You are on page 1of 12

HUBUNGAN SOSIALISASI POLITIK DENGAN PARTISIPASI POLITIK

DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI KABUPATEN DAIRI


KECAMATAN GUNUNG SITEMBER
Oleh:
Rosma Nababan 1)
Uefaa Jekrina Pinem 2)
dan Alimin Purba 3)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2,3)
E-mail:
rosmanababan64@gmail.com 1)
uefaajekrina@gmail.com 2)
dan purbaalimin@gmail.com 3)

ABSTRACT
This research aimed at finding out the significant relation between Political
Socialization with Political Participation in the Election of Local Leader of Gunung
Sitember Distric.. This research was Correlational Descriptive research. The
population of the research was all the 6000 members of the society aged 17 years old
and above in Gunung Sitember District, Dairi Regency. The sample taking applied
Isaac and Michael’s table with research sample as many as 259 individuals. The
instruments used to collect the data were questionnaires, consisting of 19 items for
Political Socialization and 10 items for Political Participation with 4 options a, b, c, d
which were previously tested with validity and reliability test. The requirement result of
data normality test of Political Socialization (X) in Gunung Sitember District, was
normally distributed with Xh2 < Xt2 (23,939 < 297,53) as the result. Political
Participation (Y) data in Gunung Sitember District, Dairi Regency in 2018 was
normally distributed with Xh2 < Xt2 (85,125 < 297.53) as the result. The data linearity
test result of Political Socialization with Political Participation in the Election of Local
Leader of Gunung Sitember District, was linear with the equity of Y = 10,206+0,336X
consulted with Fh > Ft (6.72 > 3.88). The tendency test result of Political Socialization
(X) was categorized as high (44.40%), the tendency test result of Political Participation
(Y) was categorized as high (40.54%). The result of correlation coefficient analysis of X
and Y showed that rcalculation = 0.575 and rtable = 0.113. The result of rcalculation > rtable
(0.575 > 0.113) showed that there was a relation between Political Socialization with
Political Participation in the Election of Local Leader of Gunung Sitember District, Dairi
Regency in 2018. T test was done to test the significance of both variables. The calculation
showed that tcalculation = 11.267 and t table = 1.650. From the result that showed that
tcalculation > ttable (11.267 > 1.650) with the significance level of 5%, it could be
concluded that there was a significant relation between Political Socialization with
Political Participation in the Election of Local Leader of Gunung Sitember District.
Key words: socialization, politics

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 1, Nomor 2, 2019 ; 1-12 1


ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara Sosialisasi
Politik dengan Partisipasi Politik dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Dairi
Kecamatan Gunung Sitember. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang telah berusia 17 tahun ke
atas di Kabupaten Dairi Kecamatan Gunung Sitember yang berjumlah sebanyak 6000
orang. Pengambilan sampel menggunakan tabel Issac dan Michael dengan sampel
penelitian sebanyak 259 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah angket, untuk Sosialisasi Politik berjumlah 19 item, dan Partisipasi Politik 10
item yang terdiri atas 4 option a,b,c,d yang sudah terlebih dahulu diuji validitas dan
reliabilitasnya. Hasil persyaratan uji normalitas data Sosialisasi Politik (X) di
Kabupaten Dairi Kecamatan Gunung Sitember berdistribusi normal dengan hasil Xh2 <
Xt2 (23,939 < 297,53). Data Partisipasi Politik (Y) di Kabupaten Dairi Kecamatan
Gunung Sitember berdistribusi normal dengan hasil Xh2 < Xt2 (85,125 < 297,53). Hasil uji
lineritas data Sosialisasi Politik dengan Partisipasi Politik dalam Pemilihan Kepala Daerah
Kabupaten Dairi Kecamatan Gunung Sitember Tahun 2018 adalah linear dengan persamaan
Y = 10,206+0,336X dikonsultasikan dengan Fh > Ft (6,72 > 3,88). Hasil uji kecenderungan
Sosialisasi Politik (X) dikategorikan tinggi (44,40%), hasil uji kecenderungan Partisipasi
Politik (Y) dikategorikan tinggi (40,54%). Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi
X dan Y di peroleh rhitung = 0,575 dan rtabel 0,113 karena rhitung > rtabel (0,575 >
0,113), hal ini menunjukkan ada hubungan antara Sosialisasi Politik Dengan Partisipasi
Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Dairi Kecamatan Gunung Sitember
Tahun 2018. Untuk menguji signifikansi kedua variabel tersebut maka dilakukan
dengan menggunakan uji t, dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 11,267 dan ttabel =
1,650 karena thitung > t tabel (11,267 > 1,650) dengan taraf signifikan 5%, maka hal ini
menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara Sosialisasi Politik dengan Partisipasi
Politik dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Dairi Kecamatan Gunung Sitember
Kata Kunci: sosialisasi, Politik

