You are on page 1of 31

PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), CURRENT RATIO (CR),

DEBT TO EQUITY RATIO (DER), TOTAL ASSETS TURN OVER


(TATO) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP RETURN
SAHAM

Oleh :

PAMBUKO NARYOTO

Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Jakarta


Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta, 12260

ABSTRACT

This study aims to test whether the Return On Equity (ROE), the Current
Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Total Assets Turn Over (TATO) AND
Earning Per Share (EPS) have an influence on stock returns at property company
real estate listed on the Indonesia Stock Exchange. The variables of this study
are: the dependent variable (Stock Return) and the independent variables consict
of (Return On Equity (ROE), the Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER),
Total Assets Turn Over (TATO) and Earning Per Share (EPS) ).

The sample in this study are the financial statements of 16 companies of real
estate properties listed 2010-2012 in Indonesia Stock Exchange. Sampling
techniques in this study by using simple random sampling, where each element of
the population has an equal chance to become the sample. The data were
collcted from Indonesia Stock Exchange and analyzed by correlation technique
and multiple regression nethod.

The result is simultaneously Return On Equity (ROE), the Current Ratio (CR), Debt
To Equity Ratio (DER), Total Assets Turn Over (TATO) and Earning Per Share
(EPS) has a significant influence on stock return. When in only partial test Current
Ratio (CR) and Earning Per Share (EPS) which has significant influence on stock
return.

Keywords: Return On Equity (ROE), the Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio
(DER), Total Assets Turn Over (TATO), Earning Per Share (EPS) and Stock Return

86
ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah Return On Equity (ROE),


Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Total Assets Turn Over (TATO)
DAN Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh terhadap return saham pada
perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Variabel penelitian ini adalah: variabel dependen (Return Saham) dan variabel
independen (Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio
(DER), Total Assets Turn Over (TATO) dan Earning Per Share (EPS)).
Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan 16 perusahaan
properti dan real estate periode 2010-2012 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple
random sampling, dimana setiap elemen populasi memiliki kesempatan yang
sama untuk menjadi subjek sampel dan kesempatan tersebut diketahui berapa
probabilitasnya. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi.
Data yang terkumpul di analisis dengan teknik korelasi dan regresi linear
berganda serta uji hipotesis.
Hasil penelitian ini secara simultan Return On Equity (ROE), Current Ratio
(CR), Debt To Equity Ratio (DER), Total Assets Turn Over (TATO) dan Earning Per
Share (EPS) mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Return saham.
Ketika di uji secara parsial hanya Current Ratio (CR) dan Earning Per Share (EPS)
yang mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Return saham.

Kata Kunci: Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio
(DER), Total Assets Turn Over (TATO), Earning Per Share (EPS) dan Return
Saham.

87
PENDAHULUAN tingkat keuntungan yang lebih tinggi
Ketatnya persaingan dalam pula. Dengan kata lain, apabila
dunia bisnis dan ekonomi yang semakin tinggi risiko suatu investasi
terjadi saat ini, hal tersebut menjadi maka akan semakin tinggi pula
pemicu yang kuat bagi manajemen tingkat keuntungan (return) yang
perusahaan untuk meningkatkan diisyaratkan oleh investor.
performa terbaiknya dalam mem- Perkembangan industri real
pengaruhi investor untuk menarik estate dan properti begitu pesat
atau menanamkan investasinya. saat ini dan akan semakin besar di
Salah satu hal yang mempengaruhi masa yang akan datang. Hal ini
investor dalam menanamkan disebabkan oleh semakin me-
sahamnya disuatu perusahaan ningkatnya jumlah penduduk
adalah dengan melihat return saham sedangkan supply tanah bersifat
yang bisa didapatkan oleh suatu tetap. Sektor ini dipilih menjadi
perusahaan. Return (pengembalian) obyek penelitian karena sektor ini
merupakan hal terpenting di dalam telah mengalami perkembangan
menentukan keputusan investasi. setelah krisis moneter dan mulai
Investasi pada hakekatnya meru- menunjukkan kontribusinya pada
pakan penundaan konsumsi pada pertumbuhan perekonomian akhir-
saat ini dengan tujuan mendapatkan akhir ini. Perkembangan industri
tingkat pengembalian (return) yang property saat ini juga menunjukkan
akan diterima di masa yang akan pertumbuhan yang sangat
datang. Pemodal hanya dapat meyakinkan. Hal ini ditandai dengan
memperkirakan berapa tingkat maraknya pembangunan perumah-
keuntungan yang diharapkan an, apartemen, perkantoran dan
(expected return) dan seberapa jauh perhotelan. Disamping itu, perkem-
kemungkinan hasil yang sebenarnya bangan sektor property juga dapat
nanti akan menyimpang dari hasil dilihat dari menjamurnya real estate
yang diharapkan. Apabila kesem- di kota-kota besar. Property juga
patan investasi mempunyai tingkat menjadi indikator penting kesehatan
resiko yang lebih tinggi, maka ekonomi sebuah negara. Selain itu,
investor akan mengisyaratkan menurut pengamat Ekonomi
Aktifitas investasi merupakan dibursa efek merupakan jenis
aktifitas yang dihadapkan pada investasi resiko yang relatif tinggi,
berbagai macam resiko dan meskipun menjanjikan keuntungan
ketidakpastian yang seringkali sulit yang relatif besar untuk mengurangi
diprediksi oleh para investor. resiko tersebut investor memerlukan
Investasi dalam bentuk saham berbagai macam informasi.
(common stock) memerlukan Informasi-informasi yang diperlukan
informasi yang akurat sehingga yaitu mengetahui variabel-varieabel
investor tidak terjebak pada kondisi apa saja yang mempengaruhi return
yang merugikan karena investasi saham.

88
PERUMUSAN MASALAH Over (TATO), Debt To Equity
Berdasarkan latar belakang yang Ratio (DER), Earning Per Share
telah diuraikan maka dapat (EPS) secara simultan (bersama-
dirumuskan beberapa permasalahan sama) terhadap return saham
yang ada yaitu : industri properti dan real estate
1. Bagaimana pengaruh Return On yang terdaftar di Bursa Efek
Equity (ROE) terhadap return Indonesia?
saham industri properti dan real
estate yang terdaftar di Bursa Investor yang akan melakukan
Efek Indonesia ? investasi dengan membeli saham di
2. Bagaimana pengaruh Current pasar modal akan menganalisis
Assets (CR) terhadap return kondisi perusahaan terlebih dahulu
saham industri properti dan real agar investasi yang dilakukannya
estate yang terdaftar di Bursa dapat memberikan keuntungan
Efek Indonesia ? (return). Memperoleh return
3. Bagaimana pengaruh Debt To (keuntungan) merupakan tujuan
Equity Ratio (DER) terhadap utama dari aktivitas perdagangan
return saham industri properti para investor di pasar modal. Return
dan real estate yang terdaftar di saham dipengaruhi oleh faktor
Bursa Efek Indonesia ? makro (inflasi, kurs mata uang
4. Bagaimana pengaruh Total asing, suku bunga) dan faktor mikro
Assets Turn Over (TATO) ter- (kinerja keuangan perusahaan).
hadap return saham industri pro- Laporan keuangan merupakan
perti dan real estate yang ter- sebuah informasi yang penting bagi
daftar di Bursa Efek Indonesia ? investor dalam mengambil
5. Bagaimana pengaruh Earning keputusan investasi. Laporan
Per Share (EPS) terhadap return keuangan dapat digunakan untuk
saham industri properti dan real mencari berbagai macam rasio.
estate yang terdaftar di Bursa Dalam melakukan investasi dipasar
Efek Indonesia ? modal, investor sering menggunakan
6. Bagaimana pengaruh Return On rasio-rasio keuangan sebagai alat
Equity (ROE), Total Assets Turn bantu untuk memprediksi return

