Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Background: Cardiorespiratory fitness in adolescence affects the level of fitness and
determinants of health levels in old age. School adolescents who have low physical
activity need easy, efficient and effective physical training to increase cardiorespiratry
fitness, namely high intensity interval training. Objective: to determine the effect of high
intensity interval training on cardiorespitatory fitness training in adolescents. Subjects:
60 high school students (men n = 21, women n = 39) aged 15-19 years who met the
study criteria and were divided into 2 groups, a high intensity interval training group
and a control group by jogging. Method: quasi experimental with pre-test and post-test
one group design with control group. The instrument used in this study was a 20m
shuttle run test. Analysis: normality test with Kolmogorov-Smirnov, then parametric test
with paired sample t-test and parametric difference test with independent sample t-test.
Results: VO2max pre-test and post-test high intensity interval training group obtained p
value = 0,000 (p <0.05) which showed there were significant differences before and
after treatment. The results of the post-test different test between the control and
treatment groups showed that the value of p = 0,000 (p <0.05) showed that there was a
significant difference between the high intensity interval training group and the control
group and the results of the different mean mean were greater in the high intensity
interval training group. after and before treatment. Conclusion: high intensity interval
training can increase cardiorespiratory fitness in adolescents according to the results of
VO2max values.
169
170 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan , Volume 8, No 2, November 2019, hlm 130-219
(Levine, 2008 dikutip oleh Mondal & Metode penelitian yang digunakan
Mishra, 2017). dalam penelitian ini yaitu penelitian
Salah satu cara meningkatkan kualitatif dengan desain eksperimental
cardiorespiratory fitness adalah dengan pre-test and post-test one group design
melakukan aktivitas fisik atau olahraga with control group. Penelitian ini
secara teratur dan benar ( Ramirez-velez bertujuan untuk mencari hubungan sebab
et al., 2016). Aktivitas fisik mempunyai akibat dalam rangka mencari pengaruh
banyak manfaat bagi kesehatan dan dari kelompok yang diberikan perlakuan
merupakan komponen penting dalam (eksperimen) dan melibatkan kelompok
berbagai program gaya hidup dimasa kontrol pada kondisi yang dikendalikan.
sekarang untuk meningkatkan kebugaran
fisik serta mengurangi resiko kardio- O2
O1 X
metabolik (Lunt et al., 2014). Akan tetapi Subjek
hambatan karena tidak ada nya cukup O3 O4
waktu dan kurangnya akses ke tempat
latihan sering menjadi kendala dalam Gambar 1. Rancangan Penelitian
melakukan program aktivitas fisik atau Keterangan gambar 1:
olah raga secara teratur pada remaja O1 : Kelompok 1, yaitu keadaan sebelum
sekarang. Dewasa ini berkembang inovasi diberi perlakuan pada kelompok
latihan yang tetap memberikan manfaat eksperimen, dalam hal ini dilakukan
dan berbagai adaptasi fisiologis pre-test.
sebanding dengan endurance training O2 : Kelompok 1, yaitu keadaan setelah
meskipun volume latihan dan durasi diberi perlakuan pada kelompok
latihan cenderung rendah yaitu latihan eksperimen, dalam hal ini dilakukan
dengan metode high intensity interval post-test.
training (Gibala and McGee, 2008 dikutip X : Perlakuan pemberian HIIT 2 kali
oleh Gibala and Little, 2010). seminggu selama 4 minggu pada
High intensity interval training kelompok eksperimen.
(HIIT) adalah latihan yang terdiri dari O3 : Kelompok 2, yaitu pengukuran pre
beberapa siklus dalam durasi pendek atau test pada kelompok kontrol,
sedang dengan intensitas yang tinggi dan kelompok yang diberi perlakuan lari
tiap siklusnya diselingi waktu istirahat dengan jogging jarak 200 meter.
atau berupa latihan intensitas rendah O4 : Kelompok 2, yaitu pengukuran
(Nugraha dan Berawi, 2017). Selain post test pada kelompok kontrol,
waktu yang lebih singkat dan fleksibel, kelompok yang diberi perlakuan lari
metode HIIT menimbulkan efek cedera dengan jogging jarak 200 meter.
