You are on page 1of 8

ISSN Print : 2356-3222

LJTMU: Vol. 03, No. 02, ISSN Online: 2407-3555


Oktober 2016, (21-28)

http://ejournal-fst-unc.com/index.php/LJTMU

Rancang bangun Generator Asitilin Untuk Pengelasan Pelat Body Kendaraan


1
Dominggus G.H. Adoe, 1Rima Nindia Selan
1)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana
Jl. AdiSucipto, Penfui-Kupang, NTT 85001, Tlp: (0380)881597
E-mail: mesin_undana@yahoo.com

Abstract
Oxyacetylene Generator available in commercially has a price which is more expensive and
has a complicated construction workings. Therefore it is necessary Oxyacetylene generator with a
more simple construction made of materials that are easily obtainable and has a good safety factor
and easy to operate. Oxyacetylene gas formation process which is not proportional to the strength
of the materials used can result in damage of occurrence, because it needs to be calculated strength
of the construction of the generator Oxyacetylene. This research used steel pipe with a diameter of
141.322 mm and a thickness of 9.7 mm and an overall length of 1510 mm. The maximum gas
pressure that occurs Oxyacetylene 20.25 with the average voltage in the Oxyacetylene generator
amounted to 60.65 N / m2. Test results indicate that the generator design asitelin result has been
able to work well. From the test data showed that the length of the door frame welding
Oxyacetylene generator is 93.31, while the welding length is 360 mm designed it can be said safely
against the forces acting due to the pressure and stress that occurs in the Oxyacetylene generator
still under stress and pressure of the material permits. With a force that will decide the generator
cover amounting to 317,380.39 N Oxyacetylene declared safe to welding because σi = 125 N / mm2
greater than τ = 101.79 N / mm2. While the force will decide on the lintel of 317,380.39 N
Oxyacetylene generator is declared safe to welding because σi = 125 N / mm2 greater than τ =
124.6 N / mm2.
Keywords: Oxyacetylene welding, Oxyacetylene generator, strength of materials

dikarenakan sistem pengaman yang kurang


PENDAHULUAN
memadai serta tidak terlepas dari umur dan
Pengelasan dengan gas asetilin dilakukan kondisi bahan yang digunakan. Pemilihan
dengan membakar bahan bakar gas asetilin bahan yang asal-asalan tanpa
yang dicampur dengan oksigen (O2) sehingga memperhitungkan umur pakai dan penurunan
menimbulkan nyala api dengan suhu tinggi kekuatan bahan akibat pemakaian, merupakan
yang mampu mencairkan logam induk dan penyebab utama terjadinya kecelakaan akibat
logam pengisinya. Gas asetilen (C2H2) ledakan pada tabung generator asitelin. Oleh
dihasilkan dari reaksi kalsium karbida dengan karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan
air. Kalsium karbida atau sering disebut karbid pengembangan dan optimasi generator asitelin
adalah senyawa kimia dengan rumus kimia untuk mendapatkan suatu desain, rancangan
CaC2. Gas asetilin dapat dibuat secara dan produk generator asitelin yang memiliki
sederhana dengan cara mencampur karbid safety factor yang tinggi, aman dan mudah
(kalsium karbida) ditambah air. Pencampuran digunakan dalam jangka waktu yang lama,
ini dilakukan dalam sebuah tabung yang dengan tingkat efisiensi yang tinggi pula.
disebut generator asetilin. Bagian-bagian utama
dari generator asetilin adalah ruang karbit dan
TINJAUAN PUSTAKA
dapur gas, ruang air, ruang gas asetilin, kunci
asetilin, alat pembersih gas dan alat pengaman Teknik pengelasan secara sedeerhana
bila kelebihan tekanan gas. telah ditemukan dalam rentang waktu antara
Seringnya terjadi kecelakaan kerja akibat 4000 sampai 3000 SM. Setelah energi listik
ledakan generator asitelin saat ini adalahj dipergunakan dengan mudah, teknologi
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 03, No. 02, Oktober 2016