1. PENDAHULUAN kelompok serta keikutsertaan dalam


Negara yang demokratis memiliki proses pembuatan dan pelaksanaan
keunggulan tersendiri, karena dalam keputusan. Pemberian suara dalam
setiap pengambilan keputusan mengacu pemilihan, masuk dalam keanggotaan
pada aspirasi masyarakat. Masyarakat organisasi politik baik dalam kelompok
merupakan tokoh utama dalam sebuah penekan ataupun dalam menduduki
negara demokratis yang memiliki suatu jabatan dalam lembaga politik. Di
peranan yang sangat penting, salah dalam partisipasi politik setiap orang
satunya adalah dalam proses penentuan memiliki kedudukan, fungsi dan tugas
pemimpin, baik di pemerintahan pusat yang berbeda dalam penyelenggaraan
maupun daerah melalui proses dan pelaksanaan politik, tergantung
pemilihan yang dibuat di negara bagaimana seseorang melihat seberapa
Indonesia.. besar manfaat politik itu sendiri bagi
Melalui partisipasi masyarakat dirinya.
dalam politik, maka akan menunjukkan Kesadaran masyarakat untuk
adanya suka rela antara individu dengan berpartisipasi dalam sistem politik

2 HUBUNGAN SOSIALISASI POLITIK DENGAN PARTISIPASI POLITIK DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI
KABUPATEN DAIRI KECAMATAN GUNUNG SITEMBER
1) 2) 3)
Rosma Nababan Uefaa Jekrina Pinem dan Alimin Purba
sangat esensial dan harus dihargai kelompok, masyarakat umumnya tidak
dengan mahal, yaitu dengan cara menaruh perhatian terhadap partisipasi
menepati janji-janji yang telah politik tersebut. Berdasarkan bunyi
disuarakan oleh para calon pemimpin, Pasal 1 ayat (2) UUD Negara Republik
bukan hanya semata-mata menarik Indonesia tahun 1945 bahwa
perhatian publik. Dengan begitu “Kedaulatan berada di tangan rakyat
masyarakat akan percaya dan tidak dan dilaksanakan menurut Undang-
merasa dirugikan jika ikut dalam Undang”. Salah satu bukti dari bunyi
berpartisipasi. Apabila masyarakat pasal tersebut adalah seluruh
memiliki tingkat partisipasi yang tinggi, masyarakat yang sudah cukup umur
maka proses pembangunan akan untuk memilih, harus turut serta dalam
berjalan dengan baik, sehingga akan Pemilihan Kepala Daerah. Tinggi
sangat berarti pula terhadap rendahnya tingkat partisipasi politik
perkembangan bangsa dan negara. dalam pemilihan merupakan salah satu
Namun, kenyataan akhir-akhir faktor dari sedikit banyaknya sosialisasi
ini menunjukkan bahwa tidak sedikit politik masyarakat tersebut.
warga negara menghindari atau bahkan Berdasarkan
bersifat apatis, terhadap pelaksanaan https://kpu.id/dpt/kec.gunungsitember/p
pemilihan serta kebanyakan masyarakat ilkada/2018 bahwa di Kecamatan
menganggap bahwa keikutsertaan dalam Gunung Sitember memiliki tingkat
pemilihan tidaklah penting. partisipasi politik yang belum maksimal
Sebagai suatu tindakan atau 100 persen. Hal tersebut dapat dilihat
aktivitas oleh individu maupun pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Rekapitulasi Data Pemilih Kecamatan Gunung Sitember


Pemilih Pemilih
No Nama Desa Jumlah DPT Berpartisipasi Tidak
Berpartisipasi
1. Batu Gun – Gun 1096 824 272
2. Bukit Lau Kersik 917 732 185
3. Gundaling 669 517 152
4. Gunung Sitember 1.095 973 122
5. Kendit Liang 376 315 61
6. Lau Lebah 351 214 137
7. Rante Besi 583 442 141
8. Tupak Raja 913 663 250
Jumlah 6000 4680 1320
Sumber :https://kpu.id/dpt/kec.gunungsitember/pilkada/2018

Dari tabel di atas dapat dilihat kategori Baik, dan apabila ≥ 91 %


bahwa tingkat partisipasi politik kategori Sangat baik. Menurut Skala
masyarakat di Kecamatan Gunung Likert di atas bahwa Partisipasi politik
Sitember masih sebanyak 78 persen. masyarakat di Kecamatan Gunung
Berdasarkan Skala Likert penggolongan Sitember Kabupaten Dairi sudah
tingkat partisipasi politik adalah apabila tergolong kategori Baik, namun peneliti
: 0 % maka dikategorikan Sangat Tidak berharap Partisipasi politik masyarakat
Baik, ≤ 30 % kategori kurang baik, ≤ 50 Kecamatan Gunung Sitember harus
% kategori Cukup Baik, ≤ 90 % maka mencapai kategori yang Sangat Baik.

