You are on page 1of 12

ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020

EFEKTIVITAS DIGITAL MARKETING DAN NETWORKS DALAM


MENDONGKRAK KINERJA PEMASARAN UKM
DI MASA PANDEMI COVID-19

Widiya Dewi Anjaningrum


Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang
Widiya.dewi.a@gmail.com

Abstract

The creative economy sector has an important role in driving the economy of Malang
town. This is shown by the significant development of the creative economy so that Malang town
was successfully chosen by Bekraf as the "Role Model for Indonesia's Creative City 2019".
However, the toughest challenge today is the disruptive technology era that urge high quality
human resources who master technology and the Covid-19 pandemic which has caused the
marketing performance of SMEs based on the creative economy to decline drastically. The
purpose of this study was to determine the effect of digital marketing and networks on marketing
performance of the SMEs based on the creative economy in Malang during the Covid-19
pandemic. A total of 100 creativepreneurs have been selected by accidental-purposive sampling
as the research sample. Respondent perception data obtained from distributing questionnaires
were analyzed using SEM-PLS analysis. The results showed that both digital marketing and
networks had a strong positive impact on marketing performance. In order to make the results
of digital marketing practices to be more fruitful, creativepreneurs still have to think about
incentive programs that attract customers in every promotion. This can be done through
synergistic collaboration with academics, for example through internship students or street
vendors or community partnership programs or community service programs, as well as
programs set up by campus-owned business incubators.

Keywords: Digital Marketing, Networks, Marketing Performance, SMEs

Abstrak

Sektor ekonomi kreatif memiliki peran penting dalam menggerakkan roda


perekonomian di kota Malang. Ini ditunjukkan oleh perkembangan ekonomi kreatif yang
signifikan hingga kota Malang berhasil dipilih oleh Bekraf sebagai “Role Model Kota Kreatif
Indonesia 2019”. Namun, tantangan terberat saat ini adalah era disruptif teknologi yang
menuntut kualitas SDM tinggi yang menguasai teknologi dan pandemik Covid-19 yang
menyebabkan kinerja pemasaran UKM berbasis ekonomi kreatif menurun drastis. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh digital marketing dan networks terhadap
kinerja pemasaran UKM berbasis ekonomi kreatif di kota Malang di masa pandemik Covid-19.
Sebanyak 100 pelaku ekonomi kreatif telah dipilih secara accidental-purpossive sampling
sebagai sampel penelitian. Data persepsi responden yang diperoleh dari penyebaran kuisioner
dianalisis menggunakan analisis SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik digital
marketing maupun networks memberikan dampak positif yang cukup kuat terhadap kinerja
pemasaran. Agar hasil praktik digital marketing lebih memberikan hasil, para pelaku ekonomi
kreatif masih harus memikirkan incentive program yang menarik para pelanggan dalam setiap
promosi. Ini dapat dilakukan melalui kolaborasi sinergis dengan akademisi misalnya melalui
mahasiswa magang atau PKL maupun program kemitraan masyarakat atau program pengabdian
kepada masyarakat, juga program-program yang dibentuk oleh inkubator bisnis milik kampus.

Kata-kata Kunci: pemasaran digital, networks, kinerja pemasaran, UKM

B.50
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020

1. PENDAHULUAN Yogatama (2019) yang menunjukkan bahwa


Era digital bagi para pelaku UKM ada dampak yang sangat besar atas
khususnya yang berbasis ekonomi kreatif penggunaan digital marketing terhadap
merupakan era baru yang penuh dengan peningkatan kinerja marketing. Walau di
tantangan. Era ini menuntut setiap UKM masa pamdemi Covid-19 dampak digital
untuk memiliki sumber daya berkualitas marketing tersebut tidak terlalu dapat
tinggi yang menguasai teknologi, khususnya dirasakan oleh UKM karena daya beli
teknologi informasi yang sangat penting masyarakat yang juga memang menurun
digunakan dalam proses pemasaran dan drastic sebagai efek dari PSBB dan
penjualan produk-produk yang dihasilakan. kebijakan lainnya.
Di era disruptive technology ini, menurut Mempertimbangkan penurunan kinerja
Hassim (2016), ukuran perusahaan tidak pemasaran yang terlalu besar dan pandemik
dapat menjadi jaminan keberhasialan Covid-19 yang masih tidak dapat diprediksi
perusahaan dalam menghadapi perubahan dengan pasti kapan selesainya, maka para
era, justru kelincahan industri yang menjadi pelaku UKM di kota Malang berjibaku
kunci utama dalam segala proses menguatkan networks, khususnya jaringan
operasional. Kurniawan (2017) juga komunitas UKM yang memiliki produk
menyatakan bahwa inovasi di bidang sejenis dan komunitas ekonomi kreatif secara
teknologi digital, secara berkesinambungan, keseluruhan. Para pelaku UKM ini saling
diklaim dapat mengakselerasi banyak negara berbagi informasi melalui group-group
berkembang menuju kemakmuran. media sosial. Para pelaku UKM juga
Konektivitas yang terjalin melalui teknologi menguatkan networks dengan organisasi-
digital juga menjadikan para pelaku UKM organisasi pemerintah terkait seperti Badan
terhubung dengan akses-akses modal dan Ekonomi kreatif (Bekraf), Dinas
pasar baru, bahkan membawa pada peluang Perindustrian, dan Dinas Koperasi dan
usaha baru yang lebih menjanjikan. UKM, juga networks dengan akademisi dan
Namun, adanya pandemic Covid-19 media. Menurut hasil penelitian Utomo &
yang hampir mematikan seluruh Nugraha (2017) networks berpengaruh
perekonomian dunia menjadikan tantangan positif signifikan terhadap kinerja
yang harus dihadapi oleh UKM semakin pemasaran. Demikian juga jauh sebelumnya,
berat. Hampir semua teknik pemasaran yang telah dibuktikan oleh Gronum et al. (2012)
digunakan tidak memberikan dampak bahwa networks memiliki kontribusi yang
terhadap kinerja pemasaran. Kinerja sangat nyata dan kompleks terhadap kinerja
pemasaran terus semakin menurun, UKM.
khususnya di rentang bulan Maret sampai Praktik digital marketing dan perluasan
Mei 2020. Penurunan kinerja pemasaran ini, networks telah diupayakan semaksimal
menurut penjelasan ketua Malang Koperasi mungkin oleh para pelaku UKM berbasis
Kreatif Mbois (MKKM) yang merupakan ekonomi kreatif di kota Malang. Namun
koperasi bentukan beberapa pelaku UKM kontribusi kedua strategi tersebut masih
berbasis ekonomi kreatif di kota Malang, perlu ditinjau dan dipahami lebih mendalam
mencapai 70%. agar diketahui efektivitas dari penerapannya.
Digital marketing adalah satu-satunya Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini
teknik pemasaran yang paling menjadi adalah untuk mengetahui pengaruh digital
andalan untuk bertahan di masa pandemki marketing dan networks terhadap kinerja
Covid-19 agar penurunan kinerja pemasaran marketing UKM berbasis ekonomi kreatif di
tidak mencapai 100%. Sebagaimana hasil kota Malang. Diharapkan hasil penelitian ini
penelitian Yamin (2017) juga temua Sidi & dapat menjadi salah satu bahan acuan para

