You are on page 1of 17

Journal of Economic Education and Entrepreneurship Studies, Volume 3, Number 1 (June) 2022

p-ISSN: 2722-3744
Available at https://ojs.unm.ac.id/JE3S
e-ISSN: 2776-0278

Pengaruh Pemasaran Digital Terhadap Peningkatan Pendapatan UMKM


di Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar
Ramida1*, Mustari2, Muhammad Dinar3, Tuti Supatminingsih4, Nurdiana5
1,2,3,4,5
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Makassar

Article History Abstract


Received May 15, 2022 The aim of this study is to determine the effect of
Approved May 26, 2022 digital marketing on increasing UMKM’s income
Published June 09, 2022 in Polewali district, Polewali Mandar regency.
This research was categorized as qualitative
descriptive research. The data were collected
through observation and distributing
Keywords questionnaires. The UMKM population was 726
respondents consisting of small businesses
Digital Marketing, Income, UMKM amounted to 636 respondents, 77 micro
businesses, 13 small businesses and 42
respondents were selected as sampel. In this study
JEL Clasification using a sampling technique that is proportionate
M10 sampling. Data analysis used descriptive statistics
and inferential statistics. The results of the study
How to Cite showed that they were simultaneous, digital
Ramida, Mustari, Dinar H, marketing variables have a positive and
Supatminingsih T, Nurdiana. (2022). significant effect on the income of UMKM in
Pengaruh Pemasaran Digital Terhadap Polewali district. The determinant test of R in this
Peningkatan Pendapatan UMKM di study resulted in a value of determinant R 0.214
Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali showing the level of the influence of digital
Mandar. Journal of Economic Education marketing variables on income 21%, with the rest
and Entrepreneurship Studies, 3(1), 310- explained by other variables human resources,
326 capital, and so on.

*Ramida
Jl. Raya Pendidikan Kampus Universitas Negeri Makassar
Kota Makassar, Sulawesi Selatan,
e-mail: ramida05@gmail.com

© 2022 Universitas Negeri Makassar


PENDAHULUAN

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serangkain aktivitas bisnis termasuk
dari individu maupun kelompok masyarakat dengan memanfaatkan modal kecil
sebesar 50 juta – 300 juta. UMKM bertujuan untuk menjadikan tumbuh dan
Journal of Economic Education and 311
Entrepreneurship Study (JE3S)

mengembangkan perekonomian nasional dengan partisipan pelaku usaha sebanyak


mungkin. Hal tersebut, bukan lagi rahasia umum dengan jumlah yang dominan,
sebagai sumber pertumbuhan atau penyusunan Produk Domestik Bruto (PDB), dan
sumber kesempatan kerja. Keberadaan Usaha kecil dan menengah (UMKM) memiliki
peran strategis dalam pembangunan ekonomi bangsa, maupun pertumbuhan
ekonomi dan perluasaan tenaga kerja (Hermalia & Afrinawati 2018).
Berdasarkan data Kementerian Usaha Mikro dan Menengah (UMKM) 2018,
Indonesia mempunyai 64.2 juta orang atau 99.99% pelaku bisnis (Hasan 2020).
UMKM mampu menampung 117 juta tenaga kerja atau 97% dari kapasitas dunia
usaha. Dengan demikian, peran serta UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB)
senilai 61.1%, dimana 38.9% diantaranya berasal dari pelaku ekonomi, dengan total
5.550 atau 0,01 kepada seluruh pelaku ekonomi (Kemenkop RI, 2018).
Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, hanya 17
juta UMKM yang memanfaatkan dunia maya, atau kisaran 11 juta dari jumlah 64
juta UMKM. Dari 11 juta orang yang memanfaatkan dunia maya 3 juta merupakan
pelaku UMKM yang telah mengalami manfaat pasar digital di masa pandemi.
Pengguna jaringan maupun teknologi internet Indonesia sangat tinggi. Menurut data
Global Digital Review, Indonesia memiliki 338.2 juta pengguna ponsel, 175.4 juta
pemakai internet aktif, dan 160 juta pemakai media sosial. Ternyata pasar online
berpotensi menjadi pasar yang sangat besar (Hendratni, 2021).
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pun semakin pesat akan
mempengaruhi dari beberapa aspek diantaranya perubahan ekonomi, sosial, budaya
dan gaya hidup maupun perilaku konsumen (Hasan et al., 2019). Saat ini, para
pelaku UMKM menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk berdagang,
menjual, dan membeli dengan memanfaatkan media elektronik. Fenomena media
elektronik mempunyai beragam pilihan untuk membeli oleh individu tanpa harus
mendatangi lokasi penjual (Rufaida, 2019).
Keberadaan pemasaran adalah salah satu kegiatan krusial dalam dunia
usaha untuk meningkatkan pendapatan. Ada dua metode pemasaran digital
diterapkan para pelaku usaha yaitu metode konvensional dan digital. Pemasaran
melalui cara konvensional membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena harus
menciptakan outlet baru, berpartisipasi dalam pertunjukkan, proses atau
penyebarluasan brosur maupun sebagainnya. Pemasaran secara digital adalah suatu
cara inovatif dengan memanfaatkan kumpulan data maupun memperoleh konsumen
dengan pribadi, hemat, ekonomis dan memanfaatkan kesempatan.
Pesatnya perkembangan dunia digital di Indonesia terlihat dari penggunaan
smartphone yang mengalami peningkatan. Persentase penduduk pengguna
handphone tidak berhenti mengalami peningkatan, sampai di tahun 2019 sebesar
63.53 persen (BPS, 2020). Hal tersebut tentu akan mempengaruhi segala aspek
kehidupan masyarakat baik di daerah perkotaan hingga ke pedesaan yang tersentuh
dengan teknologi. Laju perkembangan teknologi juga berimbas pada aspek ekonomi
yang mempengaruhi lingkup pemasaran, kemudian konsep pemasaran konvensional

