Professional Documents
Culture Documents
uji homogenitas pada data penelitian Kriteria uji yang digunakan adalah
tersebut. tolak H0 jika –ttabel< thitung< ttabel
Uji normalitas dilakukan meng- dengan taraf nyata 0,05.
gunakan uji chi kuadrat dengan rumus Setelah dilakukan uji normalitas
sebagai berikut (Sudjana, 2005): dan uji homogenitas terhadap n-Gain
2
( )2 kedua kelas sampel, selanjutnya
∑ dilakukan uji perbedaan dua rata-rata
dengan hipotesis nol (H0) yaitu kedua menggunakan uji statistik parametrik
kelas sampel berasal dari populasi yaitu uji t. Hipotesis dalam uji
yang berdistribusi normal dan perbedaan dua rata-rata yaitu, H0
hipotesis alternatif (H1) yaitu kedua adalah rata-rata n-gain keterampilan
sampel berasal dari populasi tidak berpikir kritis siswa pada kelas yang
berdistribusi normal. Kriteria uji diterapkan pembelajaran mengguna-
yang digunakan adalah terima H0 jika kan pendekatan saintifik lebih tinggi
daripada rata-rata n-gain keterampilan
hitung ≤
2 2
tabel dengan taraf nyata
berpikir kritis siswa pada kelas yang
0,05.
diterapkan pembelajaran konvensio-
Uji homogenitas dilakukan
nal dan H1 yaitu rata-rata n-gain
dengan uji kesamaan dua varians,
keterampilan berpikir kritis siswa pada
dengan rumus sebagai berikut
kelas yang diterapkan pem-belajaran
(Sudjana, 2005):
varia s t r sar
menggunakan pendekatan saintifik
lebih rendah daripada rata-rata n-gain
varia s t r i
keterampilan berpikir kritis siswa pada
dengan H0 yaitu kedua kelas kedua kelas yang diterapkan pembelajaran
kelas penelitian mempunyai varians konvensional. Kriteria uji yang
yang homogen dan H1 yaitu kedua digunakan adalah tolak H0 jika thitung >
kelas penelitian mempunyai varians ttabel dengan taraf nyata 0,05.
yang tidak homogen. Kriteria uji
yang digunakan adalah tolak H0 jika HASIL DAN PEMBAHASAN
Fhitung Ftabel dengan taraf nyata Data rata-rata nilai pretes dan
0,05. postes keterampilan berpikir kritis
Uji kesamaan dua rata-rata di- siswa disajikan dalam Gambar 1.
lakukan dengan uji statistik para- 100
metrik yaitu uji t dengan rumus se- 78,11
bagai berikut (Sudjana, 2005): 80
rata-rata nilai
x̅ 1 x̅2 60 Pretes
itu 38,77
1 1 40 Postes
s √ 26,51 27,75
1 2 20
dengan H0 yaitu rata-rata nilai pretes
keterampilan berpikir kritis siswa pada 0
Kontrol Eksperimen
kelas eksperimen sama dengan rata-
rata nilai pretes keterampilan berpikir Kelas Penelitian
kritis siswa pada kelas kontrol dan H1 Gambar 1. Rata-rata nilai pretes dan
yaitu rata-rata nilai pretes keterampil- postes keterampilan ber-
an berpikir kritis siswa pada kelas pikir kritis siswa.
eksperimen tidak sama dengan rata-
rata nilai pretes keterampilan berpikir Pada Gambar 1 diketahui bahwa
kritis siswa pada kelas kontrol. setelah diterapkan pembelajaran,
Agustin et al. Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada …. |103
0,6
Kelas
Tabel 3. Nilai Fhitung, Ftabel dan peng- 0,4 Kontrol
ambilan keputusan uji 0,17 Kelas
0,2 Eksperimen
homogenitas keterampilan
awal siswa 0
Kelas Penelitian
Nilai Kriteria Keputusan
Uji Uji Gambar 2. Rata-rata n-gain kete-
Fhitung 1,112 Fhitung Homogen rampilan berpikir kritis
Ftabel 1,767 Ftabel siswa
104| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.3 Edisi Desember 2016, 98-112
yang ada dalam kegiatan mengamati, masalah secara mandiri. Sama halnya
sehingga siswa perlu memperoleh dengan beberapa siswa dari kelompok
bimbingan dari guru untuk me- lain. Keterampilan siswa dalam me-
mahami wacana tersebut. Setelah nentukan variabel dan merumuskan
memperoleh bimbingan dari guru masalah semakin baik dari LKPD 2
siswa sudah bisa untuk memahami sampai LKPD 4, hal itu terlihat
dan menemukan poin penting dari dengan setiap kelompok tidak me-
sebuah wacana. Kemampuan siswa merlukan waktu yang lama untuk
dalam memahami dan menganalisis menyelesaikannya dengan benar.
