You are on page 1of 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/333184939

ANALISIS BETA, RISIKO, DAN PREMI RISIKO TERHADAP TINGKAT


PENGEMBALIAN SAHAM-SAHAM YANG TERGABUNG DALAM LQ45

Conference Paper · October 2013

CITATIONS READS

0 612

2 authors, including:

Noor Achmad
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Indonesia, Bogor
30 PUBLICATIONS   30 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Management Research View project

All content following this page was uploaded by Noor Achmad on 18 May 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


SIMPOSIUM MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN
BOGOR

Nama : IRENA OKTAVIANA

NPM : 09110070

Program Studi : MANAJEMEN KEUANGAN

Judul Penelitian : ANALISIS BETA, RISIKO, DAN PREMI RISIKO

TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM-

SAHAM YANG TERGABUNG DALAM LQ45

(Studi Kasus Pada Saham-saham LQ45)

Dosen Pembimbing : DANIEL NOOR AHMAD, Drs., MM

Hari/Tanggal : Senin, 30 Oktober 2013

Waktu : 08.00 – 14.00

Tempat : KAMPUS STIE KESATUAN


ANALISIS BETA, RISIKO, DAN PREMI RISIKO TERHADAP TINGKAT
PENGEMBALIAN SAHAM-SAHAM YANG TERGABUNG DALAM LQ45
(Studi Kasus Pada Saham-saham LQ45)

Oleh

Irena Oktaviana

Mahasiswi Program Sarjana Manajemen Keuangan STIE Kesatuan

Email : iren.gembil@yahoo.com

Daniel Noor Ahmad, Drs., BBA.,MM

Dosen STIE Kesatuan

ABSTRACT

IRENA OKTAVIANA. NRP: 09110070.The Analysis of Beta, Risk, Risk Premium


for risks and rate of return stocks the LQ45. Under supervised by DANIEL
NOOR AHMAD, Drs., MM.

Nowadays share has been an interesting instrument of investasi.


Investment in share basically is on the chance to obtain the advantage or a large
amount rate of return of investment.

Beta represent yardstick risk market of share measuring how far rate of
return change caused by stocks market change , and growth premium of market
represent one of factor influencing return of share and required to be made upon
which consideration before doing investment.

The aim of this research is to analyze the influence beta of share(X1),


were measred using a variant (X2), Risk Premium(X3) as mesured by the
difference between yields on stocks with risk-free asset,the rate of return on
stocks as measured by the average yield. Research conducted during period
Febuary 2012-July 2012 using a sample of 45 stocks in the portofolio LQ45.

Based on the results of the study concluded that beta has a significant
relationship with the level of devidens, and the risk premium significant on the
expected return. Which mean that the rate of return is affected by beta and is
influenced also by the risk premium.