B.51
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020

pelaku UKM, akdemisi, pemerintah maupun Instagram, Facebook, Google Plus, Twitter,
stake-holder lainnya untuk menentukan dan media sosial lainnya telah secara efektif
langkah strategis dalam kolaborasi penta- mengubah sikap dan persepsi konsumen
helix untuk membangkitkan kembali kinerja yang ditargetkan. Sehingga, digital
UKM pasca pandemik Covid-19. marketing memiliki kontribusi yang
signifikan terhadap peningkatan daya saing
2. KAJIAN LITERATUR (Garcia et al., 2019) yang akhirnya mengarah
2.1. Digital Marketing pada kinerja pemasaran (Sheen Low et al.,
Digital marketing, menurut Yamin 2020).
(2017), merupakan konsep pemasaran luas Secara umum digital marketing adalah
yang menggambarkan pemasaran produk penggunaan teknologi modern untuk
atau layanan yang menggunakan teknologi membantu aktivitas pemasaran untuk
digital, khususnya Internet. Promosi produk meningkatkan pengetahuan pelanggan
melalui teknologi digital berbeda dengan dengan cara menyesuaikan kebutuhan dan
pemasaran konvensional karena melibatkan keinginan pelanggan (Chaffey, 2013).
penggunaan saluran dan metode yang Berbagai saluran digital marketing seperti
memungkinkan bisnis untuk menganalisis mobile, search engine optimization, content
kampanye pemasaran dan memahami apa marketing, social media marketing dan
yang berhasil dan apa yang tidak dengan cara media marketing penting saat ini untuk
yang lebih cepat dan lebih autentik. Internet dimanfaatkan oleh perusahaan secara efektif
adalah saluran yang paling banyak untuk menjangkau konsumennya dan
digunakan dalam digital marketing, namun mencapai keberhasilan bisnis (Durai & King
ada cara lain termasuk nirkabel pesan teks, (2015).
pesan instan seluler, papan reklame 2.2. Networks
elektronik, aplikasi seluler, podcast, dan Networks atau jaringan merupakan
radio digital, dan lain-lain. Konsep digital proses membangun hubungan saling
marketing secara keseluruhan sebenarnya menguntungkan (Utomo & Nugraha, 2017).
mencakup semua platform digital dan Jaringan, menurut Gronum et al. (2012)
teknologi modern dalam interaksi, diukur dengan menentukan jumlah ikatan
penggunaan, pelaksanaan, dan pengendalian jaringan yang terlibat dengan pelaku yang
strategi dan rencana pemasaran untuk berbeda, serta frekuensi interaksi antara
kepuasan pelanggan yang lebih baik dan perusahaan fokus dan para pelaku ini. Modal
untuk mencapai tujuan perusahaan. Digital sosial dapat dipandang sebagai semua
marketer biasanya memeriksa hal-hal seperti sumber daya yang tertanam dalam hubungan
apa yang dilihat, seberapa sering dan untuk jaringan individu, komunitas, jaringan, atau
berapa lama, konversi penjualan, konten apa masyarakat.
yang berfungsi dan tidak berfungsi, serta hal- Gronum et al. (2012) juga
hal lain yang penting dan urgent untuk menambahkan bahwa jaringan di tingkat
dipertimbangkan dalam proses digital perusahaan berkenaan dengan pengungkapan
marketing. manfaat yang diperoleh dari jaringan
Meskipun istilah digital marketing relatif yangsSebagian besar diukur sebagai kinerja
baru namun dampaknya sangat besar. perusahaan. Jaringan dan modal sosial
Menjadi salah satu alat penting dalam bauran tertanam dalam hubungan yang positif
promosi. Alat komunikasi pemasaran digital dengan kinerja UKM. Dengan membangun
terus berkembang dengan setiap dirilisnya jaringan, UKM mendapatkan keuntungan
model telepon baru yang dapat menarik besar, Jaringan memberi UKM lebih banyak
perhatian konsumen dan memperluas akses ke sumber daya, keterampilan,
peluang digital, serta mempermudah suatu kemampuan, dan pengetahuan pelengkap
produk masuk ke pasar baru (Erokhina et al., yang tidak tersedia secara internal.
2018). Saat ini, media sosial seperti 2.3. Kinerja Pemasaran

