You are on page 1of 8

PENURUNAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DENGAN

PENDEKATAN BIMBINGAN SPIRITUAL


(Reduction of Depression in Elderly with Spiritual Guidance Approach)

Syaifuddin Kurnianto*, Purwaningsih**, Hanik Endang Nihayati**


*Akper Lumajang, Jalan Brigjend Katamso Lumajang, 67311,
E-mail: syaifuddin_kurnianto@yahoo.com
**Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

ABSTRACT
Introduction: Depression is mental disorder which comes from complicated stress, it can happen for
everyone including the elderly. This problem is frequently not considered as the main point of view
to think because it is regarded to get good condition by its way without having serious treatment.
On the reality, depression which doesn't get serious treatment to solve well, it can danger the life of
the elderly. The purpose of this study was to prove the influence of result in the spiritual guidance in
accordance with Islamic religion for the changing score (rank) depression of the elderly who lived
in the region of RT 04 Kedung Tarukan Wetan Surabaya. Method: Design used in this study was pre
experimental design. Population for this study were all of the elderly who lived in the region of RT 04
Kedung Tarukan Wetan Surabaya. Total sample were 10 respondents, taken according to inclusion
criteria. The independent variable was the spiritual guidance in accordance with Islamic religion
where as the dependent variable was the changing score (rank) of depression. Data were collected by
using structured questionnaire. Data were then analyzed using wilcoxon sign rank test with level of
significance of ≤ 0.05. Result: The result showed, after giving spiritual guidance in accordance with
Islamic religion, the score (rank) of depression for elderly to decrease than before giving spiritual
guidance in accordance with Islamic religion with significant value p = 0.005. Discussion: It can be
concluded that spiritual guidance in accordance with Islamic religion having strong influence for the
changing score (rank) of depression of the elderly before and after it had done. It was suggested for
the competence person in RT 04 Kedung Tarukan Wetan Surabaya to do this activity continuously
as one of the way to prevent and to solve depression for the elderly who lived in the region of RT 04
Kedung Tarukan Wetan Surabaya.

Keywords: spiritual guidance in accordance with Islamic religion, score (rank) of depression,
elderly

PENDAHULUAN permasalahan ini dapat memicu terjadinya


Proses penuaan merupakan suatu proses depresi pada lanjut usia. Stres lingkungan,
alamiah yang tidak dapat dicegah dan merupakan menurunnya kemampuan beradaptasi dan
hal yang wajar dialami oleh orang yang diberi rendahnya nilai spiritual yang dimiliki lansia
karunia umur panjang, di mana semua orang juga sering mendukung terjadinya depresi.
berharap akan menjalani hidup dengan tenang, Depresi pada lanjut usia telah menjadi masalah
damai, serta menikmati masa pensiun bersama utama yang dihubungkan dengan kematian
anak dan cucu tercinta dengan penuh kasih dan kejadian bunuh diri (Jones, 2003). Hasil
sayang (Hamid, 2007). Tidak semua lanjut usia penelitian menyebutkan 15% lanjut usia
dapat mengecap kondisi idaman ini. Proses memiliki kecenderungan bunuh diri karena
menua tetap menimbulkan permasalahan baik depresi (Subrata, 2003). Risiko bunuh diri pada
secara fisik, biologis, mental maupun sosial lanjut usia wanita yang mengalami depresi
ekonomi (Nugroho, 2000). Permasalahan- dua atau tiga kali lebih tinggi daripada lanjut