89
saham suatu perusahaan, hal ini Pengertian Return Saham
dianggap wajar karena dari rasio Pengertian return, menurut
keuangan tersebut investor dapat Tatang Ary Gumanti (2011:22) :
mengetahui kinerja perusahaan dan “Return adalah jumlah pendapatan
tentunya pilihan akan jatuh pada ditambah dengan kelebihan
suatu perusahaan yang mempunyai pendapatan (capital gain) atau
kinerja bagus. Rasio keuangan yang kerugian (capital loss) yang
digunakan untuk mengetahui kinerja diperoleh oleh investor atas suatu
keuangan pada industri real estate investasi pada suatu aset atau
dan properti akan dilihat sekuritas”. Menurut Jogiyanto
berdasarkan pertumbuhan return on (2003:47) return suatu saham
equity (ROE), current assets (CR), adalah hasil yang diperoleh dari
earning per share (EPS), debt to investasi dengan cara menghitung
equity ratio (DER), dan total assets selisih harga saham periode berjalan
turn over (TATO) dan pengaruhnya dengan periode sebelumnya.
terhadap return saham sehingga Menurut Jogiyanto
dapat menjadi acuan bagi investor (2003:109) return saham dibedakan
maupun calon investor untuk menjadi dua: (1) return realisasi
melihat maupun menilai kondisi merupaka return yang telah terjadi,
keuangan perusahaan tersebut. (2) return ekspektasi merupakan
TINJAUAN PUSTAKA return yang diharapkan akan
Return Saham diperoleh oleh investor di masa yang
Konsep risiko tidak terlepas akan datang
kaitan-nya dengan return, karena Berdasarkan pengertian
investor selalu mengharap-kan return bahwa return suatu saham
tingkat return yang sesuai atas adalah hasil yang diperoleh dari
setiap risiko investasi yang dihadapi- investasi dengan cara menghitung
nya. Tujuan investor melakukan selisih harga saham periode berjalan
investasi adalah untuk mendapatkan dengan periode sebelumnya dengan
keuntungan atau sering disebut mengabaikan dividen, maka dapat
dengan tingkat pengembalian. ditulis rumus :

90
yang termasuk dalam faktor
Pt - Pt-1 mikroekonomi antara lain rasio
Return Saham = keuangan.
Pt-1
Sumber: Jogiyanto (2003:110) Rasio Keuangan
Keterangan : Rasio-rasio keuangan
Pt= Harga saham periode sekarang kususnya untuk variable bebasnya
Pt-1= Harga saham periode sebelum- yang digunakan dalam penelitian ini
nya meliputi:
Menurut Mohamad Samsul
(2006:333), terdapat banyak faktor Return On Equity (ROE)
yang mempengaruhi return saham, Menurut Kasmir (2012:143)
baik yang bersifat makroekonomi return on equity atau rentabilitas
maupun mikroekonomi. Faktor modal sendiri merupakan rasio untuk
makro ada yang bersifat ekonomi mengukur laba bersih sesudah pajak
maupun nonekonomi. Faktor dengan modal sendiri. Rasio ini
makroekonomi terdiri dalam menunjukkan efisiensi penggunaan
beberapa variabel ekonomi, misalnya modal sendiri. Semakin tinggi rasio
inflasi, suku bunga, kurs valuta ini semakin baik. Artinya, posisis
asing, tingkat pertumbuhan pemilik perusahaan semakin kuat,
ekonomi, harga bahan bakar minyak demikian pula sebaliknya.
di pasar internasional, dan indeks
saham regional. Faktor makro Rumus untuk mencari return
nonekonomi mencakup peristiwa on equity dapat digunakan sebagai
berikut:
politik domestik, peristiwa sosial,
peristiwa hukum, dan peristiwa Earning After Tax
Re turn On Equity =
Total Equity
politik internasional. Sementara itu,

91
Current Ratio (CR)
Menurut Kasmir (2012:125) Debt to Equity Ratio (DER)
current ratio merupakan rasio lancar Debt to equity ratio
yang mengukur kemampuan merupakan rasio yang digunakan
perusahaan membayar kewajiban untuk mengetahui perbandingan
jangka pendek atau utang yang antara total utang dan modal
segera jatuh tempo pada saat sendiri. Rasio ini berguna untuk
ditagih. Dengan kata lain seberapa mengetahui seberapa besar aktiva
banyak aktiva lancar yang tersedia perusahaan dibiayai dari utang.
untuk menutupi kewajiban jangka Dengan kata lain, rasio ini
pendek yang segera jatuh tempo. untuk mengetahui setiap rupiah
CR dapat pula dikatakan sebagai modal sendiri yang dijadikan untuk
bentuk untuk mengukur tingkat jaminan utang dan biasanya rasio ini
keamanan (margin of safety). dinyatakan dalam presentase. Bagi
Dalam praktiknya, CR 200% perusahaan, semakin besar rasio ini
terkadang dianggap ukuran yang akan semkin baik.
memuaskan bagi perusahaan, Rumus untuk mencari debt
sekalipun ukuran yang terpenting to equity ratio dapat digunakan
adalah rata-rata industri untuk perbandingan antara total utang dan
perusahaan yang sejenis. total modal sendiri sebagai berikut:
Rumus untuk mencari current ratio
yang dapat digunakan, sebagai Total U tan g(Debt )
Debt Equity Ratio =
berikut: Equity
Aktiva Lancar (Current Assets)
Curren t Ratio =
U tan g Lancar (Current Liabilities)

92
Total Asset Turn Over (TATO) Sumber: Mohamad Samsul
Total asset turnover (2006:167)
merupakan rasio yang digunakan Hipotesa Penelitian
untuk mengukur penggunaan semua Secara parsial :
aktiva perusahaan. Kemudian juga H0 : Tidak ada pengaruh
mengukur berapa jumlah penjualan Return On Equity terhadap
yang diperoleh dari tiap rupiah Return Saham pada
aktiva dan biasanya ini dinyatakan perusahaan sektor
dengan desimal. Properti dan Real Estate
Rumus untuk mencari total asset yang terdaftar di Bursa
turnover adalah sebagai berikut: Efek Indonesia.
Sales H1 : Ada pengaruh Return On
Total Asset Turnover = Equity terhadap Return
Total Assets
Earning Per Share (EPS) Saham pada perusahaan

Menurut Eduardus Tandelilin sektor Properti dan Real

(2010:365) Earning Per Share Estate yang terdaftar di

adalah laba bersih yang siap Bursa Efek Indonesia.

dibagikan kepada pemegang saham H0 : Tidak ada pengaruh

dibagi dengan jumlah lembar saham Current Ratio terhadap

perusahaan. Return Saham pada

Menurut Ray H. Garisson dkk perusahaan sektor

penerjemah A. Totok Budisantoso Properti dan Real Estate

(2007:594) laba per lembar saham yang terdaftar di Bursa

(Earning Per Share) dihitung dengan Efek Indonesia.

membagi laba bersih yang tersedia H2 : Ada pengaruh Current

bagi pemegang saham beredar Ratio terhadap Return

selam tahun tersebut. Saham pada perusahaan

Laba Bersih sektor Properti dan Real


Laba per saham =
Jumlah Saham Beredar Estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.