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 1, Nomor 2, 2019 ; 1-12 3


Menurut Damsar dalam tingkah laku individu dalam
Rohaniah dan Efriza (2017:319) bahwa batas-batas yang luas, baik
: “faktor-faktor yang mempengaruhi terkait dengan pengetahuan
partisipasi politik adalah kesadaran atau informasi, motif, atau
politik,SARA,moneypolitik, nilai maupun sikap yang
kesadaran pemerintah, tingkat dialami seseorang, kelompok,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, atau masyarakat,
kekayaan, aspek gender, budaya politik, Ketiga, sosialisasi diberikan
tingkat kekecewaan terhadap realitas pada semua tingkatan, mulai
yang ada, dan sosialisasi politik”. masa kanak-kanak hingga
Menurut Rush dan Althoff tua.Dengan kata lain
(2018:22) bahwa : “sosialisasi politik sosialisasi tidak mengenal
adalah proses, oleh pengaruh mana batas usia.
seorang individu bisa mengenal sistem
politik, yang kemudian menentukan Sebab itu sosialisasi politik bagi
sifat persepsi-persepsinya mengenai pemilih perlu mendapatkan fokus yang
politik serta reaksi-reaksinya terhadap jelas. Ini terkait dengan proses
gejala-gejalapolitik”.Sedangkan pemberian sosialisasi bagi pemilih
menurut Thio dalam Damsar (2011:153) terlebih bagi pemilih pemula, untuk
bahwa : ”sosialisasi politik adalah mendapatkan pemahaman politik
proses dengan mana individu-individu sehingga dapat menggunakan hak
memproleh pengetahuan, kepercayaan- pilihnya secara cerdas.
kepercayaan, dan sikap politik”. Sosialisasi yang dimaksud disini
adalah sosialisasi yang berasal dari
Dari pendapat di atas, penulis Komisi Pemilihan Umum (KPU)
membuat suatu kesimpulan bahwa Kabupaten Dairi dan dari berbagai
sosialisasi politik adalah suatu proses partai politik. Argumentasinya bahwa
pembentukan sikap dan orientasi politik KPU Kabupaten Dairi dan partai politik
anggota masyarakat. diwajibkan melakukan sosialisasi
Dalam rangka menyukseskan politik untuk dapat mensosialisasikan
pemilihan, sosialisasi politik sangatlah kepada masyarakat pentingnya
penting untuk membina manusia keikutsertaan dalam politik. Sehingga
menjadi kader pembangunan. Oleh sosialisasi politik diharapkan dapat
sebab itu sosialisasi politik harus memberi dampak yang nyata secara
dilaksanakan sebaik-baiknya guna positif terhadap masyarakat seperti
mencapai cita-cita bangsa yang halnya, adanya peningkatan terhadap
diharapkan. Menurut Gatara dan partisipasi masyarakat dalam politik
Dzulkiah (2011:37) ada beberapa yang mampu memberi kontribusi yang
argumentasi yang melandasi pentingnya baik, dengan jalan memberikan hak
sosialisasi di dalam politik yaitu : suaranya tanpa adanya unsur paksaan
Pertama, sosialisasi secara dari pihak lain. Sehingga dalam hal ini
mendasar yaitu proses hasil semakin banyak masyarakat memproleh
belajar dari suatu pengalaman sosialisasi politik maka partisipasi
dalam melihat gejala yang politiknya juga akan semakin tinggi.
munculdisekitar Selain itu juga sudah pasti jika
lingkungannya,Kedua, masyarakat yang memiliki sosialisasi
sosialisasi memberikan politik yang banyak maka tingkat
indikasi umum hasil belajar partisipasinya akan lebih tinggi

