Professional Documents
Culture Documents
net/publication/333184939
CITATIONS READS
0 612
2 authors, including:
Noor Achmad
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Indonesia, Bogor
30 PUBLICATIONS 30 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Noor Achmad on 18 May 2019.
NPM : 09110070
Oleh
Irena Oktaviana
Email : iren.gembil@yahoo.com
ABSTRACT
Beta represent yardstick risk market of share measuring how far rate of
return change caused by stocks market change , and growth premium of market
represent one of factor influencing return of share and required to be made upon
which consideration before doing investment.
Based on the results of the study concluded that beta has a significant
relationship with the level of devidens, and the risk premium significant on the
expected return. Which mean that the rate of return is affected by beta and is
influenced also by the risk premium.
Identifikasi Masalah
Tujuan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Saham
Beta
Beta adalah ukuran sensitifitas return saham terhadap return pasar. Bet juga
merupakan risiko sistematis suatu sekuritas yang tidak dapat dihilangkan dengan
melakukan diversifikasi dan dapat digunakan untuk menunjukansensitifitas return
sekuritas terhadap perubahan return pasar. Semakin tinggi beta suatu sekuritas
maka semakin sensitif sekuritas tersebut terhadap perubahan pasar.
Risiko
Imbal Hasil
Imbal Hasil adalah pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara
periodik, misalnya berupa deviden atau bunga. Karena alasan orang berinvestasi
yaitu untuk memperoleh tingkat keuntungan yang di sebut juga imbal hasil atau
return
Tujuan
Investasi
Beta
Saham
Imbal Hasil
Analisis
Kesimpulan
Premis I
Semakin besar Beta menujukan resiko makin besar. Hal ini karena ketika pasar
(IHSG) bergerak sedikit maka harga saham akan berubah cukup besar, atau
lebih volatile. Sedangkan nilai Beta yang kecil, menunjukan saham tersebut
relatif stabil. Sehingga ketika IHSG berubah maka saham tersebut tidak terlalu
berubah signifikan.
Premis II
Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan sementara dari penelitian yang dilakukan dan
hanya berdasarkan teori-teori yang di dapat penyusun belum berdasarkan
penelitian langsung / riset pada perusahaan. Ada pun hipotesisnya sebagai
berikut :
METODOLOGI PENELTIAN
Metodologi penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah metodologi
penelitian deskriptif komparatif. Alasan di pakainya metodologi penelitian ini
karena penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan mengenai pengaruh Beta,
Risiko, dan Premi Risiko terhadap tingkat pengembalian saham-saham yang
tergabung di LQ45.
OPRASIONALISASI VARIABEL
Variabel / Sub Variabel Indikator Skala / ukuran
X1
X2
X3
Y1
METODE ANALISIS
1. Metode Analisis Rasio
Berikut ini adalah imbal hasil saham yang dikelompokan dalam 3 cluster yaitu
cluster yang memiliki imbal hasil tertinggi, cluster menengah, cluster terkecil.
SAHAM E(Ri) SAHAM E(Ri) SAHAM E(Ri)
BUMI 0,356587 UNTR 0,023550 ANTM -0,000916
AKRA 0,124077 ASRI 0,021220 ASII -0,011735
GJTL 0,073813 TRAM 0,020138 ITMG -0,013898
AALI 0,063328 BBRI 0,018973 DOID -0,014564
KIJA 0,060914 EXCL 0,011067 BMRI -0,015979
SIMP 0,058584 BORN 0,010484 ENRG -0,017726
KLBF 0,057669 ELTY 0,009403 PGAS -0,019890
TLKM 0,046268 GGRM 0,008737 LSIP -0,020805
KRAS 0,044687 BDMN 0,007738 INCO -0,021887
BBCA 0,040193 JSMR 0,007655 SMGR -0,028461
TINS 0,038113 ICBP 0,003744 HRUM -0,037449
LPKR 0,037114 PTBA 0,003328 CPIN -0,050098
BBNI 0,028376 BNBR 0,002579 INTP -0,055174
BBTN 0,027045 INDF 0,001913 UNVR -0,059502
UNSP 0,023550 ADRO -0,000916 INDY -0,083468
Beta tertinggi dimiliki oleh saham INDY yang artinya saham ini memiliki risiko
sistematik yang lebih besar dibandingkan risiko sistematik pasar. Dan beta terendah
dimiliki oleh saham BUMI yang artinya saham ini tidak memiliki risiko sistematik dan
tidak memiliki pengaruh terhadap pergerakan pasar.