poin penting dari suatu masalah
semakin baik dari LKPD 2 sampai Mencoba (Experimenting)
LKPD 4. Hal itu terlihat, ketika Pada kegiatan ini, siswa diminta
siswa yang dipilih guru secara acak, untuk mencari informasi dari berbagai
mampu untuk mengungkapkan poin sumber yang tersedia (buku, modul,
penting dari masalah yang disajikan. dan internet). Berdasarkan informasi
yang telah diperoleh, siswa me-
Menanya(Questioning) ngemukakan jawaban sementara
Dalam kegiatan menanya, siswa (hipotesis) dari rumusan masalah
diberikan kesempatan secara luas yang diajukan. Melalui kegiatan ini,
untuk bertanya mengenai apa yang keterampilan berpikir kritis siswa di-
sudah dilihat, disimak, dibaca atau latihkan untuk membuat kesimpulan
dilihat pada kegiatan mengamati. sementara (hipotesis).
Melalui kegiatan menanya ini, siswa Selanjutnya, siswa diminta untuk
dilatih untuk bertanya dan menjawab merancang dan melakukan percobaan
pertanyaan-pertanyaan menantang faktor-faktor yang mempengaruhi laju
dalam bentuk rumusan masalah, yang reaksi. Dalam merancang percobaan,
merupakan indikator dari langkah siswa diminta untuk mengendalikan
dalam proses berpikir kritis yang variabel yang telah ditentukan pada
sedang diteliti. tahap menanya, menyusun prosedur
Pada pelaksanaan dikelas eks- percobaan, dan menentukan alat
perimen, siswa diminta untuk me- bahan yang digunakan serta me-
nentukan variabel dan merumuskan rancang tabel hasil pengamatan. Pada
masalah. Pada LKPD 1, siswa me- tahap ini siswa dilatih untuk menentu-
ngalami kesulitan dalam menentukan kan strategi dan taktik yang me-
variabel dan merumuskan masalah, rupakan indikator dari langkah dalam
sehingga guru harus membimbing proses berpikir kritis.
siswa terlebih dahulu. Setelah mem- Pada LKPD 1, siswa mengalami
peroleh bimbingan dari guru, ada kesulitan dalam merancang percoba-
beberapa siswa yang sudah mampu an, sehingga guru harus membimbing
untuk menentukan variabel dan siswa untuk merancang percobaan.
merumuskan masalah secara mandiri Setelah siswa memperoleh bimbingan
di LKPD 2. Salah satunya siswa dari dari guru, siswa masih terlihat
kelompok 1 yaitu siswa No absen 24. bingung. Hal ini terlihat dari se-
Pada awalnya siswa tersebut sering bagian besar siswa yang masih terus
bertanya tentang cara untuk me- bertanya tentang cara mengendalikan
rumuskan masalah, namun setelah di variabel pada saat mengerjakan
LKPD 2 tanpa banyak bertanya, siswa LKPD 2. Keterampilan siswa dalam
tersebut mampu untuk merumuskan merancang percobaan semakin baik
Agustin et al. Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada …. |107
97
100 95 95 95 95 95
95 90 90 90
90 86 86 86 86 86 86 86 86
85
77
80
73 73 73 73 73 73 72 73
75
68 68 68 68
70 64 64 64
65 59 59
60 54 54 Pretes
55 50 50 50 50
Nilai Siswa
49 Postes
50
45 41 41 41 41 41
40 36
32 32 32 32 32 32
35
30
23 23 23 23 23 23 23
25
18
20 14 14 14 14 14
15
10
5 0 0 0 0 0
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
No. Absen
0%
25%
39% 36%
75%
25%
(a) (b)
0%
28 22
% %
67 5%
% 78
%
(c) (d)
Gambar 4. Persentase siswa yang memperoleh skor aktivitas (a) pada pengamatan 1;
(b) pada pengamatan 2; (c) pada pengamatan 3; (d) pada pengamatan 4.
110| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.3 Edisi Desember 2016, 98-112