pengelasan maju dengan pesatnya sehingga asetilin kadar oksigen ini mempunyai peranan
menjadi suatu teknik yang mutakhir. Definisi penting sebagai penunjang guna penghematan,
pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie kecepatan, dan efisiensi kerja sewaktu
Normen) adalah ikatan metalurgi pada melakukan pekerjaan mengelas. Kadar
sambungan logam atau logam paduan yang oksigen murni yang dikandungnya adalah 99,5
dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. %, karena pada baja akan sukar di las dengan
Dengan kata lain, las adalah sambungan dari busur api yang kadarnya kurang dari 90 %, dan
beberapa batang logam dengan menggunakan pada kadar 88 % tidak dapat dipakai untuk
energi panas. Pengelasan dengan gas asetilin mengelas. Ketidakmurnian oksigen ini akan
adalah proses pengelasan secara manual menyebabkan turunnya suhu pada waktu
dengan pemanasan permukaan logam yang pengelasan, sehingga kadar zat asam ini
akan dilas atau disambung sampai mencair harus senantiasa tinggi. (sumber Teknik
oleh nyala gas asetilin melalui pembakaran Mengelas dan Mematri Logam, Drs.Daryanto
C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa hal 12).
logam pengisi. Proses penyambungan Tabung Asitilin
dilakukan dengan tekanan yang sangat tinggi
sehingga dapat mencairkan logam. Untuk Tabung asetilin adalah silinder atau botol
memperoleh nyala pembakaran yang baik perlu yang terbuat dari bahan baja yang berfungsi
pengaturan campuran gas yang dibakar. Jika sebagai tempat untuk menyimpan gas asetilin
jumlah gas O2 di tambah maka akan dengan tekanan kerja tertentu.
dihasilkan suhu yang sangat tinggi, lebih tinggi Regulator Gas
dari pada suhu lebur baja atau metal lainnya Regulator atau lebih tepat dikatakan
sehingga dalam waktu sekejap mampu Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub
mencairkan logam tersebut yang cukup tebal. tabung dengan tujuan untuk mengurangi atau
Pengelasan dengan gas asetilin dilakukan menurunkan tekanan hingga mencapai
dengan membakar bahan bakar gas asetilin tekanan kerja torch. Regulator ini juga
yang dicampur dengan oksigen (O 2) berperan untuk mempertahankan besarnya
sehingga menimbulkan nyala api dengan tekanan kerja selama proses pengelasan atau
suhu tinggi yang mampu mencairkan logam pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam
induk dan logam pengisinya. Gas asetilen tabung menurun, tekanan kerja harus
(C 2H2) dihasilkan dari reaksi kalsium karbida dipertahankan tetap oleh regulator.
dengan air. Kalsium karbida atau sering
disebut karbid adalah senyawa kimia dengan Selang Gas
rumus kimia CaC2. Untuk mengalirkan gas yang keluar dari
tabung menuju torch digunakan selang gas.
Bagian-Bagian Las Asetilin Untuk memenuhi persyaratan keamanan, selang
harus mampu menahan tekan kerja dan tidak
Tabung Oksigen mudah bocor. Dalam pemakaiannya, selang
Tabung oksigen adalah suatu silinder dibedakan berdasarkan jenis gas yang
atau botol yang terbuat dari bahan baja dialirkan. Untuk memudahkan bagimana
karbon yang berfungsi sebagai tempat untuk membedakan selang oksigen dan selang
menyimpan gas oksigen dengan tekanan kerja asetilen cukup memperhatikan kode warna pada
tertentu. Tabung oksigen ini bertekanan 150 selang.
kg/cm2 dan biasanya berwarna hijau, biru atau Katup pengatur
abu-abu. Tabung ini mempunyai katup atau
pembuka katup berupa roda tangan dan baut Pengatur keluarnya gas dari dalam tabung
serta mur pengikatnya adalah ulir kanan. Pada digunakan katup. Katup ini ditempatkan tepat
bagian atas ada dudukan untuk memasang dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas
regulator dan umumnya tabung ini mempunyai oksigen, katup biasanya dibuat dari material
ukuran tinggi 1295 mm dengan diameter atau kuningan, sedangkan untuk tabung gas asetilen,
garis tengah 228 mm. pada busur api las katup ini terbuat dari material baja.

