You are on page 1of 86

DEPARTMENT of PHYSICS

Andalas University
Afdal

Dinamika Partikel

1
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

“ If I have ever made any valuable


discoveries, it has been owing more to
patient attention, than to any other
talent.”
-Sir Isaac Newton-

Isaac Newton (1642 - 1727)


English physicist and matematician

2
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Background
Sir Isaac Newton (1643-1727) an
English scientist and mathematician
famous for his discovery of the law of
gravity also discovered the three laws
of motion. He published them in his
book Philosophiae Naturalis Principia
Mathematica (mathematic principles
of natural philosophy) in 1687. Today
these laws are known as Newton’s
Laws of Motion and describe the
motion of all objects on the scale we
experience in our everyday lives.
3
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Mekanika
(Bagian Fisika yang mempelajari gerak)

Kinematika: Dinamika:
Mendeskripsikan gerak (dengan Menjelaskan gerak.
kata-kata, grafik, angka) tanpa
memperhatikan penyebab Mempelajari hubungan
gerak. gerak dengan penyebab
gerak.
Deskripsi Gerak: posisi, jarak,
perpindahan, kecepatan, Kenapa benda
percepatan, … bergerak/berhenti, kenapa
lintasan melengkung, …
4
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

 Aristotle (384-322 BC) believed that all object had a “natural


place” and that the tendency of an object was to reside in its
“natural place.”
 “Natural motion” occurred when an object sought to return to its
“natural place” after being moved from it by some type of
“violent motion.”
 To keep an object moving would require a force.

These views remained widely supported until the 1500s when


Galileo Galilei (1564-1642) popularized experimentation.

Isaac Newton (1642–1727) proposed that the tendency of an


object was to maintain its current state of motion.

5
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Keadaan Alamiah Benda ??

Dorong

Diam Bergerak Berhenti


(Kembali diam)

Diam ----> Kembali Diam !!


Keadaan alamiah benda: diam !?

6
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Dorong

Diam Berhenti
(Kembali diam)

Gesekan diperkecil Balok berhenti lebih jauh

Gesekan diperkecil lagi Balok berhenti lebih jauh lagi


7
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Bagaimana bila dapat dibuat


permukaan tanpa gesekan?

Benda bergerak dan terus bergerak


dengan kecepatan tetap
8
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Keadaan alamiah benda: Diam atau bergerak


dengan kecepatan tetap (laju dan arah tetap).

Setiap benda akan mempertahankan keadaan


geraknya saat ini (diam atau bergerak dengan
kecepatan tetap) dan akan melawan perubahannya --
-> Sifat Inersia Benda

Inersia --> Inertia --> Inert --> Inactive


9
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Setiap benda akan mempertahankan


keadaan geraknya.
10
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Hukum I Newton
(Hukum inersia atau kelembaban)

“Suatu benda yang berada dalam keadaan diam akan


tetap diam dan suatu benda yang sedang bergerak
akan tetap bergerak dengan kecepatan yang sama
kecuali pada benda tersebut bekerja “sesuatu”
yang dapat mengubah keadaan gerak benda
tersebut.

11
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Konsep Massa

kayu baja

• Mana yang lebih sulit untuk digerakkan ? Baja


• Baja mempunyai inersia (kecenderungan untuk tetap diam)
yang lebih besar daripada kayu.
• Defenisi kuantitatif dari sifat inersia benda adalah MASSA
• Semakin besar massa suatu benda maka semakin cenderung
benda itu untuk mempertahankan keadaannya.
12
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Semakin besar massa suatu benda semakin sulit untuk


menghentikan atau menggerakkan benda tersebut (makin
sulit mengubah kecepatan)

13
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

• Hukum I Newton hanya berlaku pada suatu


kerangka acuan yang disebut kerangka inersia.
• Kerangka inersia adalah kerangka acuan yang
tidak dipercepat.
• Semua hukum Fisika yang berlaku dalam suatu
kerangka inersia berlaku juga pada kerangka
inersia yang lain.

14
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Apakah Bumi Kerangka Inersia ?