Ramidah, Mustari, Muhammad Dinar, Tuti Supatminingsih, Nurdiana /JE3S 3(1) (Juni, 2022) 310-326
Journal of Economic Education and 312
Entrepreneurship Study (JE3S)

diadopsi ke pemasaran digital. Dengan melihat dari beberapa indikator seperti


tingginya iklan digital, pertumbuhan pengguna smartphone, maupun renovasi
infrastruktur telekomunikasi untuk meningkatan kualitas layanan akses data. Era
globalisasi ekonomi, bersama dengan perkembangan teknologi yang pesat, telah
mempengaruhi persaingan yang ketat di antara UKM dan dengan demikian
menyebabkan perkembangan ekonomi global yang sangat cepat. Sehingga dalam
menjual produk juga perlu menyadari kenyataan bahwa perkembangan teknologi
berpotensi mempengaruhi margin keuntungan. (Sa’ad, 2017).
Dengan berkembangnya era digital, para pelaku UMKM dapat menjual
produk ataupun jasa melalui online dan berdagang secara sistem perbankan online.
Media sosial adalah alat pemasaran digital yang paling mudah digunakan. Sebelum
para pelaku UMKM meluncurkan websitenya, tidak jarang mulai memasuki ranah
dunia virtual melalui media sosial, terlebih di pasar seperti Indonesia. Hal ini dapat
menjadi insentif bagi pengembangan dan keberlanjutan kewirausahaan UMKM
(Sulaksono, 2020).
Penggunaan internet mengalami peningkatan secara signifikan dalam
kurun waktu 2015-2019, dengan melihat lajunya persentase masyarakat untuk
menelusuri internet di tahun 2015 kurang lebih 0.2198 menjadi 0.4769 pada tahun
2019. Sedangkan terjadi penurunan sambungan telepon rumah dari satu tahun ke
tahun berikutnya, sejak tahun 2015 persentase rumah tangga dengan kabel telepon
sekitar 0.0701, naik menjadi 0.0209 persen di tahun 2019. Pada tahun 2015,
penduduk berusia minimal lima tahun yang mengoperasikan internet pada tiga bulan
akhir-akhir ini sebesar 0.2198 dan mencapai sebesar 0.4351 di tahun 2019 (BPS,
2020).
Para pelaku UMKM di era digital mulai mengaplikasikan pemasaran digital.
Pemasaran digital merupakan kegiatan saling aktif dan terintegrasi untuk
memfasilitasi antar hubungan antara penghasil barang ataupun jasa, distribusi, dan
pelanggan potensial. Lain hal pemasaran digital juga menawarkan ruang bagi para
pelaku usaha untuk berkumpul dan menyampaikan seluruh yang diperlukan
ataupun kemauan calon pelanggan. Selain itu, calon pelanggan juga menelusuri
ataupun memperoleh informasi barang atau jasa cukup menelusuri berbagai aplikasi
sehingga memudahkan rangkaian pencarian. Berbagai aktivitas para pelaku usaha
kecil hingga skala besar memanfaatkan teknologi untuk memajukan usahanya.
Banyak pesaing yang dianggap sebagai saingan UMKM untuk menerapkan strategi
pemasaran dan komunikasi yang tepat untuk menjangkau pasar, agar meningkatkan
penjualan dan keuntungan (Pradiani, 2018).
Dengan perkembangan kepemilikan smartphone di era sekarang,
menjadikan media sosial banyak peminat dalam kegiatan komunikasi. Media sosial
adalah wadah sarana daring untuk memudahkan penggunanya sehingga
berkomunikasi di dunia maya. Saran daring tidak sebatas dijadikan sebagai media
komunikasi tetapi sebagai media pengembangan produk. Kemudahan yang diberikan
oleh pengguna media sosial menjadikan para pelaku UMKM tempat memasarkan

Ramidah, Mustari, Muhammad Dinar, Tuti Supatminingsih, Nurdiana /JE3S 3(1) (Juni, 2022) 310-326
Journal of Economic Education and 313
Entrepreneurship Study (JE3S)

barang atau jasa guna memperkenalkan usahanya. Media sosial menolong pengguna
UMKM saat menyebarluaskan produk stelzner (2012) dalam sulaksono (2020).
Provinsi Sulawesi Barat terdiri enam kabupaten salah satunya Kabupaten
Polewali Mandar yang memiliki Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan
peningkatan yang signifikan setiap tahunnya oleh pelaku bisnis didominasi kaum
millenial. Peran pelaku usaha pada usia produktif merupakan potensi unggul yang
harus dimanfaatkan dalam perkembangan era teknologi. Dikarenakan jumlah
pemakai jaringan komunikasi internet maupun pengguna pekerja di Indonesia cukup
tinggi. Para pelaku UMKM di Kabupaten Polewali Mandar mulai adaptif dengan
mengadopsi pemasaran konvensional (offline) menjadi pemasaran digital (online)
dengan memanfaatkan smartphone. Dengan menerapkan pemasaran digital dengan
harapan kedepannya mampu memberikan kesempatan calon konsumen
mendapatkan banyak pemberitahuan terkait barang ataupun jasa. Strategi
pemasaran digital ini lebih berwawasan ke depan diakibatkan calon konsumen untuk
menerima berbagai jenis informasi produk dan melakukan transaksi melalui internet
(Dedi Purwana ES, Rahmi, 2017).
Polewali adalah kecamatan dengan jumlah UMKM terbanyak 726 Unit
usaha, letak yang strategis karena dijadikan pusat kegiatan ekonomi terlebih lagi
merupakan pusat kota (Disperindagkop, 2020). Jumlah UMKM yang cukup tidak
diikuti dengan peningkatan pemanfaatan teknologi secara signifikan pula.
Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar mulai ikut mendorong penggunaan
pemasaran digital bagi para pelaku UMKM. Salah satunya mengajak para pelaku
UMKM untuk memasarkan produk melalui marketplace. Hal ini bertujuan untuk
mengembangkan UMKM karena hanya sebagian kecil yang sudah terkoneksi dengan
digital. Pemanfaatan teknologi dapat memberikan kesempatan untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat.
Perkembangan jumlah UMKM yang semakin besar tidak dibarengi dengan
perkembangan kualitas UMKM yang masih menghadapi masalah klasik yaitu
rendahnya produktivitas (Susila, tak bertanggal). Harus dipahami bahwa peluang
UMKM tidak dapat dimaksimalkan karena berbagai tantangan yang dirasakan
seperti modal kerja yang minim, melemahnya kualitas sumber daya manusia dan
minimnya wawasan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Tantangan lain yang
mendatangi UMKM terkait dengan belum adanya visi dan rencana bisnis yang jelas,
serta ketidakstabilan visi dan misi (Firdaus et al., 2017).
Melalui uraian pada latar permasalahan maka peneliti menaruh minat
meneliti “Pengaruh Pemasaran Digital terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Di Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar”