93
H0 : Tidak ada pengaruh Debt ti dan Real Estate yang
to Equity Ratio terhadap terdaftar di Bursa Efek
Return Saham pada Indonesia.
perusahaan sektor Proper- H5 : Ada pengaruh Earning Per
ti dan Real Estate yang Share terhadap Return
terdaftar di Bursa Efek Saham pada perusahaan
Indonesia. sektor Properti dan Real
H3 : Ada pengaruh Debt to Estate yang terdaftar di
Equity Ratio terhadap Bursa Efek Indonesia.
Return Saham pada Secara Simultan :
perusahaan sektor Proper- H0 : Tidak ada pengaruh
ti dan Real Estate yang Return On Equity, Current
terdaftar di Bursa Efek Ratio, Debt To Equity
Indonesia. Ratio, Total Asset Turn
H0 : Tidak ada pengaruh Total Over, dan Earning Per
Asset Turn Over terhadap Share terhadap Return
Return Saham pada Saham pada perusahaan
perusahaan sektor Proper- sektor Properti dan Real
ti dan Real Estate yang Estate yang terdaftar di
terdaftar di Bursa Efek Bursa Efek Indonesia.
Indonesia. H6 : Ada pengaruh Return On
H4 : Ada pengaruh Total Asset Equity, Current Ratio,
Turn Over terhadap Debt To Equity Ratio,
Return Saham pada Total Asset Turn Over,
perusahaan sektor Proper- dan Earning Per Share
ti dan Real Estate yang terhadap Return Saham
terdaftar di Bursa Efek pada perusahaan sektor
Indonesia. Properti dan Real Estate
H0 : Tidak ada pengaruh yang terdaftar di Bursa
Earning Per Share terha- Efek Indonesia. Atau
dap Return Saham pada paling sedikit ada satu
perusahaan sektor Proper-

94
variabel yang berpengaruh.

Obyek Penelitian 7. PT. Ciputra Development Tbk


Perusahaan yang dijadikan (CTRA)
obyek penelitian adalah perusahaan 8. PT. Ciputra Surya Tbk (CTRS)
sektor properti dan real estate yang 9. PT. Duta Pertiwi Tbk (DUTI)
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 10. PT. Jakarta Internasional
Daftar perusahaan sektor properti Hotels & Development Tbk
dan real estate yang terdaftar di BEI (JIHD)
yang dijadikan obyek penelitian 11. PT. Jaya Real Property Tbk
adalah sebagai berikut : (JRPT)
1. PT. Alam Sutera Reality Tbk. 12. PT. Lippo Cikarang Tbk
(ASRI) (LPCK)
2. PT. Bekasi Asri Pemula Tbk 13. PT. Lippo Karawaci Tbk
(BAPA) (LPKR)
3. PT. Sentul City Tbk (BKSL) 14. PT. Modernland Realty Tbk
4. PT. Bumi Serpong Damai Tbk (MDLN)
(BSDE) 15. PT. Pakuwon Jati Tbk
5. PT. Bumi Citra Permai Tbk (PWON)
(BCIP) 16. PT. Summarecon Agung Tbk
6. PT. Cowell Development Tbk (SMRA)
(COWL)

Operasional Variabel
Operasional variabel dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting guna
menghindari penyimpangan atau kesalahpahaman pada saat pengumpulan data.

Variabel Indikator Skala Sumber


Return On
Equity (X1) Earning After Tax

95
Kasmir Return On Equity = = Rasio Laporan Keuangan
(2012, 143) Total Equity

Current Current Assets


Ratio (X2) Current Ratio = Rasio Laporan Keuangan
Kasmir Current Liabilities
(2012, 125)

Debt to
Equity Total Debt
Ratio (X3) Debt to Equity Ratio = Rasio Laporan Keuangan
Kasmir Total Equity
(2012, 150)
Total
Assets
Turn Over Sales
TATO =
(X4) Total Assets Rasio Laporan Keuangan
Kasmir
(2012, 160)

Earning Laba Bersih


Per
Share (X5) Laba per Saham = Nominal Laporan Keuangan
Mohamad Jumlah saham
Samsul
(2006,167)

Return Pt - Pt-1
Saham (Y) Return Saham = Desimal Daftar Harga Saham
Jogiyanto Pt-1
(2003:109)

Penelitian ini menggunakan


data historis yang berupa laporan
keuangan tahun 2010-2012 dan
daftar harga saham akhir tahun
2009-2012, pada perusahaan sektor
PEMBAHASAN properti dan real estate, data yang
diperoleh dari Pusar Referensi Pasar

96
Modal (PRPM) di Bursa Efek 2. Menerbitkan laporan
Indonesia (BEI). Peneliti hanya tahunan yang berakhir
memilih 16 perusahaan yang akan pada tanggal 31
menjadi sampel penelitian secara Desember 2012.
random dengan kriteria tertentu 3. Data yang dimiliki
yaitu sebagai berikut : perusahaan lengkap dan
1. Perusahaan terdaftar di sesuai dengan variabel
Bursa Efek Indonesia yang diteliti baik variabel
periode 2010-2012. independen maupun
variabel dependen.
Data Gabungan Variabel

Tabel Gabungan Variabel


Perusahaan Properti dan Real Estate
Periode 31 Desember 2010-2012
ROE DER
      (%) CR (%) (%) TATO EPS RETURN SAHAM
N Kode Tahu
o Emiten n (X1) (X2) (X3) (X4) (X5) (Y)
      (%) (%) (%) (kali) (Rp) (Desimal)
0.172
2010 13.12 98.00 107.00 4 16.26 1.1975
0.229
1 ASRI
2011 21.63 97.78 115.57 9 33.68 0.7557
123.4 0.223
2012 25.70 8 131.33 5 61.19 0.5283
489.3 1.804
2010 5.37 7 29.32 9 17.00 0.3684
236.5 0.189
2 CTRA
2011 6.46 6 50.70 0 21.00 0.1693
155.9 0.221
2012 10.02 8 77.15 2 39.00 0.5623
198.8 0.227
2010 5.70 5 54.75 4 44.00 0.4122
166.6 0.228
3 CTRS
2011 10.23 9 81.07 0 83.00 0.1857
126.0 0.236 139.0
2012 12.37 9 99.96 8 0 1.2682
4 BCIP 233.6 0.439
2010 12.12 7 24.84 1 15.50 0.1122
2011 1.30 263.0 29.78 0.233 1.93 0.0965
8 1

