You are on page 1of 7

245

Media Ilmu Kesehatan Vol. 8, No. 3, Desember 2019

PENGARUH HEALING GARDENS TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PASIEN


DI SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA YOGYAKARTA

INFLUENCE OF HEALING GARDENS TO DECREASING PATIENT ANXIETY IN ONE


OF PRIVATE HOSPITAL YOGYAKARTA
1 2
Fransisca Anjar Rina Setyani *, Siwi Ikaristi Maria Theresia

1
* Stikes Panti Rapih Yogyakarta, Jl. Tantular No 401, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, email:
fransiscaanjarrina@gmail.com, Indonesia
2
Stikes Panti Rapih Yogyakarta, Jl. Tantular No 401, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, email:
siwi_theresia@yahoo.co.id, Indonesia

ABSTRACT
Background: Chronic disease often cause patients feeling anxious in which it give negative consequences
on their physical, emotional, social, intelectual and spiritual condition. Nurse can applay complementary
therapy such as healing gardens to reduce patient anxiety level. Healing gardens can give comfortable
situation, therfore it can improve relaxtation and reduce stress that can make hospitalization shorter. Some
researres, results show that healing gardens can improve relaxtation and reduce patients anxiety who are
sick.
Objective: To identify the relationship between healing gardens toward reducing chronic patients anxiety
level in one of Private Hospital in Yogyakarta.
Methods: Research design which was done was observation. Population in this research were all chronical
hospitalized patient in in one of Private Hospital in Yogyakartaa from August to October 2015. Total sample
in this research were 30 respondens who are choosed randomly.
Results: The test result of data analysis on the difference of before and after experiencing healing gardens
showed p value 0.000 (p value < 0.05), means that healing gardens can reduce chronical panients anxiety
level.
Conculsion: Healing gardens can reduce anxiety level in chronic illnes patients. Hospital should applay
healing gardens toward chronical patients in order to reduce patient anxiety level.

Key words: anxiety, chronic disease, healing gardens.

PENDAHULUAN antisipasi. Ansietas terdiri dari empat


Stres adalah salah satu kondisi ketika tingkatan yaitu ansietas ringan, ansietas
individu berhadapan dengan stimulus yang sedang ansietas berat dan panik.2
menyebabkan ketidakseimbangan antara Kecemasan dapat disebebkan oleh beberapa
fungsi fisiologis dan psikologis.1 Stres dapat hal, salah satunya adalah penyakit yang
berdampak pada fisik, emosi, intelektual, sudah kronis. Kecemasan merupakan salah
sosial dan spiritual. Salah satu manifestasi satu respon yang umumnya terjadi pada
psikologis stres adalah ansietas atau pasien yang mengalami kondisi sakit
kecemasan.2 Kecemasan adalah satu kondisi terutama yang mengancam jiwa dimana hal
kegelisahan mental, keprihatinan, ketakutan tersebut dapat menyebabkan perubahan
atau firasat atau perasaan putus asa karena yang besar pada aspek emosional dan
ancaman yang akan terjadi atau masih dalam