KAJIAN PUSTAKA
Pemasaran Digital
Pemasaran adalah proses sosial di mana individua tau kelompok
memperoleh apa
mereka butuhkan dan inginkan terkait penawaran dan pertukaran secara bebas jasa

Ramidah, Mustari, Muhammad Dinar, Tuti Supatminingsih, Nurdiana /JE3S 3(1) (Juni, 2022) 310-326
Journal of Economic Education and 314
Entrepreneurship Study (JE3S)

dan produk yang bernilai dengan orang lain (Kotler (2005) dalam Elida & Raharjo
(2019)). Pemasaran ialah ujung tombak dalam menunjang suatu bisnis, melalui
marketing yang tepat maka bisnis akan maksimal. Dibutuhkan upaya tiada henti
mulai dari peluncuran produk baru, masa kemajuan, tercatat banyak saat
mengembangkan produk baru, tercatat ekspansi pasar, hingga saat bisnis
menghadapi kelesuhan (Kusuma et al., 2020).
Konsep pemasaran kemudian diadopsi ke dalam pemasaran digital. Menurut
Wsi (2013) yang dikutip dari Todor (2016) dalam Elida & Raharjo (2019) adalah
praktik mempromosikan produk dan pelayanan dengan cara yang inovatif,
menggunakan basis database saluran distribusi yang didorong untuk mencapai
konsumen dan pelanggan dalam cara efektif, pribadi dan biaya yang tepat waktu dan
relevan.
Sedangkan Todor (2016) dalam Elida & Raharjo (2019) sendiri menyatakan
digital marketing merupakan hal baru terkait kegiatan pemasaran produk atau jasa
secara terarah, dilaksanakan, dan saling aktif melalui penerapan teknologi digital
sehingga menjangkau dan mengatur kembali arah menjadi konsumen dan tujuan
utamanya adalah merekomendasikan, membuat selera dan mencapai pertumbuhan
tabungan melalui beberapa teknik pemasaran digital.
Menurut Chaffey (2000) dalam Pradiani (2018) Pemasaran digital adalah
penambahan melalui tradisional digital marketing, dimana tradisional digital
marketing merupakan serangkaian aktivitas pemasaran menggunakan sarana
interaksi langsung misalnya melalui pembagian selebaran, promosi di televisi dan
radio, dan lainnya. Lalu muncul jaringan komunikasi elektronik dan memperlancar
komunikasi yang disarankan, pemanfaatan pemasaran untuk pelaku usaha sehingga
mengadopsi sarana jaringan komunikasi elektronik hingga akhirnya menjadi digital
pemasaran.
Berdasarkan uraian diatas, pemasaran digital merupakan teknologi media
kreasi baru menerapkan basis data saluran distribusi maupun konsumen secara
individual, efisiensi beban dan makin memaksimalkan waktu. Menekankan
pelanggan sasaran interaktif dan mengubah potensial menjadi pelanggan yang setia.

Teori Peningkatan Neoklasik


Menurut teori peningkatan neoklasik oleh T.W. Swan (1956) di Australia dan
Robert M. Solow (1970) di Amerika Serikat. Ragam Solow-Swan menerapkan
pertumbuhan jutaan manusia, pengumpulan modal, perkembangan teknologi
maupun tinggi hasilnya komunikasi satu sama lain. Dalam teori tersebut, hal urgen
yang dijadikan sebagai perbaikan adalah pengoptimalan jumlah sumber daya
manusia. Adapun sesuatu yang mendesak adalah perkembangan teknologi,
peningkatan keterampilan maupun skill yang dimiliki sumber daya manusia (Sa’ad,
2017).

Ramidah, Mustari, Muhammad Dinar, Tuti Supatminingsih, Nurdiana /JE3S 3(1) (Juni, 2022) 310-326
Journal of Economic Education and 315
Entrepreneurship Study (JE3S)

Peranan Pemasaran Digital


Peranan pemasaran digital terbukti berdampak besar terhadap banyaknya
sales. Para pelaku usaha yang belum menerapkan pemasaran digital tentu semakin
gulung tikar disebabkan kurangnya pelanggan Capelli dan Racat (2016) dalam Elida
& Raharjo (2019) meneliti barang kosmetik sehingga mampu mengungkapkan jika uji
coba melalui dunia maya (menggunakan pemasaran digital atau aplikasi) sehingga
mempengaruhi kepuasaan pelanggan dan niat beli.
Demikian juga dengan uji coba melalui dunia maya memiliki performa yang
sangat maksimal dari uji konvensional. Hal ini disebabkan oleh banyaknya
pertukaran tingkah laku penduduk yang semakin meningkat penggunaan peralatan
elektronik berbasis internet. Oleh sebab itu, pelaku bisnis mampu menerapkan
pemasaran digital menjadi strategi pemasaran. Menurut Purwana ES, Rahmi (2017).
Beberapa fitur pemasaran digital yang dapat mendorong penjualan perusahaan
antara lain alat penjualan, layanan pelanggan, alat komunikasi, efektivitas biaya,
dan pengembangan produk.

Cara Memulai Digital Marketing


Unsur terpenting pada pemasaran digital ialah aset, pelaku usaha perlu
mewaspadai aset digital tersebut di jejaring sosial (Leeflang, Verhoef, Dahlstrom &
Freundt, 2012). Aset pemasaran digital (Taaminen dan Karjaluoto, 2015) meliputi
sekumpulan halaman web, bentuk aplikasi web, akun media sosial, identitas merek
(logo dan profil perusahaan) dan jejak online (ulasan) / komentar konsumen, dan lain-
lain.).
Agar pengusaha telah mempunyai banyak kekuatan di atas, inilah kekuatan
sehingga dimanfaatkan untuk membangun merek. Seperti halnya situs web dan blog
bisnis, tulis artikel secara teratur untuk menarik calon pelanggan atau buat foto dan
video menarik yang dapat dibagikan melalui akun media sosial seperti Instagram.
Pesaing memiliki peran yang berbeda, seperti partisipasi aktif dalam forum publik
atau pasar. Karena itu juga merupakan pertanda baik buruknya citra merek untuk
dimiliki secara online. Jika Anda sudah mulai memahami pemasaran digital, maka
praktik bisnis terbaik didasarkan pada pemahaman komponen permainan dan
penetapan harga pemasaran digital.

