Professional Documents
Culture Documents
1, Mei 2015
Abstract
PT Len Industri is a company founded in 1965 but transformed into a State-Owned Enterprises
(SOEs) in 1991. PT Len Industri is a company engaged in the electronics field. Currently, PT Len
Industri has four warehouses located in the central office, each warehouse has its function, as raw
material warehouse (mechanical and non-mechanical), transit warehouse and finished goods
warehouse. But now finished goods warehouse has not a layout and racking systems which makes
the function of warehouse not run optimally. To overcome these problems then the layout design
and racking systems had to be one. The layout design is done by using Activity Relationship Chart
(ARC). Racking systems are designed by calculating several indicators such as the goods
dimension, goods weight, length, width, and height of buildings, and Material Handling
Equipment (MHE). The design resulted 6 facilities layout design which required to optimize
warehouse operations. For racking systems are designed with 3 levels of shelves with a total of
144 slots, each slot can accommodate 10 stacked cardboard boxes containing 20 solar modules.
This means there is an increase in the storage capacity for almost 3 times higher than the initial
conditions are only able to accommodate about 500 pcs of solar modules.
Keywords: Warehouse, Activity Relationship Chart, Racking System, Layout
(penyimpanan), move (pergerakan), dan
1. Pendahuluan picking (pengambilan).
Menurut David E Mulcahy,
PT Len Industri merupakan salah satu
(Warehouse and Distribution Operation
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
Handbook International Edition, McGraw
bergerak di bidang pembuatan alat
Hill, New York, 1994) dikutip dari
elektronika. Saat ini PT Len memiliki 4
Ekoanindiyo (2011) gudang adalah suatu
gudang yang berada di kantor pusat dimana
fungsi penyimpanan berbagai macam jenis
tiap gudang ini memiliki peruntukan yang
produk yang memiliki unit penyimpanan
berbeda-beda.
dalam jumlah yang besar maupun yang kecil
dalam jangka waktu saat produk dihasilkan Adapun peruntukan masing-masing-
oleh pabrik (penjual) dan saat produk masing gudang di PT Len adalah gudang
dibutuhkan oleh pelanggan atau stasiun kerja bahan baku terdiri dari 2 jenis gudang yaitu
dalam fasilitas produksi. Adapun barang mekanika dan non-mekanika, gudang
gudang/warehouse menjadi salah satu transit, dan gudang finished goods. Khusus
bagian dalam sektor perekonomian dimana untuk gudang barang jadi/finished goods
mampu memberikan efek yang cukup besar saat ini belum memiliki layout namun sudah
terhadap biaya yang harus dikeluarkan digunakan berdasarkan peruntukannya, hal
apabila tidak mampu di kelola dengan baik, ini kemudian menimbulkan inefektivitas dan
sehingga pada bagian ini sangatlah penting inefisiensi terhadap aliran finished goods
bagi setiap perusahaan untuk lebih karena SOP gudang tentunya tidak dapat
memahami tentang Warehouse Management berjalan dengan optimal. Layout sebagai
System (WMS). Warehouse Management proses penentuan kebutuhan akan ruang dan
System (WMS) atau Sistem Manajemen tentang penggunaan ruangan secara
Pergudangan merupakan salah satu kunci terperinci untuk menyiapkan susunan yang
utama dalam supply chain, dimana yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap
menjadi tujuan utamanya adalah mengontrol perlu untuk pelaksanaan kerja perkantoran
segala proses yang terjadi didalamnya dengan biaya yang layak (Teny, 1988:200,
seperti shipping (pengiriman), receiving dalam Nurul Jamala et al 2013). Menurut
(penerimaan), storage Wignjosoebroto (2009) mengemukakan
bahwa tata letak fasilitas merupakan tata
cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik
guna menunjang kelancaran proses produksi.