97
0.307
2012 4.93 76.17 77.32 0 6.70 1.0631
133.7 0.277
2010 10.86 9 184.57 0 34.76 1.2901
137.1 0.291
5 SMRA
2011 15.69 0 226.96 3 57.04 0.2052
116.9 0.318 114.8
2012 20.76 6 185.07 4 9 0.4197
420.3 0.193
2010 6.95 1 97.51 5 30.30 -0.2100
603.7 0.229
6 LPKR
2011 6.16 2 94.06 5 31.56 0.1952
559.8 0.247
2012 21.64 8 116.82 7 46.48 0.2990
125.2 0.283
2010 7.78 7 73.99 1 31.82 0.5800
267.7 0.219
7 JIHD
2011 2.11 0 31.72 0 9.18 0.0696
423.7 0.224
2012 2.53 6 31.85 8 14.50 -0.0650
224.3 0.399
2010 16.93 3 82.04 6 19.51 0.5190
223.9 0.206
8 BAPA
2011 7.30 5 83.26 9 9.08 0.1305
229.6 0.158
2012 5.13 8 81.87 3 6.78 -0.0365
281.0 0.092
2010 2.02 7 16.75 1 2.61 0.1275
316.3 0.086
9 BKSL
2011 2.97 9 15.15 5 4.58 0.5915
318.4 0.101
2012 4.59 4 27.78 2 7.04 0.2489
0.112
2010 3.47 88.56 82.62 7 11.85 0.5467
0.185
10 MDLN
2011 6.24 83.11 112.56 3 24.26 0.3265
127.1 0.220
2012 11.70 8 106.28 5 41.57 0.9255
181.9 0.242
2010 11.58 9 196.23 3 93.83 0.4035
139.9 0.442 370.2
11 LPCK
2011 31.37 9 148.58 0 3 2.6241
157.3 0.357 584.8
2012 33.13 1 130.53 7 0 1.8248
12 COWL 2010 6.44 84.37 104.55 0.376 11.14 -0.5773
5

98
127.6 0.469
2011 20.34 6 135.43 9 50.14 0.1535
141.7 0.175
2012 6.14 5 56.85 1 67.42 0.4328
112.9 0.234 100.3
2010 16.23 6 102.80 7 3 0.4858
103.7 0.218 131.1
13 JRPT
2011 18.24 6 114.93 7 4 0.6206
0.220 161.8
2012 19.26 87.57 125.00 4 2 0.7313
114.9 0.249
2010 15.62 5 143.19 2 6.79 1.2615
138.2 0.257
14 PWON
2011 15.95 4 142.07 3 8.62 0.1575
134.2 0.286
2012 24.45 4 141.37 2 15.53 0.0122
192.8 0.213 144.3
2010 10.35 2 47.30 3 5 0.5876
203.0 0.215 188.4
15 DUTI
2011 11.86 4 45.57 4 3 0.5400
264.1 0.238 285.8
2012 11.93 8 27.86 0 5 0.3044
199.6 0.211
2010 7.01 3 57.71 8 34.35 0.6826
189.5 0.219
16 BSDE
2011 12.26 2 54.86 5 48.05 0.1096
157.1 0.222
2012 14.06 9 59.11 4 73.50 0.3295

Transformasi Log Natural


Berdasarkan hasil menggunakan log natural, karena
pengelolahan data dengan satuan alat ukur dari data yang
menggunakn program aplikasi digunakan tidak sama yaitu persen
computer Statistical Package of dan IDR, agar satuan yang
Social Science (SPSS) versi 20.0 digunakan seragam data
dalam penelitian ini data yang ditransformasi kedalam bentuk log
diperoleh dikonversi dengan

99
natural. Berikut data hasil transformasi log natural.

Transformasi Log Natural


Perusahaan Properti dan Real Estate
Periode 2010-2012
TAHU LnX1_RO LnX2_C LnX3_DE LnX4_TAT LnX5_EP LnY_ReturnSaha
N E R R O S m
2010 2.57 4.58 4.67 -1.76 2.79 0.18
2011 3.07 4.58 4.75 -1.47 3.52 -0.28
2012 3.25 4.82 4.88 -1.5 4.11 -0.64
2010 1.68 6.19 3.38 0.59 2.83 -1
2011 1.87 5.47 3.93 -1.67 3.04 -1.78
2012 2.3 5.05 4.35 -1.51 3.66 -0.58
2010 1.74 5.29 4 -1.48 3.78 -0.89
2011 2.33 5.12 4.4 -1.48 4.42 -1.68
2012 2.52 4.84 4.6 -1.44 4.93 0.24
2010 2.49 5.45 3.21 -0.82 2.74 -2.19
2011 0.26 5.57 3.39 -1.46 0.66 -2.34
2012 1.6 4.33 4.35 -1.18 1.9 0.06
2010 2.39 4.9 5.22 -1.28 3.55 0.25
2011 2.75 4.92 5.42 -1.23 4.04 -1.58
2012 3.03 4.76 5.22 -1.14 4.74 -0.87
2010 1.94 6.04 4.58 -1.64 3.41  
2011 1.82 6.4 4.54 -1.47 3.45 -1.63
2012 3.07 6.33 4.76 -1.4 3.84 -1.21
2010 2.05 4.83 4.3 -1.26 3.46 -0.54
2011 0.75 5.59 3.46 -1.52 2.22 -2.66
2012 0.93 6.05 3.46 -1.49 2.67  
2010 2.83 5.41 4.41 -0.92 2.97 -0.66
2011 1.99 5.41 4.42 -1.58 2.21 -2.04
2012 1.64 5.44 4.41 -1.84 1.91  
2010 0.7 5.64 2.82 -2.38 0.96 -2.06
2011 1.09 5.76 2.72 -2.45 1.52 -0.53
2012 1.52 5.76 3.32 -2.29 1.95 -1.39
2011 1.83 4.42 4.72 -1.69 3.19 -1.12
2012 2.46 4.85 4.67 -1.51 3.73 -0.08
2010 2.45 5.2 5.28 -1.42 4.54 -0.91
2011 3.45 4.94 5 -0.82 5.91 0.96
2012 3.5 5.06 4.87 -1.03 6.37 0.6
2010 1.86 4.44 4.65 -0.98 2.41  
2011 3.01 4.85 4.91 -0.76 3.91 -1.87

100
2012 1.81 4.95 4.04 -1.74 4.21 -0.84
2010 2.79 4.73 4.63 -1.45 4.61 -0.72
2011 2.9 4.64 4.74 -1.52 4.88 -0.48
2012 2.96 4.47 4.83 -1.51 5.09 -0.31
2010 2.75 4.74 4.96 -1.39 1.92 0.23
2011 2.77 4.93 4.96 -1.36 2.15 -1.85
2012 3.2 4.9 4.95 -1.25 2.74 -4.41
2010 2.34 5.26 3.86 -1.55 4.97 -0.53
2011 2.47 5.31 3.82 -1.54 5.24 -0.62
2012 2.48 5.58 3.33 -1.44 5.66 -1.19
2010 1.95 5.3 4.06 -1.55 3.54 -0.38
2011 2.51 5.24 4 -1.52 3.87 -2.21
2012 2.64 5.06 4.08 -1.5 4.3 -1.11