UMKM
Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah
satu jenis badan hukum usaha yang dinilai menurut besar kecilnya usaha keluarga,
dan jumlah pegawai usaha kecil dan menengah adalah 1 sampai dengan 19 orang,
dimana jumlah pegawai di usaha kecil (Hasan et al., 2020). dan usaha menengah
ialah 20 sampai 99 (BPS, 2004). Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan UKM
berdasarkan angkatan kerja. UKM adalah perusahaan yang mempekerjakan 5 hingga
19 orang, dan UKM adalah perusahaan yang mempekerjakan 20 hingga 99 orang
(Saleh et al., 2018).

Ramidah, Mustari, Muhammad Dinar, Tuti Supatminingsih, Nurdiana /JE3S 3(1) (Juni, 2022) 310-326
Journal of Economic Education and 316
Entrepreneurship Study (JE3S)

Ciri-ciri Usaha Mikro Kecil dan Menengah menurut Undang-Undang Nomor


20 Tahun 2008 dalam pasal 6 bab IV antara lain:
1) Ciri-ciri Usaha Mikro antara lain:
a) Nilai aset bersih maksimum Rp. 50 juta belum tercatat aktiva tetap seperti
bangunan tempat usaha dan tanah; atau
b) Mendapatkan hasil penjualan pada tahunan dengan maksimal Rp. 30 juta.
2) Ciri- ciri Usaha Kecil merupakan antara lain: mempunyai nilai aset bersih
lebih dari Rp. 50 juta sampai Rp. 500 juta belum terhitung aktiva tetap seperti
bangunan tempat usaha dan tanah; atau mempunyai pencapaian penjualan
tahunan lebih dari Rp. 300 juta hingga paling besar Rp. 25 m.
3) Ciri-ciri Usaha Menengah antara lain:
a) Mempunyai nilai aset bersih lebih dari Rp. 500 juta hingga paling tinggi Rp. 1
m belum termasuk aktiva tetap seperti tanah dan bangunan tempat usaha.
b) Mempunyai pencapaian penjualan tahunan lebih dari Rp. 2,5 m hingga paling
tinggi banyak Rp. 500 m.

Menurut (Sarfiah et al., 2019) letak strategis UMKM di Indonesia,


diantaranya:
a. UMKM menggunakan kapital relatif kecil.
b. Karyawan yang dibutuhkan tidak memerlukan pendidikan formal tertentu.
c. Separuh dari domisili di pedesaan dan tidak mengharapkan infrastruktur
seperti perusahaan besar.
d. UMKM merupakan ujung tombak permasalahan perekonomian Indonesia.

Jenis-jenis UMKM
Dengan semakin berkembangnya zaman dan pesatnya teknologi, jenis
UMKM menjadi semakin beragam. Berbagai usaha yang masuk dalam kategori
UMKM antara lain usaha kuliner, fashion, teknologi, kosmetik, otomotif, souvenir,
dan agribisnis.

Pendapatan
Sulistiyo (1992) dikutip dari Darmawan dkk (2002) dalam Hartopo (2019
Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan. Penghasilan
berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penghasilan adalah imbalan atas
pekerjaan yang telah diselesaikan. Tingginya pendapatan yang diperoleh seseorang
pekerja dipengaruhi oleh jam kerja yang digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaannya. Keberadaan pendapatan sangat penting dalam suatu usaha sehingga
pendapatan akan menentukan kemajuan perusahaan. Sehingga para pelaku UMKM
harus berusaha maksimal untuk mempengaruhi pemasukan sejalan dengan
penggunaan sumber daya yang ada di perusahaan seefisien mungkin (Sa’ad, 2017).
Pendapatan total arus masuk keuntungan ekonomi melalui proses bisnis normal
selama periode waktu tertentu yang menghasilkan peningkatan modal yang bukan

Ramidah, Mustari, Muhammad Dinar, Tuti Supatminingsih, Nurdiana /JE3S 3(1) (Juni, 2022) 310-326
Journal of Economic Education and 317
Entrepreneurship Study (JE3S)

karena insentif dari investor (Kieso, Weygandt, dan Warfield). Menurut kamus besar
bahasa Indonesia, pemasukan ialah efek pekerjaan (bisnis dan lainnya). Kamus
manajemen pemasukan ialah uang yang diterima dari individu, bisnis dan organisasi
lain seperti gaji, upah, sewa, bunga, biaya, keuntungan. Pendapat Keynes terkait
pemasukan adalah transisi total faktor produksi mulai dijalankan, transisi kapasitas
menghasilkan pendapatan dari setiap unit produksi, Rosyidi (2003: 6), Helmalia dan
Afrinawati, (2018). Pendapatan adalah selisih antara pendapatan (TR) dan total biaya
(TC), jadi Pd = TR-TC.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian
Penelitian tersebut adalah pendekatan kuantitatif, hipotesis sangat
diperlukan, kecuali menggunakan variabel tunggal (Munarfah & Hasan 2009).
Hipotesis adalah dugaan sementara Hadi (2002) dalam Widodo (2019) yang masih
memerlukan pembuktian.

Tempat dan waktu Penelitian


Penelitian akan berlangsung di Kecamatan Polewali Mandar yang akan
diagendakan di April hingga Mei 2021.

Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi penelitian merupakan semua UMKM yang sudah tercatat pada
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Polewali Mandar
dengan jumlah 728 usaha. Subjek penelitian ini melibatkan 42 responden dengan
pengambilan sampel menggunakan teknik slovin, dengan teknik tersebut merupakan
teknik jika ingin menghitung jumlah sampel minimal Dalam penelitian tersebut
teknik penggunaan sampelnya adalah proportional sampling, dengan rumus

n = 41,8 dibulatkan menjadi 42

Petunjuk:
n: Sampel
N: Populasi
e: Tingkat error 15%

Variabel penelitian ini yaitu pemasaran digital (X) sebagai variabel


independent dan pendapatan UMKM (Y) sebagai variabel dependen. Berikut peneliti
memberikan batasan dan penegasan judul secara singkat dengan merincikan antara
lain:

Ramidah, Mustari, Muhammad Dinar, Tuti Supatminingsih, Nurdiana /JE3S 3(1) (Juni, 2022) 310-326
Journal of Economic Education and 318
Entrepreneurship Study (JE3S)

Tabel 1. Definisi Operasional Variabel


Variabel Penelitian Definisi Operasional Indikator

Pemasaran Digital Pemasaran digital adalah media Penjualan


(X) teknologi inovatif yang Pelayanan konsumen
menggunakan database saluran Alat pengembangan produk
distribusi dan menjangkau Alat komunikasi
konsumen individu, lebih murah Sebagai efisiensi biaya
dan lebih cepat. Fokus pada tujuan
yang terukur dan interaktif dan
ubah prospek menjadi pelanggan
setia.
Pendapatan (Y) Pendapatan adalah hasil Pendapatan
kerja dari aktivitas ekonomi baik Biaya
individu maupun rumah tangga
dalam usaha yang dilaksanakan
dalam waktu tertentu. Pendapatan
dapat menentukan maju
mundurnya suatu usaha sehingga
para pelaku usaha harus
memaksimal laba.
Sumber: Data diolah 2021

Prosedur
Penelitian tersebut terdiri dari beberapa bagian. Bagian pertama ialah
mendistribusikan Alat Skala Digital Marketing dan Skala UMKM secara langsung
kepada 42 pemangku kepentingan UMKM di Kecamatan Polewali Kabupaten
Polewali mandar melalui Google Form online. Level selanjutnya ialah pemilihan item
dan reliabilitas. Pemilihan artikel dilangsungkan dengan penerapan program SPSS
dan korelasi pada item pertanyaan.

Data, Instrumen, dan Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan melalui dua perangkat penelitian yang
disebarkan oleh peneliti kepada 42 pelaku UMKM. Sarana yang digunakan adalah
Skala Digital Marketing dan Skala UMKM. Skala Digital Marketing terdiri dari 13
item, dan Skala UMKM terdiri dari 6 item. Setiap subjek menyelesaikan item-item ini
melalui formulir google dan mendistribusikannya langsung melalui peneliti. Setelah
menginput, data sampai pada peneliti.

Ramidah, Mustari, Muhammad Dinar, Tuti Supatminingsih, Nurdiana /JE3S 3(1) (Juni, 2022) 310-326
Journal of Economic Education and 319
Entrepreneurship Study (JE3S)

Teknik Analisis
Data Teknik analisis data yang diterapkan pada penelitian tersebut ialah
analisis deskriptif dan pengujian hipotesis. Analisis deskriptif terdiri analisis
deskriptif karakteristik dan analisis deskriptif kategori variabel. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan Analisis Product Moment Pearson.

HASIL DAN DISKUSI


Adapun hasil analisis karakteristik subjek, terdapat data antara lain:
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Frekuensi Persentase (%)
Usia
16-19 7 17
20-23 19 45
24-27 11 26
28-31 2 5
32-35 2 5
36-39 1 2
Jenis Usaha
Kuliner 13 31
Fashion 9 22
Teknologi 1 2
Kosmetik 8 19
Agrobisnis 1 2
Lainnya 10 24
Jenis Kelamin
Laki-laki 10 24
Perempuan 32 76
Lama Usaha
<1 12 29
1–2 16 38
3–4 11 26
5–6 7
Lama Menerapkan Pemasaran Digital
1– 6 12 29
7 – 12 24 57
> 13 6 14
Sumber: Hasil Olah Data Angket, 2021

Melalui hasil analisis deskriptif kategori variabel diperoleh data antara lain:
Pemasaran digital terdapat pada kategori sangat tinggi 93%. Berdasarkan
hasil pengamatan peneliti, para pelaku UMKM sudah menerapkan pemasaran digital

Ramidah, Mustari, Muhammad Dinar, Tuti Supatminingsih, Nurdiana /JE3S 3(1) (Juni, 2022) 310-326
Journal of Economic Education and 320
Entrepreneurship Study (JE3S)

dalam menjalankan usaha terbukti dengan kemampuan dalam memanfaatkan


teknologi.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Variabel Pemasaran Digital


No. Interval Nilai Kelas Frekuensi Persentase (%) Kategori
1 53 – 65 39 93 Sangat Tinggi
2 40 – 52 3 7 Tinggi
3 27 – 39 0 0 Rendah
4 13 – 26 0 0 Sangat
Rendah
Total 42 100
Sumber: Hasil Olah Data Angket, 2021

Pendapatan terdapat pada kategori tinggi sebesar 55%. Adapun hasil


pengamatan peneliti, pelaku UMKM dinilai mulai menerapkan perilaku
meminimalisir biaya dan meningkatkan pendapatan dalam memajukan bisnis
terbukti dengan para pelaku UMKM yang selalu inovatif untuk meningkatkan
pendapatan.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Variabel Pendapatan


No. Interval Nilai Kelas Frekuensi Persentase (%) Kategori
1 27 - 30 11 26 Sangat Tinggi
2 23 -26 23 55 Tinggi
3 19 – 22 8 19 Rendah
4 15 – 18 0 0 Sangat
Rendah
Total 100
42
Sumber: Hasil Olah Data Angket, 2021

Melalui analisis data, bagian selanjutnya akan dijelaskan hasil olah data
hanya berpusat pada pengujian hipotesis dengan memberikan jawaban terkait
rumusan masalah dalam penelitian tersebut.

