Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The creative economy sector has an important role in driving the economy of Malang
town. This is shown by the significant development of the creative economy so that Malang town
was successfully chosen by Bekraf as the "Role Model for Indonesia's Creative City 2019".
However, the toughest challenge today is the disruptive technology era that urge high quality
human resources who master technology and the Covid-19 pandemic which has caused the
marketing performance of SMEs based on the creative economy to decline drastically. The
purpose of this study was to determine the effect of digital marketing and networks on marketing
performance of the SMEs based on the creative economy in Malang during the Covid-19
pandemic. A total of 100 creativepreneurs have been selected by accidental-purposive sampling
as the research sample. Respondent perception data obtained from distributing questionnaires
were analyzed using SEM-PLS analysis. The results showed that both digital marketing and
networks had a strong positive impact on marketing performance. In order to make the results
of digital marketing practices to be more fruitful, creativepreneurs still have to think about
incentive programs that attract customers in every promotion. This can be done through
synergistic collaboration with academics, for example through internship students or street
vendors or community partnership programs or community service programs, as well as
programs set up by campus-owned business incubators.
Abstrak
B.50
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020
B.51
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020
pelaku UKM, akdemisi, pemerintah maupun Instagram, Facebook, Google Plus, Twitter,
stake-holder lainnya untuk menentukan dan media sosial lainnya telah secara efektif
langkah strategis dalam kolaborasi penta- mengubah sikap dan persepsi konsumen
helix untuk membangkitkan kembali kinerja yang ditargetkan. Sehingga, digital
UKM pasca pandemik Covid-19. marketing memiliki kontribusi yang
signifikan terhadap peningkatan daya saing
2. KAJIAN LITERATUR (Garcia et al., 2019) yang akhirnya mengarah
2.1. Digital Marketing pada kinerja pemasaran (Sheen Low et al.,
Digital marketing, menurut Yamin 2020).
(2017), merupakan konsep pemasaran luas Secara umum digital marketing adalah
yang menggambarkan pemasaran produk penggunaan teknologi modern untuk
atau layanan yang menggunakan teknologi membantu aktivitas pemasaran untuk
digital, khususnya Internet. Promosi produk meningkatkan pengetahuan pelanggan
melalui teknologi digital berbeda dengan dengan cara menyesuaikan kebutuhan dan
pemasaran konvensional karena melibatkan keinginan pelanggan (Chaffey, 2013).
penggunaan saluran dan metode yang Berbagai saluran digital marketing seperti
memungkinkan bisnis untuk menganalisis mobile, search engine optimization, content
kampanye pemasaran dan memahami apa marketing, social media marketing dan
yang berhasil dan apa yang tidak dengan cara media marketing penting saat ini untuk
yang lebih cepat dan lebih autentik. Internet dimanfaatkan oleh perusahaan secara efektif
adalah saluran yang paling banyak untuk menjangkau konsumennya dan
digunakan dalam digital marketing, namun mencapai keberhasilan bisnis (Durai & King
ada cara lain termasuk nirkabel pesan teks, (2015).
pesan instan seluler, papan reklame 2.2. Networks
elektronik, aplikasi seluler, podcast, dan Networks atau jaringan merupakan
radio digital, dan lain-lain. Konsep digital proses membangun hubungan saling
marketing secara keseluruhan sebenarnya menguntungkan (Utomo & Nugraha, 2017).
mencakup semua platform digital dan Jaringan, menurut Gronum et al. (2012)
teknologi modern dalam interaksi, diukur dengan menentukan jumlah ikatan
penggunaan, pelaksanaan, dan pengendalian jaringan yang terlibat dengan pelaku yang
strategi dan rencana pemasaran untuk berbeda, serta frekuensi interaksi antara
kepuasan pelanggan yang lebih baik dan perusahaan fokus dan para pelaku ini. Modal
untuk mencapai tujuan perusahaan. Digital sosial dapat dipandang sebagai semua
marketer biasanya memeriksa hal-hal seperti sumber daya yang tertanam dalam hubungan
apa yang dilihat, seberapa sering dan untuk jaringan individu, komunitas, jaringan, atau
berapa lama, konversi penjualan, konten apa masyarakat.