4 HUBUNGAN SOSIALISASI POLITIK DENGAN PARTISIPASI POLITIK DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI
KABUPATEN DAIRI KECAMATAN GUNUNG SITEMBER
1) 2) 3)
Rosma Nababan Uefaa Jekrina Pinem dan Alimin Purba
dibandingkan dengan seseorang yang politik yang dilakukan oleh
sedikit sosialisasi politiknya. Untuk pemerintah atau partai politik.
memahami semua itu perlu adanya
peningkatan sosialisasi politik terhadap b. Metode Sosialisasi Politik
masyarakat, terlebih mereka yang sama
Menurut Basrowi dkk
sekali tidak tersentuh dengan (2012:83) bahwa : “metode
pemahaman tentang politik.
sosialisasi politik dibagi menjadi
dua kategori yaitu pendidikan
2. TINJAUAN PUSTAKA politik dan indoktrinasi politik”.
a. Pengertian Sosialisasi Politik
Sedangakan menurut
Menurut Damsar (2011:152)
Suyanto (2006:121) bahwa :
bahwa : “sosialisasi adalah suatu “metode yang digunakan dalam
proses interaksi sosial dengan mana sosialisasi politik adalah metode
orang memproleh pengetahuan, periklanan, metode promosi, dan
sikap, nilai, dan perilaku esensial metode publisitas atau penempatan
untuk keikutsertaan (partisipasi) beberapa foto, tulisan, dan artikel di
efektif dalam masyarakat”. Menurut tempat-tempat tertentu”.
Rush dan Althoff (2018:27) bahwa :
“sosialisasi adalah segenap proses Berdasarkan kutipan di atas,
dengan mana individu, yang dapat disimpulkan bahwa metode
dilahirkan dengan banyak sekali yang digunakan dalam sosialisasi
jajaran potensi tingkah laku, dituntut politik dapat berupa forum
untuk mengembangkan tingkah laku pertemuan kepada masyarakat
aktualnya yang dibatasi di dalam maupun berupa media yang dapat
satu jajaran yang menjadi mempengaruhi setiap individu.
kebiasaannya dan bisa diterimakan
olehnya sesuai dengan standar- c. Agen Sosialisasi Politik
standar dari kelompoknya”.
Sosialisasi dijalankan
Dari pengertian di atas melalui bermacam-macam lembaga
peneliti berpendapat, sosialisasi yang disebut sebagai agen
adalah suatu proses pembelajaran sosialisasi politik. Menurut Rush
dalam berinteraksi yang dilakukan dan Althoff (2018:35) bahwa :
seseorang untuk memahami dan “Agen sosialisasi politik terdiri dari
menjalankan hak dan kewajibannya keluarga, pendidikan, kelompok
di dalam kelompok masyarakat. sebaya, kelompok kerja, kelompok
Berdasarkan kutipan di atas,peneliti agama, kelompok-kelompok
membuat satu pengertian bahwa senggang, keadaan sekarang dari
sosialisasi politik adalah suatu sistem politik, dan media massa”.
proses memperkenalkan sistem
politik kepada individu atau d. Pengaruh Kelompok dalam
kelompok untuk memahami sistem Sosialisasi Politik
politik yang berlaku di negaranya. Kelompok diyakini sebagai
Hal itu akan berguna bagi setiap salah satu elemen penting yang
individu dan kelompok, terutama mempengaruhi perubahan perilaku
dalam melakukan partisipasi politik politik seseorang sebagai buah dari
dan dapat memanfaatkan rekrutmen sosialisasi politik. Menurut Gatara

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 1, Nomor 2, 2019 ; 1-12 5


dan Dzulkiah (2011:84) ada tiga melestarikan sistem politik dan
jenis kelompok yang dianggap sistem nilai yang mendasarinya.
penting kaitannya dengan pengaruh
kelompok dalam sosialisasi politik f. Fungsi Sosialisasi Politik Dalam
yaitu : negara demokrasi,
sosialisasi politik sangatlah berfungsi
1) Kelompok primer, yaitu dalam menentukan arah partisipasi
kelompok yang melibatkan setiap masyarakat karena sosialisasi
perkumpulanyang politik merupakan kunci untuk
anggotanya bertemu memahami setiap sistem politik.
langsung dengan akrab Menurut Rush dan Althoff
dalam jangka waktu lama. (2018:119) bahwa : “fungsi
2) Kelompok acuan, yaitu sosialisasi politik adalah melatih
kelompok yang dikenali dan individu dalam memahami nilai-nilai
digunakan sebagai standar politik yang berlaku dan memelihara
acuan, namun tidak mesti sistem politik yang resmi”.
dimiliki. Sedangkan menurut MacAndrews
3) Kelompok kasual, yaitu (2008:43) bahwa “fungsi sosialisasi
sekelompok orang yang politik adalah memelihara, merubah,
terbentuk satu kali saja dan dan menciptakan kebudayaan
anggotanya tidak saling politik”. Menurut Gatara (2007:87)
mengenal satu sama lainnya bahwa : “sosialisasi politik dapat
sebelum mereka berkumpul. berfungsi untuk melakukan
perubahan perilaku”.
e. Tujuan Sosialisasi Politik Menurut
https://duniapendidikan.co.id bahwa
Sosialisasi politik yang fungsi sosialisasi politik adalah :
diselenggarakan negara 1) menanamkan nilai-nilai dan
mentransformasikan nilai-nilai yang norma-norma pada masyarakat.
menjadi pola keyakinan dan pola 2) mengenalkan visi dan misi partai
kepercayaan yang dapat membawa politik pada masyarakat
bangsa kearah kebesarannya. 3) mengenalkanrencana-
Sedangkan rencana/program pemerintah
kepada rakyat sebelum menjadi
menuruthttps:duniapendidikan.co.id
kebijakan/keputusan
bahwa : “tujuan sosialisasi politik
4) meningkatkankualitas
adalah untuk memperluas
partisipasi rakyat dalam
pemahaman dan penghayatan
pemerintahan
wawasan pada masalah politik,
5) memperkaya pengetahuan,
meningkatkan kualitas berpolitik
pemahaman, serta pengkhayatan
sesuai aturan hukum yang ada, serta
rakyat dalam dunia perpolitikan
meningkatkan kualitas kesadaran
6) meningkatkanfrekuensi
politik rakyat menuju peran aktif dan
partisipasinya pada pembangunan keterlibatan rakyat dalam
pemerintah.
politik bangsa secara keseluruhan”.
Berdasarkan kutipan di
Berdasarkan kutipan di atas,
atas, penulis menyimpulkan bahwa
dapat disimpulkan bahwa tujuan
sosialisasi politik berfungsi untuk
sosialisasi politik adalah
meningkatkan pemahaman dan

