarana Tani Niaga merupakan sistem yang
teknologi informasi sebagai upaya untuk dibuat untuk memfasilitasi petani dalam
memangkas rantai distribusi hasil memasarkan produk hasil pertaniannya,
produksi dari petani kepada konsumen memotong rantai tataniaga menjadi lebih
agar dapat menjaga ketersediaan pendek, menstabilkan harga saat panen
komoditas pertanian dan stabilitas harga raya, memperluas jangkauan pasar, dan
sampai pada tingkat konsumen. memungkinkan petani mendapatkan
Adanya upaya pemerintah dalam pembeli dengan tawaran harga yang
hal pemasaran ternyata ditanggapi secara lebih tinggi sehingga berujung pada
positif oleh pihak Dinas Pertanian peningkatan pendapatan petani. Selain
Kabupaten Grobogan. Dilatarbelakangi itu, e-marketing Tani Niaga ini menjadi
oleh permasalahan pemasaran hasil salah satu strategi dan program untuk
pertanian yang terjadi di Kabupaten membangun dan membudayakan masa
Grobogan, yaitu banyaknya keluhan depan petani yang berwawasan TIK
yang sering muncul dari kalangan petani secara berkelanjutan (sustainable e-
terkait harga produk hasil pertanian yang future). Pengimplementasian Tani Niaga
tidak sesuai dengan yang diharapkan dan di Kabupaten Grobogan ini diharapkan
adanya ketergantungan petani kepada mampu membantu meningkatkan
tengkulak. Selain itu, Dinas Pertanian kapasitas petani untuk berpikir, bekerja,
Kabupaten Grobogan juga melihat dan berkomunikasi dengan cara yang
peluang dari perkembangan teknologi berbeda serta bermanfaat dalam
informasi serta menyadari pentingnya pertumbuhan ekonomi.
pentingnya e-marketing untuk E-marketing Tani Niaga merupakan
memasarkan produk hasil pertanian bagi inovasi pemasaran yang baru diterapkan
petani setempat. Hal inilah yang kurang dari dua tahun oleh Dinas
mendorong pihak dinas tersebut dalam Pertanian Kabupaten Grobogan.
membangun serta menerapkan e- Keberhasilan penerapan e-marketing
marketing yang diberi nama “Tani Niaga” Tani Niaga terjadi apabila adanya sinergi

109
Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq, Wahyu Budi Priatna, Faktor-Faktor yang mempengaruhi…
Nunung Kusnadi

antar pengelola serta pengguna. Fasilitas parsial berpengaruh negatif dan tidak
e-marketing yang telah disediakan oleh signifikan terhadap adopsi e-commerce
Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan ini dan faktor lingkungan secara parsial
tentunya perlu didukung oleh partisipasi berpengaruh positif dan tidak signifikan
petani sebagai pelaku agribisnis untuk terhadap adopsi e-commerce pada
mengimplementasikan program UMKM di Kota Semarang.
pengembangan Tani Niaga yang telah Penelitian Mulyandari (2011)
dibangun. terkait pemanfaatan cyber extension
Penelitian Ningtyas et al. (2015) sebagai media komunikasi dalam
terkait faktor yang mempengaruhi pemberdayaan petani sayuran juga
penggunaan e-commerce pada pelaku menganalisis faktor yang memengaruhi
UMKM di Kabupaten Banyumas dan pemanfaatan cyber extension oleh petani
Purbalingga menduga kesiapan sayuran untuk mendukung kegiatan
organisasional, dorongan eksternal, dan usahatani. Dalam penelitian ini, variabel
sikap terhadap penggunaan teknologi yang diduga memengaruhi petani dalam
berpengaruh terhadap penggunaan memanfaatkan teknologi, di antaranya
(adopsi) e-commerce. Hasil penelitian karakteristik individu, faktor lingkungan,
menunjukkan bahwa faktor yang persepsi petani akan karakteristik cyber
berpengaruh positif dan signifikan extension, dan perilaku pemanfaatan
terhadap adopsi e-commerce oleh pelaku teknologi informasi. Dan hasil penelitian
UMKM Kabupaten Banyumas dan menunjukkan bahwa ada tiga variabel
Purbalingga, yaitu faktor dorongan yang secara nyata memengaruhi perilaku
eksternal dan sikap terhadap penggunaan petani dalam memanfaatkan cyber
teknologi. extension, di antaranya karakteristik
Penelitian Hanum dan Sinarasri individu, persepsi petani akan
(2017) juga menganalisis faktor-faktor karakteristik cyber extension, dan
yang memengaruhi adopsi e-commerce perilaku pemanfaatan teknologi
oleh pelaku UMKM di Kota Semarang. informasi.
Penelitian ini menduga bahwa terdapat Penelitian Dasli (2015) terkait
beberapa faktor yang memengaruhi pemanfaatan cyber extension oleh petani
pemanfaatan atau pengadopsian e- anggrek menganalisis faktor yang
commerce oleh pelaku UMKM, di memengaruhi pemanfaatan cyber
antaranya faktor teknologi, extension untuk mendukung kegiatan
organisasional, lingkungan, dan usahatani. Dalam penelitian ini, variabel
individual. Hasil penelitan menunjukkan yang diduga memengaruhi petani dalam
bahwa faktor yang secara parsial memanfaatkan cyber extension, di
berpengaruh positif dan signifikan antaranya hubungan karakteristik petani
terhadap adopsi e-commerce, yaitu dan lingkungan. Hasil penelitian
faktor teknologi dan individual. menunjukkan bahwa karakteristik petani
Sebaliknya, faktor organisasional secara dan lingkungan memiliki hubungan