Sebetulnya bumi tidaklah kerangka inersia karena dia


bergerak mengelilingi matahari dan juga berotasi pada
sumbunya. Akan tetapi percepatan akibat rotasi bumi ini
sangat kecil, maka kita dapat menganggap bumi sebagai
kerangka inersia.
15
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University

Gaya
Afdal

Mengapa keadaan gerak (kecepatan) suatu benda


dapat berubah?
Diam  Bergerak
Bergerak  Diam
Bergerak  Gerak bertambah cepat/lambat
Arah berubah

Kalau diperhatikan, maka untuk mengubah keadaan gerak


benda (mengubah kecepatan) maka diperlukan ”Sesuatu”.
Sesuatu itu adalah: ”Dorongan”, ”Tendangan”, ”Tarikan”,
dan ”Sesuatu disekitar magnet batang”.
16
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

”Sesuatu” itu dapat mengubah keadaan gerak benda:


a. Dorongan : kereta diam --> bergerak
b. Tendangan : benda berbalik arah
c. Tarikan : pegas diam --> bergerak
d. Batang logam : bola diam --> bergerak
e. Magnet Batang : jarum kompas menyimpang

Dipercepat Kecepatan berubah (percepatan)

17
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Didefenisikan:
Segala sesuatu yang menyebabkan
sebuah benda mengalami perubahan
kecepatan (mendapat percepatan)
disebut dengan Gaya.

Gaya Coulomb Gaya Magnet Gaya Gravitasi


18
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Jenis – Jenis Gaya


A. Gaya Kontak
Gaya yang bersentuhan
langsung dengan benda
yang dikenainya.

19
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

B. Gaya Medan
Gaya yang tidak ada kontak
langsung dengan benda yang
dikenai gaya.
Contoh gaya
medan:
Gaya gravitasi
Gaya Coulomb
Gaya magnet

20
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Menggambar Gaya

Gaya adalah vektor ---> Digambar dengan cara menggambar


vektor (dengan suatu anak panah).

F1 = 10 N
(a)

F2 = 20 N
(b)

(c)
F3 = 25 N

300

21
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Penjumlahan Gaya-Gaya Searah

F1 = 5 N
F1 = 5 N
F2 = 10 N F2 = 10 N

Gaya adalah vektor, maka cara penjumlahan gaya


mengikuti aturan penjumlahan vektor.
22
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

F1 = 5 N

F2 = 10 N

F1 = 5 N F2 = 10 N
F = 15 N

F = 15 N

23
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Penjumlahan Gaya
F1 = 5 N Sejajar Berlawanan
Arah
F2 = 15 N

F1 = 5 N F = - 10 N

F2 = 15 N

F = - 10 N
24
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

F2 R

m θ
F1

R  F1    F2 
2 2
  tan 1  F2 F1 

25
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Resultan banyak gaya

Gunakan aturan penjumlahan vektor secara umum


seperti yang sudah dijelaskan pada bab
sebelumnya.

Arah percepatan sama dengan arah total gaya

26
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Komponen-Komponen Gaya

y
Fx  F cos 
Fy Fy  F sin 
F
 Fx    Fy 
2 2
F

  tan 1  Fy Fx 
θ x

Fx

27
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Hukum I Newton:
Suatu benda yang berada dalam keadaan diam akan tetap diam
dan suatu benda yang sedang bergerak akan tetap bergerak
dengan kecepatan yang sama, kecuali pada benda tersebut
bekerja “sesuatu” yang dapat mengubah keadaan gerak benda
tersebut. (“Sesuatu” itu telah didefenisikan sebagai GAYA)

Hukum I Newton sebenarnya menjelaskan apa yang terjadi


pada sebuah benda atau sistem bila gaya total yang bekerja
padanya adalah nol (berada dalam kesetimbangan =
Equilibrium). Bila benda berada dalam kesetimbangan maka
benda tersebut sedang diam atau bergerak dengan kecepatan
tetap.

28
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Contoh Sistem dalam Kesetimbangan

Bola diam di tanah


Lemari ditarik tetapi masih diam

F1 = 5 N F2 = 5 N

v
Untuk setiap sistem yang berada dalam
kesetimbangan, maka pada sistem tersebut
Kereta bergerak dengan bekerja beberapa gaya tetapi gaya total
kecepatan tetap padanya adalah nol. 29
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Hukum II Newton
Apa yang akan terjadi pada sebuah benda bila gaya total yang bekerja padanya
tidak nol (tidak dalam keadaan kesetimbangan)?

