You are on page 1of 7

ANALISIS BIAYA PEKERJAAN DRAINASE BERDASARKAN METODE

KONVENSIONAL DENGAN METODE PRACETAK U DITCH

Ramy Edwin Falah1, Albani Musyafa’2

1
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam
Indonesia
Email: 12511171@students.uii.ac.id
2
Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam
Indonesia
Email: albani.musyafa@uii.ac.id

Abstract According to Minister of Public Works Regulation No. 12 of 2014, drainage is an infrastructure
that functions to drain surface water to the receiving body and or to artificial recharge buildings. Drainage
can be interpreted as a channel that drains, removes, or diverts water. In the process of making drainage
channels, there are two methods that can be used, conventional methods and precast methods.This
conventional method is the method that used in the manufacture of drainage channels located in the Special
Region of Yogyakarta, District of Godean, Sleman. This drainage have 380 meter long Demak Ijo Bridge
rehabilitation project.This study will be compared between conventional methods with precast methods,
related to the cost of carrying out drainage work and the comparison of the cost of carrying out drainage
work per meter. The precast method used is precast concrete, ditch. Based on the results of the analysis of
the study, the conventional method of budgeting costs was obtained at Rp 1.486.581.000 and the planned
budget for the pre-printed method was Rp. 1.640.814.000. The conventional budget plan for work costs per
meter is Rp. 3.912.000 and the pre-printed method is Rp. 4.318.000. The cost of the preprinted drainage
method u ditch is more expensive than the conventional method.