B.52
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020

Gronum et al. (2012) menjelaskan meningkatkan kinerja pemasaran secara


bahwa kinerja perusahaan merupakan signifikan.
konstruk multidimensi yang menggunakan
ukuran kinerja perusahaan perseptual atau 3. METODOLOGI PENELITIAN
yang dilaporkan sendiri. Sedangkan kinerja Penelitian ini merupakan field research
pemasaran, menurut Ferdinand (2004) dalam studi pada 100 pelaku UKM berbasis
Sidi & Yogatama (2019), didefinisikan ekonomi kreatif di kota Malang yang dipilih
sebagai sebuah achievement yang dihasilkan secara snowball-accidental sampling. Data
oleh dampak dari berbagai peran yang kuantitatif persepsi responden terhadap
berfungsi dalam suatu perusahaan. digital marketing, networks, dan kinerja
Pengukuran kinerja bermanfaat bagi pemasaran dikumpulkan melalui kuisioner
pemakainya untuk menyediakan feedback online berskala likert 5 point. Kemudian data
yang membantu manajer dalam diolah dan dianalisis menggunakan analisis
mengidentifikasi masalah dan membantu Partial Least Square (PLS) dengan software
pemecahannya. Walau demikian, masalah SmartPLS versi 3.3.2.
pengukuran kinerja masih menjadi Digital marketing, dalam penelitian ini,
perdebatan klasik, karena sebagai sebuah didefinisikan sebagai pengeksploitasian
konstruk, kinerja pemasaran bersifat terhadap teknologi digital yang digunakan
multidimensional yang di dalamnya termuat untuk menciptakan suatu saluran untuk
beragam tipe dan tujuan perusahaan. mencapai resipien potensial untuk mencapai
Adapun kinerja pemasaran menurut tujuan UKM berbasis ekonomi kreatif di
Yuhui (2010) adalah proses multidimensi kota Malang melalui pemenuhan kebutuhan
yang mencakup tiga dimensi efektivitas, konsumen yang lebih efektif. Digital
efisiensi dan kemampuan beradaptasi. marketing diukur melalui 4 indikator
Keefektifan dan efisiensi kegiatan pemasaran (Liesander & Dharmayanti, 2017), yaitu:
perusahaan terkait dengan tujuan yang terkait 1. Incentive Program, adalah program-
dengan pasar, seperti pendapatan, program menarik yang menjadi keunggulan
pertumbuhan, dan pangsa pasar. dalam setiap promosi yang dilakukan yang
2.4. Hubungan Digital Marketing, Networks, diharapkan agar dapat memberikan nilai
dan Kinerja Pemasaran yang lebih kepada perusahaan (X11).
Hasil penelitian Liesander & Dharmayanti 2. Site Design, merupakan tampilan menarik
(2017) menunjukkan adanya hubungan yang dalam suatu media digital marketing yang
positif antara digital marketing dengan dapat memberikan nilai positif bagi
kinerja perusahaan. Temuan ini dikuatkan perusahaan (X12).
oleh hasil penelitian Sidi & Yogatama 3. Cost, yaitu tingkat efisiensi dari segi biaya
(2019) terhadap UKM berbasis ekonomi dan waktu transaksi atas penggunaan suatu
kreatif pengolah limbah dan barang bekas di teknik promosi (X13).
kota Malang yang menunjukkan bahwa 4. Interactive, merupakan hubungan antara
pengaruh digital marketing terhadap kinerja pihak produsen dengan konsumen yang
pemasaran sangat besar. Demikian juga dapat saling memberikan info yang dapat
dengan networks, menurut hasil penelitian diterima dengan baik dan jelas (X14).
Gronum et al. (2012), memiliki peran Sedangkan networks dalam penelitian
penting terhadap kinerja perusahaan. ini didefinisikan sebagai hubungan yang
Khususnya jaringan bisnis, dijelaskan dalam dibentuk oleh UKM berbasis ekonomi kreatif
temuan Utomo & Nugraha (2017) di kota Malang dengan pihak lain yang
memberikan konstribusi yang sangat besar bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
terhadap kinerja pemasaran industri kreatif. Networks dalam penelitian ini
Hal senada juga dinyatakan dalam penelitian mempertimbangkan 5 dari indikator yang
Wahyuningsih & Murwatiningsih (2017) digunakan dalam penelitian Gronum et al.
bahwa jaringan kewirausahaan mampu (2012), yaitu: (1) Jaringan dengan akademisi

B.53
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020

(X21), (2) Jaringan dengan media (X22), (3) Convergent validity juga dapat diukur
jaringan dengan para pelaku UKM berbasis melalui nilai Average Variance Extracted
ekonomi kreatif secara umum (X23), (4) (AVE) sebagai berikut:
jaringan dengan para pelaku UKM produk
sejenis (X24), (5) jaringan dengan organisasi Tabel 1. Nilai AVE
pemerintah (Bekraf, Dinas Perindustrian, dan Average Variance
Dinas Koperasi dan UKM) (X25). Extracted (AVE)
Adapun kinerja pemasaran dalam Digital Marketing 0,838
penelitian ini merupakan ukuran prestasi Networks 0,741
yang diperoleh dari proses aktivitas Marketing Performance 0,817
pemasaran secara menyeluruh UKM berbasis Sumber: Data Output SmartPLS 3.3.2 Diolah (2020)
ekonomi kreatif di kota Malang. Kinerja
pemasaran, menurut Sidi dan Yogatama Rata-rata varian ekstrak dengan nilai > 0,5
(2019) diukur melalui 3 indikator antara lain: digunakan sebagai penentu validitas
1. Pertumbuhan pendapatan (Y1) konvergen (Garson, 2016). Berdasarkan
2. Pertumbuhan volume penjualan (Y2) Tabel 1. Nilai AVE, diketahui bahwa nilai
3. Pertumbuhan pelanggan (Y3) AVE variabel digital marketing (X1) sebesar
0,838 > 0,5; nilai AVE variabel networks
4. HASIL DAN PEMBAHASAN (X2) sebesar 0,741 > 0,5; dan nilai AVE
4.1 Outer Model Measurement variabel marketing performance (Y) sebesar
a. Uji Validitas 0,817 > 0,5. Artinya, instrumen penelitian
1) Validitas konvergen (convergent yang digunakan untuk mengukur ketiga
validity) variabel penelitian Valid.
(1) Covergent Validity (Loading Factor) 2) Discriminant Validity
Suatu indikator dikatakan valid jika (1) Fornell Lacker
memiliki nilai loading factor di atas 0,70 Cara melakukan uji Fornell Lacker
(Sarwono, 2014). Berdasarkan Gambar 1. adalah dengan membandingkan nilai akar
Model Struktural, diketahui bahwa semua kuadrat AVE dengan nilai korelasi antar
indikator yang merefleksikan variabel digital konstruk, di mana nilai akar kuadrat AVE
marketing, networks, dan marketing harus lebih besar dari nilai korelasi antar
performance memiliki nilai loading factor > konstruk (Garson, 2016).
0,7. Ini menunjukkan bahwa instrument Tabel 2. Fornell-Lacker
penelitian yang digunakan untuk mengukur Digital
Networks
Marketing
ketiga variabel penelitian valid. Marketing Performance
(X2)
(X1) (X3)
Digital
Marketing 0,915 0,399
(X1)
Networks
0,861 0,412
(X2)
Marketing
Performance 0,904
(X3)
Sumber: Data Output SmartPLS 3.3.2 Diolah (2020)