110
Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq, Wahyu Budi Priatna, Faktor-Faktor yang mempengaruhi…
Nunung Kusnadi

nyata dengan tingkat pemanfaatan cyber dan hortikultura masing-masing


extension dalam mengembangkan sebanyak 57 petani. Subjek penelitian
usahatani. lain yang dipilih sesuai pertimbangan
Oleh karena itu, tujuan penelitian dan tujuan penelitian (purposive
ini adalah menganalisis faktor-faktor apa sampling) adalah informan dari pihak
saja yang memengaruhi petani dalam Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan.
memanfaatkan e-marketing Tani Niaga
sebagai media pemasaran online produk Data dan Instrumen Penelitian
agribisnis. Penelitian ini menggunakan jenis
data primer dan sekunder. Pengumpulan
METODE PENELITIAN data primer diperoleh dari hasil
Lokasi dan Waktu Penelitian pengamatan, wawancara, maupun
Lokasi penelitian dilakukan di diskusi dengan sejumlah subjek
Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa penelitian terpilih. Sedangkan data
Tengah. Hal ini berdasarkan sekunder diperoleh dari website Tani
pertimbangan bahwa Kabupaten Niaga, website Dinas Pertanian
Grobogan merupakan kabupaten yang Kabupaten Grobogan, website Badan
menerapkan e-marketing dalam Pusat Statistik, buku, jurnal, artikel,
pertanian bernama Tani Niaga yang internet serta literature lain yang terkait
dikelola oleh Dinas Pertanian dengan dengan topik penelitian. Penelitian ini
tujuan untuk memasarkan produk merupakan penelitian survei yang
agribisnis. datanya dikumpulkan dari informan
dengan menggunakan instrumen dalam
Metode Penentuan Responden bentuk kuesioner
Sampel yang dipilih dalam
penelitian ini, yaitu petani pangan dan Metode Pengolahan dan Analisis Data
hortikultura yang memanfaatkan Tani Pengolahan data dilakukan dengan
Niaga. Pemilihan kedua kelompok analisis kuantitatif yang dilengkapi
sampel petani dilakukan menggunakan dengan informasi berdasarkan data
metode purposive sampling karena kualitatif. Analisis kuantitatif yang
tanaman pangan dan hortikultura digunakan dalam penelitian ini, yaitu
menjadi fokus pengembangan bagi analisis Partial Least Square (PLS)
Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan menggunakan software SmartPLS 3.
dalam implementasi Tani Niaga. Analisis Partial Least Square (PLS)
Pemilihan petani ditentukan berdasarkan digunakan untuk menjawab
komoditas terpilih dari masing-masing permasalahan faktor apa saja yang
kelompok secara simple random untuk memengaruhi tingkat pemanfaatan e-
mewakili masing-masing produk marketing Tani Niaga dengan
agribisnis yang dipasarkan. Jumlah menganalisis pengaruh antar variabel
sampel pada kelompok petani pangan penelitian. PLS terdiri dari model

111
Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq, Wahyu Budi Priatna, Faktor-Faktor yang mempengaruhi…
Nunung Kusnadi

pengukuran (outer model) dan model penguasaan lahan, keberanian


struktural (inner model). Model mengambil resiko, dan motivasi.
pengukuran menjelaskan hubungan 2. Indikator variabel faktor
antara variabel yang diamati (manifest lingkungan: ketersediaan, kualitas
variable) dengan variabel laten, serta aksesbilitas infrastruktur
sedangkan model struktural menjelaskan jaringan TIK, dan ketersediaan
hubungan antara variabel laten. Oleh dukungan keluarga.
karena itu, model PLS diinterpretasikan 3. Indikator variabel karakteristik Tani
dalam dua tahap, yaitu pertama validitas Niaga: kesesuaian dengan
dan reliabilitas dari model pengukuran, kebutuhan, kemudahan untuk
kedua adalah model struktural dinilai mengoperasikan aplikasi, dan
dengan mengevaluasi persentase keuntungan relatif.
variance yang dijelaskan oleh nilai R2 4. Indikator variabel perilaku petani
(R-Square) untuk variabel endogen dan dalam memanfaatkan Tani Niaga:
tingkat signifikansi koefisien jalur pengetahuan tentang sistem
(Ghozali dan Latan, 2015). pemasaran online, sikap terhadap
Model persamaan struktural dengan aplikasi sistem pemasaran online,
pendekatan Partial Least Square (PLS) dan keterampilan dalam
dalam penelitian ini terdiri dari dua pemanfaatan TI.
variabel, yaitu variabel bebas 5. Indikator variabel tingkat
(independent variable) dan variabel pemanfaatan Tani Niaga: tingkat
terikat (dependent variable). Variabel akses sarana TI, intensitas
bebas terdiri dari karakteristik individu, pemanfaatan sistem pemasaran
faktor lingkungan, karakteristik e- online, tingkat manfaat yang
marketing Tani Niaga, dan perilaku dirasakan, dan jangkauan
dalam pemanfaatan e-marketing Tani pemasaran melalui sistem
Niaga. Variabel terikat dalam penelitian pemasaran online.
ini adalah tingkat pemanfaatan e-
marketing Tani Niaga. Indikator untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
masing-masing variabel yang digunakan Hasil uji signifikansi dari seluruh
dalam penelitian ini, di antarannya: hipotesis yang dibangun pada kelompok
1. Indikator variabel karakteristik petani pangan dan petani hortikultura
individu petani: umur, pendidikan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
formal, lama berusahatani, luas Tabel 1.

