Professional Documents
Culture Documents
Andalas University
Afdal
Dinamika Partikel
1
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
2
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Background
Sir Isaac Newton (1643-1727) an
English scientist and mathematician
famous for his discovery of the law of
gravity also discovered the three laws
of motion. He published them in his
book Philosophiae Naturalis Principia
Mathematica (mathematic principles
of natural philosophy) in 1687. Today
these laws are known as Newton’s
Laws of Motion and describe the
motion of all objects on the scale we
experience in our everyday lives.
3
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Mekanika
(Bagian Fisika yang mempelajari gerak)
Kinematika: Dinamika:
Mendeskripsikan gerak (dengan Menjelaskan gerak.
kata-kata, grafik, angka) tanpa
memperhatikan penyebab Mempelajari hubungan
gerak. gerak dengan penyebab
gerak.
Deskripsi Gerak: posisi, jarak,
perpindahan, kecepatan, Kenapa benda
percepatan, … bergerak/berhenti, kenapa
lintasan melengkung, …
4
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
5
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Dorong
6
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Dorong
Diam Berhenti
(Kembali diam)
Hukum I Newton
(Hukum inersia atau kelembaban)
11
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Konsep Massa
kayu baja
13
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
14
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Gaya
Afdal
17
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Didefenisikan:
Segala sesuatu yang menyebabkan
sebuah benda mengalami perubahan
kecepatan (mendapat percepatan)
disebut dengan Gaya.
19
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
B. Gaya Medan
Gaya yang tidak ada kontak
langsung dengan benda yang
dikenai gaya.
Contoh gaya
medan:
Gaya gravitasi
Gaya Coulomb
Gaya magnet
20
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Menggambar Gaya
F1 = 10 N
(a)
F2 = 20 N
(b)
(c)
F3 = 25 N
300
21
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
F1 = 5 N
F1 = 5 N
F2 = 10 N F2 = 10 N
F1 = 5 N
F2 = 10 N
F1 = 5 N F2 = 10 N
F = 15 N
F = 15 N
23
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Penjumlahan Gaya
F1 = 5 N Sejajar Berlawanan
Arah
F2 = 15 N
F1 = 5 N F = - 10 N
F2 = 15 N
F = - 10 N
24
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
F2 R
m θ
F1
R F1 F2
2 2
tan 1 F2 F1
25
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
26
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Komponen-Komponen Gaya
y
Fx F cos
Fy Fy F sin
F
Fx Fy
2 2
F
tan 1 Fy Fx
θ x
Fx
27
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Hukum I Newton:
Suatu benda yang berada dalam keadaan diam akan tetap diam
dan suatu benda yang sedang bergerak akan tetap bergerak
dengan kecepatan yang sama, kecuali pada benda tersebut
bekerja “sesuatu” yang dapat mengubah keadaan gerak benda
tersebut. (“Sesuatu” itu telah didefenisikan sebagai GAYA)
28
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
F1 = 5 N F2 = 5 N
v
Untuk setiap sistem yang berada dalam
kesetimbangan, maka pada sistem tersebut
Kereta bergerak dengan bekerja beberapa gaya tetapi gaya total
kecepatan tetap padanya adalah nol. 29
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Hukum II Newton
Apa yang akan terjadi pada sebuah benda bila gaya total yang bekerja padanya
tidak nol (tidak dalam keadaan kesetimbangan)?
Apabila gaya total yang bekerja pada suatu benda tidak nol, maka
kecepatan benda tersebut akan berubah (benda dipercepat)
30
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Apa yang menentukan nilai
percepatan benda?
a
F1 = F
m
Lihat Exp.
Permukaan tanpa gesekan
2a
Percepatan suatu
F2 = 2F benda sebanding
m dengan resultan
Permukaan tanpa gesekan gaya yang bekerja
padanya.
31
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
a
F1 = F
m
Permukaan tanpa gesekan
Lihat Exp.
½a
F2 = F 2m
Hukum II Newton:
Percepatan suatu benda sebanding dengan gaya
total yang bekerja padanya dan berbanding
terbalik dengan massanya.