Berdasarkan Tabel 2. Fornell-Lacker


Gambar 1. Model Struktural terlihat bahwa nilai akar kuadrat dari AVE
Sumber: Output SmartPLS 3.3.2 (2020)
digital marketing sebesar 0,915 lebih besar
dari korelasi digital marketing dengan
(2) Average Variance Extracted (AVE)
marketing performance yang sebesar 0,399.
Nilai akar kuadrat AVE networks sebesar

B.54
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020

0,861 juga lebih besar dari korelasi networks terhadap konstruk-konstruk lainnya. Ini juga
dengan marketing performance yang sebesar menunjukkan bahwa outer model untuk
0,412. Ini menunjukkan bahwa pada tataran indikator-indikator yang merefleksikan
konstruk, secara diskriminan, indikator- ketiga variabel penelitian, secara
indikator yang digunakan untuk mengukur diskriminan, Valid.
ketiga variabel penelitian Valid. b. Uji Reliabilitas
(2) Cross Loading Uji Reliabilitas dilakukan melalui dua
Indikator-indikator setiap variabel cara yaitu berdasarkan nilai Cronbach’s
penelitian dikatakan valid jika nilai cross Alpha dan Composite Reliability sebagai
loading pada konstruk yang dituju harus berikut:
lebih besar dibandingkan dengan nilai
loading dengan konstruk yang lain. Tabel 4. Nilai Cronbach’s Alpha dan Composite
Reliability
Tabel 3. Nilai Cross Loading Cronbach's Composite
Digital Marketing Alpha Reliability
Networks
Marketing Performance Digital
0,936 0,954
X11 0,908 0,550 0,615 Marketing (X1)
X12 0,917 0,639 0,645 Networks (X2) 0,914 0,934
X13 0,928 0,494 0,541 Marketing
X14 0,909 0,577 0,585 Performance 0,887 0,931
X21 0,495 0,835 0,492
(X3)
Sumber: Data Output SmartPLS 3.3.2 Diolah (2020)
X22 0,454 0,836 0,446
X23 0,566 0,861 0,515 Reliabilitas atau kehandalan instrumen
X24 0,575 0,901 0,668 penelitian untuk indikator reflektif dapat
X25 0,561 0,868 0,654 diuji melalui nilai Cronbach’s Alpha dan
Y1 0,556 0,608 0,850 Composite Reliability. Instrumen dikatakan
reliabel jika nilai cronbach’s alpha > 0,6 dan
Y2 0,611 0,583 0,931
nilai composite reliability > 0,8 (Garson,
Y3 0,607 0,597 0,928
2016). Berdasarkan Tabel 4. diketahui bahwa
Sumber: Data output SmartPLS 3.3.2 Diolah (2020)
nilai cronbach’s alpha ketiga variabel
Berdasarkan Tabel 3. nilai Cross penelitian lebih besar dari 0,6, demikian juga
Loading, diketahui bahwa semua nilai cross dengan nilai composite reliability ketiga
loading indikator-indikator digital marketing variabel penelitian lebih besar dari 0,8. Hasil
(X1), yaitu: X11, X12, X13, dan X14 ini menunjukkan bahwa outer model untuk
terhadap konstruk yang dituju (marketing indikator reflektif ketiga variabel penelitian
performance) lebih tinggi jika dibandingkan reliabel.
dengan nilai cross loading terhadap 4.2 Inner Model Measurement
konstruk-konstruk lainnya. Demikian juga A. R Square (R2)
semua nilai cross loading indikator-indikator Nilai R Square adalah koefisien
networks (X2), yaitu: X21, X22, X23, X24, determinasi pada konstruk endogen. Menurut
dan X25 terhadap konstruk yang dituju Chin (1998), nilai R square sebesar 0.67
(marketing performance) lebih tinggi jika (kuat), 0.33 (moderat) dan 0.19 (lemah).
dibandingkan dengan nilai cross loading Berdasarkan Gambar 1. Model Struktural
terhadap konstruk-konstruk lainnya. Semua diketahui bahwa nilai R-Square sebesar
nilai cross loading indikator-indikator 0,533, artinya, sekitar 53,3% marketing
marketing performance (Y), yaitu: Y1, Y2, performance dijelaskan oleh digital
dan Y3 terhadap konstruk yang dituju marketing dan networks. Adapun sisanya,
(marketing performance) lebih tinggi jika 100% - 53,3% = 46,7% dijelaskan oleh
dibandingkan dengan nilai cross loading konstruk laten lainnya yang tidak