6 HUBUNGAN SOSIALISASI POLITIK DENGAN PARTISIPASI POLITIK DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI
KABUPATEN DAIRI KECAMATAN GUNUNG SITEMBER
1) 2) 3)
Rosma Nababan Uefaa Jekrina Pinem dan Alimin Purba
pengetahuan seseorang tentang dunia mempengaruhi perkembangan suatu
politik, mengajarkan nilai-nilai yang negara seperti halnya sekarang ini.
ada dipolitik, sebagai informasi, Bentuk partisipasi politik sangat
instruksi, dan persuasi. berhubungan dengan sistem politik
yang di dalamnya ada kegiatan-
1. Partisipasi Politik kegiatan politik yang berupa
a. Pengertian Partisipasi Politik dukungan terhadap sistem politik.
Bentuk dukungan yang diberikan
Partisipasi adalah hal turut
kepada pemerintah adalah adanya
serta dalam suatu kegiatan.
partisipasi masyarakat.
Sedangkan partisipasi politik
merupakan keikutsertaan seseorang Menurut Andrian dan Smith
atau kelompok orang dalam suatu dalam Arifin (2015:83) bahwa :
kegiatan politik. Adanya partisipasi "ada tiga bentuk-bentuk partisipasi
politik tentunya mengandung suatu politik yaitu partisipasi yang lebih
sasaran yang ingin dituju, yaitu pasif, partisipasi yang lebih aktif,
proses pembuatan keputusan politik. dan partisipasi yang berupa
Para partisipan (orang yang kegiatan-kegiatan protes”.
berpartisipasi politik) mempunyai
satu tujuan pasti, yaitu ingin Menurut Wilson dalam
mempengaruhi keputusan politik Damsar (2011:183-184) bahwa
yang akan diambil oleh pemegang bentuk partisipasi politik warga
kekuasaan politik. Tujuannya agar negara dilihat berdasarkan piramida
keputusan itu menguntungkan atau partisipasi. Piramida politik
merugikan partisipan. menunjukkan bahwa semakin tinggi
intensitas dan derajat aktivitas politik
b. Bentuk-bentuk Partisipasi seseorang, maka semakin kecil
Politik kuantitas orang yang terlibat di
dalamnya. Untuk lebih jelasnya
Partisipasi masyarakat dalam
dapat dilihat piramida partisipasi
politik memiliki kedudukan yang
politik dari Wilson sebagai berikut :
esensial, karena hal itu akan
Tabel 2. Bentuk-bentuk Partisipasi Politik

Konvensional Non Konvensional


 Pemberian suara  Pengajuan Petisi
 Diskusi politik  Demonstrasi/unjuk rasa
 Kegiatan Kampanye  Konfrontasi
 Membentuk dan  Mogok
bergabung dalam  Tindak kekerasan politik terhadap
kelompok kepentingan benda (perusakan fasilitas umum)
 Komunikasi individual
dengan pejabat politik
dan administrative
Sumber :Almond dalam Gatara dan Dzulkiah (2011 : 98)
Berdasarkan tabel di atas dilakukan dalam dua bentuk yaitu
penulis menyimpulkan bahwa konvensional dan non konvensional.
keikutsertaan dalam pemilihan dapat Bentuk partisipasi konvensional

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 1, Nomor 2, 2019 ; 1-12 7


yaitu bentuk partisipasi yang ekonomi yang tidak
dilakukan dengan jalan yang baik sederajat.
yang mengutamakan kedamaian.
Sedangkan bentuk partisipasi non d. Dampak Partisipasi Politik
konvensional ialah bentuk partisipasi
yang dilakukan dengan jalan Kegiatan partisipasi politik
kekerasan yang dapat merugikan warga negara memberi dampak
negara. cukup bermakna terhadap tatanan
politik dan kelangsungan hidup
c. Landasan Partisipasi Politik suatu negara. Terutama di dalam
mendekati tujuan yang hendak
Dalam kenyataan pada dicapai.
kehidupan politik, tidak sedikit
warga negara yang menghindari Sedangkan menurut
atau tidak menaruh perhatian sama Anggara (2013:149) bahwa :
sekali terhadap aktivitas politik. “partisipasi politik berdampak
Menurut Huntington dalam Anggara terhadap kualitas rujukan warga
(2013:151) ada beberapa landasan negara dalam pemahaman terhadap
partisipasi politik yaitu : situasi dan kemajuan negaranya”.