Pengujian Hipotesis dan Pembahasan


Uji Asumsi Klasik maka model regresi bebas dari
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini multikolinieritas.
terdiri dari uji multikolinieritas, uji Uji Multikolinearitas
heteroskedastisitas, uji Normalitas
dan uji autokorelasi.
1. Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Menurut Dwi Priyatno (2011:288), Tolerance VIF
LnX1_ROE .306 3.271
uji multikolinieritas digunakan untuk LnX2_CR .642 1.557

menguji apakah model regresi 1 LnX3_DER .396 2.527


LnX4_TATO .800 1.249

ditemukan adanya korelasi antar LnX5_EPS .526 1.900


LnX1_ROE .324 3.083

variabel independen (bebas). Model 2


LnX2_CR
LnX3_DER
.689
.399
1.451
2.507
LnX5_EPS .526 1.900
LnX1_ROE .487 2.054

regresi yang baik, tidak terjadi


3 LnX2_CR .870 1.149
LnX5_EPS .533 1.877
LnX2_CR .955 1.047
korelasi antar variabel independen 4
Berdasarkan tabel, dapat
(bebas). Metode pengujian yang
dilihat bahwa nilai Variane Inflation
biasa digunakan yaitu dengan
Factor (VIF) menunjukkan angka
melihat nilai Variance Inflation
sekitar 1 dan nilai Tolerance
Factor (VIF) dan Tolerance pada
menunjukkan angka yang mendekati
model regresi. Jika nilai VIF kurang
1, sehingga sesuai dengan hasil
dari 10 dan tolerence lebih dari 0,1

101
model regresi tersebut dapat Gambar Scatterplot
disimpulkan bahwa tidak terjadi Sumber : Output SPSS 20
multikolinieritas.
Dari gambar scatterplot tersebut
2. Uji Heteroskedastisitas
terlihat bahwa Output SPSS pada
Uji Heteroskedastisitas gambar Scatterplot menunjukkan
dimaksudkan untuk mengetahui titik-titik data menyebar di atas dan
dibawah atau disekitar angka 0 dan
apakah variasi residual absolute
penyebaran titik-titik data tidak
sama atau tidak untuk semua membentuk pola tertentu maka
pengamatan. Model regresi yang dapat disimpulkan bahwa variabel
independen terbebas dari asumsi
baik adalah model yang dikatakan
klasik heterokedastisitas dan layak
homoskedastisitas dimana memiliki digunakan dalam penelitian.
persamaan varian residual suatu
3. Uji Normalitas
periode pengamatan dengan periode
Uji normalitas bertujuan untuk
pengamatan yang lain atau tidak
menguji apakah data penelitian pada
terjadi heteroskedastisitas.
sebuah model regresi, baik variabel
dependen maupun variabel
independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau
tidak, model regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau
mendekati normal. Dalam penelitian
ini menggunakan pengujian dengan

melihat normal probability plotyang dibandingkan dengan garis diagonal


membandingkan distribusi kumulatif dan ploting data akan dibandingkan
dari data sesungguhnya dengan dengan garis diagonal dan dengan
distribusi komulatif normal. Distribusi pengujian histrogram, hasilnya
normal akan membentuk satu garis sebagai berikut :
diagonal dan ploting data akan

102
Tampilan histrogram pada gambar ,
menunjukkan bahwa grafik
histrogram memberikan pola
distribusi mendekati normal.
4. Uji Autokorelasi
uji autokorelasi digunakan untuk
megetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik auto
korelasi, yaitu korelasi yang terjadi
Gambar Normal P-P Plot
antara residual pada suatu
Sumber : Output SPSS 20
pengamatan dengan pengamatan
Pada gambar, Hasil dari
lain pada model regresi. Persyaratan
output SPSS Normal P-Plot,
yang harus dipenuhi adalah tidak
memperlihatkan bahwa distribusi
adanya auto korelasi dalam model
dari titik-titik data menyebar
regresi. Metode pengujian yang
disekitar garis diagonal dan
sering digunakan adalah dengan Uji
penyebaran titik-titik data searah
Durbin-Watson (Uji DW) dengan
dengan garis diagonal. Jadi data
ketentuan sebagai berikut (Purbayu
pada variabel penelitian dapat
dan Ashari, 2005:240):
dikatakan normal dan layak untuk
1. d<dL: Terjadi masalah autokore-
digunakan dalam penelitian.
lasi yang positif yang perlu
perbaikan
2. dL<d<dU : Ada masalah
autokorelasi positif tetapi lemah
dimana perbaikan akan lebih
baik
3. dU<d<4-dL : Tidak ada
masalah auto korelasi
4. 4-dU<d<4-dL : Masalah
Gambar Histogram autokorelasi lemah dimana
Sumber : Output SPSS 20 perbaikan akan lebih baik

103
5. 4-dL<d: Masalah autokorelasi
serius

Uji Autokorelasi

Model Summarye

Model Change Statistics Durbin-Watson


R Square F Change df1 df2 Sig. F Change
Change
1 .255a 2.607 5 38 .040
2 .000b .002 1 38 .963
c
3 .000 .018 1 39 .893
4 -.008d .456 1 40 .503 2.102
a. Predictors: (Constant), LnX5_EPS, LnX2_CR, LnX4_TATO, LnX3_DER, LnX1_ROE
b. Predictors: (Constant), LnX5_EPS, LnX2_CR, LnX3_DER, LnX1_ROE
c. Predictors: (Constant), LnX5_EPS, LnX2_CR, LnX1_ROE
Sumber : Output SPSS 20
Berdasarkan Tabel pada (1.2769). sehingga kesimpulannya
output SPSS diperoleh nilai Durbin tidak terdapat autokorelasi.
Watson 2.102. Dengan jumlah Analisis Koefisien Korelasi
variabel bebas (k) = 5 dan jumlah Untuk mengetahui berapa
data (n) = 44, serta dengan tingkat besar hubungan kedua variabel
signifikan sebesar 0.05 atau 5%, tersebut yaitu variabel dependen
maka berdasarkan tabel Durbin- dan variabel independen, dapat
Watson diperoleh dL (nilai batas diukur dengan suatu koefisien
bawah) = 1.2769 dan dU (nilai korelasi. Dalam penelitian ini korelasi
batas atas) = 1.7777 sehingga dapat variabel tersebut dapat dilihat dari
disimpulkan bahwa dU < DW < 4 – tabel berikut ini :
dL atau 1.7777 < 2.102 < 4 –
Koefisien Korelasi