yang lebih sedikit pada sistem Penelitian ini dilaksanakan pada hari
muskuloskeletal sehingga dianjurkan sekolah serta menyesuaikan kegiatan dan
untuk dilakukan pada orang dengan jam belajar sekolah tersebut pada bulan
sedentary lifestyle, overweight, obesitas, Agustus – September 2019 bertempat di
dan dewasa muda ( Fisher et al., 2015 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta.
dikutip oleh Nugraha dan Berawi, 2017). Subjek penelitian ini diambil dari
siswa SMA di Surakarta sebagai
METODE PENELITIAN kelompok eksperimen dan kelompok
Yoga Handita Windiastoni, Pengaruh High Intensity Interval Training 171
Gormley, S.E., Swain, D.P., High, R., Kasron, 2011; Buku Ajar Anatomi
Spina, R.J., Dowling, E.A. et al, Fisiologi Kardiovaskuler; Nuha
2008; Effect of Intensity of Aerobic Medika, Yogyakarta
Training on VO2max; Diakses pada Kilpatrick, M.W., Jung, M.E., Little, J.P.,
tanggal 2/8/2018 dari 2014; HIGH-INTENSITY
http://dx.doi.org/10.1249/MSS.0b01 INTERVAL TRAINING: A Review
3e31816c4839 of Physiological and Psychological
Graber, E.G., 2016; Adolescent Responses; ACSM's Health &
Development; Diakses pada tanggal Fitness Journal, Vol 18, Issue 5, Hal
26/7/18 dari 11-16
https://www.msdmanuals.com/profe Knaeps, S., Bourgois, J.G., Charlier, R.,
ssional/pediatrics/growth-and- Mertens, E., Lafevre, J., Wijndaele,
develo pment/adolescent- K., 2016; Ten-year change in
development sedentary behaviour, moderateto-
Gunnarsson, T.P. & Bangsbo, J., 2012; vigorous physical activity,
The 10-20-30 Training Concept cardiorespiratory fitness and
Improves Performance And Health cardiometabolic risk: independent
Profile In Moderately Trained associations and mediation analysis;
Runners. Journal of Applied Diakses pada tanggal 21/5/2018 dari
Physiology. Vol 113, Hal 16-24 http://dx.doi.org/10.1136/bjsports-
Hakola, L., 2015; Cardiorespiratory 2016-096083
Fitness and PhysicalActivity in Kompas, 2017; Ini Perbedaan Aturan
Older Adults, University of Eastern Hari Sekolah pada Permendikbud
Finland, Finland, Hal 276 dan Perpres; Diakses pada
Hawkins, M.N., Raven, P.B., Snell, P.G., 25/7/2018 dari https:
Gundersen, J.S., Levine, B.D., 2007; //nasional.kompas.com/read/ 2017/
Maximal Oxygen Uptake as a 09/06/14562281/ini-perbedaan-
Parametric Measure of aturan-hari-sekolah-padapermendik
Cardiorespiratory Capacity; buddan-per pres
Diakses pada tanggal 2/8/2018 dari Lee, M., Shiroma, E.J.,Lobelo, F., Puska,
http://dx.doi.org/10.1249/ P.,Blair, S.N., Katzmarzyk, P.T.,
01.mss.0000241641.75101.64 2012; Impact of Physical Inactivity
HBE, 2016; VO2 Comparison Chart; on the World’s Major Non-
Diakses pada 20/8/2018 dari https:// Communicable Diseases; Diakses
hbeupdate.custhelp.com/app/answer pada tanggal 18/6/2018 dari
s/list/kw/vo2max/search/1 http://dx.doi.org/ 10.1016/S0140-
Ismadraga, A., Lumintuarso, R., 2015; 6736(12)61031-9
Pengembangan Model Latihan Lemmink, K.A.P.M., Visscher, C.,
Kribo Untuk Power Tungkai Atlet Lambert, M.I., Lamberts, R.P.,
Lompat Jauh Dan Sprinter SKO 2004; The Interval Shuttle Run Test
SMP, Jurnal Keolahragaan,vol 3, for Intermittent Sport Players:
nomor 1, hal 3 Evaluation of Reliability;Journal of
Strenght and Conditioning
Research, vol 18, number 4, hal 821