Professional Documents
Culture Documents
JEMBER
ABSTRACT
The paradigm change of government in the form of regional autonomy has
implications for the regional authority, to explore and develop the economic potential in the
development and improve the people's welfare in the region. This study aimed to: 1)
Determine the structure of the economy Jember, 2) Knowing the balance of economic
resources, 3) Analyze potential sectors to be developed based on the rate of growth and
productivity. The results achieved in this study are: 1) The economic structure of Jember is
still dominated by agriculture sector followed by trade, hotels and restaurants, and the
manufacturing sector. 2) Balance of economic resources in Jember for the agricultural
sector and the reduction of mining occurred within the last 2 years (2013-2014). But the
changes in the production of the agricultural sector more than the reduction in the addition
in 2013 and 2014, even for the poultry production sector is not a reduction in the year 2013
and 2014. 3) The results of the analysis of LQ in the period 2009-2013 crop that became the
basis are soybean, peanut, and sweet potatoes which are the basis .Horticulture: plants,
large chilli and beans. Plantation crops which are the basis: kapok and nut crops. Farms
that form the basis: dairy cattle, buffalo, horses, and pigs. Shift Share Based on the results,
the rice plants have little competitive advantage in 31 districts. Maize, soybean, and cassava
have no competitive value. Peanut and sweet potato has a very competitive value.
Keywords: Economic structure, Balance of economic resources, Location Quotient, Shift
Share
16
17
global yang makin terbuka.Untuk dapat mempunyai peta wilayah potensi ekonomi
berkembang dengan maksimal, orientasi yang pada akhirnya menciptakan
pengembangan wilayah yang benar-benar pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu
terintegrasi perlu mendapatkan perhatian cara meningkatkan kesejahteraan
yang lebih luas, dengan salah satu masyarakat.
konsepnya adalah pengembangan wilayah Sebagai langkah awal, salah satu
Kabupaten Jember yang berbasis pada prasyarat yang dibutuhkan untuk
ekonomi (economic base). menjamin usaha peningkatan dan
Dalam pembangunan ekonomi, pengembangan produksi yang efektif dan
pemerintah daerah berperan dan efisien adalah melalui identifikasi sektoral
bertanggung jawab dalam meningkatkan yang meliputi keunggulan dan potensi
taraf hidup dan kesejahteraan di daerah setiap sektor ekonomi. Identifikasi
tersebut. Menurut Arsyad (2009: 108), keunggulan bisa dilakukan dengan
pembangunan ekonomi daerah merupakan membuat analisis tentang keunggulan
suatu proses di mana pemerintah daerah komparatif dan keunggulan kompetitif
dan masyarakatnya mengelola (comparative dan competitive advantage)
sumberdaya-sumberdaya yang ada dan untuk masing-masing sektor ekonomi.
membentuk suatu pola kemitraan antara Sedangkan identifikasi potensi dapat
Pemerintah Daerah dengan sektor swasta dilakukan dengan menganalisis potensi
untuk menciptakan lapangan kerja dan pengembangan sektoral dan sub sektor di
merangsang perkembangan masa yang akan datang.
perkembangan kegiatan ekonomi atau Pertumbuhan ekonomi suatu daerah
pertumbuhan ekonomi dalam wilayah di Indonesia, termasuk kabupaten Jember
tersebut ditentukan oleh kontribusi pertumbuhan 9
Oleh karena itu, salah satu strategi sektor ekonomi. Pertumbuhan masing-
pengembangan wilayah yang tidak bisa masing sektor ekonomi cenderung
tidak harus dilakukan saat ini dan tahun- berbeda, sehingga berpengaruh pada
tahun mendatang adalah peningkatan dan perubahan struktur perekonomian suatu
pengembangan produksi dari sektor- daerah. Ditinjau dari kontribusi sektor
sektor ekonomi unggulan dan potensial ekonomi terhadap PDRB kabupaten
yang mampu meningkatkan pendapatan Jember (Berdasarkan data Badan Pusat
dan pada akhirnya dapat meningkatkan Statistik (2014), pada triwulan IV
kesejahteraan masyarakat diwilayahnya. tahun2014), maka sumbangan terbesar
Dengan menggunakan pendekatan ini adalah dari sektor pertanian sebesar rata-
diharapkan Kabupaten Jember rata 44%, sedangkan kontribusi dari
18
sektor lain adalah sektor perdagangan, tujuan penelitian ini adalah untuk :
hotel, dan restoran sebesar rata-rata 20%, 1)Mengetahui struktur perekonomian di
sektor jasa sebesar rata-rata 10%, sektor Kabupaten Jember. 2) Mengetahui neraca
industri pengolahan 7 %, sektor keuangan, sumberdaya ekonomi di Kabupaten
sektor persewaan dan jasa perusahaan Jember. 3) Menganalisis sektor yang
sebesar rata-rata 6%, sedangkan 13% potensial untuk dikembangkan
sisanya merupakan kontribusi dari sektor berdasarkan laju pertumbuhan dan
lain. produktifitas di Kabupaten Jember.
