Professional Documents
Culture Documents
Bernadetha Nadeak*
*e-mail: benabeni336@gmail.com
Abstract
Hypothyroid or thyroid hormone deficiency is a state of hormone deficiency due to the thyroid gland
not being able to produce sufficient amounts. This hypothyroid is a complication that often occurs in
nephrotic syndrome, but often does not show clinical symptoms. Hypothyroid in nephrotic syndrome
occurs due to the release of thyroid hormone and thyroxin-binding globulin (TBG) through urine
which will reduce the concentration of free thyroid hormone and increase thyroid stimulating
hormone (TSH). The purpose of writing this article is to find out how to manage hypothyroid in
children with nephrotic syndrome. The method used in this paper is qualitative research with a
"library research" approach, where researchers as "key instruments" read theories that are directly
related to the topic of writing sourced from books, journals, proceedings and other documents (online
and printed) and make it into research data which were analyzed descriptively. The results of this
study suggest that the condition of hypothyroid in patients with nephrotic syndrome often does not
show typical clinical symptoms. So suggestions for screening for thyroid function need to be
considered. Thus it is known quickly if there is a hypothyroid condition and its possible complications,
and can be normalized thyroid hormone concentration (FT 3, FT 4, TSH) by using TSH as a marker of
succession replacement therapy. The conclusion is hypothyroid is a complication that can occur in
nephrotic syndrome which can cause complications in the form of growth and development disorders
and can increase the risk of death or mortality, so that management must be carried out which,
thereby reducing mortality or mortality
PENDAHULUAN
Kelenjar tiroid adalah kelenjar fungsi tiroid disebut dengan hipotiroid.
endokrin terbesar pada manusia yang Hipotiroid adalah keadaan penurunan
terletak di bagian depan bawah leher. fungsi tiroid yang ditandai dengan
Kelenjar ini berfungsi mengeluarkan peningkatan konsentrasi thyroid stimulating
hormon tiroid yaitu , hormon hormone (TSH) serum sedangkan
tetraiodothyronine (T4) dan triidothyronine konsentrasi “free thyroxine 3 (FT3)” dan
(T3). Hormon tiroid berfungsi dalam “free thyroxine 4 (FT4)” menurun. Ada
pertumbuhan dan perkembangan anak, keadaan yang disebut hipotiroid subklinik
mengatur fungsi homeostatik tubuh dan yaitu hipotiroid yang ditandai dengan
mengatur metabolisme tubuh. Penurunan peningkatan konsentrasi TSH serum
203
Bernadetha Nadeak Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
sedangkan FT3 dan FT4 serum normal. Setelah dilepas ke jaringan target
Hipotiroid dapat disebabkan oleh kelainan dengan bantuan karier yang berbeda-beda,
bawaan (kongenital) atau didapat seperti hormon tiroid akan mengalami reaksi
penyakit autoimun, ataupun karena enzimatik sitosolik yang melibatkan
kehilangan hormon tiroid melalui urin. deiodinasi T4 oleh enzim iodothyronine
Berkurangnya hormon tiroid akibat deiodinase. Pemindahan selektif satu atom
kehilangan melalui urin dapat terjadi pada iodin dari cincin fenol akan menghasilkan
penyakit sindrom nefrotik, meskipun tidak hormon T3 aktif. Selanjutnya terjadi
semua pasien sindrom nefrotik mengalami interaksi antara hormon yang aktif dengan
manifestasi klinis hipotiroid (Mario, dkk., reseptor nukleus hormon tiroid yang
2017). Nilai normal hormon tiroid adalah memodulasi transkripsi gen sebagai respon
T3 serum 0,92-2,48 ng/mL, T4 serum 5,95- terhadap hormon (Hazizadeh, dkk, 2015).
