Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
ABSTRACT
Phlebitis incident is a reflection of the character of health care. The sign of phlebitis
include an increase of skin temperature on the veins, pain, and some cases of redness in
the site of insertion or along the vein line. The purpose of this research to study the
phlebitis caused. The design used was cross sectional. Population of this research was all
patients hospitalized at inpatient ward Kediri Baptist Hospital and all the nurses who
provided medication through an intravenous tube at Kediri Baptist Hospital. The sample
used was purposive sampling and the number of respondents was 23 people. The
independent variable in this research was intravenous medicine application and aseptic
techniques. The dependent variable was phlebitis. The data collection used in this
research was observation sheet (checklist). The results 100% of nurses gave intravenous
medicine with inappropriate speed, 74% of nurses do inappropriate in washing hands,
100% of respondents did not experience phlebitis. Conclusion of this research is medicine
administering factor throughout intravenous tube had no effect on phlebitis, there is no
dominant caused factor of phlebitis in this research.
109
Pemberian Obat Melalui Iv Terhadap Kejadian Phlebitis Pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit
Winda Pratama Iradiyanti, Erlin Kurnia
Metodologi Penelitian
Data Umum
dengan masa kerja 0-5 tahun dengan Tabel 10 Pemberian Obat melalui
jumlah 12 (100%) Selang Intravena berdasarkan
Cara Pengoplosan pada
Tanggal 16 Maret–16 April
Data Khusus 2012 di Insatalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Baptis Kediri
Pengoplosan Frekuensi %
Pada bagian ini akan disajikan Sesuai 23 100
hasil pengumpulan data terhadap Tidak Sesuai 0 0
responden di Instalasi Rawat Inap Rumah Jumlah 23 100
Sakit Baptis Kediri tentang faktor –
faktor yang mempengaruhi terjadinya Berdasarkan tabel 10 diketahui
phlebitis pada pasien. Data disajikan bahwa mayoritas pemberian obat melalui
dalam bentuk tabel sebagai berikut : selang intravena sesuai berdasarkan
pengoplosan yaitu 23 responden (100%).
113
Pemberian Obat Melalui Iv Terhadap Kejadian Phlebitis Pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit
Winda Pratama Iradiyanti, Erlin Kurnia
jenis obat tetapi ada juga yang dan dibilas dengan air mengalir. Tujuan
mendapatkan 2-3 jenis obat. Sedangkan mencuci tangan adalah menghilangkan
setiap jenis obat memiliki kecepatan kotoran dan debu secara mekanis dari
waktu yang berbeda antara 1 menit permukaan kulit dan mengurangi jumlah
sampai 3 menit. Setiap melakukan mikroorganisme sementara (Depkes,
tindakan keperawatan dalam pemberian 2007). Mencuci tangan sangat diperlukan
obat melalui selang intravena perawat karena mencuci tangan merupakan
mementingkan ketepatan keenceran obat tindakan yang paling efektif untuk
dan ketepatan dosis agar tidak terjadi mengontrol infeksi nosokomial. (Kozier,
plebitis. Hal ini dapat disebabkan karena 2009). Prinsip cuci tangan yang efektif
beban kerja perawat yang begitu banyak adalah melakukan tindakan cuci tangan
seperti pasien yang sangat banyak, yang benar seperti basahi tangan dengan
adanya tugas tambahan seperti membuat air mengalir, menggunakan sabun
laporan dan mengikuti rapat, disamping secukupnya untuk permukaan tangan,
itu perawat memiliki tugas utama seperti menggosok telapak tangan, telapak kanan
memberikan asuhan keperawatan mulai di atas punggung tangan kiri dan gosok
dari melaksanakan pengkajian sela-sela jari bergantian, telapak dengan
keperawatan, merumuskan diagnosis telapak dan jari-jari saling terkait,
keperawatan, menyusun perencanaan letakkan punggung jari pada telapak
tindakan keperawatan, melaksanakan satunya dengan jari saling mengunci,
tindakan keperawatan, sampai evaluasi menggosok ibu jari melingkar bergantian,
terhadap hasil tindakan dan akhirnya jari kanan menguncup, gosok memutar
mendokumentasikan hasil keperawatan. pada telapak tangan dan sebaliknya,
Sementara perawat diruangan jumlahnya membilas tangan dengan air mengalir,
terbatas hal ini sejalan dengan teori mengeringkan tangan dengan handuk
bahwa beban kerja dapat mempengaruhi sekali pakai atau pengering,
produktivitas perawat. menggunakan handuk untuk menutup
kran, dan melakukan teknik mencuci
tangan selama 40-60 detik. Terapi
Teknik Aseptik Cuci Tangan Dalam intravena memiliki resiko yang besar
Pemberian Obat melalui Selang karena obat langsung masuk ke dalam
Intravena di Instalasi Rawat Inap vena, oleh karena itu dalam pemberian
Rumah Sakit Baptis Kediri obat melalui intravena hendaknya
memperhatikan teknik aseptik. Flora kulit
di sekitar kateter vena merupakan sumber
Berdasarkan hasil penelitian pathogen karena itu pemberian obat
analisis faktor teknik aseptik cuci tangan melalui selang intravena harus dijaga
di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit kebersihannya dengan teknik aseptik
Baptis Kediri didapatkan bahwa paling yang ketat dan daerah sekitarnya harus
banyak perawat melakukan teknik dibersihkan dengan antiseptik. Antiseptik
aseptik cuci tangan sesuai protap adalah adalah bahan kimia yang sangat penting
6 responden perawat (26%), sebagian dalam praktik kedokteran dan praktik
besar perawat melakukan teknik aseptik keperawatan, tujuannya yaitu
cuci tangan tidak sesuai protap adalah 17 menghambat pertumbuhan atau
responden perawat (74%). mematikan mikroba. Antiseptik sering
Cuci tangan merupakan salah satu digunakan hanya untuk kulit yang utuh
rute utama pencegahan penyebaran misalnya desinfeksi prabedah dari kulit
infeksi. Mencuci tangan merupakan hal (povidone-iodine, klorheksidin, dan
yang penting pada setiap lingkungan alkohol).
tempat pasien dirawat, termasuk di Berdasarkan data observasi yang
rumah sakit. Menurut (Johnson, (2004)) diperoleh bahwa dalam teknik aseptik
mencuci tangan merupakan proses cuci tangan dalam pemberian obat
menggosok kedua permukaan tangan melalui selang intravena adalah perawat
dengan kuat secara bersamaan tidak sesuai dengan protap. Hal ini
menggunakan zat pembersih yang sesuai disebabkan karena teknik aseptik yang
115
Pemberian Obat Melalui Iv Terhadap Kejadian Phlebitis Pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit
Winda Pratama Iradiyanti, Erlin Kurnia
118