F
a
m
atau F ma
Force = mass x acceleration
33
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Satuan Gaya
F = m x a
Gaya= (massa) x (percepatan)
[kg] x [m/s2]
1 kg. m/s2 ---> 1 Newton ---> 1 N
Contoh:
Sebuah mobil dengan massa 1000kg menabrak sebatang
pohon dan mengalami perlambatan 50 m/s2. Berapa gaya
yang bekerja pada pohon?
Jawab:
35
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
F ma
F m *0 0
F F1 F2 5ˆi 10ˆi
F1 5iˆ N a 7 ,5ˆi m/s 2
m m 2
m
Fˆ2 10iˆ N (2 kg)
Berapa kecepatan balok 2 s
kemudian?
Tergantung kecepatannya saat ini ( vo ) v t vo at
Bila benda awalnya diam (vo = 0), maka v(2) = 0 + 7,5*2 = 15 m/s.
Jadi 2s kemudian kecepatan benda 15 m/s arah ke kanan.
37
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
F1 = 5 N
m F2 = 10 N
(2 kg)
m m 2 2
38
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Berat
Afdal
(Weight ---> W)
• Berat (W) suatu benda adalah gaya tarik bumi (gaya gravitasi
bumi) pada benda tersebut.
• Suatu benda dengan massa m didekat permukaan bumi akan
mendapat percepatan g.
• Dari Hukum II Newton:
F = ma
W = mg
• Jadi suatu benda dengan massa m dipermukaan bumi akan
memiliki berat sebesar mg.
• Benda dengan massa yang sama dapat memiliki berat yang
berbeda bila berada dipermukaan dengan percepatan gravitasi
berbeda. 39
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
W W
W
40
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
41
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
FTO
FOT
42
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
43
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Jika salah satu gaya disebut gaya aksi maka gaya yang
lainnya disebut gaya reaksi. Sehingga Hukum III Newton
disebut juga Hukum Aksi-Reaksi.
44
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
45
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
46
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
48
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Gaya Normal
Balok yang berada di atas meja
mendapat gaya gravitasi. Tetapi
kenapa balok tidak dipercepat
(bergerak dan menembus meja) ?
50
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Balok menerima gaya gravitasi bumi (--> berat
balok), bumi juga menerima gaya gravitasi dari
N
balok. Karena beratnya, balok menekan meja ke
arah bawah, meja memberikan reaksi yang
menekan balok ke arah atas (gaya normal).
Fg
N’ = gaya tekan balok pada meja
N = gaya normal meja pada balok
N’ Fg’
51
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Fg
52
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
N N
53
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Gaya Normal Tidak Selalu Sama Dengan Berat
N N = Wy = m.g.cosθ
N = W = m.g m N
m
W
θ
N Wy
m W
N = Wy = m.g.cosθ
Wy θ
Lihat Animasi
W 54
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
FH + FN – mg = ma =0
FN – mg=ma=0
FN = mg – FH
FN=mg
– FH – mg + FN =ma =0
FN = FH + mg
55
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Gesekan
(Friction)
56
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
57
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Dorong
Menurut Hukum I Newton bila tidak ada gaya yang bekerja pada
balok maka balok akan terus bergerak dengan kecepatan tetap, tetapi
kenyataannya balok diperlambat sampai berhenti. Jadi seharusnya di
sini ada gaya yang bekerja pada balok yang arahnya berlawanan
dengan arah gerak balok. Gaya ini berasal dari gesekan antara balok
dengan meja.
Mekanisme Gesekan
fs
Seseorang menarik sebuah peti yang cukup besar dengan suatu gaya F, tetapi peti
tetap saja diam (Percepatan nol) ---> Gaya total pada peti adalah nol.
Di sini sudah ada gaya F yang berarah ke kanan, supaya gaya total bernilai nol
maka harus ada gaya lain yang bekerja pada peti dengan besar yang sama dengan F
tapi dalam arah berlawanan. Gaya ini berasal dari gesekan antara peti dengan lantai.
Gaya gesek yang terjadi antara dua permukaan yang tidak begerak disebut gaya
gesek statis (fs).
