You are on page 1of 7

ISSN 2502-5570 Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2016

SHIFT KERJA DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA BAGIAN


PENGGILINGAN DI PT. MADUKISMO YOGYAKARTA
SHIFT WORK AND PRODUCTIVITY OF MILLING WORKERS
AT PT. MADUKISMO YOGYAKARTA

Azir Alfanan1, David Fido Setya Harmawan2

1
Universitas Respati Yogyakarta
2
Universitas Respati Yogyakarta
*HP/Email: 085729666408 / aziralfanan@gmail.com

Abstract

Background: The productive ability of a worker depends on the worker itself. Therefore, the
efforts to improve work productivity should be commenced by workers that are the main function
of management, namely how to encourage workers to work more actively, compact and effective.
For increasing the work productivity of worker, the work organization should be able to create an
ambience of work in such a way, so that every individual can motivate themselves to hand over
all their productive efforts for the sake of the company progress. One of the factors that have an
effect on the productivity of work is shift work. Shift work is a choice in the way of work organized
that was created because of the desire to maximize the productivity of the enterprise as a
fulllment of the customer’s demand. The purpose of this research is to know the productivity of
workers on morning, afternoon, and night shift.
Method: The research used an analytic study with cross sectional design. The technique in
this reaseacrh is Simple Random Sampling. The number of respondents were 60 people i.e. 20
people from each morning, afternoon, and night shift.
Results: The results showed that there is no signicant difference between the work productivity
of morning, afternoon, and night shift worker in the production section of PT. Madukismo
Yogyakarta. The value of F = 0,345 and the signicance of p value = 0,710, p > 0,05.
Conclusion: there is no signicant difference between the work productivity of morning,
afternoon, and night shift worker in the production section of PT. Madukismo Yogyakarta.

Keyword: Work Productivity, Shift Work

Intisari

Latar Belakang: Kemampuan berproduktivitas seorang pekerja sangat tergantung pada


pekerja itu sendiri. Oleh karena itu usaha-usaha peningkatan produktivitas kerja sebaiknya
berpangkal tolak pada pekerja itu sendiri yang merupakan fungsi utama dari fungsi manajemen,
yaitu bagaimana mendorong pekerja agar mau bekerja lebih giat, kompak dan efektif. Untuk itu
agar produktivitas kerja pekerja lebih meningkat, maka organisasi tempat bekerja harus mampu
menciptakan suasana kerja sedemikian rupa, sehingga setiap individu dapat memotivasi
dari mereka sendiri untuk mau menyerahkan semua usaha produktif mereka demi kemajuan
perusahaan. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja adalah shift kerja.

87
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2016 ISSN 2502-5570

Kerja shift merupakan pilihan dalam cara pengorganisasian kerja yang tercipta karena adanya
keinginan untuk memaksimalkan produktivitas perusahaan sebagai pemenuhan tuntutan
customer. Tujuan penelitian ini mengetahui produktivitas pekerja pada shift pagi, siang, dan
malam.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah analitik dengan pendekatan
cross sectional. Teknik yang dipakai adalah Simple Random Sampling. Jumlah responden 60
orang yaitu masing-masing 20 orang dari shift pagi, siang, dan malam.
Hasil: Tidak terdapat perbedaan yang signikan antara produktivitas kerja karyawan shift pagi,
siang, dan malam di bagian produksi PT. Madukismo Yogyakarta. Nilai F = 0,345 dan signikansi
p value = 0,710, p > 0,05.
Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja karyawan shift pagi, siang, dan
malam di bagian produksi PT. Madukismo Yogyakarta