1) kelas individu-individu Berdasarkan uraian di atas,


dengan status sosial, peneliti menyimpulkan bahwa
pendapat dan pekerjaan partisipasi politik dapat dijadikan
yang serupa tolak ukur untuk mengetahui dalam
2) kelompok atau komunal – sistem apa partisipasi politik itu
individu-individudengan berada. Selain itu partisipasi
asal-usul ras, agama, memberi dampak positif bagi
bahasa, atau etnis yang partisipan ataupun kelompok
serupa kepentingan itu sendiri, melalui
3) lingkungan–individu- partisipasinya warga negara akan
individuyang memahami bagaimana jalannya
mengidentifikasi diri dengan sistem pelaksanaan politik seperti
organisasi formal yang sama tata cara pemilu.
yang berusaha
untukmeraihatau e. Alasan orang Berpartisipasi
mempertahankankontrol Politik
atas bidang-bidang eksekutif
Dalam kenyataan kehidupan
dan legislatif pemerintahan
politik, tidak sedikit warga negara
4) golongan atau faksi – yang menghindari atau tidak
individu-individu yang menaruh perhatian sama sekali
dipersatukan oleh interaksi terhadap aktivitas politik.
yang terus menerus antara
satu sama lain, yang Berdasarkan pendapat di
akhirnyamembentuk atas dapat disimpulkan bahwa
hubungan patron-client, seseorang yang aktif dalam
yang berlaku atas orang- berpartisipasi politik dikarenakan
orang dengan tingkat status berbagai alasan.Selain haknya
sosial, pendidikan, dan sebagai warga negara dalam
memberikan hak pilihnya, juga

8 HUBUNGAN SOSIALISASI POLITIK DENGAN PARTISIPASI POLITIK DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI
KABUPATEN DAIRI KECAMATAN GUNUNG SITEMBER
1) 2) 3)
Rosma Nababan Uefaa Jekrina Pinem dan Alimin Purba
karena alasan menguntungkan bagi 3. METODE PELAKSANAAN
pribadinya. Pada umumnya Lokasi penelitian ini dilaksanakan di
masyarakat beranggapan Kabupaten Dairi Kecamatan Gunung
keikutsertaan dalam pemilu Sitember pada bulan April sampai
merupakan suatu kegiatan yang akan Juni tahun 2019. Menurut Sugiyono
dan wajib dijalankan dalam sekali (2017:177) bahwa : “Populasi adalah
lima tahun, tanpa menghiraukan wilayah generalisasi yang terdiri atas
dampak yang terjadi ke depannya. : obyek/subyek yang mempunyai
Untuk itu diharapkan pada kualitas dan karakteristik tertentu
masyarakat benar-benar peduli dan yang ditetapkan oleh peneliti untuk
memahami tujuan kegiatan politik dipelajari dan kemudian ditarik
yang dilakukan. kesimpulannya”. Berdasarkan
pengertian di atas maka yang
f. Faktor-faktor Yang menjadi populasi dalam penelitian ini
Mempengaruhi Partisipasi adalah seluruh masyarakat
Politik Kecamatan Gunung Sitember yang
telah berusia 17 tahun keatas dan
Partisipasi politik sebagai
terdaftar di Komisi Pemilihan Umum
suatu aktivitas, tentu dipengaruhi
sebagai Daftar Pemilihan Tetap
berbagai faktor. Menurut Rohaniah
(DPT) pada pemilihan Kepala
dan Efriza (2017:313) :”faktor yang
Daerah Kabupaten Dairi tahun 2018.
mempengaruhi partisipasi politik
seseorang adalah kesadaran politik 4. HASIL dan PEMBAHASAN
dan kepercayaan terhadap a. Data Ubahan Sosialisasi Politik (X)
pemerintah”. Berdasarkan data yang diperoleh
dari hasil penelitian dengan jumlah
Berdasarkan pendapat di atas
responden 259 orang dengan skor
peneliti menyimpulkan bahwa
tertinggi 73 dan skor terendah 33
faktor-faktor yang mempengaruhi
dengan rata -rata M = (56,837) dan
partisipasi politik adalah faktor-
standar deviasi SD = (5,967). Data
faktor yang berasal dari dalam diri
ubahan sosialisasi politik (X)
seseorang, faktor-faktor dari luar,
dapat dilihat pada tabel 4.1.
dan ada yang menggabungkannya.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Skor Sosialisasi Politik (X)


No Interval Frekuensi Frekuensi Kategori
Kelas Observasi Relatif (%)
1 >64 24 9,26% Sangat Tinggi
2 57–64 114 44,01% Tinggi
3 49–56 77 29,72% Sedang
4 41–48 28 10,81% Rendah
5 33–40 16 6,17% Sangat Rendah
Jumlah 259 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat Sitember Tahun 2018 di kategorikan


disimpulkan bahwa Sosialisasi Politik di “tinggi” (44,01%).
Kabupaten Dairi Kecamatan Gunung
b. Data Ubahan Partisipasi Politik (Y)

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 1, Nomor 2, 2019 ; 1-12 9


Berdasarkan data yang dengan rata-rata M = (29,347) dan
diperoleh dari hasil penelitian dengan standar deviasi SD = (3,491). Data
jumlah responden 259 orang dengan ubahan partisipasi politik (Y) dapat
skor tertinggi 37 dan skor terendah 16 dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Partisipasi Politik (Y)