B.55
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020

dipertimbangkan dalam penelitian ini. Jadi, (predictive relevance). Untuk menghitung Q2


dalam model struktural ini diketahui bahwa dapat digunakan rumus:
koefisien determinasi pada konstruk endogen Q2 =1-(1-R12 ) (1-R22 )…..(1-Rp2)
masuk kategori moderat. Dengan kata lain, Karena hanya terdapat satu nilai R2, maka
digital marketing yang dijalankan dan nilai Q2 sama dengan nilai R2.
networks yang diikuti oleh para pelaku UKM Q2 = 1 – (1 – 0,533) = 1 – 0,467 = 0,533
berbasis ekonomi kreatif di kota Malang Sebagaimana R2, ini juga menunjukkan
masih belum cukup kuat untuk mendongkrak bahwa sekitar 53,3% kinerja pemasaran
kinerja pemasaran di masa pandemic Covid- dijelaskan oleh digital marketing dan
19 saat ini. networks.
B. Effect Size (f2) D. Gof
Selain memeriksa R-Square, juga Bagian uji inner model yang terakhir
dilakukan pemeriksaan terkait pengaruh adalah dengan mencari nilai Goodness of Fit
variabel endogen terhadap variabel eksogen (GoF). Berbeda dengan CB-SEM, untuk
yang diketahui berdasarkan nilai effect size nilai GoF pada SEM-PLS harus dihitung
(f2) yang disajikan dalam tabel berikut. secara manual. Sesuai dengan rumus dari
Tenenhaus (2004) yaitu GoF = .
Tabel 6. Nilai Effect Size (f2) 2
Untuk R = 0,533 diperoleh:
Marketing GoF Digital Marketing
Performance (Y) =
Digital Marketing
0,209 GoF Network
(X1)
=
Networks (X2) 0,223
Sumber: Data Output SmartPLS 3.3.2 Diolah (2020) GoF Experiential Marketing
=
Menurut Hair et al. (2014), kriteria Menurut Tenenhaus (2004), nilai GoF
Effect Size yaitu: jika nilai f2 sebesar 0,02 small = 0,1, GoF medium = 0,25 dan GoF
dikategorikan sebagai pengaruh lemah besar = 0,38. Berdasarkan hasil perhitungan
variabel laten prediktor (variabel laten ditunjukkan bahwa nilai GoF ketiga variabel
eksogenous) pada tataran struktural, jika nilai penelitian lebih besar dari 0,38. Jadi, model
f2 sebesar 0,15 dikategorikan sebagai struktural memenuhi Goodness of Fit (GoF)
pengaruh cukup variabel laten prediktor atau model dapat diterima.
(variabel laten eksogenous) pada tataran Dari pengujian R2, f2, Q2 dan GoF
struktural, dan jika nilai f2 sebesar 0,35 terlihat bahwa model struktural yang
dikategorikan sebagai pengaruh kuat variabel dibentuk adalah robust. Sedemikian hingga
laten prediktor (variabel laten eksogenous) pengujian hipotesis dapat dilakukan.
pada tataran struktural. 4.3 Pengujian Hipotesis
Berdasarkan Tabel 6. diketahui bahwa f2 Hasil Boostrapping untuk estimasi
untuk hubungan digital marketing dengan Koefisien Jalur (Original Sample (O), T-
marketing performance sebesar 0,209. Statistics dan P-Value dari Total Effect
Sedangkan f2 untuk hubungan networks adalah sebagai berikut:
dengan marketing performance sebesar
0,223. Ini menunjukkan bahwa baik digital Tabel 7. Estimasi Koefisien Jalur dan T-Statistics
marketing maupun networks memiliki Total Effect
pengaruh cukup terhadap kinerja pemasaran Original
T Statistics P
Sample
UKM berbasis ekonomi kreatif di kota (O)
(|O/STDEV|) Values
Malang. Digital
C. Q Square (Q2) Marketing ->
0,399 4,947 0,000
Berikut untuk pengujian Inner model Marketing
dapat dilakukan dengan melihat nilai Q2 Performance

B.56
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020

Networks -> 0,05. Ini menunjukkan bahwa networks


Marketing 0,412 4,815 0,000 berpengaruh terhadap marketing
Performance
Sumber: Data Output SmartPLS 3.3.2 Diolah (2020)
performance secara positif dan signifikan.
Sedemikian hingga hipotesis kedua
Berdasarkan Tabel 7. di atas, maupun penelitian (H2) yang menyatakan bahwa
dalam Gambar 1. Model Struktural “Network berpengaruh terhadap marketing
sebelumnya, diketahui bahwa koefisien jalur performance” diterima.
digital marketing menuju marketing Sementara ertor term di kedua model
performance sebesar 0,399; sedangkan structural merupakan tingkat
koefisien jalur networks menuju marketing ketidakakuratan dalam mengukur nilai
performance sebesar 0,412. Sehingga koefisien jalur yang sebenarnya karena
persamaan struktural yang terbentuk adalah: fallibilitas instrumen pengukuran (misalnya,
, skala likert yang kurang sesuai, kesalahan
di mana Y adalah marketing performance, entri data atau kesalahan responden).
X1 adalah digital marketing, X2 adalah Menurut Hair et al. (2014), error term
networks, dan adalah error term. merupakan beda nilai koefisien jalur antara
menggunakan data dari populasi (true value
Berdasarkan persamaan struktural yang
atau parameter) dengan menggunakan data
terbentuk tersebut, diketahui bahwa koefisien
dari sampel (predicted value atau statistik).
jalur digital marketing bernilai positif
Pada tataran indikator, berikut disajikan
sebesar 0,399 satuan. Ini menunjukkan
Hasil Bootstrapping untuk Estimasi
bahwa digital marketing berpengaruh
positif terhadap marketing performance, di Koefisien Jalur dan T-Statistics Total Effect
dari outer loading.
mana semakin tinggi digital marketing maka
semakin tinggi marketing performance.
Tabel 8. Estimasi Koefisien Jalur dan T-statistics
Adapun kenaikan di setiap satu satuan digital Outer Loading
marketing akan meningkatkan marketing Original
T Statistics P
performance sebesar 0,399 satuan. Nilai t- Sample
(|O/STDEV|) Values
(O)
statistics koefisien jalur digital marketing X11 <- Digital Marketing 0,282 18,773 0,000
menuju marketing performance sebesar
X12 <- Digital Marketing 0,295 18,453 0,000
4,947 > 1,96 (nilai Z-score normal untuk α =
X13 <- Digital Marketing 0,248 16,590 0,000
0,05) dan P-value sebesar 0,000 < 0,05. Ini
menunjukkan bahwa digital marketing X14 <- Digital Marketing 0,268 15,970 0,000

