You are on page 1of 25

TEKNIK PENGUKURAN TERBANG

TUGAS I
ALAT UKUR DI PESAWAT TERBANG

KELOMPOK 6

RICHARDO JOLANDA

MIRANDA SAPUTRA

TERRY BIMANTARA SAKTI

RIKI FAUJI

RM HERLANGGA P BEY PRAKOSO

NAMA : RIKI FAUJI

NIM :13010084
KAMIS, 25 September 2014

UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA


2014

1
DAFTAR ISI
A. Flight Instuments (Instrument terbang)…………………………... (4)
 Air Speed Indicator……………………………………………………............ (4)
 Altimeter………………………………………………………………………. (5)
 Vertical Speed Indicator……………………………………………………… (5)
 Turn And Bank Indicator……………………………………………………... (6)
 Artificial Horizon……………………………………………………………… (7)
 Heading Indicator……………………………………………………………. (9)

B. Engine / Power Plant (Instrument Motor)………………………….. (9)


 Tachometer / Engine Speed Indicator (Pengukur Putaran CrankShaft)…………. (9)
 Oil Preassure Indicator (Pengukur Tekanan Oli)………………………………… (10)
 Oil Temperature Indicator (Pengukur Suhu Oli)………………………………… (10)
 Cylinder- Head Temperature (Pengukur Suhu Kepala Silinder)………………… (11)
 Jet-Pipe Temperature Indicator / Exhoust Gas Temperature (Pengukur Suhu Pipa Buang
Jet)……………………………………………………………………………...... (11)
 Fuel Preassure Indicator (Pengukur Tekanan Bahan Bakar)…………………….. (12)
 Fuel Quantity Indicator / Fuel Gauge (Pengukur Isi Bahan Bakar)……………… (12)
 Fuel Flow Indicator (Pengukur Aliran Bahan Bakar)……………………………. (13)
 Manifold Preassure Gauge (Pengukur Tekanan Manifold) Khusus Untuk Super Charged
Engine…………………………………………………………………………… (13)
 Turbine Inlet Temperature Indicator……………………………………………. (14)
 Carburator Intake Air Temperature Indicator…………………………………… (14)
 Torque Indicator Untuk Turbo Plopeller Engine……………………………….. (15)
 Thrust Indicator Untuk Turbo Jet Engine………………………………………. (15)

C. Navigation Instrument (Instrument Navigasi)…………………….. (16)


 Magnetic Compass…………………………………………………………….. (16)
 Direction Gyroscopic Indicator……………………………………………….. (18)
 Radio Magnetic Indicator (R.M.I)……………………………………………... (19)
 Course Indicator……………………………………………………………….. (19)
 Outside Air Temperature Indicator…………………………………………… (19)
 Clock………………………………………………………………………….. (20)

D. Auxiliary Instruments (Instrumen Tambahan)…………………… (20)


 Landing Gear Position Indicator……………………………………………… (20)
 Flap Position Indicator……………………………………………………….. (21)
 Accelerometers (“C” Meters)………………………………………………… (21)
 Cabin Preassure Indicator……………………………………………………. (21)

2
 Cabin Temperature Indicator………………………………………………… (22)
 Hydraulic Pressure Indicator…………………………………………………. (22)
 Suction Gauge………………………………………………………………... (23)
 Angle Of Attack Indicator…………………………………………………… (23)
 Anti Icing…………………………………………………………………….. (23)
 Referensi…………….……………………………………………………….. (24)

3
INSTRUMENT PESASWAT TERBANG
A. Flight Instuments (Instrument terbang)

1.Airspeed indicator

Airspeed indicator

Airspeed indicator berfungsi untuk Menunjukan kecepatan dari pesawat terhadap udara sekitar. 
Kecepatan pesawat ditunjukkan dalam satuan knots. Ada juga penunjukkan kecepatan pesawat
dalam satuan mach. Airspeed didapatkan dari pengukuran tekanan dinamis dari udara yang
dilewati oleh pesawat. Tekanan dinamis  didapatkan dari perbedaan antara tekanan di pitot dan
port static.

Prinsip kerja: Udara yang masuk melalui Pitot Tube kemudian di teruskan ke Diaphram, ketika
diaphram itu Expand atau mengembang seketika itu pula kusor yang ada di indicator akan
bergerak naik, aliran udara itu biasanya di sebut Dynamic Pressure.