No Interval Frekuensi Frekuensi Kategori
Kelas Observasi Relatif (%)
1 >31 69 26,64% Sangat Tinggi
2 28–31 110 42,47% Tinggi
3 24–27 56 21.62% Sedang
4 20–23 21 8,10% Rendah
5 16–19 3 1,15% Sangat Rendah
Jumlah 259 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat a. Uji Normalitas


disimpulkan bahwa Partisipasi Politik di Uji normalitas variabel pada
Kabupaten Dairi Kecamatan Gunung penelitian ini menggunakan rumus Chi
Sitember Tahun 2018 di kategorikan kuadrat (X2), dengan syarat normal
“tinggi” (42,47%). apabila Xh2 < Xt2 pada taraf signifikan
1. Uji Persyaratan Analis 5 % dengan derajat kebebasan.
Tabel 5. Ringkasan uji normalitas sebaran data penelitian
2 2
Variabel Penelitian Dk Xh Xt Kurva
Sosialisasi Politik (X) 259 23,939 297,53 Normal
Partisipasi Politik (Y) 259 85,125 297,53 Normal

Berdasarkan tabel di atas, uji normalitasbebas diduga dapat mempengaruhi


Xh2 data setiap variabel diperoleh variabel (X)variabel terikat. Oleh karena itu perlu
Xh2 = 23,939 < Xt2 = 297,53 dan variabel (Y) )diuji kelinierannya dengan menerapkan
Xh2 = rumus regresi sederhana, yaitu Y =
2=
85,125 < Xt 297,53 pada taraf signifikan =10,206+0,336X pada taraf 5%. Dengan
0,05. Dengan demikian dapat disimpulkanmenggunakan rumus tersebut dapat
distribusi data kedua variabel penelitiandiketahui bahwa data sosialisasi politik
berdistribusi normal. b. Uji Linearitas linear dengan partisipasi politik di
Kabupaten Dairi Kecamatan Gunung
Sitember Tahun 2018.
Penelitian ini memiliki dua
variabel penelitian. satu variabel bebas 2. Uji Kecenderungan
dan satu variabel terikat, dalam variabel a. Kecenderungan Sosialisasi Politik
Tabel 6. Kecendrungan Sosialisasi Politik (X)
No Kelompok F absolut F relative Kategori
1 > 62 35 13,51% Sangat Tinggi
2 56–62 115 44,40% Tinggi
3 50–57 65 25,09% Sedang
4 44–49 28 10,81% Rendah
5 < 44 16 6,17% Sangat Rendah
259 100%

10 HUBUNGAN SOSIALISASI POLITIK DENGAN PARTISIPASI POLITIK DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI
KABUPATEN DAIRI KECAMATAN GUNUNG SITEMBER
1) 2) 3)
Rosma Nababan Uefaa Jekrina Pinem dan Alimin Purba
Dari tabel di atas dapat disimpulkan Sitember Tahun 2018 cenderung
bahwa kecenderungan sosialisasi politik tinggi (44,40%).
di Kabupaten Dairi Kecamatan Gunung
b. Kecenderungan Partisipasi Politik
Tabel 7. Kecenderungan Partisipasi Politik (Y)
No Kelompok F absolut F relative Kategori
1 > 33 55 21,23% Sangat Tinggi
2 29–33 105 40,54% Tinggi
3 26–28 63 24,32% Sedang
4 22–25 27 10,42% Rendah
5 < 22 9 3,47% Sangat Rendah
259 100%