Kata Kunci: Produktivitas Kerja, Shift Kerja

PENDAHULUAN dari seseorang karyawan, hasil produktivitas


yang dicapai oleh seorang karyawan haruslah
Tantangan yang dihadapi sebuah organisasi
dapat memberikan kontribusi yang penting bagi
saat ini seperti globalisasi dan perubahan teknologi
perusahaan yang dilihat dari segi kualitas dan
yang cepat memerlukan Sumber Daya Manusia
kuantitas yang dirasakan oleh perusahaan dan
(SDM) yang memadai. Kondisi demikian menuntut
sangat besar manfaatnya bagi kepentingan
organisasi untuk melakukan penyempurnaan dalam
perusahaan di masa sekarang dan yang akan
berbagai sistem pengelolaan SDM agar dapat
datang3.
berkembang demi pencapaian organisasional dan
Pertumbuhan produktivitas telah melambat di
kesejahteraan pekerja. Pekerja sebagai SDM dari
banyak Negara, sementara tingkat investasi telah
suatu organisasi merupakan aset yang sangat
jatuh. Hasil pengamatan selama beberapa dekade
penting bagi kemajuan organisasi1.
terakhir didapatkan bahwa pertumbuhan upah
Rendahnya produktivitas kerja pegawai
dan produktivitas melambat baik di Negara maju
dalam suatu organisasi, baik organisasi publik
maupun Negara berkembang. Berdasarkan data
maupun organisasi non publik hingga saat ini
pada tabel 1 dapat diketahui rata-rata pertumbuhan
masih merupakan masalah yang aktual untuk
produktivitas di 107 Negara pada tahun 2009-2013
dikaji. Produktivitas kerja selalu diarahkan pada
pasca krisis global hanya 2,6% hanya selisih 1%
bagaimana melakukan atau memanfaatkan
dari pertumbuhan tahun 2000 – 20084.
sesuatu agar mencerminkan prinsip efektivitas dan
Jumlah SDM yang besar, ternyata belum
esiensi. Dikatakan esien manakala apa yang
mendorong tingginya produktivitas. Produktivitas
dilakukan mempertimbangkan aspek biaya, sarana
tenaga kerja Indonesia masih relatif rendah
prasarana, sumber daya (manusia dan material),
dibandingkan tiga negara kompetitor utama di Asia
dan waktu sehemat mungkin. Sedangkan sesuatu
Tenggara. Hasil penelitian United States Agency
dikatakan efektif bila pemanfaatan berbagai aspek
for International Development (USAID) dan Badan
tersebut benar-benar tepat sasaran atau tujuan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
yang diinginkan2.
yang mengambil sampel di industri pembuat sepatu
Produktivitas suatu perusahaan akan
yang menyerap banyak tenaga kerja dan berpotensi
meningkat dengan adanya kerjasama dan
ekspor, ditemukan bahwa seorang tenaga kerja di
hubungan baik antara pimpinan dan karyawan.
Indonesia hanya mampu menghasilkan rata-rata
Peningkatan produktivitas karyawan otomatis
0,8 pasang sepatu per hari5.
akan meningkatkan produktivitas perusahaan.
Produktivitas disamakan dengan hasil kerja