Namun demikian, perlu disadari
bahwa keunggulan dan potensi sektor- BAB 3. METODOLOGI
sektor ekonomi tidak akan bermanfaat Secara garis besar, metode
secara optimal untuk mencapai tujuan analisis data yang dilakukan dapat
utama pembangunan (meningkatnya dijelaskan sebagai berikut:
kesejahteraan masyarakat) apabila tidak Pertama, Analisa Struktur
diikuti dengan kebijakan dan strategi yang Ekonomi, digunakan untuk mengetahui
tepat. Kebijakan dan strategi yang tepat sumbangan atau peranan setiap kegiatan
harus dirumuskan secara komprehensif ekonomi atau sektor dalam perekonomia
yang mencakup tidak hanya aspek kabupaten secara keseluruhan dalam
ekonomi saja, tetapi juga aspek-aspek lain periode 1 (satu) tahun terakhir
seperti aspek sosial, budaya, geografis Kedua, Analisa Neraca
(infrastruktur), dan kelembagaan. Sumberdaya Ekonomi, digunakan untuk
Selanjutnya, yang tak kalah penting mengetahui perubahan potensi
adalah Menurut Arsyad (2009: 108), sumberdaya ekonomi dalam kurun waktu
pembangunan ekonomi daerah merupakan 2 (dua) tahun di Kabupaten Jember.
suatu proses di mana pemerintah daerah Setelah diketahui struktur ekonomi yang
dan masyarakatnya mengelola paling tinggi dari 9 sektor ekonomi yang
sumberdaya-sumberdaya yang ada dan ada di Kabupaten Jember, maka masing-
membentuk suatu pola kemitraan antara masing dari sektor ekonomi yang tinggi
Pemerintah Daerah dengan sektor swasta dicari berapa kenaikkan dan penurunan
untuk menciptakan lapangan kerja dan setiap sub sektor dalam kurun waktu 2
merangsang perkembangan tahun di Kabupaten Jember
perkembangan kegiatan ekonomi atau Ketiga, Analisa Location
pertumbuhan ekonomi dalam wilayah Quotient (LQ), digunakan untuk
tersebut mengetahui sektor basis dan non basis
Berdasarkan paparan tersebut maka sumberdaya ekonomi di Kabupaten
19
PDRB Kabupaten Jember. Hal ini sumbangan sub sektor jasa sosial dan
menunjukkan bahwa program kemasyarakatan.
industrialisasi untuk menopang Sektor keuangan, persewaan, dan
pengolahan hasil sektor pertanian belum jasa perusahaan yang demikian megah
tercapai. Sub sektor terbesar sebagai terlihat serta demikian pesat
penyumbang dalam industri pengolahan perkembangannya di Kabupaten Jember
adalah industri pengolahan tembakau. Ini hanya menyumbang sebesar 5,51 (5%)
membuktikan bahwa Kabupaten Jember terhadap total PDRB Kabupaten Jember.
memang merupakan sentra industri Sub sektor penyumbang terbesar adalah
tembakau untuk kebutuhan ekspor dan sub sektor bank. Ini membuktikan, bahwa
hasil olahannya, seperti cerutu perkembangan sub sektor bank yang ada
Sektor jasa-jasa menyumbangkan di Kabupaten Jember sebagian besar ada
sebesar 10,81% (11%) terhadap PDRB sumbangannya terhadap PDRB
Kabupaten Jember, Sektor ini didominasi Kabupaten Jember.
