A.

PENYAJIAN DATA HASIL PRAKTIKUM

Tabel 01. Data Jenis Leukosit Kelompok 9

Nama A1 A2 A3
1 Neutrofil 1 Monosit
Ni KadekPutri A. 1 Eosinofil
2 Limfosit 1 Limfosit
2 Limfosit
I Made Widiana 1 Eosinofil 1 Monosit
1 Neutrofil
Sabrina Intan 1 Neutrofil
1 Eosinofil 1 Monosit
Maulida 2 Limfosit

Tabel 02. Data Perhitungan Leukosit Kelas

Kelompok Nama A1/B1/C1/D1 A2/B2/C2/D2 A3/B3/C3/D3
Kelompok 1 Azmi 1 Nutrofil 1 Eosinofil 1 Monosit
2 Limfosit
Anik 1 Nutrofil 1 Eosinofil 1 Monosit
2 Limfosit 1 Limfosit 1 Limfosit
Iza 1 Nutrofil 1 Eosinofil 1 Monosit
2 Limfosit 1 Limfosit

Fiah 1 Nutrofil 1 Eosinofil 1 Monosit

2 Limfosit 1 Limfosit 1 Limfosit
Kelompok 2 Rindra 2 Neutrofil 2 Limfosit 2 Limfosit
1 Basofil 1 Monosit
Dian 2 Neutrofil 2 Limfosit 2 Limfosit
1 Basofil 1 Monosit
Ory 2 Neutrofil 2 Limfosit 2 Limfosit
1 Basofil 1 Monosit
Ade 2 Neutrofil 2 Limfosit 2 Limfosit
1 Basofil 1 Monosit
Eren 2 Neutrofil 2 Limfosit 2 Limfosit
1 Basofil 2 Monosit
Kelompok 3 Hesti 1 Monosit I Eosinosil I Eosinosil
1 Limfosit 1 Neutrofil
Asti 1 Monosit I Eosinosil I Eosinosil
1 Limfosit 1 Neutrofil
Alfina 1 Monosit I Eosinosil I Eosinosil
1 Limfosit 1 Neutrofil
Nilam 1 Monosit I Eosinosil I Eosinosil
1 Limfosit 1 Neutrofil
Yanti 1 Monosit I Eosinosil I Eosinosil
1 Limfosit 1 Neutrofil
Kelompok 4 Anggita I Neutrofil 1 Monosit 2 Neutrofil
2 Limfosit 1 Limfosit
Zuli I Neutrofil I Monosit 2 Neutrofil
2 Limfosit 2 Limfosit
Dea I Neutrofil I Monosit 2 Neutrofil
 2 Limfosit 2 Limfosit
Yosima I Neutrofil 1 Monosit 2 Neutrofil
2 Limfosit 1 Limfosit
Diana I Neutrofil I Monosit 2 Neutrofil
2 Limfosit 2 Limfosit
Kelompok 5 Ula 1 Neutrofil 1 Eosinofil 1 Monosit
2 Limfosit 1 Limfosit
Sinta 1 Neutrofil 1 Eosinofil 1 Monosit
2 Limfosit 1 Limfosit
Sofi 1 Neutrofil 1 Eosinofil 1 Monosit
2 Limfosit 1 Limfosit
Lisa 1 Neutrofil 1 Eosinofil 1 Monosit
2 Limfosit
Kelompok 6 Laila Muna 2 Neutrofil 2 Limfosit 2 Limfosit
1 Eosinofil 1 Monosit
Diah Arum 2 Neutrofil 1 Limfosit 2 Limfosit
2 Basofi; 1 Monosit
Safira 2 Neutrofil 1 Monosit 2 Limfosit
2 Limfosit 1 Monosit
Garlinda 2 Neutrofil 2 Limfosit 2 Limfosit
1 Eosinofil 1 Monosit
Kelompok 7 Aliyah I Monosit 1 Limfosit 1 Eosinofil
1 Eosinofil 1 Neutrofil
Arifah I Monosit 1 Limfosit 1 Eosinofil
1 Eosinofil 1 Neutrofil
Inggrid I Monosit 1 Limfosit 1 Eosinofil
1 Eosinofil 1 Neutrofil
Fitri I Monosit 1 Limfosit 1 Eosinofil
1 Eosinofil 1 Neutrofil
Kelompok 8 Ira 2 Limfosit 2 Basofil 2 Neutrofil
1 Eosinofil 1 Monosit