Besaran yang di ukur merupakan kecepatan dari pesawat terbang dalam satuan knots maka :

Conversions between common units of speed

m/s km/h mph knot ft/s

1.94384
1 m/s = 1 3.6 2.236936 3.280840
4

1 km/h 0.27777 0.53995


1 0.621371 0.911344
= 8 7

1.60934 0.86897
1 mph = 0.44704 1 1.466667
4 6

1 knot = 0.51444 1.852 1.150779 1 1.687810

4
4

0.59248
1 ft/s = 0.3048 1.09728 0.681818 1
4

2.Altimeter

Altimeter

Altimeter adalah intrumen yang berfungsi untuk menunjukkan ketinggian pesawat terhadap
permukaan air laut. Penunjukan altimeter diperoleh dengan mengukur perbedaan tekanan antara
kapsul aneroid didalam altimeter dengan tekanan luar yang didapatkan dari port static. 
Ketinggian pesawat terhadap permukaan air laut ditunjukan dalam satuan feet.

Prinsip kerja: Udara lebih padat dipermukaan bumi dari pada udara diatasnya. Apabila
ketinggian- nya makin bertambah maka tekanan udaranya makin berkurang. Tekanan udara yang
berbeda-beda pada tinggi yang berlainan ini dipakai altimeter untuk menunjukan perubahan
tinggi.

Besaran yang di ukur merupakan ketinggian terhadap permukaan laut atau darat dalam satuan
feet maka:

1 ft = 0.3048 meter
1 ft = 12 inch
1 ft = 0.33333 yard
1 ft = 0.00019 mil
1 ft = 0.0003 kilo meter

3. Vertical speed indicator

5
Vertical speed indicator

Apabila airspeed indicator menunjukkan kecepatan pesawat terhadap udara sekitarnya, maka
vertical speed indicator akan menunjukkan kecepatan pesawat saat climb (mendaki) atau
descent. Instrumen ini dapat mendeteksi perubahan tekanan udara di port static, yang disebabkan
oleh perubahan ketinggian pesawat (altitude).

Saat pesawat climb, maka jarum akan bergerak keatas, saat pesawat descent jarum akan bergerak
kebawah. Saat pesawat tidak mengalami perubahan ketinggian (level-off) jarum akan
menunjukkan ke angka nol.

Prinsip kerjanya :

Selama pesawat masih bergerak naik atau turun maka selama itu akan terdapat perbedaan
tekanan antara diafragma dan rumah instrumen. Makin cepat pasawat naik atau turun akan makin
besar perbedaan tekanan tersebut. Maka perbedaan tekanan inilah yang menyebabkan
diafragma/kapsul mengembang dan mengempis, pengembangan pengempisan  diafragma akan
diteruskan melalui sebuah luas yang kemudian akan memutarkan sebuah rocking shaft. Rocking
shaft ini akan memutarkan sektor yang bergigi, yang selanjutnya memutarkan hand shaft dan
jarum penunjuk (pointer).

Besaran yang di ukur merupakan kecepatan pada saat mendaki atau vertikal ke atas dalam
100feet per menit

4.Turn indicator ( turn coordinator)

Turn coordinator

Turn indicator menunjukkan arah belok (turn) dari pesawat  dan kecepatannya. Instrumen ini
dapat mendeteksi gerakan pesawat dalam sumbu vertical (yaw)  juga dalam sumbu longitudinal
(roll). Karena dalam penerbangan normal, pesawat yang akan membelok (turn) akan bergerak
roll terlebih dahulu.

6
Dalam instrumen ini juga terdapat inclinometer, yang berfungsi untuk menunjukkan “kualitas”
gerak belok pesawat.

Ada dua kondisi yang bisa ditunjukkan, yaitu slipping dan skidding.
Slip terjadi apabila  rate of turn is too slow for the angle of bank. Yaitu apabila gerak yaw
pesawat terlalu lambat jika dibandingkan sudut gerak roll.
Skid akan terjadi apabila the rate of turn is too fast for the angle of bank. Yaitu apabila gerak
yaw pesawat terlalu cepat jika dibandingkan sudut gerak roll.