Hal-8
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 5, No.1, Mei 2015
Terkait dengan kondisi gudang finished Terapan pada Jurusan Logistik Bisnis
goods PT Len Industri saat ini tentunya ada Diploma IV Politeknik Pos Indonesia,
beberapa hal yang sangat mempengaruhi, sekaligus bermanfaat untuk menambah
diantaranya belum adanya layout serta ilmu serta pengetahuan dan
penggunaan rak di dalam gudang namun pengalaman penulis.
meskipun begitu gudang finished goods PT 2. Bagi perusahaan yang bersangkutan,
Len Industri tetap difungsikan sehingga hasil perancangan ini dapat digunakan
proses pergerakan barang tidak berlangsung sebagai bahan pertimbangan dan
secara optimal bahkan space antar pallet masukan positif dalam pengambilan
atau barang tidak memungkinkan untuk keputusan yang berkaitan dengan
dilalui forklift. Apabila hal ini tidak dibenahi kinerja perusahaan.
secepatnya maka hal ini berpotensi 3. Bagi orang lain, agar dikemudian hari
mengakibatkan menurunnya kualitas produk dapat dijadikan salah satu
(barang reject), meningkatkan potensi pertimbangan sebagai bahan referensi
kecelakaan kerja, serta menurunnya kualitas guna meningkatkan dan lebih
pelayanan sehingga dapat berimplikasi memaksimalkan apa yang telah dikaji.
terhadap efisiensi biaya dan waktu, serta
berimplikasi terhadap kepercayaan 2.1 Metode Penelitian
konsumen (costumer trust). Metode penelitian yang digunakan di
dalam penelitian ini merupakan bentuk
Perancangan yang akan dilakukan penelitian deskriptif yang berdasarkan pada
terkait perancangan layout dan racking data kualitatif dan data kuantitatif. Kasiram
system di gudang finished goods PT Len (2008: 149) dalam bukunya Metodologi
Industri. Perancangan layout diharapkan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,
nantinya akan mempermudah setiap mendefinisikan penelitian kuantitatif adalah
kegiatan operasional di dalam gudang suatu proses menemukan pengetahuan yang
seperti mempermudah maneuver forklift menggunakan data berupa angka sebagai
sehingga akan berdampak pada kemudahan alat menganalisis keterangan mengenai apa
proses storage dan picking serta kegiatan yang ingin diketahui, sedangkan menurut
pergudangan lainnya, sementara untuk Moleong (2005: 6) penelitian kualitatif
perancangan racking system diharapkan adalah penelitian yang bermaksud untuk
dapat meningkatkan kapasitas simpan memahami fenomena tentang apa yang
gudang dengan memanfaatkan tinggi dialami oleh subjek penelitian misalnya
gudang. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
secara holistic, dan dengan cara deskripsi
1.2 Rumusan Permasalahan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan
Berdasarkan latar belakang yang telah
dengan memanfaatkan berbagai metode
dijelaskan diatas, maka dapat merumuskan
alamiah.
permasalahan yang akan dibahas dalam
skripsi ini yaitu : Bagaimana usulan layout
dan racking system gudang finished goods di
2.2 Pengumpulan Data
PT Len Industri agar fungsi gudang dapat Proses pengumpulan data dilakukan
berjalan secara optimal ? dengan menggunakan tiga teknik
pengumpulan data yaitu studi kepustakaan,
wawancara/interview, dan dokumentasi.
1.3 Tujuan Perancangan Adapun data-data yang dikumpulkan untuk
Adapun tujuan perancangan yang ingin melakukan proses perancangan layout dan
dicapai adalah untuk mengetahui usulan racking system adalah panjang, lebar, dan
layout dan racking system di gudang tinggi bangunan, jenis fasilitas, dimensi
finished goods PT Len Industri sehingga barang, berat barang, dimensi pallet, dan
kapasitas gudang dapat dimanfaatkan secara Material Handling Equipment (MHE) yang
optimal dan membantu meningkatkan digunakan.
produktivitas perusahaan.
2.3 Pengolahan Data
Langkah-langkah dalam proses
1.4 Kegunaan Perancangan pengolahan data dalam proses perancangan
1. Bagi Penulis, perancangan ini layout yang dilakukan dengan menggunakan
merupakan salah satu syarat untuk metode Activity Relationship Chart (ARC)
memperoleh gelar Sarjana Sains
Hal-9
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 5, No.1, Mei 2015
akan melalui beberapa tahap perancangan lebar aisle yang dibutuhkan agar MHE
sebagai berikut: tersebut dapat bermanuver.
1. Siapkan Chart yang sebelumnya telah
dibuat. 3. Hasil dan Pembahasan
2. Tentukan fasilitas-fasilitas yang 3.1 Hasil Perancangan Layout
diperlukan untuk mendukung fungsi
Pada saat ini gudang finished goods di
produktif perusahaan.