Keywords : Beta, risk,risk premium,expected return, CAPM


PENDAHULUAN
Dalam mencapai berbagai tujuan keuangan beragam produk investasi
tersedia, tinggal kita sebagai investor untuk memilih produk alternatif yang
tersedia. Sebelum kita menentukan pilihan investasi, kita sebaiknya mengetahui
berbagai tujuan yang ada dan menyesuaikannya dengan jangka waktu
pencapaian. Pilihan investasi yang memberikan ekspektasi imbal hasil besar
dalam jangka panjang dengan risiko terukur bisa menjadi pilihan. Alasan yang
paling utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan, oleh
karena itu di dalam kegiatan investasinya melalui kegiatan jual dan beli saham
yang ditawarkan oleh suatu institusi atau perusahaan, seseorang investor akan
mengharapkan investor dari investasi saham yang di belinya. Imbal hasil yang di
harapkan investor dari investasi saham yang dibelinya dapat berupa
pertumbuhan premi pasar. Premi pasar merupakan keuntungan selisih harga
yang di dapat dari selisih harga saham saat di beli dengan harga saham saat di
jual. hasil yang tidak pasti di peroleh. Investor hanya mamapu memperkirakan
keuntungan dan kemungkinan penyimpangan dari keuntungan yang diperkirakan
(risiko).
Risiko bisa dikurangi atau di hilangkan dengan cara melakukan
diversifikasi investasi, antara lain dengan cara menambah jenis saham dalam
portofolio. Risiko demikian disebut dengan risiko tidak sistematik (unsystematic
risk) atau diversifiable risk. Akan tetapi ada juga risiko yang tidak bisa di
hilangkan yang disebut dengan risiko sistematik (systematic risk) atau
nondiversiable risk karena disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi
perusahaan yg beroperasi. Karena beta berpengaruh signifikan terhadap tingkat
pengembalian saham. Beta merupakan ukuran risiko sistematis suatu sekuritas
yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi. Selain itu beta pun
dapat menunjukan sensitifitas return sekuritas terhadap perubahan return pasar.
Semakin tinggi nilai beta dan return pasar maka semakin tinggi tingkat
pengembalian saham yang disyaratkan oleh investor
Dengan skripsi dimana beta dianggap dapat mengukur risiko atas saham
dan pasar maka semakin tinggi pula risikonya dan adanya pengaruh premi pasar
terhadap tingkat pengembalian saham yang akan diperoleh., maka penulis diberi
judul “ANALISIS BETA, RISIKO, DAN PREMI RISIKO TERHADAP TINGKAT
PENGEMBALIAN SAHAM-SAHAM YANG TERGABUNG DALAM LQ45.”

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Berapa besar tingkat pengembalian pasar selama periode penelitian?

2. Berapa besar koefisien beta saham-saham yang tergabung dalam LQ45


terthadap pasar selama periode penelitian?
3. Berapa besar tingkat risiko saham-saham yang tergabung dalam LQ45
selama periode penelitian?
4. Berapa besar premi risiko saham-saham yang tergabung dalam LQ45
selama periode penelitian?
5. Bagaimana pengaruh beta terhadap imbal hasil saham-saham yang
tergabung dalam LQ45 selama periode penelitian?
6. Bagaimana pengaruh premi risiko terhadap imbal hasil saham-saham yang
tergabung dalam LQ45 selama periode penelitian?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengamati serta meneliti


pengaruh beta, risiko, dan premi risiko terhadap tingkat pengembalian saham-
saham yang tergabung dalam LQ45, sedangkan tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Mengetahui seberapa besar tingkat pengembalian pasar selama periode


penelitian.
2. Mengetahui seberapa besar koefisien beta saham-saham yang tergabung
dalam LQ45 terthadap pasar selama periode penelitian.
3. Mengetahui seberapa besar tingkat risiko saham-saham yang tergabung
dalam LQ45 selama periode penelitian.
4. Mengetahui seberapa besar premi risiko saham-saham yang tergabung dalam
LQ45 selama periode penelitian.
5. Mengetahui pengaruh beta terhadap imbal hasil saham-saham yang
tergabung dalam LQ45 selama periode penelitian.
6. Mengetahui pengaruh premi risiko terhadap imbal hasil saham-saham yang
tergabung dalam LQ45 selama periode penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA

Saham

Saham merupakan surat berharga sebagai bukti penyertaan atau kepemilikan


individu maupun institusi dalam suatu perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas
(PT). Saham juga merupakam surat-surat berharga yang di perdagangkan di
pasar modal dan yang paling dikenal dikalangan masyarakat.

Beta

Beta adalah ukuran sensitifitas return saham terhadap return pasar. Bet juga
merupakan risiko sistematis suatu sekuritas yang tidak dapat dihilangkan dengan
melakukan diversifikasi dan dapat digunakan untuk menunjukansensitifitas return
sekuritas terhadap perubahan return pasar. Semakin tinggi beta suatu sekuritas
maka semakin sensitif sekuritas tersebut terhadap perubahan pasar.