Tabel 1. Nilai Koefisien Pengaruh dan T-Statistics Antara Variabel yang Diduga
Memengaruhi Tingkat Pemanfaatan Tani Niaga
Petani Pangan Petani Hortikultura
Variabel Koefisien Koefisien
T Statistics T Statistics
Pengaruh Pengaruh

112
Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq, Wahyu Budi Priatna, Faktor-Faktor yang mempengaruhi…
Nunung Kusnadi

Karakteristik Individu 0,412 3,949* 0,605 5,694*


Faktor Lingkungan -0,063 0,581 0,063 0,644
Karakteristik Tani Niaga 0,498 4,904* 0,201 2,042*
Perilaku Petani 0,120 0,799 0,074 0,430
*t(0,1): 1,645
Hasil uji bootstrapping pada kedua dipengaruhi oleh faktor karakteristik
model, yaitu model petani pangan dan individu dan karakteristik Tani Niaga.
petani hortikultura menunjukkan bahwa Hal ini ditunjukkan dari nilai loading
terdapat kesamaan faktor yang factor tingkat akses sarana TI (Y1)
memengaruhi tingkat pemanfaatan Tani paling besar dibanding indikator lainnya
Niaga. Masing-masing faktor yang pada model petani pangan dan petani
secara nyata memberikan pengaruh hortikultura, masing-masing yaitu
terhadap tingkat pemanfaatan Tani sebesar 0,914 dan 0,898 yang berarti
Niaga adalah karakteristik individu dan indikator tingkat akses sarana TI
karakteristik Tani Niaga. Indikator mencerminkan variebal tingkat
tingkat pemanfaatan Tani Niaga yang pemanfaatan Tani Niaga secara relevan
paling berkontribusi untuk menjelaskan sebesar 91,4 persen dan 89,8 persen.
variabel tingkat pemanfaatan Tani Niaga Kontribusi indikator karakteristik
pada model petani pangan dan individu petani berdasarkan nilai loading
hortikultura, yaitu tingkat akses sarana factor dapat dilihat pada Tabel 2.
TI (Y1). Tingkat akses sarana TI oleh
petani pangan dan hortikultura

Tabel 2. Kontribusi Indikator Tingkat Pemanfaatan Tani Niaga Berdasarkan


Nilai Loading Factor
Indikator Loading Factor
Tingkat Pemanfaatan Tani Niaga Petani Pangan Petani Hortikultura
Tingkat Akses Sarana TI (Y1) 0,914 0,898
Intensitas Pemanfaatan Tani Niaga (Y2) 0,899 0,892
10 persen. Hal tersebut didasarkan atas
Pengaruh Karakteristik Petani nilai koefisien pengaruh pada masing-
terhadap Tingkat Pemanfaatan Tani masing kelompok dan nilai t-statistcs.
Niaga Nilai korelasi koefisien pengaruh jalur
Berdasarkan hasil uji bootstrapping dan t-statistics variabel karakteristik
PLS pada model petani pangan dan
petani hortikultura menunjukkan bahwa individu petani dapat dilihat pada Tabel
karakteristik individu petani pada kedua 3.
kelompok petani memiliki pengaruh Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai
positif secara signifikan terhadap tingkat koefisien pengaruh pada kelompok
pemanfaatan Tani Niaga pada taraf nyata petani pangan dan petani hortikultura
113
Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq, Wahyu Budi Priatna, Faktor-Faktor yang mempengaruhi…
Nunung Kusnadi

masing-masing sebesar 0,412 dan 0,605. tersebut maka dapat diartikan bahwa
Nilai t-statistics kelompok petani pangan karakteristik individu kelompok petani
dan petani hortikultura masing-masing pangan, dan petani hortikultura
sebesar 3,949 dan 5,694 lebih besar dari berpengaruh positif pada tingkat
t-table (1,645) pada selang kepercayaan pemanfaatan Tani Niaga secara
90 persen sehingga dari hasil nilai signifikan.