Pengaruh Healing Gardens Terhadap Penurunan Kecemasan Pasien Di Rumah Sakit Swasta Yogyakarta
Fransisca Anjar Rina Setyani, Siwi Ikaristi Maria Theresia
Media Ilmu Kesehatan P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
246
Media Ilmu Kesehatan Vol. 8, No. 3, Desember 2019
tingkah laku, seperti kegelisahan, syok, sehingga dapat meningkatkan relaksasi,
penolakan, kemarahan atau menarik diri.3 menurunkan stres pasien sehingga waktu
Pada pasien yang mengalami penyakit pemulihan sakit menjadi lebih cepat.7 Healing
kronis, pasien akan mengalami suatu gardens akan menstimulasi pengeluaran
ketidakberdayaan atau kerugian akibat edorphine dari dalam tubuh sehingga akan
penatalaksanaan terapi yang kompleks, hal menimbulkan efek relaksasi, meningkatkan
inilah yang akan menimbulkan dampak pada mood yang positif sehingga dengan kondisi
peningkatan kebutuhan pada finansial untuk tersebut respon stres (stresor) akan
meningkatkan kesehatannya, hal ini secara menurun.7,8 Selain menstimulasi pengeluaran
tidak langsung akan menimbulkan kondisi endorphine, healing gardens juga akan
4
stres bagi individu. Pada pasien yang menurunkan kecemasan dengan jalan
menderita penyakit kronis dan mengalami mempengaruhi korteks cerebri dan sistem
stress, perawat dapat membuat intervensi limbik sehingga hipotalamus menurunkan
untuk membantu klien dan keluarganya produksi CRH (Corticotropic Releasing
beradaptasi terhadap stres karena stresor Hormone), dengan menurunnya produksi
seringkali jarang dapat diubah. Salah satu CRH, maka produksi ACTH di pituitary
intervensi keperawatan yang dapat anterior juga akan menurun, hal ini akan
digunakan untuk mengurangi kecemasan menimbulkan dampak pada penurunan
adalah menciptakan lingkungan yang produksi kortisol di korteks adrenal, yang
menyembuhkan.1 Selain itu, perawat juga menimbulkan efek pada tubuh antara lain
dapat menggunakan terapi komplementer tekanan darah, nadi dan respirasi dalam
untuk menurunkan tingkat kecemasan rentang yang normal.8
pasien. Salah satu terapi komplementer yang Beberapa hasil penelitian yang pernah
dapat digunakan untuk menurunkan tingkat dilakukan menunjukkan bahwa healing
kecemasan pasien adalah healing gardens. gardens dapat meningkatkan relaksasi dan
Terapi komplementer terdiri dari semua menurunkan tingkat kecemasan pada pasien
aspek praktek yang digunakan untuk yang mengalami kondisi sakit. Healing
mencegah atau mengobati penyakit dan garden adalah suatu tempat yang
meningkatkan kesehatan dan memberikan fasilitas untuk mengembalikan
5
kesejahtaeraan. kesehatan mental dan fisik seseorang.9
Lingkungan yang menyembuhkan Healing garden dapat membuat mood yang
(healing gardens) adalah suatu manipulasi positif pada pasien sehingga dapat
lingkungan yang memungkinkan pasien bisa meningkatkan relaksasi, menurunkan stres
1,6
istirahat dan rileks. Healing gardens dapat pasien sehingga waktu pemulihan sakit
7
membuat mood yang positif pada pasien menjadi lebih cepat.

Pengaruh Healing Gardens Terhadap Penurunan Kecemasan Pasien Di Rumah Sakit Swasta Yogyakarta
Fransisca Anjar Rina Setyani, Siwi Ikaristi Maria Theresia
Media Ilmu Kesehatan P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
247
Media Ilmu Kesehatan Vol. 8, No. 3, Desember 2019
Tujuan penelitian ini adalah: untuk Tingkat kecemasan diukur dengan
menganalisis tingkat kecemasan pasien menggunakan alat pengumpul data yaitu
dengan penyakit kronis sebelum dan HAM-A (Hamilton Anxiaty Rating Scale).
sesudah dilakukan healing gardens serta
menganalisis perbedaan tingkat kecemasan HASIL DAN PEMBAHASAN
pasien kronis sebelum dan sesudah
Tabel 1. Karakteristik Responden
dilakukan healing gardens di salah satu Frekuensi
No Variabel n %
Rumah Sakit Swasta di Yogyakarta.
1 Jenis Kelamin
Laki-laki 16 53%
METODE Perempuan 14 47%
2 Usia
Penelitian ini menggunakan desain Dewasa awal 1 3,3%
Dewasa akhir 4 13,3%
observasional, dimana peneliti hanya
Lansia awal 11 36,7%
melakukan observasi untuk mengetahui ada Lansia akhir 4 13,3%
Manula 10 33,3%
tidaknya perbedaan tingkat kecemasan 3 Diagnosa Medis
sebelum dan sesudah dilakukan healing Stroke 5 16,7%
CKD 4 13,3%
gardens. CHF 3 10%
DM 4 13,3%
Populasi dalam penelitian ini adalah HT 3 10%
semua pasien yang menderita penyakit Cancer 5 16,7%
Lain-lain 6 19,8%
kronis dan menjalani rawat inap di salah satu Sumber data : Data Primer Tahun 2015

Rumah Sakit Swasta di Yogyakarta pada Hasil penelitian dilihat dari jenis kelamin