104
Correlations

LnY_Return_Saham LnX1_ROE LnX2_CR LnX3_DER LnX4_TATO LnX5_EPS


LnY_Return_Saham 1.000 .277 -.358 .274 .046 .413

LnX1_ROE .277 1.000 -.357 .699 .374 .683


LnX2_CR -.358 -.357 1.000 -.556 .082 -.213
Pearson Correlation
LnX3_DER .274 .699 -.556 1.000 .236 .415
LnX4_TATO .046 .374 .082 .236 1.000 .260
LnX5_EPS .413 .683 -.213 .415 .260 1.000
LnY_Return_Saham . .034 .009 .036 .384 .003
LnX1_ROE .034 . .009 .000 .006 .000
LnX2_CR .009 .009 . .000 .299 .083
Sig. (1-tailed)
LnX3_DER .036 .000 .000 . .061 .003
LnX4_TATO .384 .006 .299 .061 . .044
LnX5_EPS .003 .000 .083 .003 .044 .
LnY_Return_Saham 44 44 44 44 44 44
LnX1_ROE 44 44 44 44 44 44
LnX2_CR 44 44 44 44 44 44
N
LnX3_DER 44 44 44 44 44 44
LnX4_TATO 44 44 44 44 44 44
LnX5_EPS 44 44 44 44 44 44

Sumber : Output SPSS 20


Menurut Yus Agusyana  Jika KK bernilai +1 atau -1 maka
(2011:86) koefisien korelasi (KK) variabel-variabel menunjukkan
memiliki nilai antara -1 hingga +1 (- korelasi positif atau negatif yang
1 ≤ KK ≤ +1), dengan ketentuan sempurna.
sebagai berikut : Batas-batas nilai koefisien korelasi
 Jika KK bernilai positif maka diinterpretasikan sebagai berikut :
variabel-variabel berkorelasi  0,00 sampai dengan 0,20 berarti
positif. Semakin dekat nilai KK ke korelasinya sangat lemah.
+1 semakin kuat korelasinya,  0,21 sampai dengan 0,40 berarti
demikian pula sebaliknya. korelasinya lemah.
 Jika KK bernilai negatif maka  0,41 sampai dengan 0,70 berarti
variabel-variabel berkorelasi korelasinya kuat.
negatif. Semakin dekat nilai KK  0,71 sampai dengan 0,90 berarti
ke -1 maka semakin kuat korelasinya sangat kuat.
korelasinya, demikian pula  0,91 sampai dengan 0,99 berarti
sebaliknya. korelasinya sangat kuat sekali
 Jika KK bernilai 0 (nol) maka  1,00 berarti korelasi sempurna
variabel-variabel tidak menunjuk-
kan korelasi.
Berdasarkan table di atas dapat variabel independen terhadap
dilihat korelasi masing-masing variabel dependen adalah sbb :

105
a. Korelasi antara return on equity saham signifikan karena nilai Sig
(ROE) dengan return saham
sebesar 0.036 <0.05
Korelasi antara ROE dengan
d. Korelasi antara Total Asets Turn
return saham sebesar 0.277
Over (TATO) dengan return
artinya korelasi rendah dengan saham
Korelasi antara TATO dengan
arah hubungan positif, yaitu
return saham sebesar 0.046
apabila ROE naik maka return
artinya korelasi sangat rendah
saham juga akan naik.
dengan hubungan yang positif,
Hubungan ROE dengan return
yaitu apabila TATO naik maka
saham signifikan karena nilai Sig
return saham juga akan naik.
sebesar 0.035< 0.05
Hubungan TATO dengan return
b. Korelasi antara Current Ratio
(CR) dengan return saham saham tidak signifikan karena
Korelasi antara CR dengan
nilai Sig sebesar 0.384 > 0.05
return saham sebesar -0.358
e. Korelasi antara Earning Per
artinya korelasi rendah dengan Share (EPS) dengan return
saham
hubungan yang negatif, yaitu
Korelasi antara EPS dengan
apabila CR naik maka return
return saham sebesar 0.413
saham akan turun. Hubungan CR
artinya korelasi sedang dengan
dengan return saham signifikan
hubungan yang positif, yaitu
0.009 karena nilai Sig sebesar
apabila EPS naik maka return
0.009 <0.05
saham juga akan naik.
c. Korelasi antara Debt to Equity
Hubungan EPS dengan return
Ratio (DER) dengan return
saham saham signifikan karena nilai Sig
Korelasi antara DER dengan
sebesar 0.03 < 0.05
return saham sebesar 0.274
Analisis Koefisien Determinasi
artinya korelasi rendah dengan
Koefisien determinasi (R²)
hubungan yang positif, yaitu
bertujuan untuk mengetahui
apabila DER naik maka return
seberapa besar kemampuan variabel
saham juga akan naik.
independen menjelaskan variabel
Hubungan DER dengan return
dependen.

Koefisien determinasi terletak pada tabel sebagai berikut :

106
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
e
Model Summary

Model R R Adjusted R Std. Error of Change Statistics Durbin-


Square Square the Estimate R Square F df1 df2 Sig. F Watson
Change Change Change
a
1 .505 .255 .157 .91121 .255 2.607 5 38 .040
b
2 .505 .255 .179 .89947 .000 .002 1 38 .963
c
3 .505 .255 .199 .88837 .000 .018 1 39 .893
d
4 .497 .247 .210 .88245 -.008 .456 1 40 .503 2.102
a. Predictors: (Constant), LnX5_EPS, LnX2_CR, LnX4_TATO, LnX3_DER, LnX1_ROE
b. Predictors: (Constant), LnX5_EPS, LnX2_CR, LnX3_DER, LnX1_ROE
c. Predictors: (Constant), LnX5_EPS, LnX2_CR, LnX1_ROE
d. Predictors: (Constant), LnX5_EPS, LnX2_CR
e. Dependent Variable: LnY_Return_Saham

Sumber : Output SPSS 20


Koefisien determinasi saham dapat dijelaskan oleh variabel
(regresi) untuk mengetahui independent Earning Per Share (X5)
seberapa besar kontribusi X dan Current Ratio (X2). Jadi sisanya
terhadap naik turunnya Y. 79% (100%-21%) dipengaruhi oleh
Berdasarkan tabel di atas diperoleh faktor-faktor lain diluar variabel yang
Adjusted R Square sebesar 0.210 digunakan.
artinya 21.0% perubahan return
Persamaan Regresi Berganda