Keywords: comparison, drainage, precast concrete

1. PENDAHULUAN disebut dengan metode pracetak. Metode


pracetak ini pada dasarnya sama seperti beton
Pada proses pembangunan saluran drainase, bertulang biasa akan tetapi proses produksi
mayoritas perusahaan kontraktor saat ini dilakukan ditempat khusus produksi pracetak,
masih menggunakan metode konvensional. kemudian dibawa ke lokasi proyek untuk
Metode konvensional dilakukan secara disusun menjadi satu kesatuan struktur yang
langsung di lokasi proyek. Namun, terdapat utuh. Perbedaan yang paling mendasar antara
beberapa kekurangan pada metode ini, antara metode konvensional dengan metode pracetak
lain membutuhkan waktu yang cukup lama adalah cara pembuatan dan cara pelaksanaan.
karena menggunakan tulangan biasa, kontrol Pembuatan dan pelaksanaan metode
kualitas yang kurang baik, serta memerlukan konvensional dilakukan langsung di lapangan
banyak bekisting. Metode alternatif yang lebih sedangkan untuk metode pracetak, pembuatan
efektif sangat dibutuhkan untuk dilakukan secara pabrikasi, pelaksanaannya
meminimalkan waktu pelaksanaan dan disusun menjadi satu kesatuan struktur yang
kebutuhan pekerja. Oleh karena itu, utuh, dan tidak membutuhkan terlalu banyak
perusahaan penyedia produk atau jasa bekisting karena sudah diganti dengan
berkompetisi untuk mencari alternatif metode pracetak yang juga berfungsi sebagai
konstruksi untuk membangun saluran bekisting. Metode pracetak inilah yang
drainase. Salah satu alternatif adalah saluran diangkat sebagai dasar untuk tugas akhir
drainase dari beton pracetak u ditch atau dengan ruang lingkup studi lapangan pada
pekerjaan drainase proyek rehabilitasi bangunan (Ervianto, 2006). Beton
Jembatan Demak Ijo yang berlokasi di Jalan konvensional merupakan suatu metode
Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa pembangunan yang seluruh komponen
Yogyakarta. bangunannya dicor di lokasi proyek. Proses
pekerjaan beton konvensional diawali dari
1.1 Tujuan Penelitian
pengadukan, transportasi, penuangan,
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka pemadatan, dan bekisting. Pengadukan beton
tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui yang sering digunakan saat ini menggunakan
biaya per 1 meter panjang antara dua metode, beton ready mix. Namun pengadukan di
yaitu metode konvensional dengan metode lapangan memiliki banyak kelemahan apabila
dibandingkan dengan beton ready mix,
pracetak dalam pembuatan saluran drainase.
contohnya apabila bahan tertunda atau
peralatan rusak maka semua produksi dapat
2. LANDASAN TEORI terhenti namun biaya tetap berjalan. Dalam
2.1 Drainase hal transportasi dari mesin pengaduk ke
tempat proyek yang perlu diperhatikan adalah
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum campuran beton tersebut harus tetap dapat
No.12 Tahun 2014 pengertian drainase adalah dikerjakan dengan mudah dan memenuhi
prasarana yang berfungsi mengalirkan air standar kekuatan yang direncanakan serta
permukaan ke badan penerima air dan atau ke tetap kohesif dan tidak segregesi (Neville dan
bangunan resapan buatan. Dengan kata lain Brooks, 1987). Pada saat penuangan,
drainase mempunyai arti mengalirkan, penuangan campuran beton harus dalam
membuang, atau mengalihkan air. Drainase lapisan yang seragam dan dihindari dalam
juga diartikan sebagai usaha untuk tumpukan yang besar atau miring karena
mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya bahaya pemisahan. Namun lapisan harus
dengan salinitas. Jadi, drainase menyangkut dipadatkan dahulu sebelum dituangi dengan
tidak hanya air permukaan tapi juga air tanah lapisan baru. Bekisting merupakan cetakan
(Suripin, 2004). Dalam bidang teknik sementara yang digunakan untuk menahan
sipil, drainase secara umum dapat beton selama beton dituang dan dibentuk
didefinisikan sebagai suatu tindakan untuk sesuai dengan bentuk yang direncanakan.
mengurangi kelebihan air, baik yang berasal Dikarenakan bekisting sebagai cetakan