Risiko

Risiko adalah Kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap hasil yang


diharapkan dari suatu investasi. Risiko juga di bagi menjadi 2 yaitu Risiko
Sitematis yaitu risiko yang berpengaruh terhadap semua investasi dan tidak
dapat dikurangi maupun dihilangkan dengan cara diversifikasi. Dan Risiko Tidak
Sistematis adalah risiko yang melekat pada investasi tertentu karena kondisi
yang unik dari suatu perusahaan atau industri tertentu.
Premi Risiko

Premi risiko pasar merupakan kelebihan pengembalian dalam portofolio pasar


(lebih dari tingkat bebas risiko). Diwakili dengan tingkat pengembalian yang
diharapkan dikurangi dengan tingkat yang bebas risiko

Imbal Hasil

Imbal Hasil adalah pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara
periodik, misalnya berupa deviden atau bunga. Karena alasan orang berinvestasi
yaitu untuk memperoleh tingkat keuntungan yang di sebut juga imbal hasil atau
return

Kerangka Pemikiran Konseptual

Tujuan
Investasi

Indeks Harga Indeks Harga


Saham
Pasar

Beta
Saham

Imbal Hasil Imbal Hasil


Pasar Saham

Premi Risiko Risiko

Imbal Hasil

Analisis

Kesimpulan
Premis I

Menurut Andriana, 2007

Semakin besar Beta menujukan resiko makin besar. Hal ini karena ketika pasar
(IHSG) bergerak sedikit maka harga saham akan berubah cukup besar, atau
lebih volatile. Sedangkan nilai Beta yang kecil, menunjukan saham tersebut
relatif stabil. Sehingga ketika IHSG berubah maka saham tersebut tidak terlalu
berubah signifikan.

Premis II

Menurut Trisma Kurniawati, 2008

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan analisis CAPM, return yang


diharapkan dan beta tertinggi dimiliki oleh PT. Bristol myers Indonesia dengan
E(Ri) 0,01503 dan beta sebesar 0,20265. Sedangkan saham yang memiliki E(Ri)
terendah dimiliki oleh PT. Prydam Farma Tbk, dengan E(Ri) 0,00833 dan beta
sebesar -0,24149. Hasil tersebut menunjukan bahwa return yang diharapkan
mempunyai hubungan positif, yang artinya semakin besar return yang
diharapkan maka semakin besar pula risiko suatu sekuritas, begitupun
sebaliknya.

Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan sementara dari penelitian yang dilakukan dan
hanya berdasarkan teori-teori yang di dapat penyusun belum berdasarkan
penelitian langsung / riset pada perusahaan. Ada pun hipotesisnya sebagai
berikut :

1. Di duga beta memiliki pengaruh besar terhadap tingkat pengembalian


pasar selama periode penelitian.
2. Di duga koefisien beta saham-saham yang tergabung dalam LQ45
memiliki pengaruh terhadap pasar selama periode penelitian.
3. Di duga tingkat resiko saham-saham yang tergabung dalam LQ45
memiliki pengaruh besar selama periode penelitian.
4. Di duga premi resiko saham-saham yang tergabung dalam LQ45 memiliki
pengaruh besar selama periode penelitian

METODOLOGI PENELTIAN
Metodologi penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah metodologi
penelitian deskriptif komparatif. Alasan di pakainya metodologi penelitian ini
karena penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan mengenai pengaruh Beta,
Risiko, dan Premi Risiko terhadap tingkat pengembalian saham-saham yang
tergabung di LQ45.

LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN


Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam hal ni adalah penelitian
yang menggunakan data sekunder. Data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
STIE Kesatuan Bogor. Penelitian dilakukan dari tanggal 1 Desember 2013
sampai dengan 15 Mei 2013.
JENIS DAN SUMBER DATA
Data adalah suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode,
dan lainnya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data
sekunder atau data eksternal yang didapat dari Bursa Efek Jakarta maupun
situs-situs resmi perusahaan melalui internet.