Apabila gaya total yang bekerja pada suatu benda tidak nol, maka
kecepatan benda tersebut akan berubah (benda dipercepat)
30
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Apa yang menentukan nilai
percepatan benda?
a
F1 = F
m
Lihat Exp.
Permukaan tanpa gesekan

2a
Percepatan suatu
F2 = 2F benda sebanding
m dengan resultan
Permukaan tanpa gesekan gaya yang bekerja
padanya.
31
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

a
F1 = F
m
Permukaan tanpa gesekan
Lihat Exp.
½a

F2 = F 2m

Permukaan tanpa gesekan

Percepatan suatu benda


berbanding terbalik dengan
massa benda. 32
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Hukum II Newton:
Percepatan suatu benda sebanding dengan gaya
total yang bekerja padanya dan berbanding
terbalik dengan massanya.

Hukum II Newton (dalam bentuk matematis):

F
a
m
atau F  ma
Force = mass x acceleration
33
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Satuan Gaya

F = m x a
Gaya= (massa) x (percepatan)
[kg] x [m/s2]
1 kg. m/s2 ---> 1 Newton ---> 1 N

1N = 1000 gr. 100 cm/s2


= 105 gr.cm/s2 Konversi ke sistem cgs
= 105 dyne
34
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Contoh:
Sebuah mobil dengan massa 1000kg menabrak sebatang
pohon dan mengalami perlambatan 50 m/s2. Berapa gaya
yang bekerja pada pohon?

Jawab:

1000 kg * 50 m/s2 = 50.000 kg.m/s2 = 50.000N

35
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

• Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan. Berapa


gaya total yang bekerja padanya?
• Jawab:
• Meskipun ada beberapa gaya yang bekerja pada mobil
(gravitasi, gesekan, hambatan udara, dsb…) karena
kecepatan konstan (tidak ada percepatan, a = 0), maka

 
F  ma
F  m *0  0

Jadi resultan gaya pada arah gerak sama dengan nol.


36
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

F F1  F2 5ˆi  10ˆi
 

F1  5iˆ N a     7 ,5ˆi  m/s 2
m m 2
m
 
Fˆ2  10iˆ N (2 kg)
Berapa kecepatan balok 2 s
kemudian?

Tergantung kecepatannya saat ini ( vo ) v  t   vo  at

Bila benda awalnya diam (vo = 0), maka v(2) = 0 + 7,5*2 = 15 m/s.
Jadi 2s kemudian kecepatan benda 15 m/s arah ke kanan.

Bila benda awalnya bergerak ke kiri (vo = - 10 m/s),


maka v(1) = -10 + 7,5*1 = -2,5 m/s.
Jadi 2s kemudian kecepatan benda -2,5 m/s arah ke kiri.

37
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

F1 = 5 N

m F2 = 10 N
(2 kg)

F F1  F2 5ˆi  10ˆi  5ˆi 


a     =  -2,5ˆ
i  m/s 2

m m 2  2 

38
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University

Berat
Afdal

(Weight ---> W)
• Berat (W) suatu benda adalah gaya tarik bumi (gaya gravitasi
bumi) pada benda tersebut.
• Suatu benda dengan massa m didekat permukaan bumi akan
mendapat percepatan g.
• Dari Hukum II Newton:
F = ma
W = mg
• Jadi suatu benda dengan massa m dipermukaan bumi akan
memiliki berat sebesar mg.
• Benda dengan massa yang sama dapat memiliki berat yang
berbeda bila berada dipermukaan dengan percepatan gravitasi
berbeda. 39
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Gaya Gravitasi atau gaya berat selalu


mengarah ke pusat bumi

W W

W
40
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Hukum III Newton

41
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

FTO
FOT

Seseorang menarik tali yang terikat pada dinding


maka pada saat bersamaan orang tersebut akan
merasakan tarikan dari tali.

42
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Untuk setiap aksi, selalu ada


sebuah reaksi yang besarnya
sama tapi arahnya berlawanan.

43
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Hukum III Newton:


Jika dua benda berinteraksi, Gaya F12 yang
dilakukan oleh benda 1 kepada benda 2 sama besar
dan berlawanan arah dengan gaya F21 yang
dilakukan benda 2 pada benda 1.

Jika salah satu gaya disebut gaya aksi maka gaya yang
lainnya disebut gaya reaksi. Sehingga Hukum III Newton
disebut juga Hukum Aksi-Reaksi.