yang berfungsi dan tidak berfungsi, serta hal- Gronum et al. (2012) juga
hal lain yang penting dan urgent untuk menambahkan bahwa jaringan di tingkat
dipertimbangkan dalam proses digital perusahaan berkenaan dengan pengungkapan
marketing. manfaat yang diperoleh dari jaringan
Meskipun istilah digital marketing relatif yangsSebagian besar diukur sebagai kinerja
baru namun dampaknya sangat besar. perusahaan. Jaringan dan modal sosial
Menjadi salah satu alat penting dalam bauran tertanam dalam hubungan yang positif
promosi. Alat komunikasi pemasaran digital dengan kinerja UKM. Dengan membangun
terus berkembang dengan setiap dirilisnya jaringan, UKM mendapatkan keuntungan
model telepon baru yang dapat menarik besar, Jaringan memberi UKM lebih banyak
perhatian konsumen dan memperluas akses ke sumber daya, keterampilan,
peluang digital, serta mempermudah suatu kemampuan, dan pengetahuan pelengkap
produk masuk ke pasar baru (Erokhina et al., yang tidak tersedia secara internal.
2018). Saat ini, media sosial seperti 2.3. Kinerja Pemasaran
B.52
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020
B.53
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020
(X21), (2) Jaringan dengan media (X22), (3) Convergent validity juga dapat diukur
jaringan dengan para pelaku UKM berbasis melalui nilai Average Variance Extracted
ekonomi kreatif secara umum (X23), (4) (AVE) sebagai berikut:
jaringan dengan para pelaku UKM produk
sejenis (X24), (5) jaringan dengan organisasi Tabel 1. Nilai AVE
pemerintah (Bekraf, Dinas Perindustrian, dan Average Variance
Dinas Koperasi dan UKM) (X25). Extracted (AVE)
Adapun kinerja pemasaran dalam Digital Marketing 0,838
penelitian ini merupakan ukuran prestasi Networks 0,741
yang diperoleh dari proses aktivitas Marketing Performance 0,817
pemasaran secara menyeluruh UKM berbasis Sumber: Data Output SmartPLS 3.3.2 Diolah (2020)
ekonomi kreatif di kota Malang. Kinerja
pemasaran, menurut Sidi dan Yogatama Rata-rata varian ekstrak dengan nilai > 0,5
(2019) diukur melalui 3 indikator antara lain: digunakan sebagai penentu validitas
1. Pertumbuhan pendapatan (Y1) konvergen (Garson, 2016). Berdasarkan
2. Pertumbuhan volume penjualan (Y2) Tabel 1. Nilai AVE, diketahui bahwa nilai
3. Pertumbuhan pelanggan (Y3) AVE variabel digital marketing (X1) sebesar
0,838 > 0,5; nilai AVE variabel networks
4. HASIL DAN PEMBAHASAN (X2) sebesar 0,741 > 0,5; dan nilai AVE
4.1 Outer Model Measurement variabel marketing performance (Y) sebesar
a. Uji Validitas 0,817 > 0,5. Artinya, instrumen penelitian
1) Validitas konvergen (convergent yang digunakan untuk mengukur ketiga
validity) variabel penelitian Valid.
(1) Covergent Validity (Loading Factor) 2) Discriminant Validity
Suatu indikator dikatakan valid jika (1) Fornell Lacker
memiliki nilai loading factor di atas 0,70 Cara melakukan uji Fornell Lacker
(Sarwono, 2014). Berdasarkan Gambar 1. adalah dengan membandingkan nilai akar
Model Struktural, diketahui bahwa semua kuadrat AVE dengan nilai korelasi antar
indikator yang merefleksikan variabel digital konstruk, di mana nilai akar kuadrat AVE
marketing, networks, dan marketing harus lebih besar dari nilai korelasi antar
performance memiliki nilai loading factor > konstruk (Garson, 2016).