PT Len Industri yang berukuran panjang
3. Urutkan fasilitas-fasilitas tersebut dari
34,54 meter, lebar 14,18 meter, dan tinggi
atas ke bawah pada bagian kiri ARC.
5,8 meter belum memiliki layout sehingga
4. Definisikan derajat kepentingan dan
mengakibatkan kurang optimalnya kegiatan
alasan pemilihannya.
operasional pergudangan. Perancangan
5. Tentukan derajat kepentingan
layout dilakukan dengan menggunakan
hubungan antar masing-masing
metode ARC. Berdasarkan hasil konsultasi
fasilitas.
bersama manajer gudang sebagai pihak yang
6. Tentukan kode alasan dalam pemilihan
memiliki kompetensi dan wewenang terkait
derajat kepentingan hubungan dan
perancangan layout ini maka ditetapkan
letakkan pada bagian awal ARC.
terdapat 6 fasilitas yang harus dirancang
7. Komunikasikan ARC dengan semua
layout nya di dalam bangunan gudang
pihak yang terkait di perusahaan
dengan tujuan dapat menunjang kinerja
8. Data dari hasil ARC kemudian
pegawai sehingga hasilnya dapat lebih
diletakkan kedalam worksheet untuk
optimal. Keenam fasilitas tersebut adalah
pembuatan Activity Relationship
area penerimaan dan pengeluaran barang,
Diagram (ARD)
kantor, toilet, parkir forklift, peyimpanan
9. Dengan data yang telah disusun
APAR, dan area penyimpanan.
kedalam worksheet maka ini akan
mempermudah untuk proses No Fasilitas Tingkat Hubungan
5 4
dengan menggunakan Activity I E
1,7 5
5,6 U U
Template Block Diagram (ATBD). 3 Toilet
O 2 I 2 I
6
fasilitas/departemen lainnya.
10. Selanjutnya membuat Activity Gambar 1 Hasil akhir ARC
Relationship Diagram (ARD),
umumnya kode derajat A dan E lebih Berdasarkan hasil ARC tersebut maka
diutamakan dibanding I dan O atau U akan dibuat ARD untuk mempermudah
dan X penyusunan layout fasilitas.
11. Setelah semua selesai, maka hal Hasil akhir ARD haruslah sesuai dengan
terakhir yang perlu dilakukan adalah derajat kedekatan masing-masing fasilitas.
A- E- I- A- E-
pemotongan template berdasarkan luas A- E- I- 2 A- E- 1 I- 2 4 6 1 6
I- 3,5
masing-masing fasilitas, pemotongan 1. Area
3. Toilet 4. Parkir Forklift penerimaan & 2. Kantor
template fasilitas harus sesuai dengan pengeluaran
X
ARD yang telah dibuat. U - U-
O- U- X- 1 O- U- X- O- - 3 O- 4 X- 3
Sementara untuk proses perancangan 4,5,6 3,6 2,5 5
I-
racking system akan dilakukan dengan E- 1,
A- 2 5 A- E-
dimulai pada tahap Perhitungan clear height I- 2,6
6. Area 5. Penyimpanan
dan overhead clearance, menetapkan penyimpanan APAR
O- U X O-
panjang, lebar, dan tinggi barang, mengukur 3, - - 3 U- X-
4 1,4
berat barang, pengukuran dimensi pallet,
menentukan allowance, serta menetapkan
Material Handling Equipment (MHE) yang
Pada tahap akhir akan dibuat Area
akan digunakan sehingga dapat ditentukan
Allocating Diagram (AAD) sehingga akan
Hal-10
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 5, No.1, Mei 2015
terlihat hasil akhir dari layout yang dibuat. ditetapkan 30 cm, sehingga diketahui batas
aman tinggi gudang adalah 5,5 meter.
Toilet
Kantor
Selanjutnya menetapkan panjang, lebar, dan
Parkir forklift
tinggi tiap produk solar modul sehingg
Area penerimaan & pengeluaran
APAR
masing-masing solar modul yang memiliki
panjang, lebar dan tinggi terbesar akan
menjadi tolak ukur pembuatan desain rak
setelah ditambahkan allowance antara tiap
sisi barang dan rangka rak.