Tabel 5. Regression result-Dependent Variable: Pendapatan UMKM


Variabel Coefficient Sig
C 4.367 0.483
Pemasaran Digital (X) 0.337 0.002

R 0.462
R-Square 0. 214
Adjusted 0.194

Ramidah, Mustari, Muhammad Dinar, Tuti Supatminingsih, Nurdiana /JE3S 3(1) (Juni, 2022) 310-326
Journal of Economic Education and 321
Entrepreneurship Study (JE3S)

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.744


Linearity significant 85.809
Sig 0.003
Note: significant at 0.05
Sumber: Data diolah, 2021

Pada tabel. 5 Asymptotic significance dari hasil pengujian One-Sample


Kolmogorov-Smirnov Test adalah 0,744 ≥ 0,05. Model regresi dengan demikian telah
memenuhi asumsi normalitas.
Linearity signifikan merupakan 0,002, dan aturan yang diterapkan
merupakan p < 0.05. Hasilnya, pemasaran digital dan pendapatan UMKM linier dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara pemasaran digital (X) dan pendapatan UMKM
(Y) memiliki arah yang positif.
Selanjutnya digunakan analisis regresi sederhana dalam pengujian untuk
mengidentifikasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan
hasil pengolahan data menggunakan SPSS 21 for windows. Dari tabel 5 hasil analisis
regresi dapat dinyatakan persamaan regresi sederhana antara lain:
Y
Y= 4,367+0.337X

Berdasarkan hasil uji persamaan regresi sederhana di atas, interpretasi yang


dapat disimpulkan antara lain: Intercept/konstanta atau titik potong persamaan di
atas adalah 4.367. yang artinya jika variabel pemasaran digital (X1) tidak ada atau
dianggap tetap, maka pendapatan UMKM adalah 4.367. Selanjutnya dengan koefisien
beta pada pemasaran digital 0,337, dapat disimpulkan bahwa variabel pemasaran
digital digital(X) memiliki pengaruh positif pada pendapatan UMKM (Y) dengan
angka koefisien 0,337. Angka ini menggambarkan besaran peningkatan pendapatan
UMKM untuk setiap penambahan pemasaran berbasis digital.
Berdasarkan hasil analisis korelasi, nilai Pearson Correlation Sig senilai
0.000 dan nilai korelasi 0.462. Dengan demikian dapat disimpulkan jika pemasaran
digital memiliki korelasi yang erat dan arah yang positif. Artinya semakin tinggi
pemasaran digital maka semakin tinggi pendapatan UMKM, sebaliknya semakin
rendah pemasaran digital maka semakin rendah pendapatan UMKM.
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan nilai korelasi (R) 0,462. Angka ini
menggambarkan hubungan antara pemasaran digital (X) dan pendapatan UMKM (Y)
sebesar 0,914. Kemudian angka koefisien determining (R square) senilai 0,214
menunjukkan jika pemasaran digital berpengaruh terhadap pendapatan UMKM
sebesar 0, 214 (21,4%), sisanya 79% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

Pengaruh Pemasaran Digital Terhadap Pendapatan


Diperoleh pengujian hipotesis memakai regresi sederhana, diketahui apabila
pemasaran digital berpengaruh positif & signifikan terhadap pendapatan para pelaku

Ramidah, Mustari, Muhammad Dinar, Tuti Supatminingsih, Nurdiana /JE3S 3(1) (Juni, 2022) 310-326
Journal of Economic Education and 322
Entrepreneurship Study (JE3S)

UMKM pada Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Artinya pemasaran


digital berpengaruh dalam keunggulan bersaing sebagai akibatnya penjualan akan
semakin tinggi begitupun sebaliknya.
Hasil ini sinkron menggunakan pandangan Wardhana (2015) pada Purwana
ES, Rahmi (2017) bahwa taktik digital marketing berpengaruh 78% pada kelebihan
berkompetensi para UMKM pada memperkenalkan produknya. Dari indikator teori
diatas yg dijadikan 42 angket sudah diisi para pelaku UMKM bahwa perubahan
perilaku rakyat dalam memakai alat-alat elektronika berbasis internet, akibatnya
para pelaku UMKM wajib lebih adaptif terhadap perubahan yang terdapat misalnya
indera penjualan, menjadi pelayanan konsumen, menjadi indera komunikasi &
pengembangan produk. Kegiatan usaha konvensional yg beberapa tahun terakhir
sebagai tombak penggerak pertumbuhan ekonomi negara, sekarang wajib segera
bertransformasi ke mode usaha berbasis teknologi & keterangan atau yg lazim
diklaim Bisnis Online (Rakib et al., 2020).
Melakukan pemasaran digital memiliki skill yang lebih baik & efisien pada
biaya pemasaran daripada pemasaran konvensional. Sulaiman dkk (2015)
menyampaikan bahwa penggunaan media Facebook bisa memperkecil biaya
pemasaran & biaya pelayanan konsumen. Selain itu, media tadi bisa menaikkan
interaksi menggunakan konsumen & jangkauan akses fakta antara penjual &
konsumen. Pemasaran digital merupakan suatu media teknologi menggunakan cara
inovatif yg menerapkan basis database saluran distribusi & menjangkau konsumen
secara individu, efisien biaya & lebih sempurna waktu. Menekankan sasaran yang
terukur & bersifat interaktif dan berakibat calon konsumen sebagai pelanggan yang
loyal. Suatu pemasaran digital menggunakan mengadopsi media internet menjadi
marketing.
Sehingga bisa disimpulkan jika Ha diterima dan Ho ditolak dengan arti jika
variabel pemasaran digital pada penelitian tersebut mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Peningkatan Pendapatan UMKM pada Kecamatan Polewali Kabupaten
Polewali Mandar. Sama halnya pada penelitian yang dijalankan Walia Nabila Sa’ad di
2017 dengan berjudul “impak E-Commerce terhadap kemajuan pemasukan Usaha
Mikro Kecil & Menengah” dimana penelitiannya menyebutkan jika menaruh
marketplace online menaruh efek yang relevan terhadap level kelancaran sales, taraf
traffic (kunjungan) dan pemasukan. Dengan menunjukkan e-commerce relatif efektif
pada pelaku usaha. Hasil penelitian tersebut dipertegas balik menggunakan teori
peningkatan neoklasik yang dicetuskan sang Robert M. Solow (1970) menurut
Amerika Serikat & T.W. Swan (1956) menurut Australia. Model Solow-Swan
menerapkan bagian jumlah kenaikkan masyarakat, pengumpulan aset,
perkembangan teknologi & tingginya hasil interaksi antara individu satu dengan yang
lain.
Pada teori tersebut, unsur penting untuk kemajuan ekonomi tidaklah
kemajuan kapital maupun kemajuan energi pekerjaan. Namun unsur krusial ialah
perkembangan teknologi, progress keahlian & pengetahuan energi pekerjaan. Dengan