Berdasarkan hasil penelitian varian tertinggi dimiliki oleh saham KIJA yang artinya
saham ini memiliki risiko total tertinggi yaitu sebesar 0.1250509, dan varian
terendah dimiliki oleh saham BNBR, yang artinya saham ini memiliki risiko total
terendh yaitu sebesar 0.0000536.
Berdasarkan hasil penelitian premi risiko tertinggi dimiliki oleh saham BUMI, dan
premi risiko terendah dimiliki oleh saham INDY. Yang artinya saha BUMI memiliki
selisih imbal hasil saham dengan aset bebas risiko sebesar 0.2733. dan saham
INDY memilii selisih imbal hasil dengan aset bebas risiko sebesar -0.1668.
Berdasarkan hasil penelitian R sebesar 1 yang artinya beta memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap imbal hasil.
6. Bagaiamana pengaruh premi risiko terhadap imbal hasil
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa beta berpengaruh signifikan
terhadap imbal hasil, yang artinya tingkat keuntungan di pengaruhi oleh beta (risiko
pasar), varian tidak memiliki oengaruh yang signifikan terhadap pasar yang artinya
tingkat keuntungan tidak dipengaruhi oleh besarnya varian, dan premi risiko memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap imbal hasil yang artinya tinggkat keuntungan
dipengaruhi oleh besarnya premi risiko.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamarudin. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio.
Rineka Cipta: Jakarta.
Faher, Donald E, Ronald J, Jordan. 2004. Security Analisis and Portofoli
Manajement. Pretience Hall: New York
Francis, Jack Clark. 2004. Analysis and Management. Pretience Hall: New York
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Salemba Empat Patris: Jakarta.
Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Salemba Empat: Jakarta.
Harianto, Farid dan Siswono Sudomo. 2001. Pengantar dan Teknik Analisis
Investasi di Pasar Modal Indonesia. Penerbit: Bursa Efek Jakarta.
Husnan, Suad dan Enny Pujiastuti. 2000. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
UPPAMP YKPN: Yogyakarta.
Jogiyanto, H, M. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2. BPEP:
Yogyakarta.
Margaretha, Farah. 2005. Manajemen Keuangan Investasi dan Sumber Dana
Jangka Pendek. Gramedia Widasarana Indonesia: Jakarta.
Pandji Anoraga dan Piji Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal. Rineka Cipta:
Jakarta.
Widoatmojo, Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Elex Media
Komputindo: Jakarta.
Munawar, A., 2012. Struktur Kapital Perusahaan Perkebunan di Indonesia,
Kebijakan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Dampaknya Terhadap
Kinerja Perusahaan (Doctoral dissertation, Institut Pertanian Bogor).
Mulyana, M., 2012. Faktor-faktor yang Membentuk Intensi Berwirausaha
sertaPengaruhnya terhadap Perilaku dan Kinerja Pedagang Kaki Lima di
Kota Bogor [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Nuruzzaman, M. and Djanegara, M.S., 2008. PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN DAN IMPLEMENTASI K3. Jurnal Ilmiah Ranggagading, 8(2).
Morita, M. and Harni, B., 2006. Kajian Motivasi Kerja dan Produktivitas
Karyawan. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 8(2), pp.12-18.
Hastoni, D.S. and Sanovi, R., 2006. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern
Persediaan Barang Jadi Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi
Operasi pada PT. Compotec International. Jurnal Ilmiah Ranggagading,
6(2), pp.81-87.
Munawar, A., 2003. Penerapan Metode Peramalan Penjualan Sebagai Dasar
Penetapan Rencana Produksi (Studi Kasus di PT Varia Industri Tirta).
Jurnal Ilmiah Kesatuan, pp.1-2.
Sujana, S. and Susanto, S., 2002. Strategi Memenangkan Persaingan Dalam
Menjual Cat Tembok: Studi Volume Penjualan Penjualan Pada CV. XYZ.
Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR), 2(2), pp.60-68.
Sujana, S., Zuhdi, S. and Purwitayani, P., 2006. Teknik Analisis Forward Contract
Hedging dengan Money Market Hedging dalam Meminimalisasi Tingkat
Risiko Kerugian: Studi Kasus pada PT. Elang Perdana Tyre Industry.
Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR), 6(1), pp.36-40.
Siamat, Dahlan. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi ketiga. Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.
Sunariyah. 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kedua. UPP AMP
YKPN: Yogyakarta.
Tandelilin, Erduadus. 2001. Analysis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi
Pertam. BPFE: Yogyakarta.
Van Horner, James C, dan John M, Wachowicz. 2005. Prinsip-prinsip
Manajemen Keuangan. Edisi Kedua Belas. Salemba Empat: Jakarta.