OPRASIONALISASI VARIABEL
Variabel / Sub Variabel Indikator Skala / ukuran

Beta Saham Covarian / Varian Rasio

X1

Risiko Standar deviasi Rasio

X2

Premi Risiko Rm – Rf Rasio

X3

Imbal Hasil CAPM Rasio

Y1

METODE ANALISIS
1. Metode Analisis Rasio

Metode Analisis Rasio menjelaskan tentang alat-alat analisis yang


akan digunakan dalam penelitian untuk menjawab identifikasi masalah. Untuk itu
harus diperhatikan identifikasi masalah yang akan dijawab dan menggunkan
metode analisis apa yang sesuai dengan identifikasi masalah. Satu per satu
identifikasi masalah dirici misal :

a. Menghitung Tingkat keuntungan Pasar (Rm) digunakan rumus :

b. Menghitung beta saham dengan menggunakan perhitungan CAPM


digunakan rumus :

c. Resiko Saham digunakan rumus :

d. Premi risiko digunaka rumus :

e. Imbal hasil digunakan rumus :


HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Berapa besar tingkat keuntungan saham selama periode penelitian

Berikut ini adalah imbal hasil saham yang dikelompokan dalam 3 cluster yaitu
cluster yang memiliki imbal hasil tertinggi, cluster menengah, cluster terkecil.
SAHAM E(Ri) SAHAM E(Ri) SAHAM E(Ri)
BUMI 0,356587 UNTR 0,023550 ANTM -0,000916
AKRA 0,124077 ASRI 0,021220 ASII -0,011735
GJTL 0,073813 TRAM 0,020138 ITMG -0,013898
AALI 0,063328 BBRI 0,018973 DOID -0,014564
KIJA 0,060914 EXCL 0,011067 BMRI -0,015979
SIMP 0,058584 BORN 0,010484 ENRG -0,017726
KLBF 0,057669 ELTY 0,009403 PGAS -0,019890
TLKM 0,046268 GGRM 0,008737 LSIP -0,020805
KRAS 0,044687 BDMN 0,007738 INCO -0,021887
BBCA 0,040193 JSMR 0,007655 SMGR -0,028461
TINS 0,038113 ICBP 0,003744 HRUM -0,037449
LPKR 0,037114 PTBA 0,003328 CPIN -0,050098
BBNI 0,028376 BNBR 0,002579 INTP -0,055174
BBTN 0,027045 INDF 0,001913 UNVR -0,059502
UNSP 0,023550 ADRO -0,000916 INDY -0,083468

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa dari ke 45 saham ditemukan bahwa


saham BUMI memiliki imbal hasil tertinggi dan saham INDY memiliki imbal hasil
yang terkecil yang artinya saham INDY mengalami kerugian pada saat periode
penelitian.

2. Berapa besar koefisien beta saham-saham yang tergabung dalam LQ45


Berikut ini adalah beta yang dikelompokkan menjadi 3 cluster, yaitu cluster dengan
beta tertinggi, cluster beta menengahh, dan cluster beta terkecil
SAHAM BETA(β) SAHAM BETA(β) SAHAM BETA(β)
INDY 2,004 ANTM 1,012 UNTR 0,718
UNVR 1,716 INDF 0,978 BBTN 0,676
INTP 1,664 BNBR 0,970 BBNI 0,660
CPIN 1,603 PTBA 0,961 LPKR 0,555
HRUM 1,451 ICBP 0,956 TINS 0,543
SMGR 1,343 JSMR 0,909 BBCA 0,518
INCO 1,264 BDMN 0,908 KRAS 0,464
LSIP 1,251 GGRM 0,896 TLKM 0,445
PGAS 1,240 ELTY 0,888 KLBF 0,308
ENRG 1,214 BORN 0,875 SIMP 0,297
BMRI 1,193 EXCL 0,868 KIJA 0,269
DOID 1,176 BBRI 0,773 AALI 0,240
ITMG 1,168 TRAM 0,759 GJTL 0,114
ASII 1,142 ASRI 0,746 AKRA -0,490
ADRO 1,012 UNSP 0,718 BUMI -3,284

Beta tertinggi dimiliki oleh saham INDY yang artinya saham ini memiliki risiko
sistematik yang lebih besar dibandingkan risiko sistematik pasar. Dan beta terendah
dimiliki oleh saham BUMI yang artinya saham ini tidak memiliki risiko sistematik dan
tidak memiliki pengaruh terhadap pergerakan pasar.