14,7 ng/mL, dan TSH 0,7-5,97 MIU/L. Aksis hipotalamus-pituitari-tiroid
Hormon tiroid dibentuk di merupakan sistem endokrin yang kompleks
tiroglobulin yaitu komponen utama koloid yang berperan mengontrol produksi hormon
intrafolikular kelenjar. Hormon tiroid aktif tiroid. Nukleus paraventrikular hipotalamus
yaitu free T3 (FT3) dan free T4 (FT4) akan mensekresi thyrotropin-releasing-hormone
dilepas melalui hidrolisis tiroglobulin oleh yang akan memengaruhi kelenjar pituitari
enzim protease tiroid dan peptidase tiroid. mensekresi TSH. Thyroid-stimuating-
Sekitar 85µg T4 disekresi oleh kelenjar hormone berikatan dengan reseptor tiroid
tiroid setiap harinya, dan hanya 20% T3 dan menstimulasi biosintesis dan sekresi
bersirkulasi dalam keadaan normal yang tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) ke
dilepas langsung oleh kelenjar tiroid. dalam plasma. Langkah tersebut terdiri atas:
Sisanya (80%) diproduksi oleh reaksi 1. transpor iodin ke dalam kelenjar tiroid, 2.
deiodinasi T4 perifer yang melibatkan Iodinisasi thyroglobulin-tyrosyl-recidu yang
enzim spesifik yang memindahkan satu menghasilkan “mono-iodinated-tyrosine
iodin dari cincin luar T4. Hormon tiroid (MIT) atau di-iodinated tyrosine (DIT)”,
dalam sirkulasi terikat dengan binding yang bergabung dengan tiroglobulin, dan 3.
protein plasma yakni TBG, transthyretin, Penggabungan iodotirosin untuk
prealbumin dan albumin serum selama membentuk hormon iodotironin yang aktif
proses transport (Mario, dkk., 2017). yakni: penggabungan dua DIT membentuk
T4 sedangkan penggabungan satu DIT dan
204
Penanganan Hipotiroid pada Anak
205
Bernadetha Nadeak Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
ginjal, dan untuk pemeliharaan air dan keadaan hipotiroid khususnya pada anak-
elektrolit homeostasis. Dilain sisi ginjal anak penderita sindrome nefrotik.
terlibat dalam metabolisme dan eksresi
hormon tiroid. Maka jika terjadi disfungsi METODE PENELITIAN
tiroid (hipotiroid) akan mempengaruhi kerja Adapun metode penulisan yang
dari ginjal. Oleh karena itu pada penderita digunakan pada tulisan ini yaitu penelitian
sindrom nefrotik keadaan hipotiroid harus qualitative dengan pendekatan“Library
dapat dicegah sedini mungkin sehingga Research”, dimana peneliti sebagai “key
tidak akan memperburuk kondisi instrument” membaca teori-teori yang
penderitanya. berkaitan langsung dengan topik “fisiologi
Dalam tata laksana sindrom nefrotik hormon tiroid, manifestasi klinis dan
pada anak, deteksi keadaan hipotiroid dampak hipotiroid” yang bersumber dari
belum merupakan pemeriksaan yang rutin buku, jurnal dan prosiding (Pubmed,
dilakukan, sehingga tata laksana hipotiroid Google scholar, Google dengan kata kunci
pun tidak termasuk dalam tata laksana hypotiroid, nephrotic syndrome, children,
sindrom nefrotik. Inilah yang management) serta dokumen-dokumen
melatarbelakangi penulis untuk melakukan lainnya dan menjadikannya menjadi data
kajian terhadap hipotiroid pada anak penelitian yang dianalisis dengan secara
dengan sindrom nefrotik. Dengan tujuan deskriptif.
untuk menjelaskan bahwa pada anak
dengan sindrom nefrotik dapat ditemukan HASIL DAN PEMBAHASAN
hipotiroid yang menyebabkan gangguan Hormon tiroid adalah salah satu
pertumbuhan dan perkembangan pada anak. hormon paling penting dalam tubuh karena
Dengan demikian, perlu deteksi dini dan fungsinya mempengaruhi tiap sel dan organ.
tata laksana hipotiroid sebagai bagian dari Hormon ini diproduksi oleh kelenjar
tata laksana sindrom nefrotik pada anak. berbentuk kupu-kupu yang berada di tengah
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah leher bagian depan. Tiroid mempunyai dua
untuk memberikan pengetahuan tentang (1) hormon yang paling penting yaitu thyroxine
Fungsi hormon tiroid bagi metabolisme (T4) dan triiodothyroxine (T3). Hormon
tubuh manusia; (2) dampaknya jika terjadi tersebut mengatur banyak fungsi tubuh
kekurangan hormon tersebut; (3) yang vital, yaitu pernafasan, denyut jantung,
mengetahui manajemen penanganan system saraf, suhu tubuh dan lainnya.