156
Penurunan Tingkat Depresi pada Lansia (Syaifuddin)

usia laki-laki (Jones 2003). Bila hal ini tidak segala perasaan dan kegundahannya merupakan
disikapi dengan benar dapat membahayakan kondisi yang akan mempertahankan depresinya,
lanjut usia. karena dia akan terus menekan segala bentuk
Faktor psikologis yang positif (bebas dari perasaan negatifnya ke alam bawah sadar.
stres, cemas dan depresi) melalui fungsional Perasaan-perasaan negatif akan muncul
sistem limbik dapat menimbulkan coping dalam benak lanjut usia, perasaan kecewa,
mechanism yang positif. Respons individu tidak dihargai, sedih, dendam, marah dan
terhadap stres, dengan coping mechanism yang sebagainya (Syamsuddin, 2006). Lanjut usia
positif dan efektif dapat menghilangkan atau pun akan semakin rentan terkena gangguan
meredakan stres penyebab depresi. Berkaitan kesehatan. Dengan menggunakan pendekatan
dengan hal tersebut, terapi psikoreligius psychoneuroimunology dapat dijelaskan
memegang peran penting sebagai faktor bahwa depresi yang dialami lanjut usia
psikologis yang bersifat positif (Hawari, 2005). akan memodulasi sistem imun melalui jalur
Bimbingan spiritual menurut ajaran Islam dapat Hipothalamic-Pituitary-Adrenocortical (HPA)
dijadikan sebagai terapi psikoreligius. Namun, axis dan sistem limbik (yang mengatur
sampai saat ini pengaruh bimbingan spiritual emosi dan learning process). Kondisi depresi
menurut ajaran Islam terhadap perubahan score tersebut akan menstimulasi hypothalamus
(tingkat) depresi pada lanjut usia belum dapat untuk melepaskan neuropeptida yang akan
dijelaskan. mengaktivasi Autonomic Nerve System (ANS)
Prevalensi depresi pada lanjut usia, dan hypofise untuk mengeluarkan kortikosteroid
sekitar 12–36% lanjut usia yang mengalami dan katekolamin yang merupakan hormon-
rawat jalan mengalami depresi. Angka ini hormon yang bereaksi terhadap kondisi
meningkat menjadi 30–50% pada lanjut usia depresi. Peningkatan kadar glukokortikoid
dengan penyakit kronis dan perawatan lama akan mengganggu sistem imunitas. Bila depresi
yang mengalami depresi (Mangoenpresodjo, dapat dikendalikan maka modulasi sistem
2004). Menurut Kaplan (1997), kira-kira imun menjadi lebih baik. Depresi yang lama
25% komunitas lanjut usia dan pasien rumah dan berkepanjangan akan berdampak pada
perawatan ditemukan adanya gejala depresi penurunan sistem imun dan mempercepat
pada lanjut usia. Depresi menyerang 10–15% progresivitas terjadinya gangguan kesehatan
lanjut usia 65 tahun ke atas yang tinggal di pada lanjut usia. Jika keadaan ini tidak segera
institusi, dengan sekitar 50–75% penghuni diatasi maka akan menurunkan kualitas hidup
perawatan jangka panjang memiliki gejala lanjut usia (Amir, 2005).
depresi dari tingkatan ringan sampai sedang Depresi pada lanjut usia perlu dilakukan
(Stanley dan Beare, 2007). Data hasil studi penanganan yang tepat. Bimbingan spiritual
pendahuluan yang dilaksanakan peneliti pada menurut ajaran Islam sebagai sarana yang
bulan Mei 2009 terhadap lanjut usia di wilayah berfungsi untuk penentram batin, lepas dari
RT 04 Kedung Tarukan Wetan ditemukan bahwa emosi negatif dan memiliki dampak yang
37% lanjut usia warga RT 04 mengalami depresi signifikan diharapkan dapat memberikan
yang di ukur dengan menggunakan Geriatric solusi. Bimbingan spiritual ini dilakukan
Depression Scale Short Form. Lanjut usia yang selama delapan hari (delapan kali pertemuan)
mengalami depresi tersebut mempunyai skala dengan durasi setiap pertemuan ± 60 menit.
religi (yang diukur dengan menggunakan skala Dengan pemberian intervensi yang dilakukan
dimensi relegi versi Dadang Hawari) dengan secara intensif diharapkan dapat merubah
rincian 20% mempunyai skala religi > 40%, mental, pikiran dan emosi maupun psikis
60% mempunyai skala religi yang berada pada lanjut usia sehingga terjadi perubahan score
rentang 40–55%, 20% mempunyai skala religi (tingkat) depresi pada lanjut usia. Berdasarkan
yang berada pada rentang 56–75%. pernyataan di atas peneliti mengangkat sebuah
Kurang matangnya perkembangan masalah yang hendak diteliti yaitu pengaruh
filosofis agama lanjut usia serta tidak adanya bimbingan spiritual menurut ajaran Islam
media bagi lanjut usia untuk mencurahkan terhadap perubahan score (tingkat) depresi