Prinsip kerjanya : Di dalam intrument ini terdapat gyro yang bergerak karena pengaruh dari gaya
sentrifugal dan gaya gravitasi, sehingga apabila pesawat berbelok dan membentuk sudut tertentu
gyro akan mengidikasikan sesuai dengan keadaan pesawat pada saat tersebut

Besaran yang di ukur merupakan kemiringan pesawat terbang dalam sudut 2 min turn

5.Attitude Indicator

7
Attitude indicator

Attitude indicator (dikenal juga sebagai artificial horizon) menunjukkan attitude pesawat
terhadap horizon. Atitude indicator menggunakan gyroscope yang mempunyai 2 gimbal.
Sehingga mempunyai dalam dua sumbu putar yang  dapat mendeteksi gerak pesawat pitch dan
roll dai pesawat.

Dengan instrument ini pilot dapat mengetahui apakah pesawat dalam kondisi level atau apakah
pesawat dalam posisi nose up atau nose down.

Dalam attitude indicator terdapat simbol pesawat dalam warna kuning, setengah bagian atas
menunjukkan langit (warna biru) dan setengah bagian bawah menunjukkan daratan (warna
coklat). Apabila pesawat dalam posisi level terhadap horizon, maka simbol pesawat (kuning)
akan sama dengan horizon (garis putih).

Prinsip kerjanya : Artifical (Gyro) Horizon menggunakan dua buah gimbal yang berputar secara
vertical. Instrument ini menggunakan garis khayal (horizon) dan miniatur pesawat untuk
mengindikasikan sudut pitch and roll, yang sesuai dengan pergerakan pesawat. Pada saat ini
pesawat modern telah menggunakan dua warna dasar untuk artifical horizon : warna biru untuk
menandakan langit (pesawat bergerak ke atas ‘climbing’) dan warna coklat untuk menandakan
daratan (pesawat bergerak ke bawah ‘descent’); dan di lengkapi dengan beberapa garis sudut di
atas dan di bawah garis khayal (horizon)

Penunjukkan attitude indicator terhadap posisi pesawat dapat dilihat pada gambar dibawah:

8
Penunjukkan attitude indicator terhadap posisi pesawat

Besaran yang di ukur merupakan sudut pitch and roll dalam satuan derajad

6. Heading Indicator

Heading indicator

Heading indicator menunjukkan simpangan dari arah yang dituju pesawat terhadap utara.
Heading indicator menggunakan gyroscope yang mempunyai 2 gimbal. Berbeda dengan attitude

9
indicator, sumbu putar rotor gyroscope untuk heading indicator adalah sumbu horizontal.
Penunjukkan heading indicator dalam satuan derajat.

Besaran yang di ukur merupakan arah pesawat udara terhadap simpangan dari arah yang dituju
pesawat terhadap utara pada sumbu horizontal dalam satuan derajad

B.Engine / Power Plant (Instrument Motor)

1. Tachometer / Engine Speed Indicator (Pengukur Putaran CrankShaft)

Tachometer / Engine Speed Indicator (Pengukur Putaran CrankShaft) adalah Untuk menunjukan
kecepatan putaran poros engkol (crankshaft) pada motor piston dan kecepatan rotor utama (main
motor)pada motor turbin.

Prinsip kerjanya : Apabila engine berputar maka putaran ini diteruskan melalui flexible drive
shaft untuk memutarkan spindle pada indikator. Putaran spindle yang juga memutar bandulan
(weight) akan mengakibatkan timbulnya gaya centrifugal. Gaya centrifugal yang dihasilkan ini
menpunyai tendensi untuk membawa bandulan ke posisi horinzontal, akibatnya slinding collar
akan di tarik ke bawah. Pergerakan slinding  collar ini diteruskan pada sector gear untuk
memutar pinion gear di mana pointer dipasangkan satu shaft dengannya, sehingga memberikan
penunjukan RPM pada dial. Makin besar putaran engine maka makin besar pula putaran pada
spindle dan pula gaya centrifugalnya, akibatnya slinding collar bergerak semakin ke bawah,
sector gear berputar lebih banyak dan ponter menunjukan angka yang lebih besar. Untuk
mendapatkan penunjukan yang tidak berubah-ubah pada RPM tertentu maka dipasangkan hair
spring pada axis bandulan (weight) sebagai balancing untuk mengimbangi gaya centrifugal
sehingga setiap penambahan gaya sentrifugal karena penambahan RPM dapat menambah
penunjukan pada pointer dan apabila gaya sentrifugal sudah sama dengan spring tension maka
pointer akan berhenti pada posisi tersebut.