44
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Contoh Lain Hukum III Newton

45
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Dua orang anak sedang bermain skate board. Keduanya berdiri


berdekatan dalam keadaan diam. Tiba-tiba anak laki-laki mendorong
anak perempuan ke arah depan (lihat gambar). Apa yang akan terjadi
kemudian?

46
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Anak laki-laki akan dipercepat ke Anak perempuan dipercepat


belakang karena gaya reaksi anak ke depan karena gaya aksi
perempuan anak laki-laki
47
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Seorang anak yang berada


di atas skate board
mendorong seekor gajah
ke arah depan. Apa yang
akan terjadi?

48
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Anak laki-laki akan


dipercepat ke belakang

Gajah dipercepat ke depan, tetapi


percepatannya sangat kecil.
49
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Gaya Normal
Balok yang berada di atas meja
mendapat gaya gravitasi. Tetapi
kenapa balok tidak dipercepat
(bergerak dan menembus meja) ?

50
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Balok menerima gaya gravitasi bumi (--> berat
balok), bumi juga menerima gaya gravitasi dari
N
balok. Karena beratnya, balok menekan meja ke
arah bawah, meja memberikan reaksi yang
menekan balok ke arah atas (gaya normal).

Fg = gaya tarik bumi pada balok


= berat balok
Fg’ = gaya tarik balok pada bumi

Fg
N’ = gaya tekan balok pada meja
N = gaya normal meja pada balok
N’ Fg’
51
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

N Balok tidak dipercepat ---> Resultan gaya pada


balok adalah nol.

Gaya –gaya yang bekerja pada


balok adalah Fg dan N.
Resultan kedua gaya ini
haruslah nol karena balok tetap
diam. Jadi N haruslah sama
besar dan berlawanan arah
dengan Fg.

Fg

52
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Gaya Normal selalu tegak lurus permukaan.

N N

53
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Gaya Normal Tidak Selalu Sama Dengan Berat

N N = Wy = m.g.cosθ

N = W = m.g m N
m

W
θ
N Wy
m W

N = Wy = m.g.cosθ

Wy θ
Lihat Animasi
W 54
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Contoh Kasus-Gaya Normal

FH + FN – mg = ma =0
FN – mg=ma=0
FN = mg – FH
FN=mg
– FH – mg + FN =ma =0
FN = FH + mg
55
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Gesekan
(Friction)

56
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

57
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Dorong

Diam Bergerak Berhenti


(Kembali diam)

Menurut Hukum I Newton bila tidak ada gaya yang bekerja pada
balok maka balok akan terus bergerak dengan kecepatan tetap, tetapi
kenyataannya balok diperlambat sampai berhenti. Jadi seharusnya di
sini ada gaya yang bekerja pada balok yang arahnya berlawanan
dengan arah gerak balok. Gaya ini berasal dari gesekan antara balok
dengan meja.

Gaya gesek yang terjadi antara dua permukaan yang sedang


bergerak relatif disebut gaya gesek kinetik (fk).
58
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Mekanisme Gesekan

Permukaan lantai yang kasar akan


menghambat sebuah benda untuk digeser
59
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Peti tetap diam!?

fs

Seseorang menarik sebuah peti yang cukup besar dengan suatu gaya F, tetapi peti
tetap saja diam (Percepatan nol) ---> Gaya total pada peti adalah nol.

Di sini sudah ada gaya F yang berarah ke kanan, supaya gaya total bernilai nol
maka harus ada gaya lain yang bekerja pada peti dengan besar yang sama dengan F
tapi dalam arah berlawanan. Gaya ini berasal dari gesekan antara peti dengan lantai.
Gaya gesek yang terjadi antara dua permukaan yang tidak begerak disebut gaya
gesek statis (fs).
60
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

F1= F
Balok tetap diam saat ditarik
dengan gaya F. Berarti fs = F
sehingga FT = 0

fs

F2= 2F

Bila gaya tarik diperbesar


fs menjadi 2F, balok masih tetap
diam FT = 0. Jadi, fs juga
bertambah besar (fs = 2F).
61
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

F1= 3F

fs

Jika gaya tarik terus diperbesar, maka pada suatu nilai tertentu peti mulai
bergerak ke kanan. Jadi a ≠ 0 dan FT ≠ 0
Jadi, fs ada nilai maksimumnya ( f smaks ).