157
Jurnal Ners Vol. 6 No. 2 Oktober 2011: 156–163

pada lanjut usia sebagai pendekatan baru dalam Sampel penelitian ini adalah seluruh
bidang keperawatan gerontik untuk menangani lanjut usia yang tinggal di wilayah RT 04
masalah depresi yang dihadapi para lanjut Kedung Tarukan Wetan Surabaya (populasi
usia khususnya yang tinggal di wilayah RT 04 terjangkau) yang memenuhi kriteria inklusi dan
Kedung Tarukan Wetan Surabaya. eksklusi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak
10 orang. Penelitian ini menggunakan variabel
bebas bimbingan spiritual menurut ajaran
BAHAN DAN METODE
Islam, sedangkan variabel tergantung adalah
Desain yang digunakan dalam penelitian score (tingkat) depresi pada lanjut usia.
ini adalah pra eksperimental (one group pre- Peneliti menggunakan dua instrumen
post-test design). Desain penelitian ini adalah pada penelitian ini untuk masing-masing
mengungkapkan hubungan sebab akibat antara variabel. Pada variabel independen, peneliti
variabel dependen (perubahan score (tingkat) menggunakan Satuan Acara Kegiatan (SAK).
depresi) dengan hasil manipulasi intervensi Instrumen ini berisi tentang seluk beluk
bimbingan spiritual menurut ajaran Islam kegiatan yang akan dilakukan yang terdiri dari
dengan cara melibatkan satu kelompok subjek analisis situasional; tujuan penelitian yang
(lanjut usia) di wilayah RT 04 Kedung Tarukan terbagi menjadi tujuan instruksional umum
Wetan Surabaya. Kelompok subjek (lanjut dan khusus; materi yang akan diberikan:
usia) diobservasi tingkat depresinya sebelum metode yang digunakan dalam menyampaikan
dilakukan intervensi bimbingan spiritual materi; alat-alat yang digunakan; setting
menurut ajaran Islam, kemudian diobservasi tempat; rencana kegiatan dan terakhir evaluasi.
lagi tingkat depresinya setelah diberikan Satuan acara kegiatan ini sebagai pedoman
intervensi bimbingan spiritual menurut ajaran peneliti dalam melakukan kegiatan agar tidak
Islam. Pengujian sebab akibat dilakukan menyimpang dari konsep yang telah dibuat
dengan cara membandingkan hasil pre-test yang menyebabkan hasil yang diharapkan tidak
dan post-test. signifikan.
Populasi terjangkau yang digunakan Untuk melakukan pengumpulan data
adalah lanjut usia yang berada di wilayah RT (variabel dependen) peneliti menggunakan
04 Kedung Tarukan Wetan Surabaya. Jumlah instrumen yang sudah ada sebagai pedoman
lanjut usia di wilayah RT 04 Kedung Tarukan pengumpulan data berupa kuesioner geriatric
Wetan Surabaya adalah 27 orang. Penelitian ini depression scale short form yaitu alat ukur
menggunakan teknik purposive sampling yaitu depresi pada lanjut usia yang terdiri dari 15
penetapan sampel dengan memilih sampel pertanyaan tertutup atau dengan jawaban
sesuai dengan yang dikehendaki oleh peneliti "Ya" dan "Tidak". Pertanyaan dalam geriatric
yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan depression scale short form bertujuan
eksklusi yang telah dirancang oleh peneliti, menggambarkan keadaan atau perasaan yang
sehingga pemilihan lanjut usia sebagai sampel sedang dialami lanjut usia dan keadaan tersebut
penelitian dapat mewakili karakteristik lanjut berkaitan dengan tanda dan gejala depresi
usia di wilayah RT 04 Kedung Tarukan Wetan pada lanjut usia. Indikasi depresi atau tidak
Surabaya yang telah diketahui sebelumnya (saat mengalami depresi didasarkan pada jumlah
observasi awal). Kriteria inklusi (karakteristik skor hasil jawaban lima belas pertanyaan
umum subjek penelitian yang akan diteliti) Geriatric Depression Scale (GDS) Short Form
adalah lanjut usia berusia lebih atau sama dengan total skor 0–5 menunjukkan tahap
dengan 60 tahun, jenis kelamin laki-laki dan tidak depresi, 6–10 menunjukkan tahap pra-
perempuan, dan mampu membaca Al-Qur'an. depresi, > 10 menunjukkan tahap depresi. GDS
Sedangkan kriteria eksklusi adalah lanjut usia dipilih dalam penelitian ini karena memiliki
yang mengalami sakit berat dan penurunan sensitivitas 84% dan spesifisitas 95%, sehingga
kesadaran, dan pernah menjadi responden pada memiliki tingkat akurasi yaitu sensitivitas dan
penelitian yang sama. spesifisitas maksimum.