0,7. Ini menunjukkan bahwa instrument Tabel 2. Fornell-Lacker
penelitian yang digunakan untuk mengukur Digital
Networks
Marketing
ketiga variabel penelitian valid. Marketing Performance
(X2)
(X1) (X3)
Digital
Marketing 0,915 0,399
(X1)
Networks
0,861 0,412
(X2)
Marketing
Performance 0,904
(X3)
Sumber: Data Output SmartPLS 3.3.2 Diolah (2020)
B.54
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020
0,861 juga lebih besar dari korelasi networks terhadap konstruk-konstruk lainnya. Ini juga
dengan marketing performance yang sebesar menunjukkan bahwa outer model untuk
0,412. Ini menunjukkan bahwa pada tataran indikator-indikator yang merefleksikan
konstruk, secara diskriminan, indikator- ketiga variabel penelitian, secara
indikator yang digunakan untuk mengukur diskriminan, Valid.
ketiga variabel penelitian Valid. b. Uji Reliabilitas
(2) Cross Loading Uji Reliabilitas dilakukan melalui dua
Indikator-indikator setiap variabel cara yaitu berdasarkan nilai Cronbach’s
penelitian dikatakan valid jika nilai cross Alpha dan Composite Reliability sebagai
loading pada konstruk yang dituju harus berikut:
lebih besar dibandingkan dengan nilai
loading dengan konstruk yang lain. Tabel 4. Nilai Cronbach’s Alpha dan Composite
Reliability
Tabel 3. Nilai Cross Loading Cronbach's Composite
Digital Marketing Alpha Reliability
Networks
Marketing Performance Digital
0,936 0,954
X11 0,908 0,550 0,615 Marketing (X1)
X12 0,917 0,639 0,645 Networks (X2) 0,914 0,934
X13 0,928 0,494 0,541 Marketing
X14 0,909 0,577 0,585 Performance 0,887 0,931
X21 0,495 0,835 0,492
(X3)
Sumber: Data Output SmartPLS 3.3.2 Diolah (2020)
X22 0,454 0,836 0,446
X23 0,566 0,861 0,515 Reliabilitas atau kehandalan instrumen
X24 0,575 0,901 0,668 penelitian untuk indikator reflektif dapat
X25 0,561 0,868 0,654 diuji melalui nilai Cronbach’s Alpha dan
Y1 0,556 0,608 0,850 Composite Reliability. Instrumen dikatakan
reliabel jika nilai cronbach’s alpha > 0,6 dan
Y2 0,611 0,583 0,931
nilai composite reliability > 0,8 (Garson,
Y3 0,607 0,597 0,928
2016). Berdasarkan Tabel 4. diketahui bahwa
Sumber: Data output SmartPLS 3.3.2 Diolah (2020)
nilai cronbach’s alpha ketiga variabel
Berdasarkan Tabel 3. nilai Cross penelitian lebih besar dari 0,6, demikian juga
Loading, diketahui bahwa semua nilai cross dengan nilai composite reliability ketiga
loading indikator-indikator digital marketing variabel penelitian lebih besar dari 0,8. Hasil
(X1), yaitu: X11, X12, X13, dan X14 ini menunjukkan bahwa outer model untuk
terhadap konstruk yang dituju (marketing indikator reflektif ketiga variabel penelitian
performance) lebih tinggi jika dibandingkan reliabel.
dengan nilai cross loading terhadap 4.2 Inner Model Measurement
konstruk-konstruk lainnya. Demikian juga A. R Square (R2)
semua nilai cross loading indikator-indikator Nilai R Square adalah koefisien
networks (X2), yaitu: X21, X22, X23, X24, determinasi pada konstruk endogen. Menurut
dan X25 terhadap konstruk yang dituju Chin (1998), nilai R square sebesar 0.67
(marketing performance) lebih tinggi jika (kuat), 0.33 (moderat) dan 0.19 (lemah).