Setelah mulai begerak, dapat dirasakan bahwa gaya yang diperlukan


untuk mempertahankan gerak peti lebih kecil. Ini berarti bahwa gaya
gesek kinetik (fk) lebih kecil daripada gaya gesek statis maksimum ( f smaks ).
62
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Hubungan Antara Gaya Penggerak


Benda dengan Gaya Gesekan
f

f smaks
Gaya gesek (f)

Daerah Kinetik

F
Gaya untuk mengerakkan benda (F)
63
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Arah gaya gesek ( f ) selalu berlawanan dengan arah gerak (v).

v v

f f

64
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Besar gaya gesek

Besar gaya gesek akan ditentukan oleh massa benda yang bergerak (m),
kemiringan permukaan (θ) dan juga percepatan gravitasi (g). Ketiga
besaran ini dapat diwakili oleh satu besaran saja yaitu gaya normal (N).

f ~N
Gaya gesek sebanding dengan gaya normal. Konstanta
pembandingnya ditentukan oleh sifat kedua permukaan yang
bergesekan tersebut (halus kasarnya kedua permukaan). Konstanta
pembanding ini disebut dengan koefisien gesek (μ).

f = μN
65
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Koefisien gesek antara dua permukaan yang bergerak disebut


koefisien gesek kinetik (μk). Sedangkan kefisien gesek antara
dua permukaan yang diam disebut koefisien gesek statik (μs).

Gaya gesek kinetik : fk = μkN

Gaya gesek statik : f s ≤ μs N

Gaya gesek statik maksimum : f smaks   s N

66
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Menyelesaikan Masalah-Masalah
Dinamika Sederhana

67
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Suatu mobil dengan berat 15000 N ditarik ke atas pada jalan licin
dengan kemiringan 20o dengan kecepatan tetap. Tegangan tali
maksimum 6000 N. Apakah tali akan putus?

1. Gambar model sederhana dari masalah Tegangan Tali (T )

2. Tandai objek (benda yang diamati) dan


identifikasi setiap tempat di mana objek
bersentuhan dengan lingkungan. Ini
adalah tempat di mana semua gaya
kontak bekerja pada objek.
Identifikasi semua gaya kontak tersebut:
 

Gaya normal ( N ) dan Berat W
gaya tegangan tali (T ). Gaya Normal ( N )

3. Identifikasi semua gaya medan (gaya jarak


jauh) yang bekerja pada objek, yaitu Gaya
 

gravitasi atau berat W .
68
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Diagram gaya adalah sket sederhana dari benda yang menunjukkan semua
gaya yang bekerja padanya. Setiap gaya digambar dengan anak panah sesuai
dengan arah gaya.
4. Gambar diagram gaya
y
Ada 3 gaya yaitu: gaya berat,
gaya tegangan tali dan gaya normal.
(N )
5. Tentukan sistem koordinat yang x
paling menguntungkan (Salah (T )
satu sumbu sejajar dengan arah
gerak benda. Sumbu yang satu
lagi 
pada sumbu pertama.) (Wx )

6. Uraikan masing-masing gaya θ


menjadi komponen-
komponennya dalam sumbu (Wy )
koordinat.
(W )
69
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
v = konstan
7. Terapkan Hukum II Newton x
untuk masing-masing sumbu
koordinat (akan diperoleh
beberapa persamaan)
F  ma
Mobil bergerak sejajar sumbu x, maka vx = v, mobil di tarik ke
atas dengan kecepatan tetap maka vx = konstan dan ax = 0.
Fx  max x
y
ax = 0

F x  T  Wx  0
0
Fy  ma y
ay = 0 --> (tidak ada gerak dalam arah sumbu y)

F y  N  Wy  0
70
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

8. Tentukan solusi persamaan tersebut dengan eliminasi dan substitusi

F x  T  Wx  0
T  W sin   0
T  W sin   mg sin 

T  15000*sin 200  5130N

Tali tidak akan putus

F y  N  Wy  0

N  W cos   0

N  W cos   mg cos 
71
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Latihan
Balok ditarik dengan gaya F di atas bidang
Gambarlah diagram gaya untuk datar yang tidak licin dan bergerak.
kasus-kasus berikut:
Balok ditarik dengan gaya F di atas bidang
datar yang tidak licin dan masih diam. F
m
F
m

N
N
fk F
fs F

mg
mg
72
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Latihan
Gambarlah diagram gaya untuk
kasus-kasus berikut:

m2 
m1

73
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

2m

F
m1 m2

74
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Sebuah kotak dengan massa m tergantung pada tali yang diikat


pada loteng. Berapa tegangan tali?