Bulan 15 Agustus – 17 Oktober 2015. Jumlah responden menunjukkan bahwa dari

sample dalam penelitian ini sebanyak 30 sebagian besar responden berjenis kelamin

responden yang di pilih secara acak laki – laki, yaitu sebanyak 16 responden

(radmomized). Sampel yang digunakan (53%). Sedangkan 14 responden (47%)

dalam penelitian adalah pasien yang berjenis kelamin perempuan. Responden

menderita penyakit kronis, menjalani rawat dilihat dari usia menunjukkan bahwa

inap dan mendapatkan terapi healing sebagian besar responden berada pada

gardens, yang memenuhi kriteria inklusi: kategori usia lansia awal dan manula.

pasien memiliki tingkat kesadaran Prosentase responden untuk kategori usia

composmentis, pasien tidak mengalami lansia awal adalah sebesar 36,7 % dan

gangguan komunikasi verbal, vital sign manula yaitu sebesar 33,3%. Sedangkan

pasien dalam kondisi stabil, pasien bersedia kategori usia yang paling sedikit adalah usia

menjadi responden penelitian, dan berusia 25 dewasa awal yaitu sebesar 3,3 %.

– 60 tahun. Kategorisasi lansia berdasar pada kategori


usia menurut Departemen Kesehatan RI.10

Pengaruh Healing Gardens Terhadap Penurunan Kecemasan Pasien Di Rumah Sakit Swasta Yogyakarta
Fransisca Anjar Rina Setyani, Siwi Ikaristi Maria Theresia
Media Ilmu Kesehatan P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
248
Media Ilmu Kesehatan Vol. 8, No. 3, Desember 2019
Berdasarkan dari tabel diatas sebagian berat yaitu sebanyak 1 orang responden
besar diagnosa medis responden adalah (6,7%). Sedangkan tingkat kecemasan
stroke 16,7% dan kanker yaitu sebesar responden sesudah dilakukan healing
16,7%. Sedangkan diagnosis medis gardens, seluruhnya (100%) adalah ringan.
responden yang lain adalah Hipertensi Dari hasil uji analisa data perbedaan
sebesar 10 %, CHF (Congestive Heart skor kecemasan pada responden sebelum
Failure) sebesar 10%, DM sebesar 13,3 %, dan sesudah dilakukan healing gardens
CKD sebesar 13,3%, serta penyakit kronis menunjukkan P value =0,000 (P value <
lain sebesar 19,8%. 0,05), artinya Ho ditolak, terdapat perbedaan
Tabel 2 skor kecemasan responden sebelum dan
Distribusi Frekuensi Skor Kecemasan
Sebelum dan Sesudah Healing Gardens sesudah dilakukan healing gardens. Artinya
15 Agustus – 17 Oktober 2015 (n=30) healing gardens dapat menurunkan tingkat
n Mean SD Min-Max
Sebelum 30 12,83 9,037 0 – 37 kecemasan pasien yang mengalami penyakit
Sesudah 30 2,93 3,43 0 - 12 kronis.
Sumber data : Data Primer Tahun 2015 Hasil penelitian menunjukkan tingkat
Hasil penelitian jika dilihat daritabel kecemasan responden sebelum dilakukan
diatas menunjukkan bahwa rata-rata skor healing gardens sebagian besar adalah
kecemasan responden sebelum dilakukan ringan yaitu sebanyak 25 responden (83%).
healing gardens adalah 12,83. Sedangkan Sebagian kecil tingkat kecemasan sebelum
rata-rata skor kecemasan responden dilakukan healing gardens adalah sedang
sesudah dilakukan healing gardens adalah dan berat yaitu sebanyak 5 orang responden
2,93. Hal ini menunjukkan, terdapat (17%). Sedangkan tingkat kecemasan
penurunan skor kecemasan sesudah responden sesudah dilakukan healing
dilakukan healing gardens. gardens, seluruhnya (100%) adalah ringan.
Tabel 3 Sebelum dilakukan healing gardens,
Distribusi Frekuensi Skor Kecemasan
Sebelum dan Sesudah Healing Gardens sebagian besar responden memiliki tingkat
15 Agustus – 17 Oktober 2015 (n=30)
Tingkat Kecemasan kecemasan yang ringan meskipun
Ringan Sedang Berat mengalami penyakit kronis dan menjalani
Sebelum 25 4 1
Sesudah 30 0 0 hospitalisasi. Hal ini disebabkan karena
Sumber data : Data Primer Tahun 2015
responden merasa nyaman selama menjalani
Hasil penelitian pada tabel 3 menunjukkan
perawatan di Rumah Sakit dengan fasilitas
tingkat kecemasan responden sebelum
kamar perawatan yang tersedia. Selain itu
dilakukan healing gardens sebagian besar
beberapa responden juga mengungkapkan
adalah ringan yaitu sebanyak 25 responden
suasana ruang perawatan yang bersih,
(83%). Sebagian kecil tingkat kecemasan
pemberian terapi musik di ruang perawatan,
sebelum dilakukan healing gardens adalah
Pengaruh Healing Gardens Terhadap Penurunan Kecemasan Pasien Di Rumah Sakit Swasta Yogyakarta
Fransisca Anjar Rina Setyani, Siwi Ikaristi Maria Theresia
Media Ilmu Kesehatan P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
249