60
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
F1= F
Balok tetap diam saat ditarik
dengan gaya F. Berarti fs = F
sehingga FT = 0
fs
F2= 2F
F1= 3F
fs
Jika gaya tarik terus diperbesar, maka pada suatu nilai tertentu peti mulai
bergerak ke kanan. Jadi a ≠ 0 dan FT ≠ 0
Jadi, fs ada nilai maksimumnya ( f smaks ).
f smaks
Gaya gesek (f)
Daerah Kinetik
F
Gaya untuk mengerakkan benda (F)
63
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
v v
f f
64
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Besar gaya gesek akan ditentukan oleh massa benda yang bergerak (m),
kemiringan permukaan (θ) dan juga percepatan gravitasi (g). Ketiga
besaran ini dapat diwakili oleh satu besaran saja yaitu gaya normal (N).
f ~N
Gaya gesek sebanding dengan gaya normal. Konstanta
pembandingnya ditentukan oleh sifat kedua permukaan yang
bergesekan tersebut (halus kasarnya kedua permukaan). Konstanta
pembanding ini disebut dengan koefisien gesek (μ).
f = μN
65
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
66
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Menyelesaikan Masalah-Masalah
Dinamika Sederhana
67
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Suatu mobil dengan berat 15000 N ditarik ke atas pada jalan licin
dengan kemiringan 20o dengan kecepatan tetap. Tegangan tali
maksimum 6000 N. Apakah tali akan putus?
Diagram gaya adalah sket sederhana dari benda yang menunjukkan semua
gaya yang bekerja padanya. Setiap gaya digambar dengan anak panah sesuai
dengan arah gaya.
4. Gambar diagram gaya
y
Ada 3 gaya yaitu: gaya berat,
gaya tegangan tali dan gaya normal.
(N )
5. Tentukan sistem koordinat yang x
paling menguntungkan (Salah (T )
satu sumbu sejajar dengan arah
gerak benda. Sumbu yang satu
lagi
pada sumbu pertama.) (Wx )
F x T Wx 0
0
Fy ma y
ay = 0 --> (tidak ada gerak dalam arah sumbu y)
F y N Wy 0
70
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
F x T Wx 0
T W sin 0
T W sin mg sin
F y N Wy 0
N W cos 0
N W cos mg cos
71
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Latihan
Balok ditarik dengan gaya F di atas bidang
Gambarlah diagram gaya untuk datar yang tidak licin dan bergerak.
kasus-kasus berikut:
Balok ditarik dengan gaya F di atas bidang
datar yang tidak licin dan masih diam. F
m
F
m
N
N
fk F
fs F
mg
mg
72
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Latihan
Gambarlah diagram gaya untuk
kasus-kasus berikut:
m2
m1
73
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
2m
F
m1 m2
74
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
y
T-W= 0
T
T = W = mg
ΣFy = may
T - W = may
Wx T 0
N T Wx mg sin
T
m
Wx
Wy
W
θ
76
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
F2 y m2 a2 y f k k N … (9)
a1x a2 x a … (5)
(5) & (9) (3):
a1 y a2 y 0 … (6)
T k N 2 m2 a … (11)
(11) : T m2 a k N 2 … (13) F k N1 k N 2
T m2 k N 2
m1 m2
(12) = (13)
F k N1 m1a m2 a k N 2
F k N1 k N2 m2 a m1a
F k N1 k N 2
a … (14)
m1 m2
79
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Dua balok, dengan massa m1 and m2, dihubungkan dengan kawat tak-
bermassa pada permukaan datar. Suatu gaya F diberikan pada m1 dengan
sudut , menyebabkan balok dipercepat sepanjang permukaan. Tentukan
percepatan kedua balok dan tegangan tali, dalam massa, sudut , gaya F
dan µk.
T F
m2
m1
80
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Dua balok, dengan massa m1 dan m2, saling kontak (bersentuhan) pada
permukaan datar tanpa-gesekan. Suatu gaya F diberikan pada m1,
menyebabkan kedua balok dipercepat sepanjang permukaan. Tentukan
gaya kontak antara kedua balok.
N1 N2
F Fc F Fc
m1 m2
m1g m2g
81
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
2m
82
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
Berat Semu
Sensasi kita terhadap berat
berasal dari gaya dorong lantai
terhadap kaki kita. Kita dapat
merasa lebih berat atau lebih
ringan jika lantai dipercepat ke
atas atau ke bawah. Gaya ke
atas lantai pada kaki itu dikenal
sebagai berat semu (apparent
weight) Wa.
84
DEPARTMENT of PHYSICS
Andalas University
Afdal
86