Tabel 3. Pengaruh Karakteristik Individu Petani Terhadap Tingkat


Pemanfaatan Tani Niaga Berdasarkan Koefisien Pengaruh dan T-
Statistics
Pengaruh Karakteristik Individu Petani
Model terhadap Tingkat Pemanfaatan Tani Niaga
Koefisien Pengaruh T Statistics
Petani Pangan 0,412 3,949*
Petani Hortikultura 0,605 5,694*
*t(0,1): 1,645
Variabel karakteristik individu relevan sebesar 89,8 persen. Hal ini
petani terdiri dari enam indikator, yaitu dapat membuktikan bahwa pendidikan
umur (X1.1), pendidikan formal (X1.2), formal sebagai karakteristik individu
lama berusahatani (X1.3), luas merupakan faktor yang mendorong serta
penguasaan lahan (X1.4), keberanian memengaruhi petani untuk
mengambil resiko (X1.5), dan motivasi memanfaatkan Tani Niaga. Penelitian
(X1.6). Berdasarkan hasil analisis PLS yang dilakukan oleh Batte et al. (1990)
pada keenam indikator tersebut hanya dan Warren et al. (2000) juga
tiga indikator yang dapat merefleksikan menyatakan bahwa penerapan TIK
variabel karakteristik individu terhadap sangat terkait dengan tingkat pendidikan.
pemanfaatan Tani, yaitu pendidikan Semakin tinggi tingkat pendidikan petani,
formal (X1.2), keberanian mengambil maka semakin tinggi pula pengaruhnya
resiko (X1.5), dan motivasi (X1.6). Hal ini dalam pemanfaatan teknologi informasi
berarti apabila dilakukan perubahan pada untuk mendukung kegiatan usahatani
ketiga indikator tersebut, maka akan maupun pemasaran. Seseorang yang
memengaruhi tingkat pemanfaatan Tani memiliki tingkat pendidikan formal yang
Niaga pada karakteristik individu petani. tinggi dianggap memiliki wawasan yang
Dari ketiga indikator karakteristik lebih luas dibandingkan dengan
individu petani pada kelompok petani seseorang yang tingkat pendidikan
pangan, pendidikan formal (X1.2) formalnya lebih rendah. Secara umum
memiliki nilai loading factor paling pendidikan akan berpengaruh terhadap
besar, yaitu 0,898 yang berarti indikator cara dan pola pikir seseorang.
pendidikan formal mencerminkan Pendidikan yang relatif tinggi dan umur
variebal karakteristik individu secara yang produktif akan menyebabkan

114
Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq, Wahyu Budi Priatna, Faktor-Faktor yang mempengaruhi…
Nunung Kusnadi

seseorang menjadi dinamis. Yuantari et menemukan bahwa adanya pengaruh


al. (2016) menyatakan bahwa rendahnya positif antara keberanian mengambil
tingkat pendidikan menyebabkan resiko terhadap pengambilan keputusan
rendahnya kemampuan petani dalam hal untuk mengadopsi suatu inovasi. Nilai
pemanfaatan teknologi yang dapat loading factor ini menunjukkan bahwa
menghambat pertumbuhan adanya perbedaan antara kelompok
perekonomian pada petani. petani pangan dan petani hortikultura
Pada model petani hortikultura, dalam menjelaskan karakteristik
indikator yang memiliki nilai loading individu dalam memengaruhi tingkat
factor paling besar, yaitu keberanian akses saran TI dalam mendukung
mengambil resiko (X1.5) sebesar 0,934 kegiatan pemasaran petani melalui Tani
yang berarti indikator keberanian Niaga. Kontribusi indikator karakteristik
mengambil resiko mencerminkan individu petani berdasarkan nilai loading
karakteristik individu secara relevan factor dapat dilihat pada Tabel 4.
sebesar 93,4 persen. Hal ini sesuai pada
penelitian Agussabti (2002) yang

Tabel 4. Kontribusi indikator karakteristik individu petani berdasarkan nilai


loading factor
Indikator Loading Factor
Karakteristik Individu Petani Petani Pangan Petani Hortikultura
Pendidikan Formal (X1.2) 0,898 0,896
Keberanian Mengambil Resiko (X1.5) 0,710 0,934
Motivasi (X1.6) 0,863 0,867

Pengaruh Faktor Lingkungan namun kedua model tidak signifikan


terhadap Tingkat Pemanfaatan Tani terhadap pemanfaatan Tani Niaga pada
Niaga taraf nyata 10 persen. Hal tersebut
Berdasarkan hasil uji bootstrapping didasarkan atas nilai koefisien pengaruh
PLS pada model petani pangan dan pada masing-masing kelompok dan nilai
petani hortikultura menunjukkan bahwa t-statistcs. Nilai korelasi koefisien
faktor lingkungan pada kelompok petani pengaruh jalur dan t-statistics variabel
pangan memiliki pengaruh negatif, faktor lingkungan dapat dilihat pada
sedangkan pada kelompok petani Tabel 5.
hortikultura memiliki pengaruh positif

115
Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq, Wahyu Budi Priatna, Faktor-Faktor yang mempengaruhi…
Nunung Kusnadi