158
Penurunan Tingkat Depresi pada Lansia (Syaifuddin)

Lokasi Penelitian dilakukan di RT 04 dari berkurangnya interaksi sosial, kesepian,


Kedung Tarukan Wetan Surabaya pada tanggal masalah sosial ekonomi, perasaan rendah
14–21 Agustus 2009. Analisis pengaruh antara diri karena penurunan kemampuan diri,
variabel bimbingan spiritual menurut ajaran kemandirian dan penurunan fungsi tubuh
Islam dengan variabel score (tingkat) pada serta kesedihan ditinggal orang yang dicintai,
lanjut usia untuk mengetahui efek perlakuan faktor kepribadian, genetik dan faktor biologis
menggunakan uji wilcoxon sign rank test, penurunan neuron-neuron dan neurotransmiter
dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. di otak. Perpaduan ini sebagai faktor terjadinya
depresi pada lanjut usia. Kompleksitasnya
perubahan-perubahan yang terjadi pada lanjut
HASIL
usia, sehingga seringkali pada lanjut usia
Uji statistik dengan metode wilcoxon dianggap sebagai hal wajar terjadi.
sign rank test menunjukkan bahwa tingkat Bongsoe (2007) menjelaskan bahwa
signifikasi p = 0,005, terdapat pengaruh yang wanita lebih rentan terkena depresi. Kejadian
signifikan bimbingan spiritual menurut ajaran depresi pada sebagian lanjut usia di wilayah
Islam terhadap perubahan score (tingkat) RT 04 Kedung Tarukan Wetan Surabaya
depresi pada lanjut usia yang menetap di menjadi sebuah fenomena yang menunjukkan
wilayah RT 04 Kedung Tarukan Wetan bahwa kehidupan lanjut usia di wilayah RT 04
Surabaya. Hasil rerata yang semula nilainya Kedung Tarukan Wetan Surabaya masih perlu
11,4 menjadi 5,4. Nilai rerata score (tingkat) ditingkatkan, hal ini dikarenakan kejadian
depresi sebelum diberi perlakuan bimbingan depresi yang menyerang lanjut usia dapat
spiritual menurut ajaran Islam adalah 11,4 menurunkan kualitas hidup lanjut usia. Mereka
yang menunjukkan responden atau lanjut usia tidak dapat menjalani masa tuanya dengan
mengalami depresi. Nilai rerata score (tingkat) hidup tenang, damai, serta menikmati masa
depresi menunjukkan penurunan setelah pensiun bersama anak dan cucu tercinta dengan
diberikan bimbingan spiritual menurut ajaran penuh kasih sayang dikarenakan depresi yang
Islam dengan nilai 5,4 yang menunjukkan mereka derita.
responden mengalami penurunan score Belum dijalankannya program kesehatan
(tingkat) depresi. lanjut usia dari Puskesmas setempat yang
berupa Posyandu lansia oleh pengurus
RT 04 Kedung Tarukan Wetan Surabaya yang
PEMBAHASAN
bertujuan untuk membina atau membantu lanjut
Sebelum diberikan bimbingan spiritual usia dalam mencapai tingkat sehat dan sejahtera
menurut ajaran Islam, score (tingkat) depresi yang optimal di masa tuanya dapat menjadi
pada lanjut usia (responden) yang menetap faktor pendukung adanya kejadian depresi pada
di wilayah RT 04 Kedung Tarukan Wetan lanjut usia di wilayah RT 04 Kedung Tarukan
Surabaya berdasarkan hasil pengukuran Wetan Surabaya, hal ini dikarenakan para lanjut
kuesioner GDS Short Form menunjukkan skor usia tersebut tidak mempunyai tempat untuk
> 10. Mayoritas responden yang mengalami mendapatkan informasi atau pengetahuan
depresi berdasarkan kuesioner GDS Short tentang perkembangan kesehatannya, baik
Form adalah lanjut usia dengan jenis kelamin
perempuan. Depresi pada lanjut usia terus
menjadi masalah kesehatan mental yang serius. Tabel 1. Score (tingkat) depresi pada lanjut
usia
Gejala-gejala depresi ini sering berhubungan
dengan penyesuaian yang terhambat terhadap Pre Post
kehilangan dalam hidup dan stresor (Friedman, Mean 11,4 5,4
1998).
SD 0,69921 1,50555
Mangoenprasodjo (2004) menyatakan
bahwa penyebab depresi pada lanjut usia p = 0,005
merupakan perpaduan interaksi yang unik wilcoxon sign ranks test