Besaran yang di ukur merupakan banyaknya putaran permenit (rpm)

2. Oil Preassure Indicator (Pengukur Tekanan Oli)

10
Oil Preassure Indicator (Pengukur Tekanan Oli) adalah alat untuk menunjukan tekanan oli di
dalam mesin, untuk memudahkan mendeteksi suatu problem dalam sistem pelumasan.

Prinsip kerjanya : Instrumen ini menggunakan sensor preassure yang mengindikasikan kepada
pilot. Biasanya sensor preassure ini diletakan pada oil pump engine.

Besaran yang di ukur merupakan dalam psi(pound per square inch) :

1 psi = 0.069bar =0.0703kg/cm

3. Oil Temperature Indicator (Pengukur Suhu Oli)

Oil Temperature Indicator (Pengukur Suhu Oli) adalah alat untuk Menunjukan suhu oil di
engine.

Prinsip kerjanya : Instrumen ini menggunakan sensor temperatur yang mengindikasikan kepada
pilot. Biasanya sensor temperatur ini diletakan pada return line engine oil.

Besaran yang di ukur merupakan suhu dalam farenheit (F)

Rumus F=9/5(C+32)

4. Cylinder- Head Temperature (Pengukur Suhu Kepala Silinder)

Cylinder- Head Temperature (Pengukur Suhu Kepala Silinder) adalah alat untuk Mengukur
temperatur kepala silinder dan barrel (silinder block) pada engines berpendingin udara.

11
Prinsip kerjanya: Instrumen ini menggunakan sensor temperatur yang mengindikasikan kepada
pilot. Biasanya sensor temperatur ini diletakan pada cylinder head pada piston engine.

Besaran yang di ukur merupakan suhu dalam farenheit (F)

Rumus F=9/5(C+32)

5. Jet-Pipe Temperature Indicator / Exhoust Gas Temperature (Pengukur Suhu Pipa


Buang Jet)

Jet-Pipe Temperature Indicator / Exhoust Gas Temperature (Pengukur Suhu Pipa Buang Jet)
adalah alat untuk Untuk mengetahui temperatur yang dihasilkan oleh engine.

Prinsip kerjanya: Instrumen ini menggunakan sensor temperatur yang mengindikasikan kepada
pilot. Biasanya sensor temperatur ini diletakan pada bagian exhaust atau nozzel tubin pada
engine.

Besaran yang di ukur merupakan suhu dalam celcius (C)

Rumus F=9/5(C+32)

6. Fuel Preassure Indicator (Pengukur Tekanan Bahan Bakar)

Fuel Preassure Indicator (Pengukur Tekanan Bahan Bakar) adalah alat untuk Memberikan
peringatan kepada pilot kegagalan operasi engine akibat kerusakan pada sistem bahan bakar dan
juga memberikan penunjukan bahwa bahan bakar mengalir normal dengan tekanan yang
konstant ke korburator sebelum pesawat tinggal landas (take-off) dan juga memberikan tanda-
tanda adanya gangguan aliran bahan bakar dari sistem hingga karburator .

12
Prinsip kerjanya: Instrumen ini menggunakan sensor preassure yang mengindikasikan kepada
pilot. Biasanya sensor preassure ini diletakan pada fuel nozzel di combustion chamber.

Besaran yang di ukur merupakan dalam psi(pound per square inch) :

1 psi = 0.069bar =0.0703kg/cm

7. Fuel Quantity Indicator / Fuel Gauge (Pengukur Isi Bahan Bakar)

Fuel Quantity Indicator / Fuel Gauge (Pengukur Isi Bahan Bakar) adalah alat Untuk pengukuran
jumlah bahan bakar yang dibuat dari dua buah plat atau lebih yang dibentuk melingkar berbentuk
silider di mana plat bagian luar berlubang-lubang sehingga bahan bakar diantara kedua plat dan
di luar lingkaran saling berhubungan.

Prinsip kerjanya: Instrumen ini menggunakan probe (transmitter) yang mengindikasikan kepada
pilot. Biasanya diletakan pada fuel tank.