Tabel 5. Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Tingkat Pemanfaatan Tani


Niaga Berdasarkan Koefisien Pengaruh dan T-Statistics
Pengaruh Lingkungan terhadap
Model Tingkat Pemanfaatan Tani Niaga
Koefisien Pengaruh T Statistics
Petani Pangan -0,063 0,581
Petani Hortikultura 0,063 0,644
*t(0,1): 1,645
Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai memadai dan adanya dukungan keluarga
koefisien pengaruh pada model petani untuk menggunakan sistem pemasaran
pangan dan petani hortikultura masing- online, namun hal tersebut belum
masing sebesar -0,063 dan 0,063. Nilai mampu meningkatkan pemanfaatan Tani
t-statistics kelompok petani pangan dan Niaga oleh petani tersebut. Hal ini
petani hortikultura masing-masing disebabkan oleh kebiasaan petani
sebesar 0,581 dan 0,644 kurang dari t- setempat yang memiliki budaya
table (1,645) pada selang kepercayaan pemasaran secara langsung tidak dapat
90 persen. Hasil nilai tersebut dirubah dalam waktu yang singkat.
menunjukkan bahwa faktor lingkungan Selain itu, tidak semua petani menguasai
tidak berpengaruh secara signifikan penggunaan teknologi internet. Masih
terhadap pemanfaatan Tani Niaga. Pada ada sebagian petani yang rendah dalam
penelitian ini, faktor lingkungan yang penguasaan teknologi internet bahkan
terdiri dari dua indikator, yaitu belum dapat mengoperasikan
ketersediaan, kualitas, dan aksesbilitas smartphone, apalagi petani yang sudah
infrastruktur jaringan TIK (X2.1) dan berusia sekitar 40 tahun ke atas memiliki
ketersediaan dukungan keluarga dalam minat yang rendah dalam memanfaatkan
pemasaran secara konvensional maupun internet dalam kegiatan pertanian.
pemanfaatan sistem pemasaran online Penelitian yang dilakukan oleh
(X2.2). Berdasarkan hasil analisis PLS, Mulyandari (2011) juga menunjukkan
kedua indikator tersebut dapat bahwa faktor lingkungan tidak
merefleksikan variabel faktor berpengaruh signifikan terhadap
lingkungan terhadap pemanfaatan Tani pemanfaatan cyber extension dan lebih
Niaga. Namun, faktor lingkungan dipengaruhi oleh karakteristik individu
ternyata tidak memiliki pengaruh secara petani. Lain halnya dalalm kegiatan
signifikan pada petani untuk usahatani, penelitian Tamba (2007)
memanfaatkan Tani Niaga. Bahkan pada bahwa salah satu faktor keberhasilan
petani pangan, faktor lingkungan petani dalam berusahatani adalah
memiliki pengaruh yang negatif. Petani lingkungan fisik yang diantaranya adalah
di Kabupaten Grobogan memanfaatkan infrastruktur, sarana angkutan, saluran
Tani Niaga atas dasar keputusannya pengairan, dan modal usaha. Gultom
pribadi. Meski infrastruktur yang ada (2016) pun menunjukkan adanya

116
Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq, Wahyu Budi Priatna, Faktor-Faktor yang mempengaruhi…
Nunung Kusnadi

pengaruh positif dari faktor lingkungan pada masing-masing model dan nilai t-
termasuk dorongan dan persetujuan statistcs. Nilai korelasi koefisien
anggota keluarga untuk menggunakan pengaruh jalur dan t-statistics variabel
sumber informasi berbasis TIK dan karakteristik Tani Niaga dapat dilihat
konvensional. pada Tabel 6.
Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai
Pengaruh Karakteristik Tani Niaga koefisien pengaruh pada model petani
terhadap Tingkat Pemanfaatan Tani pangan dan petani hortikultura masing-
Niaga masing sebesar 0,498 dan 0,201. Nilai t-
Berdasarkan hasil uji bootstrapping statistics kelompok petani pangan dan
PLS pada model petani pangan dan petani hortikultura masing-masing
petani hortikultura menunjukkan bahwa sebesar 4,904 dan 2,042 lebih besar dari
karakteristik Tani Niaga pada kedua t-table (1,645) pada selang kepercayaan
model kelompok petani memiliki 90 persen sehingga dari hasil nilai
pengaruh positif secara signifikan tersebut maka dapat diartikan bahwa
terhadap pemanfaatan Tani Niaga pada karakteristik Tani Niaga berpengaruh
taraf nyata 10 persen. Hal tersebut positif pada tingkat pemanfaatan Tani
didasarkan atas nilai koefisien pengaruh Niaga secara signifikan.