206
Penanganan Hipotiroid pada Anak
Hipotiroid pada keadaan sindrom meningkatkan TSH (Iglesias & Diez, 2009).
nefrotik terjadi karena pengeluaran hormon Berbagai penelitian telah membuktikan
tiroid melalui urin yang akan menurunkan bahwa pada sindrom nefrotik terdapat
konsentrasi hormon tiroid bebas dan keadaan hipotiroid. Kelainan fungsi tiroid
207
Bernadetha Nadeak Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
pada pasien dengan proteinuria, dan Sahni, Nanda, Gehlawat & Gathwala, 2014).
hormon TSH lebih tinggi pada pasien Kejadian hipotiroid ditemukan pada 72%
dengan proteinuria dibandingkan dengan pasien dengan konsentrasi albumin serum
control (Gilles, dkk., 2008).Sawant <1,5 g/dL, sedangkan pada konsentrasi
dkk.,melaporkan bahwa pasien sindrom serum albumin1,5 sampai 2 g/dL
nefrotik mempunyai risiko tinggi didapatkan 64%, dan pada konsentrasi 2
mengalami hipotiroid (Sawant, dkk., 2003). sampai 2,5 g/dL sebanyak 58,1%.3 Selain
Mattoo melaporkan hipotiroid pada bayi itu, terdapat korelasi negatif antara beratnya
dengan sindrom nefrotik (Mattoo, 1994). derajat proteinuria dengan peningkatan
Pada 30% anak dengan sindrom nefrotik TSH (r = -0,480; p 0,05) (Sahni, Nanda,
resisten steroid didapatkan hipotiroid non- Gehlawat & Gathwala, 2014).
autoimun subklinis (Kapoor, dkk., 2014). Penelitian membuktikan terdapat
Pada penelitian Hajizadeh dkk. (2015) ekskresi T4, T3, dan TBG melalui urin pada
didapatkan 58,6% anak dengan sindrom sindrom nefrotik, meski pun hasil penelitian
nefrotik mengalami hipotiroid (Hazizadeh, sering berbeda.1Pada anak dengan sindrom
dkk, 2015). nefrotik, didapatkan konsentrasi T3 dan T4
Berdasarkan pada berat badan, yang normal pada fase nefrosis dan dalam
ekskresi protein, hormon, dan binding keadaan remisi, namun penurunan
protein melalui urin lebih tinggi pada anak konsentrasi T3 dan T4 serum didapatkan
dibandingkan dengan dewasa. Hal ini pada 68,3% dan 64,4% pasien selama fase
menjelaskan mengapa hipotiroid pada akut.3Konsentrasi TSH meningkat secara
sindrom nefrotik lebih sering terdapat pada signifikan selama nefrosis yang kembali
anak dibandingkan dengan dewasa pada konsentrasi normal 6 minggu setelah
(McLean, dkk., (1982). Hipotiroid sekunder remisi. Penelitian Afroz dkk mendapatkan
akibat “sindrom nefrotik”lebih cenderung bahwa rerata konsentrasi T3 dan T4 serum
ditemukan pada anak di bawah 3 tahun pada anak sindrom nefrotik umumnya
(47,5%) dibandingkan usia 3-6 tahun dalam keadaan normal, namun rerata
(32,8%), dan di atas 6 tahun (19,7%) (Hoek konsentrasi TSH meningkat selama fase
& Daminet, 2009). Terdapat korelasi positif nefrosis. Disimpulkan bahwa selama fase
antara albumin serum dengan konsentrasi proteinuria terdapat hipotiroid ringan atau
T3 dan T4, dan berkorelasi negatif dengan subklinik, dan secara klinik bersifat eutiroid
konsentrasi TSH (Guo, Zhu & Liu, 2009; (Afroz, Khan & Roy, 2011).