Besaran yang di ukur merupakan (LBS x 1000) /(LBS x 100)

1Lbs = 1pound=0,4536kg

8. Fuel Flow Indicator (Pengukur Aliran Bahan Bakar)

Fuel Flow Indicator (Pengukur Aliran Bahan Bakar) adalah alat untuk Menunjukan pemakaian
bahan bakar selama engine bekerja dalam satuan lbs/jam atau kg/jam. Instrument ini pada
umumnya dipergunakan pada pesawat-pesawat multi-engine yang besar, akan tetapi pada
pesawat-pesawat kecil juga kadang-kadang dapat kita jumpai.

13
Prinsip kerjanya: Transmitter ini biasanya dihubungkan dengan saluran bahan bakar yang keluar
dari kaburator menuju fuel feed valve atau discharge nozzel. Indikatornya ditempatkan pada
panel instrumen yang dihubungkan secara elektrikal dengan transmitter. Bahan bakar masuk
melalui fuel inlet yang diarahkan pada matering vane, akan mengakibatkan vane bergerak
berputar (swing) pada porosnya. Dengan digerakkannya vane dari posisi menutup oleh tekanan
bahan bakar, clearance (celah) antara vane dan dinding ruang menjadi bertambah besar. Matering
vane pada transmitter bergerak melawan spring (biasanya berupa hair spring). Apabila gaya yang
timbul akibat aliran bahan bakar sama besar dengan tensi dari spring, maka vane akan terhenti
bergerak. Vane dihubungkan secara magnetik terhadap rotor dari transmitter. Dengan
berubahnya posisi vane akan mengakibatkan perubahan posisi rotor yang dialiri arus listrik di
dalam strator yang berupa coil dihubungkan segitiga. Pada strator akan timbul signal yang
kemudian dikirimkan ke strator dari indikator, sehingga rotor dari indikator akan bergerak
sebesar gerakan rotor transmitter dan apabila sudah sama akan berhenti pada posisi tersebut.
Rotor ini dipergunakan untuk menggerakkan pointer dan memberikan penunjukan pada skala
yang sudah dikalibrasikan menjadi jumlah bahan bakar yang mengalir setiap jam.

Besaran yang di ukur merupakan jumlah bahan bakar yang mengalir setiap jam dalam GPH atau
dalam LBS = pouns

1Lbs = 1pound=0,4536kg

9. Manifold Preassure Gauge (Pengukur Tekanan Manifold) Khusus Untuk Super


Charged Engine

Manifold Preassure Gauge (Pengukur Tekanan Manifold) Khusus Untuk Super Charged Engine
adalah alat untuk Memberikan peringatan kepada pilot kegagalan operasi engine akibat
kerusakan pada sistem bahan bakar dan juga memberikan penunjukan bahwa bahan bakar
mengalir normal dengan tekanan yang konstant ke korburator sebelum pesawat tinggal landas
(take-off) dan juga memberikan tanda-tanda adanya gangguan aliran bahan bakar dari sistem
hingga karburator .

Prinsip kerjanya : Instrumen ini menggunakan sensor preassure yang mengindikasikan kepada
pilot. Biasanya sensor preassure ini diletakan pada fuel nozzel di combustion chamber.

Besaran yang di ukur adalah Tekanan Manifold dalm satuan (in hg abs)

1in hg abs = 0.0334 atm=3386a pa

10. Turbine Inlet Temperature Indicator

14
z

Turbine Inlet Temperature Indicator adalah alat untuk Menunjukan suhu udara yang akan masuk
ke turbin.

Prinsip kerjanya : Instrumen ini menggunakan sensor temperatur yang mengindikasikan kepada
pilot. Biasanya sensor temperatur ini diletakan pada keluaran (nozzel) dari combustion chamber.

Besaran yang di ukur merupakan temperarur atau suhu dalam derajad celcius di kali seratus (C)
{C x 100}

11. Carburator Intake Air Temperature Indicator

Carburator Intake Air Temperature Indicator adalah alat untuk Menunjukan suhu udara yang
masuk ke carburatur (compressor).

Prinsip kerjanya: Instrumen ini menggunakan sensor temperatur yang mengindikasikan kepada
pilot. Biasanya sensor temperatur ini diletakan pada bagian depan (inlet) carburator atau
compressor.