Afi 2 Limfosit 2 Basofil 2 Neutrofil

1 Eosinofil 1 Monosit
Dewi 2 Limfosit 2 Basofil 2 Neutrofil
1 Eosinofil 1 Monosit
Puput 2 Limfosit 2 Basofil 2 Neutrofil
1 Eosinofil 1 Monosit
Kelompok 9 Putri 1 Neutrofil 1 Eosinofil 1 Monosit
1 Limfosit
2 Limfosit
Widiana 1 Neutrofil 1 Eosinofil 1 Monosit
2 Limfosit
Intan 1 Neutrofil 1 Eosinofil 1 Monosit
2 Limfosit
Kelompok 10 Abu 2 Neutrofil 2 Limfosit 2 Limfosit
1 Monosit 1 Monosit
Siti 2 Neutrofil 2 Limfosit 2 Limfosit
1 Monosit 1 Monosit
Rina 2 Neutrofil 2 Limfosit 2 Limfosit
1 Monosit 1 Monosit
 B. PENGOLAHAN DATA
1. Tampilan Jenis Leukosit Pada Gambar A1-A3

Tabel 03. Perhitungan Jenis Leukosit

Nama A1 A2 A3
1 Neutrofil 1 Monosit
Ni KadekPutri A. 1 Eosinofil
2 Limfosit 1 Limfosit
2 Limfosit
I Made Widiana 1 Eosinofil 1 Monosit
1 Neutrofil
Sabrina Intan 1 Neutrofil
1 Eosinofil 1 Monosit
Maulida 2 Limfosit

2. Presentase Jenis-jenis Leukosit Pada Gambar A1-A3

 Neutrofil =
p

C. Pembahasan
Praktikum uji leukosit pada hewan bertujuan untuk mengetahui jumlah leukosit yang terdapat
pada hewan percobaan dimana pada praktikum ini hewan yang duigunakan sebagai bahan percobaan
adalah tikus. Alat dan bahan yang digunakan antara lain : Mikroskop, Hemositometer,
Mikrohematokrit, EDTA/heparin, Larutan Turk, Alkohol 70 %, darah tikus. Hemositometer berfungsi
untuk menghitung sel darah (hemoglobin) dalam darah, baik sel darah putih maupun sel darah merah.
hemositometer ditutupin dengan cover glass sebelum diamati di bawah mikroskop. Mikroskop
digunakan untuk mengamati jumlah leukosit pada sampel darah tikus. Darah tikus digunakan sebagai
sampel dalam praktikum ini, Alkohol 70 % digunakan untuk mensterilkan alat-alat yang akan dipakai
pada saat peraktikum. EDTA/heparin digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan
menghambat kerja activator pada pembekuan darah , Larutan Turk digunakan untuk mengencerkan
leukosit dan melisiskan sel darah selain leukosit agar memudahkan saat perhitungan leukosit.Pada
praktikum ini digunakan pengenceran 10x dimana pengenceran tersebut lebih rendah dari pada
pengenceran yang digunakan pada saat menghitung eritrosit. Hal ini dikarenakan jumlah leukosit
dalam darah lebih sedikit dibandingan dengan jumlah eritrosit dalam darah
Berdasarkan hasil pengamatan jumlah leukosit pada tabel data keseluruhan jumlah leukosit
sampel darah tikus didapatkan hasil rata-rata dari perhitungan anggota kelompok yaitu 9.666,7/mm 3
berdasarkan literature yang telah dibaca diketahui jumlah leukosit normal pada hewan adalah 5.000-
10.000/ mm3 leukosit per millimeter kubik sel darah. Hal ini menandakan hasil perhitungan
kelompok sesuai dengan jumlah leukosit normal pada hewan. Faktor yang mempengaruhi jumlah
leukosit dalam darah antara lain kondisi lingkungan, umur,jenis kelamin, dan kandungan nutrisi
pakan. Diantara faktor-faktor tersebut faktor nutrisi memiliki peran yang paling besar contohnya
yaitu protein (Addas , 2012). Tingkat kenaikan dan penurunan jumlah leukosit dalam sirkulasi darah
menggambarkan ketanggapan sel darah putih dalam mencegah hadirnya penyakit dan peradangan
(Nordenson, 2002)