Media Ilmu Kesehatan Vol. 8, No. 3, Desember 2019

perawatan yang baik selama di rumah sakit responden sesudah dilakukan healing
membuat stress pasien menurun. gardens adalah 2,93 (kecemasan ringan).
Responden sudah mengalami Dari hasil uji analisa data perbedaan skor
perbaikan kondisi selama menjalani kecemasan pada responden sebelum dan
perawatan selama beberapa hari, hal ini sesudah dilakukan healing gardens
dapat menurunkan stressor yang menunjukkan P value =0,000 (P value <
menyebabkan terjadinya kecemasan. 0,05), artinya Ho ditolak, terdapat perbedaan
Penurunan stressor selama menjalani skor kecemasan responden sebelum dan
perawatan di Rumah Sakit dapat sesudah dilakukan healing gardens. Artinya
meningkatkan imunitas pasien, hal ini akan healing gardens dapat menurunkan tingkat
berdampak pada peningkatan status kecemasan pasien yang mengalami penyakit
kesehatan pasien. Respon stres akan kronis. Ada persamaan antara teori dan
mempengaruhi respon imun (penurunan fakta, dimana melalui kegiatan healing
imunitas tubuh), dimana hal ini terjadi melalui gardens, pasien menjadi lebih rileks sehingga
peptida hipotalamus dan pituitari, yaitu CRF akan menurunkan stressor, hal ini
(Corticotropin Releasing Factor) dan ACTH berdampak pada penurunan kecemasan
(Adenocorticotropic Hormone).11 Stressor pasien. Healing gardens akan menstimulasi
akan meningkatkan CRF di hipotalamus yang pengeluaran edorphine dari dalam tubuh
akan memicu aktivitas aksis HPA sehingga akan menimbulkan efek relaksasi,
(hypotalamic – Pituitary - Adrenocortical), meningkatkan mood yang positif sehingga
CRF ditangkap langsung oleh reseptor CRF- dengan kondisi tersebut respon stres
7,8
R1 limfosit mukosa sehingga akan (stresor) akan menurun.
mempengaruhi perilaku dari limfosit. Selain menstimulasi pengeluaran
Perubahan pada perilaku limfosit tersebut endorphine, healing gardens akan
akan memodulasi respon imun yaitu Ig A, Ig memberikan efek relaksasi, hal ini akan
G dan Ig M, dimana sistem imunitas mempengaruhi korteks cerebri dan sistem
10
seseorang akan menurun akibat stresor. limbik sehingga hipotalamus menurunkan
Apabila stressor yang memicu terjadinya produksi CRH (Corticotropic Releasing
kecemasan menurun, maka sistem imunitas Hormone), dengan menurunnya produksi
pasien akan meningkat. CRH, maka produksi ACTH di pituitary
Bila dilihat dari rata-rata skor anterior juga akan menurun, hal ini akan
kecemasan responden, rata-rata skor menimbulkan dampak pada penurunan
kecemasan responden sebelum dilakukan produksi kortisol di korteks adrenal.8 Dengan
healing gardens adalah 12,83 (kecemasan menurunnya produksi krotisol maka akan
ringan), sedangkan rata-rata skor kecemasan