Besaran yang di ukur adalah suhu carburetor dalam derajad farenhets (F)

Rumus F=9/5(C+32)

12. Torque Indicator Untuk Turbo Plopeller Engine

15
Torque Indicator Untuk Turbo Plopeller Engine adalah alat untuk Mengetahui tenaga dari suatu
engine.

Prinsip kerjanya : Mengukur tekanan yang di timbulkan oleh torquemeter system.

Besaran yang di ukur merupakan tekana dari torquemeter dalam datuan psi

1 psi = 0.069bar =0.0703kg/cm

13. Thrust Indicator Untuk Turbo Jet Engine

Thrust Indicator Untuk Turbo Jet Engine adalah alat untuk Mengetahui tenaga dari suatu engine.

Prinsip kerjanya: Mengukur tekanan yang di timbulkan oleh turbin engine.

Besaran yang di ukur merupakan tekana dari turbin engine dalam datuan psi

1 psi = 0.069bar =0.0703kg/cm

C. Navigation Instrument (Instrument Navigasi)

16
1. Magnetic compass

Magnetic compass

Kompas adalah instrumen yang sudah sangat kita kenal. Kompas dapat menjukkan arah
dikarenakan adanya medan magnet di bumi. Hal yang sama berlaku untuk pesawat. Magnetic
compass yang terpasang akan menunjukkan arah pesawat relatif terhadap utara magnet
bumi.Namun sebelum membahas mengenai instrument yang masuk kelompok gyroscopic
instruments, sebaiknya kita mengenal  mengenai sumbu putar (axis) pesawat dan juga prinsip
kerja giroskop (gyroscope).

Sumbu putar pesawat (axis)

Sumbu putar pesawat, vertikal, longitudinal dan lateral

Pesawat terbang mempunyai tiga sumbu putar, yaitu vertikal, longitudinal dan lateral. Gerakan
pesawat pada sumbu vertikal disebut yaw. Dan gerakan pada sumbu lateral disebut pitch.
Sedangkan gerakan pada sumbu longitudinal disebut roll.

Masing-masing gerakan ini dikontrol oleh sistem kendali terbang (flight control systems) dari
pesawat, yaitu ruder, aileron dan elevator.  Untuk lebih jelas bisa dilihat pada tiga gambar
dibawah :

17
Gerakan pesawat pada ketiga sumbunya

Prinsip kerja gyrosope

Gyroscope adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau mempertahankan orientasi
berdasarkan prinsip momentum angular. Pada prinsipnya mechanical gyroscope adalah sebuah
piringan (rotor) yang berputar pada sumbu (axis) yang mampu bergerak ke beberapa arah.

Gyroscope

Bagian dari gyroscope terdiri dari sebuah piringan (rotor) yang berputar pada sumbu putar (spin
axis). Sumbu putar ini terpasang pada suatu kerangka yang disebut gimbal (inner-most gimbal).
Inner-most gimbal terpasang pada inner gimbal. Dan inner gimbal terpasang pada outer gimbal
yang merupakan kerangka terluar.

Dengan memiliki tiga gimbal maka  gyroscope mempunyai kemampuan untuk berputar pada tiga
sumbu putar (3 degree of rotational freedom).  Walaupun gyroscopee mempunyai 3 degree of

18
rotational freedom, namun rotor akan selalu tetap berada pada posisinya, selama dia berputar.
Saat ketiga kerangka gimbal berputar, rotor tidak mengikuti putarannya.

Gerak Gyroscope

Untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai prinsip kerja gyroscope, dapat dilihat pada
video dibawah.

Perputaran gimbal (kerangka luar) tidak merubah posisi dari rotor. Prinsip inilah yang kemudian
dimanfaatkan dalam intrumen pesawat terbang untuk mendeteksi gerak yaw, roll dan pitch
pesawat. Instrumen yang yang memanfaatkan gyroscope adalah :

Prinsip kerjanya : Compas ini menggunakan magnet dari bumi asli yang memiliki patokan kutub
utara dan kutub selatan sesuai dengan bumi, sehingga apabila pesawat digerakan akan sesuai
dengan arah posisi pesawat terhadap kutub utara bumi. Instrument ini tidak menggunakan power
dari pesawat karena merupakan peralatan standby pada pesawat.