88
ISSN 2502-5570 Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2016

Seorang pegawai yang bekerja pada suatu Hasil studi awal yang dilakukan peneliti di
organisasi harus diperlakukan secara manusiawi PT. Madukismo Yogyakarta diketahui terdapat 120
agar selalu puas, senang dan merasa terjamin/ pekerja di bagian penggilingan. Pada masa giling,
dilindungi hak-haknya dalam bekerja. Kondisi terkait dalam proses produksi berlaku ketentuan
kerja seperti itu disebut Kualitas Kehidupan Kerja jam kerja dengan sistem 3 shift, dengan masing-
(Quality of Work Life disingkat QWL). Salah satu masing shift bekerja selama 8 jam sehari. Waktu
dimensi dari kualitas kehidupan kerja adalah istirahat karyawan ini dilakukan secara bergantian,
perbaikan lingkungan kerja. Lingkungan kerja sik karena proses produksi yang dilakukan secara
dan non sik mempunyai pengaruh besar terhadap terus-menerus. Berdasarkan latar belakang yang
kelancaran operasional organisasi sehingga akan telah dipaparkan di atas maka penulis tertarik
berpengaruh pada produktivitas organisasi pada melakukan meneliti perbedaan produktivitas kerja
umumnya. Menurut Stephan Uselac dalam Total yang ditinjau dari shift kerja karyawan bagian
Quality Management (TQM) menegaskan bahwa penggilingan di PT. Madukismo Yogyakarta.
kualitas bukan hanya mencakup produk dan
jasa, tetapi juga meliputi proses, lingkungan, dan METODE
manusia6.
Jenis penelitian ini adalah observasional
Pengukuran produktivitas tenaga kerja
menggunakan metode analitik dengan rancangan
perlu dilakukan dalam suatu kegiatan produksi.
cross sectional. Dalam studi analitik cross sectional,
Sumberdaya manusia mempunyai peranan yang
peneliti mempelajari hubungan antara faktor risiko
penting dalam proses peningkatan produktivitas
dengan penyakit (efek), observasi atau pengukuran
produksi, karena alat produksi dan teknologi
terhadap variabel bebas (faktor risiko) dengan
pada hakekatnya juga merupakan hasil karya
variabel tergantung (efek) dilakukan sekali dan
manusia. Kemampuan berproduktivitas seorang
dalam waktu yang bersamaan.
pegawai sangat tergantung pada diri pegawai itu
Penelitian ini dilakukan di Bagian Penggilingan
sendiri. Oleh karena itu usaha-usaha peningkatan
PT. Madukismo Yogyakarta dengan populasi semua
produktivitas kerja sebaiknya berpangkal tolak
karyawan di bagian penggilingan PT. Madukismo
pada pegawai itu sendiri yang merupakan fungsi
Yogyakarta yang berjumlah 120 orang. Pekerja
utama dari fungsi manajemen, yaitu bagaimana
yang dijadikan sebagai responden dalam penelitian
mendorong pegawai agar mau bekerja lebih giat,
ini sebanyak 60 orang yang terdiri dari 20 shift pagi,
kompak dan efektif. Untuk itu agar produktivitas
20 shift siang, dan 20 shift malam.
kerja pegawai lebih meningkat, maka organisasi
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas
tempat mereka bekerja harus mampu menciptakan
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
suasana kerja sedemikian rupa, sehingga tiap
data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
individu dapat memotivasi dari mereka sendiri
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan
untuk mau menyerahkan semua usaha produktif
sistematis sehingga mudah diolah9. Instrumen
mereka demi kemajuan perusahaan7.
yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner.
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
Kuisioner digunakan untuk memperoleh data
produktivitas kerja adalah shift kerja. Kerja shift
produktivitas kerja dan shift kerja.
merupakan pilihan dalam cara pengorganisasian
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis
kerja yang tercipta karena adanya keinginan untuk
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
memaksimalkan produktivitas perusahaan sebagai
responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
pemenuhan tuntutan customer. Pekerja dengan
atau hal-hal yang diketahui9. Kuesioner skala
sistem kerja shift pagi dan sore dikatakan berisiko
produktivitas kerja dalam penelitian ini diadopsi dari
terhadap timbulnya berbagai gangguan kesehatan.
penelitian Purba (2011) yang telah dimodikasi.
Hal tersebut jelas akan berpengaruh terhadap
Skala produktivitas kerja berdasarkan tiga aspek
pekerja dalam perusahaan itu sendiri8.
utama yang perlu ditinjau dalam menjamin