159
Jurnal Ners Vol. 6 No. 2 Oktober 2011: 156–163

fisik maupun mental yang dapat menjadi bekal hidup, pensiun, menurunnya kondisi fisik,
berharga dalam menempuh masa tuanya. Selain kesehatan bahkan ketidakmampuan aktivitas
itu, belum berjalannya progam kesehatan sehari-hari atau perubahan lain yang merupakan
tersebut menyebabkan kontrol secara rutin stresor bagi lanjut usia dapat membuat lanjut
atau berkala terhadap kesehatan fisik maupun usia merasa tidak mempunyai tempat untuk
kesehatan mental lanjut usia di wilayah RT berbagi bahkan terkadang membuat lanjut usia
04 Kedung Tarukan Wetan Surabaya belum merasa dilupakan, merasa disingkirkan serta
ada, sehingga hal ini memungkinkan adanya tidak dibutuhkan lagi. Keadaan ini membuat
kejadian depresi pada lanjut usia yang menetap para lanjut usia cenderung memendam perasaan
di wilayah RT 04 Kedung Tarukan Wetan dan kegundahannya ke dalam alam bawah
Surabaya tidak terdeteksi. sadar yang menyebabkan dalam diri lanjut
Kurangnya kegiatan atau acara usia akan muncul perasaan-perasaan negatif,
bermanfaat yang diadakan bagi lanjut usia kecewa, tidak dihargai, sedih, dendam, marah
seperti senam kesehatan lanjut usia atau dan sebagainya yang mungkin dapat berperan
kegiatan semisalnya yang bersifat rekreatif dalam terjadinya depresi pada lanjut usia yang
bersama-sama, baik yang diadakan oleh menetap di wilayah RT 04 Kedung Tarukan
keluarga maupun pengurus RT 04 Kedung Wetan Surabaya. Kejadian depresi di wilayah
Tarukan Wetan Surabaya, sehingga lanjut RT 04 Kedung Tarukan Wetan Surabaya
usia cenderung mengisi aktivitas sehari-hari mayoritas menyerang lanjut usia berjenis
dengan hanya tiduran, menonton televisi, kelamin wanita daripada lanjut usia berjenis
atau hanya duduk sendiri. Hal tersebut dapat kelamin pria. Hal ini dikarenakan mereka
memicu timbulnya rasa kejenuhan, kesepian, lebih mudah untuk sedih, sensitif, marah
tidak berdaya dan tidak mampu melakukan serta menangis. Disamping itu, karakteristik
apa-apa. Bila hal seperti tersebut di atas tetap wanita yang lebih mengedepankan emosional
dibiarkan dapat memperparah keadaan depresi daripada rasional juga berperan dan ketika
lanjut usia yang menetap di wilayah RT 04 menghadapi sebuah masalah, wanita cenderung
Kedung Tarukan Wetan Surabaya. Meskipun menggunakan perasaannya.
selama ini terdapat kegiatan pengajian rutin Ketidakmampuan lanjut usia wanita
setiap bulan di wilayah RT 04 Kedung Tarukan dalam mengendalikan kelemahannya tersebut
Wetan Surabaya, tapi jumlah lansia yang dapat menjadi bumerang bagi diri mereka
mengikuti atau menghadiri pengajian tersebut sendiri dalam menghadapi stresor yang tinggi
sangatlah sedikit, kurang lebih 4–5 orang setiap dalam hidup bermasyarakat secara heterogen.
bulannya, disamping itu, dalam pelaksanaan Disamping itu, hilangnya pekerjaan atau
pengajian rutin tersebut, tidak didampingi kehilangan seseorang yang dicintai dapat
atau tidak diasuh oleh seseorang yang benar- menyebabkan wanita jatuh dalam kesedihan
benar ahli atau mampu dalam memberikan yang mendalam, kekecewaan yang diikuti
bimbingan spiritual bagi peserta pengajian rasa sesal, bersalah dan seterusnya, yang
rutin, sehingga pengajian tersebut kurang pada gilirannya akan jatuh dalam keadaan
begitu memberikan efek psikologis yang positif depresi. Didukung lagi jika lansia mempunyai
yang dapat menimbulkan mekanisme koping kecerdasan emosional yang rendah, maka
yang positif dalam menghadapi stresor yang lansia akan menjadi mudah cemas, menyendiri,
bisa menyebabkan depresi. Walaupun para sering takut, merasa tidak dicintai, merasa
lanjut usia tersebut tinggal bersama dengan gugup, sedih dan cenderung mudah terkena
keluarga, tidak menjadi sebuah jaminan dapat depresi dalam menghadapi stresor-stresor.
mengatasi kejadian depresi yang menyerang Setelah diberikan bimbingan spiritual
lanjut usia tersebut. menurut ajaran Islam didapatkan 5 responden
Ketiadaan dukungan yang positif dari (50%) tidak mengalami depresi dengan score
keluarga mereka dalam menghadapi segala GDS Short Form berada dalam rentang 0–5 dan
perubahan yang terjadi pada diri lanjut usia 5 responden (50%) dalam kriteria pra-depresi
di masa senjanya seperti kehilangan pasangan dengan rentang skor 6–10. Menurut Sukardja