3. Berapa besar tingkat risiko saham-saham yang tergabung dalam LQ45


Berikut ini adalah varian yang dikelompokan dalam 3 cluster yaitu cluster varian
tertinggi, menengah, dan terkecil.
Saham σ² Saham σ² Saham σ²
KIJA 0,1250509 BBTN 0,0007430 BBRI 0,0004941
SIMP 0,0456119 BBNI 0,0007415 TINS 0,0004668
BUMI 0,0094641 ADRO 0,0006673 INTP 0,0004398
PTBA 0,0036506 INCO 0,0006650 KRAS 0,0004080
BDMN 0,0025504 ASRI 0,0006438 KLBF 0,0004000
ELTY 0,0014093 LSIP 0,0006405 GJTL 0,0003875
EXCL 0,0012146 GGRM 0,0006332 ASII 0,0003565
DOID 0,0012094 UNTR 0,0006123 ICBP 0,0003461
UNSP 0,0011616 TLKM 0,0006116 JSMR 0,0003401
ENRG 0,0011602 HRUM 0,0006013 BMRI 0,0003298
CPIN 0,0010757 PGAS 0,0005892 LPKR 0,0002964
SMGR 0,0010667 BORN 0,0005826 TRAM 0,0002680
INDY 0,0009462 AKRA 0,0005633 BBCA 0,0002604
AALI 0,0009012 ITMG 0,0005360 INDF 0,0002035
ANTM 0,0007863 UNVR 0,0005310 BNBR 0,0000536

Berdasarkan hasil penelitian varian tertinggi dimiliki oleh saham KIJA yang artinya
saham ini memiliki risiko total tertinggi yaitu sebesar 0.1250509, dan varian
terendah dimiliki oleh saham BNBR, yang artinya saham ini memiliki risiko total
terendh yaitu sebesar 0.0000536.

4. Berapa besar premi risiko saham-saham yang tergabung dalam LQ45


Berikut ini adalah premi risiko yang dikelompokkan dala 3 cluster, yaitu cluster premi
risiko tertinggi, menengah dan terkecil.
Saham E(Ri)-Rf Saham E(Ri)-Rf Saham E(Ri)-Rf
BUMI 0,2733 UNTR -0,0598 ANTM -0,0842
AKRA 0,0408 ASRI -0,0621 ASII -0,0950
GJTL -0,0095 TRAM -0,0632 ITMG -0,0972
AALI -0,0200 BBRI -0,0643 DOID -0,0979
KIJA -0,0224 EXCL -0,0722 BMRI -0,0993
SIMP -0,0247 BORN -0,0728 ENRG -0,1010
KLBF -0,0256 ELTY -0,0739 PGAS -0,1032
TLKM -0,0370 GGRM -0,0746 LSIP -0,1041
KRAS -0,0386 BDMN -0,0756 INCO -0,1052
BBCA -0,0431 JSMR -0,0756 SMGR -0,1118
TINS -0,0452 ICBP -0,0796 HRUM -0,1207
LPKR -0,0462 PTBA -0,0800 CPIN -0,1334
BBNI -0,0549 BNBR -0,0807 INTP -0,1385
BBTN -0,0563 INDF -0,0814 UNVR -0,1428
UNSP -0,0598 ADRO -0,0842 INDY -0,1668

Berdasarkan hasil penelitian premi risiko tertinggi dimiliki oleh saham BUMI, dan
premi risiko terendah dimiliki oleh saham INDY. Yang artinya saha BUMI memiliki
selisih imbal hasil saham dengan aset bebas risiko sebesar 0.2733. dan saham
INDY memilii selisih imbal hasil dengan aset bebas risiko sebesar -0.1668.