dari hujan, rembesan maupun kelebihan air sementara, maka akan dilepas apabila beton
irigasi di suatu kawasan, sehingga fungsi yang dituang telah mencapai kekuatan yang
kawasan tidak terganggu. Dari sudut pandang cukup.
yang lain, drainase adalah salah satu unsur Beberapa keunggulan beton konvensional
dari prasarana umum yang dibutuhkan adalah :
masyarakat kota dalam rangka menuju
kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih, 1. Pekerjaan di lapangan mudah dan umum
dan sehat. Prasarana drainase ini berfungsi 2. Pekerjaan mudah dibentuk
untuk mengalirkan air permukaan ke badan Beberapa kelemahan beton konvensional
air (sumber air permukaan dan bawah adalah :
permukaan tanah) dan atau bangunan 1. Memerlukan tenaga kerja yang banyak
resapan. Selain itu berfungsi sebagai 2. Menggunakan bekisting relatif banyak
pengendali kebutuhan air permukaan dengan 3. Pekerjaan agak lama karena
tindakan untuk memperbaiki daerah pengerjaannya berurutan saling tergantung
genangan air dan banjir. dengan pekerjaan lainnya
4. Terpengaruh oleh faktor cuaca, apabila
2.2 Beton Metode Konvensional kondisi hujan pengocoran tidak dapat
Beton konvensional adalah suatu komponen dilakukan
struktur yang paling utama dalam sebuah
2.3 Beton Metode Pracetak U Ditch Beberapa kelemahan beton pracetak U Ditch
adalah :
Metode pracetak merupakan metode
1. Proses pengiriman dari pabrik ke lapangan
pelaksanaan struktur yang tidak melakukan
harus hati–hati agar tidak terjadi
pengecoran di tempat proyek yang akan
keretakkan
dibangun, melainkan dilakukan di tempat
2. Membutuhkan alat transportasi yang
pabrikasi. Komponen pembentuk struktur
memadai
seperti u ditch dan cover dicetak atau
3. Menggunakan alat berat untuk
diproduksi terlebih dahulu sebelum
pengerjaannya
ditempatkan, kemudian disusun dan
4. Membutuhkan tenaga kerja yang
disatukan di lapangan atau di tempat proyek.
berpengalaman untuk proses pemasangan
Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam
pengerjaan beton pracetak, sebagai berikut : 2.4 Rencana Anggaran Biaya
1. Metode pelaksanaan
Pengertian secara umum, rencana anggaran
2. Tahap pembuatan
biaya merupakan perkiraan biaya material,
3. Penyimpanan
biaya upah, dan biaya lain – lain yang
4. Transportasi
dibutuhkan untuk mendirikan suatu
5. Pemasangan
bangunan. Hal ini dibutuhkan sebagai
pedoman pembangunan agar proses
Beton pracetak merupakan suatu konstruksi
pembangunan berjalan secara efisien dan
bangunan yang dicetak terlebih dahulu di
efektif. Penyusunan rencana anggaran biaya
pabrik, kemudian disusun di lapangan untuk
yang buruk akan berakibat pada penggunaan
membentuk satu kesatuan bangunan. Pada
dana yang tidak tepat dan dapat mengacaukan
proses pembuatan komponen beton pracetak
jalannya suatu pembangunan. Anggaran biaya
ini, kualitasnya akan lebih terpantau dengan
merupakan harga dari bangunan yang
baik.
diperhitungkan dengan teliti, cermat, dan
U ditch adalah saluran air dengan berbagai
memenuhi syarat. Anggaran biaya pada
macam ukuran, dibuat dari beton dan diberi
bangunan yang sama akan berbeda disetiap
tulangan dengan bentuk penampang seperti
daerah, karena adanya perbedaan harga bahan
huruf U yang biasa digunakan untuk gorong-
dan upah tenaga kerja.
gorong. Penampang ini dapat menggunakan
penutup yang terbuat dari bahan dasar yang Data yang diperlukan dalam pembuatan
sama yaitu beton. Pembuatan saluran air atau rencana anggaran biaya antara lain:
gorong-gorong dengan u ditch akan 1. Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
memberikan kemudahan dalam proses Rencana Kerja dan Syarat merupakan
pemasangannya. Hal ini disebabkan karena peraturan, syarat, dan spesifikasi
material u ditch dicetak sesuai dengan ukuran pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan,
yang akan dibuat. Apabila dibandingkan yang mengikat dan diuraikan sedemikian
dengan berbagai macam bentuk atau jenis rupa, sehingga menjadi jelas dan mudah
gorong–gorong, material u ditch ini menjadi untuk dipahami, dan digunakan untuk