Besaran yang di ukur adalah arah pesawat terbang terhadap utara dalam satuan derajad

2. Direction Gyroscopic Indicator

Direction Gyroscopic Indicator adalah alat untuk Untuk penunjukan arah seperti halnya dengan
magnetic compass (kompas magnet)

Prinsip kerjanya : Bila tombol pengunci (cage) ditekan, maka dua buah gimbal akan terkunci,
dan dial (plat petunjuk) dapat di putar sesuai dengan arah yang diinginkan. Didalam operasinya
yang normal dengan preassure ± 4”Hg untuk instrumen jenis lama atau ± 5”Hg untuk instrumen
yang baru dengan kecepatan putaran ± 12.000 RPM (putaran tiap menit), maka giro tersebut
akan berada pada posisi yang tetap (rigid)

Besaran yang di ukur adalah arah pesawat terbang terhadap utara dalam satuan derajad

19
3. Radio Magnetic Indicator (R.M.I)

Radio Magnetic Indicator (R.M.I) adlah alat untuk Untuk menunjukan arah terhadap suatu
ground station tertentu

Prinsip kerjanya: Instrumen ini menggunakan magnet buatan yang dapat diatur dengan frekuensi
tertentu. Instrumen ini bekerja dengan cara menangkap (menerima) gelombang elektromagnetik
yang di pancarkan dari ground station dengan frekuensi tertentu. Biasanya menggunakan
frekuensi antara 108 sampai 117 MHz.

Besaran yang di ukur merupakan arah terhadap suatu ground station tertentu dalam derajad

4. Course Indicator

Course Indicator adalah alat untuk Untuk menunjukan sudut antara pesawat dengan station
ground yang dituju.

Prinsip kerjanya: Instrumen ini bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dari
station ground dan membandingkan dengan magnet yang berada di pesawat.

Besaran yang di ukur merupakan sudut antara pesawat dengan station ground yang dituju. Dalam
derajad

5. Outside Air Temperature Indicator

Outside Air Temperature Indicator adalah alat untuk Untuk mengetahui suhu udara di luar
pesawat (cabin)

Prinsip kerjanya: Instrumen ini menggunakan sensor temperatur yang mengindikasikan kepada
pilot. Biasanya sensor temperatur ini diletakan pada daerah dekat dengan pitot probe.

Besaran yang di ukur merupakan kecepat udara luar dari pesawat udara dalam satuan knot

Conversions between common units of speed

m/s km/h mph knot ft/s

1.94384
1 m/s = 1 3.6 2.236936 3.280840
4

1 km/h 0.27777 1 0.621371 0.53995 0.911344

20
= 8 7

1.60934 0.86897
1 mph = 0.44704 1 1.466667
4 6

0.51444
1 knot = 1.852 1.150779 1 1.687810
4

0.59248
1 ft/s = 0.3048 1.09728 0.681818 1
4

6. Clock

Clock adalah atal untuk Sebagai petunjuk waktu pada pesawat udara

Prinsip kerjanya: Ada dua knob yang di pergunakan pada clock ini yaitu yang satu pada bagian
sudut kiri bawah di pakai untuk winding (memberi tenaga) dan setting, dan yang kedua adalah
push button knob pada sudut kanan atas yaitu dipergunakan untuk start (menjalankan), stop
(menghentikan) dan reset (mengembalikan jarum penunjuk detik ke posisi jam 12). Bekerjanya
knob yang kedua ini berurutan, dimana apabila di tekan akan start, ditekan lagi akan stop dan
sekali tekan lagi menjadi reset, atau dengan kata lain, setiap tekanan pada knob ini akan berubah.

D. Auxiliary Instruments (Instrumen Tambahan)

1. Landing Gear Position Indicator

21
Landing Gear Position Indicator adalah alat untuk Untuk mengetahui posisi landing gear pada
pesawat, apakah itu up atau down.

Prinsip kerjanya: Untuk mengetahui posisi landing gear pada pesawat, apakah itu up atau down.

Besaran yang di ukur merupakan kedudukan landing gear pada saa tup atau down dalam sudut
tertentu

2. Flap Position Indicator

Flap Position Indicator adalah alat Untuk mengetahui posisi flap ketika sudah di operasikan.

Prinsip kerjanya: Instrumen ini bekerja dengan cara mengirimkan data dari transmitter yang
berada di flap ke indicator yang berada di cockpit

3. Accelerometers (“C” Meters)

Accelerometers (“C” Meters) adalah alat untuk mengetahui posisi pesawat dari ketinggian

Prinsip kerjanya : Instrumen ini bekerja dengan cara menginduksikan magnet alami untuk di
konversikan menjadi posisi pesawat tanpa menggunakan gyro.