Ramidah, Mustari, Muhammad Dinar, Tuti Supatminingsih, Nurdiana /JE3S 3(1) (Juni, 2022) 310-326
Journal of Economic Education and 323
Entrepreneurship Study (JE3S)

penelitian tersebut beriringan pada teori, pada marketplace online ini menaruh efek
yang positif pada perkembangan pemasukan. Keadaan tersebut juga didukung oleh
output wawancara peneliti pada satu pelaku UMKM pada Kecamatan Polewali
Kabupaten Polewali Mandar. Dari output berita diperoleh terkait penerapan
pemasaran digital yang menaruh impak bagi peningkatan penjualan para pelaku
UMKM, sebagai akibatnya menaikkan pemasukan mereka pada beberapa tahun
terakhir. sebenarnya terdapat beberapa pelaku bisnis yang belum mengalami
peningkatan pendapatan.
Pemasaran digital memperlihatkan kemudahan pada global usaha dengan
kemudahkan para pelaku UMKM buat berbagi produknya. Pemasaran merupakan hal
primer menurut serangkaian aktivitas bisnis yang berkiprah pada aspek jasa maupun
produk. Marketing juga sangat memilih apakah bisnis yang dijalankan membentuk
keuntungan atau tidak. Marketing yang dikira merupakan penggunaan media
internet menjadi media pemasaran dimana pelaku UMKM bisa memasarkan dan
menjual produknya menggunakan memakai wahana digital. Pada kemajuan
marketing dan penjualan produk dimana akan memunculkan peristiwa kemajuan
pemasukan yang didapat para pelaku usaha. Dengan demikian penggunaan
pemasaran digital yg dipakai dalam pelaku UMKM pada Kecamatan Polewali
Kabupaten Polewali Mandar menaruh impak yang positif terhadap peningkatan
pendapatan setiap produsen.
Sehingga menaruh impak yang relevan terhadap kinerja UMKM pada kota
Polewali sebagai akibatnya bisa memasarkan produknya tidak hanya pada wilayah
Provinsi Sulawesi Barat saja namun sampai luar provinsi. Demikian kemajuan sales
produk maka memberikan pengaruh positif terhadap pemasukan yang didapat
lantaran memakai pemasaran digital.Analisis impak pemasaran digital terhadap
peningkatan pendapatan UMKM pada Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali
Mandar dari output penelitian tentang pemasaran digital terhadap peningkatan
pendapatan UMKM memperlihatkan output yang positif dimana merupakan
pemasaran digital mempunyai dampak menaikkan pendapatan, menaikkan
permintaan konsumen yg secara pribadi menaikkan penjualan. karenanya
pembangunan koperasi, bisnis mikro, mini & menengah perlu sebagai prioritas primer
pembangunan nasional pada jangka panjang (Putra, 2016).
Dalam hal ini UMKM pada Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar
harus mementingkan perubahan terkait pemasaran produknya, supaya produk yang
mereka jual bisa menjadikan kemajuan value produksi. Dengan kemajuan zaman,
pemakaian internet pada semua global semakin meningkat, pemasaran & penjualan
dengan media digital dibutuhkan bisa membantu para pelaku UMKM pada
membuatkan usahanya. Bidang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat
menerima karyawan yang relatif tinggi dan menciptakan kesempatan bagi UMKM
hingga tumbuh dan bersaing dengan usaha yang relatif menerapkan kapital dalam
jumlah tinggi. Eksistensi UMKM jangan ditanyakkan lagi sebab telah menunjukkan

Ramidah, Mustari, Muhammad Dinar, Tuti Supatminingsih, Nurdiana /JE3S 3(1) (Juni, 2022) 310-326
Journal of Economic Education and 324
Entrepreneurship Study (JE3S)

kelangsungan hidupnya dan menjadi motor pemberdaya perekonomian, apalagi saat


pasca krisis ekonomi (Harto et al., 2019).
Beberapa konsumen mengatakan promosi digital telah meningkatkan
penjualan mereka, yang dipengaruhi oleh kemudahan konsumen memperoleh
keterangan terkait perusahaan dan order produk. Demikian dengan penelitian Selitto
(2004), pemakai internet marketing dapat memajukan sales bahkan pada yang sangat
terpencil. Beberapa responden digital marketing meningkatkan penjualan mereka dari
30% hingga 100% disebabkan digital marketing telah memperluas jangkauan
konsumen dan memudahkan mereka untuk menjangkau mereka. platform
(Febriyantoro dan Arisandi, 2018). Pada saat itu, pembangunan ekonomi hanya serius
untuk meningkatkan pendapatan, tetapi sangat penting untuk dapat berkontribusi
pada upaya pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan (Ariani dan
Utomo Nur Mohammad, 2017).

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan analisis mengenai dampak digital marketing
terhadap peningkatan pendapatan UMKM di Kabupaten Polewali Kabupaten
Polewali Mandar maka dapat disimpulkan bahwa variabel digital marketing (X)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel pendapatan UMKM (Y) di
Kabupaten Polewali, Kabupaten Polewali Mandar.