Tabel 1 DImensi dan berat barang
Dimensi Barang+tebal kardus (0,5
29,5 meter
cm) Berat
No Jenis
Panjang Lebar Tinggi (Kg)
(cm) (cm) (cm)
Solar modul 50 67 + 0,5 = 2,5 +0,5 =
1
WP 66 + 0,5 = 66,5 67,5 3,0 5,5
Solar modul 100 120 + 0,5 = 67 + 0,5 = 3,5 + 0,5 =
Area penyimpanan 2
WP 120,5 67,5 4,0 10
Solar modul 135 148 + 0,5 = 67 + 0,5 =
3
WP 148,5 67,5 5 + 0,5 = 5,5 13,7
Solar modul 180 158 + 0,5 = 81 + 0,5 =
4
WP 158,5 81,5 5 + 0,5 = 5,5 16,5
Solar modul 200 158 + 0,5 = 81 + 0,5 =
5
WP 158,5 81,5 4,5 + 0,5 = 5 16
Solar modul 230 165 + 0,5 = 99 + 0,5 =
6
WP 165,5 99,5 5 + 0,5 = 5,5 21
Solar modul 260 165 + 0,5 = 99 + 0,5 =
7
WP 165,5 99,5 4,5 + 0,5 = 5 19,5
Hal-11
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 5, No.1, Mei 2015
126 cm
99,5 cm / 100 cm
0,3 meter
121 cm
99,5 cm / 100 cm
3 cm 3 cm
5 cm 10 cm
3 cm 3 cm
5 cm 10 cm
15 cm
3 cm 3 cm
110 cm
5 cm 10 cm
121 cm
99,5 cm / 100 cm
15 cm
5 cm
3 cm 3 cm
10 cm 10 cm
192 cm
165,5 cm / 166 cm
3.3 Aisle Gudang
Diketahhui panjang dan lebar
forklift adalah 4,3 meter dan 1,45 meter,
agar forklift dapat bermanuver maka
ditetapkan lebar aisle 4,5 meter dengan
3 cm 3 cm
masing-masing sisi diberikan allowance
10 cm 10 cm
sebesar 10 cm. Aisle utama akan dibuat
sebanyak 2 aisle karena dengan lebar
gudang 14,18 meter tidak
Gambar 5 Panjang shelving rack memungkinkan untuk membuat 3 aisle
sebab tidak akan ada space untuk
Setelah diketahui berapa jumlah setiap pembuatan rak, sementara apabila dibuat
shelving rack maka selanjutnya akan 1 aisle akan membutuhkan garpu forklift
ditentukan berapa level rak yang dengan panjang 9,68 meter dan hal ini
memungkinkan untuk dibuat dengan tidak memungkinkan untuk melakukan
cara membagi batas aman tinggi gudang proses penyimpanan maupun
dengan tinggi shelving rack. Nantinya pengambilan barang. Agar perpindahan
akan didapatkan jumlah level rack forklift dari satu aisle ke aisle lainnya
sebanyak 3 level. lebih mudah maka akan dibuat lagi 2
aisle tambahan masing-masing selebar 4
meter.
3.4 Jumlah Slot Rack
Untuk masing-masing sisi
bangunan akan ada area untuk
penempatan rak, untuk menghitung
jumlah slot rack untuk area
penyimpanan tersebut maka panjang
area penyimpanan yaitu 28 meter akan
dibagi dengan panjang setiap shelving
rack yaitu 1,92 meter, sehingga
Hal-12
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 5, No.1, Mei 2015
diketahui slot untuk rak yang berada duty rack dengan kemampuan muat/slot 200
pada masing-masing sisi bangunan kg- 800 kg.
adalah 42 slot. Sementara untuk rak
yang berada pada bagian tengah area 3.6 Perbandingan Kondisi Awal
penyimpanan adalah 28 meter – 8 meter, Dengan Kondisi Usulan
kemudian hasilnya akan dibagi dengan Pada kondisi gudang saat ini yang belum
panjang shelving rack yaitu 1,92 meter memiliki layout dan racking system kegiatan
sehingga akan diketahui untuk rak yang operasional di dalam gudang belum mampu
berjalan secara optimal serta kapasitas
berada pada bagian tengah area
gudang hanya mampu menampung solar
penyimpanan memiliki slot sebanyak 60 modul sekitar 500 pcs namun dengan
slot, sehingga total keseluruhan slot kondisi usulan dimana telah dilakukan
adalah 144 slot. perancangan layout dan racking system
14,18 meter
maka kegiatan operasional dapat berjalan
lebih optimal karena telah tersedia fasilitas-
1
1
4 meter fasilitas penunjang yang dapat
2 2 mempermudah setiap kegiatan yang akan
berlangsug di dalam gudang, serta dengan
3 1 1 3
hasil rancangan racking system dimana
4 2 4
berdasarkan hasil rancangan tersebut
2
4,5 meter
memiliki 144 slot penyimpanan dimana
4,5 meter
5 3 3 5 untuk setiap slot nya mampu menampung
sebanyak 10 kardus yang setiap kardusnya
4 6
6 4
berisi 2 pcs solar modul yang berarti pada
7 5 5 7
kondisi usulan kapasitas penyimpanan
28 meter menjadi 1440 pcs solar modul atau
8 8 meningkat hampir 3 kali lipat.