22
Dominggus GH. Adoe, Rima Nindia Selan, Rancang bangun Generator Asitelin Untuk Pengeleasan Pelat
Body Kendaraan

Torch atau Pembakar dilakukan pengujian tarik.


Gas yang dialirkan melalui selang Tujuan dilakukannya pengujian tarik
selanjutnya diteruskan oleh torch, gas dan adalah untuk mengetahui nilai kuat tarik suatu
oksigen tercampur didalamnya dan akhirnya bahan, untuk menghitung berapa persen
pada ujuang nosel terbentuk nyala api. torch perpanjangan dan pengurangan luas untuk
memiliki fungsi yaitu sebagai pencampur gas menganalisis kerusakan, dan untuk mengetahui
oksigen dan gas bahan bakar, juga sebagai modulus elastisitas.
pembentuk nyala api diujung nosel. Dalam proses pengujian tarik, spesimen
atau benda uji dikenai beban aksial yang naik
Generator Asitelin atau bertambah secara perlahan-lahan dan terus
menerus, dimana data beban dan perpanjangan
Gas asetilin dapat dibuat secara di gunakan untuk menentukan besarnya
sederhana dengan cara mencampur karbid teganagan maksimum dan regangan. Kekuatan
(kalsium karbida) ditambah air. Pencampuran tarik bahan di nyatakan sebagai beban
ini dilakukan dalam sebuah tabung yang maksimum yang dapat diterima oleh bahan
disebut generator asetilin. Bagian-bagian utama dibagi luas penampang semula bahan uji.
dari generator asetilin adalah ruang karbit dan (sumanto1994:6)
dapur gas, ruang air, ruang gas asetilin, kunci
asetilin, alat pembersih gas dan alat pengaman
bila kelebihan tekanan gas. Pada generator
asetilin, tekanan dibatasi maksimal hingga 15 2
kg/cm2 σi = Tegangan tarik yang diijinkan (N/mm )
Ada dua jenis generator asetilin, σu = Kekuatan tarik bahan
generator asetilin sistem tetes dan generator n = nilai factor keamanan = 2 (karena
asetilin sistem celup. bahan yang dipakai sudah lama yang
mungkin sudah berkurang kekuatannya).
Generator Asitilin Sistem Celup/Lempar
Cara kerja generator ini adalah karbid Pengelasan
dijatuhkan atau dicelupkan ke dalam air yang Pengelasan adalah ikatan metalurgi pada
ditampung. Gas asetilin yang terjadi sambungan logam atau logam paduan yang
bergerak naik karena sifatnya yang ringan. dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair.
Gas kemudian berkumpul di dalam ruang gas Dari defininsi tersebut dapat dijabarkan lebih
terus ke kunci air. Dari kunci air tersebut gas lanjut bahwa pengelasan adalah sambungan
siap digunakan. setempat dari beberapa logam dengan
Generator Asitilin Sistem Tetes menggunakan energi panas. (Harsono
Cara kerja generator ini adalah air Wiryosumarto, 2004 :1). Untuk keperluan
diteteskan ke permukaan karbit yang terletak perencanaan biasany erdasarkan tegangan
pada laci didalam retor. Gas asetilin yang geser pada luas leher dan sekaligus
terjadi kemudian masuk ke ruang gas. Dari mengabaikan tegangan normal, sedangkan
ruang gas masuk ke kunci air dan siap untuk tegangan rata-rata adalah (Josep E.
digunakan. Shigley, 1991 : 431).

Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik adalah kemampuan logam τ = Tegangan rata-rata (N/mm 2 )
untuk menahan beban maksimum,yang
F = Gaya (N)
merupakan salah satu sifat mekanis yang
dimiliki oleh setiap logam,terutama dalam h = lebar las-lasan (mm)
perhitungan-perhitungan konstruksi.
Untuk mengetahui seberapa besar kekuatan l = Panjang las-lasan (mm)
tarik dari suatu material atau bahan, perlu

23
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 03, No. 02, Oktober 2016

Syarat tegangan yang dizinkan harus lebih memiliki safety factor yang tinggi namun aman
besar dari tegangan rata-rata (σi > τ ) sehingga dan mudah digunakan, serta mudah dalam
perencanaan dikatakan aman. perawatan sehingga dapat digunakan oleh para
praktisi las yang saat ini sudah mulai beralih
Bejana Tekan Silinder dari teknologi ini dan menggunakan trafo
listrik karena mengganggap generator asitelin
Sturktur-struktur simetri sumbu sebagai suatu mesin/alat yang tidak aman
mempunyai simetri geometri terhadap sebuah digunakan dan mudah mengalami ledakan.
sumbu, dan selain itu memiliki simetri
pembebanan terhadap sumbu yang sama.
Contoh yang lazim adalah bejana-bejana
berdinding tipis dan tebal, bertekanan, silindris
dan piringan berputar. Sebuah bejana silindris
bertekanan secara internal dengan ujung-
ujungnya tertutup. Kalau ketebalan dinding (t)
adalah kecil dibanding diameter silinder (d),
ada alasan bahwa tegangan lentur dan
tegangan langsung pada arah radial (σr)
diabaikan. Dinding-dinding silinder
mempunyai komponen tegangan langsung
dalam arah sumbu longitudinal silinder (σz)
dan pada arah melingkar di sekeliling Gambar 1. Skema Pengembangan Teknologi Maju
silinder (σϴ). Tegangan terakhir ini Pembuatan Generator Asitelin Generasi Baru
dinamakn suatu tegangan tangensial.
Harga-harga komponen tegangan biaksial Proses rancang bangun Generator
diperoleh dengan memandang keseimbangan Asitelin ini dimulai dari pemilihan konsep dan
bagian-bagian silinder. mekanisme, pembuatan gambar pra-rancang,
dimana dari gambar pra-rancang ini akan
ditentukan kesetaraan dimensi, bentuk dan
jenis material, modifikasi komponen dilakukan
apabila diperlukan berdasarkan konsep dan dan
tujuan yang ingin dicapai dari rancangan ini.
Proses Manufaktur Generator Asitelin diawali
dengan menentukan urutan pekerjaan
dimana : berdasarkan gambar desain, pembuatan
σƟ = Tegangan Tangensial komponen dan quality control, perakitan dan
σr = tegangan arah sumbu radial finishing, dan dengan melakukan perhitungan
σƶ = tegangan arah sumbu longitudinal serta uji coba fungsional setiap komponennya.
p = tekanan
t = tebal PEMBAHASAN
Rancang bangun Generator Asitelin
METODE PENELITIAN untuk pengelasan pelat body kendaraan ini
telah dilakukan di Bengkel Jurusan Teknik
Kegiatan penelitian ini merupakan Mesin Fakultas Sains dan Teknik Undana serta
penelitian tindakan (action research) yang telah di ujicoba pada bengkel motor Golgota
berorientasi pada penelitian pengembangan (bengkel profesional) yang terletak di Naibonat
teknologi (development reseach) khusunya Kabupaten Kupang. Tahap pertama dalam
teknologi generator asitelin untuk pengusaha kegiatan ini adalah perancangan Generator
bengkel dan pengelasan yang bertujuan untuk asitelin sistem lempar dengan tabung
menghasilkan suatu generator asitelin yang penampung gas tunggal, yang memiliki safety