Dari tabel di atas dapat diterima kebenarannya Sosialisasi


disimpulkan bahwa kecenderungan politik merupakan salah satu sarana
partisipasi politik di Kabupaten Dairi untuk meningkatkan pemahaman
Kecamatan Gunung Sitember Tahun masyarakat tentang pentingnya
2018 cenderung tinggi (40,54%). berpartisipasi dalam politik. Misalnya
dalam pelaksanaan Pilkada seseorang
3. Uji Hipotesis Penelitian
mampu memberikan partisipasi
Uji hipotesis Sosialisasi Politik (X) politiknya dengan baik sesuai dengan
dengan partisipasi politik (Y) pemahamannya dalam dunia politik
menggunakan rumus korelasi product tanpa adanya paksaan dari pihak lain
moment. Hasil analisis korelasi atau menolak money politik, serta
diperoleh koefisien korelasi Sosialisasi mampu mendorong orang lain untuk
Politik (X) dengan Partisipasi Politik ikut serta dalam pemilu dan mengambil
keputusan.
(Y) diperoleh rxy sebesar 0,575
dikonsultasikan terhadap r pada taraf Pentingnya sosialisasi politik akan
signifikan 5 % dengan n = 259
sangat berhubungan dengan tingkat
diperoleh rtabel 0,113. Sehingga partisipasi politik masyarakat dalam
rhitung>rtabel (0,575>0,113). Hal ini politik sehingga akan membentuk
menunjukkan adanya hubungan yang kesadaran masyarakat dalam
siginifikan antara sosialisasi politik berpartisipasi dan akan memberikan
dengan partisipasi politik di Kabupaten pemahaman kepada masyarakat tentang
Dairi Kecamatan Gunung Sitember
hak dan kewajibannya sebagai warga
Tahun 2018.
negara. Oleh sebab itu hubungan
Untuk menguji signifikan korelasi sosialisasi dengan partisipasi politik
kedua variabel tersebut dilakukan masyarakat, terletak pada tingginya
dengan menggunakan uji “t”. tingkat partisipasi politik dalam
Berdasarkan hasil uji t diperoleh thitung > pelaksanaan pemilihan. Dalam hal ini
ttabel (11,267 > 1,650). Maka hipotesis partisipasi politik masyarakat dengan
penelitian menyatakan bahwa ada tingkat sosialisasi memiliki hubungan
hubungan yang signifikan antara yang sangat erat. Sebab tingginya
sosialisasi politik dengan partisipasi partisipasi politik masyarakat dilihat
politik di Kabupaten Dairi Kecamatan dari tingkat sosialisasi politik
Gunung Sitember Tahun 2018 dapat masyarakat itu sendiri. Jadi masyarakat
yang mempunyai sosialisasi politik

JURNAL PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN, Volume 1, Nomor 2, 2019 ;1 -12 11


yang tinggi, akan mempengaruhi Gunawan, M. Ali. 2015. Statistik
tingginya tingkat kualitas partisipasi Penelitian, Yogyakarta : Parama
politik masyarakat. Publishing
Harun R & Sumarno. 2006. Komunikasi
5. SIMPULAN Politik Sebagai Suatu Pengantar,
Berdasarkan hasil analisis data Bandung : Mandar Maju
yang telah diperoleh melalui uji korelasi MacAndrews, Colin & Mochtar M.
dan uji t maka penulis menarik 2008. Perbandingan Sistem Politik.
kesimpulan sebagai berikut : Yogyakarta : Gadjah Mada
1. Kecenderungan sosialisasi University Press
politik di Kabupaten Dairi Maksudi, Beddy I. 2017. Sistem politik
Kecamatan Gunung Sitember Indonesia, Jakarta : Rajawali Pers
Tahun 2018 kategori tinggi Matulessy, Andik. 2018. Psikologi
(44,40%). Politik, Malang : Intrans Publishing
2. Kecenderungan partisipasi Rahman A. 2007. Sistem Politik
politik di Kabupaten Dairi Indonesia, Yogyakarta : Graha Ilmu
Kecamatan Gunung Sitember Riduwan. 2013. Metode dan Teknik
Tahun 2018 kategori tinggi Menyusun Tesis, Bandung : Alfabeta
(40,54%). Rohaniah Y & Efriza. 2017. Handbook
3. Ada hubungan yang signifikan Sistem Politik Indonesia, Malang :
antara Sosialisasi Politik dengan Intrans Publishing
Partisipasi Politik dalam Rush M & Althoff P. 2018. Pengantar
Pemilihan Kepala Daerah di
Sosiologi Politik, Jakarta : Raja
Kabupaten Dairi Kecamatan
Gunung Sitember Tahun 2018. Grafindo Persada
Hal ini diperoleh dengan Ruslan, Utsman A.M. 2000. Pendidikan
menggunakan uji “t” dimana th Politik Ikhwanul Muslimin, Solo :
Era Intermedia
= 11,267 dan tt = 1,650, maka th
Sitepu, Anthonius. 2012. Teori-teori
> tt (11,267 > 1,650). Politik, Yogyakarta : Graha Ilmu
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
6. DAFTAR PUSTAKA Pendidikan, Bandung : Alfabeta
Anggara, Sahya. 2013. Sistem Politik Suyanto, Bagong. 2006. Sosiologi Teks
Indonesia, Bandung : Pustaka Setia Pengantar dan Terapan, Jakarta :
Arifin, Anwar. 2015. Perspektif Ilmu Kencana
Politik, Jakarta : Rajawali Pers https://kpu.id/dpt/kec.gunungsitember/pi
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur lkada/2018
Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta https:duniapendidikan.co.id
Basrowi, dkk. 2012. Sosiologi Politik,
Bogor : Ghalia Indonesia
Chotib, dkk. 2007. Kewarganegaraan
Menuju Masyarakat Madani,
Jakarta : Yudhistira
Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi
Politik, Jakarta : Kencana
Gatara S & Said Dzulkiah. 2011.
Sosiologi Politik, Bandung : Pustaka
Setia

12 HUBUNGAN SOSIALISASI POLITIK DENGAN PARTISIPASI POLITIK DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI
KABUPATEN DAIRI KECAMATAN GUNUNG SITEMBER
1) 2) 3)
Rosma Nababan Uefaa Jekrina Pinem dan Alimin Purba

You might also like