89
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2016 ISSN 2502-5570

produktivitas kerja yang tinggi yaitu (a) aspek pendidikan seseorang akan mempengaruhi
kemampuan manajemen tenaga kerja; (b) aspek pengetahuan yang menjadi prinsip dan kesadaran
efektivitas dan esiensi tenaga kerja; dan (c) aspek dalam bekerja. Tingkat pendidikan dan pengetahuan
kondisi lingkungan pekerjaan10. karyawan yang tinggi akan menjadikan karyawan
Skala produktivitas kerja ini terdiri dari 26 tersebut memahami dengan baik mengenai
butir pertanyaan. Setiap aspek dijabarkan dalam bagaimana seharusnya bekerja dengan maksimal
pernyataan terdiri dari pernyataan favourable dan apa saja hal-hal yang harus dijaga berkaitan
(bersifat mendukung) dan pernyataan unfavourable dengan risiko kecelakaan kerja dan penyakit
(bersifat tidak mendukung). Dalam Tabel 1 disajikan akibat kerja dalam pekerjaannya, sehingga dapat
sebaran butiran pernyataan favourable dan ditarik kesimpulan bahwa pendidikan karyawan
unfavourable dalam skala produktivitas kerja. Skala yang tinggi secara langsung maupun tidak
produktivitas kerja terdiri dari 4 alternatif jawaban, langsung akan meningkatkan produktivitas kerja
yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai dari karyawan tersebut. Karakteristik responden
(TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Skor yang berdasarkan kelompok umur paling banyak adalah
digunakan adalah 4 untuk nilai yang tertinggi dan 1 kelompok responden dengan interval umur 44 – 50
untuk yang terendah. Validitas instrumen dilakukan tahun. Secara siologis, umur yang semakin tua
dengan uji validitas isi. akan menyebabkan semakin menurunnya fungsi
tubuh yang pada akhirnya semakin menurun pula
HASIL DAN PEMBAHASAN performa kerja. Sebagian besar responden dalam
penelitian ini adalah responden yang masih dalam
Tabel 1. Karakteristik Responden
kategori usia produktif.

Karakteristik f %
Umur Tabel 2. Shift Kerja
22 - 28 Tahun 11 18.3
29 - 36 Tahun 13 21.7 Karakteristik f %
37 - 43 Tahun 10 16.7 Shift Kerja
44 - 50 Tahun 19 31.7 Pagi 20 33.3
> 50 Tahun 7 11.7 Siang 20 33.3
Pendidikan Malam 20 33.3
SD 2 3.3 Total 60 100.0
SMP 10 16.7
SMA/SMK 47 78.3 Shift kerja responden dalam penelitian ini
SARJANA 1 1.7
terdiri dari shift pagi, siang, dan malam yang
Total 60 100.0
masing-masing adalah 20 pekerja sebagai
subyek penelitian. Pada masa giling, Pabrik
Tabel 1 menunjukkan karakteristik responden
Gula Madukismo beroperasi selama 24 jam
berdasarkan kelompok umur paling banyak adalah
untuk menghasilkan gula sehingga rotasi kerja
kelompok responden dengan interval umur 44
karyawan sangat diperhatikan untuk menjaga
– 50 tahun sejumlah 19 responden (31,7%).
stabilitas produksi tanpa menimbulkan hal-hal yang
Secara siologis, umur yang semakin tua akan
berdampak buruk bagi karyawannya.
menyebabkan semakin menurunnya fungsi tubuh
yang pada akhirnya semakin menurun pula
Tabel 3. Produktivitas Kerja
performa kerja. Sebagian besar responden dalam
penelitian ini adalah responden yang masih dalam
Produktivitas Kerja f %
kategori usia produktif.
Sangat Produktif 9 15.0
Distribusi frekuensi kelompok pendidikan Produktif 49 81.6
responden paling banyak adalah SMA/SMK Tidak Produktif 2 3.4
yaitu sebanyak 47 responden (78,3%). Tingkat Sangat Tidak Produktif 0 0
Total 60 100.0

90
ISSN 2502-5570 Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2016

Sebagian besar responden adalah produktif Indikator produktivitas kerja yang digunakan
yaitu 49 responden (81,6) dan terdapat 2 responden dalam penelitian ini adalah Indikator produktivitas
yang tidak produktif (3,4%). Produktivitas kerja pada kerja yang berupa efektivitas kerja dan esiensi
dasarnya merupakan perbandingan antara output kerja. Indikator tersebut digunakan apabila variabel
dan input per satuan waktu dimana output harus prediktor tidak dapat diukur langsung dengan
mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaannya angka. Indikator efektivitas kerja dan esiensi kerja
lebih baik sehingga memiliki tingkat keunggulan dapat diukur dengan membuat skala produktivitas
yang diharapkan untuk memenuhi keinginan kerja12.
konsumen11.