salah satu yang paling banyak digunakan menentukan spesifikasi bahan dan syarat
dalam pembuatan saluran drainase. teknis.
Pertimbangannya adalah kemudahan dalam 2. Gambar Rencana
proses pemasangan dan tidak terpengaruh Gambar rencana merupakan gambar akhir
oleh faktor cuaca. dengan detail dasar skala perbandingan
ukuran yang lebih besar. Dengan kata lain
Beberapa keunggulan beton pracetak U Ditch
merupakan lampiran dan uraian syarat
adalah :
pekerjaan. Adapun gambar rencana terdiri
1. Pekerjaan pemasangan yang mudah dari :
2. Tidak terpengaruh oleh faktor cuaca a. Gambar situasi, meliputi:
3. Mutu yang bagus 1) Rencana letak bangunan
2) Rencana halaman menetukan metode pengambilan data yang
3) Rencana jalan dan pagar digunakan dalam penelitian, untuk metode
4) Rencana garis batas tanah konvensional dengan cara permohonan
b. Gambar denah permintaan data pada pekerjaan drainase
Gambar denah merupakan gambar proyek rehabilitasi Jembatan Demak Ijo
tampak. sedangkan untuk metode pracetak dengan
c. Gambar potongan cara wawancara pada pekerjaan drainase
Gambar potongan terdiri dari proyek rehabilitasi Jembatan Tambak
potongan melintang dan membujur. Rejo. Dari metode pengumpulan data
Untuk menjelaskan letak dan tersebut diperoleh data sebagai berikut:
kedudukan suatu konstruksi. a. Metode Konvensional
d. Gambar pandangan 1) Gambar rencana saluran drainase
Gambar pandangan tidak tercantum 2) Gambar dokumentasi kerja proyek
ukuran lebar dan tinggi bangunan, 3) Volume pekerjaan saluran drainase
namun lengkap dengan dekorasi yang b. Metode Pracetak
direncanakan 1) Data dimensi saluran drainase
e. Gambar detail konstruksi pracetak
Gambar detail tersebut terdiri dari 2) Harga satuan pracetak
gambar konstruksi beton bertulang 2. Menghitung rencana anggaran biaya
dengan ukuran dan perhitungan pekerjaan drainase konvensional dan
konstruksinya metode pracetak u ditch.
3. Volume pekerjaan a. Metode konvensional
Volume pekerjaan menghitung jumlah 1) Menghitung volume pekerjaan
banyaknya volume pekerjaan dalam satu drainase
satuan. Volume disebut sebagai kubikasi 2) Memasukkan harga bahan dan upah
dari pekerjaan. Pada volume suatu tenaga kerja wilayah kabupaten
pekerjaan, volume tidak diartikan sebagai sleman yogyakarta
isi volume sebenarnya, melainkan jumlah 3) Menghitung hasil volume pekerjaan
volume bagian pekerjaan dalam satu drainase dengan harga bahan dan
kesatuan. upah tenaga kerja wilayah
4. Harga Satuan Pekerjaan kabupaten sleman yogyakarta
Harga satuan pekerjaan merupakan jumlah 4) Diperoleh harga total pekerjaan
harga bahan dan upah tenaga kerja dengan sistem konvensional
berdasarkan analisis. Harga bahan 5) Membagi pekerjaan per 1 meter
diperoleh dari pasaran, kemudian panjang
dikumpulkan dalam satu daftar yang b. Metode pracetak u ditch
disebut daftar harga satuan bahan. Upah 1) Menghitung dimensi drainase dari
tenaga kerja diperoleh dari setiap lokasi gambar rencana
daerah, kemudian dikumpulkan serta 2) Menghitung volume pekerjaan
dicatat dalam satu daftar yang disebut drainase
daftar harga satuan upah 3) Memasukkan harga bahan dan upah
tenaga kerja wilayah kabupaten
3. METODE PENELITIAN sleman yogyakarta
Tahap dalam penyusunan tugas akhir ini 4) Menghitung analisis harga satuan
adalah sebagai berikut : drainase pracetak u ditch dengan
harga bahan dan upah tenaga kerja
1. Merumuskan masalah yang terdiri dari wilayah kabupaten sleman
identifikasi masalah, tujuan penelitian, dan yogyakarta
menentukan objek serta subjek penelitian. 5) Diperoleh harga total pekerjaan
Langkah yang dilakukan adalah dengan sistem pracetak u ditch
6) Membagi pekerjaan per 1 meter Tabel 1. Volume Pekerjaan Drainase Metode
panjang Konvensional
3. Pembahasan No Uraian Pekerjaan Satuan Volume
4. Kesimpulan
Galian Tanah Biasa
1 m3 766,744
4. DIAGRAM ALIR (Flow Chart) Sedalam >1m s.d. 2m
Mulai Penguurugan Kembali
2 m3 124,544
Rumusan Masalah Galian
Analisis biaya pekerjaan berdasarkan metode
konvensional dengan metode pracetak u ditch 3 Beton K100 Lantai Kerja m3 23,855