D. SIMPULAN
1) Jumlah rata-rata leukosit pada sampel darah tikus yang diperoleh berdasarkan perhitungan
anggota kelompok yaitu 9.666,7 / mm3
2) Jumlah leukosit normal pada hewan ….
3) Jumlah rata-rata hasil perhitungan kelompok sesuai dengan jumlah normal leukosit pada hewan.
4) Faktor yang mempengaruhi jumlah leukosit dalam darah antara lain kondisi lingkungan,
umur,jenis kelamin, dan kandungan nutrisi pakan. Diantara faktor-faktor tersebut faktor nutrisi
memiliki peran yang paling besar contohnya yaitu protein.
 5) Tingkat kenaikan dan penurunan jumlah leukosit dalam sirkulasi darah menggambarkan
ketanggapan sel darah putih dalam mencegah hadirnya penyakit dan peradangan

DAFTAR PUSTAKA
Addas, P.A., (2012). Effect of age,sex and management system on some haematological
parameters of intensively and semi-intensively kept chicken in Mubi, Adamawa State,
Nigeria. Irian J. of App. Anim. Sci. 2 (3) : 277-282
Bakhri, S. AK. (2018). AnalisisJumlahLeukosit Dan JenisLeukositPadaIndividu Yang
TidurDenganLampuMenyala Dan Yang Dipadamkan. Jurnal Media AnalisKesehatan, 1
(1).
Basu,D., Rajendra,K. (2014). Overview of blood components and their preparation. Indian Journal
ofAnaesthesia; 58(5): 529–537.
Chung J.,Xiaoze O, Rajan P,K.,Changhuei Y. (2015). Counting White Blood Cells from a Blood
Smear Using Fourier Ptychographic Microscopy. PLOS ONE 10(7).
Fitria N., DjongH.T., Indra J.Z., (2019). FisiologisDarahIkanBaung (HemibagrusnemurusBlkr.).
JURNAL METAMORFOSA 6 (1): 33-38.
Isnaeni, W. (2006) .FisiologiHewan. Yogyakarta: PT Kanisius.
Moyle, P.B., and J.J. Cech. (2004). Fishes. An Introduction to Icthyology.5 th ed.USA :Prentice Hall,
Inc.
Neordoson, N.J. (2002). White Blood Cell Count And Differential. Int. J. of Poult. Sci. 3 (5) :361-
364.
Noercholis, A., M. A. Muslim, danMaftuch. (2013). EkstraksiFitur Roundness
untukMenghitungJumlahLeukositdalam Citra SelDarahIkan. Jurnal EEGGIS. 7: 1.
 LAMPIRAN
Jawaban Pertanyaan

1. Jumlah leukosit yang kami amati setelah dirata- rata kan yaitu 9.466,7/mm 3,
terdapat perbedaan jumlah leukosit yang kami hitung dengan kelompok yang
lain. hal ini dikarenakan jumlah sel –sel leukosit pada bilik hitung yang berbeda.
2. Fungsi leukosit bagi hewan yaitu berperanan penting dalam pelindungan tubuh
terhadap mikroorganisme, fagositosis (sel granulosit dan monosit) dan
menghasilkan antibody. Sedangkan Leukositosis merupakan peningkatan
jumlah leukosit yang melebihi range/kisaran jumlah normal leukosit per
mikroliter. Adanya peningkatan jumlah salah satu tipe leukosit saja (misalnya
peningkatan neutrofil) sudah dapat menyebabkan leukosistosis, atau disertai juga
peningkatan jumlah komponen sel-sel leukosit yang lain. Leukositosis fisiologis
disebabkan oleh proses fisiologis pada hewan dan bukan disebabkan adanya
penyakit. Perubahan leukosit pada kondisi ini berkaitan dengan meningkatnya
aktivitas otot peningkatan tekanan darah serta dilepaskanya hormon epineprin
dan kortikosteroid. Leukositosis fisiologis hanya bersifat sementara, dan
keadaanya akan pulih setelah beberapa jam kemudian. Sedangkan leukositosis
Patologis Peningkatan jumlah leukosit disebabkan adanya suatu penyakit, dan
sifat leukositosis yang terjadi dapat bersifat reversibel atau irreversibel.
3. Larutan turk merupakan bahan pemeriksaan leukosit manual dengan komposisi :
gentian violet, asam asetat glasial, aquadest. Yang memiliki fungsi untuk
mengencerkan darah, melisiskan sel darah selain leukosit sehingga memudahkan
perhitungan