oleh sub sektor jasa pemerintahan umum Gambaran struktur ekonmi
dan pertahanan serta sub sektor jasa Kabupaten Jember tahun 2015 dengan
perorangan dan rumah tangga. Jasa kontribusi pertumbuhan dari 9 sektor
hiburan dan kebudayaan sumbangannnya ekonomi adalah sebagai berikut :
sangat kecil jika dibanding dengan
5%
Perdagangan, Hotel dan
34% Restoran
Industri Pengolahan
11%
Jasa-jasa
11%
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan
28%
Pengangkutan dan
Komunikasi
Gambar 2
Perkembangan PDRB 2009-2013 Kabupaten Jember
2,0
Pertanian
1,5
Pertambangan dan
1,0
penggalian
0,5 Industri Pengolahan
-
Listrik, gas dan air
1 2 3 4
bersih
(0,5)
Bangunan
(1,0)
Perdagangan, Hotel dan
(1,5)
Restoran
(2,0) Pengangkutan dan
Komunikasi
(2,5)
yang cukup serta permintaan terhadap berfluktuasi dari tahun ke tahun dengan
produk peternakan sangat besar. perkembangan yang terjadi. Hasil analisis
Tabel 1. Hasil Location Quotient (LQ) yang menjadi sektor basis per kecamatan selama 5 tahun (2009 – 2013)
No Kecamatan Kedelai Kcg tanah Ubi Kayu Cabe Besar Kcg Panjang Kapuk Pinang Sapi Perah Kerbau Kuda Babi
1 Kencong
2 Gumukmas
3 Puger
4 Wuluhan
5 Ambulu
6 Tempurejo
7 Jenggawah
8 Ajung
9 Rambipuji
10 Balung
11 Umbulsari
12 Semboro
13 Jombang
14 Sumberbaru
15 Tanggul
16 Bangsalsari
17 Panti
18 Arjasa
19 Pakusari
20 Kalisat
21 Ledokombo
22 Sumberjambe
23 Sukowono
24 Jelbuk
25 Kaliwates
26 Sumbersari
27 Patrang
28
memiliki nilai sosial, ekonomi dan Hal ini disebabkan karena luas
politik. lahan yang semakin menyempit.
Jika ditelaah kembali bahwa 3. Dalam kurun waktu 2 tahun
31 kecamatan di Kabupaten Jember terakhir (2013-2014), terjadi
memiliki potensi ekonomi atau perubahan (penambahan dan
keunggulan komparatif pada pengurangan) produksi di
beberapa komoditas pangan justru berbagai sub sektor pertanian
sering diabaikan. Komoditas jagung mengalami penambahan produksi.
merupakan bahan pangan kedua 4. Hasil analisis LQ tahun 2009 –
setelah padi, ternyata tidak memiliki 2013 tanaman pangan berada di
nilai kompetitif di beberapa wilayah basis tanaman kedelai,
kecamatan. Komoditas ubi kayu juga kacang tanah, dan ubi kayu.
menjadi alternatif bagi masyarakat Kedelai ada di kecamatan
dalam memenuhi kebutuhan pangan, Kencong, Puger, Ambulu,
bahkan di beberapa wilayah barat di Tempurejo, Jenggawa, Ajung,
Jawa Timur, ubi kayu yang diolah rambipuji, Balung, Semboro,
dalam bentuk gaplek merupakan Tanggul, dan Bangsalsari.
bahan pangan utama setelah padi Tanaman kacang tanah berada di
yang banyak dikonsumsi masyarakat. kecamatan Kencong, Gumukmas,
Puger, Wuluhan, Sumberbaru,
BAB 5. KESIMPULAN DAN Tanggul, Bangsasari, Panti,
SARAN Arjasa, Kalisat, dan Ledokombo.
Kesimpulan Ubi kayu ada di kecamatan
1. PDRB kabupaten Jember masih Tempurejo, Sumberbaru, dan
didominasi oleh sektor pertanian Bangsalsari.
disusul sektor perdagangan, hotel 5. Hasil analisis LQ tahun 2009 –
dan restoran, serta sektor industri 2013 tanaman holtikultura ada di
pengolahan. wilayah basis tanaman cabe besar
2. Perkembangan penurunan yang dan kacang panjang. Cabe besar
sangat tajam terjadi pada sektor ada di kecamatan Gumukmas dan
pertanian, terutama pada kurun Ambulu. Tanaman kacang
waktu 2011 sampai dengan 2013. panjang ada di kecamatan Puger.
31