24
Dominggus GH. Adoe, Rima Nindia Selan, Rancang bangun Generator Asitelin Untuk Pengeleasan Pelat
Body Kendaraan

factor yang tinggi, murah dan mudah tarik (σ) sebesar 250 N/mm2, tegangan tarik
dioperasikan. yang diijinkan (σi) adalah:
Setelah Generator Asitelin selesai dibuat, =
maka dipasang alat ukur tekanan, temperatur,
dan putaran kompresor. Kemudian dilakukan σi = tegangan tarik yang diijinkan (N/mm2)
pengisian air kedalam corong / lubang = tegangan tarik bahan = 250 N/mm2
pemasukan dan persiapan kalsium karbida n = nilai factor keamanan = 2
dengan. Setelah itu Generator Asitelin
operasikan dengan air dan karbit dimasukkan Karena bahan yang dipakai adalah bahan
ke dalam tabung reaksi. Alat ukur tekanan (P) yang sudah lama, yang mungkin sudah
dan suhu (T) akan melakukan pembacaan berkurang kekuatannya). maka besar tegangan
tekanan dan suhu pada tiap-tiap tabung reaksi. tarik yang diijinkan yang dipakai dalam
Begitu perubahan tekanan mendekati 1/3 dari memperhitungkan kekuatan pipa adalah :
kekuatan maksimum bahan, secara otomatis, σ
katup penghubung antara tabung reaksi ke =
tabung penyimpanan 1 membuka dan gas
secara otomatis dialirkan ke tabung 250
penyimpanan 1. Kemudian apabila tekanan =
2
dalam tabung penyimpanan 1 sudah sampai ¾ 125 N/mm²
dari kekuatan ijin maksimum tabung, maka
katup pengatur tekanan akan membuka dan Tekanan Dalam Generator Asitelin
membuang tekanan berlebih melalui selang
penghantar ke udara luar. Perubahan tekanan Pengujian tekanan yang terjadi dalam
pada tabung generator dicatat oleh akuisisi data generator asitelin bertujuan untuk memastikan
berdasarkan perubahan waktu selama bahwa tekanan maksimum yang terjadi dalam
penelitian, hal ini dimaksudkan agar diperoleh generator asitelin tidak melebihi kekuatan
data yang valid. Setelah pengujian selesai maksimum tabung reaksi dan untuk
sesuai dengan waktu yang ditentukan maka memastikan bahwa katup pengaman berfungsi
dilakukan pengujian tekanan balik dan nyala dengan baik untuk membuang tekanan berlebih
balik untuk mengetahui dan menguji apabila tekanan yang terjadi sudah melebihi
kemampuan pintu air dalam mengamankan tekanan maksimum yang diijinkan.
tabung gas dari kemungkinan ledakan akibat = 1,5 N/mm² (tekanan gas
nyala api balik dari burner. maksimum di dalam generator asetilin).
= 200. 10 mm
r = 60 mm
r² = 3600 mm
L = 780 mm
t = 9,7 mm
Sehingga:
.
²
=
.
²
=
Gambar 2. Rancang Bangun Generator Asitelin
, . .
60
, .
Kekuatan tarik bahan pipa baja =
125.9,7
Bahan yang digunakan adalah pipa baja = 1310 mm
lunak structural (ASTM-A36) dengan tegangan
Dengan demikian desain dengan panjang

25
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 03, No. 02, Oktober 2016