160
Penurunan Tingkat Depresi pada Lansia (Syaifuddin)

(2000), cara mengatasi depresi mental adalah dukungan sosial yang dapat digunakan lanjut
dengan diberi bimbingan mental, kalau perlu usia dalam menghadapi stresor-stresornya.
dengan bantuan ahli agama. Aktivitas spiritual Keadaan setelah mengikuti kegiatan bimbingan
dapat berpengaruh positif dalam penurunan spiritual menurut ajaran Islam ini dapat bertahan
stres (Potter dan Perry, 2005). dan akan semakin membaik jika keluarga atau
Kegiatan bimbingan spiritual menurut orang-orang terdekat juga memberi dukungan
ajaran Islam yang dilakukan oleh peneliti dapat positif yang penuh terhadap keadaan yang
memberi sebuah solusi terhadap permasalahan dialami lanjut usia. Hal ini dapat membantu
depresi pada lanjut usia yang tinggal di wilayah munculnya penguatan harapan terhadap kondisi
RT 04 Kedung Tarukan Wetan Surabaya. yang dialami lanjut usia. Dengan adanya
Melalui stimulasi sistem limbik, bimbingan penguatan tersebut lanjut usia lebih dapat
spiritual menurut ajaran Islam yang dilakukan menerima setiap keadaan yang dialami pada
oleh peneliti ini bertujuan untuk menghadirkan masa tuanya dengan ikhlas.
rasa senang, kepuasan dan ketenangan (rileks) Ada pengaruh pemberian bimbingan
pada diri lansia. Di samping itu, stimulasi spiritual menurut ajaran Islam terhadap
tersebut juga bertujuan menghasilkan proses perubahan score (tingkat) depresi sebelum
kognisi yang memunculkan proses adaptasi bagi dan sesudah diberikan bimbingan spiritual
lansia terhadap keadaannya melalui mekanisme menurut ajaran Islam pada lanjut usia yang
koping yang positif. Dengan mempunyai menetap di wilayah RT 04 Kedung Tarukan
koping yang positif dalam menghadapi stresor, Wetan Surabaya. Hal ini ditunjukkan oleh hasil
maka stresor tidak akan menimbulkan stres statistik uji wilcoxon sign rank test dengan
yang berakibat lansia menjadi depresi, tetapi nilai signifikasi p = 0,005. Aktivitas spiritual
stresor tersebut justru menjadi stimulan yang dapat berpengaruh positif dalam penurunan
mendatangkan kebaikan dan prestasi. stress (Potter dan Perry, 2005). Membaca dan
Responden yang telah mengikuti kegiatan mendengarkan ayat suci Al-quran mempunyai
bimbingan spiritual menurut ajaran Islam dampak positif yang signifikan terhadap
mengalami perubahan skor (tingkat) depresinya perubahan fisiologi dan psikologi manusia
meskipun perubahan skor tersebut tidak sama (Soleh, 2005).
merata. Kejadian perubahan skor yang tidak Pendekatan keagamaan yang dilakukan
sama merata ini mungkin disebabkan adanya melalui bimbingan spiritual menurut ajaran
perbedaan kemampuan pada masing-masing Islam dapat membantu munculnya koping
lansia dalam menerima dan memahami materi positif yang memengaruhi persepsi dan
bimbingan spiritual menurut ajaran Islam yang emosi lanjut usia dalam memandang masalah.
akhirnya berpengaruh terhadap mekanisme Pemikiran-pemikiran dari ajaran agama
koping yang dihasilkan setelah mengikuti mengandung tuntunan bagaimana dalam
bimbingan spiritual menurut ajaran Islam kehidupan di dunia ini manusia terbebas dari
dalam menghadapi stresor-stresor mereka. rasa tegang, cemas, depresi dan sebagainya,
Di samping itu, hal ini menunjukkan bahwa sehingga dapat meningkatkan kemampuan
adanya kegiatan-kegiatan yang bermanfaat lanjut usia beradaptasi terhadap segala
seperti kegiatan bimbingan spiritual menurut perubahan dan stres lingkungan yang seringkali
ajaran Islam atau mungkin kegiatan bermanfaat menyebabkan depresi.
lainnya dapat membantu lanjut usia dalam
mengatasi depresinya. Karena dengan
SIMPULAN DAN SARAN
mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, lanjut
usia menjadi mempunyai aktivitas yang dapat Simpulan
menghilangkan kejenuhannya, kesepian, tidak Ada pengaruh pemberian bimbingan
berdaya dan tidak mampu melakukan apa-apa. spiritual menurut ajaran Islam terhadap
Mereka tidak hanya tinggal diam di rumah, perubahan score (tingkat) depresi pada lanjut
mereka dapat berinteraksi dengan rekan-rekan usia yang menetap di wilayah RT 04 Kedung
sejawatnya, yang mana hal ini bisa menjadi Tarukan Wetan Surabaya sebelum dan sesudah