berpengaruh terhadap marketing X21 <- Networks 0,205 12,913 0,000


performance secara positif dan signifikan. X22 <- Networks 0,186 10,059 0,000
Sedemikian hingga hipotesis pertama X23 <- Networks 0,215 13,481 0,000
penelitian (H1) yang menyatakan bahwa X24 <- Networks 0,279 15,085 0,000
“Digital marketing berpengaruh terhadap X25 <- Networks 0,273 12,692 0,000
marketing performance” diterima. Y1 <- Marketing
0,362 16,229 0,000
Koefisien jalur variabel networks Performance
Y2 <- Marketing
bernilai positif sebesar 0,412 satuan. Ini Performance
0,371 26,972 0,000
menunjukkan bahwa semakin tinggi Y3 <- Marketing
0,374 28,559 0,000
networks, semakin tinggi pula marketing Performance
Sumber: Data Output SmartPLS 3.3.2 Diolah (2020)
performance. Adapun di setiap kenaikan
satu satuan networks akan menaikkan
marketing performance sebesar 0,412 satuan.
Adapun nilai t-statistics koefisien jalur
networks menuju marketing performance
sebesar 4,815 > 1,96 (nilai Z-score normal
untuk α = 0,05) dan P-value sebesar 0,000 <

B.57
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020

bahwa digital marketing berpengaruh positif


dan signifikan terhadap kinerja pemasaran
walau banyak UKM yang belum terlalu
menguasai teknik digital marketing.
Sebagaimana pernyataan Yamin (2017) yang
mengungkap bahwa digital marketing dapat
menjadi alat komunikasi yang sangat efektif
di masa ini dan menjangkau masyarakat
secara lebih luas. Media sosial seperti
Gambar 2. Bootstrapping Output Instagram, Facebook, Twitter, dan lainnya
Sumber: Output SmartPLS 3.3.2 (2020)
telah secara efektif mengubah sikap dan
persepsi konsumen yang ditargetkan.
Berdasarkan Tabel Estimasi Koefisien Pernyataan ini dikuatkan oleh penelitian
Jalur dan Gambar 2. Boostrapping Output, Erokhina et al. (2018) bahwa digital
diketahui bahwa nilai T-statistics semua
marketing terus berkembang seiring dengan
indikator yang merefleksikan digital perkembangan telepon seluler yang menarik
marketing, networks, dan marketing perhatian konsumen dan memperluas
performance lebih besar dari 1,96 dengan
peluang serta mempermudah suatu produk
nilai p-value semua indikator kurang dari
masuk ke pasar baru dengan biaya yang
0,05. Ini menunjukkan bahwa semua
cukup efisien.
indikator-indikator setiap variabel penelitian
Durai & King (2015) menemukan
signifikan, sedemikian hingga semua
bahwa konsumerisme memainkan peran
indikator tersebut benar-benar mampu
penting dalam transisi yang terjadai di dunia
merefleksikan variabel-variabel yang diteliti.
yang serba digital seperti saat ini. Berbagai
Jika ditelaah berdasarkan nilai t-statistics saluran digital marketing telah digunakan
tertinggi atau p-value terendah, indikator
oleh produsen maupun penyalur untuk
yang paling kuat merefleksikan digital
menjangkau konsumennya dan juga untuk
marketing adalah indikator X13, yaitu cost. memastikan keberhasilan bisnis. Temuan
Namun indikator yang terlemah yang
tersebut diperkuat oleh Garcia et al. (2019)
merefleksikan digital marketing yang
menjelaskan bahwa digital marketing
ditandai dengan t-statistics terendah dan p-
menjadi bagian penting dari strategi
value terbesar, adalah X11, yaitu incentive
pertumbuhan dan loyalitas pengguna.
program. Sementara itu, indikator yang Konsumen yang bertumbuh dan pengguna
paling kuat merefleksikan networks adalah
yang loyal akan menjadikan suatu produk
indikator X24, yaitu jaringan antara para
sustainable di tengah persaingan ketat (Sheen
pelaku UKM produk sejenis. Namun et al., 2020).
indikator yang terlemah yang merefleksikan
Digital marketing dalam penelitian ini
networks adalah X22, yaitu jaringan dengan terbukti dapat menekan biaya pemasaran,
media. Adapun indikator yang paling kuat lebih efisien dibandingkan pemasaran
merefleksikan marketing performance adalah konvensional, namun faktor yang masih
indikator Y2, yaitu pertumbuhan volume sangat kurang dalam digital marketing yang
penjualan. Namun indikator yang terlemah dilakukan oleh para pelaku UKM berbasis
yang merefleksikan marketing performance ekonomi kreatif di kota Malang saat ini
adalah Y1, yaitu pertumbuhan pendapatan.
adalah dari sisi incentive program. Program-
4.4 Diskusi
program dalam digital marketing UKM rata-
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata masih kurang menarik dan kurang
digital marketing memberikan pengaruh
intens, belum memberikan kesan kuat yang
yang signifikan terhadap kinerja pemasaran.
mampu menarik konsumen hingga menjadi
Temuan ini selaras dengan hasil penelitian pelanggan yang loyal. Site design juga masih
Sidi & Yogatama (2019) yang membuktikan perlu ditingkatkan agar dapat menunjang