4 meter
9 9
4. Kesimpulan
10 10
1. Dengan menggunakan metode
1 1
Activity Relationship Chart (ARC)
11 2 2 11 maka diperoleh hasil rancangan
4,5 meter 4,5 meter layout untuk gudang finished goods
12 3 3 12
seperti berikut:
13 4 4 13
Hal-13
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 5, No.1, Mei 2015
21'-9"
14,18 meter
Toilet
1 1
Kantor 4 meter
2'-10" Parkir forklift
2 2
5'-6"
Area penerimaan & pengeluaran
APAR 3 1 1 3
4 2 2 4
6 4 4 6
7 5 5 7
28 meter
8 8
4 meter
9 9
10 1 1 10
11 2 2 11
13 4 4 13
DAFTAR PUSTAKA
Apple, J.M. 2004. Tata Letak Pabrik dan
Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga.
Penerjemah: Nurhayati Mardiyono.
2. Racking system yang dibuat Bandung: Penerbit ITB.
menggunakan jenis single deep Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi
rack dengan aliran barang model U dan Operasi. Jakarta: Fakultas
karena dengan jenis single deep Ekonomi Universitas Indonesia.
rack merupakan jenis racking Aziz, Hifdzuddin., Mochamad, C., Arif, R.
system yang paling mendukung 2013. Perancangan Tata Letak Dan
prinsip FIFO seperti yang Pallet Racking System Sebagai
digunakan di PT Len Industri, serta Pendukung Pengendalian Barang Di
dengan kondisi bangunan gudang Gudang Produk Jadi. Jurnal. Jurusan
yang hanya memiliki satu pintu Teknik Industri Fakultas Teknik
utama sebagai area keluar dan Universitas Brawijaya.
masuknya barang maka aliran Ekoanindiyo, Firman Ardiansyah. 2011.
barang model U yang paling Perancangan Tata Letak Gudang
memungkinkan untuk digunakan. Dengan Metode Shared Storage.
3. Racking system dirancang 3 Jurnal. Volume 2, No. 2. Fakultas
tingkat/level dimana setiap slot nya Teknik Universitas Stikubank
harus mampu menampung beban Semarang.
seberat 470 kg sehingga untuk Hadiguna, Rika Ampuh. 2009. Manajemen
racking system akan dirancang Pabrik. Jakarta: Bumi Aksara.
dengan jenis konstruksi Indrawati. Susiana. 2013. Usulan Pemilihan
mid/medium duty racking. Alat Pemindah dan Rak
4. Jumlah slot berdasarkan hasil Penyimpanan Kaca di Gudang PT
rancangan racking system sebanyak Mataharijaya Makmur, Semarang.
144 slot dimana setiap slot nya Skripsi Tidak Diterbitkan.
mampu menyimpan 10 tumpuk Yogyakarta: Program Studi Teknik
kardus berisi 20 solar modul. Industri, Fakultas Teknologi
5. Jenis Material Handling Equipment Industri,Universitas Atma Jaya
(MHE) yang digunakan adalah Yogyakarta.
counterbalance forklift sehingga Ivander., Margaretha., Raiza Nisa Herdianty.
untuk bermanuver dibutuhkan 2013. Perancangan Tata Letak
aisle/gang utama selebar 4,5 meter Gudang Produk Jadi Pada PT Amico
ditambah gang tambahan selebar 4 Primarasa. Jurnal. Teknik Industri,
meter. Fakultas Teknik, BINUS University.
Hal-14
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 5, No.1, Mei 2015
Hal-15