Tabel 4. produktivitas kerja berdasarkan shift kerja

Produktivitas Kerja
Total F Sig.
Shift Kerja Tidak Produktif Produktif Sangat Produktif
n % n % n % n %
Pagi 16 26.7 4 6.7 20 33.3 16 26.7
Siang 17 28.3 3 5 20 33.3 17 28.3 0,345 0,710
Malam 16 26.7 2 3.3 20 33.3 16 26.7
Total 49 81.7 9 15 60 100 49 81.7

Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Produktivitas kerja dalam penelitian ini dilihat
Anova diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan berdasarkan indikator efektivitas dan esiensi.
antara produktivitas kerja karyawan shift pagi, Esiensi dan efektivitas produktivitas kerja setiap
siang, dan malam pada bagian produksi PT. individu pada perusahaan harus memperhatikan
Madukismo Yogyakarta. Hal ini dapat dililhat dari struktur organisasi, arus komunikasi, tanggung
nilai F = 0,345 dan signikansi p value = 0,710, p > jawab, penghargaan terhadap sumber daya
0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian manusia, konsisten dalam memberikan imbalan
dari Gunawan (2005) yang menyebutkan bahwa dan sanksi, dan untuk mempermudah melakukan
faktor lingkungan kerja berpengaruh sangat pekerjaan diperlukan sarana dan prasarana
signikan terhadap produktivitas kerja. Pengaturan teknologi yang memadai dan standar sehingga
rotasi kerja (shift kerja), iklim organisasi/hubungan iklim organisasi terbangun secara nyaman dan
antar pekerja di Pabrik Gula Madukismo tergolong pada akhirnya pegawai dapat meningkatkan
bagus sehingga karyawan dapat menjalankan produktivitas kerja13Secara teori banyak faktor yang
pekerjaannya dengan maksimal. Selain itu, turut mempengaruhi produktivitas kerja, antara lain
penerapan disiplin kerja di Pabrik Gula Madukismo faktor lingkungan dan iklim kerja. Lingkungan dan
sangat baik dan gaji karyawan yang memadai iklim kerja yang baik akan mendorong pegawai agar
merupakan hal-hal yang berkaitan dengan baiknya senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggung
produktivitas kerja karyawan bagian produksi jawab untuk melakukan pekerjaan dengan lebih
Pabrik Gula Madukismo. baik menuju kearah peningkatan produktivitas13.
Konsep produktivitas kerja diartikan sebagai Lingkungan kerja sik adalah tempat kerja
hasil kegiatan kerja yang dilakukan oleh pegawai karyawan melakukan aktivitasnya. Lingkungan
baik secara individu maupun kelompok terhadap kerja sik mempengaruhi semangat kerja dan emosi
pelaksanaan tugas yang menjadi beban tugasnya, para karyawan. Faktor-faktor sik ini mencakup
waktu yang disediakan, kwalitas pelayanan luas ruang kerja, penerangan, kebisingan, suhu
yang diberikan, dan tercapainya sasaran/target.