Tabel 6. Pengaruh Karakteristik Tani Niaga Terhadap Tingkat Pemanfaatan


Tani Niaga Berdasarkan Koefisien Pengaruh dan T-Statistics
Pengaruh Persepsi Petani terhadap
Model Tingkat Pemanfaatan Tani Niaga
Koefisien Pengaruh T Statistics
Petani Pangan 0,498 4,904*
Petani Hortikultura 0,201 2,042*
*t(0,1): 1,645
masing indikator tersebut, indikator
Variabel karakteristik Tani Niaga kesesuaian dengan kebutuhan (X3.1) pada
terdiri dari tiga indikator, yaitu kelompok petani pangan memiliki nilai
kesesuaian dengan kebutuhan (X3.1), loading factor paling besar, yaitu 0,832.
kemudahan untuk diaplikasikan (X3.2), Apabila suatu inovasi itu sesuai dengan
dan keuntungan relatif (X3.3). kebutuhan petani maka inovasi tersebut
Berdasarkan hasil analisis data, ketiga akan menjadi bagian utama untuk
indikator dapat merefleksikan variabel mencapai tujuannya. Begitu halnya
karakteristik Tani Niaga terhadap dengan Tani Niaga, Tani Niaga sebagai
pemanfaatan Tani Niaga. Kontribusi media pemasaran online produk hasil
indikator karakteristik Tani Niaga
berdasarkan nilai loading factor dapat
dilihat pada Tabel 7. Dari masing-

117
Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq, Wahyu Budi Priatna, Faktor-Faktor yang mempengaruhi…
Nunung Kusnadi

pertanian tentunya memiliki fungsi pemanfaatan Tani Niaga. Penelitian


untuk membantu dan mempermudah yang dilakukan oleh Tornatzky dan
petani dalam memasarkan hasil Klein (1982) menemukan bahwa
pertaniannya sehingga hal tersebut semakin komplek inovasi yang
menjadi salah satu kebutuhan petani. dilakukan pada suatu teknologi
Selain itu, hal ini didukung oleh informasi, maka akan semakin rendah
penelitian Tornatsky dan Klein (1982) tingkat adopsi atau penerimaannya.
yang menemukan bahwa suatu inovasi Thompson et al. (1991) juga
diadopsi ketika inovasi tersebut sesuai menemukan adanya pengaruh yang
dengan tanggung jawab kerja individu. signifikan dan negatif antara
Selain itu, Thompson et al. (1991) juga kompleksitas dan pemanfaatan teknologi
menemukan adanya pengaruh yang informasi. Oleh karena itu, tinggi
signifikan antara kesesuaian tugas rendahnya penerimaan dan pemanfaatan
dengan pemanfaatan teknologi informasi. Tani Niaga akan dipengaruhi oleh
Pada kelompok petani hortikultura, kompleksitas dari sistem Tani Niaga
indikator yang memiliki nilai loading yang diterapkan karena apabila suatu
factor paling besar adalah kemudahan inovasi tersebut sulit digunakan maka
untuk diaplikasikan (X3.2) senilai 0,839 akan membuat petani tidak tertarik untuk
sehingga kemudahan untuk memanfaatkannya.
diaplikasikan memiliki kontribusi
terbesar dalam menjelaskan karakteristik
Tani Niaga dalam memengaruhi tingkat

Tabel 7. Kontribusi Indikator Karakteristik Tani Niaga Berdasarkan Nilai


Loading Factor
Indikator Loading Factor
Karakteristik Tani Niaga Petani Pangan Petani Hortikultura
Kesesuaian dengan kebutuhan (X3.1) 0,832 0,666
Kemudahan untuk diaplikasikan (X3.2) 0,757 0,839
Keuntungan relatif (X3.3) 0,669 0,731

Pengaruh Perilaku Petani terhadap pemanfaatan Tani Niaga pada taraf nyata
Tingkat Pemanfaatan Tani Niaga 10 persen. Hal tersebut didasarkan atas
Berdasarkan hasil uji bootstrapping nilai koefisien pengaruh pada masing-
PLS pada model petani pangan dan masing kelompok dan nilai t-statistcs.
petani hortikultura menunjukkan bahwa Nilai korelasi koefisien pengaruh jalur
perilaku petani dalam memanfaatkan dan t-statistics variabel perilaku petani
Tani Niaga pada kedua model kelompok dalam memanfaatkan Tani Niaga dapat
petani memiliki pengaruh positif namun dilihat pada Tabel 8.
tidak signifikan terhadap tingkat

118
Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq, Wahyu Budi Priatna, Faktor-Faktor yang mempengaruhi…
Nunung Kusnadi