y
T-W= 0
T
T = W = mg

ΣFy = may

T - W = may

ay = 0 (karena balok diam)


75
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Sebuah balok dengan massa m Fx  max


terikat pada sebuah tali di atas
bidang miring yang licin. Tentukan Wx  T  max
besar tegangan tali!
ax = 0 (karena benda diam)

Wx  T  0

N T  Wx  mg sin 
T

m
Wx

Wy
W
θ
76
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Dua buah balok masing-masing dengan massa 1 kg dan 2 kg dihubungkan


dengan tali dan ditarik dengan gaya 24 N seperti gambar di samping.
Tentukan percepatan dan tegangan tali penghubung kedua balok!

Terapkan Hk. II Newton:


Balok1
Arah-x :
F1x  m1a1x
 F  T  f k1  m1a1x … (1)
N2 a
N1
T T Arah-y :
F
F1 y  m1a1 y
fk2 fk1
W2 W1 N1  W1  m1a1 y … (2)
77
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
(6)  (2):
Balok2
N1  W1  0
Arah-x : … (7)
N1  W1  m1 g
F2 x  m2 a2 x
(6)  (4):
T  f k 2  m2 a2 x … (3) N 2  W2  0
N 2  W2  m2 g … (8)
Arah-y :

F2 y  m2 a2 y f k  k N … (9)

(5) & (9) (1):


N 2  W2  m2 a2 y … (4)
F  T  k N1  m1a … (10)

a1x  a2 x  a … (5)
(5) & (9) (3):

a1 y  a2 y  0 … (6)
T  k N 2  m2 a … (11)

(karena gerak hanya dalam arah-x) 78


DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

(10) : T  F   k N1  m1a … (12) (14)  (13)

(11) : T  m2 a  k N 2 … (13) F   k N1   k N 2
T  m2  k N 2
m1  m2
(12) = (13)

F  k N1  m1a  m2 a  k N 2

F  k N1  k N2  m2 a  m1a

F   k N1   k N 2
a … (14)
m1  m2

79
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Dua balok, dengan massa m1 and m2, dihubungkan dengan kawat tak-
bermassa pada permukaan datar. Suatu gaya F diberikan pada m1 dengan
sudut , menyebabkan balok dipercepat sepanjang permukaan. Tentukan
percepatan kedua balok dan tegangan tali, dalam massa, sudut , gaya F
dan µk.
T F
m2 
m1

80
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Dua balok, dengan massa m1 dan m2, saling kontak (bersentuhan) pada
permukaan datar tanpa-gesekan. Suatu gaya F diberikan pada m1,
menyebabkan kedua balok dipercepat sepanjang permukaan. Tentukan
gaya kontak antara kedua balok.

N1 N2

F Fc F Fc
m1 m2

m1g m2g

81
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Dua balok dengan massa m and 2m dihubungkan dengan kawat tak-


bermassa melalui sebuah katrol. Bidang adalah suatu permukaan tanpa-
gesekan dengan kemiringan  terhadap horizontal. Setelah balok 2m
dilepas, temukan percepatan sistem dan tegangan tali dalam m dan .

2m

82
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Berat Semu
Sensasi kita terhadap berat
berasal dari gaya dorong lantai
terhadap kaki kita. Kita dapat
merasa lebih berat atau lebih
ringan jika lantai dipercepat ke
atas atau ke bawah. Gaya ke
atas lantai pada kaki itu dikenal
sebagai berat semu (apparent
weight) Wa.

Berat semu anda-lah yang terbaca pada suatu timbangan.


83
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Suatu elevator sedang


bergerak ke atas dengan
kecepatan tetap
(percepatan =0)

84
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

Anda berdiri di atas timbangan di


dalam elevator. Berat normalnya
adalah 610 N, sedangkan bacaan
timbangan adalah 730 N.
Percepatan elevator adalah
(a) arah ke atas,
(b) arah ke bawah, atau
(c) nol?

Pernyataan mana yang betul:


(a) Elevator sedang bergerak ke atas dengan kecepatan konstan
(b) Elevator sedang bergerak ke atas tapi sedang diperlambat
(c) Elevator sedang bergerak ke bawah, tapi diperlambat
(d) Tidak ada jawaban yang benar
85
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal

86

You might also like