Pengaruh Healing Gardens Terhadap Penurunan Kecemasan Pasien Di Rumah Sakit Swasta Yogyakarta
Fransisca Anjar Rina Setyani, Siwi Ikaristi Maria Theresia
Media Ilmu Kesehatan P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
250
Media Ilmu Kesehatan Vol. 8, No. 3, Desember 2019
memberikan efek relaks pada tubuh, pasien. Penelitian ini dapat digunakan lebih
sehingga kaecemasan akan menurun. lanjut dengan menggunakan responden yang
lebih banyak dan pada pasien dengan
KESIMPULAN penyakit lain yang bukan penyakit kronis.
Sebelum dilakukan healing gardens,
83% responden memiliki tingkat kecemasan TERIMA KASIH
ringan dan 6,7% memiliki tingkat kecemasan LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta yang sudah
berat. Sesudah dilakukan healing gardens, memberikan dana hibah penelitian, (0274)
100% responden memiliki tingkat kecemasan 513538, email: lldikti5@kemendikbud.go.id.
ringan. Bila dilihat dari skor kecemasannya,
rata-rata skor kecemasan responden KEPUSTAKAAN
sebelum dilakukan healing gardens adalah 1. Morton, P.G., Fontaine, D., Hudak, C.M.,
Gallo, B.M. Keperawatan kritis:
12,83. Sedangkan rata-rata skor kecemasan
pendekatam asuhan holistik. Edisi 8.
responden sesudah dilakukan healing Jakarta: EGC; 2011.
2. Kozier, B., Erb, G., Berman, A. & Snyder,
gardens adalah 2,93. Hal ini menunjukkan,
S.J. Buku ajar: Fundamental
terdapat penurunan skor kecemasan keperawatan konsep, proses, & praktik.
Edisi 7. Jakarta: EGC; 2010.
sesudah dilakukan healing gardens. Dari
3. Potter, P.A. & Perry, A.G. Fundamentals
hasil uji analisa data perbedaan skor of nursing: Fundamental keperawatan.
Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika; 2009.
kecemasan pada responden sebelum dan
4. Australian Health Ministers’ Coference.
sesudah dilakukan healing gardens National chronic disease strategy. 2005.
5. Black, J.M & Hawks, J.H. Medical
menunjukkan P value =0,000 (P value <
surgical nursing: Clinical management of
0,05), artinya Ho ditolak, terdapat perbedaan positive outcomes. 8th Edition. Saunders:
Elsevier (Singapore) Pte Ltd; 2009.
skor kecemasan responden sebelum dan
6. Marcus, C. C. Healing gardens in
sesudah dilakukan healing gardens. hospitals. Interdisciplinary Design and
Research e-Journal. January 2007;
Dari hasil penelitian tersebut, diharapkan
Volume 1(1), 1-27.
rumah sakit di seluruh Indonesia dapat 7. Schmutz, U, Lennartsson, M., Williams,
S., Devereaux, M. & Davies, G. The
menerapkan healing gardens pada pasien
benefits of gardensing and food growing
dengan penyakit kronis untuk menurunkan for health and wellbeing. United
Kingdom: A Garden Organic and Sustein
tingkat kecemasan pasien. Bagi perawat
Publication; 2014.
sebaiknya juga memberikan pendampingan 8. Smeltzer, Suzane C. Buku ajar
keperawatan medikal bedah. Jakarta:
dan touch pada pasien–pasien yang
EGC; 2013.
dilakukan healing gardens dimana dengan 9. Anderson, J. B. An exploration of the
potential benefits of healing gardenss on
tindakan tersebut secara psikologis dapat
veterans with PTSD. Reoprts Graduate
meningkatkan rasa aman dan nyaman Studies: Utah State University; 2011.
10. Departemen Kesehatan Republik
sehingga menurunkan tingkat kecemasan
Indonesia. Kategori Usia Menurut

Pengaruh Healing Gardens Terhadap Penurunan Kecemasan Pasien Di Rumah Sakit Swasta Yogyakarta
Fransisca Anjar Rina Setyani, Siwi Ikaristi Maria Theresia
Media Ilmu Kesehatan P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
251

Media Ilmu Kesehatan Vol. 8, No. 3, Desember 2019

Departemen Kesehatan RI. Diunduh 27


November 2015. www.kemenkes.go.id.
2009
11. Putra, S.T. Psikoneuroimunologi
kedokteran. Surabaya: Gideon Offset;
2005.

Pengaruh Healing Gardens Terhadap Penurunan Kecemasan Pasien Di Rumah Sakit Swasta Yogyakarta
Fransisca Anjar Rina Setyani, Siwi Ikaristi Maria Theresia
Media Ilmu Kesehatan P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268

You might also like