161
Jurnal Ners Vol. 6 No. 2 Oktober 2011: 156–163

diberikan bimbingan spiritual menurut ajaran Friedman, M., 1998. Keperawatan Keluarga
Islam. Nilai rerata score (tingkat) depresi ed. 3, alih bahasa Ina Debora. Jakarta:
menunjukkan penurunan setelah diberikan EGC, hlm. 29, 228, 229.
bimbingan spiritual menurut ajaran Islam. Hamid, A., 2007. Penduduk Lanjut Usia
Di Indonesia Dan Masalah
Saran Kesejahteraannya, (Online), (http://
www.depsos.go.id., tanggal 26 April
Jajaran pengurus RT 04 Kedung Tarukan 2009. jam 20.50 WIB).
Wetan Surabaya perlu menyelenggarakan Hamid, A.Y., 2000. Aspek Spiritual dalam
bimbingan spiritual menurut ajaran Islam Keperawatan. Jakarta: Widya Medika,
(sebagaimana yang telah dilakukan peneliti) hlm. 2–3, 5–7, 11–26.
kepada lanjut usia yang menetap di wilayah Hawari, D., 1996. Al-Qur'an Ilmu Kedokteran
RT 04 Kedung Tarukan Wetan Surabaya Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Jakarta: PT.
dengan mengoptimalkan pengajian yang Dharma Bhakti Prima Yasa, hlm. 46,
selama ini telah diselenggarakan oleh jajaran 54–57, 59, 65.
pengurus RT 04 Kedung Tarukan Wetan Hawari, D., 2005. Dimensi Religi Dalam
Surabaya. Pengoptimalan pengajian tersebut Praktik Psikiatri dan Psikologi. Jakarta:
dapat ditempuh dengan cara menyertakan Balai Penerbit FKUI, hlm. 113–160.
seorang instruktur atau pembimbing (ustadz Jones, E., D., N.D., R.N., 2003. Reminiscence
atau kyai) dari pondok pesantren, departemen Therapy for Older Women with
D e p r e s s i o n , E ff e c t o f N u r s i n g
agama atau majelis ulama Indonesia yang
Intervention Classification in Assisted
mampu memberikan bimbingan spiritual
Living Long Term Care. Journal of
pada pengajian tersebut untuk membantu
Gerontologi Nursing 29, page 26–36.
lanjut usia dalam mengatasi atau mencegah Kaplan, 1997. Synopsis of Psychiatry, jilid 2,
terjadinya depresi. Jajaran pengurus RT alih bahasa Widjaja Kusuma. Jakarta:
04 Kedung Tarukan Wetan Surabaya juga Binarupa Aksara, hlm. 435–441, 877,
perlu meningkatkan intensitas pelaksanaan 887–889.