5. Bagaimana pengaruh beta terhadap imbal hasil

Berdasarkan hasil penelitian R sebesar 1 yang artinya beta memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap imbal hasil.
6. Bagaiamana pengaruh premi risiko terhadap imbal hasil

Berdasarkan hasil penelitian R memiliki nilai 1 yang artinya premi risiko


berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa beta berpengaruh signifikan
terhadap imbal hasil, yang artinya tingkat keuntungan di pengaruhi oleh beta (risiko
pasar), varian tidak memiliki oengaruh yang signifikan terhadap pasar yang artinya
tingkat keuntungan tidak dipengaruhi oleh besarnya varian, dan premi risiko memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap imbal hasil yang artinya tinggkat keuntungan
dipengaruhi oleh besarnya premi risiko.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamarudin. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio.
Rineka Cipta: Jakarta.
Faher, Donald E, Ronald J, Jordan. 2004. Security Analisis and Portofoli
Manajement. Pretience Hall: New York
Francis, Jack Clark. 2004. Analysis and Management. Pretience Hall: New York
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Salemba Empat Patris: Jakarta.
Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Salemba Empat: Jakarta.
Harianto, Farid dan Siswono Sudomo. 2001. Pengantar dan Teknik Analisis
Investasi di Pasar Modal Indonesia. Penerbit: Bursa Efek Jakarta.
Husnan, Suad dan Enny Pujiastuti. 2000. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
UPPAMP YKPN: Yogyakarta.
Jogiyanto, H, M. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2. BPEP:
Yogyakarta.
Margaretha, Farah. 2005. Manajemen Keuangan Investasi dan Sumber Dana
Jangka Pendek. Gramedia Widasarana Indonesia: Jakarta.
Pandji Anoraga dan Piji Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal. Rineka Cipta:
Jakarta.
Widoatmojo, Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Elex Media
Komputindo: Jakarta.
Munawar, A., 2012. Struktur Kapital Perusahaan Perkebunan di Indonesia,
Kebijakan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Dampaknya Terhadap
Kinerja Perusahaan (Doctoral dissertation, Institut Pertanian Bogor).
Mulyana, M., 2012. Faktor-faktor yang Membentuk Intensi Berwirausaha
sertaPengaruhnya terhadap Perilaku dan Kinerja Pedagang Kaki Lima di
Kota Bogor [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Nuruzzaman, M. and Djanegara, M.S., 2008. PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN DAN IMPLEMENTASI K3. Jurnal Ilmiah Ranggagading, 8(2).
Morita, M. and Harni, B., 2006. Kajian Motivasi Kerja dan Produktivitas
Karyawan. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 8(2), pp.12-18.
Hastoni, D.S. and Sanovi, R., 2006. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern
Persediaan Barang Jadi Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi
Operasi pada PT. Compotec International. Jurnal Ilmiah Ranggagading,
6(2), pp.81-87.
Munawar, A., 2003. Penerapan Metode Peramalan Penjualan Sebagai Dasar
Penetapan Rencana Produksi (Studi Kasus di PT Varia Industri Tirta).
Jurnal Ilmiah Kesatuan, pp.1-2.
Sujana, S. and Susanto, S., 2002. Strategi Memenangkan Persaingan Dalam
Menjual Cat Tembok: Studi Volume Penjualan Penjualan Pada CV. XYZ.
Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR), 2(2), pp.60-68.
Sujana, S., Zuhdi, S. and Purwitayani, P., 2006. Teknik Analisis Forward Contract
Hedging dengan Money Market Hedging dalam Meminimalisasi Tingkat
Risiko Kerugian: Studi Kasus pada PT. Elang Perdana Tyre Industry.
Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR), 6(1), pp.36-40.
Siamat, Dahlan. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi ketiga. Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.
Sunariyah. 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kedua. UPP AMP
YKPN: Yogyakarta.
Tandelilin, Erduadus. 2001. Analysis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi
Pertam. BPFE: Yogyakarta.
Van Horner, James C, dan John M, Wachowicz. 2005. Prinsip-prinsip
Manajemen Keuangan. Edisi Kedua Belas. Salemba Empat: Jakarta.

View publication stats

You might also like