Tabel Garis Regresi


a
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta

(Constant) 1.289 2.853 .452 .654

LnX1_ROE -.206 .338 -.154 -.608 .547

LnX2_CR -.615 .354 -.304 -1.739 .090


1
LnX3_DER .042 .329 .029 .129 .898

LnX4_TATO .015 .327 .007 .046 .963

LnX5_EPS .337 .148 .439 2.277 .029


2 (Constant) 1.231 2.530 .486 .629

107
LnX1_ROE -.202 .324 -.151 -.623 .537

LnX2_CR -.611 .337 -.302 -1.812 .078

LnX3_DER .044 .323 .030 .136 .893

LnX5_EPS .337 .146 .439 2.306 .026

(Constant) 1.477 1.738 .850 .400

LnX1_ROE -.176 .261 -.132 -.675 .503


3
LnX2_CR -.632 .296 -.312 -2.132 .039

LnX5_EPS .335 .143 .436 2.334 .025

(Constant) .995 1.574 .632 .531

4 LnX2_CR -.572 .281 -.283 -2.037 .048

LnX5_EPS .270 .106 .353 2.541 .015


a. Dependent Variable: LnY_Return_Saham
Sumber : Output SPSS 20
 Koefisien variabel X5 (EPS) =
Persamaan regresi : positif 0.270 artinya bila earning
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + ... + bkXk per share naik 1% maka return
LnY_Return_Saham = = 0.995 – saham naik sebesar 0.270 atau
0.572LnX2_CR + 0.270LnX5_EPS bila earning per share turun 1 %
Pengertian persamaan regresi : maka return saham turun
 Konstanta sebesar 0.995 artinya sebesar 0.270
bila CR dan EPS = 0 atau tidak
ada, maka perusahaan mampu Hasil Pengujian Hipotesis
menghasilkan return saham Pengujian hipotesis dalam
sebesar 0.995 penelitian ini terdiri dari uji simultan
 Koefisien variabel X2 (CR) = dan uji parsial. Uji simultan untuk
negatif 0.572 artinya bila current menguji hipotesis bahwa ada
ratio naik 1% maka return pengaruh secara bersama-sama
saham turun sebesar 0.572 atau variabel bebas (return on equity,
bila current ratio turun 1% maka current ratio, debt to equity ratio,
return saham naik sebesar 0.572 total assets turn over, dan earning
per share) terhadap return saham

108
dengan menggunakan uji F
(simultan) dan uji t (parsial) untuk
menguji pengaruh variabel-variabel
bebas secara sendiri-sendiri terhadap
harga saham dengan menggunakan
uji t.

Pengujian Secara Parsial (Uji t) dan Real Estate yang terdaftar di


Uji statistik t atau uji partial Bursa Efek Indonesia.
dilakukuan untuk menggambarkan • H2 : Ada pengaruh Current Ratio
seberapa jauh pengaruh satu terhadap Return Saham pada
variabel independen (return on perusahaan sektor Properti dan
equity, current ratio, debt to equity Real Estate yang terdaftar di
ratio, total assets turn over, dan Bursa Efek Indonesia.
earning per share) secara partial • H0 : Tidak ada pengaruh Debt to
atau sendiri-sendiri dalam Equity Ratio terhadap Return
menerangkan variabel dependen Saham pada perusahaan sektor
(return saham). Properti dan Real Estate yang
• H0 : Tidak ada pengaruh Return terdaftar di Bursa Efek
On Equity terhadap Return Saham Indonesia.
pada perusahaan sektor Properti • H3 : Ada pengaruh Debt to Equity
dan Real Estate yang terdaftar di Ratio terhadap Return Saham
Bursa Efek Indonesia. pada perusahaan sektor Properti
• H1 : Ada pengaruh Return On dan Real Estate yang terdaftar
Equity terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia.
pada perusahaan sektor Properti • H0 : Tidak ada pengaruh Total
dan Real Estate yang terdaftar di Asset Turn Over terhadap Return
Bursa Efek Indonesia. Saham pada perusahaan sektor
• H0 : Tidak ada pengaruh Current Properti dan Real Estate yang
Ratio terhadap Return Saham terdaftar di Bursa Efek
pada perusahaan sektor Properti Indonesia.

109
• H4 : Ada pengaruh Total Asset • H5 : Ada pengaruh Earning Per
Turn Over terhadap Return Share terhadap Return Saham
Saham pada perusahaan sektor pada perusahaan sektor Properti
Properti dan Real Estate yang dan Real Estate yang terdaftar
terdaftar di Bursa Efek di Bursa Efek Indonesia.
Indonesia. Cara pengambilan keputusan adalah
• H0 : Tidak ada pengaruh Earning Jika signifikan penelitian > 0,05 , Ho
diterima
Per Share terhadap Return
Jika signifikan penelitian > 0,05 , Ho
Saham pada perusahaan sektor ditolak
Properti dan Real Estate yang Atau dengan cara melihat tabel t :
Jika – t tabel< t hitung, maka Ho
terdaftar di Bursa Efek
diterima
Indonesia. Jika - t hitung< - t tabel atau
t hitung>t tabel, maka Ho ditolak

Tabel Uji t

Coefficients a

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients
B Std. Error Beta

(Constant) 1.289 2.853 .452 .654

LnX1_ROE -.206 .338 -.154 -.608 .547

LnX2_CR -.615 .354 -.304 -1.739 .090


1
LnX3_DER .042 .329 .029 .129 .898

LnX4_TATO .015 .327 .007 .046 .963

LnX5_EPS .337 .148 .439 2.277 .029

(Constant) 1.231 2.530 .486 .629

LnX1_ROE -.202 .324 -.151 -.623 .537

2 LnX2_CR -.611 .337 -.302 -1.812 .078

LnX3_DER .044 .323 .030 .136 .893

LnX5_EPS .337 .146 .439 2.306 .026

110
Analisisi Uji T (variabel yang  Significant level 0.015 < 0.05
berpengaruh) : maka H0 ditolak dan H5 diterima.
 Significant level 0.048 < 0.05 Artinya : Ada pengaruh Earning
maka H0 ditolak dan H2 diterima. Per Share terhadap Return
Artinya : Ada pengaruh Current Saham pada perusahaan sektor
Ratio terhadap Return Saham Properti dan Real Estate yang
pada perusahaan sektor Properti terdaftar di Bursa Efek
dan Real Estate yang terdaftar Indonesia.
di Bursa Efek Indonesia.
Pengujian Secara Simultan H6 : Ada pengaruh Return On Equity,
Uji simultan (Uji F) ini Current Ratio, Debt To Equity Ratio,
dilakukan untuk menggambarkan Total Asset Turn Over, dan Earning
seberapa jauh pengaruh variabel Per Share terhadap Return Saham
bebas atau Independen (return on pada perusahaan sektor Properti dan
equity, current ratio, debt to equity Real Estate yang terdaftar di Bursa
ratio, total assets turn over, dan Efek Indonesia, atau paling sedikit
earning per share) secara bersama- ada satu variabel yang berpengaruh
sama dalam menerangkan variabel Kriteria uji hipotesis yang digunakan
terikat atau dependen (return adalah sebagai berikut :
saham). Jika signifikan penelitian < 0,05
Hipotesis : maka Ho ditolak
H0 : Tidak ada pengaruh Return On Jika signifikan penelitian > 0,05
Equity, Current Ratio, Debt To maka Ho diterima
Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Atau dengan cara melihat F hitung
dan Earning Per Share terhadap dengan F Tabel :
Return Saham pada perusahaan Jika F hitung > F tabel, maka Ho
sektor Properti dan Real Estate ditolak
yang terdaftar di Bursa Efek Jika F hitung < F tabel, maka Ho
Indonesia. diterima