Tujuan Penelitian
4 Baja Tulangan Drainase kg 53.136,8
Mengetahui perbandingan biaya pekerjaan drainase
berdasarkan metode konvensional dengan metode 5 Beton K35 Drainase m3 251.86
pracetak u ditch per 1 meter panjang

Menentukan Objek dan Subjek Penelitian


Tabel 2. Volume Pekerjaan Drainase Metode
Objek penelitian adalah pekerjaan drainase proyek rehabilitasi Pracetak
Jembatan Demak Ijo
Subjek penelitian adalah analisis perbandingan biaya pekerjaan No Uraian Pekerjaan Satuan Volume
berdasarkan metode konvensional dan metode pracetak u ditch
Galian Tanah Biasa
Tinjauan Pustaka 1 m3 766,744
Sedalam >1m s.d. 2m
Pengumpulan Data
Penguurugan Kembali
Data
DataMetode
MetodeKonvensional
Konvensional:
2 m3 124,544
1.1.Gambar
GambarRencana
RencanaDrainase
Drainase
Data
Data Metode
Metode Pracetak
Pracetak U
U Ditch Galian
Ditch : Drainase
1. Dimensi
2.2.Gambar
GambarDokumentasi
Dokumentasi Proyek
3.Proyek
Volume pekerjaan drainase
1. Dimensi
2. Harga SatuanDrainase
Pracetak 3 Beton K100 Lantai Kerja m3 23,855
2. Harga Satuan Pracetak
3. Volume pekerjaan drainase
Pemasangan Pracetak U
Analisis Data
Menghitung rencana anggaran biaya
Ditch (dengan tutup)
berdasarkan metode konvensional dan metode 4 buah 316,67
pracetak u ditch 100x100cm L=120cm
t=15cm
Perbandingan biaya metode
konvensional dan metode pracetak u
ditch per 1 meter panjang 5.2 Analisa Harga Satuan
Pembahasan Perhitungan analisa harga satuan pekerjaan
Kesimpulan dan Saran menggunakan Permen PUPR No. 28 Tahun
Selesai
2016, untuk harga barang dan jasa
menggunakan Pergub DIY No. 40 Tahun
Gambar 1 Gambar Diagram Alir 2018 Daerah Kabupaten Sleman.

5. ANALISIS DATA Tabel 3. Rekapitulasi Harga Satuan Metode


Konvensional
5.1 Volume Pekerjaan No Uraian Pekerjaan Harga Satuan (Rp)
Perhitungan volume pekerjaan berdasarkan Galian Tanah Biasa
desain perencanaan yang dilihat dari dimensi 1 29.628,49
Sedalam >1m s.d. 2m
gambar proyek.
Penguurugan Kembali
2 43.175,00
Galian
3 Beton K100 Lantai Kerja 894.288,51
4 Baja Tulangan Drainase 15.430,25
5 Beton K35 Drainase 2.450.717,94
Tabel 4. Rekapitulasi Harga Satuan Metode Untuk harga pekerjaan per meter persegi dari
Pracetak kedua metode tersebut adalah
No Uraian Pekerjaan Harga Satuan
Metode konvensional =
(Rp)
Galian Tanah Biasa Sedalam . . .
1 29.628,49 = ! "
>1m s.d. 2m
= Rp 3.912.000
2 Penguurugan Kembali Galian 43.175,00
# $ % $&
3 Beton K100 Lantai Kerja 894.288,51 Metode pracetak u ditch=
Pemasangan Pracetak U Ditch . .
= ! "
4 (dengan tutup) 100x100cm 5.025.430,36
L=120cm t=15cm
= Rp 4.318.000
Selisih biaya dari kedua pekerjaan tersebut adalah
5.3 Rencana Anggaran Biaya
Selisih biaya = Metode pracetak u ditch – Metode
Dari analisa harga satuan pekerjaan, didapat konvensional
harga satuan biaya pekerjaan yang dapat = Rp 4.318.000 - Rp 3.912.000
dikalikan dengan volume pekerjaan untuk
mendapatkan rencana anggaran biaya. = Rp 406.000

Tabel 5. Rencana Anggaran Biaya Peresentase perbandingan biaya :