Tabel 8. Pengaruh Perilaku Petani Dalam Memanfaatkan Tani Niaga Terhadap


Tingkat Pemanfaatan Tani Niaga Berdasarkan Koefisien Pengaruh dan
T-Statistics
Pengaruh Perilaku Petani terhadap
Model Tingkat Pemanfaatan Tani Niaga
Koefisien Pengaruh T Statistics
Petani Pangan 0,120 0,799
Petani Hortikultura 0,074 0,430
*t(0,1): 1,645
belum mampu meningkatkan intensitas
Tabel 8 menunjukkan bahwa nilai maupun frekuensi mengakses serta
koefisien pengaruh pada model
kelompok petani pangan dan petani memanfaatkan Tani Niaga sebagai
hortikultura masing-masing sebesar media pemasaran online karena petani-
0,120 dan 0,074. Nilai t-statistics petani masih terbiasa melakukan
kelompok petani pangan dan petani kegiatan pemasaran secara tatap muka
hortikultura masing-masing sebesar langsung dengan pelanggannya. Budaya
0,799 dan 0,430 kurang dari t-table kekerabatan dan kekeluargaan masih
(1,645) pada selang kepercayaan 90 melekat pada petani Kabupaten
persen sehingga dari hasil nilai tersebut Grobogan. Petani masih cenderung lebih
maka dapat diartikan bahwa perilaku memilih menjual produk hasil
petani tidak berpengaruh secara pertaniannya kepada orang yang sudah
signifikan terhadap pemanfaatan Tani dikenalnya dan menjadi langganan
Niaga. sehingga secara emosional ada
Hasil penelitian memperlihatkan keterikatan antara kedua belah pihak.
bahwa perilaku petani dalam Hasil ini juga serupa dengan
memanfaatkan Tani Niaga terdiri dari penelitian yang dilakukan oleh
tiga indikator, yaitu pengetahuan tentang Thompson et al. (1991) dan Istiqomah
sistem pemasaran online (X4.1), sikap (2010) yang memperlihatkan bahwa
terhadap aplikasi sistem pemasaran perilaku tidak memiliki pengaruh yang
online (X4.2), dan keterampilan dalam signifikan terhadap pemanfaatan
pemanfaatan teknologi informasi (X4.3) teknologi informasi. Namun lain halnya
berpengaruh positif namun tidak dengan penelitian yang dilakukan oleh
signifikan terhadap pemanfaatan Tani Mulyandari (2011) yang menunjukkan
Niaga. Secara psikologis, petani bahwa perilaku petani dalam
mengetahui aplikasi Tani Niaga, memanfaatkan teknologi informasi
merespon positif adanya Tani Niaga, dan ternyata berpengaruh secara signifikan
dapat menggunakan teknologi informasi terhadap pemanfaatan cyber extension.
secara mandiri, namun hal tersebut

119
Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq, Wahyu Budi Priatna, Faktor-Faktor yang mempengaruhi…
Nunung Kusnadi

SIMPULAN DAN SARAN berinvestasi dalam penyediaan


Simpulan teknologi internet dan pelatihan
Tingkat Pemanfaatan Tani Niaga bagi pekerjanya serta dapat
dipengaruhi oleh karakteristik individu melakukan kerjasama dengan pihak
petani dan karakteristik Tani Niaga. swasta dalam meningkatkan sumber
Faktor karakteristik individu pada petani pendanaan, edukasi, dan kegiatan
pangan yang dominan berpengaruh nyata promosi iklan.
terhadap tingkat pemanfaatkan Tani
Niaga adalah pendidikan formal, DAFTAR PUSTAKA
sedangkan pada kelompok petani
hortikultura adalah keberanian Agussabti. 2002. Kemandirian Petani
dalam Pengambilan Keputusan
mengambil resiko. Faktor karakteristik
Adopsi Inovasi (Kasus Petani
Tani Niaga yang dominan berpengaruh Sayuran di Provinsi Jawa Barat).
nyata terhadap tingkat pemanfaatan Tani [Disertasi]. Program Pascasarjana.
Niaga pada kelompok petani pangan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
adalah kesesuaian dengan kebutuhan,
sedangkan pada kelompok petani Asmarantaka, Ratna Winandi. 2014.
hortikultura adalah kemudahan untuk Pemasaran Agribisnis
diaplikasikan. (Agrimarketing). IPB Press.
Bogor.
Saran
Batte, Marvin T, Eugene Jones, dan
1. Meningkatkan kapasitas petani Gary D. Schnitkey. 1990.
dengan melakukan pelatihan dan Computer Use by Ohio
pendidikan bagi petani secara Commercial Farmers. American
berkala untuk meningkatkan Journal of Agricultural
kemampuan dan pengetahuan, Economics, 72 (4): 935-945.
terutama di bidang teknologi
informasi berbasis internet dan Chandra, Gregorius, Fandy Tjiptono,
sistem pemasaran online. dan Yanto Chandra. 2006.
Pemasaran Global:
2. Guna mendukung dan
Internasionalisasi dan Internetisasi.
meningkatkan pemanfaatan Tani
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Niaga oleh petani, maka Dinas
Pertanian Kabupaten Grobogan Dasli, Aira Putri Eri. 2015. Pemanfaatan
perlu meningkatkan kegiatan Cyber Extension melalui Telepon
sosialisasi terkait penerapan Tani Genggam oleh Petani Anggrek di
Niaga dan menyebarluaskan Taman Anggrek Ragunan Jakarta
informasi penggunaan sistem Selatan. [Tesis]. Program
pemasaran online untuk produk Pascasarjana. Institut Pertanian
pertanian, merekrut tenaga kerja Bogor, Bogor.
khusus teknologi informasi dan

120
Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq, Wahyu Budi Priatna, Faktor-Faktor yang mempengaruhi…
Nunung Kusnadi

Eid, Riyad dan Myfanwy Trueman. 2002. Sinergi Aksi untuk Ekonomi
The Internet: New International Rakyat.
Marketing Issues. Management http://www.kemenkeu.go.id/.
Research News, 25 (12): 54-67. Diakses 12 Maret 2018].