tabung reaksi 1310 mm dan panjang terjadi pada generator asetilin adalah −10,25
keseluruhan generator asetilin 1510 mm bisa N/mm2 sedangkan tegangan tarik yang
dikatakan aman karena tekanan maksimum diizinkan adalah sebesar 125 N/mm2,hal ini
yang terjadi tidak melebihi tekanan ijin menunjukan bahwa pada perancangan
maksimum. Namun apabila terjadi tekanan generator asetilin dikatakan aman terhadap
berlebih secara otomatis katup pengaman akan tegangan arah sumbu radial.
membuang gas dalam tabung reakttor untuk
Tegangan arah sumbu longitudinal :
menjaga tekanan yang terjadi tidak melebihi
tekanan ijin maksimum. ƶ=
Pengujian tekanan maksimum yang
, .
terjadi didalam generator asetilin Sebelum ƶ= . ,
Katup Pengaman membuka.
ƶ= 73,04 N/mm2
. = . Jadi tegangan arah sumbu longitudinal
1,5 . 200 . 10 pada pada generator asetilin adalah 73,04
N/mm2 sedangkan tegangan tarik yang
3,14.60². 1310
diizinkan adalah sebesar 125 N/mm2,hal ini
20,25 N/mm² menunjukan bahwa pada perancangan
Jadi tekanan maksimum yang terjadi generator asetilin dikatakan aman terhadap
dalam generator asetilin sebelum katup tegangan arah sumbu longitudinal.
membuka adalah 20,25 N/mm2. Sehingga secara umum generator asitelin
Pada generator asetilin terjadi tegangan dapat dikatakan aman, karena tegangan dan
yang disebabkan oleh tekanan yang terjadi tekanan maksimum yang terjadi masih dibawah
didalam generator asetilin dimana : t = 9,7 mm, tegangan dan tekanan ijin bahan yang
r = 70 mm, P =20,25 N/mm2 (P= digunakan, serta masih berada diatas tekanan
tekanan,didapat dari tekanan maksimum yang kerja dari katup pengaman.
terjadi didalam generator asetilin)
Tegangan Tangensial KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diberikan
= pada laporan kemajuan penelitian awal tahun
, .
pertama ini adalah :
= - Generator Asitelin untuk pengelasan plat
,
= 146,13 N/mm2 body kendaraan hasil rancangbangun ini
telah mampu bekerja dengan baik. Hal
Jadi tegangan arah sumbu tangensial yang ini ditunjukkan dengan karena tegangan
terjadi pada generator asetilin adalah 146,13 dan tekanan maksimum yang terjadi masih
N/mm2 sedangkan tegangan tarik yang dibawah tegangan dan tekanan ijin bahan
diizinkan adalah 125 N/mm2, hal ini yang digunakan, serta masih berada diatas
menunjukan bahwa pada generator asetilin tekanan kerja dari katup pengaman.
yang dirancang terdapat kelemahan terhadap - Generator asetilin yang dirancang
tegangan tangensial meskipun tekanan yang mempunyai kelemahan terhadap tegangan
terjadi masih dibawah tegangan ijin bahan. tangensial karena = 146,13 N/mm2,
namun kondisi ini masih aman karena
tegangan arah sumbu radial : kebelum terjadi tegangan maksimum katup
=− pengaman akan membuka sehingga terjadi
penurunan tekanan dan tegangan dalam
,
=− tabung, sedangkan tegangan tarik yang
diizinkan adalah sebesar 125 N/mm2 dan
=−10,25 N/mm2 pada perhitungan terhadap tegangan arah
Jadi tegangan arah sumbu radial yang sumbu radial dan tegangan arah sumbu

26
Dominggus GH. Adoe, Rima Nindia Selan, Rancang bangun Generator Asitelin Untuk Pengeleasan Pelat
Body Kendaraan

tangensial dikatakan aman karena [5]. Harsono Wiryosumarto,dan Toshie


=−10,25 N/mm2 dan ƶ = 73,04 N/mm2 Okumura, 2004, cet. 9, Teknologi
lebih kecil dari tegangan tarik yang pengelasan logam, Pradnya Praraminta,
diizinkan. Jakarta
[6]. MJ Iremonger,(1990) Dasar analisis
tegangan, universitas indonesia
DAFTAR PUSTAKA [7]. Shigley J & Mitchell L.,1991,Jilid I
[1]. Daryanto., 1984. Dasar-Dasar Teknik Perencanaan Teknik Mesin, Erlangga,
Mesin. Bina Aksara, Jakarta Jakarta
[2]. Boentarto (1997) Teknik Mengelas [8]. Spotts, M. F., (1985), Design of Machine
Karbit, CV Aneka, Solo Element, Six Edition, India.
[3]. Sumanto, MA, 1996, Pengetahuan Bahan, [9]. Sularso, dan Kiyokatsu, Suga., (1997),
andi offset,Yogyakarta Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen
[4]. George E. Dieter, 1987,jilid 1, Metalurgi Mesin, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Mekanik, Erlangga, Jakarta

27
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 03, No. 02, Oktober 2016

28

You might also like