' &( )
Metode Metode = x 100 %
*
Uraian Pekerjaan Konvensional Pracetak
.
(Rp) (Rp) = !.+ ,.
x 100 %
Galian Tanah Biasa
Sedalam >1m s.d. 22.717.470 22.717.470 = 10 %
2m Anggaran pekerjaan metode pracetak u ditch
Penguurugan ternyata lebih tinggi 10% dibandingkan
5.377.187 5.377.187 dengan menggunakan metode konvensional.
Kembali Galian
Peningkatan biaya ini disebabkan oleh adanya
Beton K100 Lantai penggunaan alat berat dalam proses
21.333.252 21.333.252
Kerja pemasangan metode pracetak u ditch.
Baja Tulangan Penambahan anggaran untuk biaya sewa alat
819.915.324 -- berat akan berkaitan langsung dengan
Drainase
peningkatan anggaran pekerjaan. Hal ini
Beton K35 Drainase 617.237.820 -- berbeda dengan metode konvensional yang
Pemasangan tidak membutuhkan alat berat untuk proses
Pracetak U Ditch pemasangannya, hanya menggunakan
bekisting sebagai pencetak. Namun, metode
(dengan tutup) -- 1.591.386.28
konvensional memiliki kekurangan yaitu
100x100cm terpengaruh oleh faktor cuaca.
L=120cm t=15cm
Apabila dibandingkan dari segi mutu, metode
Jumlah 1.486.581.054 1.640.814.19 konvensional dengan metode pracetak u ditch
sebenarnya memiliki mutu yang sama. Pada
5.4 Pembahasan kedua metode ini menggunakan kualitas
Berdasarkan tabel 5., diperoleh hasil Rencana beton yang sama yaitu beton campur dari
Anggaran Biaya metode konvensional pabrik.
sebesar Rp 1.486.581.000 sedangkan Adanya perbedaan dan persamaan pada dua
Rencana Anggaran Biaya untuk metode metode ini, penggunaan metode u ditch
pracetak u ditch sebesar Rp 1.640.814.000.
dengan peningkatan anggaran 10% tetap 2. Untuk penelitian selanjutnya, dapat
dapat dijadikan sebagai alternatif, dapat ditambahkan waktu penyelesaian
dipertimbangan dari sisi kemudahan dalam pekerjaan drainase antara metode
pelaksanaannya. konvensional dengan metode pracetak u
ditch, sehingga dapat diketahui efisiensi
Perbandingan biaya per meter panjang antara
kedua metode tersebut,terdapat pada gambar 2. waktu dari kedua metode tersebut.

7. DAFTAR PUSTAKA
Cleland, D.I., dan King, W.R. 1987. Systems
Anlysis and Project Management.
Penerbit Mc Graw-Hill. New York
Ervianto, W.I. 2006. Eksplorasi Teknologi
dalam Proyek Kosntruksi. Penerbit
ANDI. Yogyakarta.
Halim Hasmar, H.A. 2012. Drainase
Terapan. Penerbit UII Press.
Yogyakarta.
Gambar 2 Diagram Perbandingan Biaya Per Jurusan Teknik Sipil. 2017. Buku Pedoman
Meter Tugas Akhir. Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan. Universitas Islam
6. KESIMPULAN DAN SARAN Indonesia.Yogyakarta
6.1 Kesimpulan Lampiran Peraturan Meteri Pekerjaan Umum
Rencana Anggaran Biaya yang didapatkan Dan Perumahan Rakyat Nomor :
pada pekerjaan metode konvensional sebesar 28/PRT/M/2016 Tentang Analisis Harga
Rp 1.486.581.000 sedangkan Rencana Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Anggaran Biaya untuk metode pracetak u Umum.
ditch sebesar Rp 1.640.814. Untuk harga Lampiran Peraturan Gubernur Daerah
pekerjan per satu meter yang didapatkan pada Istimewa Yogyakarta Nomor 40 Tahun
pekerjaan metode konvensional sebesar Rp 2018 Tentang Standar Harga Barang dan
3.912.000, sedangkan pada pekerjaan metode Jasa Daerah.
pracetak u ditch sebesar Rp 4.318.000.
Kemudian untuk selisih pekerjaan per satu Neville, A.M., dan J.J. Brooks. 1987.
meter hasil dari pekerjaan metode pracetak u Concrete Technology. Penerbit
ditch dengan pekerjaan metode konvensional Longman Scientific and Technical. New
sebesar Rp 406.000 (Empat Ratus Enam Ribu York
Rupiah). Data tersebut menunjukkan, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
anggaran pekerjaan metode metode pracetak 12/PRT/M/2014 Tentang
u ditch lebih tinggi dibandingkan pekerjaan Penyelenggaraan Sistem Drainase
metode konvensional dengan persentase Perkotaan
sebesar 10 %.
Soeharto, I. 1995. Manajemen Proyek.
6.2 Saran Penerbit Erlangga. Jakarta
1. Untuk penelitian selanjutnya, dapat Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan
melakukan perubahan material seperti yang Berkelanjutan. Penerbit ANDI.
pasangan batu, beton pracetak box culvert Yogyakarta.
dan lain sebagainya, sehingga dapat
memilih alternatif material yang lebih
efisien.

You might also like