Ghozali, Imam dan Hengky Latan. 2015. [Kemenkominfo] Kementerian


Partial Least Square Konsep, Komunikasi dan Informatika
Teknik, dan Aplikasi Republik Indonesia. 2015.
Menggunakan Program SmartPLS Klasifikasi Jasa yang Digunakan
3.0. Universitas Diponegoro. dalam Transaksi Online Tahun
Semarang. 2015. http://
statistik.kominfo.go.id/. Diakses
Gultom, Dame Trully. 2016. Perilaku 15 Maret 2018.
Komunikasi Petani Sayuran dalam
Memenuhi Kebutuhan Informasi [Kemenkominfo] Kementerian
Pertanian melalui Cyber Komunikasi dan Informatika
Extension di Provinsi Lampung. Republik Indonesia. 2015.
[Tesis]. Institut Pertanian Bogor, Klasifikasi Produk yang Dibeli
Bogor. Secara Online Tahun 2015. http://
statistik.kominfo.go.id/. Diakses
Hanum, Ayu Noviani, Andwiani 15 Maret 2018.
Sinarasri. 2017. Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2018.
Adopsi E-Commerce dan Principles of Marketing. Edisi 17.
Pengaruhnya terhadap Kinerja Pearson Education. London.
UMKM (Studi Kasus UMKM di
Wilayah Kota Semarang). Liu, Hang, Yuming Wang, dan Kui Xie.
MAKSIMUM, 1 (1): 1-15. 2013. Agricultural E-Commerce
Sites Evaluation Research.
Iddings, R. Keith dan Jerold W. Apps. International Journal of Business
1990. What Influences Farmers’ and Social Science, 4 (17): 138-
Computer Use?. Journal of 143.
Extension, 28 (1).
Lu, Jinhai. 2015. The Entire E-
Istiqomah, Inuk Wahyuni. 2010. Faktor- Commerce Application in
Faktor yang Memengaruhi Guangxi Fruit Industry.
Pemanfaatan Teknologi Informasi International Symposium on
dan Pengaruh Pemanfaatan Social Science.
Teknologi Informasi terhadap http://download.atlantis-press.com.
Kinerja Individual. Jurnal Diunduh 13 Januari 2019.
Akuntansi Riset, 2 (1): 307-318.
Mohammed, Rafi A., Robert J. Fisher,
[Kemenkeu] Kementerian Keuangan Bernard J. Jaworski, dan Gordon J.
Republik Indonesia. 2016. Paddison. 2003. Internet
Presiden Luncurkan Program Marketing: Building Advantage in
121
Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq, Wahyu Budi Priatna, Faktor-Faktor yang mempengaruhi…
Nunung Kusnadi

a Networked Economy. McGraw- Transactions on Engineering


Hill Companies. New York. Management, 29 (1): 28-45.

Mulyandari, Retno Sri Hartati. 2011. Warren, Martyn Frank, R. J. Soffe, dan
Cyber Extension Sebagai Media M. A. H. Stone. 2000. Farmers,
Komunikasi dalam Pemberdayaan Computers and The Internet: A
Petani Sayuran. [Tesis]. Program Study of Adoption in Contrasting
Pascasarjana. Institut Pertanian Regions of England. Farm
Bogor, Bogor. Management, 10 (11): 665-684.

Ningtyas, Pinky Kusumu, Bambang Yuantari, M. G. Catur, Arif Kurniadi,


Sunarko, Jaryono. 2015. Analisis dan Ngatindriatun. 2016.
Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Adopsi E-Commerce dan untuk Meningkatkan Pemasaran
Pengaruhnya terhadap Kinerja Hasil Pertanian di Desa Curut
UMKM. Performance, 21 (1): 95- Kecamatan Penawangan
107. Kabupaten Grobogan Jawa
Tengah. Techno.COM, 15 (1): 43-
Nurmalina, Rita. 2014. Pemasaran: 47.
Konsep dan Aplikasi. IPB Press.
Bogor.

Tamba, Mariati. 2007. Kebutuhan


Informasi Pertanian dan Aksesnya
Bagi Petani Sayuran:
Pengembangan Model Penyediaan
Informasi Pertanian dalam
Pemberdayaan Petani, Kasus di
Provinsi Jawa Barat. [Disertasi].
Program Pascasarjana. Institut
Pertanian Bogor, Bogor.

Thompson, Ronald L., Christopher A.


Higgins, dan Jane M. Howell.
1991. Personal Computing:
Toward A Conceptual Model of
Utilization. MIS Quarterly, 15 (1):
125-143.

Tornatzky, Louis G. dan Katherine J.


Klein. 1982. Innovation
Characteristics and Innovation
Adoption-Implementation: A
Meta-Analysis of Findings. IEEE

122

You might also like