4. Cabin Preassure Indicator

22
Cabin Preassure Indicator adalah alat untuk Untuk mengindikasikan apabila tekanan di cabin
berkurang.

Prinsip kerjanya: Instrumen ini menggunakan preassure speed yang bekerja apabila pesawat
dalam ketinggian tertentu yang dapat menyebabkan tekanan di cabin berkurang, switch ini
biasanya bekerja pada ketinggian 9.000-11.000 feet.

4. Cabin Temperature Indicator

5.

Cabin Temperature Indicator adalah alat untuk mengetahui suhu udara cabin pada saat
beroperasi.

Prinsip kerjanya: Alat ini biasa di pasang pada sistem air coditioner pada pesawat. Instrumen ini
menggunakan sensor switch temperatur yang bekerja apabila terjadi overheat.

Besaran yang di ukur merupakan suhu di cabin dalam derajad celcius (C)

6. Hydraulic Pressure Indicator

Hydraulic Pressure Indicator adalah alat untuk Penunjuk tekanan untuk memberikan indikasi
berfungsi tidaknya sistem hidrolik untuk menaikan dan menurunkan landing gear (roda pendarat)
atau flaps dan brakes pada kebanyakan pesawat terbang besar

Prinsip kerjanya : Di disain untuk memberikan indikasi kanan pada seluruh sistem atau tekanan
masing-masing unit pada sistem. Instrumen tekanan hidraulik ini pada umumnya
mempergunakan mekanis bourdon tube  dan kemampuan menunjukan tekanan mencapai 2000
psi. Sumber tekanan untuk sistem hidrolik ini dihasilkan dari pompa hidrolik yang diputar oleh
engine atau diputar oleh sumber motor listrik.

23
7. Suction Gauge

Suction Gauge adalah alat untuk Menunjukan pengurangan tekanan udara atau menunjukan
suatu jumlah tekanan kerendahan dari udara (vacuum preassure)

Prinsip kerjanya: Jantung dari instrumen suction gage adalah sebuah diapragma (preassure
sensitive diapragma) yang dihubungkan dengan saluran vakum (vacuum line) ke pompa
penghisap dan instrumen gyro. Antara pompa penghisap, suction gage dan instrumen pada panel
dihubungkan pipa yang berbentuk menyerupai huruf  T. Jika pompa penghisap bekerja maka
akan terjadi pengurangan tekanan udara pada instrumen gyro juga pada diapragma di dalam
suction gage. Akibat berkurangnya tekanan udara di dalam diapragma maka diapragma akan
mengempis, gerakan mengempis, gerakan mengempis tersebut akan di teruskan ke suatu tuas
(rocking shaft), gear unit, pegas rambut (hair spring) dan akhirnya menggerakkan jarum
petunjuk  (pointer), sehingga pointer akan bergerak menuju suatu harga takanan kerendahan.

8. Angle Of Attack Indicator

Angle Of Attack Indicator adalah alat untuk menjalankan lampu atau menghidupkan buzzer,
melainkan vane tersebut digunakan untuk menggerakan suatu resistor.

Prinsip kerjanya: Instrumen ini bekerja dengan cara menabrak aliran udara (relative wind) untuk
mengetahui sudutnya.

9. Anti Icing Temperature Indicator

24
Anti Icing Temperature Indicator adalah alat untuk mengetahui suhu apabila kemungkinan pada
komponen pesawat terjadi pembekuan (icing).

Prinsip kerjanya: Instrumen ini bekerja pada sistem peneumatik pesawat. Instrumen ini
menggunakan switch (sensor) temperatur yang bekerja apabila terjadi penurunan temperatur di
komponen pesawat.

Referensi

 Hananuraeni.wordprees.com/2014/01/27/instrument-pesawat-udara-2/
 http://en.wikipedia.org/wiki/Knot_(unit)
 http://www.anver.com/document/company/reference%20guides/pressure.html
 http://en.m.wikipedia.org/wiki/kilometres_per/hour
 Www.google.co.id/webhp?hl=en&tbm=isch&tab=wi&authuser=0

25

You might also like