DAFTAR PUSTAKA
Ariani, & Utomo Nur Mohammad. (2017). Kajian strategi pengembangan usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM) di kota Tarakan. Jurnal Organisasi dan
Manajemen 1 (3) 99-118. https://jurnal.ut.ac.id/index.php/jom/article/view/55.
Databoks. (2017). Pengguna Ponsel Indonesia Mencapai 142% dari Populasi. (Diakses
pada 24 Januari 2021 pada pukul 12.12 WITA)
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/08/29/pengguna- ponsel-
indonesia-mencapai-142-dari-populasi
Dedi Purwana ES, Rahmi, S. A. (2017). Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha
Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM ). 1(1), 1–17.
Elida Tety dan Ari Raharjo. 2019. Pemasaran Digital. Bogor: IPB Press.
Febriyantoro, M. T., & Arisandi, D. (2018). Pemanfaatan Digital Marketing Bagi
Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Pada Era Masyarakat Ekonomi Asean.
JMD: Jurnal Riset Manajemen & Bisnis Dewantara, 1(2), 61–76.
https://doi.org/10.26533/jmd.v1i2.175.
Firdaus Agung Nurdiansyah (2017). Micro, Small and Medium Enterprise
Development Strategy In Power Economic Development (Case Study on Maros
Bread Enterprise in Maros District). 19(2), 114–120.
Harto, D., Pratiwi, S. R., Utomo, M. N., & Rahmawati, M. (2019). Penerapan Internet
Marketing Dalam Meningkatkan Pendapatan Pada UMKM. JPPM (Jurnal

Ramidah, Mustari, Muhammad Dinar, Tuti Supatminingsih, Nurdiana /JE3S 3(1) (Juni, 2022) 310-326
Journal of Economic Education and 325
Entrepreneurship Study (JE3S)

Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat), 3(1), 39.


https://doi.org/10.30595/jppm.v3i1.3033.
Hartopo Agustinus. 2019. Analisis Pendapatan Petani Sagu Di Kampung Simporo
Distrik Ebungfauw Kabupaten Jayapura Papua. Tangerang: Indocamp
Hasan, M. (2020). Literasi dan Perilaku Ekonomi: Transfer Pengetahuan
Kewirausahaan dalam Perspektif Pendidikan Ekonomi Informal. Media Sains
Indonesia.
Hasan, M., Musa, C. I., Arismunandar, A., Tahir, T., & Azis, M. (2019).
Entrepreneurship Education, Family Capital, and Family Business
Performance in Makassar, South Sulawesi, Indonesia. International Journal of
Scientific Development and Research (IJSDR), 4(6), 269-272.
Hasan, M., Musa, C. I., Azis, M., & Tahir, T. (2020). Positive psychological capital,
market orientation, and business performance of family business in the
culinary sector: A research study. Economics & Sociology, 13(3), 97-112.
Helmalia, H., & Afrinawati, A. (2018). Pengaruh E-Commerce Terhadap Peningkatan
Pendapatan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah di Kota Padang. JEBI (Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis Islam), 3(2), 237. https://doi.org/10.15548/jebi.v3i2.182
Hendratni, T. W. (2021). Pelatihan Digital Marketing sebagai upaya peningkatan
Pendapatan Bagi UMKM di kabupaten MBS. BERDAYA: Jurnal Pendidikan
Dan …, 3, 59–66. https://doi.org/10.36407/berdaya.v3i2.348
Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. (2018). Perkembangan Data
Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB). (Diakses pada
23 Januari 2021 pada pukul 11.35 WITA) http://www.depkop.go.id/data-umkm
Kieso, Weygandt, dan Warfield, 2011, Akuntansi Intermediate, Edisi Kedua Belas,
Jakarta: Erlangga
Kusuma, J., No, B., Pekalongan, K., & Tengah, J. (2020). Di Tengah Dampak Covid-
19.
Kusuma, J., No, B., Pekalongan, K., & Tengah, J. (2020). Di Tengah Dampak Covid-
19.
Munarfah, A., & Hasan, M. (2009). Metode Peneltian. Jakarta: CV. Praktika Aksara
Semesta.
Nandan Limakrisan dan Togi Parullian Purba. 2019. Manajemen Pemasaran Teori
dan Aplikasi dalam Bisnis di Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Pradiani, T. (2018). Pengaruh Sistem Pemasaran Digital Marketing Terhadap
Peningkatan Volume Penjualan Hasil Industri Rumahan. Jurnal Ilmiah Bisnis
Dan Ekonomi Asia, 11(2), 46–53. https://doi.org/10.32812/jibeka.v11i2.45
Putra, A. H. (2016). Peran UMKM dalam Pembangunan dan Kesejahteraan
Masyarakat Kabupaten Blora.
Rakib, M., Syam, A., Marhawati, M., & Dewantara, H. (2020). Pelatihan Merancang
Bisnis Online di Masa Pandemi bagi Mahasiswa. Dedikasi, 22(2), 129–134.
https://doi.org/10.26858/dedikasi.v22i2.16121

Ramidah, Mustari, Muhammad Dinar, Tuti Supatminingsih, Nurdiana /JE3S 3(1) (Juni, 2022) 310-326
Journal of Economic Education and 326
Entrepreneurship Study (JE3S)

Rufaida, N. (2019). Analisis Pengaruh Pemasaran Digital (Digital Marketing)


Terhadap Brand Awareness Pada E-Commerce. E-Proceeding of Management:,
6(2), 2091.
https://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/articl
e/view/9529/9399
Sa’ad, W. N. (2017). Pengaruh e-commerce terhadap peningkatan pendapatan sentra
industri keripik pisang bandar lampung ditinjau dari etika bisnis islam.
Sarfiah, S. N., Atmaja, H. E., & Verawati, D. M. (2019). Umkm Sebagai Pilar
Membangun Ekonomi Bangsa Msmes the Pillar for Economy. Jurnal REP
(Riset Ekonomi Pembangunan), 4(2), 137–146.
Sarma Ma’mun. 2019. Entrepreneurial Marketing untuk Keberhasilan Pemasaran
Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia Edisi Revisi.
Bogor: IPB Press.
Sulaksono, J. (2020). Peranan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah (Umkm) Desa Tales Kabupaten Kediri. Generation Journal, 4(1),
41–47. https://doi.org/10.29407/gj.v4i1.13906
Sulaksono, J. (2020). Peranan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah (Umkm) Desa Tales Kabupaten Kediri. Generation Journal, 4(1),
41–47. https://doi.org/10.29407/gj.v4i1.13906
Triatmanto, B., Abwar, S, & Aris, S. (2018). Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi (tik) pada usaha mikro, kecil dan menengah (umkm). 2(3), 53–60.
Widodo, 2019. Metodologi Penelitian Populer & Praktis. Depok: Rajagrafindo Persada.

Ramidah, Mustari, Muhammad Dinar, Tuti Supatminingsih, Nurdiana /JE3S 3(1) (Juni, 2022) 310-326

You might also like