B.58
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020

incentive program, khususnya program- Media merupakan stake-holder


program yang dijalankan melalu media tambahan dalam konsep Quadruple-Helix
social seperti Instagram dan Facebook. sehingga menjadi Penta-Helix dan terdiri
Walau para pelaku UKM sudah melakukan dari: akademisi, bisnis, pemerintah,
hubungan dengan para konsumen secara komunitas, dan media. Setiap UKM tentu
interaktif, tetap perlu ditingkatkan agar para membutuhkan networks ke kelima stake-
pelanggan menjadi loyal. holder tersebut. Sebagai lembaga yang
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa memiliki otoritas pengembangan ekonomi
networks juga memiliki pengaruh yang kreatif, pemerintah tentu memiliki program-
signifikan terhadap kinerja pemasaran. program global untuk masyarakat dan
Temuan ini mendukung sepenuhnya seringkali melibatkan media. Dalam hal ini,
penelitian Gronum et al. (2012) yang tentu dibutuhkan peran penting dari pihak
membutikan bahwa networks sangat akademisi untuk turut membangkitkan
dibutuhkan oleh UKM dalam upaya kembali kinerja pemasaran UKM khususnya
meningkatkan kinerja perusahaan secara di masa new-normal pasca pandemik Covid-
signifikan. Temuan dalam penelitian ini juga 19 ini.
selaras dengan penelitian Utomo & Nugraha Meninjau kelemahan dalam proses
(2017) yang mengungkap bahwa kinerja digital marketing, UKM dapat berkolaborasi
pemasaran dipengaruhi secara positif dan dengan akademisi melalui program
signifikan oleh jejaring bisnis, sehingga pengabdian kepada masyarakat atau program
keharmonisan hubungan UKM dengan mitra kemitraan masyarakat yang dibiayai
kerja sangat dibutuhkan. Penelitian ini juga pemerintah. Jadi ada kolaborasi pemerintah
sejalan dengan hasil penelitian dan akademisi dalam memajukan UKM
Wahyuningsih dan Murwatiningsih (2017) berbasis ekonomi kreatif (Sulastri & Dilastri,
yang membuktikan bahwa jejaring 2015). Bahkan akademisi juga dapat
kewirausahaan benar-benar mampu mendampingi UKM melalui program
meningkatkan kinerja pemasaran. magang atau PKL mahasiswa di mana
Networks dalam penelitian ini mahasiswa akan praktik lapangan langsung
difokuskan pada 5 bagian, antara lain: untuk mengoptimalkan digital marketing
jaringan dengan akademisi, jaringan dengan yang sedang dilakukan, khususnya dalam
media, jaringan dengan para pelaku UKM proses pengembangan site design dan
berbasis ekonomi kreatif, jaringan dengan pembentukan incentive program. Dengan
para pelaku UKM produk sejenis, dan demikian kolaborasi triple-helix akan
jaringan dengan organisasi pemerintah semakin kuat (Izzati & Wilopo, 2018).
seperti Bekraf, Dinas Perindustrian, dan Peran akademisi juga dapat diperlebar
Dinas Koperasi dan UKM. Adapun jaringan ke jaringan para pelaku UKM, baik yang
yang paling kuat adalah jaringan dengan para memiliki produk sejenis maupun jaringan
pelaku UKM produk sejenis. Para pelaku pelaku ekonomi kreatif secara umum,
UKM memiliki komunitas dengan para gabungan dari berbagaimacam sub-sektor
pelaku UKM produk sejenis untuk saling ekonomi kreatif, seperti MCF (Malang
memberikan informasi dan berdiskusi Creative Fusion) yang ada di kota Malang.
khusunya terkait hal lindung nilai agar harga Sehingga, kolaborari quadruple-helix dapat
produk tidak terlalu jatuh. Para UKM berjalan lebih intens (Mulyana & Sutapa,
berkomunikasi secara intens melalui group- 2015) yang akhirnya berdampak pada kinerja
group WhatsApp. Sedangkan jaringan yang industry kreatif yang semakin meningkat
paling lemah adalah dengan media. Media (Setyanti, 2018).
biasanya hanya berkolaborasi dalam
pemberitaan khususnya yang terkait 5. SIMPULAN DAN SARAN
program-program pemberdayaan UKM yang Berdasarkan hasil dan pembahasan,
dilakukan oleh pemerintah dan akademisi. maka dapat disimpulkan bahwa dalam upaya