pengajian yang selama ini diselenggarakan Mangoenprasodjo, 2004. Sehat Di Usia Tua.
satu bulan sekali menjadi lebih dari satu kali Yogyakarta: Thinkfresh, hlm. 126–127,
dalam sebulan, Puskesmas Pacarkeling dan 129, 131
jajaran pengurus RT 04 Kedung Tarukan Wetan Nugroho, 2000. Keperawatan Gerontik.
Surabaya perlu segera untuk menjalin kerja Jakarta: EGC, hlm. 1, 18–20, 27, 29,
sama dalam rangka mewujudkan terlaksananya 116.
program kesehatan lansia dari puskesmas Potter dan Perry, 2005. Buku Ajar Fundamental
pacarkeling yang meliputi posyandu lansia Keperawatan; Konsep, Proses dan
dan senam kesehatan lansia di wilayah RT 04 Praktik ed. 4, alih bahasa Yasmin Asih.
Kedung Tarukan Wetan Surabaya. Jakarta: EGC, hlm. 732, 738–739, 752.
Soleh, M., 2005. Tahajud Manfaat Praktis
Ditinjau Dari Ilmu Kedokteran.
KEPUSTAKAAN Yogyakarta: Forum Studi Himanda, hlm.
10–11, 13, 14, 18, 19, 20, 24–26, 31, 33–
Amir, N., 2005. Diagnosis dan Penatalaksanaan
36, 48–50, 53–54, 173, 174, 175, 179,
Depresi Pasca Stroke. Cermin Dunia
180, 181, 182–183, 190, 193–195.
Kedokteran No. 149 Kesehatan Jiwa,
Stanley dan Beare, 2007. Buku Ajar Keperawatan
(Online), (http://www.kalbefarma.com/
Gerontik ed. 2, alih bahasa Juniarti dan
cdk., diakses tanggal 29 April 2006, jam
Kurnianingsih. Jakarta: EGC, hlm. 43,
18.30 WIB).
166–170, 367, 368.
Bongsoe, S., 2007. Tiga Belas Persen Orang
Subrata, 2003. Dari Acara Jumpa Seusia-
Usia Lanjut Alami Depresi, (Online),
Senyuman Lansia Itu Pancarkan
(http://www.waspada.co.id., tanggal 22
Kebahagiaan, (Online), (http://www.
Agustus 2009, jam 12.58 WIB).

162
Penurunan Tingkat Depresi pada Lansia (Syaifuddin)

balipost.co.id/balipostcetak/2003/9/18/ Syamsuddin, 2006. Depresi Pada Lansia,


b15.htm., diakses tanggal 30 April 2006. (Online), (http://www.depsos.go.id.,
Jam 19.15 WIB. diakses tanggal 26 April 2009, jam 19.18
Sukardja, I., 2000. Onkologi Klinik ed 2. WIB).
Surabaya: Airlangga University Press,
hlm. 167–168, 281, 294–295.

163

You might also like