111
Uji F
ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Regression 10.822 5 2.164 2.607 .040 b
1 Residual 31.551 38 .830
Total 42.373 43
c
Regression 10.820 4 2.705 3.343 .019
2 Residual 31.553 39 .809
Total 42.373 43
Regression 10.805 3 3.602 4.564 .008 d
3 Residual 31.568 40 .789
Total 42.373 43
Regression 10.446 2 5.223 6.707 .003 e
4 Residual 31.928 41 .779
Total 42.373 43
a. Dependent Variable: LnY_Return_Saham
b. Predictors: (Constant), LnX5_EPS, LnX2_CR, LnX4_TATO, LnX3_DER, LnX1_ROE
c. Predictors: (Constant), LnX5_EPS, LnX2_CR, LnX3_DER, LnX1_ROE
d. Predictors: (Constant), LnX5_EPS, LnX2_CR, LnX1_ROE
e. Predictors: (Constant), LnX5_EPS, LnX2_CR

Sumber : Output SPSS


Estate yang terdaftar di Bursa Efek
Berdasarkan table di atas Indonesia.
nilai Significant level 0.003 < 0.05 Interpretasi Hasil Penelitian
maka H0 ditolak dan H6 diterima, Berdasarkan hasil-hasil yang
artinya : Ada pengaruh secara sudah dibahas dan diuraikan di atas
signifikan antara Return On Equity, maka didapatkan hasil sebagai
Current Ratio, Debt To Equity Ratio, berikut :
Total Asset Turn Over, dan Earning Hubungan antara variabel
Per Share secara simultan (bersama- return on equity (ROE) dengan
sama) terhadap Return Saham pada return saham sebesar 0.277 artinya
perusahaan sektor Properti dan Real korelasi rendah dengan arah

112
hubungan positif, yaitu apabila ROE Hubungan antara variabel
naik maka return saham juga akan total assets turn over (TATO)
naik dan pada saat ROE turun maka dengan return saham sebesar 0.046
return saham akan turun pula. Dari artinya korelasi sangat rendah
hasil pengujian hipotesis, sacara dengan hubungan yang positif, yaitu
parsial (sendiri-sendiri) tidak ada apabila TATO naik maka return
pengaruh yang signifikan antara saham juga akan naik dan apabila
ROE dengan return saham. TATO turun maka return saham
Hubungan antara variabel akan turun. Dari hasil pengujian
current ratio (CR) dengan return hipotesis, sacara parsial (sendiri-
saham sebesar sebesar -0.358 sendiri) tidak ada pengaruh yang
artinya korelasi rendah dengan signifikan antara TATO dengan
hubungan yang negatif, yaitu return saham.
apabila CR naik maka return saham Hubungan antara variabel
akan turun dan apabila CR turun total earning per share (EPS)
maka return saham akan naik. Dari dengan return saham sebesar 0.413
hasil pengujian hipotesis, sacara artinya korelasi sedang dengan
parsial (sendiri-sendiri) ada hubungan yang positif, yaitu apabila
pengaruh yang signifikan antara CR EPS naik maka return saham juga
dengan return saham. akan naik dan apabila EPS turun
Hubungan antara variabel maka return saham akan turun. Dari
debt to equity ratio (DER) dengan hasil pengujian hipotesis, sacara
return saham sebesar sebesar 0.274 parsial (sendiri-sendiri) ada
artinya korelasi rendah dengan pengaruh yang signifikan antara EPS
hubungan yang positif, yaitu apabila dengan return saham.
DER naik maka return saham juga Dari hasil uji F juga didapat
akan naik dan apabila DER turun hasil ada pengaruh secara signifikan
maka return saham akan turun. Dari antara Return On Equity, Current
hasil pengujian hipotesis, sacara Ratio, Debt To Equity Ratio, Total
parsial (sendiri-sendiri) tidak ada Asset Turn Over, dan Earning Per
pengaruh yang signifikan antara Share secara simultan (bersama-
DER dengan return saham. sama) terhadap Return Saham pada

113
perusahaan sektor Properti dan Real Setelah dilakukan analisis data
Estate yang terdaftar di Bursa Efek penelitian maka diperoleh
Indonesia. Sehingga dapat dikatakan kesimpulan sebagai berikut :
bahwa Return On Equity, Current 1. Tidak ada pengaruh yang
Ratio, Debt To Equity Ratio, Total signifikan antara Return On
Asset Turn Over, dan Earning Per Equity (ROE) terhadap Return
Share secara simultan (bersama- Saham pada perusahaan Properti
sama) memiliki pengaruh terhadap dan Real Estate secara parsial
Return Saham (sendiri-sendiri).

KESIMPULAN

2. Ada pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham pada


antara Current ratio (CR) perusahaan Properti dan Real
terhadap terhadap Return Saham Estate secara parsial (sendiri-
pada perusahaan Properti dan sendiri).
Real Estate secara parsial 6. Ada pengaruh secara signifikan
(sendiri-sendiri). antara Return on Equity (ROE),
3. Tidak ada pengaruh yang Current Ratio (CR), Debt to
signifikan antara Debt to Equity Equity Ratio (DER), Total Assets
Ratio (DER) terhadap Return Turn Over (TATO) dan Earning
Saham pada perusahaan Properti Per Share (EPS) terhadap Return
dan Real Estate secara parsial Saham pada perusahaan Properti
(sendiri-sendiri). dan Real Estate secara simultan
4. Tidak ada pengaruh yang (bersama-sama).
signifikan antara Total Assets
Turn Over (TATO) terhadap
DAFTAR PUSTAKA
Return Saham pada perusahaan
Properti dan Real Estate secara
Gumantri, Tatang Ari. 2011.
parsial (sendiri-sendiri). Manajemen Investasi,Konsep
Teori dan Aplikasi. Jakarta:
5. Ada pengaruh yang signifikan
Mitra Wacana Media.
antara Earning Per Share (EPS)

114
Hakim, Abdul. 2010. Statistika Tjiptono Darmadji dan M.
Deskriptif Untuk Ekonomi Fakhrudin Hendy. 2001.
dan Bisnis. Yogyakarta: Pasar Modal di Indonesia
Ekonisia. Pendekatan Tanya Jawab.
Jakarta: Salemba Empat
Harinaldi. 2005. Prinsip-prinsip
Statistik Untuk Teknik dan
Sains. Jakarta: Erlangga.

Hartono, Jogiyanto. 2003. Teori


Portofolio dan Analisis
Investasi. Yogyakarta: BPFT.

Herjanto, Eddy. 2009. Sains


Manajemen: Analisis Kuanti-
tatif untuk Pengambilan
Keputusan.Jakarta: Grasindo.

Kasmir dan Jakfar. 2012. Studi


Kelayakan Bisnis. Jakarta:
Prenada Media Group.

Mardalis. 2007. Metode Penelitian


(Suatu Pendekatan Propo-
sal). Jakarta: Bumi Aksara.

Priyatno, Duwi. 2009. SPSS Untuk


Analisis Korelasi, Regresi,
dan Multivariate. Yogya-karta:
Gava Media.

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar


Modal dan Manajemen
Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Sarwoko. 2007. Statistik Inferensi.


Yogyakarta: Andi.

Santoso, Singgih. 2010. Statistik


Nonparametik. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo

Tandelilin, Eduardus. 2001.


Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio.
Yogyakarta: BPFE

115
116

You might also like