208
Penanganan Hipotiroid pada Anak
209
Bernadetha Nadeak Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
keadaan normal seiring dengan sembuhnya limfosit T dan belakangan ini diketahui juga
penyakit sindrom nefrotik. karena disfungsi limfosit B. Disfungsi
Hipotiroid merupakan komplikasi limfosit T menyebabkan pelepasan sitokin
yang sering terjadi pada sindrom nefrotik toskik terhadap membran basalis.Aktivasi
kongenital akibat pengeluaran TBG melalui sel T helper menyebabkan pengeluaran
urin. Pada anak yang lebih besar, faktor permeabilitas vaskular seperti sitokin
konsentrasi tiroksin bebas (free thyroxine) proinflamatori sedangkan aktivasi sel T
dan TSH biasanya normal (Rheault, 217). regulator menyebabkan pengeluaran sitokin
Dampak hipotiroid pada sindrom nefrotik anti inflamatori.Ketidakseimbangan ini
dapat menyebabkan acute kidney injury menyebabkan sitokin proinflamatori
atau gangguan ginjal kronik. Peningkatan menyebabkan peningkatan permeabilitas
kreatinin serum atau penurunan laju filtrasi membran basalis glomerulus sehingga
glomerulus terkait dengan hipotiroid terjadi proteinuria masif. Bersamaan
subklinik. Hal ini dapat disebabkan dengan proteinuria masif, berbagai molekul
berkurangnya renal plasma flow, yang lain ikut keluar melalui urin (Kaneko, 2009).
dicetuskan oleh ketidakseimbangan antara Terdapat hubungan antara sindrom
stroke volume dan resistensi perifer, nefrotik dengan perubahan konsentrasi
hiperlipidemia, dan efek mediator parakrin hormon tiroid.Sebagian besar fraksi hormon
dan endokrin seperti insulin-like-growth tiroid terikat dengan protein plasma dapat
factor type I dan vascular endothelial melalui sawar filtrasi glomerulus, keluar
growth factor.1 melalui urin dan hanya sebagian kecil
Sindrom nefrotik merupakan kelainan direabsorbsi di tubulus proksimal oleh
glomerulus yang ditandai dengan kompleks megalin dan cubilin.Pada
proteinuria masif (> 40 mg/m2/jam, > 50 sindrom nefrotik terdapat kehilangan
mg/kgbb/hari, uji dipstix > 2+, rasio protein: protein melalui urin seperti protein plasma
kreatinin > 2 mg/mg,) hipoalbuminemia ukuran 940-200 kDa dan), hormone binding
(<2,5 g/dL), edema, dan protein seperti TBG, transthyretin, hormon
hiperkolesterolemia (>250 mg/dL). tiroid, dan albumin yang mengakibatkan
Sindrom nefrotik dapat terjadi karena berkurangnya konsentrasi hormon
proses imunologik atau genetik, namun tiroid.Penelitian Iglesias dan Diez
sebagian besar karena masalah imunologis. menyimpulkan bahwa proteinuria
Sindrom nefrotik terjadi karena disfungsi menyebabkan keluarnya hormon tiroid yang
210
Penanganan Hipotiroid pada Anak
211
Bernadetha Nadeak Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
Tujuan pengobatan adalah untuk pada berat badan ideal, target TSH, etiologi
menghilangkan gejala dan tanda hipotiroid hipotiroid, derajat peningkatan TSH, dan
serta untuk menormalkan konsentrasi umur anak. Biasanya LT4 diberikan dengan
hormon tiroid (FT3, FT4, TSH) dengan dosis 1,6-1,8 µg/kg berat badan. Pada kasus
menggunakan TSH sebagai petanda tertentu seperti pada pasien dengan fungsi
adekuasi terapi pengganti, dan menghindari tiroid sisa yang rendahdiberikan 2,0-2,1
overtreatmentkarena menyebabkan µg/kg berat badan.Pemberian levotiroksin
tirotoksikosis iatrogenik.Terapi yang juga dapat dipertimbangkan sebagai
menormalkan konsentrasi T3 dan T4 juga kombinasi dengan steroid, karena pada
akan memperbaiki fungsi ginjal pada pasien kondisi hipotiroidterdapat penurunan
dengan penyakit ginjal yang disertai reseptor steroid di ginjal.Levotiroksin (0,5-
hipotiroid subklinik.Terapi pengganti pada 1,5 µg/kg/hari) dikombinasikan dengan
sindrom nefrotik diberikan jika hipotiroid steroid (2 mg/kg/hari) selama 14-28 hari
menunjukkan gejala klinis. atau dengan dilaporkan dapat mengurangi proteinuria
gangguan pertumbuhan.Mattoo dan meningkatkan albumin serum
merekomendasikan pemberian pengganti dibandingkan dengan kelompok steroid
lebih dini.Penulis lain menganjurkan terapi saja.Pada pasien dengan penyakit
pengganti secara dini pada anak dengan kardiovaskular, pemberian LT4 dimulai
sindrom nefrotik berat dengan hipotiroid dengan dosis rendah untuk menghindari
bergejala.Terapi standar untuk hipotiroid presipitasi gangguan jantung.Konsentrasi
adalah levotiroksin (LT4) karena obat ini TSH perlu diperiksa ulang pada 4-6 minggu
mempunyai efikasi yang tinggi, dan bekerja dan kemudian pada 4-6 bulan untuk
dengan cepat menghilangkan manifestasi menyesuaikan dosis dan selanjutnya setiap
klinis hipotiroid pada sebagian besar pasien tahun.