91
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2016 ISSN 2502-5570

udara di tempat kerja, warna ruangan, kebersihan Transmigrasi Bekerja Sama dengan Dewan
14
dan musik di tempat kerja . Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional
Badan Standardisasi Nasional (2004) dan International Labour organization; 2008.
menyebutkan bahwa iklim kerja (panas) merupakan
4) Internatonal Labour Organization. World
salah satu faktor yang pengaruhnya cukup
Employment Social Outlook Trends 2015.
dominan terhadap kinerja sumber daya manusia
Geneva : International Labour Ofce; 2015
bahkan pengaruhnya tidak terbatas pada kinerja
saja melainkan dapat lebih jauh lagi, yaitu pada 5) Sari, RH. Empat Penyebab Pekerja Indonesia
kesehatan dan keselamatan tenaga kerja. Untuk Kurang Produktif. http://www.merdeka.com/
itu diperlukan standar mengenai pengukuran iklim uang/4-penyebab-orang-indonesia-kurang-
kerja (panas) dengan parameter indeks suhu basah produktif.html. 2014; Diakses Tanggal 2
15
dan bola . Februari 2015.
Senata et, al. (2014) menyebutkan bahwa 6) Farida. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik
faktor penting yang harus diperhatikan perusahaan Perpustakaan terhadap Produktivitas Kerja
dalam upaya meningkatkan produktivitas Petugas Perpustakaan di Perpustakaan
kerja adalah kenyamanan lingkungan kerja. Umum Kabupaten Pacitan. Laporan Penelitian.
Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa Semarang: Program Studi Ilmu Perpustakaan,
faktor lingkungan kerja berpengaruh terhadap Universitas Diponegoro (UNDIP); 2012
produktivitas kerja karyawan UD. Kembang
7) Lestari dan Noor. Faktor-faktor yang
Sari. Perusahaan dagang maupun perusahaan
Mempengaruhi Produktivitas Kerja pada
jasa pada umumnya mempunyai tujuan untuk
Pemerintah Daerah Kota Banjarmasin.
meningkatkan produktivitas perusahaan, namun
Sosioscientica, Jurnal Ilmu-ilmu Sosial. 2012;
pada kenyataannya produktivitas kerja karyawan
4, (1): 205-212.
di Indonesia setiap tahun relatif rendah bila
dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, 8) Susetyo, J., Oesman, TI., Sudharman, ST.
dan upaya peningkatan produktivitas karyawan Pengaruh Shift Kerja terhadap kelelahan
pun masih banyak mengalami hambatan ataupun Karyawan dengan Metode Bourdon Wiersma
kesulitan-kesulitan. Keadaan ini menunjukkan dan 30 Items of Rating Scale. Jurnal Teknologi.
bahwa kebijakan perbaikan dan peningkatan 2012; 5 (1): 32-39.
produktivitas sangat berkaitan denganbanyak faktor 9) Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu
baik dalam diri karyawan maupun perusahaan11. Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka
Cipta; 2010.
DAFTAR PUSTAKA
10) Purba. Produktivitas ditinjau dari
1) Kamuli, S. 2015. Pengaruh Iklim Organisasi Kepemimpinan dan Motivasi Kerja pada
Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Pekerja Bagian Produksi PT.X di Cilacap.
Sekretariat Daerah Kota Gorontalo. Jurnal Tesis. Yogyakarta; Program Studi Ilmu
Inovasi. 2015; 9 (1): 1-8. Kesehatan Kerja Program Pascasarjana
2) Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Universitas Gadjah Mada; 2011.
Kumpulan Makalah Pelatihan Hiperkes dan 11) Senata, W., Nuridja, M., Suwena, K. Pengaruh
Keselamatan Kerja Bagi Teknisi Perisahaan. Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas
Yogyakarta: Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Karyawan UD. Kembang Sari Kabupaten
Kerja; 2012. bandung. Jurnal Penelitian Universitas
3) Depnakertrans. Menuju Tempat Kerja yang Pendidikan ganesha. 2014; 4 (1).
Lebih Produktif dan Aman: Petunjuk Praktis 12) Eagle. (Internet). Indikator Produktivitas Kerja
untuk Tempat Kerja dengan Pekerja Usia 15 dan Cara Pengukurannya.http://id.shvoong.
– 17 Tahun. Departemen Tenaga Kerja dan

92
ISSN 2502-5570 Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2016

com/business-management/human- Shambala Estate di Bagian Giri Ubud Bali.


resources/2355714-indikator-produktivitas- Jurnal Perhotelan dan Pariwisata. 2011; 1 (1):
kerja-dan-cara/. 2013; Diakses Tanggal 3 14-34.
Februari 2015.
15) Badan Standardisasi Nasional. Pengukuran
13) Meily, L. dan Kurniawidjaja. Teori dan Aplikasi Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Indeks
Kesehatan Kerja. Jakarta: UI-Press; 2012. Suhu Basah dan Bola. 2004; SNI 16-7061-
200.
14) Wartana. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Produktivitas Kerja Karyawan pada Como

93

You might also like