B.59
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020

mendongkrak kinerja pemasaran UKM Achieve a Better Attraction and Loyalty


berbasis ekonomi kreatif di kota Malang di of Users: An Analytical Study. Future
masa pandemik Covid-19, digital marketing Internet, Vol.11, Issue.130;
yang dijalankan memiliki efektivitas yang doi:10.3390/fi11060130.
hampir sama dengan networks yang diikuti https://www.researchgate.net/publication
dan dikuatkan oleh para pelaku UKM. Ini /333694519_Digital_Marketing_Actions
dibuktikan oleh pengaruh digital marketing _That_Achieve_a_Better_Attraction_an
maupun networks yang sama-sama positif d_Loyalty_of_Users_An_Analytical_St
dan signifikan terhadap marketing udy
performance. Penting bagi para pelaku UKM Gronum, Sarel, Martie-Louise Verreyne, and
untuk meningkatkan intensive program di Tim Kastelle. (2012). The Role of
setiap promosi yang dilakukan agar memiliki Networks in Small and Medium-Sized
keunggulan dan mampu menarik pelanggan. Enterprise and Firm Performance.
Networks dapat ditingkatkan melalui Journal of Small Business Management,
kolaborasi sinergis baik dengan pemerintah, 50(2), pp. 257-282.
akademisi maupun media. Melalui program https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/1
hibah pemerintah, khususnya ristekdikti, 0.1111/j.1540-627X.2012.00353.x atau
UKM dapat menjadi mitra bagi akademisi https://www.researchgate.net/publication
dalam program kemitraan masyarakat yang /230538257_The_Role_of_Networks_in
merupakan bagian dari tridharma perguruan _Small_and_Medium-
tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, Sized_Enterprise_Innovation_and_Firm
perguruan tinggi juga dapat mengirimkan _Performance
mahasiswa magang atau PKL untuk Izzati, Muhammad Fakhrul Dan Wilopo.
mendampingi UKM dalam menjalankan (2018). Implementasi Triple Helix
digital marketing, khususnya dalam Dalam Mendorong Pertumbuhan
mendesain incentive program yang menjadi Industri Kreatif Di Kota Malang Sebagai
kelemahan UKM. Upaya Peningkatan Daya Saing Untuk
Menghadapi Masyarakat Ekonomi
6. DAFTAR RUJUKAN Asean. Jurnal Administrasi Bisnis
(Jab)|Vol. 55 No. 1, Pp: 59-68.
Durai, Tabitha and Rachel King (2015). http://administrasibisnis.studentjournal.u
Impact of Digital Marketing on the b.ac.id/index.php/jab/article/view/2241
growth of consumerism. Madras Liesander, I dan Dharmayanti, D. (2017).
University Journal of Business and Pengaruh Digital Marketing Terhadap
Finance, Vol.3, No.2, pp: 94-104. Organizational Performance dengan
https://www.researchgate.net/publication Intellectual Capital dan Perceived
/317174378_Impact_of_Digital_Marketi Quality Sebagai Variabel Intervening
ng_on_the_growth_of_consumerism pada Industri Hotel Bintang Lima di
Erokhina T.B., Mitko O.A., and, Troilin Jawa Timur. Jurnal Strategi Pemasaran.
V.V. (2018). Digital Marketing and Vol.2 (4). Pp. 1-13.
Digital Logistics in Consumer http://publication.petra.ac.id/index.php/
Communication. European Research manajemen-
Studies Journal Volume XXI, Special pemasaran/article/view/5690
Issue 2, pp. 861-867. Mulyana dan Sutapa. (2015). Peran
https://search.proquest.com/openview/32 Quadruple Helix dalam Meningkatkan
16fd30bd1d52b021dcb91cc09a4b20/1?p Kreativitas dan Kapabilitas Inovasi
q-origsite=gscholar&cbl=60370 (Studi Pada Industri Kreatif Sektor
García, Juan José López, David Lizcano, Fashion). 2nd Conference in Business,
Celia MQ Ramos, and Nelson Matos. Accounting, and Management. Fakultas
(2019). Digital Marketing Actions That Ekonomi, Universitas Islam Sultan

B.60
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020

Agung, Semarang. Vol.2, No.1, pp: 222- Akuntansi (Snema) Fakultas Ekonomi
232. Universitas Negeri Padang, pp: 88-94.
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/cba http://fe.unp.ac.id/sites/default/files/ung
m/article/view/307 gahan/10.%20Reni%20Endang%20Sulat
Setyanti, Sri Wahyu Lelly Hana. (2018). ri%2C%20Nova%20Dilastri%20%28hal
Peran Quadruple Helix untuk %2087-94%29_0.pdf
Meningkatkan Kreatifitas dan Kinerja Utomo, Pranoto, and Hari S. Nugraha.
Inovasi Industri Kreatif Indonesia. Pengaruh Jaringan Bisnis, Teknologi
Seminar Nasional Manajemen dan Produksi, dan Penjaminan Mutu
Bisnis Ke-3 Program Studi Manajemen, Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Pada IKM Gitar Di Kecamatan Baki,
Universitas Jember. Pp. 244-251. Kabupaten Sukoharjo). Jurnal Ilmu
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/prosid Administrasi Bisnis S1 Undip, vol. 6, no.
ing/article/view/9169 2, 2017, pp. 127-152.
Sheen Low, Fahim Ullah , Sara Shirowzhan , https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ji
Samad M. E. Sepasgozar and Chyi Lin ab/article/view/16224/0
Lee. (2020). Smart Digital Marketing Wahyuningsih, Sri Endah Dan
Capabilities for Sustainable Property Murwatiningsih. (2017). Membangun
Development: A Case of Malaysia. Jejaring Kewirausahaan Melalui
Sustainability, 12, 5402; Keunggulan Usaha Konveksi Untuk
Doi:10.3390/Su12135402. Meningkatkan Kinerja Pemasaran.
https://www.mdpi.com/2071- Teknobuga, Vol.4, No.1, 76-94.
1050/12/13/5402 https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php
Sidi, A.P., Yogatama, A.N. (2019). Mediasi /teknobuga/article/view/13853
Intellectual Capital atas Pengaruh Yamin, Ahmad Bin. (2017). Impact of
Digital Marketing Terhadap Kinerja Digital Marketing as a Tool of
Pemasaran. Iqtishoduna. Vol. 15 (2): pp. Marketing Communication: A
129-152. http://ejournal.uin- Behavioral Perspective on Consumers of
malang.ac.id/index.php/ekonomi/article/ Bangladesh. American Journal of Trade
view/7592 and Policy, Vol 4, Issue 1, pp: 49-54.
Sulastri, Reni Endang dan Nova Dilastri. https://www.researchgate.net/publication
(2015). Peran Pemerintah Dan /321019017_Impact_of_Digital_Marketi
Akademisi Dalam Memajukan Industri ng_as_a_Tool_of_Marketing_Communi
Kreatif Kasus Pada UKM Kerajinan cation_A_Behavioral_Perspective_on_C
Sulaman Di Kota Pariaman. Seminar onsumers_of_Bangladesh
Nasional Ekonomi Manajemen dan

B.61

You might also like