dalam waktu 6 minggu, pemberian Tidak ada data klinik yang mendukung
sederhana yaitu satu kali sehari per kapan dimulainya pemberian terapi
oral.Kegagalan memulihkan fungsi tiroid pengganti dengan LT4 pada pasien sindrom
didapatkan pada 10-15% pasien, dan untuk nefrotik dengan hipotiroid subklinikatau
pasien seperti ini diterapi dengan kombinasi dengan gejala yang jelas.Hipotiroid dan
LT3 dan LT4. hipotiroid subklinik sedang dapat
Pemilihan dosis minimum efektif meningkatkan risiko mortalitas penyakit
standar untuk pasien hipotiroid tergantung jantung koroner dan gagal jantung.Panduan
212
Penanganan Hipotiroid pada Anak
213
Bernadetha Nadeak Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
214
Penanganan Hipotiroid pada Anak
McLean RH, Kennedy TL, Rosoulpour M, IOSR J Dental Med Sci, Vol. 13:
Ratzan SK, Siegel NJ, 7-11.
Kauschansky A, dkk. (1982). Sawant BU, Nadkarni GD, Thakare UR,
Hypothyroidism in the Congenital Joseph LJ, Rajan MGR. (2003).
Neprotic Syndrome. J Pediatric, Changes in Lipid Peroxidation and
Vol. .101:72-5. Free Radical Scavenger in Kidney
Park SJP, Shin JI. (2011). Complications of oOf Hypothyroid and
nephrotic syndrome. Korean J Hyperthyroid Rats Indian J Exp
Pediatr, Vol. 54: 322-8. Biol, Vol.41:1334-7.
Purwanti A, Susanto R, Batubara J, R, L. Nadeak, B., Iriani, U. E., Naibaho, L.,
(2018). Fisiologi Kelenjar Tiroid. Sormin, E., & Juwita, C. P. (2019).
Dalam: Batubara JRL, Tridjaja B, Building Employees’ Mental
Pulungan AB, penyunting, Buku Health: The Correlation between
Ajar Endokrinologi Anak, edisii Transactional Leadership and
kedua, Jakarta, Badan Penerbit Training Program with
Ikatan Dokter Anak Indonesia, Employees’ Work Motivation at
h.250-5. XWJ Factory. Indian Journal of
Rheault MN. Nephrotic syndrome dalam: Public Health Research &
Kher KK, Schnaper HM, Development, 10(6), 1373-1379.
Greenbaum LA, penyunting (2017). Trihono PP, Alatas H, Tambunan T,
Clinical Paediatric Nephrology, Pardede SO. (2012). Unit Kerja
edisi ketiga, NewYork, CRC Press, Koordinasi Nefrologi Ikatan
h.285-303. Dokter Anak Indonesia. Konsensus
Nadeak, B., Simanjuntak, D. R., Naibaho, tata laksana sindrom nefrotik
L., Sormin, E., Juwita, C. P., & idiopatik pada anak. Edisi kedua,
Pardede, S. O. (2019). Analysis of Jakarta, Badan Penerbit IDAI,
Nursing Quality Services. Indian 2012.h.1-22.
Journal of Public Health Research Valentine RP, Smoyer WE. (2007).
& Development, 10(6), 1380-1384. Nephrotic syndrome. Dalam: Kher
Sahni V, Nanda S, Gehlawat VK, Gathwala KK, Schnaper HW, Makker SP,
G. (2014). Hypothyroidism in penyunting, Clinical Pediatric
nephrotic syndrome in children.
215
Bernadetha Nadeak Jurnal EduMatSains, Januari 2020|Vol.4|No.2
216