You are on page 1of 3

Hasil dan Pembahasan

TBM
Rata-
Keterangan Tanaman rata
1 2 3 4 5
Kana Kana
Arah spiral n n Kiri Kiri Kiri
Lilit batang (cm) 150 224 199 0 0 114,6
Jumlah pelepah (buah) 33 23 32 32 32 30,4
Panjang pelepah (cm) 180 285 279 165 152 212,2
Jumlah anak daun pelepah
yang paling dalam (buah) 80 168 84 128 122 116,4
Panjang anak daun
Pangkal (cm) 15 37 24 22 27 25
Tengah (cm) 60 60 62,5 43 62 57,5
Ujung (cm) 30 30 34 26 38 31,6
Lebar anak daun
Pangkal (cm) 1 2 1,5 1 1 1,3
Tengah (cm) 4 3 4 3 3 3,4
Ujung (cm) 2,5 1,5 2 2 1,5 1,9
Jumlah bunga jantan (buah) 0 0 1 0 7 1,6
Jumlah bunga betina (buah) 0 5 5 0 0 2

TM
Rata-
Keterangan Tanaman rata
1 2 3 4 5
Kana Kana Kana
Arah spiral Kiri n n n Kiri
261,
Lilit batang (cm) 260 270 234 264 5 257,9
Jumlah bekas pelepah
yang sudah dipangkas
(buah) 64 96 72 74 96 80,4
Jumlah pelepah yang
masih ada (buah) 96 32 33 36 40 47,4
Panjang pelepah (cm) 489 656 662 850 900 711,4
Jumlah anak daun
pelepah yang
paling dalam (buah) 214 380 324 360 320 319,6
Panjang anak daun
Pangkal (cm) 24 ? ? 61 42,5
Tengah (cm) 85 ? ? 103 94
Ujung (cm) 74 ? ? 80 77
Lebar anak daun
Pangkal (cm) 1 1 1 2 2 1,4
Tengah (cm) 3,5 4,5 4 4 3,5 3,9
Ujung (cm) 2 2,5 2 2 2 2,1
Jumlah bunga jantan
(buah) 48 45 13 12 1 23,8
Jumlah bunga betina
(buah) 0 1 3 1 8 2,6
Hasil dan Pembahasan

(Jumlah pelepah)

Berdasarkan pengamatan terhadap 5 tanaman sawit TM di dapatkan rata-


rata jumlah pelepah daun sebanyak 47,4 buah, jumlah ini terhitung normal. Pada
pohon kelapa sawit yang dipelihara, dalam satu batangnya terdapat 40-50 pelepah
daun, sedangkan untuk kelapa sawit liar jumlahnya bisa mencapai 60 pelepah
(BUMN, 2019). Jumlah pelepah pada tanaman sawit memang diatur sedemikian
rupa agar dapat optimum dan efisien. Pengelolaan tajuk yang tepat merupakan
aspek kunci maksimalisasi produksi kelapa sawit (Pahan, 2008). Pengelolaan
jumlah daun ini biasa disebut dengan penunasan. Penunasan dilakukan dengan
melakukan pemangkasan pada daun kelapa sawit, pelepah yang tidak produktif
(pelepah sengkleh, pelepah kering, dan pelepah terserang hama dan penyakit)
untuk menjaga luasan permukaan daun (leaf area) yang optimum agar mendapat
produksi yang maksimum(Parulian, 2011).

Rata-rata Jumlah pelepah yang telah dipangkas sebanyak 80,4 . Arah spiral
daun didominasi spiral kanan dengan rata-rata lilit batang sebesar 257,9 cm.
Jumlah rata-rata panjang pelepah daun sebesar 711 cm dan anak daun dari pelepah
yang paling dalam adalah sebanyak 319,6. Daun kelapa sawit tersusun majemuk
menyirip membentuk satu pelepah yang panjangnya antara 7,0-9,0 m, dimana
jumlah anak daun setiap pelepah berkisar antara 250-400 helai(BUMN 2019).
Rata-rata lebar anak daun pangkal sebesar 1,4 cm, tengah 3,9 cm dan ujung
2,1cm, sedangkan untuk panjangnyanya pada bagian pangkal ? cm, tengah ? cm,
ujung ? cm.

Sedangakan pengamatan pada 5 tanaman sawit TBM memperlihatkan


bahwa rata-rata jumlah pelepah per pohonnya sebesar 30,4. Jumlah ini terhitung
masih sedikit, namun hal tersebut wajar dikarenakan umur tanaman yang masih
belum berada di usia produktif. Arah spiral daun didominasi spiral kiri dengan
rata-rata lilit batang sebesar 114,6 cm. Jumlah rata-rata panjang pelepah daun
sebesar 212,2 cm dan anak daun dari pelepah yang paling dalam adalah sebanyak
116,4. Rata-rata panjang anak daun pangkal sebesar 25 cm, tengah 57,5 cm dan
ujung 31,6cm, sedangkan untuk lebarnya pada bagian pangkal 1,3 cm, tengah 3,4
cm, ujung 1,9 cm.

(jarak tanam)

9m 9m

9m

Jarak tanam sawit (segitiga sama sisi

Jarak tanam kelapa sawit pada kebun percobaan cikabayan atas adalah sebesar 9m
x 9m x9m. Jarak ini adalah yang optimum untuk perkembangan kelapa sawit.
Pengaturan jarak tanam berkaitan erat dengan pengotimuman jumlah populasi per
hektar serta alokasi air dan zat hara bagi tanaman. Penggunaan jarak tanam
segitiga sama sisi bertujuan untuk memaksimalkan jumlah individu per hektarnya.
Dengan pola segitiga sama sisi ini jumlah populasi tanaman sawit perhektarnya
bisa lebih tinggi 17% di bandingkan jarak tanam persegi. Penentuan jarak tanam
juga ditentukan oleh bentuk tajuk tanaman. Jumlah populasi per hektar diduga
berpengaruh terhadap tiga komponen produksi yaitu produksi total kebun, bobot
janjang rata-rata dan produktivitas (Lubis, 2011).

Daftar Pustaka

Lubis M. Firdaus, Lubis Iskandar. 2011. Analisis Produksi Kelapa Sawit (Elaeis
Guineensis Jacq.) Di Kebun Buatan, Kabupaten Pelalawan. Jurnal Agrohorti 6
(2) : 281 - 286

Alberto Parulian J. 2011. Manajemen Penunasan Pada Tanaman Kelapa Sawit


(Elaeis Guineensis Jacq.) Di Pt Inti Indosawit Subur, Kabupaten Pelalawan,
Propinsi Riau.[Skripsi]. Fakultas Pertanian: Institut Pertanian Bogor.

BUMN. 2019. Morfologi Daun, Batang, dan Akar Kelapa Sawit. [Internet].
Diakses pada: 1 Februari 2020. Tersedia pada:
http://www.bumn.go.id/ptpn5/berita/1-Morfologi-Daun-Batang-dan-Akar-Kelapa-
Sawit

Pahan, I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu
hingga Hilir. Jakarta : Penebar Swadaya.

You might also like