dibandingkan dengan nilai cross loading Berdasarkan Gambar 1. Model Struktural
terhadap konstruk-konstruk lainnya. Semua diketahui bahwa nilai R-Square sebesar
nilai cross loading indikator-indikator 0,533, artinya, sekitar 53,3% marketing
marketing performance (Y), yaitu: Y1, Y2, performance dijelaskan oleh digital
dan Y3 terhadap konstruk yang dituju marketing dan networks. Adapun sisanya,
(marketing performance) lebih tinggi jika 100% - 53,3% = 46,7% dijelaskan oleh
dibandingkan dengan nilai cross loading konstruk laten lainnya yang tidak
B.55
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020
B.56
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020
B.57
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020
B.58
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020
B.59
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020
B.60
ISSN: 2442-5486 Volume 5, 07 OKTOBER 2020
Agung, Semarang. Vol.2, No.1, pp: 222- Akuntansi (Snema) Fakultas Ekonomi
232. Universitas Negeri Padang, pp: 88-94.
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/cba http://fe.unp.ac.id/sites/default/files/ung
m/article/view/307 gahan/10.%20Reni%20Endang%20Sulat
Setyanti, Sri Wahyu Lelly Hana. (2018). ri%2C%20Nova%20Dilastri%20%28hal
Peran Quadruple Helix untuk %2087-94%29_0.pdf
Meningkatkan Kreatifitas dan Kinerja Utomo, Pranoto, and Hari S. Nugraha.
Inovasi Industri Kreatif Indonesia. Pengaruh Jaringan Bisnis, Teknologi
Seminar Nasional Manajemen dan Produksi, dan Penjaminan Mutu
Bisnis Ke-3 Program Studi Manajemen, Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Pada IKM Gitar Di Kecamatan Baki,
Universitas Jember. Pp. 244-251. Kabupaten Sukoharjo). Jurnal Ilmu
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/prosid Administrasi Bisnis S1 Undip, vol. 6, no.
ing/article/view/9169 2, 2017, pp. 127-152.
Sheen Low, Fahim Ullah , Sara Shirowzhan , https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ji
Samad M. E. Sepasgozar and Chyi Lin ab/article/view/16224/0
Lee. (2020). Smart Digital Marketing Wahyuningsih, Sri Endah Dan
Capabilities for Sustainable Property Murwatiningsih. (2017). Membangun
Development: A Case of Malaysia. Jejaring Kewirausahaan Melalui
Sustainability, 12, 5402; Keunggulan Usaha Konveksi Untuk
Doi:10.3390/Su12135402. Meningkatkan Kinerja Pemasaran.
https://www.mdpi.com/2071- Teknobuga, Vol.4, No.1, 76-94.
1050/12/13/5402 https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php
Sidi, A.P., Yogatama, A.N. (2019). Mediasi /teknobuga/article/view/13853
Intellectual Capital atas Pengaruh Yamin, Ahmad Bin. (2017). Impact of
Digital Marketing Terhadap Kinerja Digital Marketing as a Tool of
Pemasaran. Iqtishoduna. Vol. 15 (2): pp. Marketing Communication: A
129-152. http://ejournal.uin- Behavioral Perspective on Consumers of
malang.ac.id/index.php/ekonomi/article/ Bangladesh. American Journal of Trade
view/7592 and Policy, Vol 4, Issue 1, pp: 49-54.
Sulastri, Reni Endang dan Nova Dilastri. https://www.researchgate.net/publication
(2015). Peran Pemerintah Dan /321019017_Impact_of_Digital_Marketi
Akademisi Dalam Memajukan Industri ng_as_a_Tool_of_Marketing_Communi
Kreatif Kasus Pada UKM Kerajinan cation_A_Behavioral_Perspective_on_C
Sulaman Di Kota Pariaman. Seminar onsumers_of_Bangladesh
Nasional Ekonomi Manajemen dan
B.61